Anda di halaman 1dari 14

METODE PERANCANGAN

ARSITEKTUR
Identifikasi Permukiman Kumuh dan Usulan Program Penanganan di RT 23
Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang Nusa Tenggara
Timur ( NTT )

DOSEN PENGASUH
Dr. I Gusti Ngurah Wiras Hardy, ST., M.Sc

KELOMOK 6
Cintia F. D Ludji Pau (1706090010)
Beatris Yultari Blegur (1706090020)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
2019
1. Profil permukiman :
a. Profil wilayah (peta wilayah)

b. Profil permukiman ( tipe dan kondisi rumah, sarana, prasarana)


Permukiman berada di RT 23
- Permukiman berada di RT 23
- Tipe rumah terdiri dari beberapa tipe 6 x 8,dan 6 x 6
MENENTUKAN NILAI NUMERIK SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN
ASPEK KRITERIA NILAI SAT PERHITUNGAN
NUMERIK . PERSENTASE (%)
1. KONDISI a. Ketidakteraturan jumlah Unit ∑bangunan tidak teratur (unit)
∑bangunan keseluruhan (unit)
x100%
BANGUNAN gedung bangunan tidak
GEDUNG memiliki 7
ketidak teraturan x100% = 23,3%
30

b. Tingkat kepadatan luas kawasan Ha 𝐥𝐮𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐬𝐚𝐧𝟐𝟎𝟎⁄𝟐𝟓𝟎 <𝐮𝐧𝐢𝐭⁄𝑯𝒂


memiliki x100%
bangunan 𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐤𝐮𝐦𝐮𝐡
kepadatan tidak
sesuai ketentuan 𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭⁄𝑯𝒂
x100% = 0 %
𝟎,𝟐𝟓𝟗

c. Ketidaksesuaian Jumlah Unit Jml.bangunan tdk sesuai


persyaratan teknis (unit)
dengan persyaratan bangunan tidak x100%
Jml.bangunan keseluruhan (unit)
teknis memenuhi
persy. teknis 16
x100% = 53,3%
30

2. KONDISI a. Cakupan pelayanan Panjang jalan M panjang jalan ideal (m)−


panjang jalan eksisting
JALAN jalan lingkungan ideal (m) x100%
panjang jalan ideal (m)
LINGKUNGA Panjang jalan
N eksisting (m) 91
x100% = 46,6%
195

b. Kualitas permukiman panjang jalan M panjang jalan rusak


x100%
panjang jalan ideal (m)
jalan lingkungan rusak
0
x100% = 0%
195

3. KONDISI a. Ketersediaan akses ∑ KK tidak KK ∑KK tidak terakses air


minum aman
PENYEDIAA aman air minum terakses air ∑ KK keseluruhan
x100%
N AIR minum aman
MINUM 17
x100% = 56,6%
30
b. Ketidak terpenuhinya ∑ KK tidak KK ∑KK tidak terakses air
minum cukup
kebutuhan air minum terakses air ∑ KK keseluruhan
x100%
minum cukup
13
x100% = 43,4%
30

4. KONDISI a. Ketidak mampuan Luas kawasan Ha Luas kawasan yang terkena


genangan (Ha)
DRAINASE mengalirkan air yang terkenan Luas kawasan x100%
keseluruhan (Ha)
LINGKUNGA limpasan genangan
N 30 𝑚
x100% = 1.15%
2598,74
b. Ketidaktersediaan panjang drainase M
drainase ideal (m) – 181,811
x100% =46,6%
panjang drainase 389,811
eksisting (m)
c. Ketidakterhubungan Panjang M panjang drainase ideal
penghubung
dengan system drainase akses x100%
panjang drainase ideal (m)
perkotaan ke system kota 129
x100% = 71%
181

d. Tidak terpeliharanya Panjang M 0


drainase drainase tidak x100% = 0 %
389,811
terpelihara
e. Kualitas konstruksi Panjang M 0
x100% = 0 %
drainase drainase rusak 389,811
5. KONDISI a. System pengelolaan air jumlah KK KK
PENGELOLA limbah tidak sesuai dengan system
27
AN AIR standar teknis air limbah tidak x100% = 90 %
30
LIMBAH sesuai standar
teknis
b. Sapras pengelolaan air Jumlah KK KK
limbah tidak sesuai dengan system 29
x100% = 96,6%
persy. Teknis air limbah tidak 30
sesuai pers.
teknis
6. ASPEK a. Sapras persampahan Jumlah KK KK
PENGELOLA tidak sesuai dengan dengan sapras
AN persy. Teknis pengelolaan 0
x100% = 0%
PERSAMPAH sampah tidak 30
AN sesuai persy.
teknis
b. System pengelolaan Jumlah KK KK
persampahan tidak dengan system
sesuai standar teknis pengelolaan 0
x100% = 0%
sampah tidak 30
sesuai standar
teknis
c. Tidak terpeliharanya Jumlah /kk KK
sapras pengelolaan dengan sapras
6
persampahan pengelolaan x100% = 20%
30
sampah tidak
terpelihara
7. ASPEK a. Ketidak tersediaan Jumlah Unit
25
PROTEKSI prasarana proteksi bangunan tidak x100% = 83%
30
KEBAKARAN kebakaran terlayani
prasarana
proteksi
kebakaran
b. Ketidaktersediaan Jmulah Unit
sarana proteksi bangunan tidak
30
kebakaran terlayani sarana x100% = 100%
30
proteksi
kebakaran

c. Profil sosial dan ekonomi


Menurut hasil survai kebanyakan mata pencaharian dari penduduk RT 23 adalah
sebagai nelayan dan pedagang, hal ini dikarenakan kawasana yang dekat dengan laut
dan pasar.
2. Identifikasi permukiman kumuh :
a. Penilaian permukiman kumuh (tabel penilaian)

KONDISI AWAL (BASELINE)


SKO
ASPEK KRITERIA PARAMETER VOLU SATUA PRSEN NILAI
R
ME N (%)
76-100% gedung pada 5
lokasi tidak memiliki
keteraturan
a. Ketidaktera 51-75% gedung pada 3
turan lokasi tidak memiliki
gedung keteraturan 7 Unit 23,3% 0
25-50% gedung pada 1
lokasi tidak memiliki
keteraturan
76-100% bangunan 5
1. KONDISI memiliki kepadatan
BANGUNA tidak sesusai ketentuan
N 0 Ha 0% 0
b. Tingkat
GEDUNG 51-75% bangunan 3
kepadatan
memiliki kepadatan
bangunan
tidak sesusai ketentuan
25-50% bangunan 1
memiliki kepadatan
tidak sesusai ketentuan
76-100% bangunan 5
c. Ketidaksesu
pada lokasi tidak
aian dengan
memiliki persyaratan
persyaratan
teknis
teknis
51-75% bangunan pada 3 16 Unit 53,3% 3
lokasi tidak memiliki
persyaratan teknis
25-50% bangunan pada 1
lokasi tidak memiliki
persyaratan teknis
76-100% area tidak 5
terlayani oleh jaringan
jalan lingkungan
a. Cakupan
51-75% area tidak 3
pelayanan
terlayani oleh jaringan
jalan
jalan lingkungan 90,9055 M 46,6% 1
lingkungan
25-50% area tidak 1
2. KONDISI terlayani oleh jaringan
JALAN jalan lingkungan
LINGKUN 76-100% area memiliki 5
GAN kualitas permukaan
jalan yang buruk
b. Kualitas
51-75% area memiliki 3
permukima
kualitas permukaan
n jalan
jalan yang buruk 0 M 0% 0
lingkungan
25-50% area memiliki 1
kualitas permukaan
jalan yang buruk
76-100% populasi tidak 5
dapat air minum yang
aman
a. Ketersediaa
51-75% populasi tidak 3
n akses
dapat air minum yang
aman air
aman 17 KK 56,6% 3
minum
25-50% populasi tidak 1
3. KONDISI dapat air minum yang
PENYEDIA aman
AN AIR 76-100% populasi tidak 5
MINUM terpenuhi kebutuhan air
minum minimalnya
b. Ketidak
51-75% populasi tidak 3
terpenuhiny
terpenuhi kebutuhan air
a kebutuhan
minum minimalnya1 13 KK 43,4% 1
air minum
25-50% populasi tidak 1
terpenuhi kebutuhan air
minum minimalnya
4. KONDISI a. Ketidak 76-100% area yang 5
DRAINASE mampuan tidak dapat mengalirkan
LINGKUN mengalirkan air limpasan
GAN air limpasan 51-75% area yang tidak 3
dapat mengalirkan air 30 Ha 1.15% 0
limpasan
25-50% area yang tidak 1
dapat mengalirkan air
limpasan
b. Ketidakters 76-100% area yang 5
ediaan memiliki drainase
drainase 51-75% area yang 3
memiliki drainase 181,811 M 46,6% 1
25-50% area yang 1
memiliki drainase
c. Ketidakterh 76-100% area yang 5
ubungan tidak terhubung dengan
dengan system perkotaan
system
perkotaan 51-75% area yang tidak 3
terhubung dengan
system perkotaan 129 M 71% 3
25-50% area yang tidak 1
terhubung dengan
system perkotaan
d. Tidak 76-100% area yang 5
terpeliharan tidak
ya drainase 51-75% populasi tidak 3
dapat air minum yang
aman 0 M 0% 0
25-50% populasi tidak 1
dapat air minum yang
aman
e. Kualitas 76-100% area yang 5
konstruksi kualitas konstruksi
drainase drainase kurang
51-75% area yang 3
kualitas konstruksi
drainase kurang 0 M 0% 0
25-50% area yang 1
kualitas konstruksi
drainase kurang
5.KONDISI a. System 76-100% area yang 5
PENGELOLA pengelolaan system pengolaan air
AN AIR air limbah limbah tidak sesuai
LIMBAH tidak sesuai standar teknis
standar 51-75% area yang 3
teknis system pengolaan air
limbah tidak sesuai
standar teknis 27 KK 90 % 5
25-50% area yang 1
system pengolaan air
limbah tidak sesuai
standar teknis
b. Sapras 76-100% area yang 5
pengelolaan sapras pengelolaan air
air limbah limbah tidak sesuai 29
tidak sesuai persy. teknis KK 96,6% 5
persy. teknis 51-75% area yang 3
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. teknis
25-50% area yang 1
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. Teknis
6.ASPEK a. Sapras 76-100% area yang 5
PENGELOLA persampahan sapras pengelolaan air
AN tidak sesuai limbah tidak sesuai
PERSAMPAH dengan persy. persy. teknis
AN Teknis 0 KK 0% 0

51-75% area yang 3


sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. teknis
25-50% area yang 1
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. Teknis
b.System 76-100% area yang 5
pengelolaan sapras pengelolaan air
persampahan limbah tidak sesuai
tidak sesuai persy. teknis 0 KK 0% 0
standar teknis
51-75% area yang 3
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. teknis
25-50% area yang 1
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. Teknis
c.Tidak 76-100% area yang 5
terpeliharanya sapras pengelolaan air
sapras limbah tidak sesuai 6 KK 20% 0
pengelolaan persy. teknis
persampahan
51-75% area yang 3
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. Teknis
25-50% area yang 1
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. Teknis
7.ASPEK a.Ketidak 76-100% area yang 5
PROTEKSI tersediaan sapras pengelolaan air
KEBAKARA prasarana limbah tidak sesuai
N proteksi persy. teknis
kebakaran 25 Unit 83% 5

51-75% area yang 3


sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. teknis
25-50% area yang 1
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. Teknis
b.Ketidakterse 76-100% area yang 5
diaan sarana sapras pengelolaan air
proteksi limbah tidak sesuai
kebakaran persy. teknis 0 Unit 0% 0
51-75% area yang 3
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. teknis
25-50% area yang 1
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. Teknis

b. Analisis pembahasan tingkat kekumuhan (aspek paling dominan)


KONDISI AWAL ( BASELINE )
ASPEK KRITERIA NUMERIK SATUAN PROSEN NILAI
(%)
a. Ketidakteraturan 7 Unit 23% 0
Bangunan
KONDISI b. Tingkat Kepadatan 0 Ha 0 0
BANGUNAN Bangunan
c. Ketidaksesuaian 16 Unit 55 % 3
dengan Prasyaratan
Teknis
Rata – rata Kondisi Bangunan 18%
KONDISI a. Cakupan pelayanan 91 M 46% 1
JALAN jalan lingkungan
LINGKUNGAN b. Kualitas permukiman 0 M 0% 0
jalan lingkungan
Rata – rata Kondisi Jalan Lingkungan 23%
KONDISI a. Ketersediaan akses 17 KK 56% 3
PENYEDIAAN aman air minum
AIR MINUM b. Tidak terpenuhinya 13 KK 43% 1
kebutuhan air minum
Rata – rata Kondisi Penyediaan Air Minum 49%
a. Ketidakmampuan 30 M 1% 0
mengalirkan limpasa
air
b. Ketidaktersediaan 181 M 46% 1
drainase
KONDISI c. Ketidakterhubungan 129 M 9% 3
DRAINASE dengan sistem
LINGKUNGAN perkotaan
d. Tidak terpenuhinya 0 M 0% 0
drainase
e. Kualitas Konstruksi 0 M 0% 0
drainase
Rata – rata Drainase Lingkungan 11%
a. Sistem pengelolaan 27 KK 90% 5
KONDISI air limbah tidak
PENGELOLAAN sesuai standar teknis
AIR LIMBAH b. Sapras pengelolaan 29 KK 96% 5
air limbah tidak
sesuai persy. teknis
Rata – rata Kondisi Pengelolaan Air Limbah 93%
a. Sapras persampahan 0 KK 0% 0
tidak sesuai dengan
ASPEK persy. teknis
PENGELOLAAN b. Sistem pengelolaan 0 KK 0% 0
PERSAMPAHAN persampahan tidak
sesuai standar teknis
c. Tidakterpeliharanya 6 KK 20% 0
sapras pengelolaan
persampahan
Rata – rata aspek Pengelolaan Persampahan 7%
a. Ketidaktersediaan 25 Unit 83% 5
prasarana proteksi
ASPEK kebakaran
PROTEKSI b. Ketidaktersediaan 30 Unit 100% 5
KEBAKARAN sarana proteksi
kebakaran
Rata – rata Aspek Proteksi Kebakaran 92%

Total Nilai 27
Tingkat Kekumuhan Kumuh
Ringan
Rata – Rata Kekumuhan Sektoral 41,85%
Konstruksi Penanganan 0,00%

19. Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran


18. ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran
17. tidak terpeliharanya sapras pengelolaan…
16. sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai…
15. Sapras persampahan tidak sesuai dengan…
14. sapras pengelolaan air limbah tidak sesuai…
13. Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar…
12. Kualitas konstruksi drainase
11. Tidak terpeliharanya drainase
10. Ketidakterhubungan dengan sistem drainase…
9. Ketidaktersediaan drainase
8. Ketidakmampuan mengalirkan limpasan air
7. Tidak terpenuhinya kebutuhan air minum
6. Ketersediaan akses aman air minum
5. Kualitas permukaan jalan lingkungan
4. Cakupan pelayanan jalan lingkungan
3. Ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan
2. Kepadatan bangunan tidak sesuai dengan ketentuan
1. Ketidakteraturan bangunan

0 20 40 60 80 100
c. Kesimpulan penilaian (faktor-faktor dominan penyebab kekumuhan)
Untuk wilayah RT 23 memiliki tingkat kekumuhan yang rendah hal ini di karenaka
adanya bebarapa factor-faktor penyebab kekumuhan seperti tidak adanya sarana dan
prasarana proteksi kebakaran, tidak tersedianya sarana dan prasarana limbah dan
tidak teraturya sistem pengolahan limbah, tidak terpenuhinya aliran air bersih.
3. Usulan program penanganan :
a. Program dan prioritas penanganan
STANDARA/KRITERIA PENAGANAN MENURUT PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 02/PRT/M/2016 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

No Masalah Standar/Kriteria Penanganan Penanganan

- Memperbaiki bangunan
sesuai standar seperti
Kriteria Ke- 3
- Kondisi perumahan pada lokasi adanya akses sarana dan
Ketidak sesuain dengan
1. tidak memenuhi persyaratan prasrana yanag sampai
persyaratan teknis
perumahan/ permukiman dibangunan, kenyamana
bangunan
bangunan gedung,
kesehatan bangunan
2. Kriteria Ke- 4 - Jaringan jalan lingkungan harus
Cakupan pelayanan jalan melayani seluruh lingkungan - Penambahan dan
lingkungan perumahan/permukiman . meningkatkan kapasitas
jalan lingkungan, seperti:
menghubungkan jaringan
jalan yang pada lokasi
yang sama, namun belum
tersambung

3. Kriteria Ke- 6 - Kualitas air pada - Penambahan dan


Ketersedian akses air perumahan/permukiman harus tidak peningkatan kualitas air
minum berwarna, berbau dan berasa - Menambah sumber
sumber saluran air bersi
pada perumahan dan
permukiman
4. Kriteria Ke- 7 - Lokasi perumahan/permukiman - Penambahan dan
Tidak terpenuhinya air harus mencakup 60 liter air bersi pembuatan saluran air
minum perorangan bersi yang dekat dengan
setisp
perumahan/permukiman
5. Kriteria Ke -9 - Memperbaiki jalur drainase yang - Memperbaiki jalur-jalur
Ketidaktersediaan drainase tersumbat drainase yang tersumbat
- Membuat drainase yang sesuai dan rusak pada lokasi
dengan teknis sesuai dengan rencana tata
ruang dan rencana induk
sector drainase
- Pembangunan drainase
lingkungan pada lokasi
baru yang sesuai arahan
rencana tata ruang dan
rencana induk sektor
drainase
6. Kriteria Ke-13 - Pengelolaan air limbah pada lokasi - Rehabiltasi unit
Sistem pengelolaan air perumahan/permukiman tiak pengelolaan air limbah
limbah tidak sesuai standar memiliki sistem yang memadai, pada setiap perumahan/
teknis yaitu terdiri dari kakus/kloset yang permukiman yang sesuai
terhubung dengan tangki septik dengan persyaratan teknis
baik secara individual/domestik, yang harus dimiliki oleh
komunal maupun terpusat. perumahan/permukiman
7. Kriteria Ke- 14 - Sarana dan prasrana persampaha - Pembangunan unit sistem
Sapras persampahan tidak pada lokasi persampahan seperti
sesuai dengan persy. perumahan/permukiman tidak tempat sampah pada
Teknis sesuai dengan persyaratan teknis perumahan/permukiman
yaitu tempat sampah dengan yang tidak memenuhi
pemeliharan standar
8. Kriteria Ke- 18 - kondisi dimana tidak tersedianya: - Peningkatan jangkauan
Ketidaktersediaan - a. pasokan air yang diperoleh dari pelayanan prasarana
prasarana proteksi sumber alam maupun buatan; proteksi kebakaran seperti
kebakaran - b. jalan lingkungan yang lingkup pelayanan dari
memudahkan masuk keluarnya alat dan kendaraan
kendaraan pemadam kebakaran; pemadam kebakaran.
- c. sarana komunikasi untuk - Pembangunan unit
pemberitahuan terjadinya prasarana proteksi
kebakaran; dan/atau kebakaran pada lokasi
- d. data tentang sistem proteksi baru yang sesuai arahan
kebakaran lingkungan yang mudah rencana tata ruang dan
diakses. rencana induk sektor
proteksi kebakaran
9. Kriteria Ke-19 - Menyediakan : - Pembangunan unit
Ketidaktersediaan sarana a. Alat Pemadam Api Ringan proteksi kebakaran pada
proteksi kebakaran (APAR); lokasi baru yang sesuai
b. kendaraan pemadam kebakaran; arahan rencana tata ruang
c. mobil tangga sesuai kebutuhan; dan rencana induk sektor
dan/atau proteksi kebakaran
d. peralatan pendukung lainnya.

Anda mungkin juga menyukai