Anda di halaman 1dari 51

Sejarah Arsitektur Moderen

Revolusi Industri
Mesin Uap  Batu Bara, Besi dan Baja  Industri
Mesin Uap  Transportasi Baru, Kereta Api Industri
Mengapa kita perlu mempelajari sejarah
arsitektur?
• Karena untuk dapat membuat desain masa kini yang baik,
diperlukan pengalaman-pengalaman dari desain yang
pernah ada.
• Untuk mengenali pengaruh-pengaruh eksternal penting
(sosial, budaya, politik, dan ekonomi) pada suatu waktu
terhadap karya arsitekturnya.
• Untuk memahami kemanusiaan dan kebudayaan lewat
wujud arsitekturnya
Pendekatan dalam Mempelajari
Sejarah
• Berpikir Diakronik: berpikir kronologis (urutan) dalam
menganalisis sesuatu
Pendekatan diakronis sebagai upaya menganalisis perubahan
suatu hal dari waktu ke waktu.
Sejarawan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis
dampak perubahan variabel tertentu, sehingga sejarawan
dapat mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari
sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu berkembang/
berkelanjutan
Pendekatan dalam Mempelajari
Sejarah
• Berpikir Sinkronik: berpikir secara meluas dalam ruang,
namun terbatas dalam waktu.
Pendekatan sinkronis sebagai upaya menganalisis gejala-
gejala dari beberapa topik yang terjadi pada suatu rentang
waktu yang terbatas.
Sejarawan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis
persilangan antara sejarah yang diakronik dengan ilmu sosial
lain yang sinkronik
Forum Diskusi
Forum Diskusi II
Louvre, I.M. Pei
Parthenon

New Acropolis Museum, Bernard Tschumi


Menggabungkan “religion”
dengan konsep “on the origin
of man”. The darkness of the
cave and The hope of Light;
the celebration and glory of
the sky”

Taivallahti Church in Helsinki


Baroque Architecture Timo and Tuomo Suomalainen architect (1969)
Forum Diskusi III
St. Peter's Square

Les Espaces The Belvedere St.


d’Abraxas Christophe

Karya Ricardo Bofill


REAL BUILDING : Arsitektur Batu St. Peter's Square

SET DESIGN :

reinforced concrete and glass sometimes


stands in for stone Concrete structures and system of prefabricated facades
Les Espaces d’Abraxas The Belvedere St. Christoph
The inclusivist appreciation of
architectural history: Historicism
(Sumber: Poetic of Architecture, oleh Anthony C. Antoniades)

Analytical Endeavors :
1. Mempelajari sebuah preseden melalui dokumen (seperti: denah, tampak, potongan) yang
didapat dari penelitian arkeologi dan gambar arsitektur.
2. Mempelajari karakteristik lokal (iklim, material, ciri khas lainnya)
3. Mempelajari metode struktural dan konstruksi.
4. Sosial budaya yang terbaca dalam dokumen (sejarah budaya, gaya hidup, dan masyarakat pada
periode tersebut dibandingkan dengan artefak yang serupa dari area dan periode lain)
5. Mencari keanehan, mistik, dan simbol serta memperhatikan nilai intangible.
6. Konsep ruang baik interior maupun eksterior.

Synthetic Endeavors :
7. Menerjemahkan preseden yang telah dipelajari dengan preseden yang sama pada waktunya dan
serupa dan sejalan dengan bangunan masa kini.
8. Mencari kesamaan dan analogi antara periode yang dipelajari dengan masa kini.
9. Tesis menyarankan keabsahan dari preseden yang sedang dipelajari sebagai perpanjangan dari
sebuah sejarah untuk solusi pada kebutuhan masa kini.
VS
Charles Moore
Piaza d’ Italia (Kompetitor gehry)
Michael Graves
Portland Building, Oregon
Forum Diskusi IV
VS
Satuan Acara Perkuliahan
Kriteria Penilaian
• Nilai Akhir (NA) adalah nilai kumulatif dari nilai ujian tengah
semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), dan nilai LL (tugas dan
kehadiran). Metode dan bobot nilai sebagai berikut:
1. UTS dan UAS dilakukan melalui ujian tertulis atau tugas besar,
dengan bobot total 65%.
2. LL dinilai melalui keaktifan aktivitas dan kehadiran mahasiswa
(dengan bobot nilai 10%) dan nilai tugas (dengan bobot nilai 25%)
• Nilai dapat dikurangi jika mahasiswa terindikasi melakukan
perbuatan yang melanggar, yaitu:
1. Menyontek atau memberikan contekan selama ujian,
2. Ujian atau tugas dikerjakan oleh orang lain
3. Pemasukan tugas yang terlambat 60 menit nilai akan dikurangi 50%
4. Pemasukan tugas terlambat lebih dari 60 menit atau setelah tutup
kantor maka tugas tidak akan dinilai (nilai 0)
Tata Tertib Perkuliahan
1. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Buku Panduan Akademik
2. Hadir paling lambat 15 menit. Mahasiswa TIDAK DIPERKENANKAN masuk kelas
setelah 15 menit kuliah dimulai, kecuali punya alasan yang dapat diterima.
3. Dilarang mengikuti kuliah dengan memakai sandal, baju tanpa lengan dan/atau
tanpa krah (laki-laki). Bila mahasiswa tetap bertahan dengan pelanggaran
tersebut maka ybs dianggap tidak hadir padahari itu.
4. Mahasiswa boleh minta ijin ke luar ruangan untuk keperluan darurat misalnya ke
WC selama tidak lebih dari 15 menit. Bila lebih dari itu maka mahasiswa dianggap
tidak masuk kelas atau absen
5. Selama mengikuti kuliah DILARANG
• Mengaktifkan handphone, laptop dan/atau tablet (kecuali ada instruksi)
• Makan dan minum.
• Ngobrol dengan sesama mahasiswa, terutama mengenai topik yang tidak
terkait dengan topik kuliah.
• Meninggalkan sampah di ruang kuliah.
6. Mahasiswa wajib hadir kuliah minimal 80% atau 12 kali dalam satu semester.
Boleh absen selama 3 kali dalam satu semester tanpa dikenai sanksi.
7. Apabila mahasiswa absen lebih dari 3 kali tanpa ijin yang diakui maka akan
dikenai sanksi sebagai berikut:
• Absen 4 – 5 kali nilai akan diturunkan 1 peringkat
• Absen lebih dari 5 kali menjadi langsung tidak lulus

8. Absen lebih dari 3 kali akan bebas dari sanksi apabila:


• Mahasiswa sakit/kecelakaan dengan tanda bukti resmi dari sebuah
rumah sakit atau klinik—tidak cukup dengan surat keterangan dari
dokter praktek.
• Ayah, ibu, nenek, kakek, dan saudara kandung meninggal dan disertai
surat pernyataan tertulis dari orang tua/wali.
• Mahasiswa mendapat tugas dari kampus dengan bukti surat
keterangan dari kampus yang dibuat minimal satu hari sebelum absen
• Terjadi bencana nasional pada hari mahasiswa absen
Tugas I
• Jelaskan persamaan dan/atau perbedaan
elemen dari kedua kasus berikut dengan
sketsa gambar dan esai singkat! (minimal 5
elemen)
• Beri 1 contoh bangunan di Indonesia atau di
Asia Timur yang memiliki kedekatan langgam
dengan arsitektur klasik. Jelaskan dengan
sketsa!
Arsitektur Yunani
KASUS 1
Post and Lintel

Arsitektur Romawi
The Arch, Vaults, Concrete (Layer of
Pozzolana cement , stone and
gravel)
KASUS 2 Arsitektur Romawi

The Arch, Vaults

Arsitektur Byzantine Drum, The Pendentive Dome


KASUS 3 Arsitektur Yunani

Post and Lintel

Arsitektur Kristen Awal

Timber Truss
KASUS 4 Arsitektur Romanisk Semi-Circular Arch, Ribbed Vault, Buttress

Arsitektur Gothik Flying Buttress, Pointed Arch, Tracery


Arsitektur Renaissance Prinsip Perspektif, Rasional Geometri, simetris

KASUS 5
Painterly -> The Grandeur,
Chiaroscurro,
Mannerism, Baroque
Ornament (stucco), Curved-Wall
Tugas II
• Jelaskan karakter dari kedua kasus berikut
menggunakan sketsa gambar dan penjelasan
ringkas!
• Jelaskan ideologi dari masing-masing arsitek
dalam obyek arsitektur berikut!
Kel. Kasus 1 Kasus 2
1 Louis Sullivan Guaranty Building Adolf Loose Looshaus

2 Breaking the Box Frank Lloyd Wright The Five Points of a Modern
Architecture Le Corbusier
3 Gerit Rietveld Schroder House (De Stijl) Peter Eisenman House I-VI
4 Antonio Gaudi Art Nouveau Style Charles Rennie Mackintosh
Glasgow Style
5 Le Corbusier Villa Savoye Rudolph Schindler Lovell Beach
House
6 Le Corbusier Beton Brutalism Mies van der Rohe Glass and
Steel
7 Louis I Khan Brick Material Alvar Aalto Brick Material
8 Ricardo Bofill Historicism Michael Graves Parodi Arsitektur
Klasik
9 Zaha Hadid Vitra fire station Frank Gehry Santa Monica House

10 Santiago Calatrava The Milwaukee Art Frank Gehry Walt Disney Concert
Museum Hall

Anda mungkin juga menyukai