OMMERCIAL COMPLEX
ANALISIS PRESEDEN
DEWI DYAH CAHYANINGTYAS 5200911021 DOSEN : Ir. ENDANG SETYOWATI M.T ASDOS:BOY YOSUA ZEBUA BUILDING TECHNOLOGY II-KELAS C
A NALISIS PRESEDEN
• Pencahayaan Alami • Pencahayaan Buatan
Bangunan terdapat innercourt dekat dengan tempat teater selain sebagai tempat Bangunan menggunakan kosep nature karena menyatu dengan
masuknya pencahayaan alami dari sinar matahari namun juga sebagai tempat alam dengan pengaplikasian teater yang menyatu dengan alam dan
pergantian udara didalam bangunan agar suhu bangunan tetap stabil dan sekeliling bangunan terdapat banyak vegetasi. karena interior atau
nyaman. exterior bangunan mayoritas menggunakan material kaca dan kayu.
• Akustik • Thermal
Ruang teater memiliki bentuk unik karena di Meskipun full kaca namun bangunan
sepanjang lereng dapat menjadi auditorium yang memiliki bentuk fasad yang memiliki
ideal untuk pertunjukan dan bioskop terbuka dinding tritisan yang cukup lebar,hal ini agar
menggunakan kayu untuk meredam suhu panas agaet bangunan memiliki bayangan sehingga
tetap nyaman dan untuk plafon menggunakan plafon ruangan didalam bangunan tidak akan
datar agar penghasil gelombang bunyi yang merasa panas dan berfungsi agar air
merata.area luar teater juga menggunakan plafon hujan bisa langsung jatuh ketanah dan
lapisan woll berfungsi menyerap suara/gema. terdapat vegetasi disekeliling bangunan
agar memberikan kesejukan pada
bangunan dan berfungsi sebagai
penghalang panas agar suhu ruangan
didalam tidak panas serta lembab.
DEWI DYAH CAHYANINGTYAS 5200911021 DOSEN : Ir. ENDANG SETYOWATI M.T ASDOS:BOY YOSUA ZEBUA BUILDING TECHNOLOGY II-KELAS C
A NALISIS PRESEDEN
• Pencahayaan Alami • Pencahayaan Buatan
Bangunan ini memiliki bukaan yang cukup Bangunan menggunakan pencahayaan buatan dari lampu led strip
be sa r m e nggun a k a n m a t e r i a l ka c a a g a r pada area atas pintu sebagai pencahayaan dan penambahan
pencahayaan alami dari sinar matahari dapat keindahan untuk ruangan dalam bangunan.dan menggunakan lampu
masuk dan terpantulkan secara menyeluruh sorot dan lampu downlight untuk area teater.
karena dinding bewarna cerah.
DEWI DYAH CAHYANINGTYAS 5200911021 DOSEN : Ir. ENDANG SETYOWATI M.T ASDOS:BOY YOSUA ZEBUA BUILDING TECHNOLOGY II-KELAS C
Analisis Preseden
Rhode Island College Art Center
Exhibition Center, Schools
Architects : Schwartz / Silver Architects
Area : 54000 m²
Year : 2014
Rhode Island College Art Center merupakan tempat berkumpulnya bagi seni
rupa yang berada di perguruan tinggi ini yang sebelumnya telah tersebar di
berbagai gedung dan menempati ruang yang tidak sesuai dengan kegiatan
mereka. Bangunan ini sebelumnya sebagai perputakaan, pusat siswa dan ruang
makan yang diubah menjadi Art center.
1.Lighting 3. Warna
Lighting Alami
Pada bangunan art center menggunakan
pencahayaan alami sangat penting bagi
seni. Jendela clerestory besar yang
menghadap ke utara membawa cahaya ke
arah studio lukisan, keramik, dan patung.
Lighting Buatan Pada ruangan ini menggunakan cat dinding berwarna putih agar
Pada ruang ini mengunakan pencahayaan buatan Lampu uoresen untuk cahaya alami ataupun buatan dapat menyebar secara menyeluruh dan
menerangi kegiatan yang membutuhkan pencahayaan tambahan. memberikan kesan luas.
2. Material 3. Warna
School of the Arts adalah pusat seni untuk University of Nevada, Reno , yang
mencakup departemen seni, musik, teater, dan tari universitas.Bangunan ini
dirancang oleh arsitek Richard Neutra yang berfungsi sebagai pusat
penyambutan gedung baru untuk mahasaiswa seni universitas yang berkembang
pesat. Bangunan diletakan di sentral kampus sebagai tempat pertunjukan kelas
dan pameran besar yang dapat dinikmati seluruh komunitas.
1.Lighting 3. Material
Lighting Alami Pada bangunan ini menggunakan dinding kayu agar suara dapat
Pada lighting buatan menggunakan pencahayaan menyebar ke berbagai arah. Ruangan ini menampilkan suara octophonic
yang berasal dari lampu LED dan menggunakan sistem dengan menggunakan delapan speaker yang di tempatkan di sekitar
atap dingin yang mengurangi efek pulau panas. ruangan yang bekerja atau berfungsi secara independen untuk
Lighting Buatan mendukung penciptaan dan kinerja musik.
Desain berfokus pada strategi berkelanjutan holistik yang disesuaikan dengan
iklim lokal dengan memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami. 4. Denah
2. Interior
Museum Seni Lilley memberikan keamanan
untuk memajang benda-benda berukuran
besar, karya seni antik, dan peka terhadap
iklim. Jendela yang menghadap ke utara
memberikan cahaya untuk benda-benda
seni yang akan memberikan efek
bangunan itu bersinar dengan karya seni.
Denah Lantai 1 Denah Lantai 2
1.Fasad 3. Material
Pada fasad menggunakan sun-shading Pada ruang perpustakaan menggunakan
untuk menghalangi kebisingan dan sinar plafon kayu yang berfungsi sebagai
matahari dari barat. Sisi timur peredam suara. Menggunakan cat dinding
menggunakan kaca enamel dan kaca yang berwarna putih agar cahaya dapat
transparan yang berfungsi sebagai menyebar dengan menyeluruh ke seluruh
penghalang panas dari sinar matahari. sudut
2.Lighting
4. Denah
Lighting Alami
Bangunan ini memiliki void yang menggunakan
atap transparan agar cahaya dapat masuk dengan
menyeluruh kedalam bangunan.
Lighting Buatan
Pencahayaan buatan pada bangunan ini
menggunakan uoresen untuk memberi cahaya
tambahan pada ruangan.
ORIENTASI BANGUNAN
Bangunan berorientasi menghadap ke TEKNOLOGI BANGUNAN
timur dan langsung menghadap ke Terdapat teknologi pada
jalan raya, sehingga bangunan ini bangunan ini, terlihat adanya lift
langsung berhadapan dengan cahaya dan escalator yang digunakan
matahari terbit untuk transportasi pada
bangunan
CAHAYA ALAMI
Terdapat bukaan pada tembok bangunan yang
bermaterial kaca agar cahaya matahari dapat masuk ke
dalam bangunan tersebut, dan terdapat skylight yang
berada pada atap, bertujuan menyebarkan cahaya
matahari dari arah atas
ELEMEN BUATAN
CARISSA MUTIARA RAHMASARI 5200911025 ASDOS : BOY YOSUA ZEBUA DOSEN : Dr. Ir. ENDANG SETYAWATI, MT STUDIO DESAIN BUILDING TECHNOLOGY II
VEGETASI
MATERIAL BANGUNAN
Pada area parkiran, tembok
CAHAYA BUATAN parkiran menggunakan material
acp laser cutting, dan banyak
lubang-lubang untuk sirkulasi
Terdapat lampu led strip pada area bawah udara keluar masuk, dan tetap
pot tanaman dan tangga, pengaplikasian tertutup agar menjaga area
lighting buatan, lampu led strip pada anak parkiran
tangga, bertujuan agar menegaskan anak
tangga sehingga terlihat antar anak tangga
AKUSTIK
Area panggung ampiteater sebagai tempat
Untuk vegetasi terdapat pencahayaan live music yang berada di bawah inner court
dari lampu sorot, yang menyorot ke sehingga penyebaran akustik tersebut baik,
atas bertujuan agar memperindah bunyi dapat disalurkan ke berbagai penjuru
suasana selain itu dapat membuat ruang antar ruang
tanaman menjadi cepat bertumbuh
CARISSA MUTIARA RAHMASARI 5200911025 ASDOS : BOY YOSUA ZEBUA DOSEN : Dr. Ir. ENDANG SETYAWATI, MT STUDIO DESAIN BUILDING TECHNOLOGY II
KONSEP BANGUNAN CAHAYA ALAMI
Secondary skin pada area bangunan lantai 2
konsep utama proyek untuk tersebut, memeberikan wajah identitas
mempertahankan cara hidup, bangunan serta memberikan bukaan agar
cara menjalankan budaya cahaya bisa masuk ke dalam bangunan
bersama dengan kegiatan tersebut dan cahaya tersebut dapat
komunal dengan melestarikan disalurkan ke berbagai ruang-ruang
lebih dari 65% ruang hijau dan
menjaganya sebagai area yang
permeabel. ORIENTASI BANGUNAN
Konsep dari bangunan ini yaitu Bangunan berorientasi menghadap
menyederhanakan pekerjaan ke selatan, bangunan berada di
arsitektur dan struktural yang pinggir jalan raya, dan memiliki 2
mengintegrasikan pekerjaan akses sirkulasi
lanskap, mekanik dan listrik ke
arah. Area utama telah
dikembangkan menjadi pasar DENAH BANGUNAN
yang ramah kesehatan. ELEMEN BUATAN
Terdapat elemen buatan yaitu kolam
Pada akhirnya inilah konsep utama dan terdapat air mancur kecil
proyek untuk mempertahankan ditengah-tengah kolam, kolam ini
cara hidup, cara menjalankan bertujuan untuk memberikan rasa
budaya bersama dengan kegiatan sejuk didalam bangunan tersebut
komunal dengan melestarikan
lebih dari 65% ruang hijau dan PENGHAWAAN
menjaganya sebagai area yang
permeabel. Bangunan memiliki bukaan yang
sangat banyak termasuk pada inner
court yang Panjang serta
memberikan bukaan yang baik dan
dapat mengalirkan udara ke seluruh
ruangan dari segala arah
CARISSA MUTIARA RAHMASARI 5200911025 ASDOS : BOY YOSUA ZEBUA DOSEN : Dr. Ir. ENDANG SETYAWATI, MT STUDIO DESAIN BUILDING TECHNOLOGY II
CAHAYA BUATAN
pada neon name box terdapat lampu led strip
untuk memancarkan cahaya agar nama bangunan
tersebut terlihat Ketika dimalam hari
VEGETASI
Pada area berkumpul di lantai bawah terdapat
pepohonan yang rimbun dan banyak tanaman
hias didalamnya, vegetasi yang banyak di ZONING SITE
dalam ruangan tersebut memberikan hawa
sejuk yang timbul dari oksigen yang dihasilkan Pada bangunan ini terdapat pembagian zoning site
dari pepohonan, serta bertujuan melestarikan dimana ada ruangan privat, semi privat, dan publik
lebih dari 65% ruang hijau dan menjaganya
sebagai area yang permeabel.
MATERIAL BANGUNAN
• Materaila pada secondary skin terdapat 2
jenis yaitu material kayu dan roaster,
guna mengalirkan udara dan AKUSTIK
menghalangi cahaya yang penuh
• Pada rangka kolom balok struktur Bunyi yang ditimbulkan dari
menggunakan baja iwf kendaraan yang berlalu lalang
• Lantai pada bangunan ini menggunakan dijalan raya sehingga
semen eksposs meninmbulkan suara yang
• Sehingga bangunan ini terkesan memiliki berisik
konsep industrial
CARISSA MUTIARA RAHMASARI 5200911025 ASDOS : BOY YOSUA ZEBUA DOSEN : Dr. Ir. ENDANG SETYAWATI, MT STUDIO DESAIN BUILDING TECHNOLOGY II
ORIENTASI BANGUNAN
Bangunan berorientasi menghadap
barat laut, menghadap persis ke arah
jalan raya. Dan memiliki 3 akses
sirkulasi menuju bangunan jins park
tersebut
PENGHAWAAN
Saat cuaca bagus, pintu kaca geser yang CAHAYA ALAMI
menghadap ke taman dapat dibuka,
menyatukan interior dan eksterior dan Pemanfaatan kaca dinding pada
menarik angin sepoi-sepoi menaiki atrium bangunan ini adalah agar dapat
tangga ke teras. Jika cuaca sangat panas memasukkam cahaya matahari
MATERIAL BANGUNAN
pintu kaca bisa ditutup dan menggunakan secara penuh tanpa ada halangan
ac central pada ruangan tersebut tembok lainnya, dan agar pada siang
hari dapat hemat listrik fasad tembaga belerangnya menggenakan
warna coklat kemerahan gunung
Penampilan fasad berubah saat matahari
bergerak melintasi langit dan pada malam
KONSEP BANGUNAN hari tepi strip tembaganya yang miring
konsep bangunan ini adalah berkilau dengan cahaya yang dipantulkan
menciptakan ruang kepada seperti bintang jatuh.
pengunjung dengan tidak
memiliki sekat antar ruang
dengan maksud menyatukan
semua komunitas agar saling
bersosialisasi.
secara proaktif menciptakan
ruang publik yang bukan bagian
dari lantai penjualan, yang
mendorong anggota masyarakat
untuk datang untuk alasan
berbelanja.
CARISSA MUTIARA RAHMASARI 5200911025 ASDOS : BOY YOSUA ZEBUA DOSEN : Dr. Ir. ENDANG SETYAWATI, MT STUDIO DESAIN BUILDING TECHNOLOGY II
VEGETASI
Pada area halaman terdapat halaman dan
beberapantaman kecil, tidak terlalu banyak
pepohonan bertujuan agar bangunan tidak
terhalangi oleh rerimbunan pohon .Pendekatan
lanskap dan taman depan mengarah melalui
gedung ke teras lantai dua, menciptakan
pengalaman spasial tiga dimensi yang saling
terkait.
CARISSA MUTIARA RAHMASARI 5200911025 ASDOS : BOY YOSUA ZEBUA DOSEN : Dr. Ir. ENDANG SETYAWATI, MT STUDIO DESAIN BUILDING TECHNOLOGY II
Analisis Preseden
National Museum
Of Korea
1. Ligthing
- Ligthing Alami - Ligthing Buatan
pada bangunan ini menggunakan atap skylight yang cukup penggunaan dinding kaca absorbing Desain pencahayaan buatan yang banyak dengan jenis lampu
besar. ditambah ornamen sekitar yang putih/cerah membuat glass yang membuat pencahayaan downlight dan LED strip untuk menambah kesan estetika dimalam hari
sinar matahari terpancar dengan baik sehingga dapat semakin terang tetapi tidak
menghemat penggunaan lampu di siang hari membuat suhu udara didalam panas.
2. Penghawaan
4. Konsep Desain
Dengan adanya void ditengah bangunan dan juga jarak antar lantai yang cukup tinggi membuat
sistem penghawaan di gedung ini cukup bagus karena udara akan dapat keluar masuk dengan baik.
3. Thermal
Walaupun menggunakan
dinding kaca, tetapi di
tambah dengan secondary
skin yang dapat memini-
malisir panas matahari.
penggunaan atap green roof pada sisi bangunan Konsep Eksterior menggunakan
Konsep Interior
samping yang dapat bertujuan mengurangi panas selubung bangunan kaca dengan
menggunakan material
matahari yang akan masuk kedalam bangunan penambahan secondary skin yang
aluminium dan kayu
karena telah diserap oleh tanaman yang berada melingkari bangunan dengan material
sehingga menciptakan
di green roof. juga dapat meningkatkan kualitas ACP
unsur industrial
udara disekitar dengan baik
LANTAI 2
LANTAI 3
- Ligthing Buatan
POTONGAN
bentuk selubung bangunan
mencerminkan bentuk tari saman
lighting buatan digunakan pada interior bangunan khas aceh dan dapat juga
contohnya di ruang kenangan dan ruang sumur sebagai sumber pencahyaan serta
doa. menyajikan jenis lampu downlight yang cukup penghawaan
redup untuk menerangi ruangan, sedangkan untuk
benda- benda yang di pajang di museum
menggunakan lampu halogen untuk membuat
para pengunjung fokus dengan pencahayaan
pada benda tersebut.
3. Thermal
atap green roof yang
memiliki arti sebagai
bukit penyelamatan
sebagai antisipasi bencana
tsunami di masa yang akan
datang memiliki fungsi
dapat membuat kualitas
udara disekitar bagus
dan dapat menyerap
panas matahari sehingga
ruangan dibawahnya akan
tidak terlalu panas.
bangunan menggunakan material beton yang dapat membuat suasana dalam bangunan
menjadi lebih dingin, ditambah dengan adanya elemen air pada bagian tengah bangunan
yang membuat cooling effect pada bangunan ini
4. Konsep Desain
menggunakan konsep post modern. terlihat pada bentuk museum yang terinspirasi dari Rumoh Aceh
tampak bangunan berbentuk sebuah kapal bentuk tampak atas bangunan terinspirasi
yang bermakna lautan sebagai penyebab dari dari gelombang ombak lautan
bencana tsunami.
Nilai estetika interior diperlihatkan dalam Museum ini
berupa penghadiran pengalaman dalam menghadapi
bencana tsunami. serta mengandung nilai nilai religius
yang merupakan hubungan manusia dengan Sang
Pencipta
Exhibition Museum
DENAH LANTAI 2