Anda di halaman 1dari 34

ELEMEN DAN DETAIL ARSITEKTUR

struktur arc

Arsitektur pada masa


Babilonia Baru

Dindingnya dihiasi ornamen-ornamen mewah dan dihiasi cat


berwarna dengan gambar atau ukiran berupa hewan suci.
Banyak dibangun benteng bermenara.
didalamnya dibangun istana
dengan jalan besar untuk arak-arakan.

Gerbang Ishtar
Pintu gerbang ganda, menuju ke Kuil
Marduk

Relief
Relief ini berada di
tangga sebelah barat
tachara.
Pada Persepolis, singa
dan banteng selalu
berdiri di sisi prosesi
upeti. singa adalah
simbol untuk "matahari"
dan "kekuatan", dan
banteng adalah simbol
untuk "bumi" dan
"kemakmuran

Para dewa Ahura Mazda


digambarkan sebagai
sosok manusia yang
timbul dari matahari
bersayap, secara
teratur diukir di atas
angka raja-raja,
melambangkan
perlindungan ilahi.

Sama seperti orang


Mesir, Persia percaya
bahwa mereka Agung
Raja semi-ilahi,
bertindak sebagai
utusan antara dewa (s)
dan manusia, dan
bahwa ia bertanggung
jawab untuk menjaga
kekuatan jahat di teluk

MESIR
Arches and Vaults
Diketahui sejak dinast-3, bentuk arc jarang
digunakan pada masa awal peradaban
mesir kuno. Bentuk arc ditemukan dalam
Djosers great mastaba. Yang bermaterial
batu bata juga kerikil dan mortar. Selain itu,
bentuk arch juga ditemukan pada piramida
di Hawara, masa ke 12 dinasti ke 12.
Bentuk arch juga terdapat pada pintu serta
atap berkubah yang diketahui didirikan
pada dinasti ke-12, kota Hotep-Senusret.
diketahui hanya orang Romawi yang benarbenar berhasil membuat bentukan arc
dengan sukses dan menggunakan bentuk
arc dalam skala yang besar

MESIR
Architraves
Architraves (dari bahasa latin,
balok) merupakan balok utama.
Pada masa mesir kuno tidak ada
upaya intuk menutupi pilar
dengan bentuk lengkung.
Dakam simbolisme kuil,
architraves merupakan bagian
dari langit.

MESIR
Corbels
Corbels arch merupakan
konstruksi bentuk lengkung
yang sudah lama sekali
digunakan.
Biasanya
terdapat pada bangunan
batu.
Dapat
ditemukan
pada pyramids dan kuil-kuil
.

MESIR
False Door
False door merupakan
sebuah pintu palsu yang
biasanya terdapat pada kuil
atau pun pemakaman. False
door merupakan simbol dari
jalur antara yang hidup dan
yang mati.

MESIR
Flagpoles
Tiang bendera sering
didirikan dekat fasad kuil
atau dinding istana.
Terbuat dari batang pohon
cemara. Panjangnya bisa
mencapai 30 meter. Pada
Karnak panjangnya dapat
mencapai 60 meter.

MESIR
Friezes and cornices
Friezes, sculpted or painted horizontal
decorative bands rather than the Greek
and Roman entablature between
architrave and cornice, were occasionally
used to mark the upper limit of a wall.
Animals like cobras were depicted
(middle picture) as werekhekersigns (on
the right), abstractions of knots with
which plant stalks were tied to wooden
frames in order to create a wall.

MESIR
Gargoyles
Most roofs of Egyptian buildings were flat and were
used as additional floor space. In temples the roof was
covered with tightly fitting stone slabs and in
private housesthey were waterproofed with mud,
which, through the heat of the sun, became
impervious to the rare, short rainfalls. The water had
to run off - how this was problem was solved in the
case of mud constructions is unknown, in stone
temples on the other hand the solution dates back to
theOld Kingdom: the water was collected in runnels
running along the whole length of the roof and ending
in a water spout. Since the time ofNiuserrethese
spouts often took the shape of the fore part of
reclining lions. But unlike in medieval gargoyles the
water did not exit through their mouths but flowed off
between their fore legs.
The spouts were given the shape of lions as
protectivemagic: the fierce animals were hoped to
guard the buildings from the godSethand his storms
by getting rid of the rain water.

MESIR
Pillars
From simple, barely adorned granite columns, pillars evolved into
stone plants: trunks of palm trees and bundles of lotus plants, reeds or
papyrus, often usedside by side. Under Ramses II monumental forests of
pillars were erected. The 5000mHypostyle Hallcontained 134
sandstone pillars, the tallest of which were 23 metres tall and had a
diameter of 3.5m. Because of their size, they had to be put together
from half cylinders instead of the usual full cylinders. The columns were
seemingly given theirfinal shapein situ.
Pillars were either free-standing orengaged, sometimes they were
purely ornamental, never more so than in the case of pillar reliefs carved
into walls. Pillars had also a symbolic role denoting stability and
duration.Djed pillars, perhaps originating in posts to which ears of corn
were tied, symbolized fertility. They became Osiris pillars which were the
backbone of the god, supporting the sky and appeared first in Djoser's
pyramid complex. Later they took the form ofOsirishimself. Often the
Djed pillars were just decorative without any structural importance.
New Kingdompapyriform pillarswithclosed or open flower capitals
were symbols for the sky crossed by the path of the sun: in the early
morning the flowers are still closed but then open with the progress of
the sun across the sky. They can be seen in the temples at Luxor.
Thutmose erected at Karnak two pillars which were symbolic for the
united Egypt: one decorated with papyrus plants denoting Lower Egypt,
the other Upper Egypt's lotus.

MESIR
Pylons
Introduced at least as early as the Middle Kingdom, pylons were
towerlike structures flanking temple entrances reminiscent of
the mountains on the horizon between which the sun rose
every morning. They were often solid structures with their
interiors filled with rubble (the Amarnatalataton which scenes
of life in Akhenaten's capital are depicted, survived thanks to
being reused in this way), but many enclosed rooms and
stairways. The tops of the pylon ended often in cavetto
cornices. Flagpoles were attached to their fronts, and the flags
could be attached to the poles through small windows. Pylons
were often decorated with painted reliefs depicting the
destruction of enemies of Egypt, reminding the temple visitors
of the power of the king. The number of pylons differed from
temple to temple, many having just one but the Amen temple
at Karnak as many as ten.
On top of the gateway rituals connected with Amen-Re were
performed. The importance of the pylons was mostly symbolic
and possibly aesthetic: Linked to the protective goddesses Isis
and Nephthys they were bastions against evil, protecting the
god resting in the sanctuary.

MESIR
Pyramidia
Pyramidion, Egyptianbenbenet - bnbn.t, is the
name given to the tip of the obelisks and to the
capstone placed on top of pyramids. It had the
form of the pyramid which it capped and was
covered with electrum or gold. It stood for
thebenbenstone, according to the Egyptian
mythology the primeval mound which emerged
from the waters of chaos at Heliopolis and was
the first firm object on which the rays of the sun
fell.

MESIR
Stairs
Unlike many modern stairs which are often lightly
built of either wood or steel, ancient Egyptian
stairs were generally massive affairs made of
bricks[4]or, in temples, of rock. As most towns
were built in the plain, there was rarely need for
wide public stairs of the kind found atKahun.
Town housessometimes had second or third
floors, which could be reached by flights of stairs
built of mud bricks or wood and the flat roofs of
most houses were accessible and often used for
sleeping and cooking.
Temples contained at times stairs

MESIR
Stelae
These are often freestanding upright slabs
of stone bearing inscriptions and at times
reliefs. They may be commemorative,
sometimes they were erected to indicate
borders or boundaries. For instance, at
least fourteen stelae marked the confines
of Akhetaten. Stelae were placed at the
southern border of Egypt with Nubia, and
Thutmose is said to have left a border
stela, which has never been found, in Syria.

Bagian-Bagian Arsitektur
Yunani

Bagian
Pedimen
(E) Entablature
(F) Pediment
(G) Kolom
(a) Architrave

Frieze dan bagian-bagiannya

Kolom Yunani dengan bagianbagiannya.

Order Dorik
dikembangkan oleh orang-orang Agean yang sering pula disebut
Dorian, dimulai dari Pulau Krete, menyebar ke Yunani daratan
sekitai pantai Laut Agean. Arsitekturnya mempunyai ciri yang
sangat khas, disebut Order - Dorik (Doric - Order), aliran arsitektur
Yunani tertua.
Order Dorik berkembang dimulai dari bentuk sederhana, terdiri
dari kolom dan balok-balok kayu dengan atap datar dari bahan
alami juga bagian dari pohon.
Kemudian berkembang dengan konstruksi yang sama, namun
menggunakan atap pelana (miring dua sisi). Berdasarkan
penelitian dan debat yang panjang para ahli, tidak meragukan
bahwa konstruksi bagian atas dari Order, terbuat dari kayu.
Kemudian berkembang, terutama pada bangunan-bangunan
penting seperti kuill, menggunakan batu sebagai bahan konstruksi
termasuk kolom dan balok.
Kolom dibentuk oleh tumpukan batu masing=masing berbentuk
tambur (silindris tetapi tingginya tidak melebihi diameter).
Arsitektur Order Dorik mempunyai kolom yang gemuk
(perbandingan diameter dibanding tinggi kolom tidak terlalu
besar).
Kolom Dorik berdiri tanpa base, langsung di atas crepidoma yang
biasanya mempunyai tiga tingkat tangga
Tinggi kolom termasuk capital dibanding dengan diameter antara 4

