Anda di halaman 1dari 38

NAMA-NAMA KELOMPOK 8

1. HILARIUS ROBINSON ABES 221 17 116

2. CHRISLEEN S. V. HERE 221 17 115

3. HUGO APRILIO SONI 221 17 108

4. HARI RIZKI PETRUS MOKOLO 221 17 113

5. FREDERIKUS HALMON 221 17 117

6. ANTONIO JOAO DE OLIVEIRA TACAE 221 17 119

7. OKTAVIANUS GILI DHOU 221 17 111

8. OCHRIN S. E. HAE DJINGI 221 17 112

9. ANICETUS R. M. LEWERANG 221 17 114


ARSITEKTUR PURNA MODERN DAN
MEDITERANIA
Sejarah Lahirnya Arsitektur Purna Modern

arsitektur ini mempunyai rupa atau wajah baru, dengan bentukan geometris, dimana
hal ini disesuaikan dengan keadaan yang ada dan mempertimbangkan semua hal
yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia. Arsitektur ini berlangsung
kira-kira tahun 1920-1960. ( arsitektur modern ).

sebelumnya terdapat masa dimana aliran ini ( Arsitektur Modern ) mengalami


puncaknya, yang dinamai modern puncak. Dimana tokoh- tokohnya antara lain :
Aalto, Lee corbusier, Frank Lloyd WrightMies dan Van Der Roh.
Pada masa Arsitektur modern hanya ada satu gaya internasional, semua desain yang
ada mempunyai bentuk dasar yang sama, dengan tidak adanya ornamen pada
bangunan, dan dapat dikatakan pada masa itu arsitekturnya tidak ada gaya.

Setelah berlangsung beberapa kurun waktu maka timbulnya suatu kebosanan di


dalam masyarakat, dengan desain-desain arsitektur yang ada.

Mulaihlah ada pemikiran-pemikiran baru bagaimana cara mengatasi kebosanan para


konsumen tersebut.

masa kejayaan bagi arsitektur modernpun sudah hilang, dengan timbulnya aliran
yang lebih baik dan diterima oleh para konsumen.

Bentuk desain yang baru lebih dikenal dengan sebutan arsitektur post modern.
Pengertian Arsitektur Purna Modern

arsitektur purna modern lahir setelah terjadinya gugatan besar terhadap desain

bangunan yang sudah ada, sehingga dipandang perlu melakukan perubahan di

dalam arsitektur.

dalam arsitektur ini banyak dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas

kultural dan identitas histirycal. Aliran ini cenderung melihat kebelakang,

menyesuaikan dengan desain-desain yang ada pada masa silam, tetapi disesuaikan

dengan keadaan yang sekarang.


Arsitektur purna modern merupakan hasil pembaharuan dari arsitektur
modern, tetapi arsitektur ini tetap berpedoman terhadap apa saja yang
telah ada didalam arsitektur modern.

dan akan selalu menyesuaikannya dengan yang sudah pernah terjadi


didalam arsitektur modern.

Dalam arsitektur purna modern memiliki beberapa jenis aliran arsitektur


yaitu canonic classicism, ironic classicism, modern traditionalism, latent
classicism, dan fundamentalist classicism.
ALIRAN ARSITEKTUR PURNA MODERN
IRONIC CLASSICISM, merupakan perpaduan antara arsitektur gaya klasik dan modern

elemen classicism biasa digunakan pada kolom bangunan, pedimen yang digunakan sebagai modernis dan
klasikal karena bangunan modernis merupakan rasional simbolik yang dicapai lewat ekspresi struktur.
Arsitektur klasik adalah salah satu cara untuk memberi makna pada arsitektur. Tokoh tokoh arsitek pada
aliran ini adalah ; Robert Venturi, Charles Jenks, Charles Moore, Michael Graves, James Stirling, Philiph
Jhonson.

Contoh bangunan aliran dari ironic classicism

building service public di portland oleh arsitek Michael Graves


Canonic classicism, merupakan salah satu arsitektur purna modern yang sangat dekat dengan tradisi
atau budaya. Aliran ini lebih menonjolkan wujud bangunan klasik, unsur modernnya tampak pada
bahan bangunan, maupun aturan dalam membangun. Pendekatan utama yang dianut oleh arsitektur
purna modern yaitu prinsip utama vitruvius yakni fungsi, keindahan dan kekokohan. Sedangkan pada
arsitektur canonic classicism lebih utama adalah segi keindahan. Aliran ini lebih mengedepankan
gaya klasik. Tokoh arsitek yang berperan besar pada aliran ini yaitu; Quinlah Terry, Jhon Blateau,
Christian Langlois dll.

contoh bangunan aliran canonic classicism

Brentwood cathedral,enggland 1991 oleh arsitek Quinlan Terry interior brentwood cathedral
MODERN TRADITIONALISM, arsitektur tradisional modern adalah perkembangan secara
bertahap dari arsitektur purna modern (post modern) bangunan tersebut dapat dirasakan bentuk
tradisionalnya dan berusaha menghadirkan bentuk yang lebih Universal.(Charles Jenks, 1977).
aliran ini lebih cenderung dapat membuka diri terhadap

kebudayaan lama sekaligus teknologi modern dan estetika, yang merupakan gabungan antara
gaya tradisional dan modern.( walau kenyataannya sedikit sekali unsur modern yang digunakan).
Aliran ini diadopsi dari semi klasiknya, sedrhana, serasi dan tidak berlebihan.(poerwadarminto,
1976). tokoh-tokoh arsitek pada masa itu adalah Michael Graves, Rose, Jhon Outram, Gordon
Smith, Kevin Roche, dan Robert A. M. Stern.

Contoh bagunan modern traditionalism

Point west place, Manchester United, Robert A. M. Stren


LATENT CLASSICISM, merupakan aliran yang terdapat penonjolan aspek modern dalam hal pemilihan warna, tekstur, bahan, proporsi (dalam
wujud bangunan banyak mengambil tradisi modern). Sedangkan aspek tradisionalnya hanya mengambil pada aturan-aturannya. Secara umum
latent classcicism mengkomposisikan klasik dengan hasil teknologi modern.

Notre Dame Du Raincy, Paris, Auguste Perret.

Dan aliran ini ingin merealisasikan modern classicism dengan teknik bangunan yang lebih kontenporer. Konstruksinya merupakan gabungan dari
bentuk-bentuk yang sudah ada, pada tampak bangunannya tidak terlihat adannya elemen-elemen ornamentalitas dan menggunakan semaksimal
mungkin bentuk-bentuk dari aliran klasik. Arsitek pada pada zaman latent classicism yaitu; Jaquelin Robertson, Auguste Perret, Mario Campi,
Kevin Roche dll.
FUNDAMENTALIST CLASSICISM, merupakan kebalikan dari aliran canonic classicism karena aliran ini lebih
mendekatkan konsep design dengan modernitas. Oleh sebab itu unsur Klasik pada bangunan fundamentalist
classicism sudah lebih jauh ditinggalkan, yang tersisa adalah unsur modernism. Fundamentalist classicism adalah
suatu aliran yang mengikuti tradisi, perubahan kembali dalam arsitektur pada suatu waktu yang berurutan.

arsitek pada masa fundamentalist classicism adalah aldo rossi, raael moneo, miguel garay dan jose i lanazaroso,
dan lain-lain.

Contoh bangunan Casa Aurora, Turin

Oleh arsitek Aldo Rossi, 1984

Bangunan arsitektur pada aliran ini lebih mementingkan logika dan komposisi masa bangunan, memberi
penekanan dan pemberian esensi dan bentuk-bentuk arsitektur. Yakni dengan tidak mengabaikan bentuk
ornamen pada bangunan, namun tidak mengekspos secara berlebihan. Karya-karyanya seolah-olah tidak
memerlukan detail, karena ingin memurnikkan bentuk-bentuk geometrik, selain itu terdapat pula bentuk-bentuk
portico. Sehingga beberapa lingup masyarakat menyebut fundametalist classicism dengan nama Neo Rasionalist.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ALIRAN-ALIRAN PURNA MODERN

A. Perbedaan aliran-aliran purna modern


1. ironic classicism

 aliran ini cenderung lebih mencerminkan gaya antara klasik dan modern

 eelemen klasik atau tradisional banyak diterapkan pada tampak bangunan walaupun tidak sepenuhnya
memiliki fungsionalisasi tertentu

2. canonic classicism
 Aliran ini lebih mendekatkan diri dengan budaya dan tradisi.
 lebih menonjolkan wujud bangunan klasik, sementara wujud medernnya hanya tampak pada bahan
bangunan yang, maupun aturan dalam membangun.
 aliran ini lebih menekankan pada segi keindahan, sehingga terdapat kecenderungan bahwa aliran ini tidak
terlalu peduli terhadap modernitas.

3. Modern Traditionalism
 aliran ini merupakan gabungan antara gaya modern dan Tradisional
 walaupun pada kenyataannya sedikit sekali unsur modern yang digunakan
 membuka diri pakda kebudayaan lama sekaligus teknologi modern dan estetika.
4. Latent classicism
 dalam wujud bangunan banyak mengambil tradiri modern.
 secara umum aliran ini lebih memadankan komposisi antara gaya klasik dengan hasil teknologi modern.
 latent classicism ini ingin merealisasikan modern classicism dengan teknik bangunan yang lebih kontenporer.
 Pada tampak bangunanya tidak terlihat adanya elemen-elemen ornamentalitas dan menggunakan
semaksimal mungkin bentuk-bentuk aliran klasik.

5. Fundanmentalist classicism
 aliran ini lebih cenderung mendekatkan diri dengan modernitas.
 unsur klasik pada bangunan-bangunannya sudah lama ditinggalkan, yang tersisa adalah unsur modern.
 aliran tetap masih menerapkan aturan tradisional pada penyusunan bangunannya.
 lebih mementingkan logika dan komposisi massa bangunan, dan memberi penekanan pada pemberian
esensi dari bentuk-bentuk arsitektur. Tidak menggunakan ornamen secara berlebihan.
B. Persamaan Aliran-Aliran Purna Modern

persamaan pada aliran-aliran purna modern yakni:

1. sama-sama masih menggunakan gaya arsitektur kasik dan


modern

2. tetap menekankan pada nilai estetika dan budaya/ tradisi

3. aliran ini banyak dikomunikasikan adalah identitas regional,


identitas kultural dan identitas histirycal.
Karakteristik Dari Arsitektur Purna Modern
 ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan elemen-elemen kuno tetapi
dengan melakukan transformasi terlebih dahulu terhadap elemen-elemen yang kuno
tersebut.
 menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting, yang ikut
proses dengan bentuk dan ruang.
 yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural dan identitas
historikal. Hal-hal yang masa silam tersebut dikomunikasikan, sehingga iketahui
bahwa arsitektur hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusiaan.
 Memilki kepedulian yang tinggi terhadap masa silam.

 Yang ditonjolkan sebagai fungsi adalah fungsi-fungsi metaforik dan historikal.

 Bentuk menjadi lebih dominan daripada ruang.


Contoh Bangunan Arsitektur Purna Modern

The Royal Academy Of Music And Drama


Linden Museum At Stuttgraf, Germany
Gulbenkian foundation centre
ARSITEKTUR MEDITERANIA
 Letak Geografi

Laut Tengah atau Mediterania dihubungkan ke SAMUDRA ATLANTIK. oleh SELAT GIBRALTAR di barat
dan LAUT MARMARA dan LAUT HITAM oleh SELAT DARDANELLA dan BOSPORUS berurutan, di timur. Laut
Marmara biasanya dianggap bagian dari Laut Tengah, akan tetapi tidak mencakup Laut Hitam. TERUSAN
SUEZ di tenggara menghubungkan Laut Tengah dan LAUT MERAH. Pasang-surut di Laut Tengah sangat
terbatas karena hubungan yang sempit dengan SAMUDERA. Iklim Laut Tengah biasanya musim dingin yang
basah dan musim panas yang panas dan kering. Negara-negara yang mencakup laut mediterania adalah
Albania, Aljazair, Britania Raya, Italia, Kroasia, Lebanon, Libya Malta,

Maroko, Mesir, Monako, Montenegro, Palestina, Prancis, Spanyol, Turki, Yunani, Suriah, Siprus, Tunisia, Dan
Slovenia. Pulau-pulau besar di Laut Tengah; Siprus, Kreta, Euboea dan Rhodos di Timur Laut Tengah
Sardinia, Korsika, Sisilia, dan Malta di Tengah Ibiza, Mallorca dan Minorca (Kepulauan Balearik) di barat Laut
Tengah.
 Iklim

Iklim Mediterania adalah iklim pada kebanyakan wilayah cekungan Mediterania sebagai bagian
dari iklim subtropis. Di luar Mediterania, iklim jenis ini terdapat di wilayah California, sebagian
Australia barat dan selatan, Afrika Selatan bagian barat daya dan sebagian wilayah Chili tengah.

Ciri iklim ini adalah musim panas yang hangat hingga panas dan kering, dan musim dingin
yang mild dan basah. Contoh kota penting yang beriklim Mediterania
adalah Atena, Barcelona, Beirut, Yerusalem, Tunis, Marseille dan Roma.
SEJARAH ARSITEKTUR MEDITERANIA
Pertama kali arsitektur mediterania diperkenalkan oleh bangsa Spanyol pada abad ke-16 ke wilayah-
wilayah yang di ekspansinya. Istilah Mediterania sendiri lahir dari bahasa latin mediterraneus, yang
berarti “pedalaman” atau “di tengah daratan”.

Gaya arsitektur ini dibawa ke Amerika Serikat (bangsa florida). Arsitektur ini muncul karena adanya
penyesuaian dengan kondisi lingkungan setempat.

Dimana daerah-daerah yang termasuk kawasan mediterania ini beriklim panas. Dengan kondisi iklim
yang demikian, umumnya rumah di kawasan mediterania berdinding tebal yang fungsinya melindungi
panas. Bangunan mediterania sudah berkembang selama berabad-abad. Dominasi kekuatan kerajaan
romawi pada kawasan mediterania, membawa pula institusi, hukum-hukum, bahasa latin dan seni
bangsa romawi; demikian pula masuk ke kawasan yunani klasik dan eutria kuno. Seni bangsa Spanyol
termasuk didalamnya arsitektur spanyol terpengaruh oleh seni-seni yang berasal dari Romawi dan
yunani seperti, round-arched , rhythmic, dan kecintaan pada hangatnya sinar matahari (sun loving).
Ciri khas bangunan coloseum bergaya arsitektur mediterania, coloseum di Roma, dibangun pada
tahun kira-kira 70-80 Masehi dipandang sebagai salh satu karya terbesar arsitektur rekayasa romawi
GAYA ARSITEKTUR MEDITERANIA
Gaya arsitektur mediterania berusaha untuk menyelaraskan keadaan alam sekitar dengan bangunan.
Hal ini terlihat dari bahan-bahan yang digunakan kebanyakan bersifat alami dari alam, seperti
material batu alam dan juga tanah liat yang digunakan pada dinding bangunan. Gaya arsitektur
Mediterania di Indonesia sendiri banyak terpengaruh oleh peradaban Islam yang terlihat dari bentuk
lengkung pada pintu masuk, jendela, dan serambi.
Ada Beberapa Tipe Gaya Arsitektur Mediterania

Arsitektur Mediterania ala Yunani


Tipe arsitektur Mediterania ala Yunani
mungkin terlihat lebih sederhana,
praktis, dan tak terlalu mewah seperti
halnya ala Italia. Dinding dan lantai
dibiarkan halus berwarna putih
sedangkan furnitur lebih banyak
berlapis kain berwarna hijau dan biru
laut.
Gaya Mediterania ala Italia

Arsitektur ini banyak menerapkan lantai marmer, penyangga langit-langit/plafon yang terbuat
dari kayu, serta penggunaan kandelar berbahan besi yang dipasang menggantung di langit-
langit. Kemudian, furnitur yang ada di dalam rumah biasanya berukuran besar, dilapisi dengan
kain atau plastik, dan meja atau kursinya dibuat dengan banyak pahatan dan ornamen.
Gaya Mediterania ala Spanyol

Peradaban spanyol sendiri memang pernah mengalami kejayaan di kawasan pesisir mediterania.
Negara terletak di sebelah barat laut mediterania ini tidak hanya mempengaruhi gaya bangunan
mediterania di Indonesia, namun juga di negara-negara barat seperti Amerika. Di Indonesia sendiri
gaya mediterani spanyol juga banyak di jumpai. Ciri khas gaya mediterania Spanyol bisa Anda lihat
dari ciri-ciri berikut: Gentengnya terbuat dari tanah liat dengan warna terakota, Dindingnya diplester
kasar, Terdapat lengkungan-lengkungan di atas pintu, jendela, dan ukiran beranda pintu, Terdapat
kolom atau pilar, Ada ukiran atau hiasan yang berasal dari batuan alam.
CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MEDITERANIA

1. ADANYA PORTICO/ SERAMBI BERTIANG


Ciri khas rumah Mediterania paling kental bisa dilihat dari keberadaan serambinya yang sering juga
disebut dengan istilah portico. Umumnya, serambi pada rumah Mediterania ini memiliki tiang-tiang
penyangga pada sisi kiri dan kanan pintu masuk rumah Mediterania. Sebuah bangunan bergaya
arsitektur Mediterania biasanya mempunyai portico, atau yang menyerupai portico, karena
merupakan ciri kunci dari gaya arsitektur Mediterania.
2. KOLOM/PILAR

Kolom adalah salah satu unsur yang berasal dari arsitektur klasik Yunani dan Romawi pada jendela, pintu
dan portico. Kolom pendukung yang sering digunakan adalah kolom yang terbuat dari batu bata. Pilar
merupakan bagian dominan pada bagian façade rumah dan memberikan kesan kemewahan. Pilar-pilar
sesungguhnya dari Mesir dan Yunani-Romawi merupakan bagian dominan pada muka bangunan (facade),
sangat vokal dan memiliki kesan kemewahan bangunan-bangunan besar. Hiasan (ornamentasi) pada pilar
adalah aturan baku dengan tiga jenis aturan (dalam aturan klasik/classical order Yunani-Romawi), yaitu
aturan Doric, aturan Ionic, serta aturan Chorintian.
3. TERAS ATAU SELASAR
pada rumah-rumah dengan gaya mediterania yang klasik dan asli, biasanya bangunan rumah akan
dilengkapi teras atau selasar pada belakang rumah atau tengah-tengah bangunan yang dilengkapi
juga dengan air mancur. keberadaan selasar dengan air mancur ini hadir karena pengaruh bangsa
moor yang saat itu menguasai spanyol (salah satu asal arsitektur mediterania) dan berfungsi untuk
mengatur agar suhu di rumah tetap nyaman.
4. STRUKTUR ATAP
Untuk struktur atap sendiri, gaya Mediterania cukup fleksibel. Bentuk atap dari rumah Mediterania
bisa miring, datar, hingga bentuk atap pelana. Banyak juga rumah mediterania yang menggunakan
tambahan tritisan. Kebanyakan bangunan juga menggunakan tritisan atau atap tambahan yang
dalam (deep eaves).
5. DINDING

Dinding, umumnya terbuat dari tanah liat yang dibakar (adobe) merupakan ciri khas dinding
bangunan Mediterania, yang tiap kali disegarkan kembali dengan cat kapur. Dinding batu bata
ini biasanya tanpa finishing (ekspos) atau diplester tanpa diaci sehingga membentuk tekstur yang
kasar, dinding batuan, atau ornamen yang menyerupai susunan batuan. Ciri khas desain
Mediterania lainnya yaitu terlihat dari elemen dinding yang dibuat dengan tekstur kasar dan
terkesan alami.
6. PINTU MASUK UTAMA

