Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

 ARSITEKTUR BIZANTIUM
Arsitektur Klasik merupakan ungkapan dan gambaran perjalanan sejarah
arsitektur di Eropa yang secara khusus menunjuk pada karya-karya arsitektur yang
bernilai tinggi dan “first class”. Disebutkan demikian karena karya-karya ini
memperlihatkan aturan atau pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati
sebagai landasan berpikir dalam menciptakan karya tersebut. Teori arsitektur Klasik
dengan demikian merupakan suatu perwujudan karya arsitektur yang dilandasi dan
dijiwai oleh gagasan dan idealisme Teori Vitruvius khususnya pada suatu kurun waktu
sesudah Vitruvius sendiri meninggal dunia.
Asal usul Byzantium terselubung legenda. Menurut legenda tradisional, Byzas
dari Megara (sebuah kota dekat Athena) mendirikan Byzantium, tatkala dia berlayar
ke arah Timur Laut melintasi Laut Aegea. Byzas telah meminta nasihat dari Orakel di
Delphi mengenai tempat untuk mendirikan kota barunya. Orakel memberitahukan
kepadanya untuk mendirikan kota di "depan si buta." Saat itu, dia belum memahami
ramalan orakel itu. Namun setelah sampai ke Bosporus, barulah disadari maknanya:
di pesisir Asia berdiri sebuah kota Yunani, Khalsedon. Mesti merekalah yang
dimaksud dengan "si buta" karena tidak melihat wilayah yang nyata-nyata superior
yang hanya setengah mil jauhnya di seberang Bosporus. Byzas mendirikan kotanya di
wilayah "superior" itu dan menamakannya Byzantion menurut namanya sendiri. Kota
Byzantium terutama adalah sebuah kota niaga karena lokasinya yang strategis di satu-
satunya pintu masuk ke Laut Hitam. Byzantion kelak menaklukkan Khalsedon, yang
terletak di seberang Bosporus
Setelah bersekutu dengan Pescennius Niger melawan sang pemenang,
Septimius Severus, kota ini dikepung pasukan Romawi dan menderita kerusakan parah
pada tahun 196. Byzantium kemudian dibangun kembali oleh Septimius Severus, yang
saat itu telah menjadi kaisar, dan dengan segera memulihkan kemakmurannya. Lokasi
Byzantium menarik perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I yang, pada tahun 330
Masehi, membangun-ulang kota itu menjadi Nova Roma (The New Rome). Setelah
mangkatnya, kota ini disebut Konstantinopel ('kota Konstantinus'). Kota ini
selanjutnya menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur, yang kelak disebut
kekaisaran Byzantium oleh para sejarawan.

Page 1
Kombinasi imperialisme dan lokasinya mempengaruhi peran Konstantinopel
sebagai titik-penyeberangan antara dua benua: Eropa dan Asia. Kota ini merupakan
sebuah magnet komersial, kultural, dan diplomatik. Dengan letak strategisnya itu,
Konstantinopel mampu mengendalikan rute antara Asia dan Eropa, serta pelayaran
dari dari Laut Mediterania ke Laut Hitam.
Pada tanggal 29 Mei 1453, kota ini jatuh ke tangan Bangsa Turki Ottoman, dan
sekali lagi, menjadi ibukota dari sebuah negara yang kuat, yakni Kerajaan Ottoman.
Bangsa Turki menyebut kota ini Istanbul (meskipun tidak secara resmi diganti
namanya sampai tahun 1930) dan kemudian menjadi kota terbesar dari Republik Turki,
sekalipun yang menjadi ibukota Turki adalah Ankara.
 ARSITEKTUR NEO KLASIK
Arsitektur neo klasik adalah gaya arsitektur yang dihasilkan oleh gerakan neo
klasik yang dimulai pada pertengahan abad ke 18. Gaya ini mengadopsi gaya dari
arsitektur klasik kuno, prinsip-prinsip Vitruvian dan karya arsitek Italia Andrea
Palladio. Di Eropa tengah dan timur, gaya ini biasanya disebut sebagai Klasisisme
(dalam Bahasa Jerman Klassizismus).
Perkembangan Arsitektur di Eropa dan Dunia Internasional dari akhir Abad ke
18 (Neo-Klasik) dan selama Abad ke-19 (Modernisme) merupakan suatu pergerakan
yang signifikan dalam bidang arsitektur barat. Mulai dari kejenuhan akan gaya-gaya
klasik, pada masa-masa sebelumnya arsitektur dianggap hanya suatu bentuk dari seni
dan perasaan. Namun pada masa itulah terjadi suatu revolusi yang dikenal dengan
revolusi industri yang terjadi di Inggris yang memulai dunia dengan era baru yaitu era
pabrikasi. Perkembangan politik di Eropa berdasarkan Konvensi Wina (1815)
membentuk banyak negara kerajaan baru di sana. Para arsitek memberi peluang untuk
membangun: Istana, Gereja, Perlemen, Museum, Universitas, Perpustakaan, Gedung
Konser, Gedung opera, green House, yang kebanyakan diciptakan oleh para arsitek yang
cenderung menerapkan gaya Klasikisme mesikipun secara konstruksi menerapkan
bahan bangunan hasil industri. Arsitektur eropa pada abad itu bersifat Ekletik dengan
banyak bangunan elitnya yang terjebak dalam gaya dari masa lalu atau disebut Neo-
Klasikisme.
Arsitektur pada era Neo-Klasik tersebar di berbagai benua dengan ciri khas dari
masing masing negara induk (bangsa Eropa yang sedang berdaulat). Di Indonesia,
arsitektur gaya ini dibawa oleh pemerintah Hindia-Belanda yang ketika itu berkuasa.
Bangsa Belanda pun merasa berkepentingan untuk membuat bangunan-bangunan
sebagai fasilitas penunjang kegiatan mereka selama di Indonesia. Jadi arsitektur klasik

Page 2
maupun neo-klasik yang diterapkan pada bangunan tersebut adalah masih mengikuti
gaya arsitektur atau langgam yang sedang berlaku di Negara asal mereka. Gaya
arsitektur ini biasanya banyak diterapkan pada bangunan yang bersifat pemerintahan hal
ini dikarenakan pada masa mereka mulai menguasai dan memonopoli perdagangan di
Indonesia tentu mereka juga ingin memiliki kekuasaan atas kewilayahan Indonesia
untuk itu mereka merasa perlu .
 ARSITEKTUR EKLETIK
Pada akhir jaman klasik timbul kejenuhan terhadap bentuk, konsep dan norma
arsitektur klasik yang sudah merajai dunia arsitektur sejak ribuan tahun sebelumnya.
Pada masa itu berkembanglah pola pikir eklektik yang kemudian menyebar ke
seluruhdunia melalui penjelajahan dan penaklukan oleh Bangsa Eropa ke seluruh
penjuru dunia pada masa colonial dan pasca colonial Eklektik artinya memilih terbaik
dari yang sudah ada sebelumnya.
Arsitektur Eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya
ke dalam bentuk tersendiri. Arsitek, pemilibangunan atau keduanya bersama memilih
secara bebas, gaya-gaya atau bentuk-bentuk paling cocok dan pantas menurut selera dan
status sosio-ekonomi mereka.
Berdasarkan arti katanya sesungguhnya eklektisme sudah sejak Renaisanse
dimana elemen Romawi digabung dengan unsur lain dan Romawi mengambil bentuk
Yunani digabung dengan unsur lain. Dari segi sejarah cirri pengulangan bentuk lama
sering disebut : Post Renaisan, Neo Klasik, dan Kolonial Arsitektur modern
perkembangnnya dimulai dengan Eklektisme, selain karena kejenuhan pola klasik lama
juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang tetapi da-lam pola,
konsep, bentuk baru.
Pada abad XIX bentuk, langgam, konstruksi dan bahan-bahan bangunan dalam
arsitektur semakin berkembang bervariasi sehingga pilihan pun semakin banyak.
Dalam sejarah perkembangan arsitektur, istilah Eklektisme dipakai untuk menandai
ge-ala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX masa berakhirnya
Klasikisme, masa awal Modernisme dan bukan pencampuran mau pun perkembangan
pada masa sebelumnya. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX,
dengan ketidakpastian langgam.
Pencampuran bentuk menghasilkan langgam tersendiri, memperlihatkan
adanya pola pikir akademis, tetapi dalam bentuk yang masih konservatif. Fungsi
bangunan disesuaikan dengan tun-tutan kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan

Page 3
dengan masa sebelumnya, seperti misalnya balai kota; opera; pavilliun; museum; dan
lain - lainnya.
Arsitektur Eklektikisme pada awal abad XIX mengandung rasa sentimen dan
nostalgia pada keindahan langgam masa lampau. Mengulang keindahan unasur-unsur
klasik dan dipadukan atau diterapkan secara utuh. Pengulangan kembali secara utuh
kadang-kadang disebut Neo-Klasik.

I. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah Bizantium, arsitektur neo klasik dan arsitektur ekletik?
2. Apa saja periode pada Imperium Bizantium ?
3. Bagaimana pengaruh unsur kebudayaan terhadap arsitektur Bizantium ?
4. Bagaimana gaya / karakteristik arsitektur Bizantium, arsitektur neo klasik
dan arsitektur ekletik?
5. Apa saja contoh bangunan Gereja bergaya arsitektur Bizantium ?
6. Apa saja contoh bangunan bergaya neo klasik dan ekletik ?
7. Siapa saja tokoh arsitektur neo klasik ?
8. Apa faktor penyebab timbulnya gayaa arsitektur ekletik ?

II. TUJUAN PENULISAN


1. Menjelaskan sejarah Bizantium arsitektur neo klasik dan arsitektur ekletik
2. Menjelaskan periode pada Imperium Bizantium.
3. Menjelaskan pengaruh unsur kebudayaan terhadap arsitektur Bizantium.
4. Menjelaskan karakteristik arsitektur Bizantium, arsitektur neo klasik dan
arsitektur ekletik.
5. Untuk mengetahui contoh bangunan Gereja bergaya arsitektur Bizantium.
6. Menjelaskan saja contoh bangunan bergaya neo klasik dan ekletik.
7. Menyebutkan siapa saja tokoh arsitektur neo klasik.
8. Menjelaskan faktor penyebab timbulnya gaya arsitektur ekletik.

Page 4
BAB II
PEMBAHASAN

ARSITEKTUR BIZANTIUM
Letak Geografis Bizantium
Bizantium letaknya di Eropa Timur selatan dekat dengan negara-negara asia timur yang
berbatasan dengan laut hitam dan laut mediterania. Yang saat ini lebih di kenal dengan
Instanbul yaitu ibukota negara Turki.Wilayahnya meliputi Yunani, Semenajung Balkan
sebelah selatan, Asia barat hingga Lembah Eufrat-Tigris, Mesir dan sebagian Italia. Sampai abad
ke-15, wilayah Byzantium digerogoti oleh musuh-musuh lainnya. Akkihrnya kekuasaan
Byzantium hanya tinggal berupa sebuah jalur kecil sepanjang pantai utara Bosporus dan
Dardanela, termasuk Konstantinopel.

Sejarah Perkembangan Arsitektur Bizantium


Bizantium merupakan salah satu koloni Yunani sejak tahun 600 SM dan dijadikan pusat
pemerintahan Kekaisaran Romawi pada tahun 330. Selama jaman pertengahan (middle
ages), kota ini menjadi benteng pertahanan orang - orang Kristen dari serangan bangsa
Barbar dari Barat. Honorius, imperior pertama dari Barat setelah wilayah dan
pemerintahan Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua, memindahkan kediaman dan pusat
pemerintahan Kekaisaran Barat di Ravenna, sebuah kota di pantai Mediterania bagian
timur – utara dari Italia. Sedangkan Konstantinopel tetap menjadi pusat pemerintahan
Kekaisaran Timur. Pengaruh Byzantine menjadi dominan dalam arsitektur.

Page 5
Faktor - faktor yang mempengaruhi kebudayaan Bizantin antara lain:
 Pengaruh kebudayaan Romawi.
 Pengaruh agama Kristen.
 Beberapa pengaruh kebudayaan yang berasal dari Timur.

I. Periode Arsitektur Bizantium


a) Periode Bizantin awal
Dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad ke 9 adalah abad eksperimen
desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi
tidak cocok dengan kebiasaan setempat yang mempersembahkan misa di
tengah-tengah ruang utama gereja dan buka pada salah satu sudut ruangnya,
sehingga denah basilica yang memanjang tidak dapat untuk upacara tersebut.
Contoh basilica

b) Periode Bizantium Pertengahan


Antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13 tidak lagi
mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya
terpusat yang berbeda masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk
menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain segi-8 dan bujur sangkar,
sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan
mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas.
c) Periode Bizantiun Akhir
Hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan pengembangannya
ditekankan pada unsur vertical baik bagian luar maupun dalamnya. Gereja
periode pertengahan biasanya mempunyai satu kubah bola, pada periode akhir
mempunyai 5 kubah bola, yaitu kubah besar ditengah dan kubah yang lebih kecil
pada masing-masing sudutnya.

Page 6
III. 7 Unsur Kebudayaan Arsitektur Bizantium
1. Sistem Kepercayaan
Masyarakat Byzantium menganut Agama Kristen. Kekristenan didasarkan pada
kehidupan dan ajaran Yesus dari Nazaret ( abad ke-1 ) yang disajikan dalam
PerjanjianBaru. Iman Kristen pada dasarnya adalah iman kepada Yesus sebagai
Kristus, AnakAllah, dan sebagai Juruselamat dan Tuhan. Hampir semua orang Kristen
percaya pada Tritunggal, yang mengajarkan kesatuan Bapa, Anak ( Yesus Kristus ),
dan Roh Kudus sebagai tiga pribadi dalam satu Ketuhanan. Kebanyakan orang Kristen
dapat menjelaskan iman mereka dengan Kredo Nicea.
Sebagai agama Kekaisaran Bizantium di milenium pertama dan Eropa Barat pada
masa penjajahan, Kristen telah disebarkan di seluruh dunia. Divisi utama Kekristenan,
menurut jumlah penganut:
 Gereja Katolik, yang dipimpin oleh Paus di Roma, adalah persekutuan penuh
Gereja Katolik Roma (Barat) dan 22 Gereja Katolik Timur—yang mana masing-
masing adalah otonom (Gereja partikular).
 Protestan, terpisah dari Gereja Katolik dalam Reformasi abad ke-16 dan
membentuk perpecahan dalam banyak denominasi,
 Kristen Timur, yang meliputi Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, dan
GerejaTimur.
Hubungan sistem kepercayaan dengan arsitektur :
Atas dasar kepercayaan tersebut masyarakat Bizantium membutuhkan sebuah tempat
atau bangunan untuk menyembah Tuhan yang mereka percaya sebagai sang pencipta.
Tempat itu disebut sebagai Gereja.

Page 7
2. Bahasa
Kekaisaran Romawi Timur adalah istilah yang digunakan oleh sejarawan modern
untuk menyebut bagian Kekaisaran Romawi yang didominasi penutur bahasa Yunani
dan berpusat di Konstantinopel pada masa Antikuitas Akhir dan Abad Pertengahan dari
negaranya yang lebih awal pada masa Klasik. Kekaisaran ini juga disebut Kekaisaran
Bizantium terutama dalam konteks Abad Pertengahan setelah keruntuhan Kekaisaran
Romawi Barat.
Hubungan bahasa dengan arsitektur :
Dengan bahasa yang digunakan yaitu bahasa Yunani, masyArakat pada imperium
Bizantium ini tidak hanya dapat mengerti dan memahami kebudayaan Yunani tetapi
juga karakteristik arsitekturnya sehingga masyarakat dapat mengadaptasi gaya – gaya
arsitektur tersebut.

3. Sistem Pengetahuan

Penulisan ala era klasik tidak pernah berhenti diberdayakan di Romawi Timur.
Maka, ilmu pengetahuan Romawi Timur berhubungan dekat dengan filsafat kuno
dan metafisika. Meskipun Romawi Timur berhasil menerapkan ilmu
pengetahuan (seperti dalam pembangunan Hagia Sophia), setelah abad ke-6, ahli - ahli
Romawi Timur tidak banyak memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan. Teori-
teori baru tidak banyak digagas, dan gagasan penulis-penulis klasik tak banyak
dikembangkan. Keahlian terhambat pada tahun-tahun kegelapan akibat wabah pes dan
penaklukkan Arab, tetapi pada masa renaisans Romawi Timur di akhir milenium
pertama, ahli-ahli Romawi Timur muncul kembali dan menjadi ahli dalam
pengembangan ilmiah Arab dan Persia, terutama dalam
bidang astronomi dan matematika. Orang Bizantium juga berperan dalam beberapa
penemuan penting, khususnya dalam arsitektur (misalnya kubah pendentif) dan
teknolog perang (misalnya api Yunani).

Page 8
Pada abad akhir kekaisaran, ahli tata bahasa Romawi Timur bertanggung jawab dalam
membawa dan menulis tata bahasa dan studi sastra Yunani Kuno
ke ItaliaRenaisans awal. Pada periode ini, astronomi dan matematika diajarkan di
Trebizond.
Di bidang hukum, reformasi Yustinianus I telah memberikan pengaruh yang jelas
terhadap perkembangan jurisprudens. Sementara itu, Ecloga Kaisar Leo
III memengaruhi pembentukan institusi hukum di dunia Slavia. Pada abad ke-
10, LeoVI Yang Bijak menyelesaikan kodifikasi seluruh hukum Bizantium dalam
bahasa Yunani, yang menjadi dasar bagi seluruh hukum Bizantium selanjutnya, memicu
munculnya ketertarikan terhadap hukum Bizantium bahkan hingga saat ini.
Hubungan ilmu pengetahuan dengan arsitektur :
Pada imperium Bizantium ini, masyarakatnya meneruskan ilmu pengetahuan dari
bangsa sebelumnya yaitu bangsa Romawi dan Yunani. Ilmu tersebut adalah ilmu filsafat
dan matematika yang diterapkan pada bangunan, seperti bangunan Hagia Sophia.

4. Sistem Organisasi dan Kemasyarakatan


Di Romawi Timur, kaisar adalah penguasa tunggal dan absolut. Kekuasaannya
dianggap memiliki asal usul ilahi. Pada akhir abad ke-8, pemerintahan sipil yang
terpusat di istana dibentuk sebagai bagian dari konsolidasi kekuatan di ibukota
(bangkitnya posisi sakellarios berhubungan dengan perubahan ini). Reformasi paling
penting pada periode ini adalah pendirian thema. Pada thema, pemerintahan sipil dan
militer diatur oleh satu orang, yaitu strategos.
Terlepas dari penggunaan istilah "Bizantium" dan "Bizantinisme" yang
merendahkan, birokrasi Bizantium mampu merekonstruksi diri sejalan dengan situasi
Kekaisaran. Sistem tituler dan hak pendahuluan di kekaisaran mengakibatkan
pemerintahan tampak seperti birokrasi bagi pengamat-pengamat modern. Pejabat-
pejabat diatur dalam susunan yang ketat di antara kaisar, dan jabatan mereka bergantung
pada kehendak kaisar. Di Romawi Timur terdapat pekerjaan administratif yang
sebenarnya. Pada abad ke-8 dan ke-9, kepegawaian negeri merupakan jalan tercepat
menuju status aristokrat, tetapi sejak abad ke-9, aristokrasi sipil disaingi oleh aristokrasi
kebangsawanan. Menurut beberapa penelitian, politik abad ke-11 didominasi oleh
persaingan antara aristokrasi antara sipil dan militer. Pada masa tersebut, Alexios I
melancarkan reformasi administratif penting yang meliputi pengadaan pangkat dan
jabatan istana.

Page 9
Hubungan dengan arsitektur :
Kourion – Siprus

Sejarah panjang Siprus di bawah pemerintahan Romawi menjadikan negara ini kaya
dengan situs-situs bersejarah peninggalan Romawi dan Byzantium (kekaisaran Romawi
Timur). Kuorion adalah bukti kejayaan tersebut. Kourion disebut sebagai peninggalan
arkeologis paling spektakuler di seluruh Siprus.
Di dalam kota yang ditempati sejak zaman Neolitik itu terdapat ampiteater yang
biasa digunakan untuk menggelar pertandingan gladiator dan pertunjukan binatang
berlangsung. Bentuknya setengah lingkaran dan dibuat berundak. Namun tembok-
temboknya diukir dengan mosaik-mosaik yang memperindah bangunan.

5. Sistem Mata Pencaharia


Ekonomi Romawi Timur merupakan salah satu yang paling maju di Eropa
dan Mediterania selama berabad-abad. Eropa tak mampu menandingi kekuatan
ekonomi Romawi Timur hingga akhir abad pertengahan. Konstantinopel merupakan
pusat utama dalam jaringan perdagangan yang meliputi hampir
seluruh Eurasia dan Afrika Utara. Kota tersebut juga menjadi salah satu kota utama
dalam jalur sutra. Beberapa ahli menyatakan bahwa, hingga datangnya bangsa Arab
pada abad ketujuh, ekonomi Romawi Timur merupakan yang terkuat di
dunia. Penaklukan Arab menyebabkan terjadinya kemunduran dan stagnansi.
Reformasi Konstantinus V (765) menandai mulainya pemulihan ekonomi yang
berlangsung hingga tahun 1204. Dari abad kesepuluh hingga akhir abad keduabelas,
Kekaisaran Romawi Timur memproyeksikan citra mewah, dan pengelana kagum
dengan kekayaan di Konstantinopel. Semuanya berubah pada masa Perang Salib
Keempat, yang membawa bencana ekonomi. Palaiologos mencoba memulihkan
ekonomi, tetapi negara Romawi Timur akhir tidak akan memperoleh kuasa penuh atas
kekuatan ekonomi domestik dan asing. Pelan-pelan, Romawi Timur juga kehilangan
pengaruhnya dalam modalitas perdagangan dan mekanisme harga, dan juga kuasa atas

Page 10
aliran logam-logam berharga, dan bahkan, menurut beberapa ahli, terhadap pencetakan
koin-koin.
Salah satu fondasi ekonomi kekaisaran adalah perdagangan. Tekstil merupakan
komoditas ekspor yang paling penting. Negara dengan ketat menguasai perdagangan
internal dan internasional, serta memiliki hak monopoli dalam mengeluarkan koin.
Pemerintah mengatur tingkat bunga, dan menetapkan parameter aktivitas serikat dan
perusahaan dagang, yang dikenakan bunga khusus. Kaisar dan pejabat-pejabatnya
melakukan campur tangan pada masa krisis untuk menjamin penyediaan modal dan
menjaga harga serealia. Pemerintah mengumpulkan hasil surplus melalui pemungutan
pajak, dan mengembalikannya dalam sirkulasi melalui redistribusi dalam bentuk gaji
kepada pejabat-pejabat negara, atau dalam bentuk investasi fasilitas-fasilitas umum.

6. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi


Bahan bangunan utama adalah bata, disusun berdasarkan pola dekoratif atau dilapis
plasteran.

7. Kesenian

Dalam sejarah, seni Byzantium menduduki posisi tertinggi. Konstantinopel penuh


dengan bangunan megah tempat ibadah umat kristen, bangunan itulah yang merupakan
puncak prestasi arsitektur Byzantium. Setelah Kristen resmi pada 312, bangunan yang
bernama Basilica bertebaran di daerah Romawi Timur. Bangunan itu beratap berbentuk
kubah raksasa yang disusun dengan cermat terbuat dari batu.
Ciri khas bangunan Byzantium adalah keserba-agungan yang memberikan efek
impresif diatas segalanya seperti yang ditulis Charles Diehl dalam The Cambridge
Medieval History.
Figur yang digambarkan hampir semuanya berkaitan dengan agama. Seni
Byzantium pada dasarnya adalah seni cangkokan. Unsur-unsur diambil propinsi
tentangga, namun yang paling dominan adalah dari Yunani. Dari Syria mereka

Page 11
mengambil ide tentang kubah. Dari Persia mereka mengadopsi desain binatang dan
tumbuhan.

Page 12
IV. Karakteristik Arsitektur Bizantium
Arsitektur Byzantine adalah satu dari empat gaya arsitektur gereja-gereja di Eropa,
yaitu Byzantine, Romanesque, Gotik, dan Barok. Gaya ini berkembang di Byzantium
atau disebut juga Konstantinopel (sekarang Istanbul, ibu kota Turki). Ketika
Konstantinopel akhirnya dikuasai oleh pasukan Muslim pada tahun 29 Mei 1453, gaya
inipun kemudian diadopsi oleh umat Islam dan memunculkan apa yang sekarang
menjadi ciri khas semua masjid di dunia: kubah. Keunikan inilah yang membuat gaya
arsitektur Byzantine sebagai satu-satunya gaya arsitektur yang dipakai oleh gereja
sekaligus masjid. Dengan kata lain, gaya ini merupakan jembatan antara kebudayaan
Islam dan Kristen.
Gaya Byzantine muncul ketika Kaisar Konstantinus memutuskan untuk
memindahkan ibu kota kekaisaran Romawi ke arah timur, yaitu ke kota Konstantinopel
(Byzantium) di Turki. Letak Byzantium yang jauh dari pusat agama Katolik di Roma
membuat gaya arsitektur gereja-gereja di wilayah ini jauh berbeda dengan gereja-gereja
di Eropa.Saat itu, ada dua tipe model bangunan gereja, yaitu tipe “basilika” yang
berbentuk lorong memanjang (banyak dipakai sebagai model gereja di Indonesia saat
ini) dan gaya yang lebih geometris dengan kubah pada pusatnya.
Arsitektur Bizantium adalah salah satu jenis arsitektur yang menarik, karena
merupakan simbiosis dari beragam kebudayaan, merupakan perpaduan seni Eropa
(barat) dan Timur (Asia), dan kebudayaan Mediterania, serta pengaruh-pengaruh lain,
baik karena letak maupun kondisi sosial politik pada masa itu. Cita-cita arsitektur
Byzantine adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah
dianggap symbol dari kekuasaan yang Maha Esa.
Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang
merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantine yang merupakan
penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi. Karena
dominan bentuk dari seluruh bangunan menggunakan bentuk lingkaran dan lengkung
dengan bentang lebih lebar.
Tipe-tipe kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela
kecil-kecil diatas yang disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya
menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut
dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat tanpa
menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut
melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah kubah sudut atau disebut
Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaik antara Bema atau bilik

Page 13
suci dengan Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat,
sebagai screen of picture “tirai”. Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada
kesatuan dengan bentuk interiornya.
Pada masa Byzantium juga terrdapat beberapa karakteristik bangunan arsitektur
gereja antara lain, yakni:
Denah dapat berbentuk basilika, salib, lingkaran atau polygon.
 Pintu masuk di sebelah barat, altar di sebelah timur.

 Bahan bangunan utama adalah bata, disusun berdasarkan pola dekoratif atau
dilapis plasteran.
 Atap ditutup oleh lapisan timah.
 Luar bangunan terlihat cukup sederhana, datar, dengan jendela yang kecil dan
berteralis.
 Interior bangunan kaya dengan mosaik yang penuh warna, menghiasi dinding,
kubah, dan langit-langit (warna dominan adalah biru dan emas).
 Gambar mosaik adalah cerita-cerita dari Injil atau cerita kekaisaran
 Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca) yang direkatkan
di lapisan semen.
 Kolom-kolom pada bangunan Byzantium memiliki banyak ornamen. Biasanya
monogram (inisial) kaisar atau penguasa dipahat pada kolom tersebut.
 Fitur lain yang penting pada gereja Byzantium adalah kubah. Kubah Byzantium
diletakkan di atas bukaan denah berbentuk persegi sedangkan pada kubah
Romawi diletakkan di atas bukaan denah bentuk lingkaran.
Secara umum gaya Byzantium memiliki ciri khas sebagai berikut.

1) Kubah yang sangat besar pada bagian tengah bangunan

2) Berbentuk sirkular atau sentral, berbeda dengan bentuk gereja pada umumnya
yang memanjang. Kadang bentuknya polygonal (bersisi banyak), misalnya
hexagonal (bersisi enam) atau octogonal (bersisi delapan).

Page 14
3) Terdapat “semidome” berbentuk separuh kubah yang mengelilingi kubah
utama di pusat.

4) Pilar-pilar berukuran sangat besar untuk menopang berat bangunan.


5) Dinding tebal dan terbuat dari batu bata.

6) Bagian interior sangat luas.

Page 15
7) Jendela berukuran kecil dan berfungsi untuk pencahayaan.

8) Hiasan atau dekorasi lebih bersifat “oriental” dengan ukiran bermotif


tumbuhan atau hewan, jarang menggunakan patung atau figur manusia.

9) Ciri khas gereja Byzantine adalah penggunaan hiasan berupa “mosaik” pada
dindingnya.

10) Denah:
segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil
mengelilingi kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.sayap
pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross.

Page 16
V. Contoh Bangunan Gereja Bergaya Arsitektur Byzantine
1. Hagia Sophia (Istanbul, Turki)

Hagia Sophia atau dikenal pula dengan sebutan Church of the Holy Wisdom
adalah contoh bangunan bergaya Byzantine paling terkenal. Gereja ini dibangun
atas perintah kaisar Yustinian. Pembuatan gereja megah ini hanya memakan
waktu 5 tahun (532-537). Perancangnya adalah Anthemius dari Tralles dan
Isidorus dari Miletus.

Bagian paling menakjubkan dari gereja ini adalah kubah raksasanya yang setinggi
56 m. Setelah Konstantinopel ditaklukkan pasukan Muslim, gereja ini diubah
menjadi masjid dan ditambahkan minaret (menara) pada setiap sisinya. Kini,
bangunan bersejarah ini berstatus museum. Ini adalah satu-satunya tempat di
dunia ini dimana kita bisa melihat simbol2 agama Kristen dan Islam
berdampingan pada satu tempat.

Page 17
2. Hagia Irene (Istanbul, Turki)

Gereja Hagia Irene atau Church of the Holy Peace dibangun sekitar abad ke-4.
Terletak di halaman Istana Topkapi, gereja ini dulunya adalah gereja utama di
Istanbul sebelum pembangunan Hagia Sophia. Pada 1846, gereja ini
dialihfungsikan menjadi museum pertama di Turki.

3. Masjid Biru (Istanbul Turki)

Masjid yang memiliki nama resmi Masjid Sultan Ahmed ini dibangun antara
tahun 1609 hingga 1616. Masjid ini sengaja dibangun menyerupai Hagia Sophia
oleh arsiteknya, Mimar Sinan, yang juga membangun berbagai masjid bergaya
Ottoman lainnya di Istanbul.

4. Masjid Salimiye (Edirne, Turki)

Page 18
5. Masjid Fatih (Istanbul, Turki)

6. Masjid Suleymaniye (Istanbul, Turki)

7. Masjid Ortakoy (Istanbul, Turki)

ARSITEKTUR NEO KLASIK


I. SEJARAH ARSITEKTUR NEO KLASIK
Gerakan pada akhir abad 18 dikenal dengan Neo klasik. Bentuk arsitektur yang
dianggap ideal kemudian diwujudkan ke dalam bentukan berkonstruksi kolom dan
balok dan tidak hanya bentukan dari konstruksi dinding pemikul. Wujud arsitekturnya
juga dapat ditandai dengan munculnya unsur-unsur dekoratif seperti pedimen, pedestal,
entablature terpotong dan sebagainya. Dalam sejumlah proyek dapat disaksikan bahwa
bentukan yang kanonik masih dipakai untuk diletakkan pada posisi olahan
komposisional.
Gaya ini merupakan gaya anti rokoko yang dapat ditemukan pada beberapa gaya
arsitektur eropa pada awal abad ke 18, dengan jelas diwakili dalam arsitektur Palladian

Page 19
di Georgia inggris dan Ireland, selain itu juga dapat ditemui dalam lapisan klasifikasi
akhir gaya barok di Paris, di Berlin, dan bahkan di Roma, Alessandro Galilei pada
bagian muka dari gadeung Giovanni di Laterano. Ini merupakan suatu arsitektur self
restraint yang sempurna, yang selektif hingga sekarang " yang terbaik" dalam
mengikuti gaya bangsa Roma.
Neoklasikal pertama berkembang dan dan diperolah di London, melalui contoh
dari bangunan Paris-Trained yang dirancang oleh tuan William chambers dan james "
Athenian" Stuart, dan di Paris, melalui suatu generasi siswa seni Perancis yang training
di Akademi Perancis di Roma dan yang dipengaruhi oleh kehadiran Charles-Louis
Clérisseau dan tulisan Johann Joachim Winckelmann; itu dengan cepat diadopsi oleh
lingkaran progresif di Sweden. Di Paris, banyak dari generasi arsitek neoklasikal yang
pertama menerima pelatihan dalam Tradisi Perancis yang klasik melalui suatu
rangkaian tentang ceramah kuliah praktis dan menyeluruh yang ditawarkan untuk
dekade perkuliahan oleh Jacques-François Blondel.
Pada mulanya Italia bertaut pada Rococo sampai rejim Napoleo membawa
arkeologis klasikal yang baru, yang dipeluk sebagai pernyataan politik oleh kaum muda
yang progresif. Pusat dari ahli kebudayaan sejarah yunani polish adalah Warsaw di
bawah aturan dari Raja polish Stanislaw Agustus Poniatowski. seniman dan arsitek
yang dikenal terbaik di Poland tepatnya di Dominik Merlini, diantaranya adalah Jan
Chrystian Kamsetzer, Szymon Bogumi Zug, Jakub Kubicki, Antonio Corazzi, Efraim
Szreger, Kristen Piotr Aigner, Wawrzyniec Gucewicz dan Bertel Thorvaldsen. Karl
Friedrich Schinkel's mendesain bangunan Elisabethkirche di Berlin (1832-1834). Gaya
neo klasik mengalami tantangan berat sejalan dengan pesatnya kemajuan tekno-logi.
Keyakinan bahwa arsitektur adalah ‘seni bangunan’ yang berbeda dengan kegiatan
‘engineering’ mulai mengalami pergeseran, setelah muncul suatu jarak antara
arsitektur dan kemajuan konstruksi bangunan.
Perubahan-perubahan inilah yang kemudian mengarah pada munculnya arsitektur
modern. Arsitektur modern sendiri berprinsip pada tradisi fungsional, lebih cenderung
pada pemikiran struktur daripada unsur-unsur lainnya. Dari sekitar tahun 1800 Yunani
merupakan contoh arsitektur yang segar, banyak mensketsa dan mengukir, memberi
suatu daya dorong baru ke gaya meoklasikal atau yang disebut Kebangkitan kembali
ilmu Yunani.
Neoclassikal adalah suatu kekuatan utama di dalam seni akademis sampai abad ke
19 dan di luar daripada itu gaya ini merupakan lawan yang tepat dari gaya Romantis
dan Gotik renasisans walaupun pada akhir abad ke 19 gaya ini diklasifikasikan sebagai

Page 20
gaya anti modern atau bahkan gaya yang reaksioner. Pada pertengahan abad ke 19,
beberapa kota besar Eropa khususnya St Petersburg dan Munich- diubah bangunannya
ke dalam museum arsitektur neoklasik yang dijamin kebenarannya.

II. GAYA / KARAKTERISTIK ARSITEKTUR NEO KLASIK


 Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi (uncluttered), simetris,
kolom-kolom yang berdiri bebas dan atap umumnya datar dan horisontal.
Gaya arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah atau menara. Fasad
bangunan biasanya datar dan panjang. Sering pula ada kolom-kolom yang
berdiri bebas. Eksterior dibangun sedemikian rupa untuk menciptakan gaya
klasik yang sempurna, seperti pada pintu dan jendela. Pada bagian eksterior
penggunaan dekorasi dikurangi hingga sangat sedikit.

 Interior ruangan yang mewah


Pada bagian dalam bangunan neo klasik dibuat mirip dengan interior gaya
klasik, yang terinspirasi oleh penemuan kembali kota Pompeii dan
Herculaneum. Barang antik dari Herculaneum menunjukkan bahwa bahkan
barang paling antik pada masa Baroque, atau ruangan paling “Roman” dari
William Kent didasarkan pada basilika dan arsitektur eksterior kuil yang
diadaptasi dari luar ke dalam ruangan. Maka, penampilan ruangan sering kali
terlihat megah dan bombastis untuk mata modern, seperti bingkai jendela yang
berubah menjadi cermin berlapis emas.

 Penggunaan warna yang terang


Interior neo klasik didominasi dengan warna terang seperti krem, abu-abu,
biru pucat, kuning dan hijau. Sedangkan warna yang digunakan sebagai aksen
adalah hitam, merah, emas dan terra cotta.

Page 21
 Furnitur
Furnitur neo klasik sangat sederhana dan bersifat geometris. Material
kayu berwarna gelap juga sering digunakan. Lantai sering menggunakan
material marmer atau batu alam. Namun, tidak jarang ada yang menggunakan
karpet Persia. Kain yang digunakan untuk dekorasi jendela atau sofa biasanya
menggunakan bahan mewah seperti sutra, brokat, katun, dan wol.

 Aksesoris
Tampilan mewah pada rumah dapat diciptakan dengan menghadirkan
aksesoris seperti guci, porselen, tembikar, dan patung. Untuk hiasan dinding,
gunakan karya seni berupa lukisan atau cermin besar dengan bingkai emas.

Page 22
III. CONTOH BANGUNAN YANG MENGIKUTI GAYA ARSITEKTUR NEO
KLASIK
1. Osterley Park House di Middlesex, Inggris
2.

Osterley Park House di Middlesex, Inggris didesain (1761 - 1780) dalam


gaya Neo Klasik oleh arsitek Skotlandia – Inggris Robert Adam. Gaya ini disebut
juga Georgia, mempunyai karakter simetris dan penuh garis lurus. Gaya ini
dipengaruhi oleh gaya arsitektur Palladia (abad ke - 16) dan diinspirasikan oleh
reruntuhan Yunani dan Romawi.
2. Universittas Virginia di Charlotettesville

Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat dari 1801 – 1809, mendirika


Universittas Virginia di Charlotettesville padatahun 1819. Sebagai arsitek,
Jefferson merancang kompleks Lawn yang bergaya neoklasik. Gaya ini sangat
mempengaruhi arsitektur bangunan umum lainnya di Amerika Serikat.

Page 23
IV. TOKOH ARSITEKTUR NEOKLASIK
 Karl Friedrich Schinkel’s dan bangunan dari Schinkel'S adalah Museum Tua di
Berlin,
 Tuan John Soane’s arsitek dari Bank Inggris di London dan bangunan baru "
capitol" di Washington, DC.
 Arsitek skotlandia Charles Cameron menciptakan interior mewah gaya Italianate
untuk warga kelahiran jerman Catherine II yang agung di Rusia yaitu bangunan St.
Petersburg dengan mnggunakan gaya internasional.

ARSITEKTUR EKLETIK

A. Pengertian

Eklektik : memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya.

Arsitektur Eklektik : aliran memilih , memadukan unsur-unsur atau gaya dalam


bentuk tersendiri.

Eclectismus : suatu semangat menjiplak serba campur aduk dari


semua unsuryang kebetulan disukai, tanpa refleksi, tanpa prinsip tata atur

Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih
sesuatu. Istilah ini ditemukan pada filsafat dan juga bidang seni, yaitu pembentukan
atau pemilihan dari beberapa sistem berpikir kemudian menciptakan satu pola
pemikiran baru.

B. Sejarah Perkembangan Arsitektur Ekletik


Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama,
misalnya pada jaman renaissan. Dimana elemen-elemen romawi, ( kolom,ornamen
dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian
juga arsitektur romawi telah mengambil unsur-unsur yunani, digabung dan
dikembangkan menjadi bentuk baru.
Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme
dalam arsitektur sering disebut sebagai post renaissance , neo klasik, kolonial . Pada
masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih
terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian
perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional
karena sudah berkembang di seluruh dunia.

Page 24
Arsitektur modern mulai berkembang pada abad 16 di eropa, dimulai dengan
eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin
banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk
baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi.
Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai
gejala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad xix, masa berakhirnya
klasikisme .
Arsitektur eklektisme, abad xix, mengandung rasa sentimen dan nostalgia
pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi
kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem
konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme
menandai perkembangan arsitektur abad xix dengan ketidakpastian gaya
percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola
pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif.

C. Faktor- faktor penyebab timbulnya eklektisme

1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan


imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis
2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila
mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika
bahkankemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa
dari alam dan teknologi.
3. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad xix -xx mencari obat dan gerakan
gaya yang disebut artnoveau .
4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya
arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak
monoton.

D. Ciri - ciri arsitektur eklektik

1. Pengulangan bentuk- bentuk lama


2. Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan
menjadi bentuk baru.

Page 25
E. Beberapa contoh bangunan eklektik

Inggris

British Museum

British museum london ( pediment gaya romawi dengan kolom ionik yunani
), fitzwilliam museum (corinthian romawi, ujung bangunan gaya barok).

London

fitzwilliam museum

Perancis

Page 26
Opera de paris (unsur renaissance dan barok), gereja katolik madeleine (keluar dari
kaidah arsitektur gereja, kuil corinthian romawi), stasiun kereta api garedel’est (bentuk
renaissance ,jendela gothic).

Jerman

Mausoleum queen louise (bentuk kuil yunani order doric), altes museum berlin (
unsur yunani order ionic pada kolom ).

Italia

Belanda

rijksmuseum amsterdam

Page 27
Amerika

White house ( renaissance / palladian), massachusetts state house boston (kubah


byzantine, kolom romawi, jendela renaissance), jefferson memorial (pantheon roma,
kolom doric).

White House

massachusetts state house boston

jefferson memorial

Page 28
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Arsitektur Byzantine adalah satu dari empat gaya arsitektur gereja-gereja di Eropa, yaitu
Byzantine, Romanesque, Gotik, dan Barok.Arsitektur Bizantium adalah salah satu jenis
arsitektur yang menarik, karena merupakan simbiosis dari beragam kebudayaan, merupakan
perpaduan seni Eropa (barat) dan Timur (Asia), dan kebudayaan Mediterania, serta pengaruh-
pengaruh lain, baik karena letak maupun kondisi sosial politik. Cita-cita arsitektur Byzantine
adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap sImbol dari
kekuasaan yang Maha Esa.
Gaya arsitektur neo klasik muncul pada akhir abad ke 18, bentuk arsitektur yang dianggap
ideal kemudian diwujudkan ke dalam bentukan berkonstruksi kolom dan balok dan tidak hanya
bentukan dari konstruksi dinding pemikul. Wujud arsitekturnya juga dapat ditandai dengan
munculnya unsur-unsur dekoratif seperti pedimen, pedestal, entablature terpotong dan
sebagainya. Berbeda dengan Arsitektur Bizantin, Arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah
atau menara, melainkan lebih mengarah pada bentukan simetris dan elegan, penampilan yang
rapi (uncluttered), dan kolom-kolom yang berdiri bebas dan atap umumnya datar dan horisontal,
dengan interior ruangan yang mewah, dan menggunakan warna-warna terang.
Eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak jaman renaissan. Dimana elemen-elemen
romawi, ( kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk
baru. Demikian arsitektur romawi mengambil unsur-unsur yunani, digabung dan dikembangkan
menjadi bentuk baru. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya
menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi
konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad
xix dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri,
memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif.

Page 29
SARAN
Demikian makalah ini dibuat. Masih banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang penyusun peroleh. Menyadari akan hal itu,
kedepannya penyusun akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang dapat di pertanggung jawabkan. Penyusun berharap Bapak
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Page 30
DAFTAR PUSTAKA

http://wrong-dimension.blogspot.co.id/2011/04/sejarah-konstantinopelbyzantium-sampai.html

https://www.google.com/search?q=bahasa+yang+digunakan+pada+imperium+bizantium&ie=
utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab

http://www.netralnews.com/news/rebranding/read/50890/bizantium..konstantinopel...hingga.i
stanbul

https://id.wikibooks.org/wiki/Abad_Pertengahan/Sejarah/Bizantium

https://id.wikibooks.org/wiki/Abad_Pertengahan/Sejarah/Bizantium/Anastasios_II

https://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Romawi_Timur#Sejarah_awal_Kekaisaran_Romaw

https://www.arsitag.com/article/mengenal-arsitektur-neo-klasik

https://atpic.wordpress.com/2011/03/03/arsitektur-neoklasik-abad-18m/

http://rurucoret.blogspot.co.id/2009/01/arsitektur-neoklasikal.html

http://www.rumahuni.com/neoklasik-gaya-arsitektur-megah-dan-abadi/

http://www.academia.edu/12242879/Arsitektur_Modern_Ekletik_dan_Neo-Klasik

http://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/arsitektur/eklektisisme-dan-arsitektur-eklektik-prinsip-
dan-konsep-desain

https://properti.kompas.com/read/2011/12/23/16405539/.tipe-tipe.gaya.eklektik.

Page 31

Anda mungkin juga menyukai