Anda di halaman 1dari 50

PERKEMBANGAN

ARSITEKTUR KELOMPOK 4

MODERN AKHIR Nasrullah Ridwan


Sejarah Perkembangan
Arsitektur II
KELOMPOK 4

Farhan Cut Nyak Thufaila Rafifa Said Akmal Fatir


1904104010074 Intan Katarina 1904104010083 1904104010057
Abrar Mus’ad yussya
1904104010059
1904104010091
Pengertian Arsitektur
Modern

Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul


“Age of the Master : A Personal view of Modern Architecture”, tahun
1978, perkembangan arsitektur modern menekankan pada
kesederhanaan suatu desain dengan menganut Form Follows
Function (bentuk mengikuti fungsi) Arsitektur modern timbul karena
adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia
cenderung untuk sesuatu yang ekonomis.

Dalam arsitektur modern lebih fokus pada pengolahan


ruang sebagai objek utama dan terlihat lebih sederhana. Arsitektur
modern menekankan pada prinsip fungsional dan efisien.
Fungsional berari bangunan harus mampu menampung semua
aktivitas didalam bangunan dan efisien lebih diterapkan pada
efisien waktu, biaya, dan maintenance.
PERIODE III (1945 – 1958)

Pada Tahun (1941 – 1945) terjadi Perang Dunia II


• menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung dan rumah
tinggal,
• menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan
rumah tinggal dan Gedung-gedung menjadi latar belakang
pada periode ini.
• kerusakan akibat perang tersebut perlu dibangun kembali
maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain
dengan fabrikasi komponen :
• bangunan yang lebih ekonomis dan rasional sesuai
dengan tujuan Revolusi Industri .
• Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain
ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan dan klassisme
baru (yang pernah diapakai oleh kaum fasis dan nazi
menjadi simbol negatif dan perlu ditolak.)
Karakter Arsitektur Modern

menurut Bruno Taut


1. Syarat bangunan mencapai kegunaan semaksimal mungkin.
2. Material dan sistem konstruksi merupakan prioritas berikutnya.
3. Keindahan tercapai dari hubungan bangunan, kegunaan, material dan
sistem konstruksi.
4. Tidak membedakan depan-belakang, fasade rencana lantai, jalan-
halaman dalam, serta detail tidak berdiri sendiri.
5. Pengulangan merupakan alat ekspresi artistik.
Timeline Perkembangan Arsitektur Modern

Periode II (1930-1939) Pada periode ini,


perkembangan arsitektur modern sudah
sampai di seluruh Eropa, Amerika dan
Jepang. Masing-masing daerah mempunyai
perbedaan iklim, keadaan tanah dan tradisi
yang dapat mempengaruhi apresiasi
bentuknya.

Periode I (1900-1929) Mulai tahun 1890- Periode III (1949-1966) Pada periode III ini,
an sampai dengan 1930-an, terjadi perancangan tidak hanya mempertimbangkan
sejumlah pertentangan dalam dunia bagian dalamnya saja, tetapi juga
arsitektur yang ditunjukkan melalui hubungannya dengan keadaan lingkungan
munculnya berbagai eksperimen yang bangunan tersebut akan berdiri, misalnya
dilakukan oleh perorangan maupun iklim. Bangunan yang tercipta mencerminkan
kelompok. hubungan yang erat dengan teknologi.
ARSITEKTUR NEO-BRUTALISME

Arsitektur Brutalisme muncul dan


berkembang tahun 1950 – 1970. Arsitek yang
mempelopori yaitu Le Corbuzier dan Ludwig
Mies van Der Rohe.
Kata Brutalisme berasal dari Perancis dan
memiliki arti Beton Brut / Beton Kasar , beton
mentah.
Bangunan brutalis umumnya dibangun
dengan membentuk blockish, geometris, dan
bentuk berulang, dan sering juga mengulang
bentuk tapi tanpa adanya ornamen.

Tidak semua bangunan brutalis dibuat dari beton, Namun bangunan dapat mencapai mutu dan ciri brutalis dengan
menggunakan bahan yang keras pada fasad dan material struktur bangunan, seperti kaca, baja, batu kasar dll.
Desain brutalis pada awalnya mendapatkan banyak kritik sebagai gaya yang merusak pemandangan “seperti barang
rongsokan”, karena gaya ini identik dengan beton.meskipun demikian pada perkembanganya, bangunan brutalisme
menjadi lebih dihargai oleh masyarakat karena keunikan tampilan bangunannya yang menyolok dan menarik.
BANGUNAN BRUTALISME
ROBART LIBRARY – UNIVERSITY OF TORONTO

Bangunan Brutalisme memiliki bentuk yang


cenderung Geometris dan berulang seperti pada denah dan
perspektif bangunan ini. Beton diekspos dan mendominasi
struktur dan fasad pada bangunan brutalisme.

Kesan kaku dan keras begitu terlihat pada bangunan


brutalisme University Of toronto Library karena struktur
materialnya yang banyak menggunakan Bahan beton.
ROBART LIBRARY
UNIVERSITY OF TORONTO

Robart Library merupakan perpustakaan


pusat milik Jurusan Sosial dan humaniora
universitas Toronto di Amerika Utara, dan
merupakan perpustakaan terbesar di
Universitas Toronto. Perpustakaan ini
dibangun tahun 1968 dan selesai tahun 1973.

Bangunan ini didesain oleh arsitek Mathers dan


Haldenby,
Gedung perpustakaan ini adalah salah satu contoh yang
paling signifikan dari arsitektur brutalist di Amerika
Utara . Struktur utama bangunan yang menjulang
tinggi berbentuk segitiga sama sisi danmenggunakan
pola geometris segitiga. Terdapat lebih dari 4,5 juta
buku dan 4,1 juta jenis bacaan lainya.
Bangunan ini terdiri dari 3 bagian utama. Luas seluruh bangunan ini kurang lebih
12000 m2. Bangunan ini memiliki panjang sama seperti panang lapagan bola Kanada dari
gawang ke gawang.

Bangunan ini terdir dari 3 bagian. Bagian tengah menghadap Barat, dan dua bagian sisinya masing
masing menghadap Timur Laut dan Tenggara. Bingkai jendela pada bangunan ini menggunakan material
baja, sedang bagian fasad yang masive menggunakan beton.
Bagian tengah banguan berbentuk segita sama sisi.
Bentuk geometri ini tanpa ornamen namun penggunaan
dan penematan model jendela yang kotak menonjol
memberikan kesan ringan dan menghilangkan
kemonotonan.

Penyusunan jendela dan bentuk jendela yang


unik menjadi salah satu ciri dari arsitektur brutalisme
dimana pada umumnya bangunan memiliki bentuk
yang unik.
FASAD

Ciri lain dari bangunan brutalisme adalah


meskipun bentuknya kaku dn keras namun
memiliki bentuk bentuk yang unik tidak seperti
bangunan modern yang cenderung kubistis
dan monoton meskipun memiliki struktur
yang mirip yaitu beton .
Bentuk yang geometris dan diuang ulang
pada fasad bangunan seperti pada bangunan
University Of Toronto ibraries.
Bentuk bentuk geometris diterapkan dan
dimainkan sebagai keindahan dan estetika
bangunan.
INTERIOR

Interior pada bangunan


University Of toronto Libraris yang
merupakan bangunan bergaya
Brutalisme diekspos bahan dan
struktur betonnya,
Interior bangunan memiliki
kejujuran dan
kejelasan pada material strukturnya
yaitu beton sehingga kesan
brutalisme begitu nampak jelas di
dalamnya. Dinding dan langit –
langit terkesan keras dan berat.
Interior bangunan ini juga memiliki
nilai estetis dari desain interior dan
lightingnya. Perpaduan unsur beton dan
bahan lainya seperti kayu dan besi/baja
terdapat di dalamnya karena brutalisme
sendiri tidak terpaku pada bahan utamanya
yaitu beton saja namun juga pemakainan
bahan lainya akan menambah keindahan
dan kekerasan pada unsur brutalisme itu
sendiri.
Meskipun materialnya keras namun
fungsi dari bangunan ini sendiri
tidaklah hilang ataupun tidak nyaman ,
bangunan yang digunakan sebagai
perpustakaan Universitas ini tetap
berfungsi dengan baik .
Metabolisme dan Arsitektur
modern Jepang
Pengertian
Arsitektur metabolisme dalam ilmu biologi ialah
proses terjadinya reaksi kimia makhluk hidup mulai dari
sel terkecil baik itu pada tanaman, atau bahkan hingga
mamalia dalam mentransformasikan energi yang didapat
untuk dimanfaatkan dalam proses reproduksi,
pertumbuhan dan pendewasaannya. Berangkat dari teori
biologi inilah para metabolis menciptakan teori siklus
metabolisme, yang merupakan rencana para metabolis
untuk mengorganisasikan dan merekomposisi arsitektur
dengan cara memisahkan ruang lingkup urban
Sejarah
• Gerakan Metabolist mengisi kekosongan yang
ditinggalkan pada tahun 1959 ketika Congrès
Internationaux d'Architecture Moderne
(CIAM), yang didirikan pada tahun 1928 Arata Isozaki
oleh Le Corbusier dan orang Eropa lainnya,
dibubarkan. Pada tahun 1960an, sekelompok
arsitek dan desainer muda Jepang mengusulkan Kenzo Tange
gerakan metabolisme. Kumpulan ini dipimpin
oleh Kenzo Tange yang beranggotakan Arata
Isozaki, Noboru Kawazoe dan Kisho
Kurokawa.

Kisho Kurokawa

Noboru Kawazoe
Pasca Perang Dunia II, dunia menghadapi masalah ledakan
penduduk. Metabolisme adalah usulan urbanisme yang baru. Penerapan
gerakan metabolisme pada arsitektur adalah pada fleksibilitas bangunan
terhadap penambahan atau pengurangan volume, baik secara vertikal
maupun horizontal. Ada banyak karya-karya baik yang berupa rencana
maupun bangunan realnya. Nakagin Capsule Tower adalah karya Kisho
Kurokawa yang juga merupakan bangunan pertama di dunia yang
menggambarkan konsep metabolisme
Nakagin Capsule Tower
Menara Kapsul Nakagin berada di Distrik Ginza,
Tokyo. Bangunan yang dirancang oleh Kisho
Kurokawa, seorang pelopor arsitektur
“metabolisme”, kabarnya ditujukan untuk dapat
digunakan secara dinamis, dan mudah disesuaikan
berdasarkan pemandangan atau tata letak kota.
Struktur bangunan ini pun dinilai dapat mewakili
visi Jepang untuk bergerak maju menuju tempat
hunian masa depan.

Jika dilihat dari luar, menara tersebut sangat


mirip dengan tumpukkan mesin cuci, yang
disusun oleh 140 kotak prefabrikasi, dua inti
beton, dan 13 lantai.
ARSITEKTUR STRUKTURALISME

Strukturalisme di sini berdasarkan dalil Claude Levi-


Strauss.
Sejarah mendasari proses terbentuknya struktur
budaya dan membentuk model-model dari hubungan
elemen-elemen didalamnya
Dlm arsitektur:
o Tujuan dari struktur formal terbntuk sepenuhnya oleh
sejarah
o Merupakan rancangan pencarian kreativitas untuk pola
dasar penyelesaian
o Penerapan ketertiban / teratur yang merangsang suatu
kerangka arsitektural dimana setiap pengguna bangunan
secara pribadi mendapat pilihan yang sesuai
o Mencari kejernuhan dalam suasana yang
membingungkan
CONTOH ARSITEKTUR STRUKTURALISME
Arsitek: Aldo van Eyck
Pengembang: Frans van Meurs Burgerweeshuis
Dibangun : 1955 - 1960
Direnovasi: 1991
Lantai: 2
Lokasi: Amsterdam, Belanda

Arsitek Belanda Aldo van Eyck membangun Panti


Asuhan Amsterdam pada tahun 1960. Desainnya berfokus
pada keseimbangan kekuatan untuk menciptakan rumah
dan kota kecil di pinggiran Amsterdam.
Bangunannya terlihat seperti “casbah” (benteng) atau
labirin. Ini terdiri dari ruang interior dan eksterior yang
tak terhitung banyaknya, yang saling berhubungan dalam
urutan yang kompleks dan bergabung satu sama lain
hampir tanpa terasa. Dalam pandangan Van Eyck, pribadi
dan kolektif terkait erat dan batas antara bangunan dan
kota harus dipisahkan.
Bangunan ini terletak di pinggiran selatan
Amsterdam , IJsbaanpad 3B, Belanda , sebuah
daerah yang pada awal abad ke-20 dipengaruhi oleh
Rencana Selatan yang diusulkan oleh HP Berlage
untuk perluasan kota. Itu terletak di antara jalan raya
A10 dan Stadion Olimpiade pada tahun 1928, di
tanah datar tanpa bangunan tetangga.
Van Eyck mengadopsi kembali konsep yang
sebelumnya dirumuskan oleh arsitek abad kelima belas, analogi
antara rumah dan kota, "dunia kecil di dalam dunia besar, dunia
besar di dalam yang kecil, rumah sebagai kota, kota sebagai
rumah", menciptakan rumah untuk anak-anak adalah tujuan
Aldo van Eyck.

Van Eyck fokus pada pengembangan proyek dalam


menyeimbangkan elemen yang memungkinkan dia untuk
membuat rumah dan kota kecil di pinggiran Amsterdam.
Desainnya memadukan keunggulan struktur terpusat dengan
pola paviliun terdesentralisasi. Sistem paviliun dengan dua
ukuran modul diubah menjadi volume kontinu, tetapi berlubang,
di mana paviliun dan blok utama diidentifikasi. Modul yang
lebih kecil digunakan untuk tempat tinggal dan yang lebih besar
untuk ruang umum.
Tatanan geometris bangunan diartikulasikan oleh Ordo Klasik versi kontemporer, terdiri dari kolom dan
architrave. Kolom adalah silinder beton tipis dengan alur halus di sisi kiri bekisting. Terdapat juga balok beton,
masing-masing dengan celah lonjong di tengah.
Dalam desain paviliun yang membentuk bangunan, Van Eyck menggunakan modul standar yang diulang dengan
variasi halus. Kompleks ini terdiri dari total 336 modul yang dibentuk dengan kolom bundar di sudut-sudutnya dan
dikelompokkan di sekitar halaman dalam, ditutupi dengan langit-langit cembung beton pracetak dan di atas kubah dari
bahan sintetis.
Kubah-kubah kecil membentuk kisi-kisi yang memanjang secara merata di seluruh bangunan sehingga pola umum
dapat dibaca di setiap titik. Di sepanjang garis aksial grid ini, pilar, architraves dan dinding kokoh menandai
serangkaian ruang tertutup dan berlabuh dengan baik: lounge dan halaman yang berdekatan, ruang pesta, gimnasium
dan halaman tengah.
Bahan:
Bangunan telah dibangun dengan panel beton bertulang dan
bata buram, coklat tua, dan kaca tembus pandang. Lantainya
juga terbuat dari beton.
kubah
Area pusat proyek ditutupi dengan seratus kubah piramidal
dengan dasar persegi, sisi 3,36m, dibuat dari beton dan beberapa
di antaranya dengan skylight pusat. Kubah didukung oleh kisi-
kisi dengan dimensi yang sama yang dibuat oleh pilar bundar
dan jig beton berbentuk T yang dibuat di tempat.
Skylight
Beberapa kubah ditutupi dengan skylight yang memungkinkan
masuknya cahaya alami. Sinar cahaya menembus ruangan semi-
gelap menciptakan gambar yang sangat menarik secara
visual. Di sepanjang koridor utama terdapat dinding kaca yang
menghadap ke banyak halaman gedung, memungkinkan
pemandangan yang indah, selain memberikan cahaya ke
sebagian besar area panti asuhan.
Sejarah Arsitektur Modern Jepang
Perkembangan arsitektur pasca perang sambil mengatasi
pukulan berat akibat Perang Dunia II, Jepang memasuki suatu periode
pertumbuhan ekonomi pesat di mana rekayasa arsitektur yang
menggunakan baja dan beton mencapai salah satu tingkat tertinggi di
dunia. Beberapa bangunan yang dirancang telah memberikan sumbangan
besar kepada arsitektur Internasional. Stadion Nasional Yoyogi, yang
dibangun untuk Olimpiade Tokyo pada tahun 1964, dan jenis-jenis
arsitektur beraneka ragam yang terlihat pada Pameran Dunia di Osaka
tahun 1970, memberi contoh hasil pertumbuhan ekonomi Jepang
pascaperang yang dapat dibanggakan. Beberapa proyek perumahan besar-
besaran, seperti Kota Baru Senri di Osaka, telah bermunculan untuk
memenuhi permintaan perumahan akibat peningkatan jumlah penduduk,
dan di kota-kota besar di mana tanah mulai langka, rekayasa arsitektur
supertinggi mengalami kemajuan besar guna memenuhi kebutuhan uang
kantor yang sangat meningkat. Sebuah blok pencakar langit di Shinjuku di
Tokyo pusat bagian barat, yang disebut sub-pusat ibukota, berdiri sebagai
lambang status ekonomi Jepang.
Arsitektur Modern Jepang

Sifat dari Arsitektur Jepang:


-Memiliki sifat ringan dan halus
-Konstruksi kayu lebih menonjol dan diolah sangat halus dengan bentuk-bentuk lengkung dan kesederhanaan.
-Bentuk bangunan diatur dalam simetris yang seimbang.
-Arsitektur tanaman, naturalis dan tidak dapat dipisahkan dengan design bangunan (satu kesatuan)
-Terlihat kesederhanaan bentuk dan garis.
-Pada pengolahan taman lebih wajar, dan tidak banyak pengolahan tangan manusia (lebihwajar)
-Penghematan terhadap ruang lebih terlihat.
-Sedikit penggunaan warna, kecendrungan ke arah warna politur dan lak.

Estetika arsitektur Jepang


-kesederhanaan,
-kepolosan,
-kelurusan dan
-ketenangan batin,
Contoh Arsitektur Modern Jepang

Namba Park adalah kawasan perkantoran dan


menjadi tujuan wisata belanja serta hiburan di Osaka.
Bangunan ini menjadi salah satu proyek penghijauan kota,
Menara perkantoran 30 lantai dan menara
perumahan 46 lantai, Taman namba menciptakan ruang atap
yang dinamis, sambil menyediakan pusat komersial di lantai
bawah. Strukturnya secara bertahap naik delapan tingkat saat
mengalir melewati beberapa blok kota. Karena taman dimulai
dari permukaan jalan dan perlahan naik, banyak orang tertarik
pada pepohonan dan fitur air yang terlihat jelas di bidang
taman.
Pengertian

Techno artistic adalah perkembangan


TECHNO ARTISTIC
yang kompleks dengan teknologi yang lebih
besar dan maju. Berkembang pada akhir
tahun 1980 dan awal 1990. Awalnya
kemunculan techno artistic pada zaman Ciri-cirinya :
modern di anggap bukan hasil seni tetapi
hasil industri. • konstruksi dan
teknologi yang
diekspos menjadi
unsur dekorasi
estetika.
• penggunaan kabel
kabel baja.
• menggunakan bahan
kaca transparan
• konstruksi utama
menggunakan bahan
metal logam.
Sejarah

Perkembangan arsitektur modern dimulai pada akhir


abad ke 19 hingga akhir abad ke 20, dipengaruhi dengan
ditemukannya material dan teknologi baru dalam arsitektur
seperti besi tuang, baja dan beton bertulang serta
dikembangkannya sistem pabrikasi pada bahan – bahan
tersebut. sehingga tidak ada hambatan lagi dalam
mewujudkan bentuk bangunan yang lebih kreatif dan
imajinatif.
Pada mulanya, kemunculan bangunan arsitektur yang
bergaya techno artistic pada jaman modern awal dianggap
bukan hasil seni tetapi hasil industri, buatan pabrik yang tidak
bernilai seni. Akan tetapi bangunan techno artistic tetap saja
menarik perhatian para penikmat arsitektur dan turut
memperkaya jenis gaya – gaya arsitektur bangunan di dunia.
CITE DES SCIENCES ET DE I’INDUSTRIE

Lokasi : Parc de la Villete, Paris, France


Luas bangunan : 165.000 m2
Bahan bangunan : Beton, stainless steel, kaca
Nama arsitek : Adrien Fainsilber & Sylvain Mersier

Dilihat dari bahan bangunan dan konstruksi yang digunakan


bangunan ini termasuk kedalam Techno Artistic hal ini terlihat
jelas pada penggunaan bahan kaca sebagai dinding bangunan,
selain struktur atapnya juga menggunakan bahan stainless
steel dan kaca, hanya pada bagian-bagian tertentu yang
menggunakan beton seperti pada bagian lantai.
Terminal Internasional Waterloo
Lokasi pembangunan : London, Inggris.
Panjang bangunan : 400 m
Struktur bangunan : Baja
Bahan bangunan : Kaca dan stainless steel
Nama arsitek : Nicholas Grimshaw dan Partner

Terminal Internasional Waterloo adalah sebuah terminal


kereta listrik yang mengambil bentukan berupa analogi dari
ular yang melintasi kota. Bangunan ini dikategorikan sebagai
arsitektur techno arthistic yang terlihat dari pemakaian
material bangunan dan struktur yang digunakan. Material
utama bangunan ini adalah berupa baja dan kaca, yang
diterapkan dalam bentukan lengkung dan bentangan yang
panjang. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah
kepadatan penumpang yang ada di areal terminal ini, baik yang
di bagian arrival maupun departure. Pemakaian kaca di
sepanjang bangunan memudahkan cahaya alami masuk ke
dalam bangunan. Hal ini memberikan kenyamanan pada
penumpang kereta yang ingin bepergian karena ketersedian
cahaya alami sehingga mengurangi kesan gerah yang biasanya
terjadi pada bangunan-bangunan atau tempat-tempat yang
banyak dikunjungi orang.
Arsitektur neo vernakular
Pengertian neo vernakular

• Kata “Vernakular” berarti bahasa setempat, sedangkan kata


“Neo”berasaldaribahasayunani yang berartibaru. Sehingganeo
vernakular(Kamus 86 Besar Bahasa Indonesia) dapat diartikan sebagai
bahasasetempat yang di ucapkandengancarabaru.
• Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu konsep arsitektur yang
berkembang pada era Post Modern. Post modern adalah aliran arsitektur
yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an, adanya post modern
dikarenakan adanya sebuah Gerakan yang dilakukan oleh beberapa arsitek
salah satunya adalah Charles Jencks untuk mengkritisi arsitektur modern.
Hal tersebut dilakukan dikarenakan arsitek – aritek ingin memberikan
sebuah konsep baru yang lebih menarik dari arsitektur modern yang
mempunyai bentuk – bentuk yang monoton
Ciri-ciri arsitektur neo vernakular

Arsitektur neo vernakular termasuk ke dalam salah satu aliran yang berkembang pada era
Post-modern, dimana (Budi A. Sukada, 1988) aliran yang berkembang pada era Post-modern
memiliki ciri arsitektur sebagai berikut:
• 1. Mengandung unsur komunikatif yang bersifat lokal/populer.
• 2. Membangkitkan kenangan historik.
• 3. Berkonteks urban.
• 4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi.
• 5. Bersifat mewakili keseluruhan.
• 6. Berwujud metaforik (wujud lain).
• 7. Dihasilkan dari partisipasi.
• 8. Mencerminkan aspirasi umum.
• 9. Bersifat plural.
• 10. Bersifat ekletik.
Kriteria Arsitektur Neo Vernakular Arsitektur

• Vernakular yang berada pada posisi arsitektur modern awal yang selanjutnya
berkembang menjadi neo vernakular pada masa modern akhir setelah adanya
kritikan terhadap arsitektur modern (Zikri, 2012), maka muncul kriteria yang
mempengaruhi arsitektur neo vernakular yaitu sebagai berikut:
• 1. Bentuk-bentuk yang menerapkan unsur budaya dan lingkungan, termasuk iklim
setempat, yang diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah,
detail, struktur dan ornamen)
• 2. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga
elemen nonfisik seperti budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu
pada makro kosmos dan lainnya.
• 3. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan
vernakular melainkan menghasilkan karya yang baru (mengutamakan penampilan
visualnya).
Konsep Arsitektur Neo Vernakular

• Pada umumnya konsep arsitektur neo vernakular (Zikri, 2012) yang diterapkan pada bangunan
ialah:
• 1. Selalu menggunakan atap bubungan. Atap bubungan menutupi tingkat bagian tembok sampai
hampir ke tanah sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelidung dan
penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan
permusuhan.
• 2. Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal). Bangunan didominasi
penggunaan batu bata abad 19 yaitu gaya Victorian yang merupakan budaya dari arsitektur barat.
3. Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih
vertikal.
• 4. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di
luar bangunan.
• 5. Warna-warna yang kuat dan kontras.
Bandara soekarno Hatta

• dibangun pada tanggal 15


April 2009 dan diawal
operasinya, Terminal 3
sementara digunakan
maskapai berbiaya hemat
dan kini semua penerbangan
internasional, Citilink dan
Garuda Indonesia beroperasi
di terminal ini. Bandara
Soetta ternyata dirancang
oleh arsitek Perancis Paul
Andreu, yang juga
merancang Bandara Charles
de Gaulle di Paris, Perancis.
Tokoh Arsitektur Neo Vernakular
F Widayanto
merupakan seorang seniman patung dan
keramaik yg lahir di Jakarta pada 23 Januari
1953.
Widayanto belajar di Fakultas Seni Rupa ITB,
pada Jurusan Keramik (1981). Seusai studi ia
bekerja dengan mendirikan studio
keramik Marryans Clay Work, Ciawi, Bogor pada
1983, dan studio F.Widayanto Clay Statement di
Tapos, Bogor pada 1990. Disamping itu ia
pernah pula mengajar senirupa keramik di IKJ
(1990-1997). Selain pemeran tunggal, ia sering
menggelar pameran produk massal diantaranya
pada pameran "Made in Indonesia" di Singapura
1997, "Indonesia Collection 2000" di Singapura.
Arsitektur Post Modern

• Pengertian
• Post-modernisme (Post-modern) adalah gerakan abad akhir ke-20 dalam seni, arsitektur, dan
kritik itu adalah keberangkatan dari modernisme. Postmodernisme termasuk interpretasi skeptis
terhadap budaya, sastra, seni, filsafat, sejarah, ekonomi, arsitektur, fiksi, dan kritik sastra. Hal ini
sering dikaitkan dengan dekonstruksi dan pasca-strukturalisme karena penggunaannya sebagai
istilah mendapatkan popularitas yang signifikan pada waktu yang sama sebagai abad kedua
puluh dalam pemikiran post-struktural.
• Post-modernisme adalah faham yang berkembang setelah era modern dengan modernisme-
nya. Postmodernisme bukanlah faham tunggal sebuah teori, namun justru menghargai teori-teori
yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak tokoh-tokoh yang memberikan
arti post-modernisme sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi sangat
beragam. Bagi Lyotard dan Geldner, post-modernism adalah pemutusan secara total dari
modernism. Bagi Derrida, Foucault dan Baudrillard, bentuk radikal dari kemodernan yang
akhirnya bunuh diri karena sulit menyeragamkan teori-teori. Sehingga David Graffin
berpendapat, Post-modernisme adalah koreksi beberapa aspek dari modernisme. Menurut
Giddens, Post- modernisme adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi
bijak. Sedangkan menurut Habermas, Post-modernisme merupakan satu tahap dari
modernisme yang belum selesai.
Arsitektur Post Modern
Sejarah Arsitektur Post Modern
Perubahan mendasar dalam sejarah dunia arsitektur adalah saat hadirnya arsitektur modern.
Arsitektur sampai abad ke-19 dianggap sebagai seni bangunan. Reformasi pemikiran Arsitektur
Modern ini mulai muncul pada abad ke-18, dimana yang dimaksud Arsitektur Modern bukan karya
arsitektur, melainkan ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur. Pemikiran
tersebut baru dapat direalisasikan pada pertengahan abad ke-19 dikarenakan pendidikan Arsitektur
yang dibagi menjadi dua, sebagai kesenian dan sebagai ilmu teknik sipil, dan munculnya industri
bahan bangunan. Antara tahun 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan, antara lain : Art and
Craft, Art Noveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School, dll. Periode
tersebut merupakan puncak sekaligus titik awal dari arsitektur modern.

• Ciri-ciri umum Arsitektur post-modern (menurut Budi Sukada, 1988) :


• • Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau popular
• • Membangkitkan kembali kenangan kembali historic
• • Berkonstek urban
• • Menerapkan kembali teknik ornamentasi
• • Bersifat representasional
• • Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
• • Dihasilkan dari partispasi
• • Mencerminkan aspirasi umum
• • Bersifat plural
• • Bersifat ekletik
Arsitektur Post Modern
Aliran Arsitektur Post Modern
Terdapat 6 Aliran yang muncul pada masa Post Modern, Diantaranya :
1. ALIRAN HISTORICM
Aliran ini mengunakan dekorasi berupa elemen-elemen klasik (misalnya ionic, doric dan Corinthian)
yang digabungkan dan disesuaikan dengan pola-pola modern pada bangunan
Tokoh : Aero Saarinen, Philip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyonori Kikutake, Aldo Rossi
Contoh : AT & T Office Building, Amerika Serikat
Arsitek : Philip Johnson

2. STRAIGHT REVIVALISME Pembangkitan kembali neo- klasik ke dalam bangunan yang bersifat
monumental dengan irama komposisi berulang dan simetris.
Tokoh: Aldo Rossi, Monta Mozuna, Ricardo Bofill, Mario Botta
Contoh : San Cataldo Cemetery Konstruksi Tahun 1978
Arsitek : Aldo Rossi
Arsitektur Post Modern

3. NEO VERNACULARISM Menghidupkan kembali elemen tradisional yang membuat bentuk dan
bangunan lokal.
Tokoh: Darbourne and Darke, Joseph Isherick, Aldo Van Eyck.
Contoh : Estec Noordwijk –NL
Arsitek : Aldo Van Eyck & Hannie Van Eyck

4. CONTEXTUALISM Penempatan dan bentuk bangunan disesuaikan dengan lingkungan sekitar


sehingga didapatkan komposisi bangunan dan lingkungan yang serasi. Aliran ini juga disebut dengan
Urbanis
Tokoh: Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling.
Contoh :Leicester University Engineering Building
Arsitek : Leon Krier & James Stirling
Arsitektur Post Modern