Pintu masuk utama rumah memiliki beberapa bentuk karena pengaruh Bizantium, Spanish Gotik,
dan Spanish Renaissance. Dalam perkembangannya, bentuk pintu yang paling sering digunakan
adalah persegi dengan ventilasi di atasnya. Untuk negara Asia khususnya Indonesia, kebanyakan
pintu utama berbentuk lengkungan di atasnya.
7. BENTUK JENDELA

Jendela-jendela, biasanya berukuran relatif kecil dan berbentuk persegi panjang atau kotak-kotak
kecil . Kadang-kadang dengan ujung bagian atas berbentuk lengkungan. Jendela terkadang
dilengkapi dengan kisi-kisi yang terbuat dari kayu atau besi tempa.
8. MATERIAL DARI ALAM DAN WARNA

Alam menjadi inspirasi pemilihan material finishing lantai, dinding, dan atap rumah. Dinding dibuat
dengan tekstur kasar agar terkesan lebih alami. Warna-warna yang digunakan juga terinsipirasi dari
alam. Biru yang mencerminkan laut Mediterania, putih sebagai awan di atasnya, coklat padang pasir,
warna tanah di delta sungai Nil, merah anggur, kuning bunga matahari, dan hijau pohon cypress.

permainan warna menghadirkan perbedaan pada rumah tinggal kalangan atas (yang cenderung
memilih warna-warna pastel) dan kalangan bawah (yang lebih berani bermain-main dengan
komposisi warna). Penutup atap/genteng berwarna terrakota. Kusen pintu dan jendela dihadirkan
dengan cat (bukan diplitur). Penggunaan cat pada bahan bangunan seperti besi tempa (pada railing
atau lampu hias misalnya), dihadirkan dengan warna-warna yang dingin; tidak berkilau seperti sifat
kilau stainless-steel.
MODEL INTERIOR DAN EKSTERIOR ARSITEKTUR MEDITRANIA
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MEDITERANIA DI INDONESIA

Arsitektur mediterania masuk ke indonesia sejak tahun 90-an, gaya arsitektur ini terus
berkembang hingga saat ini. Budaya mediterania pada dasarnya merupakan perkembangan dari
bentuk arsitektur vernakuler di negara-negara pesisir laut mediterania, bentuk arsitektur itu
muncul dari kebutuhan manusia akan tempat tinggal yang menyesuaikan dengan alam
sekitarnya. Oengaruh gaya arsitektur mediterania di indonesia bisa dikenali dengan terdapatnya
portico bentuk lengkung pada bagian antar kolom, dinding eksterior, yang berupa plesteran atau
batu bata, dan tambahan unsur batu alam padah bawah bangunan dan portico. Di Indonesia
pintu dan jendela pada gaya bangunan yang bergaya mediterania banyak dibuat berbentuk segi
empat dengan lengkungan atau kurva diatasnya, kusen pintu sering dihiasi dengan lisprofil,
dengan ventilasi berbentuk persegi panjang dan empat lingkaran kecil. Kebanyakan ornamen dari
gaya arsitektur mediterania dipakai di Indonesia hanya sebagai hiasan untuk nilai estetika dan
memperkuat kesan dari arsitektur mediterania. Mendesain dengan gaya arsitektur ini harus
menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada di Indonesia.
CONTOH BANGUNAN ARSITEKTUR MEDITERANIA

Bangunan dengan gaya mediterania, rumah tinggal orang spanyol


PERSAMAAN ARSITEKTUR MEDITERANIA DAN ARSITEKTUR
PURNA MODERN

PERSAMAAN MEDITERANIA DAN ARSITEKTUR PURNA MODERN :


kedua konsep arsitekturnya yaitu, sama-sama menggunakan konsep gaya
klasik tetapi arsitektur mediterania lebih cenderung menggunakan aliran
kasik.
PERBEDAAN KEDUA ARSITEKTUR INI :
 pada arsitektur mediterania sudah ada lebih dahulu dari arsitektur purna
modern
 arsitektur modern lahir setelah arsitektur modern sehingga arsitektur ini
dikenal dengan arsitektur baru
 bangunan-bangunan arsitektur mediterania cenderung ditiru oleh
bangunan rumah tinggal dibandingkan dengan arsitektur purna yang lebih
ke bangunan yang megah
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai