Anda di halaman 1dari 138

BERMULA DARI

KEGAGALAN
ARSITEKTUR MODERN…
• 15 Juli 1972, Perumahan / Apartement
murah Pruitt Igoe di St Louis (Karya
Minoru Yamasaki) diledakkan /
dihancurkan / dirobohkan.
• Pruitt Igoe yang dibangun dengan
ideologi Arsitektur Modern ternyata
menghasilkan bangunan yang monoton,
tidak manusiawi, kemacetan air,
kriminalitas, vandalisme dan pornografi
di dalam bangunan tersebut.
• Bangunan ini sangat bermasalah.
Penghancuran Apartement Pruitt Igoe
karya Minoru Yamasaki
The death of modern architecture……..
Penghancuran itu, menandai
kegagalan idealisme Arsitektur
modern / kegagalan ideologi
Kritik Jane Jacobs (1960)

• Jane Jacobs (1960), seorang ahli


sosial, mengkritisi kota-kota yang
dibangun dengan prinsip-prinsip
arsitektur modern di Amerika (dalam
bukunya : The Death and Life of
Great American Cities)
Robert Venturi dalam buku :
Complexity and Contradiction in
Architecture (1960) mengkritisi
doktrin Mies van der Rohe
Kritik Charles Jencks
• Charles Jencks dalam bukunya : The
Language of Post Modern Architecture,
mengkritik paham Modernisme, khususnya
International Style.
• International Style yang menyebabkan
kesamaan bentuk dimana-mana, menjadikan
setiap tempat kehilangan identitasnya.
Kritik Posmodern terhadap modern,
dibedakan menjadi 3 hal :
• No one living nowhere (Setiap orang
tidak tahu dimana dia tinggal).
Kesamaan bentuk dimana-mana
membuat orang bingung…. Dimana-
mana sama, tidak ada ciri khas.
Kehilangan identitas / tanpa karakter.
• Bentuk-bentuk arsitektur di Inggris,
Amerika, Hongkong…. Semuanya sama,
dipenuhi bangunan modern yang
vertikal, kotak-kotak, warna putih
monotoon.
Bentuk bangunan vertikal kotak
seperti ini banyak dijumpai, baik
di Amerika, Eropa, Asia, dan lain-
lain. Sehingga masing-masing
kota / tempat kehilangan
identitasnya. Semuanya menjadi
serba sama.
• Arsitektur Modern tidak menghargai
adanya memori dan sejarah.
• Arsitektur Modern adalah arsitektur
yang menolak memiliki hubungan
dengan masa lalu.
• Arsitektur modern mengalami
keterputusan sejarah, kehilangan
memori dan teralienasi dari tempatnya
berada.
• Arsitektur Modern dikritik sebagai
miskin makna (content)
• Arsitektur Modern memiskinkan bahasa
arsitektur pada level : form (bentuk).
• Arsitektur Modern juga memiskinkan
arsitektur pada level content(isi),
Arsitektur dianggap bersifat
teknik dan fungsionalis
(bukan lagi seni)
Arsitektur
Modern
Arsitektur dianggap tidak lagi
menghormati nilai-nilai
historis
Nilai-nilai Arsitektur Modern
yang dikritik Charles Jencks
• Univalent Form
• Univalent Content
• Univalent Formalist & Inadvertent
Symbolist
Univalent Form

Kesamaan bentuk. Akibat


Fungsionalisme, bentuk
arsitektur dimana-mana mirip
/ nyaris sama.
Univalent Content

• Kesamaan Isi
• Tidak memecahkan masalah
realita sosial
Univalent Formalist &
Inadevertent Symbolist

Penggunaan persamaan paham


formal dan simbol yang hati-hati,
membingungkan dan menimbulkan
pertanyaan : Bangunan ini
maknanya apa ?)
Charles Jencks
The Language of Post
Modern Architecture
• Karya-karya Postmodern
dilatarbelakangi oleh cara baru dalam
menyampaikan estetika melalui teknik
berkomunikasi dengan memanfaatkan
teori-teori yang tergabung dalam
bidang ilmu Semiologi atau Semiotika
• Karya menjadi Komunikatif apabila
dibuat sesuai tujuan yang paling asli
Unsur utama komunikatif :

• PRAGMATIK
• SINTAKSIS
• SEMANTIK
PRAGMATIK
• Setiap bangunan untuk
fungsi tertentu, mempunyai
ciri khas, mempunyai
kemiripan
SINTAKSIS
Cara / teknik mengukur kata-kata hingga
bermakna.

SEMANTIK
Menentukan gambaran keseluruhan yang
tercipta dalam ingatan seseorang manakala
mendengar serangkaian kata / kalimat yang
diucapkan seseorang. Asosiatif / Image
setiap orang dapat berbeda.
PENGERTIAN
POSTMODERN
Postmodern berarti :
• Sehabis modern (modern sudah usai)
• Setelah modern (Modern masih berlanjut
tetapi tidak lagi populer atau dominan)
• Kelanjutan Modern (modern masih
berlangsung terus, tetapi dengan melakukan
penyesuaian/ adaptasi dengan
perkembangan dan pembaruan yang terjadi
di masa kini).
Dari Modern ke Postmodern
• Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan
modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis
• Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki
sifat/ karakter yang sama
• Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal
yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai
• Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft
dan Technology, Internasional dan Lokal.
Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam
arsitektur
• Merupakan pengulangan periode 1890-1930-an, tentu
dengan pemutakhiran Tidak memiliki hubungan sama
sekali dengan Arsitektur Modern.
Arsitektur menurut Postmodern ..
• Arsitektur adalah Bahasa, jadi harus punya
vocabulary, grammar dan order.
• Arsitektur mesti komunikatif, minimal terhadap
komunitas arsitektur. Bisa dan boleh menjadi
fashion.
• Arsitektur mesti kontekstual, jadi bercorak
pluralistik dan dialogik dengan tetangga.
• Arsitektur itu respon terhadap konteks, jadi tak
harus berproblem solving, tak harus mulai dari
ruang.
Singularistik pluralistik
uniformitas anekaragam
Anti identitas lokal Pro-identitas
Anti budaya lokal Pro budaya
Anti sejarah Pro Sejarah
Arsitektur itu ilmu Arsitektur itu ilmu dan seni
Arsitektur itu produk Arsitektur itu Bahasa
Arsitektur adalah bangunan Arsitektur lebih dari sekedar
bangunan
Pengertian Posmodern menurut :

Dalam buku :

1. Arsitektur yang berprinsip kompleksitas dan kontradiktif bukan


simplifikasi.
2. Ambiguitas bukan Artikulatif dan kaya makna (rich of meaning)
bukan bersih dari makna.
3. Berkarakter ‘both and’, di dalamnya juga termasuk elemen baik
dan buruk.
4. Menerima kehadiran elemen dengan fungsi ganda (double
functioning element).
5. Mengakomodasi dan membatasi order / Kontradiksi yang
diakomodasi
Ciri-ciri
Post Modern
1. DISHARMONIOUS – HARMONY
2. PLURAL (JAMAK)
3. URBANE – URBANISM
4. ANTHROPOMORPHISME
5. ANAMNESIS
6. KEMBALI KE ISI (CONTENT)
7. DOUBLE – CODED
8. MULTIVALEN
9. INTERPRETASI KEMBALI KE TRADISI
10. FIGUR RETORIK BARU
11. TANPA PUSAT / KEPASTIAN TANPA TUJUAN
1. DISHARMONIOUS -
HARMONY
• Keselasaran dalam perbedaan
• Terdapat unsur-unsur yang
bertentangan (kontradiksi) tapi selaras
dalam keragaman dan kompleksitas.
• Misalnya : garis-garis yang tidak
sederhana tapi kompleks, rumit.
2. Plural (jamak)
Terdapat banyak langgam untuk
mendapatkan dan memenuhi
selera budaya yang beragam
(Radical Ecklecticism)
3. URBANE - URBANISM
Selaras dengan konteks urban, memanfaatkan
elemen jalan, arcade, taman.

4. ANTHROPOMORPHISME
Gambaran tubuh manusia pada bangunan
secara eksplisit untuk memberi kesan
hidup
5. Anamnesis
Kesinambungan historis masa lalu dan
masa kini

6. Kembali pada isi (Content)


Bersifat plural seperti masyarakat masa
kini yang beragam
7. Double-coded
Antara Modern dan nilai lain
(vernakular, revivalism, lokal,
metafora, dll) tampil / muncul
bersamaan (Fundamental
dualistis).
8. Multivalen
Keseimbangan organis yang merujuk
pada keseimbangan dengan budaya dan
lingkungan fisik (multivalen). Bukan
univalen ( 1 aspek saja) seperti halnya
pada arsitektur modern
9. Interpretasi kembali ke
Tradisi
Sebagai reaksi pada pemahaman yang
terjadi saat itu, yaitu : bangunan tanpa
makna / akar budaya. Reaksinya adalah
memberikan makna / akar budaya pada
bangunan.

Tradisi yang diberi arti


10. Figur Retorik Baru
Diciptakan figur-figur retorik baru hasil
olahan arsitektur dengan teknik Double-
Coding; Disharmonious – Harmony, dll
11. Tanpa pusat / kepastian
tanpa tujuan
Gerakan yang belum jelas,
kemana tujuan akhirnya.
ALIRAN POST MODERN
MENURUT CHARLES JENCKS

• Historicism
• Straight Revivalisme
• Neo Vernacular
• Ad-hoc Urbanist
• Metaphor / Metaphysics
• Postmodern Space
1. HISTORICISM
HISTORICISM

• Merupakan aliran yang paling


awal muncul
• Historicism tidak harus kembali
ke langgam lama atau mundur
dari modern
Contoh Historicism
Jepang
• Arsitek dengan gaya NEW JAPANESE
STYLE
• Konsepnya adalah tradisional dan
Rasionalisme yang diatur dengan aturan
Corbusian (ala Le Corbusier)
• Tokohnya : Kunio Mayekawa, Kenzo
Tange, Kisho Kurokawa, Kiyonori
Kikutake, Arata Izosaki, dll
Kesan perpaduan antara modern dan tradisional
Jepang (Double Coding) sangat terasa dalam
rancangan Gymnasium Building karya Kenzo
Tange
Italia
• Dikenal dengan aliran Neo Liberty
Italian yang bersumber dari : Neo-
Roman, Neo Vernacular Revivalism.
Contoh Arsitek Lain:
• Paolo Portoghesi (Double Coding dengan
gaya Arsitektur Baroque dan Art Nouveau)
• Robert Ventury : Menampilkan complexity &
contradiction. Kesejarahan sebagai sumber
utama Post Modern. Double Coding
(menggabung nilai lama dan baru)
• Philip Johnson : Classical Image & historic
(lihat AT & T Building)
• Michael Graves (Portland Building)
Karya :
Philip Johnson

Classical Image &


Historic
Karya : Michael Graves

Elemen Klasik
Karya : Michael Graves
Karya : Michael Graves
Charles Moore :
• Memakai bahasa lama dari arsitektur
• Merasakan perwujudan ruang melalui
Historical Illusion
• Menggunakan metoda participation
(keterdekatan dengan client)
• Keanekaragaman budaya diperhatikan
Charles Moore :
•Pluralis dan Radical Eclecticism (kemajemukan) :
a. Fungsi yang berbeda (The Variety of Function)
b. Selera budaya pemakai (The Spesific Taste
Culture of its users)
c. Konten dari Bangunan (the Content of building)

Contoh :
Piazza d’Italia di New Orleans
(1976 – 1979)
Elemen Klasik Romawi
dan Yunani
Pada umumnya yang dilakukan arsitek aliran ini
adalah :

