Anda di halaman 1dari 13

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM

PARADIGMA, ANALOGI DAN


LANGGAM ARSITEKTUR

TEORI ARSITEKTUR

NAMA : FADIAH SYARAFINA


NIM : F1E022006
KELAS :C
PEMBIMBING : NOOR OCTOVA FAJRIYAH,
TAHUN AJARAN : 2023/2024

JL. Majapahit No. 62, Gomong, Kec. Selaparang, Nusa Tenggara Barat 83115,
(0370) 633007
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena


telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan
makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya pulalah penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Paradigma, Analogi dan
Langgam Arsitektur” ini sesuai waktu yang diberikan.

Makalah “Paradigma, Analogi dan Langgam Arsitektur”


disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Arsitektur Fakultas
Teknik, prodi Arsitektur Universitas Mataram. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan pembaca
mengenai paradigma, analogi dan langgam terhadap arsitektur .

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Noor Octova


Fajriyah, ST., M.Ars. selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori
Arsitektur. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.


Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima untuk kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 22 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paradigma merupakan daftar semua bentukan dari sebuah kata yang


memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut, sebuah model dari teori
ilmu pengetahuan dan kerangka berfikir. Paradigma dalam berarsitektur berarti
perkembangan perancangan arsitektur sejak era Pra-Klasik dan sesudahnya yang
memperlihatkan adanya pergeseran dalam esensi paradigmanya yang dapat
digunakan sebagai sumber bertema dan berteori dalam arsitektur.

Pada era peradaban kuno konsep arsitekturnya mendasarkan inspirasinya


dari alam semesta yang berkaitan dengan nilai-nilai kosmo dan mitos. Pada era
kebesaran arsitektur klasik paradigma arsitekturnya sangat dititik beratkan pada
estetika bangunan, sedangkan aspek struktur dan fungsinya berperan minor.

Langgam arsitektur adalah suatu langgam atau gaya bangunan, terutama


yang khas dari periode sejarah atau tempat tertentu. Langgam arsitektur memiliki
banyak jenis, seperti langgam arsitektur modern, langgam arsitektur post-modern,
langgam arsitektur dekonstruksi, langgam arsitektur klasik, langgam arsitektur
vernakular dan lainnya.

Langgam arsitektur modern, merupakan internasional style yang menganut


Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentuk platonic solid yang
serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri ciri
arsitektur modern. Langgam Post Modern, merupakan suatu periode yang muncul
pada tahun 1950. Post modern dalam arsitektur biasanya bergaya jenaka dan
menempatkan ukiran opada bangunanya sebagai jawaban atas gaya internasional
yang resmi.

Langgam arsitektur Dekonstruksi merupakan pengembangan dari


arsitektur modern. Dekonstruksi sebagai upaya atau metode kritis, tidak hanya
berupaya membongkar bangun-bangun teori atau karya lewat elemen, struktur,
infrastruktur dan lainnya. Langgam arsitektur klasik merupakan gaya bangunan
dan Teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti gaya
bangunan yang digunakan di Yunani Kuno pada masa Helenistik dan Kekaisaran
Romawi. Langgam arsitektur Vernakular yaitu sumber daya disekitar yang
dibangun dengan teknologi yang sederhana untuk memenuhi kebutuhan yang
khusus mengakomodasi nilai ekonomi dan tatanan budaya masyarakat setempat.

Analogi dalam arsitektur merujuk pada pengolahan bentuk yang


menggunakan unsur kesamaan terhadap sesuatu yang baik secara fisik maupun
non-fisik. Analogi dalam arsitektur sendiri dibagi menjadi 9 bagian diantaranya
Analogi Matematika, Analogi Biologis, Analogi Romantis, Analogi Bahasa atau
Linguistik, Analogi Mekanik, Analogi Pemecahan Masalah, Analogi Adhocis,
Analogi Bahasa Pola, Analogi Dramaturgi.

1.2 Rumusan Masalah

1.
BAB II

ISI

2.2 Langgam Arsitektur

Arsitektur merupakan refleksi artefak, dimana arsitektur pada porsinya dibuat oleh
manusia dan diperuntukan kepada manusia. Sehingga, karya arsitektur perlu
dibaca dan dikritisi sebagai bahan refleksi arsitektural dari manusia dan
budayanya. Selama hidup di dunia, maka tidak ada karya arsitektur yang
sempurna, karena alam semesta adalah arsitektur sejati dengan Tuhan yang
merupakan arsitek sesungguhnya.

Pada hakekatnya, manusia memiliki sifat kreatif untuk memproduksi


arsitektur. Oleh karena itu, hendaknya seorang arsitek memiliki kemampuan
kreativitas tanpa batas hingga menembus batas imajinasi untuk menghasilkan
karya-karya arsitektur terbaiknya. Tiap-tiap arsitek tentunya akan berusaha
membuat karyanya memiliki karakteristik, sehingga bangunan arsitekturnya dapat
dikenal dengan mudah.

Langgam Arsitektur terdiri atas dua kata, dimana langgam menurut KBBI
berarti 1) gaya; model; cara; 2) adat atau kebiasaan; 3) bentuk irama lagu
(nyanyian). Sehingga, Langgam Arsitektur berarti seperangkat karakteristik dan
fitur yang membuat sebuah bangunan dikenal atau dapat diidentifikasi secara
visual-historis. Arsitektur memiliki banyak tipe atau tipologi yang berkembang di
dunia. Banyaknya tipe atau tipologi dalam arsitektur ini disebabkan oleh banyak
faktor, diantaranya faktor iklim, lingkungan, sosial-budaya masyarakat, dan
sebagainya. Tipe-tipe arsitektur juga sangat dipengaruhi oleh performa seorang
arsitek.

Sejarah teori arsitektur menjelaskan peta pandangan-pandangan atau


pemikiran tentang Arsitektur berbasis wilayah negara, dan menunjuk pada tokoh
pemikirnya. Terdapat banyak buku yang menjelaskan tentang sejarah teori
arsitektur dunia, diantaranya ada buku yang berjudul A History of Architecture.
Buku ini merupakan karya Sir Banister Fletcher dan merupakan karya besar
pertama dalam sejarah yang menyertakan ikhtisar pencapaian arsitektur abad ke-
20.

Menurut Louis Mumford (1941), ada dua elemen arsitektur dalam ekspresi
estetik dan budaya. Pertama, bersifat lokal, yang berarti bergantung pada waktu
beradaptasi pada kondisi dan masyarakat dalam wilayah serta institusi ekonomis
dan politik tertentu. Elemen ini disebut elemen regional lebih dari sekedar
karakter-karakter geografis. Kedua, bersifat global (universal), artinya melampaui
segala batas; menyatukan berbagai masyarakat, ras, dan tempramen, melampaui
yang lokal, yang terbatas, yang parsial. Hendaknya, sebelum mahasiswa
mempelajari arsitektur global, pelajari arsitektur yang bersifat lokal terlebih
dahulu.

Arsitektur Nusantara memiliki dua kata kunci, yaitu pemahaman terkait


arsitektur melayu dan keberagaman yang ada di nusantara. Seperti yang diketahui,
belum banyak arsitek yang melakukan penelitian tentang bangunan-bangunan
arsitektur nusantara. Adapun beberapa penelitian yang pernah dilakukan, namun
hingga sekarang belum ada menemukan titik temu untuk kegiatan yang dilakukan
setelah meneliti terkait arsitektur nusantara. Menurut survey, hanya sedikit
mahasiswa yang memiliki ketertarikan tentang sejarah arsitektur. Salah satu tokoh
arsitek yang terkenal dalam kegiatannya mendalami arsitektur nusantara adalah
Yori Antar. Beliau terkenal karena kemampuannya membangun kembali
bangunan Wae Rebo, dimana beliau mempelajari teknik membangunnya dengan
membongkar bangunan tersebut satu persatu. Teknik ini digunakan untuk
membangun ulang Wae Rebo tanpa meninggalkan karakteristiknya.

Sejarah arsitektur ASEAN yang ikut dibahas dalam beberapa buku sejarah
arsitek dunia adalah Arsitektur Jepang. Arsitektur mancanegara yang paling
banyak dibahas adalah Arsitektur Eropa, karena Eropa merupakan pusat
perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya masa itu. Perkembangannya dimulai
dari Arsitektur Eropa Pra Modern hingga Arsitektur Modern. Era Arsitektur Pra
Modern dimulai dari Arsitektur Klasik, kemudian diikuti oleh Arsitektur
Romanes, Arsitektur Gothic, Arsitektur Renaissance, sampai Arsitektur Barok.
Karakter Arsitektur Eropa dengan langgam klasiknya, yaitu pola simetri, vertikal,
dan berupa bangunan formal.

Pada tahun 1950-an, Arsitektur Pra Modern mulai berakhir dan mulai
berkembang Arsitektur Industrial. Pada masa ini, langgam dari bangunan-
bangunan di Eropa mulai didominasi oleh pemanfaatan bekas bangunan dan
pemanfaatan material bangunan prefab secara dominan. Setelah masa Arsitektur
Industrial, Bangsa Eropa mulai mengembangkan Arsitektur Modern. Awalnya
hadir Arsitektur Modern yaitu Villa Savoye di Prancis, tahun 1931, oleh Le
Corbusier. Pada Akhir dari masa Arsitektur Modern ini adalah dengan
dihancurkannya The Pruitt-Igoe, St. Louis, Missouri (1951-1976) akibat dari
penghuni apartement atau rumah susun ini yang sudah meninggalkan bangunan
ini. Kemudian lahirlah Arsitektur Post Modern. Contoh bangunan dari masa
Arsitektur Post Modern ini adalah The Piazza d’Italia, yaitu semacam mall yang
sebagian dari designnya mengingatkan tentang bentuk Arsitektur Klasik.

2.3 Analogi Arsitektur

Analogi dalam KBBI berarti persamaan atau persesuaian antara dua benda atau
hal yang berlainan, kias, kesepadanan antara bentuk Bahasa yang menjadi dasar
terjadinya bentuk lain.

Analogi dalam ilmu Bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar
terejadinya bentuk-bentuk yang lain. Ponsi(2015): Pengolahan desain yang
merujuk pada sebuah preseden dengan membuat analogi tertentu.

Elaborasi kaidah analogi Arsitektur :

 Analogi Matematis

Analogi yang merupakan pandangan dimana bangunan bangunan yang di


rancang menggunakan bentuk murni, hitungan matematis dan geometri (Golden
Section) akan memiliki kesesuaian dengan tatanan alam dan merupakan bentuk
yang bagus.

Contoh bangunan, Unitè d’Habitation, Perancis (Le Corbusier).


Bangunan ini adalah rancangan arsitek Perancis, Le Corbusier, yang selesai
dibangun pada 1952 di Marseilles. Unitè d’Habitation berfungsi sebagai tempat
tinggal yang menampung kurang lebih 340 kamar apartemen untuk kurang lebih
1.600 orang

(gambar 2.1) ( gambar 2.2)

Unitè d’Habitation di Marseilles, Perancis, ini adalah contoh penggunaan bentuk


geometris pada rancangan bangunan. Jika ditinjau komposisi bentuknya, dapat
diidentifikasi bahwa bentuk dasar bangunan ini adalah kubus. Dengan
transformasi dimensional, bentuknya menjadi pelat vertikal. Bangunan ini juga
didesain dengan menggunakan sistem proporsi yang dikembangkan Le Corbusier
dengan berdasarkan pada matematika (dimensi-dimensi Golden Section dan Deret
Fibonacci) dan proporsi-proporsi tubuh manusia (dimensi-dimensi fungsional). 15
pengukuran Modulor digunakan pada bangunan ini untuk membawa skala
manusia kepada sebuah bangunan sepanjang 140 m, lebar 24 m, dan tinggi 70 m.

 Analogi Biologis

Sebuah analogi yang ketika membangun sesuatu dianggap sebagai proses biologi,
yang bukan hanya proses estetika saja. Secara detail Analogi ini memiliki prosesi
biologi yang analog dengan proses desain Organik dan Biomorfik. Sebuah analogi
yang memiliki bentuk bangunan yang mengikuti dan tidak merusak alam
disekitarnya. Contoh bangunan, Fallingwater House, Amerika Serikat (Frank
Lloyd Wright).
(gambar) (gambar)

Rumah ini (1936-1939) adalah karya yang sangat terkenal arsitek Amerika
Serikat, Frank Lloyd Wright. Dengan melalui karya ini, Wright menyatukan
antara arsitektur Modern dan alam secara meyakinkan. Rumah ini dibangun tepat
di atas air terjun dan terdiri atas beberapa balkon beton yang menyerupai nampan
yang mencuat keluar dari bagian inti rumah. Fallingwater House adalah contoh
keserasian kehidupan manusia Modern dengan alam, di mana suasana interior dan
eksterior menyatu, sebagaimana prinsip arsitektur organik.

 Analogi Linguistik

Sebuah analogi yang penyelesaian perancangan arsitekturnya bisa dilakukan


menggunakan kaidah dalam Bahasa untuk menyampaikan informasi kepada para
pengamat dengan salah satu dari tiga cara, yaitu: 1) model tata bahasa; 2) model
ekspresionis; 3) model semiotik.

Model tata bahasa menganggap arsitektur terdiri dari unsur-unsur (kata-kata)


yang ditata menurut aturan (tata bahasa dan sintaksis) yang memungkinkan
masyarakat dalam suatu kebudayaan tertentu cepat memahami dan menafsirkan
apa yang disampaikan oleh suatu bangunan. Dalam model ekspresionis,
bangunan dianggap sebagai suatu wahana yang digunakan arsitek untuk
mengungkapkan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut. Model semiotik
memberikan suatu penafsiran tentang arsitektur yang menyatakan bahwa suatu
bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi mengenai apakah ia
sebenarnya dan apa yang dilakukannya. Contoh bangunan, Terminal Dulles
International Airport, Amerika Serikat (Eero Saarinen).
(gambar) (gambar)

 Analogi Mekanik

Salah satu contoh untuk analogi arsitektur mekanik ini adalah Villa Savoye yaitu
villa (modern) yang letakknya ada di Poissy, di pinggiran kota Paris. Bangunan ini
di bangun oleh seorang arsitek Swiss-Prancis Le Corbusier dan sepupunya Pierre
Jeanneret, dan villa ini dibangun antara tahun 1928 hingga 1931 dan
mengggunakan bahan material beton bertulang.

Selain analogi-analogi tersebut, ternyata masih banyak analogi lain nya seperti
Analogi Romantik, Analogi Pemecahan Masalah, Analogi Adhocism, Analogi
Bahasa Pola, Analogi Dramaturgi. Terdapat banyak kemungkinan desain\
rancangan yang dapat dihasilkan oleh seorang arsitektur. Proses rancangan
arsitektur akan melibatkan banyak aspek selain kreativitas arsitek. Analogi
merupakan sebuah pendekatan yang gunanya untuk mendapat focus rancangan
yang diinginkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai