Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRA UTS

LINIMASA
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA

MUHAMMAD IBNU SABIL


202245500230
DAFTAR TUGAS

➢ LINIMASAARSITEKTUR

➢ FASE DALAM PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA, JELASKAN ;


a. HAL YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ARSITEKTUR PADA ERA
TERSEBUT
b. CIRI KHAS ARSITEKTUR FASE

➢ PERISTIWA YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI


KONSTRUKSI DAN ARSITEKTUR DUNIA, ME
NURUTSA
Y!
LINIMASA PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA
LINIMASA PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA
Arsitektur Era Vernakular Arsitektur Era Hindu-Budha Arsitektur Era Islam

Arsitektur Era Kolonial Arsitektur Era Kemerdekaan Arsitektur Era Modern dan Kontemporer

Contoh Linimasa Perkembangan Arsitektur Nusantara


FASE DALAM PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
1. Fase
Preliminary
Preliminary Phase pada tahap ini merupakan
tahap permulaan arsitektur enterprise, dilakukan
agar proses pemodelan arsitektur dapat terarah
dengan baik.
Pada tahap ini didefinisikan bagaimana arsitektur
enterprise akan dibuat. Prinsipprinsip dimaksudkan
untuk menyediakan suatu panduan untuk Prinsip-prinsip perancangan enterprise
menentukan struktur dan komposisi elemen- architecture untuk memberikan
elemen arsitektur enterprise dalam perencaaan
arahan kepada proses pengambilan keputusan
dan implementasi arsitektur enterprise.
arsitektur teknologi informasi,
Keluaran (Deliverable) dari tahap Preliminary
menentukan struktur dan komposisi dari komponen
berupa prinsip-prinsip arsitektur, identifikasi
arsitektur, menentukan
5W+1H, dan komitmen manajemen dalam bentuk
policy management kriteria untuk memilih teknologi dan produk yang
akan digunakan, dan juga
dalam desain arsitektur dan implementasi.
FASE DALAM PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
2. Fase New Brutalisme
Brutalisme atau arsitektur brutalis berkembang dari tahun 1950-an hingga pertengahan tahun 1970-an dan merupakan
kelanjutan dari pergerakan arsitektur modernis pada awal abad ke-20.[1] Istilah ini berasal dari kata "mentah" dalam bahasa Prancis,
yang mengacu kepada pilihan material Le Corbusier, yaitu béton brut, yang berarti "beton mentah".[2][3] Arsitek Alison dan Peter
Smithson diduga merupakan tokoh yang mencetuskan istilah "brutalisme" pada tahun 1950-an dan istilah ini lalu semakin sering
digunakan setelah kritikus arsitektur Britania, Reyner Banham, menerbitkan sebuah buku pada tahun 1966 yang berjudul The New
Brutalism dan menggunakan istilah tersebut untuk menyebut gaya ini.[4]

Bangunan-bangunan brutalis pertama terinspirasi dari karya arsitek Prancis-Swiss, Le Corbusier, khususnya bangunan-bangunan cité
radieuse (1952). Gaya brutalisme lalu menjadi gaya yang populer di kalangan pemerintahan dan institusi untuk membangun gedung
pemerintahan, rumah susun, dan pusat perbelanjaan, dengan banyak contoh di negara-negara berbahasa Inggris (Britania Raya,
Amerika Serikat, Kanada, Australia), Eropa Barat (Prancis, Jerman, Italia), Uni Soviet, Blok Timur (Slowakia, Bulgaria), dan bahkan
tempat-tempat lain seperti Jepang, India, Brasil, Filipina dan Israel. Gaya ini juga sering digunakan untuk membangun institusi
pendidikan (khususnya universitas), tetapi jarang dipakai untuk proyek-proyek bangunan perusahaan yang lebih menyukai gaya
internasional.

Bangunan bergaya brutalis biasanya tampak besar dan bahan betonnya dapat terlihat dengan jelas. Bangunan bergaya brutalis juga
terlihat "kasar", tetapi istilah ini tidak selalu digunakan secara konsisten oleh para kritikus.

Pada pertengahan tahun 1980-an, gaya ini sudah tidak lagi populer dan digantikan oleh gaya ekspresionisme struktural dan
dekonstruktivisme.
Karakteristik,

Wisma Intiland di Surabaya dengan arsitektur brutalisme


Bangunan brutalis biasanya dibangun dengan elemen modular berulang yang
mewakili zona fungsional tertentu, diartikulasikan dengan jelas dan dikelompokkan
bersama menjadi satu kesatuan yang utuh. Sering ada penekanan pada ekspresi
grafis di elevasi eksternal dan dalam rencana arsitektur seluruh situs sehubungan
dengan fungsi utama dan arus orang dari bangunan tersebut.[5] Bangunan umumnya
menggunakan bahan seperti beton, batu bata, kaca, baja, kayu, batu pahat kasar, dan
bronjong.[6] Namun, karena biayanya yang murah, beton mentah sering digunakan
dan dibiarkan mengungkapkan sifat dasar konstruksinya dengan permukaan kasar
yang menampilkan "penutup" kayu yang dihasilkan saat cetakan dicor di tempat.[6]
Contohnya seringkali bersifat masif (walaupun tidak besar) dan menantang paham
tradisional tentang bangunan yang semestinya, dengan berfokus pada ruang interior
Bangunan rektorat dan perpustakaan Universitas Andalas,
salah satu contoh penerapan arsitektur brutalis di
dan juga eksterior.[7][6]
Indonesia.
Brutalisme sebagai filosofi arsitektur sering dikaitkan dengan ideologi utopia sosialis,
yang cenderung didukung oleh perancangnya, terutama oleh Alison dan Peter
Smithson. Desainnya menekankan pada fungsi fungsionalitas dan menghubungkan
arsitektur dengan apa yang mereka pandang sebagai realita kehidupan modern.[8] Di
antara kontribusi awal mereka adalah "jalanan di langit", di mana lalu lintas dan
sirkulasi pejalan kaki dipisahkan secara ketat, sebuah tema yang populer di tahun
1960-an.[9] Gaya ini memiliki pengaruh yang kuat dalam arsitektur negara-negara
komunis di Eropa dari tahun 1960-an hingga akhir 1980-an (Bulgaria, Cekoslowakia,
Jerman Timur, Uni Soviet, Yugoslavia).[10] Di Cekoslowakia, brutalisme hadir sebagai
upaya untuk menciptakan gaya arsitektur "nasional" tetapi juga "sosialis modern".
Wisma Intiland di Surabaya dengan arsitektur Bangunan era sosialis prefabrikasi seperti itu disebut dengan panelaky.
brutalisme
CIRI - CIRI FASE DALAM PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
Ciri-ciri aliran New Brutalisme, Ciri-Ciri Fase Preliminary.
dapat dilihat dari bentuk, ruang, tekstur, warna dan Ciri-ciri pada desain bangunan pada fase ini
material lainnya: adalah adanya penggunaan dinding penyekat yang
diproduksi dari industri, penggunaan kaca dengan
1. Bentuk ruang yang fleksibel
bidang yang lebar, adanya sistem cantilever untuk
2. Struktur yang fungsional mendapatkan space yang lebih luas dan desain
3. Organisasi ruang bentuk grid permukaan bangunan mulai agak kasar yang
4. Dinding bertekstur alami atau kasar menjurus pada brutalisme. Aliran – aliran yang
5. Kombinasi dari bentuk dasar yang netral digunakan antara lain aliran minimalisme (Mies van
6.Warna fasade yang monoton, natural serta de Rohe), aliran form follow function (Alvar Aalto),
174 aliran experimental structure (Eero Sarinen),
menyejukkan aliran organic architecture (Frank Lloyd Wright)
dan aliran yang menggunakan kembali asas
arsitektur lama yang diperbaharui yang
dikembangkan oleh MinoruYamasaki.
PERISTIWA YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
KONSTRUKSI DAN ARSITEKTUR , MENURUT SAYA
PENGARUH TEKNOLOGI KONTRUKSI DAN ARSITEKTUR, MENURUT SAYA
PENGARUH TEKNOLOGI KONTRUKSI DAN ARSITEKTUR, MENURUT SAYA
Sedangkan, Bangunan Arsitektur Berteknologi
Kontruksi ,
Contoh Menara mendominasi dengan Megatron
atau banyaknya ornamen Layar dan Lampu jadi
menghasilkan Seni Karya Bangunan Arsitektur
namun tetep sangat Kental dengan Teknologi
Berkontruksi yang membuat bangunan tersebut
Bisa di lihat pada bangunan Arsitektur Modern , memiliki banyak fungsi yang saling mendominasi
1. Sedikit Ornamen dan Dekorasi
2. Penerapan Garis Vertikal dan Horizontal, Serta
Model Bangunan Kotak
3. Sistem Modern dan Penggunaan Material
4. Penggunaan Cahaya Natural dan Jendela Kaca
5. Memiliki Ruang Terbuka
6. Desain Asimetris
7. Koneksi dengan Alam
8. Penggunaan Material Modern dan Tradisional
9. Memaksimalkan Fungsi Ruangan Tower, Telkom Landmark Tower, Jakarta Indonesia
DOSEN : RIFANDI SEPTIAEWAN NUGROHOS.T,M.Ars.

PRODI ARSITEKTUR

Anda mungkin juga menyukai