5. METAPHOR & METAPHISICAL Mengekspresikan secara bentuk- bentuk suatu hal yang
ditampilkan ke dalam konsep atau desain bangunan. Terdapat tiga metaphor, yakni metaphor lugu
(bentuk bangunan sama persis dengan bentuk benda yang menjadi konsep), Metaphor kompleks
(terdapat beberapa bentuk benda yang digabung sehingga menimbulkan bentuk bangunan yang
kompleks)
Tokoh: Stinley Tigerman, Antonio Gaudi, Mimoru Takeyama.
Contoh : La Sagrada Familia – Barcelona, Spanyol
Arsitek : Antoni Gaudi

6. POST MODERN SPACE Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan


komponen bangunan itu sendiri. Difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua
atau lebih ruangan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu. Aliran ini mencoba
mendefinisikan ruang lebih dari sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda,
keanekaragaman dan kejutan.
Tokoh : Peter Eisenman, Robert Stern, Charles Moore, Kohn, Pederson-Fox.
Contoh : Peter Eisenmen’s Center for Design and Art – University of Cincinnati
Arsitek : Eisenmen’s Aronoff
Arsitektur Dekontruksi
Sejarah
Sejarah Dekonstruksi = sebuah konsep filosofi Perancis yang diturunkan oleh Jacques
Derrida (filsuf Perancis ) Dekonstruksi sendiri adalah sebuah konsep yang dalam aplikasi
terapannya tidak mudah disampaikan sebagaimana pemahaman yang baku mengenai
konstruksi, destruksi, dan rekonstruksi.

Konsep
Konsep Dekonstruksi Konsep dekonstruksi yang identik dengan pemikiran Derrida, yakni differance,
jejak-jejak, dan iterabilitas. Derrida menunjukkan kelemahan dari ucapan untuk mengungungkapkan
makna dengan menggunakan kata différance.Differance berasal dari kata differenceyang mencakup
tiga pengertian, yaitu:

1. to differ-- untuk membedakan, atau tidak sama sifat dasarnya;

2. differe (Latin)-- untuk menyebarkan, mengedarkan;

3. to defer-- untuk menunda.

Menurut Derrida yang bisa kita temukan dan ketahui adalah jejak-jejak dari kebenaran itu sendiri, dan
bukan kebenarna pada dirinya sendiri. Inilah yang dimaksud dengan konsep jejak (trace) di dalam
pemikiran Derrida.
Arsitektur Dekontruksi
Dekontruksi dalam arsitektur
Aliran dekonstruksi mulanya berkembang di kalangan arsitek Perancis dan Inggris. Munculnya
asitektur dekonstruksi sekitar tahun 1988 dalam sebuah diskusi Academy Forum di Tate Gallery,
London. Kemudian disusul oleh pameran di Museum of Art, New York dengan tema
“Deconstructivist Archiecture” yang diorganisir oleh Philip Johnson dan Mark Wigley tanggal 23
Juni – 30 Agustus 1988 mencetuskan ‘dekonstruktivisme’ yang lebih berkonotasi pragmatis dan
formal serta berkembang di Amerika.
Arsitektur dekonstruksi juga telah menggariskan beberapa prinsip penting mengenai arsitektur:
1. Tidak ada yang absolut dalam arsitektur, sehingga tidak ada satu langgam yang dianggap
terbaik sehingga semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
2. Tidak ada pen’dewa’an tokoh dalam arsitektur sehingga tidak timbul kecenderungan
pengulangan ciri antara arsitek satu dan yang lain hanya karena arsitek yang satu dianggap dewa
yang segala macam karyanya harus ditiru.
3. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus diakhiri, sehingga
perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah kepada keragaman pandangan dan tata
nilai.
4. Pengutamaan indera penglihatan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu karya dalam arsitektur
harus diakhiri. Potensi indera lain harus dapat dimanfaatkan pula secara seimbang.
Arsitektur Dekontruksi
Tokoh Arsitektur Dekontruksi
Terdapat tujuh arsitek yang menampilkan karya-karyanya, yaitu; Peter Esienman, Bernard
Tschumi, Daneil Libeskind, Frank Gerhy, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, dan Coop
Himmelblau. Gejala “Dekon” dalam arsitektur telah menjadi tema perdebatan yang hangat
dengan karya-karyanya yang mendobrak aturan-aturan yang berlaku.
Arsitektur Dekontruksi
Bangunan Arsitektur dekontruksi
Parc de la Villette Florida University Architecture VILA OLIMPICA HOTEL ARTS
Arsitek : Bernard Tschumi Arsitek : Bernard Tschumi Arsitek : Frank O. Gehry
Tahun : 1980 Tahun : 1980-1990
Tahun :1987 Lokasi : Barcelona, Spanyol
Lokasi : Miami, Florida , U.S
Lokasi : Paris , Prancis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai