Anda di halaman 1dari 40

BUSUR DAN KUBAH

TUGAS AKHIR SEMESTER


PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
MARIA FRANSISCA CANDRA YUNITA

3213100022

INTRODUKSI
Perkembangan arsitektur di kawasan Eropa dan sekitarnya yang meliputi evolusi
dan inovasi structural dan eksperimentasi pada ruang-ruang arsitektur selama lebih
dari 1.500 tahun. Selama lebih dari satu millennium perkembangan Arsitektur di
daratan Eropa di dominasi oleh bangunan monumental religious pada abad
pertengahan.
Dari sekian banyak hal yang dapat dipaparkan dari perkembangan arsitektur
Eropa, presentasi inilebih memfokuskan pada perkembangan bentuk Busur dan
Kubah yang juga merupakan perkembangan lebih lanjut dari system konstruksi
bangunan klasik di Eropa.

-Penulis-

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DI EROPA

Perkembangan arsitektur di Eropa mewarisi beragam


inovasi dan perkembangan dari kejayaan Romawi. Hal itu
disebabkan karena Romawi memiliki kekuasaan dan
pengaruh politik yang luas, yang mencakup daratan
memngelilingi laut Mediterania.

Pada abad 4 SM sampai 400 M merupakan puncak kejayaan


Romawi, pada jaman tersebut Romawi mengembangkan
infrastruktur kota yang canggih di setiap daerah
kekuasaannya. Dimana daerah-daerah kekuasaan Romawi
menggunakan system provincial dengan gedung-gedung
pemerintah (gurbernur) pada setiap kawasan kekuasaanya.

INFRASTRUKTUR KOTA ROMAWI LAMA

PENJELASAN
Kota di Romawi biasanya dirancang untuk dapat menampung penduduk dalam
jumlah terbatas, disesuaikan dengan ketersediaan air.
1. Cardo: sumbu jalan utara dan selatan
2. Decumanus: sumbu jalan barat-timur
3. Insulae: blok-blok kota yang berbentuk grid yang tebentuk dari cardo
dan decumanus
4. Amphitheater dan Theater: fasilitas hiburan untuk masyarakat
5. Forum: komleks bangunan yang merupakan pusat pemerintahan
6. Thermae: tempat permandian
7. Reservoir: tempat penampungan air
8. Aqueduct: talang air
9. Pasar: Pusat perdagangan pada kota

GAMBAR-GAMBAR

RESERVOIR

AQUEDUCT

THERMAE

INSULAE

CARDO

AMPHITHEATRE

MARKET

LATAR BELAKANG ADANYA KONSTRUKSI


BUSUR
Pada tahun 100 SM hingga kurang lebih tahun 1900 belum banyak
berkembang teknologi-teknologi bangunan seperti yang dapat ditemukan
pada tahun-tahun ini. Pada jaman tersebut sebagian besar, terutama pada
perkembangan struktur dan konstruksi bangunan di Eropa sudah banyak
mengenal tentang konstruksi beton dan dinding pemikul.
Akan tetapi pada jaman tersebut belum ditemukan struktur tulangan
besi yang umum digunakan pada saat ini. Oleh kaena itu arsitek-arsitek di
Eropa mengembangkan konstruksi busur yang juga berfungsi seperti balok,
yaitu untuk memikul beban elemen bangunan diatasnya baik lantai
maupun atap. Struktur tersebut berkembang karena struktur balok pada
arsitektur klasik tersebut membutuhkan material batuan yang dimensinya
cukup besar dan membutuhkan banyak kolom dibawahnya untuk
menyangga.

Konstruksi busur tidak semua menggunakan material yang dimensinya


tidak terlalu besar dan dapat memikul beban berat serta stabil, sehingga
banyak diterapkan pada bangunan-bangunan di Eropa mulai dari bangunan
reigius, pusat pemerintahan, fasilitas public hingga talang air dan
jembatan.

ANALISA BUSUR PADA TALANG (KANAL) AIR PADA


KOTA-KOTA DI DAERAH ROMA
Talang air, merupakan sebuah sarana untuk mengalirkan air dari sumber
seperti sungai, mata air dan sebagainya ke tempat tujuan seperti kota, desa dan
lain-lain. Sistem tersebut digunakan karena belum ditemukannya perpipaan dan
pompa seperti saat ini. Oleh sebab itu talang air ini membutuhkan luasan dan
ruang yang cukup besar dalam penyediaanya.
Sistem talang air banyak digunakan dan dikembangkan pada jaman Romawi
karena memungkinkan pengaliran pasokan air dalam jumlah yang besar ke
sebuah kota. Ukuran talang air yang massif dan besar pada jaman tersebut
untuk jaman sekarang memang tidak efisien tetapi system tersebut merupakan
solusi efektif untuk mengurangi penggunaan material berlebihan. Talang
ditempatkan sedemikian rupa dari tempat tinggi menuju ke tempat rendah,
untuk itu dibutuhkan penyangga agar air dalam talang dapat dialirkan secara
konstan dan tidak terpengaruh oleh naik turunnya kontur pada area yang
dilewati.

Karena beban yang dipikul tersebut cukup berat dan berketerusan, maka
digunakanlah struktur busur atau dikenal juga dengan arch sebagai penopang atau
pemikul beban pada talang-talang air di kota-kota di Roma. Struktur busur dengan
material batu tersebut diterapkan karena dianggap stabil dalam menopang beban, dan
juga lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan material batu sebagai balok.

MACAM BUSUR (ARCH)

True Arch: Busur yang dibentuk dengan menggunakan bekisting untuk bentukannya
dan menggunakan keystone sebagai kuncian dari lengkungan tersebut

Corbelled Arch: adalah busur yang dibentu dari susunan-susunan batu yang
membentuk bukaan atau perlubangan yang semaki mengecil (bukaan) kebagian atas

TRUE ARCH

CORBELLED ARCH

KONSTRUKSI BUSUR PADA UMUMNYA

1.

Memerlukan struktur kayu sementara (bekisting) untuk


menahan voussoirs (batu atau bata bentuk lengkung) sampai
batu kunci, atau voussoir tengah, dapat diletakkan di
tempatnya. Antara busur dihubungkan dengan bantuan impost.

2.

Busur-busur dapat dihubungkan

3.

Untuk membentuk lorong, atau semacam terowongan dengan


perlubangan/bukaan lengkung.

4.

Digunakan untuk membentuk langit-langit lengkung. Bentuk


atap lengkung ini juga dapat divariasikan dengan
menyilangkannya

GAMBAR KONSTRUKSI DAN RAGAM BUSUR

PROSES PEMBANGUNAN BUSUR

Pertama-tama didirikan terlebih dahulu dua kolom sejajar dengan jarak tertentu sesuai kebutuhan
ruang dan sumbu yang diinginkan

Membuat bekisting yang dibentuk melengkung sebagai penyangga sementara dalam proses
pembuatan busur

Batu-batuan yang sudah dibentuk agak melengkung untuk menyesuaikan dengan bekisting disusun
bersama- sama mulai dari kedua kolom

Setelah batu-batu yang disusun bersama-sama sudah selesai (tidak sampai ujung/puncak busur)
diberikan batu yang bentuknya seperti trapezium (terkadang dibentuk lengkung pula) pada puncak
busur diantara baru-batu yang disusun dari kedua kolom (disebut juga keystone/batu pengunci)

Lalu dipasanglah batu-batu untuk tembok pada samping kolom hingga diatas busur sebagai
pemikul beban bagian atas bangunan

Sesudah itu papan bekisting dapat dilepaskan

-Sumber: Sejarah Arsitektur, Setiadi Sopandi-

STUDI KASUS:

COLOSSEUM

Kolosseum adalah sebuah arena gladiator, dibangun oleh


Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang
disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre,
yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban
Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di Italia, Roma.
Bangunan ini dirancang untuk menampung 50000 penonton.

