Anda di halaman 1dari 18

TIPOLOGI BANGUNAN BUDAYA DAN HIBURAN

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah (Tipologi
Bangunan) Yang diampu oleh (WESTI ANNITAS SARI)

Nama Mahasiswa
Ilham Alkisyahpri (20320157)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Tipologi Bangunan, dengan judul : “Analisis Tipe Pada
Bangunan.”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dan pendidikan.

Bogor, 4 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah bangunan struktur dan kontruksi merupakan bagian terpenting yang
diperlukan suatu bangunan karena struktur yang menopang bangunan tersebut. Struktur
adalah sesuatu yang memiliki hubungan erat dengan kontruksi yang digunakan sebagai tata
ukur, tata letak, dan tata hubung dalam suatu sistem sebagai sarana untuk menyalurkan beban
bangunan ke dalam tanah. Sementara perencanaan struktur bertujuan untuk menghasilkan
struktur yang kuat dan stabil dan memenuhi tujuan lainnya. Agar mencapai tujuan yang
diinginkan maka perencanaan struktur harus sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia).

Dalam perencanaan struktur ada beberapa sistem yang dipakai seperti kolom dan balok,
cantilever, tabung, core, multi core. Sistem struktur tersebut biasanya diaplikasikan pada
bangunan tinggi yang memiliki banyak lantai. Contoh-contoh bangunannya seperti
apartemen, hotel, rumah sakit, serta universitas, bangunan-bangunan tersebut harus ditopang
dengan struktur yang baik agar dapat berfungsi dengan layak dan sesuai standar yang telah
ditetapkan.

Dalam makalah ini akan memperdalam tentang bagaimana struktur rumah sakit yang
tepat untuk gedung tersebut karena rumah sakit memiliki karakteristik yang berbeda dengan
gedung-gedung bangunan tinggi lainnya.

1.2 Perumusan Masalah


Terdapat beberapa pembahasan yang di kaji dalam makalah ini, yaitu :
a. Tipe fungsi pada bangunan
b. Tipe geometri pada bangunan
c. Tipe langgam pada bangunan

1.3 Tujuan Penulisan


Dengan disusunnya makalah ini, tentunya kami memiliki tujuan penulisan yakni
mengenai judul materi kami, yaitu:
a. Dapat mengetahui tipe – tipe tipologi pada bangunan
b. Dapat membedakan tipe – tipe tipologi pada bangunan
c. Dapat menentukan tipe – tipe tipologi pada bangunan
BAB II
PENGERTIAN
2.1 Pengertian Rumah Sakit
Menurut WIKIPEDIA Museum merupakan sebuah bangunan atau ruang kosong yang
ditujukan untuk pameran karya seni, yang pada umumnya merupakan karya seni rupa.
Museum seni dapat berupa publik atau privat, yang membedakan adalah kepemilikan
benda koleksinya. Lukisan merupakan benda seni yang umum dipajang;
namun, patung, seni dekoratif, furnitur, tekstil, kostum, gambar, pastel, cat
air, kolase, seni grafis, buku seniman, foto, dan seni instalasi juga merupakan pameran
yang umum terjadi.[1] Walaupun dipergunakan sebagai tempat pameran karya seni, galeri
seni juga terkadang dipergunakan untuk menyelenggarakan kegiatan seni lainnya,
seperti seni pertunjukkan, konser musik, atau pembacaan puisi.

2.2 Jenis – Jenis Langgam


A. Langgam Klasik

Langgam Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu
pada zaman klasik Yunani atau Romawi, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada
periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini
juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan
yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur
klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap,
tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan
secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir.
Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis
arsitektur dan dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal,
sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai
kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan
seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit. Bentuk-bentuk
arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan
modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri
Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi
gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang.
B. Langgam Arsitektur Modern
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows
Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern. Arsitektur modern
mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan olah rasa (tahun 1750),
dan permainan ruang dan bukan bentuk.
Ciri ciri dari arsitektur modern adalah :
• Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
• Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
• Berupa khayalan, idealis
• Bentuk tertentu, fungsiona
• Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
• Less is more
• Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
• Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak.
• Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun
setelah berakhirnya perang dunia II.
• Singular (tunggal)
• Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat
dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
• Nihilism
• Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-
bidang kaca lebar. Tidak ada apaapanya kecuali geometri dan bahan.

C. Langgam Post Modern


Ciri ciri umum Arsitektur post modern :
Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan
daftar ciriciri sebagai berikut :

• Ideological
Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan
tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang
memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.
• Stylitic (ragam)
Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian
gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa dan
sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
• Design Ideas (Ide-Ide Desain)
Ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam
Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post
Modern.
• Contextual Urbanism and Rehabilitation
• Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban.

D. Langgam Purna Modern


Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari sebutan post-modern versi Charles
Jencks. Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan unsur-unsur kuno (dari Pra
Modern) tetapi dengan melakukan transformasi atas yang kuno. Menyertakan warna dan
tekstur menjadi eleman arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang.
Tokohnya antara lain Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell. Langgam Arsitektur
purna modern ini yang lebih di tonjolkan dalam fungsinya adalah fungsifungsi metaforit
(simbolik) dan historical. Arsitektur purna modern dimana bentuk-bentuk tersebut menempati
posisi yang lebih dominan dari pada ruang. Arsitektur purna modern memiliki kepedulian
yang besar kepada masa silam (The Past).

E. Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi tidak mengikatkan diri ke dalam salah satu dimensi Waktu
(Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap
Dekonstruksi yang berbunyi Ini merupakan kesombongan dekonstruksi. Dekonstruksi tidak
ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang
sama.
Dekonstruksi yang dikomunikasikan adalah :

• unsur-unsur yang paling mendasar, esensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.
• Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun
substansial.
• Dekonstruksi menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujur
BAB III
STUDI KASUS
3.1 DENVER ART MUSEUM

• Architects : Daniel Libeskind


• Area : 146.000m2
• Proyek Tahun : Oktober 2006

3.1.1 Analisis Tipe Fungsi Bangunan

A. Tipe Konstruksi
• Penutup Atas Bangunan : Lancip
• Bukaan Pintu : Manusia masuk melalui pintu sebelah selatan museum
• Tipe Sirkulasi : Manusia dituntun masuk melalui pintu sebelah selatan museum,
kemudian mereka akan menemukan tangga yang akan mengarahkan pada ruang-
ruang pameran yang terdapat pada mesuem ini, para pengunjung akan menikmati
karya-karya seni yang kebanyakan dari suku Indian di Amerika

SITE PLAN GROUND FLOOR

B. Tipe Fungsi
Fungsi utama : Berfungsi sebangai pengumpulan benda untuk menjadi koleksi,
pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi. Perawatan, yang meliputi kegiatan
mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
3.1.2 Analisis Tipe Geometri Bangunan

Tipe geometri pada bangunan ini abstrak, Karena bentuk dari bangunan ini
mengambil dari kehidupan masyarakat dikota denver.

TIPE GEOMETRI 2D DARI DENAH

TIPE GEOMETRI 2D DARI POTONGAN

TIPE GEOMETRI 2D DARI TAMPAK


3.1.3 Analisis Tipe Langgam Bangunan

Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan Teknik mendesain yang


mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode
Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga
nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Ciri Laggam Arsitektur Modern :
- Penggunaan material modern
- Desain Asimetris
- Penggunaan cahaya natural dan jendela kaca

KESIMPULAN :

Dari segi tipe geometris bentuk dasar bangunan yang ditonjolkan pada Museum Seni
Denver adalah bentuk geometris yang dominan berbentuk kubus juga limas yang memiliki
ujung yang lancip. Bentuk tersebut disusun secara vertikal dan horizontal serta mengalami
pengurangan bahkan penambahan bentuk untuk mencapai bentuk yang sesuai dan enak
untuk dipandang

Berdasarkan tipologi fungsi nya yaitu tipe konstruksi bangunan dari struktur rangka yang
digunakan pada stadion ini adalah struktur steel wire frame dan termasuk ke tipe
konstruksi rangka yang kolomnya tidak beraturan. Untuk membuat meseum ini aman dan
stabil, 116 kolom vertikal terbuat dari baja dan belom diinstal mulai dari pondasi bangunan
hingga batuan dasar.

Tipologi langgam ciri khas visual bangunan meseum itu memiliki bentuk proyeksi trimatra
yang penuh dengan bidang geometris yang tidak biasa. Bentukan juga memiliki esensi
simbol pegunungan rocky yang lancip. Oleh karena itu, bangunan ini memiliki tipe
langgam dekonstruksi karena berbentuk geometris yang tidak biasa dan memiliki esensi
makna atau symbol dari segi tipe geometris bentuk dasar bangunan yang ditonjolkan pada
Museum Seni Denver adalah bentuk geometris yang dominan berbentuk kubus juga limas
yang memiliki ujung yang lancip. Bentuk tersebut disusun secara vertikal dan horizontal
serta mengalami pengurangan bahkan penambahan bentuk untuk mencapai bentuk yang
sesuai dan enak untuk dipandang
Floor Plan 1 Floor Plan 2

Floor Plan 3 Section A

Section B Section C
3.2 THEATER DO STOEP

1. Theater Do Stoep

• Architects : UNS STUDIO


• Area : 7.000.0m2
• Proyek Tahun : 2014

3.2.1 Analisis Tipe Fungsi Bangunan

A. Tipe Konstruksi
• Penutup Atas Bangunan : Trapesium
• Bukaan Pintu : Manusia masuk melalui pintu museum

B. Tipe Fungsi
Fungsi utama : Berfungsi sebangai elemen pencipta suasana pertunjukan,
Membentuk pengalaman ruang dan berpengaruh terhadap pertunjukan.
3.2.2 Analisis Tipe Geometri Bangunan

TIPE GEOMETRI 2D DARI TAMPAK

3.2.3 Analisis Tipe Langgam Bangunan

Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan Teknik mendesain yang mengacu pada
zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan
Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri
dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Ciri Laggam Arsitektur Modern :
- Penggunaan material modern
- Desain Asimetris
- Penggunaan cahaya natural dan jendela kaca

KESIMPULAN : Teater Stoep dirancang untuk membentengi dan


menginspirasi keaktifan ini, memberikan pada satu tim yang sama tempat
kinerja arisan dan mengalami kontras realitas: dunia yang lain, fabrikasi,
ekspresi dan tampilan, tetapi secara simultan pengalaman hidup yang sangat
nyata dari diri kita sendiri penonton dalam dunia ini.

Dalam desain 5.800 m2 bangunan yang lebih besar dan ruang teater kecil
(dengan auditorium utama tempat duduk hingga 650 tamu dan ruang yang lebih
kecil menampung 200) Beberapa foyers saling terkait, sebuah kafe besar dan
restoran, seorang seniman kopi, VIP ruang duduk, Banyak kamar ganti,
multifungsi kamar dan kantor semua bersama-sama expresso dalam satu
volume. Penempatan berbagai volume internal yang menghasilkan bangunan
dalam bentuk bunga, dengan besar, kolom-bebas foyer tengah membentuk
jantung struktur.
Teater Stoep host berbagai macam jenis kinerja, termasuk drama, opera,
cabaret, musikal, konser, pemuda teater dan pertunjukan tari. The seperti,
fleksibilitas dalam sifat akustik dari ruang teater adalah yang terpenting.

Pesatnya perkembangan terbaru dari perangkat lunak yang digunakan untuk


mengontrol akustik memungkinkan untuk insinyur dan mengoptimalkan
kualitas suara dalam audit. Dengan demikian unsur-unsur langit-langit bisa
diturunkan dan miring untuk menyesuaikan tingkat volume Bila diperlukan,
sedangkan panel dinding akustik mencerminkan dan Meningkatkan kualitas
suara untuk setiap kursi di auditorium.
3.3 BODLEIAN LIBRARY

• Architects : Duke Humphrey


• Proyek Tahun : 1447

3.3.1 Analisis Tipe Fungsi Bangunan

A. Tipe Konstruksi
▪ Penutup Atas Bangunan : Bangunan ini memiliki tipe hexagonal gazebo dan
tipe box gable.
• Bukaan Pintu : Banyaknya pintu masuk dari berbagai arah : pintu masuk
utara, selatan, timur,
• Tipe Organisasi Ruang : bangunan ini memiliki organisasi terpusat karena,
ruang sekunder berbeda dalam hal fungsi / ukuran dan bentuk

▪ Tipe Sirkulasi : bangunan ini memiliki tipe sirkulasi jaringan karena, jalur –
jalur yang menguhubungkan titik – titik yang terbentuk di dalam ruang.
▪ Tipe Jendela: bangunan ini memiliki tipe arched shapes.

▪ Tipe Pintu: bangunan ini memiliki tipe pintu wooden door.

B. Tipe Fungsi

Fungsi Utama : Berfungsi ntuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan


efektivitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan
sistematis secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan kemudahan yang
begitu baik bagi proses belajar-mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut
berada.
3.3.2 Analisis Tipe Geometri Bangunan

DENAH 2D : Bentuk bangunan dapat dilihat dari denah yaitu gabungan dari bentuk –
bentuk persegi dan persegi panjang.

TIPE 2D GEOMETRI DARI POTONGAN

TIPE 2D GEOMETRI DARI TAMPAK


3.3.3 Analisis Tipe Langgam Bangunan

Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan Teknik mendesain yang mengacu pada
zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan
Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri
dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Laggam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan
secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir.
Namun, jenis laggam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Seiring waktu berlalu, bangunan
ini menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan
lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi.
Ciri Laggam Arsitektur Klasik :
- Menggunakan kolom ornamen – ornamen dengan banyak profil.
- Penggunaan pola simetris.
- Berkesan megah/mewah/angkuh.

KESIMPULAN : Teater Stoep dirancang untuk membentengi dan menginspirasi


keaktifan ini, memberikan pada satu tim yang sama tempat kinerja arisan dan
mengalami kontras realitas: dunia yang lain, fabrikasi, ekspresi dan tampilan, tetapi
secara simultan pengalaman hidup yang sangat nyata dari diri kita sendiri penonton
dalam dunia ini.

Dalam desain 5.800 m2 bangunan yang lebih besar dan ruang teater kecil (dengan
auditorium utama tempat duduk hingga 650 tamu dan ruang yang lebih kecil
menampung 200) Beberapa foyers saling terkait, sebuah kafe besar dan restoran,
seorang seniman kopi, VIP ruang duduk, Banyak kamar ganti, multifungsi kamar dan
kantor semua bersama-sama expresso dalam satu volume. Penempatan berbagai
volume internal yang menghasilkan bangunan dalam bentuk bunga, dengan besar,
kolom-bebas foyer tengah membentuk jantung struktur.
Teater Stoep host berbagai macam jenis kinerja, termasuk drama, opera, cabaret,
musikal, konser, pemuda teater dan pertunjukan tari. The seperti, fleksibilitas dalam
sifat akustik dari ruang teater adalah yang terpenting.

Pesatnya perkembangan terbaru dari perangkat lunak yang digunakan untuk


mengontrol akustik memungkinkan untuk insinyur dan mengoptimalkan kualitas
suara dalam audit. Dengan demikian unsur-unsur langit-langit bisa diturunkan dan
miring untuk menyesuaikan tingkat volume Bila diperlukan, sedangkan panel
dinding akustik mencerminkan dan Meningkatkan kualitas suara untuk setiap kursi
di auditorium.

Anda mungkin juga menyukai