PERKEMBANGAN ARCITEKTUR 2
OLEH:
PEMBAHASAN
1. Aritektur Ekspresionis
Sebagai salah satu aliran dalam arsitektur, kehadiran arsitektur
ekspresionis telah membawa bentuk-bentuk baru yang dramatis dalam seni
arsitektur. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan dinding melengkung dan kubah
yang berpasangan. Sebagai bagian dari arsitektur modern, kehadiran arsitektur
ekspresionisme telah memberikan ide-ide baru di mana ide-ide tersebut turut
mempengaruhi beberapa ranggam bangunan yang ada pada tahun 1950-an dan
1960-an. Meskipun demikian, arsitektur ekspresionisme yang mengagungkan
ciri-ciri ruang dalam rancangannya juga dipengaruhi oleh unsur kesenian yang
menggunakan berbagai macam aliran.
Arsitektur ekspresionis mula-mula dikenal dengan ciri-cirinya yang
menggunakan batu bata. Sehingga terdapat pemahaman tentang Brick
Ekspresionism yang dikembangkan pada tahun 1920. Menurut Bauhaus, Brick
Ekspresionism mengacu pada penghapusansemua elemen dekoratif dan
mengembangkan bentuk khas atau elemen pelengkap berbentuk kasar. Menurut
Van den Ven, Cornelis (1991) dalam bukunya Ruang Dalam Arsitektur.
Nilai – nilai dalam arsitektur ekspresionisme yaitu :
a. Menghargai kebebasan bentuk dan garis
b. Menghasilkan bentuk bangunan yang tidak monoton
c. Mengekspresikan bahasa bentuk dan warna
d. Merupakan ungkapan hati seseorang.
e. Menjelajahi jiwa dan melukiskan emosi kepaa orang lain.
Pengikut dari aliran ekspresionisme ini memiliki dalil bahwa “ Art isan
expression human feeling” yaitu seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia. Aliran ini terutama berkaitan dengan apa yang dialami oleh seseorang
seniman ketika menciptakan suatu karya seni .
1. Museum Guggenheim
Taufik Hidayat Arena (THA) berada di jalan PKP No.8, kelapa dua
wetan, Cibubur, Jakarta, DKI Jakarta. Taufik Hidayat Arena (THA)
merupakan gedung yang dikhususkan untuk Timur atlet masa depan
Indonesia di bidang olahraga Badminton.
Gedung Taufik Hidayat Arena (THA) di desain oleh tim Urbane Design
Indonesia yang di arsiteki oleh Ridwan kamil. Ide awal yang akan diterapkan
pada gedung ini ialah menggunakan konsep Infinity, mendeskripsikan wujud
dedikasi dari Taufik Hidayat terhadap olahraga bulutangkis melalui pola
lengkungnya yang tanpa batas.
Dimana bentuknya sekilas apabila terlihat dari jauh menyerupai angka
delapan. Bangunannya memiliki bentuk masa tunggal dengan bentuk
linear.Terdiri atas dua lantai bangunan yang dibagi menjadi tiga zona yakni
area privat, area publik dan badminton hall sebagai tempat utama dari
bangunan. Mengacu dari ciri arsitektur tentang makna dari symbol infinity
maka gedung Taufik Hidaya Arena (THA) ini termasuk bangunan yang
menggunakan prinsip dari arsitektur ekspresionis.
Galeri Seni adalah suatu ruang atau bangunan tempat kontak fungsi seni
antara seniman dan masyarakat yang dipergunakan bagi wadah kegiatan kerja
visualisasi ungkapan daya cipta manusia. Dalam melakukan pendekatan tema
perancangan banyak cara yang dapat digunakan, salah satunya adalah dengan
sudut pandang Arsitektur Ekspresionisme. Pendekatan rancangan dengan
sudut pandang ekspresionisme merupakan gaya bahasa dalam berarsitektur
untuk membandingkan kesamaan suatu sifat objek dengan sifat objek lain,
karena arsitektur juga merupakan suatu bahasa. Bahasa ini digunakan oleh
perancang untuk menyampaikan maksud perancangannya kepada pengguna
maupun orang lain. Pendekatan tema ekspresionisme dalam arsitektur
merupakan sebuah proses pemikiran yang arsitektural. Objek arsitektur yang
dirancang dengan menggunakan metode ini adalah galeri seni. Pada objek
galeri seni di kota Manado ini akan diaplikasikan tema “arsitektur
ekspresionisme”.
Penerapan tema “arsitektur ekspresionisme” pada perancangan Galeri
Seni/Art Gallery ini diharapkan agar penyampaian ekspresi perancang dapat
berkreasi dan bermain-main dengan imajinasinya untuk diwujudkan dalam
bentuk karya arsitektur
Ciri arsitektur ekspresionis dari bangunan ini ditandai dengan bentuk luaran
bangunan yang asimetris dan bergaya organic yang merupakan bentuk
ekspresi dan apresiasi perancang terhadap teori Einstein. Bangunan ini
menonjolkan efek platis dari beton untuk menciptakan bentuk sclupture yang
berbentuk mahkluk yang berotot dalam posisi yang siap menerkam. Atap
kubah dipuncak diasosiakan sebagai kepala dan bukaan jendela ditarik
kedalam diasosiasikan sebagai mata. Bangunan ini juga menggunakan sudut-
sudut yang dibulatkan. Menara Einstein juga merupakan bangunan modern
yang fungsional dimana bangunan ini da pat digunakan untuk penelitian dan
pengoperasian Teori Einstein.
2. Pengertian arcitektur neo vernacular
Arsitektur Neo-Vernacular merupakan konsep arsitektur yang
berkembang pada era Post Modern, mulai muncul pada tahun 1960-an. Kata
“Vernakular” berasal dari Bahasa latin yang memiliki arti bahasa
setempat/pribumi, dan kata “Neo” sendiri berasal dari bahasa yunani yang
memiliki arti baru. Menurut Arsimedia (2019) Arsitektur Neo-Vernakular dapat
diartikan sebagai bahasa setempat yang di ucapkan dengan cara baru. Arsitektur
Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang memiliki prinsip mempertimbangkan
peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat, kaidah-kaidah normative,
kosmologis serta keselarasan antara bangunan, lingkungan, dan alam.
Berada di daerah sub urban Kota Jakarta dengan kapasitas 9 juta orang.
Dirancang oleh Paul Andreu dari Prancis. Sebagian besar berkonstruksi tiang dan
balok (dari pipa-pipa baja) yang diekspose. Unit unit dalam terminal
dihubungkan dengan selasar terbuka yang sangat tropikal.Hal ini membuat
pengunjungnya merasakan udara alami dan sinar matahari. Unit ruang tunggu
menggunakan arsitektur Joglo dalam dimensi yang lebih besar.
Airport yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia ini dirancang oleh Dr.
Kisho Kurokawa. Airport berkapasitas 25 juta orang dalam rencana
pengembangannya akan dibuat jalur penghubung antara Kuala Lumpur dengan
pusat kota.
SIMPULAN
Sudarso, Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, Studio Delapan Puluh Enterpise,
Jakarta, 1990
Diakses di : https://www.arsitur.com/2017/11/contoh-karya-arsitektur-neo-
vernakular.html Tanggal 23 Januari 2023