Order Ionik

Kelompok suku Ionian adalah bagian dari orang-orang Yunani,


yang mendiami Kepulauan Ionian di timur dari Laut Agean.
Setelah Order Dorik berkembang di seluruh wilayah Yunani
termasuk Yunani Daratan, dikembangkan aliran baru dari
arsitektur Order Yunani oleh orang-orang Ionian.
Aliran baru ini disebut Order-lonik sesuai dengan wilayah
kepulaan di mana asal dari aliran ini.
Order atau susuan konstruksi kolom dan entablature Ionic,
mempunyai perbedaan tidak banyak, namun mendasar pada
proporsi dan dekorasi kolom.
Dibanding dengan kepala kolom Order-Dorik yang hanya
terdiri dari abacus berupa lempengan penumpu dan echinus,
sederhana, kepala atau capital Ionik lebih rumit dan lebih
indah.
Diperkirakan dekorasi capital Ionik adalah turunan atau
modofikasi dari lotus Mesir, dibawa oleh orang-orang Asiria
dan negara-negara Asia Minor7.
Selain penyederhanaan atau abstraksi dari bentuk shell
kerang, yang bentuknya melingkarlingkar-spiral. Architrave di
mana terdapat balok melintang dari Order-Ionik rata-rata lebih
kecil dari yang ada pada Order-Dorik.

Order Corinthian

Kolom dan landasan (base) Korintien identik dengan Ionic yang langsing
dibanding kolom Order-Dorik
Diameter berbanding tingginya sekitar 1:9, 1:10 sehingga terlihat
langsing seperti pada Order-Ionik.
kepala ( capital) Order Korintien dengan Order lain, lebih bervariasi rumit
dan proporsi dengan kolom di bawahnya lebih tinggi (perbandingan
sekitar 1 1/6 x diameter kolom). Konon omamen kepala kolom Korintien
mendapat inspirasi dari pengamatan terhadap keranjang bunga pada
makam salah seorang dari suku Korintin10. Kebetulan keranjang dipindah
di atas sebuah tanaman acanthus, kemudian tumbuh dan berkembang
hingga tinggi. Oleh karena ituNikolaus Pevsner, John Fleming dan Hugh
Honour, A Dictionary of Architecture, Pinguin Books Ltd, London. 1975.
Menurut catatanVitruvius, kepala Order Korintien berupa relief floral
terbanyak, berupa daun terutama daun acanthus.
Entablature Order-Kirintien, tidak berbeda jauh dengan arsitektur lonik
Yunani, antara lain dalam dekorasi berupa dentil. Hiasan pada entablature
Korintien biasanya i~birr runrit dun lebih indaii dlbarldrng Order lainnya.

ARSITEKTUR ROMAWI
Arsitek Roma orang pertama yang
memanfaatkan beton untuk membangun
gedung raksasa/bangunan besar.
Mengembangkan gagasan pelengkung
Etruska untuk menjadi pola Viaduk,
Akuaduk, pelengkung kemenangan dan
kubah-kubah raksasa seperti kubah di Kuil
Pantheon.

Roma Doric, Ionic dan Corinthian, kemudian d gabungkan


dan dikembangkan yaitu gaya Komposit dan Tuskana.
Tuscan bentuk sederhana dari Doric
Composite penggabungan Ionic dan Corinthian.

Doric

Tidak segemuk Doric Yunani


Sering tidak ada ornamen
Mempunyai base
Capital tidak sehalus Yunani

Ionic
Tidak selalu ada ornamen
Lebih banyak hiasan dari kolom Ionic
Yunani

Corinthian
Tidak selalu ada ornamen
Keempat sisi pada capital sama
Banyak hiasan dan menggunakan
desain daun acanthus yang lebih
halus

Composite
Capital kombinasi kolom Ionic (bagian atas)
dan kolom Corinthian (bagian bawah)
Lebih kaya dari Corinthian
Volute lebih besar
Daun acanthus pada bagian atas kolom diganti
dengan hiasan berupa telur dan lidah serta
manik-manik dan gulungan seperti kolom Ionik

Tuscan

Bentuk sederhana dari Doric


Umumnya tanpa ornamen
Entablatur tanpa ukiran
Tinggi : 7x diameter dasar

Pintu dan jendela biasanya berbentuk segi empat.


Pada sisi-sisi pintu dibuat bentuk kolom.
Bahan bangunan yang digunakan: batu bata,
keramik, semen, beton dan besi.
Bangsa Romawi telah mengembangkan beton
yang memungkinkan mereka membuat bentukan
atap lengkung (vault) dan kubah Romawi.

MESOPOTAMIA

MESIR

YUNANI

ROMAWI

bangunan
mesopotamia banyak
menggunakan arch
dengan bentuk
kolom juga dinding
yang sederhana
(tidak memiliki
banyak ornamen)
Ornamen yang paling
terlihat terdapat
pada lukisan dinding
yang mencoba
menceritakan
sesuatu

Detail arsitektur
mesir, hampir
semuanya
bebrbau religius
juga
penggambaran
kekuasaan raja.
Hal tersebut
dapat terlihat
dari relief juga
relief.

Dalam
arsitektur
Yunani banyak
terdapat
ornamenornamen.
Ornamen
yang besifat
sebagai
penghias.

Detail arsitektur
pada peradaban
romawi mirp
dengan peradaban
Yunani. Namun
pada ornamen
Romawi lebih
sederhana dan
tegas. Perbedaan
tersebut terjadi
akibat karakteristik
orang Yunani dan
Romawi yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai