“Architecture has to be pretty. It has to amaze; to be a masterpiece. I always try to bring beauty and
amazement.” – Oscar Niemeyer
Biografi
Tempat, Tanggal Meninggal : Rio de Janeiro, Brazil, 5 Desember 2012 (Umur 104 Tahun)
Kebangsaan : Brazil
Riwayat Hidup
Lulus dari Universitas Federal Rio de Janeiro Bekerja di rumah tipografi ayahnya dan sebagai
juru gambar untuk firma arsitektur lokal. Pada 1930-an, magang bersama Lúcio Costa, dalam
desain untuk Palácio Gustavo Capanema di Rio de Janeiro. Proyek besar pertama Niemeyer
adalah serangkaian bangunan untuk Pampulha, sebuah pinggiran kota yang direncanakan di utara
Belo Horizonte. Tahun 1940-an dan 1950-an, Niemeyer menjadi salah satu arsitek paling
produktif di Brasil, bekerja di dalam negeri maupun di luar negeri. Mengajar di Universitas
Yale dan Sekolah Desain Harvard Graduate. Pada tahun 1956, Niemeyer diundang oleh
presiden baru Brasil, Juscelino Kubitschek, untuk merancang bangunan sipil untuk ibukota baru
Brasil, yang akan dibangun di pusat negara. Pada tahun 1960, Ia merancang Kongres Nasional
Brasil, Katedral Brasília, Palácio da Alvorada, Palácio do Planalto, dan Mahkamah Agung Federal
yang bersifat eksperimental. Pada tahun 1964, Niemeyer meninggalkan Brazil setelah kudeta
militer dan membuka kantor di Paris. Pada tahun 1985, Dia kembali ke Brasil Pada tahun
1988, Ia dianugerahi Penghargaan Arsitektur Pritzker. Niemeyer terus bekerja pada akhir abad
ke-20 dan awal ke-21, terutama merancang Museum Seni Kontemporer Niteroi (1996) dan
Museum Oscar Niemeyer (2002). Selama 78 tahun berkarier, ia merancang sekitar 600 proyek.
Niemeyer meninggal di Rio de Janeiro pada 5 Desember 2012, pada usia 104 tahun.
Karakteristik Desain
Pada awal kariernya, Niemeyer belum mampu memunculkan gaya yang menjadi ciri khas.
Semua karyanya masih terpengaruh ciptaan Corbusier. Hubungannya dengan sejumlah
arsitek dan tokoh matematika terkenal di dunia, di antaranya Joaquim Cardoso dari Brasil
dan Pier Luigi Nervi dari Italia, ternyata mampu memengaruhi kreativitas Niemeyer di
bidang arsitektur.
Niemeyer menciptakan serangkaian bangunan rekreasi yang ekstensif dipinjam dari gaya
Baroque ekspresif Brasil arsitektur.
Beton putih, kurva anggun, dan aksen warna primer adalah tanda tangan Oscar Niemeyer,
modernis di balik bangunan sipil paling penting di ibu kota Brasil, Brasília.
Gaya arsitek Niemeyer yang progresif dan atraktif, memang amat memesona. Ketika Brasil
masih meniru arsitek klasik Eropa, Niemeyer menunjukan bagaimana arsitektur modern
bisa lahir dengan gaya berbeda di Brasil.
Niemyer juga arsitek yang menyanjung keindahan dengan unsur/elemen estetika yang out-
of-the box dalam karyanya. Perhatian yang lebih terhadap aspek estetika dalam proses
berarsitekturnya yang membuat dia dipercaya menangani desain gedung-gedung besar dan
bersejarah.
Bagi Niemeyer sendiri, sesuatu dapat disebut indah jika ia mampu membuat perasaan orang
yang mengamatinya tergugah dan tergerak. Karena itulah ia menekankan pentingnya
kehadiran unsur “kejutan” dalam karyanya. Element of surprise sangatlah penting dalam
arsitektur sebagaimana dalam karya-karya seni yang lain.
Sebagian besar karyanya memang kental dengan unsur lengkung dan bentuk yang
berlekuk-lekuk. Kegemarannya terhadap garis-garis melengkung ini barangkali tidak dapat
dipisahkan dari kecintaannya –jika tidak bisa dibilang obsesinya- terhadap wanita.
Proyek
1. Oscar Niemeyer Museum in Curitiba, Brazil
Bangunan ini selesai pada tahun 2002
sebagai Novo Museo, kemudian
direnovasi dan dibuka kembali pada tahun
2003 sebagai tempat untuk menghormati
karya arsitek.
2. Museum Seni Kontemporer Niterói, Brazil
16. The Tancredo Neves Pantheon of the Fatherland and Freedom, Brazil
Diresmikan pada tahun 1986,
Tancredo Neves Pantheon dari Tanah
Air dan Kebebasan adalah
penghormatan kepada pahlawan
senama itu, presiden sipil pertama
Brasil yang terpilih pada tahun 1984
setelah 20 tahun kediktatoran.
Menampilkan atap miring dan
anggun yang terinspirasi oleh
merpati, bangunan ini dikelilingi oleh
patung-patung modernis dan menara diagonal dengan api abadi.