INFORMASI BANGUNAN

Lokasi: Regio IV Templum Pacis ("Temple of Peace"), Italia, Roma

Tahun dibangun: 7080 M

Langgam: Amphitheatre Romawi

Dibangun atas perintah: Vespasian, Titus

Arsitek: -

Material: Batu dan Beton

SEJARAH

Sejarah
Colosseum

Perjuangan
gladiator
Pertama
Sejarah Colosseum dimulai di Roma ketika melawan gladiator pertama
tercatat adalah dipentaskan di 264AD.Decimus Junius Brutus Scaeva
mengenakan tempur gladiator untuk menghormati memori dari almarhum
ayahnya yang adalah seorang konsul Junius Brutus bernama D. Pera.Tiga
pasang budak, yang dipilih dari antara 22 tawanan perang, dipilih untuk
melawan.Perjuangan gladiator pertama terjadi di Boarium Forum, sebuah
pasar ternak, terletak di dekat Sungai Tiber antara Capitoline, bukit-bukit
Palatine dan Aventine.Karena ini adalah pemakaman seorang bangsawan
terkemuka dan diadakan di sebuah ruang publik, acara ini mungkin telah
menarik kerumunan besar.Ini memerangi gladiator pertama adalah
gagasan cerdas karena juga membawa prestise politik untuk keluarga
mereka nama.Jadi sejarah pertempuran gladiator dan oleh karena itu
Colosseum adalah berkaitan dengan pemakaman.

DENAH DAN POTONGAN

PEMBAGIAN FUNSGSI RUANG BERDASARKAN


POTONGAN

ANALISA BUSUR PADA BANGUNAN


COLOSSEUM

Pada bangunan Colosseum ini busur yang digunakan adalah busur true arch dimana
pada pembangunannya membutuhkan bekisting sebagai penyangga sebelum
diletakkan keystone atau batu pengunci dan batu pengisi pada tembok diatas arch atau
lengkungan tersebut.

Busur-busur pada bangunan Colosseum ini tidak hanya terdapat pada perlubanganperluubangan tetapi juga berfungsi sebagai struktur pemikul beban tribun, karena
bangunan Colosseum memiliki beberapa level lantai.

Busur pada bangunan ini karena berfungsi pula memikul beban lantai diatasnya,
membentuk sebuah lorong yang digunakan sebagai sirkulasi masyarakat untuk ,
menuju ke bangku-bangku theater pada masing-masing level (ditinjau dari potongan
bangunan Colosseum).

Barrel Vault merupakan struktur utama pada bangunan Colosseum yang


menggunakan konstruksi busur. Barrel Vault sendiri tersusun atas
deretan tiang/kolom dan busur untuk menyangga atau menopang lantailantai diatasnya, dan juga berfungsi pula sebagai tempat sirkulasi bagi
pengguna atau pengunjung amphitheater (Colosseum tersebut).

Barrel vault

KUBAH
Pengertian kubah adalah separuh bola berongga yang menghiasi atap atau bagian atas
sebuah bangunan. Kubah ini sudah banyak digunakan oleh umat Kristen dan bahkan
menggunakan kubah sebagai bagian dari arsitektur gereja. Bahkan Kubah juga merupakan
perkembangan arsitektur dari jaman purba.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR KUBAH


Penggunaan kubah sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu sudah dikenal oleh bangsabangsa yang tersebar di muka bumi ini. Manusia purba membangun rumah berbentuk
kubah yang konon disangga dengan tanduk-tanduk mammoth (gajah purba yang
gadingnya melengkung) dan ditutupi dengan anyaman daun-daun. Suku Eskimo yang
tinggal di kutub pun sudah mengenal bangunan berbentuk kubah yang disebut igloo.
Bahkan bangsa India juga mengenal kubah, contohnya pada stupa Sanchi.

ATAP KUBAH PADA ARSITEKTUR DI EROPA


Model geometri atap kubah di Eropa diawali dengan dibangunnya Pantheon. Pada kubah
tersebut dibawahnya terdapat penampang beban berupa beberapa lapis cincin beton untuk
mencegah melebarnya kaki kubah. Setelah itu kubah berkembang lagi pada arsitektur
Kristen awal dan Bizantium, terutama pada bangunan Hagia Sophia. Pada bangunan
tersebut bidang pendentive dihasilkan dari bidang setengah bola yang sipotong dengan
denah bujur sangkar. Bidang ini memmberikan peralihan bagi kubah dengan badan
bangunan dan kubah-kubah sekunder.

MACAM-MACAM KUBAH

Pada perkembangannya, pada mulanya kubah berbentuk massif dengan cincin-cindin beton
berbentuk silinder pipih sebagai tumpuan pemikul beban dibawahnya. Setelah itu mulai
muncul kubah yang diberi perlubangan (disebut juga doomer) yang juga dapat meringankan
beban atap kubah. Pada jaman gothic dan reinasans atap kubah diberi tambahan pada
puncaknya, dan silinder dibawah atap kubah juga diberi perlubangan untuk jendela-jendela.

