Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN RUANG DALAM

COFFEE SHOP

OLEH :

Kelompok 1:
1. Made Dwi Arya Damautami (202162121001)
2. Himalaya (202162121002)
3. Kadek Agus Surya Pradipha (202162121008)
4. Gusti Ayu Yogi Sari Utami (202162121022)
5. I Made Wahyu Dwi Putra (202162121023)
6. I Made Bayu Satria Wiguna (202162121047)
7. Anak Agung Ayu Amitha Dewi (202162121049)
8. I Made Ari Widiana (202162121053)

PROGRAM ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Perancangan Ruang Dalam tentang
“Meneliti ruang dalam pada Coffee shop”.

Kami menyadari bahwa penulisan paper ini tidak terlepas dari kerja sama dan bantuan teman-
teman sekelompok yang dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat menyelesaikan tepat pada
waktunya.

Akhir kata, semoga paper ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami
khususnya dan bagi teman-teman mahasiswa kelas A1 Universitas warmadewa pada umumnya. Kami
sadar bahwa paper ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………..1

Daftar Isi………………………………………………………………………….......2

Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………….......3

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..3


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….3
1.3 Tujuan………………………………………………………………………3
1.4 Manfaat……………………………………………………………………..4

Bab 2 Isi………………………………………………………………………………5

2.1 Pengertian Ruang Dalam…………………………………………………...5

2.2 Elemen dan Bentuk Ruang Pada Coffee Shop..…………………………....5

2.3 Organisasi dan Sirkulasi……………………………………………………8


2.4 Tata Letak dan Dimensi Furniture Pada Coffee Shop..…………………….8
2.5 Hubungan dengan Ruang Luar Pada Coffee Shop..………………………..8
2.6 Pencahayaan pada Coffee Shop…………………………………………….9
2.7 Material dan finishing pada Coffee Shop...………………………………..10
2.8 Warna dan Tone Ruangan pada Coffee Shop...……………………………10
2.9 Jumlah Civitas pada Coffee Shop...………………………………………..10

Bab 3 Penutup…...…………………………………………………………………...11

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..11

Daftar Pustaka………………………………………………………………………..12

BAB 1
PENDAHULUAN
2

1.1 Latar Belakang


Elemen dan Bentuk Ruang sangat berpengaruh pada sebuah bangunan di suatu ruangan
seperti dalam art space, butik, restorant ataupun pada coffee shop. Selain itu, tata letak hingga
dimensi furniture memiliki peranan yang besar dalam suatu ruangan. Dimana peletakan furniture
mempengaruhi suhu dan kelembaban suatu ruangan. Semakin banyak dan besar furniture, maka
ruangan tersebut akan terasa lebih pengap. Sebaliknya, semakin sedikit dan tertata, maka ruangan
tersebut akan terasa lebih lega. Tidak berhenti di situ, sebuah bangunan juga dipengaruhi oleh
ruang luar. Bangunan yang dibangun dengan memperhatikan ruang luar maka akan membuat
suasana ruang dalamnya lebih menyatu dengan lingkungan sekitar. Fungsi utama dari
pencahayaan alami adalah memberikan penerangan pada ruangan yang jika fungsi ini tidak
terpenuhi maka akan digantikan oleh pencahayaan buatan.
Bagian yang juga harus di perhatikan adalah pemilihan material maupun finishing akhir
ruangan. Pemilihan material yang mudah di bentuk memberikan kesan unik pada suatu ruangan.
Banyak disainer mulai menggunakan material ramah lingkungan sehingga memberikan dampak
positif bagi lingkungan sekitarnya. Material alam termasuk kedalam material ramah lingkungan.
Material alam merupakan material yang berasal dari lingkungan seperti kayu, bambu, batu, dan
sebagainya. Material yang diolah dari alam akan sangat awet. Akan tetapi untuk mendapatkan
maksimal waktu penggunaan, perawatan pada material juga perlu dilakukan. selain itu, warna
juga memiliki kaitan yang penting terhadap suasana suatu ruangan. Jika sebuah ruangan diberi
warna hangat seperti merah, kuning, orange, dan kombinasi dari warna - warna tersebut maka
dapat mempengaruhi perilaku individu seperti merangsang untuk berkativitas dan menjadi lebih
produktif. Sedangkan warna warna yang memberikan nuansa dingin seperti hijau, ungu, dan biru.
Memberikan kesan yang tenang dan fresh. Maka dari itu, semua elemen mempengaruhi sebuah
ruangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas terdapat beberapa permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut.
1. Bagaimana cara menentukan elemen dan bentuk ruang sebuah bangunan?
2. Bagaimana cara mengatur organisasi dan sirkulasi dalam sebuah ruangan?
3. Bagaimana cara mengatur tata letak dan dimensi furniture?
4. Bagaimana hubungan ruang dalam dengan ruang luar?
5. Bagaimana cara mengatur pencahayaan pada sebuah ruangan?
6. Bagaimana cara pemilihan material dan finishingnya?
7. Bagaimana cara pemilihan warna dan tone ruang?
8. Berapa jumlah civitas pada suatu ruangan?

1.3 Tujuan
Untuk mengtahui cara menentukan elemen dan bentuk ruang pada sebuah bangunan, cara
mengatur organisasi dan sirkulasi dalam sebuah ruangan, cara mengatur tata letak dan dimensi
furniture, hubungan ruang dalam dengan ruang luar, cara mengatur pencahayaan pada sebuah
ruangan, cara memilih material dan finishingnya, cara pemilihan warna dan tone ruang, dan
berapa jumlah civitas pada suatu ruangan.

1.4 Manfaat
Dapat mengetahui tentang cara menentukan elemen dan bentuk ruang pada sebuah bangunan, cara
mengatur organisasi dan sirkulasi dalam sebuah ruangan, cara mengatur tata letak dan dimensi 3
furniture, hubungan ruang dalam dengan ruang luar, cara mengatur pencahayaan pada sebuah
ruangan, cara memilih material dan finishingnya, cara pemilihan warna dan tone ruang, dan
berapa jumlah civitas pada suatu ruangan.
4
BAB 2
ISI

2.1 Pengertian Ruang Dalam


Ruang Dalam atau yang sering disebut dengan nama interior ruang itu sendiri memiliki arti yang
berarti ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan
dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Pada Bidang keilmuan desain interior,
memiliki tujuan untuk menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen
pendukungnya, baik dari segi fisik dan non fisik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur
yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan.
2.2 Elemen dan bentuk Ruang pada Coffee Shop
1. Elemen Ruang pada Coffee Shop
Elemen pembentuk ruang adalah unsur-unsur yang harus ada dalam interior. Satu dan yang
lainnya saling ketergantungan. Apabila salah satu di antaranya tidak ada maka ia bukanlah
interior. Karena ketika satu elemen ini hilang ruangan tidak bisa berfungsi dan dapat
dipergunakan dengan baik. Elemen pembentuk ruang interior di antaranya meliputi elemen
lantai, dinding dan plafon.
a. Lantai
Lantai merupakan bagian paling bawah dalam sebuah ruang. Ia berfungsi untuk membentuk
karakter dan menunjang aktivitas yang ada di dalam ruangan tersebut. Sebagai pembentuk
karakter, lantai juga memiliki dampak psikologi yang berbeda-beda tergantung material apa
yang digunakan. Lantai yang menggunakan granit, marmer, keramik dan plester akan
membentuk dan melahirkan suasana ruang yang terasa lebih dingin. Sementara lantai dengan
material kayu akan membentuk dan menciptakan suasana ruang yang lebih hangat.
Dari 2 Coffee shop yang telah kelompok kami survei, yaitu:
1. Ontario Social Coffee menggunakan jenis lantai Asia Tile Oscar Grey dengan ukuran
25x25 cm yang digunakan pada bagian ruang dalamnya sedangkan pada ruang luar atau
pada teras coffee shop menerapkan lantai semen poles.

Gambar: Ontario Social Coffee Gambar: Asia Tile Oscar Grey

Gambar: Teras Ontario Social Coffee Gambar: Semen poles

5
Keuntungan penggunaan semen poles yaitu mudah dirawat, mudah dipadukan dengan
interior apapun dan memiliki kesan yang alami dan natural pada bangunan tersebut.
2. Hungry bird Coffee Roaster menggunakan jenis lantai keramik hexagonal pada lantai 1,
menggunakan parket kayu pada bagian tangga dan menggunakan keramik 30x30 pada
lantai 2.

Gambar: Hungry Bird Gambar: Lantai Hexagonal

Gambar: Tangga Hungry Bird Gambar: Lantai Parket Kayu

Keuntungan menggunakan keramik hexagonal yang berbentuk seperti sarang lebah agar
menonjolkan bentuk estetikanya dan terlihat lebih keren. Sedangkan jika menggunakan
parket kayu pada lantai dapat memberikan kesan alami dan natural, selain itu keuntungan
menggunakan keramik pada lantai yaitu dapat dibersihkan dengan mudah.

b. Dinding
Dinding adalah elemen pembentuk ruang interior selanjutnya. Ia merupakan elemen interior
bagian tengah antara plafon dan lantai. Selain memiliki fungsi sebagai pembentuk dan pemisah
ruang, dalam desain interior dinding juga merupakan vocal point dan menjadi salah satu
elemen yang bisa didekorasi untuk meningkatkan daya tarik ruang itu sendiri.
1. Ontario Social Coffee menggunakan jenis dinding unfinished. Dinding Unfinished adalah
konsep dinding yang seperti belum kelar. Karena kalau diperhatikan lebih detail, dinding
ini biasanya telah mendapat sentuhan akhir menyerupai belum selesai namun lebih rapi
dan mudah perawatannya. Teknik unfinished ini digunakan untuk mempercantik gaya
industrial saja.

Gambar: Dinding Unfinished


Gambar: Ontario Social Coffee 6
2. Hungry Bird Coffee Roaster menggunakan jenis dinding beton yang di cat putih. Fungsi
dicat putihnya sebuah dinding agar bisa menjernihkan pikiran pengunjung dan memberi
efek ruang yang lebih luas. Pada dinding coffee café tersebut terdapat banyak kaca mati
yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya. Kaca tersebut menggabungkan elemen
segitiga dan persegi secara kompleks.

Gambar: Hungry Bird Coffee Roaster Gambar: Dinding Beton


c. Plafon
Plafon atau ceiling merupakan bagian paling atas, batasan antara ruang di bawah atap dengan
dinding yang memiliki ketinggian bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Tinggi plafon
umumnya adalah 280-400 cm, atau dalam beberapa situasi bisa lebih pendek dan lebih tinggi
dari itu. Kuncinya adalah tergantung kebutuhan. Plafon berfungsi menyembunyikan area
instalasi listrik dan struktur atap sehingga ruangan terlihat lebih indah dan menarik secara
visual. Plafon tidak hanya berfungsi sebagai nilai esteti, ia juga memiliki fungsi
untuk menahan panas dari atap sehingga udara dalam ruangan dapat lebih terkontrol. Selain
itu, plafon juga memiliki peran sebagai akustik ruang.
1. Ontario Social Coffee memiliki tinggi plafon sekitar 300 cm yang berbahan dasar dari
gipsum dan bergaya desain modern.

2. Hungry Bird Coffee Roaster memiliki tinggi plafon 250 cm yang berbahan dasar dari
beton dan bergaya desain vintage.

7
2. Bentuk Ruang pada Coffee Shop
Bentuk Ruang adalah sebuah tempat pada permukaan bumi, baik itu dengan secara keseluruhan
maupun hanya sebagian yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal. Ontario Social Coffee
dan Hungry Bird memiliki bentuk ruang geometri.

2.3. Organisasi dan Sirkulasi


1. Hungry Bird Social Coffee
Konsep bangunan menggunakan organisasi clustered yang mempertimbangkan pendekatan
fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sirkulasi ruang diawali
dengan menggunakan pencapaian tidak langsung dan pintu yang di desain mundur.
menggunakan jalur konfigurasi spiral dan jalur menembus ruang
2. Ontario Social Coffee
Organisasi yang digunakan cofee shop ini adalah clustered . Sirkulasi hubungan dan pola
ruang transisi sebagai ruang utama antar massa dan ruang luar, melalui ekplorasi bentuk ke
dalam suatu tampilan serta penataan lansekap bangunan.

2.4 Tata Letak dan Dimensi Furniture Pada Coffee Shop


A. Tata Letak
Tata letak dibagi menjadi 2 kata, yaitu : Tata dan Letak. Tata adalah unsur-unsur yang
berhubungan, berinteraksi atau membentuk suatu kesatuan bersama dengan sistem.
Letak adalah posisi dari suatu benda. Jadi Tata letak adalah Unsur-unsur yang membentuk
kesatuaan dalam menunjukkan posisi suatu benda.
1. Ontorio Social Coffee memiliki tata letak ruangan yang minimalis modern dengan penataan
furniture yang rapi. Dengan ruangan yang tidak terlalu besar dan menata sesuai dengan luas
bangunan, membuat bangunan tersebut terlihat lebih luas dan ada space atau sirkulasi untuk
para pengunjung berjalan.
2. Hungry Bird Coffee Roaster memiliki tata letak ruangan yang minimalis dan vintage dengan
penataan furniture yang disusun sedemikian rupa agar tempat tersebut tetap memiliki space
sisa walau luas bangunannya kecil.
B. Dimensi Furniture
Dimensi furniture adalah ukuran-ukuran dari furniture tersebut.
1. Ontorio Social Coffee
Dimensi furniture untuk interior coffee shop dengan pendekatan ukuran standar
masyarakat dengan meja 60x60cm dan kursi memiliki diameter 40cm.
2. Hungry Bird Coffee
Pada Hungry Bird Coffee menggunakan furniture yang digunakan dalam interiornya
mengikuti style vintage dengan beberapa model kursi, sofa dan meja yang berbeda. Salah
satunya di ruang utama menggunakan meja dengan ukuran 60x80 yang sudah sesuai
dengan standar masyarakat.

Gambar: Ontario Social Coffee Gambar: Hungry Bird Coffee Roaster

8
2.5 Hubungan dengan Ruang Luar Pada Coffee Shop
Suatu bangunan memiliki hubungan yang sanagt erat dengan ruang luar atau lingkungan sekitar.
Semakin baik kita mengetahui lingkungan tempat akan dibangunnya bangunan tersebut, semakin
baik bangunan dan juga desain yang akan diterapkan karena sedikit tidaknya desain bangunan
harus sesuai dengan lingkungannya sehingga terbentuk ruang luar yang memiliki fungsi healing
yang sesuai.

Ontario social coffee


Ontario coffee memiliki sebuah hubungan timbal
balik yang menguntungkan dengan motorwash
disamping dan pemanfaatan lingkungan yang baik
seperti taman menjadi spot yang menarik dari ontario
coffee.

Hungry Bird Coffee Roaster


Hungry bird Coffee menggunakan teras sebagai
ruang makan outdoor dan memanfaatkan vegetasi
untuk memfilter cahaya dan panas yang berlebih dari
luar sehingga dapat mendapatkan suasana yang
nyaman.

2.6 Pencahayaan pada Coffee Shop


Pencahayaan adalah jumlah penyinaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif
dan efisien pada suatu bidang kerja. Sistem dan standar pencahayaan ruangan yang baik berguna
untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan di dalam suatu ruangan.
1. Ontario Social Coffee
Pencahayaan yang digunakan mengunakan beberapa lampu yang 1 down light digunakan
pada tempat makan dan toilet, yang 2 spot light digunakan untuk menyoroti poster dan yang
ke 3 lampu TL led berada di atas meja kasir.

Gambar: Ontario Social Coffee

2. Hungry Bird Coffee Roaster


Pencahayaan ruang lebih mengandalkan pencahayaan alami berupa jendela kaca yang
memenuhi fasad ruangan, pencahayaan buatan berupa lampu gantung model lama yang dapat
menambah kesan klasik ruangan.

Gambar: Hungry Bird Coffee Roaster

2.7 Material dan finishing pada Coffee Shop


A. Material adalah barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material bangunan
sendiri memiliki 2 jenis yaitu material alami dan material buatan. Material alami sendiri
memberikan kesan yang akrab, sejuk dan bersahaja, sebagaimana seringkali dapat terlihat
pada wujud arsitektur tradisional suatu daerah (Bali, Jawa, Toraja dan sebagainya).
Sedangkan material Buatan merupakan produk yang dibuat dengan diolah terlebih dahulu,
dan setelah menjadi material, tidak dapat dikenali lagi material baku aslinnya. Terlebih-lebih
dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, produk-produk tersebut dapat dibuat
dalam berbagai bentuk, corak, dan warna.
B. Finishing adalah proses akhir dari penyelesaian suatu material yang berasal dari kata finish
yang bila diterjemahkan memiliki arti akhir.
1. Ontario Social Coffee
Pada bagian kanopi menggunakan material baja ringan dan kayu sebagai penyangga
kanopi. pada bagian plafon menggunakan material gypsum dengan finishing cat putih,
dan
pada bagian tembok menggunakan material beton dengan finishing acian halus
2. Hungry Bird Coffee Roaster
Struktur bangunan menggunakan konstruksi baja. Bagian atap berupa ekspos kayu
struktur yang dapat menambah kesan rustic. Pada tembok menggunakan material bata
yang di aci dengan finishing cat putih yang memberi kesan tenang dan dipenuhi kaca
untuk memaksimalkan pencahayaan. Material yang digunakan pada lantai berupa
keramik dengan tekstur kayu dan pola hexagonal.

2.8 Warna dan Tone Ruangan pada Coffee Shop


A. Warna dan Tone Ruangan adalah salah satu elemen penting dalam arsitektur. Sebuah objek
yang serupa tapi diberi sentuhan warna yang berbeda akan menimbulkan kesan yang berbeda
pula.
1. Ontario Social Coffee
Warna yang dipakai dalam coffee shop ontario adalah abu berasal dari tembok
unfinished sehingga terkesan alami dan pencahayaan warm light sehingga gaya
bangunan terkesan ke industrial.
2. Hungry Bird Coffee Roaster
Warna tembok pada interior hanya menggunakan cat putih sebagai warna dasar. Dengan
struktur ekpos dan material dominan kayu menonjolkan suasana klasik dengan kesan
vintage.

2.9 Jumlah Civitas pada Coffee Shop


1. Ontario Social Coffee
Jumlah citivas dari coffee shop ontario kurang lebih 100 orang per hari.
2. Hungry Bird Coffee Roaster
Jumlah citivitas dari Hungry Bird Coffee Roaster sekitar 100 orang per hari.

BAB 3
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa semua elemen saling terkait antara satu dengan
lainnya. Dimana dalam membangun sebuah bangunan harus memperhatikan ruang dalam nya juga.
Ruang dalam sendiri memiliki kata lain yaitu interior ruang memiliki arti yang berarti ilmu yang
mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk
memecahkan masalah manusia. Tanpa interior maka suatu bangunan juga tidak akan terlihat baik
dan menimbulkan kesan estetika. Elemen dan bentuk dari suaru ruang didalam bangunan memiliki
pengaruh penting. Apapun bahan yang digunakan dalam Menyusun memiliki arti atau makna
dalam ruangan tersebut. Selain itu, manfaat dengan menggunakan bahan tersebut juga sangat
penting agara menciptakan kenyamanan termal bagi para pengunjung.
Tata letak dan dimensi furniture sangat menentukan luas dan kecocokan suatu ruang. Luas dan
sempitnya suatu ruang ditentukan oleh tata letak dari furniture tersebut. Jadi tidak akan bisa
meletakkan secara sembarang tetapi harus menerapkan teori- teori yang ada. Suatu bangunan
memiliki hubungan ruang luar seperti teras bangunan ataupun lingkungan yang ada disekitarnya.
Hal ini juga harus diperhatikan dengan baik agar menciptakan suasana yang cocok, baik pada
bangunan maupun dengan lingkungan sekitar. Selain itu, untuk menciptakan suasana yang nyaman
pencahayaan juga perlu diperhatikan agar masuknya cahaya tidak berlebihan atau kurang.
Pemilihan material dalam penerapannya juga harus diperhatikan dengan baik agar benar-benar bisa
menciptakan nilai estetika disamping fungsi utamanya. Suatu ruangan dalam penerapan warna
tersebut harus diperhatikan makna dari warna serta fungsinya agar menimbulkan kesan yang sesuai
bagi pengunjung seperti apa yang kita inginkan.

LINK YOUTUBE : https://youtu.be/eJ6FkYVuqY4


DAFTAR PUSTAKA

Ching. Francis. D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Penerbit Erlangga
11
Panero, Julius. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Penerbit Erlangga

Rudofsky, Bernard .1964. Architecture Without Architects. Mexico: University of New Mexico
Press

Anda mungkin juga menyukai