Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian

Arsitektur klasik adalah desain dengan elemen bernilai tinggi.

Kata sering digunakan untuk menggambarkan perjalanan sejarah dari arsitektur Eropa dan secara khusus
merujuk pada sebuah karya yang bernilai tinggi.

Dikatakan demikian karena konsep ini memiliki aturan yang dijadikan sebagai pedoman.

Aturan tersebut memiliki hukum yang sangat ketat dan harus dipertimbangkan secara hati-hati dan harus
diterapkan sebagai landasan untuk menciptakan sebuah karya. Berikut karakteristiknya.

 Kesan yang dipancarkan dari konsep klasik adalah mewah dan anggun. Ini merupakan ciri khas
yang sering dipakai pada pilar serta ornamen yang muncul pada masa kerajaan Yunani Kuno.
 Bangunan bergaya klasik memiliki ukuran yang lebih besar dari fungsinya.
 Memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang teratur.
 Konsep klasik juga memiliki unsur modern untuk desain gedung yang rumit.
 Gaya klasik biasanya diterapkan pada bagian tiang, atap maupun strukturnya. Penggunaan
materialnya biasa menggunakan marmer dengan motif yang detail.

Gaya arsitektur klasik modern seringkali diterapkan untuk sebuah hunian agar terlihat mewah dan megah.

Namun gaya klasik modern sudah disesuaikan dengan gaya hidup masa kini, sehingga desainnya terlihat
lebih sederhana.

Meskipun gaya klasik dan modern bisa dikatakan memiliki konsep yang bertolak belakang, namun ketika
dipadukan mampu memberikan kesan yang lebih unik, menawan dan artistik, tanpa harus kehilangan
kesan mewahnya.

A.Pengertian

Arsitektur klasik adalah desain dengan elemen bernilai tinggi.


Kata sering digunakan untuk menggambarkan perjalanan sejarah dari arsitektur Eropa dan secara khusus
merujuk pada sebuah karya yang bernilai tinggi.
Dikatakan demikian karena konsep ini memiliki aturan yang dijadikan sebagai pedoman.
Aturan tersebut memiliki hukum yang sangat ketat dan harus dipertimbangkan secara hati-hati dan harus
diterapkan sebagai landasan untuk menciptakan sebuah karya. Berikut karakteristiknya.
 Kesan yang dipancarkan dari konsep klasik adalah mewah dan anggun. Ini merupakan ciri khas
yang sering dipakai pada pilar serta ornamen yang muncul pada masa kerajaan Yunani Kuno.
 Bangunan bergaya klasik memiliki ukuran yang lebih besar dari fungsinya.
 Memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang teratur.
 Konsep klasik juga memiliki unsur modern untuk desain gedung yang rumit.
 Gaya klasik biasanya diterapkan pada bagian tiang, atap maupun strukturnya. Penggunaan
materialnya biasa menggunakan marmer dengan motif yang detail.
Gaya arsitektur klasik modern seringkali diterapkan untuk sebuah hunian agar terlihat mewah dan megah.
Namun gaya klasik modern sudah disesuaikan dengan gaya hidup masa kini, sehingga desainnya terlihat
lebih sederhana.
Meskipun gaya klasik dan modern bisa dikatakan memiliki konsep yang bertolak belakang, namun ketika
dipadukan mampu memberikan kesan yang lebih unik, menawan dan artistik, tanpa harus kehilangan
kesan mewahnya.

 
 
arsitektur sejenis, yang setingkat dan mengagumkan tetapimengandung pemikiran dan nilai-nilai yang
berbeda,seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, CandiAngkor). Ungkapan nilai-nilai aritektur yang
disebutkanterakhir ini dinyatakan dan ditulis sebagai suatu teoriarsitektur, seperti tertulis sebagai berikut:
“Kita dapat menyatakan bahwa bangunan
-bangunanini sebagai obyek arsitektur adalah bersifat massive-tertutup, karena terisolsikan dari ruang
sekitarnya, bahwasecara eksterior orang-orang dapat berkeliling
melihatnya. Dan karena itu, yang terpenting dan teristimewa dalammewujudkan identitas bentuk adalah
pengolahan tampakdan tampilannya, pengolahan sudut-sudutnya,
pengolahan pertemuannya dengan tanah dan ketinggiannya yangmenmbus langit. Demikian juga terlihat
dengan jelaskonsep-konsep Artikulasi dan Kontinuitas. Ada 4 jenis
 pengolahan sudut, yaitu artikulasi dengan elemen “relief”
dengan sudut negative, dengan sudut yang tajam sepertigaris, dan dengan sudut yang dilengkungkan,
dimanasemuanya ini dapat diketemukan secara konsisten padabagian bawahnya maupun pada
bagianatasnya/mahkotanya. Munculnya rasa tertarik dan kagum pada diri orang yang mengalaminya
akan obyek arsitekturini dan lingkungan sekitarnya, sedang bagi seorangarsitek akan menyadarkannya
bagaimana pentingnyagaya-gaya gravitasi yang sedemikian besar dapatdisalurkan ke tanah. Dan hal ini
dilakukan agar dapatmenaungi dan melingkupi orang-orang didalamnya dantidak hanya itu saja, tetapi
juga menimbulkan rasakekaguman dan rasa keteguhan, bagaikan ditancapkan
dari atas langit.” (Isodore dalam Varro,19xx).
 

 
6
 
Arsitektur Klasik 
 
1.
 
Ciri-ciri Arsitektur Klasik
Secara umum, ciri dari arsitektur klasikadalah sebagai berikut:

 
Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasanhampir di setiap sudut bangunan.

 
Penggunaan kolom dan balok (entablature)sebagai elemen utama.

 
Biasanya berupa bangunan yang besar danmegah dengan waktu pengerjaan yang cukuplama dikarenakan
sedikitnya jumlah pekerja.

 
Memanfaatkan efek distorsi mata untukmenciptakan kemegahan dan keindahanbangunan-bangunan
utamanya.

 
Bahan utama menggunakan bahan yanglangsung diambil dari alam.

 
Setiap bangunan pada arsitektur Yunani Kunoadalah bagian integral dari seluruh strukturkeseluruhan,
karenanya peninggalannya(walau tidak sempurna) dapat direkonstruksimenjadi suatu bangunan yang
sebenarnya(Hemingway, 2003).
2.
 
Fungsi Arsitektur Klasik
Arsitektur Klasik mengacu pada masa awal dimana aliran kajian sejarah dan budaya dimulai darimasa
Yunani dan Romawi, yang kemudian membawapengaruh ke zaman-zaman berikutnya. Dalamarsitektur
klasik, karyanya terpusat pada karya senipahat dalam bentuk kolosal, dengan fungsi sebagaivisualisasi
dari agama, kitab suci, dan kepercayaanlainnya, bahkan merupakan sarana ritual keagamaan.Namun,
secara umum pada masa ini, fungsi, biaya, danwaktu pembangunan bukanlah faktor yang penting.

 
Arsitektur Klasik 
 7
 
Dalam prosesnya, bahan bangunan utama diambillangsung dari alam (atau melalui proses sederhana),dan
dikerjakan hanya oleh sedikit pekerja.Arsitektur Yunani Kuno merupakan pondasidari berbagai gaya
berikutnya yang berkembang diberbagai belahan dunia dan juga menyumbangkanpemikiran yang paling
pintar dan penampilan yangsempurna di dalam tradisi Eropa Barat. Arsitektur pra-Yunani kuno sangat
terkait dengan kondisi bangsaYunani yang kaya dengan mitologi dan seni. Hal ininampak dari fungsi dan
bentuk bangunan utamasebagai bagian dari ritual pemujaan. Ideologikebudayaan masyarakat pra-Yunani
kuno tersebutmenjadi dasar terbentuknya konsep nilai keestetikaanpada saat itu terfokus pada terciptanya
bangunan-bangunan megah dan besar sebagai upayamendekatkan manusia terhadap mitos dewa-dewi
alamsemesta. (Maulana, 2013).

 
Arsitektur Klasik 
 59
 
mesopotamia yang mempengaruhi dandiadaptasi pada arsitektur gotik sepertielemen kubah dan ornamen
fasad.

 
 Baroque
 Baroque
 mempunyai arti mutiarapelengkap yang bentuknya tidak teratur atautidak simetris. Dalam hal ini, karya-
karya seniyang tercipta pada zaman baroque jugamerupakan cerminan keadaan zaman tersebutsehingga
memiliki ciri-ciri khusus yangtentunya berbeda dengan corak seni padazaman-zaman sebelumnya.

 
 Rococo
 Rococo
 pertama kali muncul diPerancis pada awal abad 18 sebagai lanjutangaya barok, tetapi berlawanan dengan
temalebih berat dan warna lebih gelap dari Gayabarok, Rococo ditandai oleh suatu kekayaan,rahmat, suka
melucu, dan keringanan.Rococo. Motifnya memusat pada gaya hidupyang aristokratis yang tanpa
perlawanan danroman picisan bukannya pertempuran gagahberani atau figur religius, mereka
jugaberputar luar dan alam. Dalam pertengahanakhir abad ke 18, rococo di kalahkan olehgaya Neoclassic.
2. Saran
Menurut kami, arsitektur klasik merupakan salah satuarsitektur yang bagus untuk diterapkan pada
bangunan bahkansampai saat ini. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi kita untukmenuangkan konsep
arsitektur klasik ini pada rumah huni,tempat ibadah, maupun kantor demi menambah kesan elegan

 
60
 
Arsitektur Klasik 
 
pada bangunan tersebut. Meski dikatakan bahwa arsitekturklasik lebih mementingkan ornamen dari pada
fungsi,setidaknya hal tersebut bisa dipadu-padankan dengan arsitekturyang tengah berkembang pada
masa kini seperti arsitektur post-modern guna mendapatkan bangunan dengan fungsi optimalnamun tetap
indah dipandang.Demikian buku yang kami buat, semoga dapatbermanfaat bagi pembaca sekalian. Kami
sadari masih banyakkekurangan pada buku kami ini, untuk itu kami meminta kritikdan saran yang
membangun dari segenap pembaca gunaperbaikan kualitas buku kami di masa depan. Kurang
danlebihnya kami mohon maaf, sekian dan terimakasih.
Wassalmu‟alaikum Wr. Wb.
 ***

 
 61
 
DAFTAR PUSTAKA
Decy, Veronica. 2014. Sejarah Perkembangan Arsitektur Gotik.Faith, Michele. 2011. Sejarah Arsitektur
Renaissance.Febrianita, Desak Komang. DKK. 2014. Jelajah ArsitekturKlasik: Byzantine.Fletcher,
Banister.1905.
 A History of Architecture on theComparative Methode.
New York : Charles Scribne
r‟s Son
 Hemingway, Colette. 2003.
 Architecture in Ancient Greece
.Istiqomah, Gita Nur. DKK. 2014. Architecture Yunani Kuno.Maulana, Annas. 2013. Sejarah Arsitektur:
Arsitektur Klasik.Rafinda. 2011. Arsitektur Rococo.Ramadhan, Anugrah. 2012. Arsitektur Gothic.Sitorus,
Master. 2014. Arsitektur Renaissance Baroque danRococo.Smith, T. Roger. 1884.
 Architecture Gothic and Renaissance
.London:Varro, Marcus T. 19xx. Ensiklopedia Romawi.

A r s i t e k t u r
K l a s i k  
 5
 
arsitektur sejenis, yang setingkat dan mengagumkan tetapimengandung pemikiran dan nilai-nilai yang
berbeda,seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, CandiAngkor). Ungkapan nilai-nilai aritektur yang
disebutkanterakhir ini dinyatakan dan ditulis sebagai suatu teoriarsitektur, seperti tertulis sebagai berikut:
“Kita dapat menyatakan bahwa bangunan
-bangunanini sebagai obyek arsitektur adalah bersifat massive-tertutup, karena terisolsikan dari ruang
sekitarnya, bahwasecara eksterior orang-orang dapat berkeliling
melihatnya. Dan karena itu, yang terpenting dan teristimewa dalammewujudkan identitas bentuk adalah
pengolahan tampakdan tampilannya, pengolahan sudut-sudutnya,
pengolahan pertemuannya dengan tanah dan ketinggiannya yangmenmbus langit. Demikian juga terlihat
dengan jelaskonsep-konsep Artikulasi dan Kontinuitas. Ada 4 jenis
 pengolahan sudut, yaitu artikulasi dengan elemen “relief”
dengan sudut negative, dengan sudut yang tajam sepertigaris, dan dengan sudut yang dilengkungkan,
dimanasemuanya ini dapat diketemukan secara konsisten padabagian bawahnya maupun pada
bagianatasnya/mahkotanya. Munculnya rasa tertarik dan kagum pada diri orang yang mengalaminya
akan obyek arsitekturini dan lingkungan sekitarnya, sedang bagi seorangarsitek akan menyadarkannya
bagaimana pentingnyagaya-gaya gravitasi yang sedemikian besar dapatdisalurkan ke tanah. Dan hal ini
dilakukan agar dapatmenaungi dan melingkupi orang-orang didalamnya dantidak hanya itu saja, tetapi
juga menimbulkan rasakekaguman dan rasa keteguhan, bagaikan ditancapkan
dari atas langit.” (Isodore dalam Varro,19xx).
 

 
6
 
A r s i t e k t u r
K l a s i k  
 
1.
 
Ciri-ciri Arsitektur Klasik
Secara umum, ciri dari arsitektur klasikadalah sebagai berikut:

 
Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasanhampir di setiap sudut bangunan.

 
Penggunaan kolom dan balok (entablature)sebagai elemen utama.

 
Biasanya berupa bangunan yang besar danmegah dengan waktu pengerjaan yang cukuplama dikarenakan
sedikitnya jumlah pekerja.

 
Memanfaatkan efek distorsi mata untukmenciptakan kemegahan dan keindahanbangunan-bangunan
utamanya.

 
Bahan utama menggunakan bahan yanglangsung diambil dari alam.

 
Setiap bangunan pada arsitektur Yunani Kunoadalah bagian integral dari seluruh strukturkeseluruhan,
karenanya peninggalannya(walau tidak sempurna) dapat direkonstruksimenjadi suatu bangunan yang
sebenarnya(Hemingway, 2003).
2.
 
Fungsi Arsitektur Klasik
Arsitektur Klasik mengacu pada masa awal dimana aliran kajian sejarah dan budaya dimulai darimasa
Yunani dan Romawi, yang kemudian membawapengaruh ke zaman-zaman berikutnya. Dalamarsitektur
klasik, karyanya terpusat pada karya senipahat dalam bentuk kolosal, dengan fungsi sebagaivisualisasi
dari agama, kitab suci, dan kepercayaanlainnya, bahkan merupakan sarana ritual keagamaan.Namun,
secara umum pada masa ini, fungsi, biaya, danwaktu pembangunan bukanlah faktor yang penting.

 
A r s i t e k t u r
K l a s i k  
 7
 
Dalam prosesnya, bahan bangunan utama diambillangsung dari alam (atau melalui proses sederhana),dan
dikerjakan hanya oleh sedikit pekerja.Arsitektur Yunani Kuno merupakan pondasidari berbagai gaya
berikutnya yang berkembang diberbagai belahan dunia dan juga menyumbangkanpemikiran yang paling
pintar dan penampilan yangsempurna di dalam tradisi Eropa Barat. Arsitektur pra-Yunani kuno sangat
terkait dengan kondisi bangsaYunani yang kaya dengan mitologi dan seni. Hal ininampak dari fungsi dan
bentuk bangunan utamasebagai bagian dari ritual pemujaan. Ideologikebudayaan masyarakat pra-Yunani
kuno tersebutmenjadi dasar terbentuknya konsep nilai keestetikaanpada saat itu terfokus pada terciptanya
bangunan-bangunan megah dan besar sebagai upayamendekatkan manusia terhadap mitos dewa-dewi
alamsemesta. (Maulana, 2013).

Anda mungkin juga menyukai