• kepatuhan:
manusia berada di bawah
aturan Tuhan dan alam
• biara-biara
• kota berbenteng dengan
ruang terbuka dan
gereja sebagai pusat
DIAPHANITAS
(KESEMRAWANGAN)
DENSITAS (KEPEKATAN)
OBSCURITAS (KEGELAPAN)
UMBRIA (BAYANGAN)
• TRANSPARANSI :
• CAHAYA MASUK
• LEWAT JENDELA STAINED GLASS
(SUMBER CAHAYA)
• MEMPERKUAT DIAFAN DINDING
Renaisans
• rasionalisasi: manusia mencari
kesempurnaan: setengah dewa,
uomo universale,
membuat tatanan baru
• lukisan dan patung
• bangunan monumental
• bentuk/raut ideal, proporsi
Renaissance
(sekitar awal abad XIV)
• Pada masa ini, perubahan dan perkembangan arsitektur
dilihat dari tata denah dan sistem struktur dapat dikatakan
kurang. Denah lebih bebas—tidak terikat pada tatanan baku
seperti pada periode-periode sebelumnya—tetapi menganut
simetri. Teknologi struktur juga mengalami stagnasi.
Baroque dan
Rococo
• Kecenderunag merias arsitektur dengan ornamen mencapai
puncaknya pada periode Baroque.
• Seni melukis di langit-langit bangunan (fresco).
Sedangkan di Prancis, Rococo merupakan wabah penggunaan
ukiran tiga dimensional berbenuk kurva dan penggunaan lapisan
emas pada ukiran-ukiran tersebut. Ornamen-ornamen ini
perlambang status sosial pemilik bangunan dan mencerminkan
prestise. Perbedaan pada gaya Baroque dan Rococo :
Baroque kemurnian geometrinya masih dapat terlihat
sedang pada Rococo, Banyak ornamen-ornamen
bangunan sehingga bentuk dasar geometri tidak terlihat.
• Kejenuhan akan kepura-puraan dan keinginan untuk melahirkan
suatu karya yang bersifat lebih “tenang” melahirkan periode baru
dalam arsitektur: periode arsitektur neo-klasik.
• Periode eklektik dan neo-klasik terjadi pada waktu
yang bersamaan namun terdapat perbedaan di antara
keduanya, yaitu:
• Eklektikisme: terdapat kecenderungan untuk
mencampur adukkan semua jenis gaya arsitektur,
terkadang tanpa mengindahkan kaidah komposisi dan
estetika.
• Neo Klasik: hanya mengambil satu bentuk/gaya
arsitektur klasik Yunani atau Romawi, dengan
proses, teknologi dan material baru.
• Latar belakang yang mempengaruhi masa transisi
dari periode arsitektur eklektik ke periode arsitektur
modern awal, sebagai cikal bakal arsitektur modern
yang berkembang selanjutnya adalah kejenuhan
terhadap keglamoran dan kepalsuan bentuk akibat
terlalu banyak pemakaian ornamen.
PERIODE
NEO-KLASIK
• Sebagai dampak dari kejenuhan akan
ornamen, maka pada periode ini arsitektur
dikembalikan pada kodratnya seperti pada
masa sebelum periode Romantik.
• Bentuk dan elemen-elemen diambil
kembali dari masa klasik—Yunani dan
Romawi—yang lebih menonjolkan
ketenangan dan kesederhanaan.
Pengaruh era-Romantik masih terasa, di
antaranya melalui penggunaan material
baru seperti logam dan kaca serta
teknologi pengolahan baru. Kelihatannya
seperti arsitektur periode Baroque dengan
ornamen yang tidak lebih kompleks
namun menggunakan proses dan material
baru.
Pra modern
Art Deco
• Cenderung untuk mengutamakan bentuk
geometris dasar (lingkaran, segiempat,
segitiga) atau geometrisasi dari bentuk
natural. Dalam pencptaannya biasanya
melibatkan emosi sekaligus logika, dengan
perbandingan yang sama.
CASSA MILLA
Apartement
Pola Lantai
Karya-karya
ANTONIO GAUDI
COLONIA GUEL
Chapel
Karya-karya
ANTONIO GAUDI
Penggunaan
Material Mozaik
kERAMIK
Karya-karya
ANTONIO GAUDI
SAGRADA FAMILIA
Church