• Merancang bangunan dengan proporsi


klasik berikut komponennya
• Memoles elemen konstruksi menjadi
sebuah obyek ragawi
• Mengubah bangunan dengan titik tolak
elemen klasik.
2. Straight Revivalisme
STRAIGHT REVIVALISME
• Pemakaian langgam-langgam arsitektur
yang sulit untuk dihilangkan dengan
cara apapun karena sudah mendarah-
daging di masyarakat (= misalnya
Gothic)
• Mengulang mentah-mentah gaya yang
muncul sebelum fungsionalisme
Contoh-contoh
• Hasan Fathy
• Francois Sporay
• Quinlan Terry
• Edwin Lutyen
Hasan Fathy
• Karyanya New Town – Mesir
• Menggunakan bentuk tradisional
mesir kuno.
• Kerajinan tradisional dibangkitkan
lagi
• Bangunannya nampak agak aneh
Rumah Tinggal Karya Hasan Fathy
Menggunakan bentuk
tradisional Mesir .
Kuno. Langgam ini
sulit dihilangkan dan
sudah
mendarahdaging di
masyarakat (Straight
Revivalisme)

Karya : Hasan Fathy - Mesir


• Francois Sporay, dengan karyanya
: Port Gromoud (Perumahan Nelayan)
• Quinlan Terry, memadu klasik
Roma dan kolonial Indian. Merancang
perumahan pedesaan untuk golongan
atas.
• Edwin Lutyen, dengan karyanya
Queen Anne Revival
3. NEO VERNACULAR
• Perkawinan antara bangunan
modern dan bangunan bata
abad 19
• Menampilkan langgam asli
daerah setempat pada
bangunan baru
Ciri-ciri
• Atap miring
• Outline bangunan identik dengan
lingkungan Vernacular
• Bahan bangunan alami (batu bata).
Slogan : Bangunan lebih manusiawi
• Detail yang digunakan sepotong-potong
• Massa bangunan seperti lukisan.
Contoh-contoh
Darbourne & Dark (D & D)
• Merancang Pimlico Housing
London (menggunakan arsitektur
tradisional Inggris)
• Menggabung unsur bangunan tua
seperti batu bata & warna gelap seperti
halnya gereja abad 19
• Memanfaatkan keindahan bongkahan
batu bata gaya Victorian.
Contoh Lain
• Andrew Derbyshire dengan karyanya
: Hillingdon Civic Centre – London (Victorian
Arch)
• Aldo van Eyck & Theo Bosch,
dengan karyanya : Zwolle Housing Belanda
Karya : Paul Rudolph

• Atap miring
• Outline bangunan identik dengan
lingkungan Vernacular
4. AD-HOC URBANIST
• Ciri Khas Aliran ad-hoc :
keasyikan menambah pelbagai
komponen baru pada suatu rancangan
yang sedang dalam proses
pengembangan tanpa berusaha
memikirkan lokasi dan posisi yang tepat
diantara proses tersebut.
• Alasannya : kebutuhan tersebut baru
terpikirkan kemudian.
• Ciri aliran KONTEKSTUAL :
mengembalikan diri ke tujuan awal dari
perancangan arsitektur, yaitu :
melayani aspirasi ideal dari masyarakat
• Aliran Ad-hoc Urbanist menggabungkan
dua aliran ini : Melibatkan pemakai
dalam proses perancangan dan
memperhatikan unsur assosiatif yang
dikenal masyarakat.
Contoh-contoh
• Karya-karya James Stirling
• Karya-karya Rob & Leon Krier
• Karya-karya : Lucien Kroll
• Karya-karya : Ralph Erskine, antara
lain Byker Housing di New
Castle.
5. METAPHOR / METAPHYSICS
• Tiap karya arsitektur harus mempunyai
SIGNIFICANT REFERENCES
• Pilihannya : Referensi yang janggal,
kabur dan tersamar.
• Bangunan dianggap seperti organ /
tubuh manusia, alam dan binatang
Contoh-contoh
• Bangunan Stand Hotdog di Los Angelos
• Chapel Ronchamp (Le Corbusier)
• Sydney Opera House (Jorn Utzon)
• TWA Building (Eero Saarinen)
• Face House (Kaizumasa Yamashita)
Metafor yang muncul :
1. Perahu Layar
2. Kura-kura bertumpuk-tumpuk
Kapel Ronchamp
Karya : Le Corbusier

Metafor yang muncul :


a. Kapal
b. Tangan terkepal / berdoa
c. Topi perancis
Karya : Michael Graves

Sclupture berbentuk Angsa ditampilkan apa adanya.


Angsa
Kurcaci

Disney Land karya Michael Graves


Metafor yang muncul : burung yang
membentangkan sayapnya dan siap terbang
6. POST-MODERN SPACE
Post Modern Space
• Berusaha melanggar semua ketentuan
mengenai perwujudan ruang yang
digariskan oleh Arsitektur Modern
(Modern Space)
• Berangkat dari 2 ide dasar Modern
Space :
1. Penjelasan Sigfried Gideon dalam Space,
Time and Architecture (1941) tentang :
a. Penetrasi Ruang
b. 2 buah volume dapat saling tumpuk
(overlap)
c. Area luas sebagai penyatu area yang
terpisah-pisah
d. Bidang Arsitektur menghasilkan
gerakan yang kontinyu
2. Modern Space ala Corbusier (Domino Block)
Kedua pandangan di atas mengandung
prinsip : HOMOGENITAS RUANG.
Pada Paham POST-MODERN SPACE,
Homogenitas itu yang ditentang,
khususnya dalam mencari tempat ruang
abstrak, dan untuk menentukan
ambiguitas, variasi dan kejutan.
•Yang ditentang Homogenitasnya
•Yang diambil Penetrasinya
Ciri-ciri Postmodern Space
1. Shifted Axis (Pergeseran Sumbu), menjadi
: Asymetrical – Symmetry
2. Ellision and Layering (penghilangan
elemen dan pelapisan)
3. Skew & Diagonals (Penggunaan bidang
miring & diagonal)
4. Positif & Negatif Reversals (pembalikan /
pemutaran positip dan negatip)
5. Demi-Forms and Structured Surprise
(bentuk ½ jadi dan berstruktur kejutan).
Contoh-contoh
• Matthew Street House Project (Karya :
Thomas Gordon Smith)
• Faculty Club for the University of
California (Karya : Charles Moore)
• Gehry House (Karya : Frank O Gehry)
• Mid-Atlantic Toyota Distributor Shop
(Karya : Frank O Gehry)
• Karya-karya Robert Venturi
• Karya-karya Peter Eisenman
• Karya-karya Robert A.M. Stern
• Karya-karya tersebut sering
dikelompokkan dalam jenis
DECONSTRUCTIONS
GELAR KARYA
FRANK O GEHRY
Postmodern Space /
Deconstruction
Bilbao – Spanyol 1997
Anaheim – California (1996)
Praha – Czech Republic - 1997
MIT, CAMBRIDGE MA, USA,
Minneapolis, MN, USA.
1993
Wayzata, Minnesota, USA, 1983-1986
Interior – New York 1996
PETER EISENMAN
Biotechnology Research Laboratory
Lakeville, Connecticut
1969 - 1971
ROBERT A.M. STERN
Washington – Connecticut
1973 - 1974
GLENN MURCUTT
History Museum and Tourist Office
Kempsey, New South Wales, 1976
History Museum and Tourist Office
Kempsey, New South Wales, 1976
Bingi Point New South Wales 1982 - 1984
Broken Hill New South Wales, 1987 - 1989
Simpson-Lee House - Mount Wilson,
New South Wales, 1989 - 1994
Fox & Fowle, New York 1999
Teknik rancang
dalam
purna-modern
dan
pasca-modern
Sumber : Bahan Kuliah Josef Prijotomo
canonic ironic latent

Modern trad Fundamental


Sumber : Bahan Kuliah Josef Prijotomo
Purna dan Traditional
Canonic Ironic Modern Latent Fundamental
classicism classicism traditionalism classicism traditionalism

Teknik mengkawinkan klasik dengan modern

Sumber : Bahan Kuliah Josef Prijotomo


Penggerombolan teori-teori Postmodern
postmodern purna modern
traditional tradisional
late modern pasca modern

new modern neo modern

charles jencks  josef prijotomo 


sejarah seni kiwari perkembangan arsitektur
sebagai sisi tinjau kiwari sebagai sisi tinjau
Charles Jencks and Richard Knopf (eds.) (1997):
Theories and Manifestoes of
Contemporary Architecture; Academy Editions; London.
Post Modern
01. 1966 – Robert Venturi
02. 1969 – Charles Jencks ++
03. 1975 – Rob Krier
04. 1975 – Joseph Rykwert ++
05. 1976 – Aldo Rossi
06. 1977 – Kisho Kurokawa
07. 1982 – Oswald Mathias Ungers
08. 1982 – Michael Graves
09. 1987 - Kisho Kurokawa
10. 1996 – Arata Isozaki
Traditional
01. 1976 – Robert Maguire ++
02. 1977 – David Watkin ++
03. 1983 – Demetri Porphyrios
04. 1984 – Leon Krier
05. 1984 – Robert AM Stern
06. 1986 – Alexander Tzonis &
Lieane Lefaivre
07. 1989 – Duany + Plater-Zyberk
08. 1989 – Quinlan Terry
09. 1994 – Allan Greenberg
10. 1994 – Roger Scruton ++
Late Modern
01. 1964 – John Hejduk
02. 1964 – Fumihiko Maki
03. 1969 – Louis Kahn
04. 1972 – Peter Eisenman
05. 1975 – Piano-Rogers
06. 1976 – Lionel March ++
07. 1985 – Richard Rogers
08. 1991 – Tadao Ando
09. 1991 – Itsuko Hasegawa
[dalam bab postmodern]
10. 1991 – Eric Owen Moss
[dalam bab postmodern]
New Modern
01. 1976 – Peter Eisenman
02. 1977 – Bernard Tschumi
03. 1978 – Coop Himmelblau
04. 1979 – Daniel Libeskind
05. 1982 – Zaha Hadid
06. 1988 – Jefrey Kipnis ++
07. 1988 – Mark Wigley ++
08. 1993 – Thom Mayne
09. 1993 – Lebbeus Woods
10. 1994 – Rem Koolhaas
Penggerombolan teori-teori Postmodern
phenomenology [chr. norberg-schulz; martin heidegger]

aesthetic of the sublime peter eisenman [anthony vidler]

linguistic theory
semiotics mario gandelsonas; [umberto eco]
structuralism
poststructuralism [michel foucault; roland barthes]
deconstruction bernard tschumi

marxism [manfredo tafuri; Frankfurt School]

femininism diana agrest

kate nesbitt  kecenderungan pemikiran


kiwari sebagai sisi tinjau
Aneka Tema di arsitektur postmodern Kate Nesbitt

History and
Historicism
Anti-modern theories
Pro-modern theories

Meaning
Form/Content:
Type, Function, Tectonics
Representation and
Postmodern Historicism
Aneka Tema di arsitektur postmodern Kate Nesbitt

Place
Man, Architecture, and Nature
Confrontation and Dwelling
Place and Regionalism

Urban Theory
Contextualism
Reading and meaning
Image of the City
Neorationalism and Typology
Learning from Linguistics
Edge Cities
Aneka Tema di arsitektur postmodern Kate Nesbitt

Political and Ethical agendas


Professional Ethics
Environmental Ethics

The Body
Body, Subject and Object
The End of Humanist Projection
The Postmodern Renovation of the Body
Poststructuralist notions of the Body as site
The Body in Classical Arch.: Projection and Anthropomorphism

Anda mungkin juga menyukai