MUSEUM NASIONAL
mengiku gaya arsitektur atau langgam yang sedang berlaku di Negara
Belanda. Arsitektur Neo-klasik merupakan keadaan dimana ditemuinya
kembali peninggalan arsitektur Yunani dan Romawi dengan itu karya arsitektur
Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April,
pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschappen. J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang ` Pada Bangunan Arsitektur Kolonial Museum Nasional yang dibangun
sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku pada abad ke-18 berada dijakarta, Indonesia dengan gaya arsitektur Neo-
dan benda-benda budaya yang nan menjadi dasar untuk pendirian museum. klasik yang berasal dari negara eropa mempunyai teori-teori umum mengenai
Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena bentuk, ruang, dan tatanan terhadap bangunan.
dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn sebuah bangunan yang ingin diciptakan dak terlewa oleh perihal
dari Thailand pada tahun 1871 yang kemudian dipasang di halaman depan detail teori-teori sebuah bentuk bangunan, ruang-ruang yang berada didalam
museum. Meskipun demikian, sejak 28 Mei 1979, nama resmi lembaga ini bangunan dan juga cara penataan denah ruang yang akan digunakan nan nya
adalah Museum Nasional Republik Indonesia. dan masih menjadi pegangan untuk para arsitek untuk merancang sebuah
bangunan hingga kini.