STUDI KASUS-HAGIA

SOFIA

Lokasi

: Istanbul (dahulu Konstantinopel), Turki

Arsitek

: Anthemius dari Tralles dan Isodorus dari Milletus

Tahun

: 532-537 SM

Langgam : Arsitektur Byzantium


Fungsi

: Museum (saat ini)

Material

: Bata dan Ashlar

SEJARAH

Masa Turki

Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 2 Mei 1453
dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur
kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan
mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Jumatnya
langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat. Berbagai modifikasi terhadap
bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan mesjid.
Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di selatan.
Selim II (1566-1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan
bercirikan gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak
kubah dengan hiasan bulan sabit.Lantas selama hampir 500 tahun Hagia Sophia
berfungsi sebagai mesjid. Patung, salib, dan lukisannya sudah dicopot atau
ditutupi cat.

SEJARAH

Masa Modern (Sekarang)

Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatrk mengubah status Hagia


Sophia menjadi museum. Mulailah proyek "Pembongkaran Hagia
Sophia". Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari catcat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral
Kristen.Sejak saat itu, Gereja Hagia Sophia dijadikan salah satu objek
wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul. Nilai sejarahnya
tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.

DENAH

POTONGAN

ATAP KUBAH HAGIA SOFIA


Bentuk atap kubah
dari Hagia Sophia
yang disusun saling
menyatu beserta
dengan pendentive
yang berfungsi
sebagai penopangnya.

ANALISA KUBAH HAGIA SOPHIA

Pendentive sebenarnya
merupakan BIDANG SEGITIGA
MELENGKUNG atau bagian
diantara arch atau busur dan
cincin beton diatasnya. (pada
gambar yang diarsir)

ANALISA KUBAH HAGIA SOPHIA

Pada kubah utama (terdapat pada tengah


menggunakan atap dome (setengah bola penuh.

banagunan)

Pendentive pada kubah bangunan ini sendiri terbentuk dari


empat busur yang dibawahnya ditopang oleh kolom yang disusun
membentuk persegi (mengelilingi sisi persegi.

Pada atap ruangan lain bentuknya sudah tidak separuh bola lagi
melainkan seperempat bola (ditinjau dari potongan) yang juga
ditopang dengan menggunakan pendentive dan arch atau busur

PROSES KONSTRUKSI ATAP KUBAH


HAGA SOPHIA

Dibangun terlebih dahulu kolom-kolom yang letaknya


disesuaikan berdasarkan dimensi dan jarak pada denah

Setelah kolom-kolom selesai didirikan dibuat terlebih dahulu


bekisting untuk persiapan pembuatan busur

Setelah itu diletakan batu-batu pentusun maupun beton untuk


pembuatan busur diatas bekisting

Setelah keempat busur jadi dibuat pendentive untik


menghubungkan antar busur dengan bantuan bekisting

Setelah pendentive selesai dibuat, dibentuklah cincin beton


diatasnya sebagai penopang kubah

Kubah dibuat dengan bantuan bekisting dengan material beton

KESIMPULAN

Melihat perkembangan arsitektur pada jaman modern ini,


penggunaan struktur busur dan atap kubah sudah mulai berkurang

Hal tersebut terjadi karena banyaknya bermunculan teknologi


material-material bangunan baru yang jauh lebih ringan, mudah
didapat, tidak menghabskan banyak ruang, lebih kuat dan lain-lain

Tetapi struktur seperti ini masih dipakai untuk beberapa macam


bangunan terutama untuk bangunan religious atau tempat ibadah

Untuk busur, sekarang sudah tidak banyak menggunakan keystone


melainkan menggunakan cor beton dengan besi tulangan didalamnya

Sedangkan untuk kubah sendiri sudah banyak ditemui perkembangan


material-materialnya sehingga beban yang ditimbulkan tidak seberat
beban kubah dari beton

BUSUR DAN KUBAH SAAT INI

REFERENSI

Sejarah Arsitektur, Setiadi Sopandi

http://menyerap.blogspot.com/2013/04/sejarah-colloseum-roma-dan-fakta.html

https://artspeak515.wordpress.com/2013/10/10/romans-borrowers-and-builders/

http://www.greatistanbul.com/photos/HagiaSophia.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Colosseum

http://en.wikipedia.org/wiki/Hagia_Sophia

http://en.wikipedia.org/wiki/Thermae

http://id.wikipedia.org/wiki/Kubah

Anda mungkin juga menyukai