Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lila Laura Yovitha

NPM : 1815012023
Mata Kuliah : metode Perancangan Arsitektur

Ludwig Mies van der Rohe


A. Prinsip Karya Mies

Mies merupakan salah satu perintis arsitektur modern. Gaya arsitekturalnya digambarkan melalui
konsepnya yaitu ‘less is more’ .Istilah “Less is More” merupakan istilah pada pendekatan
minimalis pada bangunan. Tidak ada penggunaan ornamen atau elemen bangunan lainnya yang
berlebihan. Setiap elemen terbentuk berdasarkan fungsi sekaligus estetika secara bersamaan.
Konsep yang lain yang digunakan Mies adalah ‘god in design’. Mies juga adalah seorang yang
mengembangkan pendekatan arsitektural yang mempertemukan berbagai Teknik struktur
bangunan. Bahan bangunan yang sering ia masukan pada rancangan-rancangannya adalah kaca,
baja, air, vegetasi, serta bebatuan seperti marmer dan travertine. Mies terkenal dengan
kedetilannya terhadap rancangan-rancangannya.
Baginya, dibandingkan analogi, ia menelik filosofi lebih dulu. Baginya penampilan sebuah
bangunan adalah murni ekspresi dari jamannya dan materialnya. Pada tahun 1960 Mies dianggap
salah sebagai salah satu arsitek terhebat abad 20 dan dianugerahi Medali Emas AI1A.

Prinsip-prinsip dari gaya arsitektur modern :


- Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu kesatuan
atau saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai pengikat konstruksi.
Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap kokoh.
- Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan. Karena
adanya revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan pabrik menjadi
tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru
seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya
menggunakan bahan-bahan ini.
- Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya biasanya
asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak berbentuk simetris seperti
pada denah-denah bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-pusat
tertentu.
- Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah mulai
memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang diantaranya dengan
menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar udara
lebih nyaman di dalamnya.
- Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian dari
bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman hias merupakan
pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya.
- Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Alam disini
mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu sebagai penunjang
kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.
- Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan berjauhan. Telah
saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali memperhatikan kesehatan
bangunan salah satunya juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan disamping juga
sebagai penambah unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-banguna
lain disekitarnya.
- Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua permasalahan).

Hal-hal yang mempengaruhi rancangan Mies yaitu :


 Prinsip (Mies menggunakan prinsip less is more dan god in details.
 Teknik struktur bangunan ( bangunannya sangat erat dengan struktur. Material-material
yang digunakannya juga membuat bangunannya tampak sangat kokoh)
 Material yang digunakan hanya seputar kaca, baja, air, vegetasi, serta bebatuan.

B. METODE YANG DIGUNAKAN


Mies adalah seorang arsitek yang simple dalam merancang bangunannya. Bangunan-
bangunannya cenderung memiliki komposisi dan bentuk yang tidak memiliki perbedaan terlalu
jauh. Sebagian besar material yang ia gunakan adalah air, baja, kaca, vegetasi dan bebatuan
seperti marmer. Apabila kita menelik lebih dalam, bangunan-bangunan Mies menggunakan kaca
sebagai pengganti dindingnya.

C. TIPE BANGUNAN BERDASARKAN FUNGSI


Mies selalu mendesain bangunan berdasarkan fungsi. Meskipun rancangan satu bangunan
dengan bangunan lain tampak serupa, tetapi fungsi yang terdapat di dalam bangunan terebut tentu
berbeda tergantung dengan tujuan apa bangunan itu dibuat.

D. DESAIN SALAHSATU BANGUNAN MIES


Pavilion Barcelona

Pavilion ini dirancang oleh dua arsitek, yaitu Ludwig Mies Van Der Rohe dan Lily Riech. Pavilion ini
merupakan salah satu karya terbaik dan terkenal milik Ludwig Mies.

pavilion ini merupakan salah satu pergerakan arsitektur modern dunia. Pada perancangannya, Mies
menganut gaya modernis dengan sentuhan budaya Jerman dan menggunakan analogi rencana
terbuka (dekellurisasi) sebagai analogi arsitektur dari keterbukaan social dan politik yang diinginkan
oleh republic jerman yang baru. Pavilion ini dibuat dengan tujuan untuk mengiklankan Jerman baru,
progresif, demokratis dan modern.
Salah satu aspek penting pada pavilion adalah atapnya. Atapnya yang rendah diproyeksikan di atas
eksterior dan keterbukaan pavilion, ada demarkasi spasial kabur dimana interior menjadi eksterior
dan eksterior menjadi interior.

Pavilion ini hanya berdiri beberapa bulan sebelum akhirnya runtuh pada 1930, yang tersisa hanyalah
gambar dan foto. Meskipun begitu, bangunan ini telah meenjadi acuan imajinasi arsitek seluruh
dunia selama lebih dari setengah abad. Setelah kematiannya, pada tahun 1983 Fundacio Mies Van
Der Rohe didirikan kembali di Barcelona. Replikanya dibuka pada tahun 1986. Dengan dibukanya
replika ini menjadi kebangkitan kembali modernism murni di Eropa dan Amerika pada akhir tahun
80-an dan tahun tahun selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai