Anda di halaman 1dari 47

PENGANTAR KARYA SEJARAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam arti yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari
level makro yaitu perencanaan kota, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain
bangunan, perabot, dan produk. Arsitektur dan desain interior lahir dari kebutuhan akan
lingkungan hunian yang kondusif dan aman, dengan cara mengelola sumber daya yang ada untuk
memenuhi kebutuhan itu.

Dalam perkembangannya, arsitektur benar-benar mengalami lompatan atau perubahan saat


terjadi peralihan dari arsitektur klasik menuju arsitektur modern. Kemudian manusia menjadi
lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktik.

Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah satunya adalah dengan adanya peran teknologi
dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, kaca, dan
sebagainya, berbagai macam struktur bangunan baru mulai muncul.

Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan Art and
Crafts, yang mana juga menjadi cikal bakal dari Art Nouveau, sebuah aliran yang hadir sebagai
bentuk pemberontakan terhadap karya klasik yang sangat geometris dan tidak ekspresif. Aliran
Art Nouveau menjadi yang pertama kali mendasari arsitektur modern dan memiliki karakter
kuat, berbeda dengan prinsip arsitektur modern yang sekarang. Aliran ini sangat menarik untuk
dipelajari, karena menggabungkan seni yang sarat akan simbolisme dan pengetahuan untuk
merealisasikan ide-ide tersebut.

Tanpa disadari oleh beberapa arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil
karya cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan juga sebaliknya. Apalagi tema desain yang
tidak akan lekang oleh waktu adalah apa yang sudah pernah ada dari masa lalu. Dengan kata lain,
desain ini akan terus kembali dan menjadi di tren di masyarakat. Untuk itulah kita perlu

Sekolah Tinggi Desain Bali 1


PENGANTAR KARYA SEJARAH

mempelajari kembali sejarah arsitektur, agar dapat mengetahui seperti apa aliran arsitektur
modern itu sendiri.

1.2 Tinjauan penulis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur diartikan sebagai seni dan ilmu merancang
serta membuat konstruksi bangunan atau metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.

Arsitektur tidak berdiri sendiri namun merupakan suatu kesatuan dari beberapa hal yang
diperlukan didalamnya, termasuk matematika, sains, teknologi, seni, humaniora, politik, sejarah,
bahkan filsafat.

Menurut Vitruvius dalam bukunya De Architectura, arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-
ilmu lainnya,dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya
tersebut sebagai karya seni.

Vitruvius juga mengatakan, Bangunan yang baik haruslah memiliki Keindahan (Venustas),
Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan
dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut. Dalam definisi modern, arsitektur harus dapat
mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis.

Sebuah bangunan harus mengekspresikan makna tunggal (Grenz 2001:39).

Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok manusia yang terlibat
dalam proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai yang mereka anut.
Dengan demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah karya arsitektur suatu
masyarakat maka lambat laun akan mengenali ciri budaya masyarakat tersebut.

Menurut Bruno Zevi, teori arsitektur meliputi cara mengidentifikasikan variable-variabel


penting, ruang, struktur dan proses-proses aktifitas kehidupan masyarakat.

Kita dapat menyatakan bahwa bangunan-bangunan ini sebagai obyek arsitektur adalah bersifat
massive-tertutup, karena terisolasikan dari ruang sekitarnya, bahwa secara eksterior orang-orang
dapat melihatnya. Dan karena itu yang terpenting dan teristimewa dalam mewujudkan identitas
bentuk adalah pengolahan tampak dan tampilannya, pengolahan sudut-sudutnya, pengolahan
pertemuannya dengan tanah dan ketinggiannya yang menembus langit. Demikian juga terlihat

Sekolah Tinggi Desain Bali 2


PENGANTAR KARYA SEJARAH

dengan jelas konsep-konsep Artikulasi dan Kontinuitas. Ada 4 jenis pengolahan sudut yaitu
artikulasi dengan elemen relief dengan sudut negative, dengan sudut yang tajam seperti garis,
dan dengan sudut yang dilengkungkan, dimana semuanya ini dapat diketemukan secara konsisten
pada bagian bawahnya maupun pada bagian atasnya. Munculnya rasa tertarik dan kagum pada
diri orang yang mengalaminya akan obyek arsitektur ini dan lingkungan sekitarnya, sedang bagi
seorang arsitek akan menyadarkannya bagaimana pentingnya gaya-gaya gravitasi yang
sedemikian besar dapat disalurkan ke tanah. Dan hal ini dilakukan agar dapat menaungi dan
melingkupi orang-orang didalamnya dan tidak hanya itu saja, tetapi juga menimbulkan rasa
kekaguman dan rasa keteguhan, bagaikan ditancapkan dari atas langit. (Isodore dalam
Varro,19xx).

Tujuan sejati arsitektur ialah, melanjutkan, meningkatkan mutu, dan merayakan kehidupan
harus dilihat di dalam konteks yang tepat. Para penipu industrial yang menghancurkan habitat-
habitat kita demi keuntungan dan sering memaksa para arsitek untuk merancang lingkungan
yang anti kehidupan dapat mengklaim, melanjutkan, meningkatkan mutu, dan merayakan
kehidupan mereka sendiri (Skolimowski 2004:136).

Sejarah arsitektur berarti kita diajak kembali menilik arsitektur di masa lampau. Arsitektur
sempat mengalami fase kekeringan sejarah yang berdampak pada kehidupan identitas da nisi
yang terkandung dalam sebuah bangunan, hingga akhirnya kasus terburuk melanda eksistensi
arsitektur modernism dalam penghancuran Apartemen Pruitt-Igoe di Saint Louis, Amerika
Serikat pada 15 Juli 1972 yang dianggap sebagai kematian arsitektur modern dunia (Hidayat,
2012: v).

Terjadilah serangkaian kritik yang memojokkan arsitektur modern dalam gerakan post modern.
Lengkapnya, arsitektur postmodern menekankan pada pengembalian unsur kesejarahan yang
telah lama menghilang berdasarkan tiga titik utama pemikirannya yaitu no where, no memory,
dan no rich content pada bangunan arsitektur modern. Pendapat ini diutarakan sejumlah arsitek
yang sudah bosan dengan bentuk bangunan modern, tidak berkaca pada sejarah, memiskinkan
bahasa arsitektural, dan kekayaan makna pada bangunan direduksi, maka landasan filsafat seni
dan dunia arsitektur memiliki korelasi yang kuat terutama dalam pembahasan mengenai
diskursus arsitektur postmodern. Sebagaimana arsitektur, seni juga ikut mengalami pasang surut
perubahan zaman yang mengantarkan seni pada dinamika postmodern dan kontemporer. Seni

Sekolah Tinggi Desain Bali 3


PENGANTAR KARYA SEJARAH

arsitektur berbeda dengan jenis seni yang lain karena terikat dan terbatasi oleh material seni
bangunannya dan fungsi bangunan tersebut, sehingga arsitektur termasuk dalam seni guna yang
sebelumnya diolah berdasarkan problem dalam filsafat seni menuju sebuah bangunan (Sumardjo,
2000:109-110).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang ingin dijawab adalah sebagai berikut:

1. Apa itu arsitektur modern?


2. Bagaimana konsep aliran art nouveau pada masa arsitektur modern?
3. Apa sajakah contoh bangunan dari art nouveau?

Sekolah Tinggi Desain Bali 4


PENGANTAR KARYA SEJARAH

BAB II

TEORI

2.1 Definisi Sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun, yang berarti pohon kayu, yang dapat
diartikan sebagai silsilah, riwayat, kisah, dan tarikh. Istilah lain berasal dari bahasa Inggris, yaitu
history.

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang
telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.Dalam kehidupan manusia,
peristiwa sejarah merupakan suatu kejadian yang abadi, unik, dan penting.

Sejarah dari segala sudut pandang

1. Sejarah sebagai peristiwa


2. Sejarah sebagai kisah
3. Sejarah sebagai ilmu
4. Sejarah sebagai seni

Sifat khas ilmu sejarah

1. Adanya masa lampau yang bersadarkan urutan waktu atau kronologis


2. Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini dan
masa sekarang.
3. Adanya hubungan sebab akibat atau kausalitas dari perisitiwa tersebut.
4. Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan
gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru/

Sumber sejarah

1. Sumber doumentasi, misalnya bukti pembayaran, surat-surat pribadi


2. Sumber corporal, misalnya arca, perkakas, fosil, artefak
3. Sumber lisan, misalnya cerita yang disampaikan secara lisan, termasuk bahasa

2.2 Sumber perkembangan desain

Sekolah Tinggi Desain Bali 5


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Desain merupakan terjemahan fisik dari aspek social, ekonomi dan tata hidup manusia, dan
merupakan cermin budaya zamannya (Gunawan, 1986).

Sejarah desain interior merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala peristiwa perkembangan
atau kejadian yang telah terjadi pada perancangan suatu karya seni yang ada dalam suatu
bangunan pada masa lampau dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia yang
berada di dalamnya.

Desainer interior merupakan seorang yang memiliki kualifikasi keahlian melalui pendidikan
formal, pengalaman dan keterampilan formal yang diakui sehingga mampu mengenali, meneliti
dan secara kreatif memecahkan masalah interior bangunan serta menghasilkan gubahan interior
bangunan dengan tujuan untuk turut meningkatkan mutu kehidupan, melindungi kesehatan,
keselamatan, dan kesejahtraan masyarakat (Kongres Internasional Federation of Interior
Designers tahun 1983).

Desainer interior yang memberi terobosan dalam bidang desain interior yaitu:

Elsie de Wolfe (1865-1950) adalah perintis profesi desain interior di Amerika. Karya
pertamanya adalah rumah kediamannya sendiri di New York (1897-1898). Karya ini
melambungkan karyanya karena dianggap unik dan keluar dari pola kebiasaan pada saat
itu. Ia terinspirasi membawa lebih banyak cahaya dan kenyamanan pada interior rumah
garapannya. Standford White (1905) adalah seroang arsitek kodnang New York yang
memberikan proyek pekerjaan melalui kontrak kepada Elsie de Wolfe untuk menggarap
interior bangunan New York Citys Colonial Club dalam sejarah desain. Hal ini tercatat
sebagai interior bangunan public pertama yang direncanakan secara professional.
Peristiwa ini juga merupakan titik lahirnya profesi baru yaitu profesi desain interior.
Nancy Mclelland (1913) membentuk unit perencanaan interior pertama pada
Wanamakers Department Store di Amerika. Hal ini merupakan yang pertama di Amerika
dan di dunia.
Eleanor McMilland (1924) meresmikan McMilland Inc., yang merupakan biro
perencanaan interior professional pertama dalam sejarah.
Ruby Ross Wood dan Frances Elkins meramaikan bursa profesi desain interior dengan
karyanya yang memadumadankan unsur tradisional Eropa dengan unsur kolonial
Amerika.

Sekolah Tinggi Desain Bali 6


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Di Inggris muncul nama Bett Joel (1896-1985)


Syrie Maughm (1879-1955), Lady Sybil Colefax (1875-1960) dan John Fowler (1906-
1977)
Di Italy muncul nama Emilio Terry.
Di Perancis muncul nama Jean-Michel Frank.

Mereka pada intinya berusahas melepaskan diri dari pola baku yang kaku dan melanjutkan
pembaharuan seperti gubahan desain cenderung sederhana, penggunaan warna yang lebih ringan,
menggunakan material baru seperti kaca untuk dinding. Terjadi pula penggabungan konsep
desain, yang menggabungkan unsur masa kini dengan masa lalu.

Pada tahun 1931 di Amerika dibentuk The American Institute of Interior Decorators yang
kemudian menjelma menjadi The Aamerican Society of Interior Designer.Lembaga inilah yang
pertama kali berperan sebagai lembaga akreditasi dan berusaha memformalkan profesi deesain
interior baik dari praksis profesi maupun pendidikan formal.

Perbedaan antara seorang decorator dan desainer interior professional yaitu:

Dekorator

Bekerja tanpa konsep


Bekerja individual
Tidak ada pendelegasian tugas

Desainer interior professional

Bekerja dengan konsep


Bekerja dalam grup sehingga tercipta kerjasama
Ada pendelegasian tugas

2.3 Sejarah Arsitektur

Arsitektur terbentuk karena adanya kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif,
keamanan, dsb) yang menuntut cara menyikapi obyek (bahan bangunan yang tersedia dan
teknologi konstruksi).

Sekolah Tinggi Desain Bali 7


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Arsitektur tahap awal dan primtif merupakan tahap awal dinamika ini.Kemudian manusia
menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek,
arsitektur berkembang menjadi keterampilan.

Sejarah arsitektur merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa,
perkembangan, atau kejadian yang telah terjadi pada perancangan suatu karya seni yang ada di
dalam suatu bangunan pada masa lampau dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan
manusia yang berada di dalamnya.

Arsitektur

Arsitektur merupakan seni dan ilmu dalam merancang bangunan, melingkupi semua proses
analisa dan perencanaan semua kebutuhan fisik bangunan.

2.4 Elemen dalam desain interior

Elemen- - Garis Komponen Dasar dalam


elemen - Bidang Perancangan
Desain - Warna
- Bahan
- Sifat
bahan
- Tekstur

Prinsip-prinsip desain interior yaitu:

Unity/kesatuan
Balance/keseimbangan

Sekolah Tinggi Desain Bali 8


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Harmony/keselarasan
Rhytm/irama
Proportion/proporsi
Emphasize/tekanan

A. Tujuan desain interior


Sebagai pengembangan fungsi
Pengayaan estetis
Sebagai peningkatan psikologi interior
B. Batasan desain interior
Aspek keindahan (Venustas)
Aspek kekuatan (Firmitas)
Aspek Kegunaan (Utilitas)
C. Ruang lingkup
Lantai
Dinding
Kolom
Pilar
Plafon
Perabot/dekorasi
Pencahayaan
Penghawaan
Tata suara
Taman indoor maupun outdoor
Penataan elemen estetis ruang

2.5 Era Desain Interior dan Arsitektur

Era Desain Interior dan Arsitektur terbagi atas 3 yaitu:

1. Mesir Kuno (3150 SM)


2. Yunani Kuno (440 SM)
3. Romawi Kuno (200-100 SM)

1.Mesir Kuno (3150)

Peradaban di hilir sungai


Material lumpur, bata lumpur, batu pasir dan terutama batu kapur
Jenis interior dan bangunan:

Sekolah Tinggi Desain Bali 9


PENGANTAR KARYA SEJARAH

- Rakyat biasa, sederhana dan mudah hancur


- Kaum elit, struktur yang cukup rumit, patung ukiran, interior ukiran yang dipahat
pada dinding-dinding kamar
- Kerajaan, pada dinding dan lantai dengan gambar/ lukisan pemandangan yang indah
- Kuil dan makam, mengutamakan struktur batu. Contohnya Makam Raja dan Piramida
Giza.

Gambar 2.1 Hieroglif


Sumber: www.amazine.com

Karya-karya arsitektur pada masa Mesir kuno

A. Piramida Giza (2570 SM-1300 SM)

Piramida Giza terletak di Nekropolis, Giza dan memiliki struktur tertinggi di dunia, yaitu
140,6 m

Gambar 2.2 Piramida Giza

Sekolah Tinggi Desain Bali 10


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Sumber: www.wikipedia.org

B. Kuil Thabes (3200 SM)

Kuil Thabes awalnya merupakan armada Laut Merah untuk memfasilitasi perdagangan
antara pelabuhan Laut Merah Thabes di Elim dengan Elat di Teluk Aqaba.Pada tahun 663
SM tempat tersebut mengalami kehancuran dan akhirnya dibangun kembali pada 654 SM
pada zaman Firaun Psamtikus.

C. Sphinx

Sphinx berada di dataran tinggi Giza di pinggiran Kairo dan merupakan bagian dari
kompleks Piramida Kuno Giza. Sphinx memiliki panjang 73,5 meter dan tinggi 20 meter
yang menjadikannya struktur batu tunggal terbesar di dunia.

Gambar 2.3 Sphinx

Sumber: www.wikipedia.org

2.Yunani Kuno (<440 SM)

Pada masa ini terbagi atas beberapa zaman yaitu:

Sekolah Tinggi Desain Bali 11


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Zaman Batu Baru


Zaman Perunggu
Zaman Perunggu Akhir
Zaman Kegelapan Yunani
Zaman Besi dan periode Azkaik (akhir zaman kegelapan)
Periode klasik Tetrastoon
Periode Hellenistik
Arsitektur Korinthos

Pada zaman ini pilar-pilarnya memiliki 3 jenis gaya yaitu;

1. Gaya Doria

Gambar 2.4 Langgam Doria

Sumber: architecturoby.blogspot.co.id

2. Gaya Ionia

Sekolah Tinggi Desain Bali 12


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 2.5 Langgam Ionia

Sumber: architecturoby.blogspot.co.id

3. Gaya Korinthos

Gambar 2.6 Langgam Korinthos

Sumber: architecturoby.blogspot.co.id

Karya-karya arsitektur pada masa Yunani Kuno yaitu:

Sekolah Tinggi Desain Bali 13


PENGANTAR KARYA SEJARAH

A. Kuil Zeus

Gambar 2.7 Kuil Zeus

Sumber: hermawayne.blogspot.co.id

Konstruksinya dimulai pada abad ke-6 SM pada masa pemerintahan tiran Athena, yang
tergambar bangunan kuil terbesar di dunia kuno, tetapi tidak selesai sampai masa
pemerintahan Kaisar Romawi Hadrian pada abad ke-2 sekitar tahun 638 setelah proyek telah
dimulai.

B. Pantheon

Gambar 2.8 Pantheon

Sumber: www.ancient.eu

Bentuk standar Gedung pemerintah Yunani dikenal mempunyai bentuk yang sama dari
Parthenon, dan bangsa Roma membangun bangunan mereka mengikuti gaya Yunani, seperti
Kuil untuk semua dewa di Roma.

3.Romawi Kuno (200-100 SM)

Sekolah Tinggi Desain Bali 14


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Romawi Kuno adalah sebuah peradaban yang tumbuh dari negara kota Roma didirikan di
sekitar abad ke-9 SM. Peradaban Romawi kuno terletak di Semenanjung Apenia (yang sekarang
dikenal Italy) dan berpusat di kota Roma. Pada awalnya peradaban ini dimulai dari kehidupan
bangsa Latia di lembah sungai Tiber dan hidup dengan bertani.Dalam legenda Kota Roma
didirikan oleh Romulus (raja pertama kerajaan romawi). Lalu pada tahun 492 SM Latium mulai
dikuasai oleh bangsa Etruskia yaitu bangsa yang kuat dan berpengaruh, namun pada akhirnya
bangsa Latia memberontak dan berhasil mendirikan Negara baru yaitu kerajaan romawi yang
berbentuk republic. Kebudayaan bangsa romawi merupakan percampuran antara 2 budaya yaitu
bangsa Yunani dan Etruskia.Bangsa Romawi kuno maju dalam iptek melanjutkan teori bangsa
Yunani kuno. Kepercayaan bangsa Romawi kuno sama dengan kepercayaan bangsa Yunani yaitu
percaya akan dewa-dewa.

Orang-orang Romawi suka menciptakan sesuatu yang megah, mewah, dan monumental serta
menarik perhatian.Mereka menciptakan seni rupa, seni patung atau relief dengan megah dan
penuh hiasan. Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain dengan
konstruksi lengkung untuk membuat ruangan menjadi lebih luas. Bangunan atap kubah untuk
pertama kali diterapkan pada Thermae di Baiae.Batang tiang atap penyangga atap menggunakan
ciri-ciri yang sama dengan Yunani yaitu Doria, Ionia dan Korinthia.

Konsep arsitektur Romawi mencerminkan segi-segi praktis yaitu:

Kekokohan
Keamanan
Kenyamanan
Fungsi

Ciri-ciri arsitektur Romawi:

Sudah ada konstruksi pelengkung, sehingga tidak lagi memerlukan batu utuh besar untuk
balok.
Unsur-unsur Yunani masih ada tetapi telah dimodifikasi dan lebih banyak sebagai
dekorasi.
Denah sudah mulai bervariasi, segi empat, lingkaran, setengah lingkaran, dan kombinasi
dari bentuk-bentuk tersebut.

Sekolah Tinggi Desain Bali 15


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Kolom tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari konstruksi, namun menyatu dengan
dinding, berfungsi sebagai dekorasi.
Mulai menggunakan konstruksi pelengkup untuk atap, kemudian berkembang menjadi
kubah.
Kepala kolom umumnya beraliran korintien atau bermotif floral yang lebih kompleks.
Denah cenderung simetris.
Bangsa Romawi senang membuat patung yang menggambarkan tokoh-tokoh tertentu
dengan sangat mirip dan realistis.
Mulai menambahkan fungsi seni sebagai propaganda untuk menunjukkan pada rakyat
Romawi apa yang diinginkan.
Lukisan rumah nampak seperti dibuat dari marmer, namun pada kenyataannya bahan
yang dipakai jauh lebih murah dari marmer. Selain itu juga dipenuhi lukisan dekorasi
bunga, burung, tanaman atau buah-buahan, dan lukisan dinding bergambar manusia.

Karya-karya pada masa Romawi Kuno

A. Colloseum

Gambar 2.9 Colloseum

Sumber: www.wikipedia.org

B. Basilica St.Petrus

Sekolah Tinggi Desain Bali 16


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 2.10 Basilica St.Petrus

Sumber: www.wikipedia.org

2.1 Tabel perbandingan arsitektur era klasik

2.1 Tabel perbandingan arsitektur era klasik

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sekolah Tinggi Desain Bali 17


PENGANTAR KARYA SEJARAH

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Arsitektur Modern

Arsitektur modern lahir sebagai akibat dari adanya perubahan dalam teknologi social dan
kebudayaan yang dihubungkan dengan Revolusi Industri (1760-1863). Revolusi Industri
membawa dampak sbb:

Perubahan dalam teknologi bangunan


Perubahan dalam perkembangan kota
Perubahan dalam kebudayaan, yang menyangkut gaya neoklasik.

Di pertengahan abad ke -18, tahun 1750-an di Perancis, muncul orang-orang yang berambisi
untuk menghasilkan arsitektur dengan menggunakan akal dan idenya sebagai sumber idenya,
bukan seni dengan perasaan.

Sekolah Tinggi Desain Bali 18


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Beberapa nama tersebut adalah:

1. Boulle
2. Blondel
3. Quatremere de Quincy

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Arsitektur Modern sudah lahir pada abad ke -18 bukan
abad ke-20, tetapi yang dimaksud dengan Arsitektur Modern bukan karya arsitektur, bukan
bangunan tapi adalah ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur.

Pikiran-pikiran dasar yang baru tadi, baru mendaoat kesempatan untuk direalisasikan pada
pertengahan abad ke-19 karena beberapa hal:

1. Tahun 1851 di Ingrris diselenggarakan sebuah Expo dimana gedung utamanya adalah
rancangan dari sebuah botanical. Gedung tersebut dikenal sebagai Crystal Palace karya
Joseph Paxton yang oleh sejarah arsitektur dinyatakan sebagai karya Arsitektur Modern
yang pertama karena dalam perwujudannya mampu memberikan unsur space sebagai
unsur dominan, dimana sebelumnya ditunjukkan dengan unsur form.
2. Eiffel Tower, karya Gustav Eiffel, seorang insinyur sipil.
3. Di pertengahan abad ke -19 itu secara resmi pendidikan artistektur terbagi menjadi 2
yaitu arsitektur sebagai kesenian dan arsitektur sebagai ilmu teknik sipil.
4. Munculnya industry bahan bangunan yang mampu menghasilkan keseragaman ukuran
dan kecepatan membangun.

Periode 1890-1930

Mulai tahun 1830-an sampai 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia arsitektur yang
ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksprerimen yang dilakukan oleh sekelompok orang
maupun perorangan. Pertentangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Arsitektur sebagai seni vs arsitektur sebagai sains


Arsitektur sebagai bentuk vs arsitektur sebagai ruang
Arsitektur sebagai craft vs arsitektur sebagai assembly
Arsitektur sebagai karya mansual vs arsitektur sebagai karya machinal.

Periode 1950-1960an

Sekolah Tinggi Desain Bali 19


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Dalam sejarah arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan arsitektur dapat
dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni:

1. Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-an dikatakan
sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern
2. Bagi mereka yang menempatkan arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistic, tahun
1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Modern.

Tahun 50-an merupakan tahun kejayaan sekaligus titik awal Arsitektur Modern karena realisasi
bangunan dari ide geometris murni telah tercapai. Selain itu juga karena factor produksi massal,
dengan pertimbangan:

Kecepatan membangun dalam waktu singkat dapat menghasilkan bangunan.


Hal ini penting karena pada tahun 1945, Eropa sudah hancur akibat Perang Dunia.
Bahan bangunan dapat menembus batas budaya dan geografis sehingga bangunan-
bangunan di dunia menjad seragam.

Namun disamping itu juga tahun 50-an menjadi titik kemerosotan/kegagalan Arsitektur Modern,
karena:

1. Arsitektur telah kehilangan identitas/ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu, nama


yang dikenal orang adalah nama biro arsitektur, bukan arsiteknya.
2. Walaupun arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bias dihilangkan
adanya hierarki atau kelas.
3. Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan
bangunan sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.
4. Diterapkannya open plan, sehingga privasi semakin berkurang.
5. Karena perancangan ditekankan pada space, maka desain menjadi lebih polos dan simple
dengan bidang-bidang kaca lebar (nihilism).
6. Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang disharmoni, tidak
menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa, dimana bentuk yang geometric
dianggap merusak wajah lingkungan yang masih kental dengan suasana
neoklasik/pramodern.

Pertentangan itu kembali terjadi dengan inti masalah, untuk siapa sebenarnya arsitektur itu
diciptakan? Dari sinilah lahir Post-Modernisme.

Sekolah Tinggi Desain Bali 20


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Sepanjang sejarah manusia, arsitektur hanya mengalami satu kali perubahan yang mendasar,
yaitu di saat hadirnya arsitektur modern.

Ciri-ciri arsitektur modern adalah:

Suatu gaya internasional atau tanpa gaya (seragam)


Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis
Berupa khayalan, idealis
Forms follow the function(dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough)
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah
Less is more (arsitek Mies van der Rohe)
Semakin sederhana, merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut
Tidak terlalu banyak ornamen.
Penambahan ornament dianggap suatu hal yang tidak efisien karena tidak memiliki
fungsi. Hal ini karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun suatu bangunan setelah
berakhirnya Perang Dunia II.
Singular (tunggal)
Arsitektur tidak memiliki ciri khas yang dapat mencerminkan arsiteknya.
Nihilism
penekanan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar,
hanya memiliki geometrid an bahan.

Pelopor Arsitektur Modern antara lain: Adolf Loos, Alvar Aalto, Frank Lloyd Wright, I.M. Pei,
Le Corbusier, Louis Kahn, Louis Sullivan, Ludwig Mies van der Rohe, Oscar Niemeyer, Otto
Wagner, Peter and Alison Smithson, Philip Johnson, Ralph Tubbs, Walter Gropius.

Beberapa aliran Arsitektur Modern terdiri antara lain:

Arsitektur Modern.
Arsitektur Art Nouveau.
Arsitektur Brutalist.
Arsitektur Constructivist.
Arsitektur Ekspresionist.
Arsitektur Futurist.
Arsitektur Fungsional.
Arsitektur Internasional.
Arsitektur Organic.
Arsitektur Post modern.
Arsitektur Visionary.

Sekolah Tinggi Desain Bali 21


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Ruang yang tercipta harulah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena ruang
adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian),
dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.

Bentuk bangunan menggunakan modul manusia karena bangunan ditekankan pada


fungsinya.

Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.

3.2 Tabel pembanding Arsitektur Klasik, Modern, dan Postmodern

No Pembabaka Penerapan Kelebihan Kekurangan Analisa


. n
1. Arsitektur Menggunaka Menerapkan Karya terpusat Arsitektur
Klasik n pilar-pilar, efek distorsi pada seni pahat, pada masa
material yang mata sehingga dengan fungsi ini
terkesan bangunan sebagai menggunak
mewah terlihat megah visualisasi dari an metode
seperti dan mewah agama black box,
marmer dan Mencerminkan Memakan dimana
pualam, serta peradaban waktu, biaya, prosesnya
ornament yang tinggi tenaga, dan sendiri tidak
yang penuh pada masanya bahan dalam diketahui
ukiran dan dengan unsur proses secara pasti
berulang- seni yang pengerjaan dan hanya
ulang. melekat kuat Lebih meninggalk
Bangunan Merupakan mementingkan an
seperti ini dasar ilmu estetika bangunan
banyak arsitektur yang dibandingkan yang masih
dijumpai pada mulai fungsi. dipelajari.
instansi menerapkan Ideologinya Kebanyakan
pemerintahan. ilu fisika dan terfokus pada tidak hanya
tektoon terciptanya dapat

Sekolah Tinggi Desain Bali 22


PENGANTAR KARYA SEJARAH

(akustik, bangunan megah diamati dan


pengaruh dan besar disimpulkan
optic, system sebagai upaya detail
struktur, bahan mendekatkan rancangann
bangunan, dll) diri pada mitos ya.
dewa-dewi alam
semesta
Maintenance
yang berlebih,
mengingat
banyaknya detail
2. Arsitektur Menggunaka Form follows Tidak memiliki Meskipun
Modern n konstruksi the function ciri khas atau terkesan
yang ringan, (bentuk yang sifatnya tidak
warna mengikuti kedaerahan memakai
monoton, fungsi), Tidak ornament,
serta dimana aspek mencerminkan namun
penggunaan fungsi lebih jati diri sebenarnya
kaca yang diutamakan arsiteknyya, ornament
meningkatkan daripada karena ini tetap
transparansi ornament bangunan terlalu ada.
dalam Tidak ada monoton Ornament
ruangan. ornament Hilangnya diwujudkan
berlebihan proses desain dengan
Ruang dapat atau seni karena garis-garis
diatur dengan tuntutan yang butuh
fleksibel. produksi massal presisi
Efisiensi dalam jangka tinggi. Garis
bahan waktu pendek ini terlihat
bangunan dan sehingga polos dan

waktu mengesampingk simple,

Sekolah Tinggi Desain Bali 23


PENGANTAR KARYA SEJARAH

pengerjaan, an proses sehingga


karena inilah kreativitas bagi orang
tujuan utama Satu gaya awam akan
perkembangan internasional, dipertanyak
arsitektur sehingga hampir an dimana
modern setiap bangunan letak
terlihat seragam seninya.
3. Arsitektur Cenderung Memasukkan Penggabungan Post modern
Postmodern menggunakan karakteristik elemen klasik berlanjut
warna pastel, arsitektur dengan modern dari
monokrom. modern tanpa kadang terlihat arsitektur
Material tidak menghilangka sangat modern
berbeda jauh n unsur dipaksakan dengan
dengan tradisional untuk sejalan memperbaik
arsiktektur dan seni sehingga i
modern, Setiap bangunan kekurangan
hanya bangunan terlihat tidak yang ada
menyesuaika berbeda-beda harmonis pada
n dengan sehingga Jika kedua arsitektur
bentuk maknanya elemen yaitu modern,
rancangan dapat klasik dan khususnya
arsitekturnya ditangkap modern dalam
sendiri. dengan dipadukan menggabun
mudah. dengan tidak gkan gaya
Memberikan seimbang, arsitektur
ciri khas dari bangunan bisa modern
gaya sang menjurus pada dengan
arsitek. salah satu era arsitektur
diantara klasik.
keduanya,
sehingga tidak

Sekolah Tinggi Desain Bali 24


PENGANTAR KARYA SEJARAH

terlihat sebagai
post modern
lagi.

Pada dasarnya yang dimaksud dengan arsitektur modern adalah cerminan dari pola piker yang
mendasari loncatan perubahan arsitektur klasik, bukan dari karyanya itu sendiri.

Dengan adanya revolusi industri, bidang industry semakin berkembang. Berbagai jenis
kebutuhan barang diproduksi dalam jumlah massal oleh pabrik. Namun kualitasnya makin
menurun dari hari ke hari. Selain itu juga produksi ini memiliki kemiripan satu sama lain
sehingga mengurangi nilai estetika dari tampilannya sendiri. Sebagai reaksi dari keadaan
tersebut, timbul suatu gerakan yang dinamakan Art & Craft Movement. Pelopornya adalah
John Rustkin (1819-1900) dan William Morris (1834-1896). Kedua pelopor ini beranggapan
bahwa ada yang hilang, dimana para seniman tidak lagi menikmati proses produksi sehingga
menghambat kreativitas para seniman. Selain itu juga lahir Art Nouveau pada awal abad ke-20.

3.2 Art Nouveau

Gerakan Art Nouveau muncul di sekitar tahun 1861 di negara-negara Eropa seperti Inggris,
Belanda, Belgia dan Jerman. Aliran Art Nouveau tidak seperti Art & Craft Movement yang
menolak penggunaan mesin. Gerakan ini lebih merupakan seni terapan pada awalnya. Art
Nouveau hadir sebagai pemberontakan atas gaya arsitektur Victroa (ratu Inggris pada masa itu),
dimana bentuknya dominan bentuk geometris seperti segi tiga, segi empat, elips dan lingkaran.
Para seniman Art Nouveau berkreasi dengan membentuk bangunan yang menghindari garis dan
sudut siku-siku.

Nama Art Nouveau sendiri diambil dari nama sebuah galeri untuk dekorasi interior yang dibuka
oleh Siegfried Bing di Paris di tahun 1895 yang bernama Maison de lArt Nouveau.

Di Eropa aliran ini menggunakan nama:

Jerman : Jugendstil (gaya muda) dari nama sebuah majalah Die Jugend.
Austria : Vienna Seccesionism
Italia : Floreale atau Stile Liberty, diambil dari nama sebuah took di London bernama
Liberty &

Sekolah Tinggi Desain Bali 25


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Co Which
Spanyol : Modernista
Polandia : Mioda Polska
Inggris : Glassglow School

Art Nouveau marak di Eropa dan Amerika pada tahun 1819 hingga menjelang Perang Dunia
Pertama (1914). Namun pendapat lain mengatakan Art Nouveau berakhir pada tahun 1920 oleh
klasisisme pasca perang. Art Nouveau kemudian digantikan oleh Art Deco.

Ciri-ciri Art Nouveau:

1. Bersifat dekoratif
2. Tidak di dominasi garis lurus dan sudut siku-siku (penggunaan garis yang berliku-liku)
3. Penggunaan bentuk organik seperti tanaman, daun, sulur, bunga-bunga, tubuh manusia
4. Penggunaan bentuk, motif, dan warna binatang seperti serangga berupa capung dan
unggas berupa merak serta angsa
5. Merupakan buah pikiran yang sangat imajinatif, dengan ide yang berasal dari alam dan
jagat raya.
6. Dinamis, mengalir, dengan garis lekukan.
7. Dapat diidentikan dengan cita rasa seni bangunan yang eksentrik dan mahal mengingat
tingkat kesulitan detail yang tinggi dan penerapan bahan yang mahal.
8. Menggunakan material berupa pecahan keramik, kaca, atau bahkan kain.

Gambar 3.1 Material dalam Art Nouveau

Sumber: www.art-nouveau-around-the-world.org

Tokoh-tokoh penting:

Antoni Gaudi
Chaeles Rennie Mackintosh
Victor Horta
Henry Van de Velde

Sekolah Tinggi Desain Bali 26


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gustav Klimt
Alfons Mucha
Dll

Pada awalnya gaya Art Nouveau dimaksud sebagai sebuah seni yang dapat dinikmati oleh orang
kebanyakan, namun dalam kenyataannya lebih banyak diterapkan dalam seni dan barang-barang
untuk konsumsi orang kaya. Hal ini dikarenakan produksinya yang elegan, mewah dan terkesan
handmade, dan menjadikan harga produksi melambung tinggi.

3.3 Expiatori de la Sagrada Familia (Gereja Penebusan Dosa Keluarga Kudus)

Gambar 3.2 Expiatori de la Sagrada Familia

Sumber: www.sagradafamilia.org

La Sagrada Familia, adalah sebuah gereja Katolik Roma raksasa karya arsitek Antoni Gaudi yang
berada di Barcelona, Catalonia, Spanyol. Desain gereja merupaka ungkapan kerohanian seorang
Gaudi pada Tuhan. La Sagrada Familia kini sudah masuk dalam daftar situs warisan UNESCO.
Gereja ini dibangun sejak tahun 1852. Dalam proses pengerjaannya, sang arsitek sendiri
meninggal dunia pada tahun 1926 akibat tertabrak, dan masih dilanjutkan hingga sekarang.
Target pembangunan akan selesai pada tahun 2026, yang akan menjadi peringatan 100 tahun
kematian Antoni Gaudi. Setelah wafatnya Gaudi, pengerjaan proyek ini diteruskan dibawah

Sekolah Tinggi Desain Bali 27


PENGANTAR KARYA SEJARAH

pengawasan Domenech Sugranyes. Pembangunan sempat terhenti sementara akibat Perang


Saudara Spanyol tahun 1936.

Ketika ditanya mengenai lamanya masa pembangunan, Gaudi diceritakan menjawab klien saya
tidak ingin terburu-buru.

La Sagrada Familia diresmikan oleh Paus Benedict XVI pada tahun 2010.

Gambar 3.3 Pemberkatan Gereja oleh Paus Benedict XVI pada 2010

Sumber: www.sagradafamilia.org

3.3.1 Sejarah La Sagrada Familia

Awal : 1866-1883

Gambar 3.4 Joseph Maria Bocabella

Sumber: www.sagradafamilia.org

Sekolah Tinggi Desain Bali 28


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Pada tahun 1886, Joseph Maria Bocabella mendirikan Asosiasi Rohani Umat dari Saint Joseph,
yang pada 1874 mulai berkampanye untuk pembangunan sebuah gereja yang didedikasikan
untuk Keluarga Kudus. Tahun 1881, setelah mendapatkan sumbangan, asosiasi ini akhirnya
membeli sebidang tanah seluas 12.800m2 .

Batu pertama diletakkan pada hari St. Joseph, 19 Maret 1882. Kontruksi pertama dimulai dari
ruang bawah tanah yang terletak di bawah apsis, mengikuti desain Neo-Gothic dan dibuat oleh
arsitek Francisco de Paula del Villar Lozano, arsitek pertama La Sagrada Familia. Setelah
beberapa waktu, karena terdapat selisih paham dengan promotor, sang arsitek mengundurkan diri
dari jabatan kepala arsitek dan pekerjaan jatuh kepada Antoni Gaudi.

Masa Gaudi: 1883-1926

Gambar 3.5 Antoni Gaudi

Sumber: www.sagradafamilia.org

Setelah mengambil alih proyek tersebut pada tahun 1883, Gaudi terus mengerjakan konstruksi
bangunan sampai 1889. Saat itu sumbangan kepada proyek ini semakin stabil. Gaudi
mengusulkan desain yang baru dan megah, dimana desain Neo-Gothic yang tua akan
ditinggalkan dan diganti dengan desain yang lebih monumental dan inovatif, baik dalam hal
struktur serta konstruksi. Desain Gaudi terdiri dari sebuah gereja besar dengan rencana lantai
menyerupai salib. Desain ini sangat simbolis baik dari segi arsitektur dan skulptur, serta
menyampaikan ajaran Injil dan Gereja Kristen.

Pada tahun 1892 dasar untuk fasad Kelahiran dimulai dan selesai pada 1894. Salah satu pintu
masuk yaitu Portal Rosario selesai pada 1899.

Sekolah Tinggi Desain Bali 29


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 3.6 Pembangunan dimulai dari fasad Kelahiran (1892); fasad dari kubah selesai (1894);
pintu masuk menuju fasad Kelahiran selesai (1899)

Sumber: www.sagradafamilia.org

Pada tahun 1909, Gaudi membangun gedung sekolah sementara bagi anak-anak pekerja Sagrada
Familia dan anak-anak setempat. Sejak tahun 1914, Gaudi memutuskan untuk focus hanya pada
pembanguna gereja La Sagrada Familia sebagai proyek terakhir hidupnya.

Gambar 3.7 Sekolah dibangun (1909); Antoni Gaudi memutuskan untuk mengabdikan hidupnya
pada karyanya ini (1914)

Sumber: www.sagradafamilia.org

Pada tahun 1923 Gaudi menyelesaikan desain akhir untuk lengkungan dan atap. Menara untuk
lonceng pada fasad kelahiran dengan tinggi 100 meter yang didedikasikan bagi St.Barnabas,
selesai pada 30 November 1925.

Sekolah Tinggi Desain Bali 30


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 3.8 Desain akhir dari atap bergelombang yang diplester dengan skala 1:10 dan 1:25
(1923); menara bel pada fasad Kelahiran selesai dibangun (1925)

Sumber: www.sagradafamilia.org

Pada tanggal 7 Juni 1926, dalam perjalanannya sore itu menuju La Sagrada Familia, Antoni
Gaudi mengalami kecelakaan tragis, dimana ia tertabrak oleh trem. 3 hari sesudahnya, pada 10
Juni 1926 sang arsitek menghembuskan napas terakhirnya. Pada 12 Juni ia dimakamkan di Kapel
Our Lady of Mount Carmel di ruang bawah tanah Sagrada Familia, dimana jenazah itu
beristirahat sampai saat ini.

Penyerahan: 1926-1938

Gambar 3.9 Domenec Sugranes mengambil alih setelah kematian Gaudi

Sumber: www.sagradafamilia.org

Setelah kematian Gaudi, arsitek lain yang bergabung dalam proyek ini yaitu Domenec Sugranyes
mengambil alih pengelolaan sampai tahun 1938.

Pada bulan Juli tahun 1936, setelah pemberontakan militer dan pecahnya Perang Saudara
Spanyol, para pemberontak membakar ruang bawah tanah, sekolah Sagrada Familia, dan

Sekolah Tinggi Desain Bali 31


PENGANTAR KARYA SEJARAH

menghancurkan studio. Hal ini menyebabkan hilangnya arsip gambar perancangan yang asli.
Namun proyek tetap berjalan sesuai konsep asli arsitek Antoni Gaudi.

Gambar 3.10 Perang Saudara sempat menghancurkan ruang kerja Gaudi

Sumber: www.sagradafamilia.org

Kelanjutan: 1938-1999

Gambar 3.11 Francesc de Paula Quintana mengambil alih pekerjaan

Sumber: www.sagradafamilia.org

Setelah Perang Saudara Spanyol, proyek tetap berjalan. Antara tahun 1939-1940, arsitek Frances
de Paula Quintana I Vidal yang telah bekerja bersama Gaudi sejak tahun 1919, memperbaiki
banyak model perancangan yang rusak dan masih sesuai dengan desain Gaudi.

Sekolah Tinggi Desain Bali 32


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 3.12 Perbaikan skrip dan model plester yang rusak akibat Perang Saudara

Sumber: www.sagradafamilia.org

Para arsitek selanjutnya yang dikenal juga turut berkolaborasi dengan Gaudi, Isdre Puig-Boada
dan Lluis Bonet I Gari, yang bertanggung jawab sampai 1983.

Gambar 3.13 Isidre Puig-Boada dan Luis Bonet i Gari mengambil alih setelah kematian
Quintana.

Sumber: www.sagradafamilia.org

Mereka lalu digantikan oleh Frances de Paula Cardoner I Blanch, Jordi Bonet I Armengol, dan
terakhir Jordi Fauli I Oller, yang saat ini masih bertugas sejak 2012.

Pada tahun 1952 fasad Kelahiran selesai dibangun. Pencahayaan bagi interiornya dibantu oleh
Dewan Kota Barcelona. Tahun 1954, fasad Pengakuan mulai dibangun. Pada 1961, sebuah
museum dibuka pada ruang bawah tanah Sagrada Familia, yang menyediakan informasi bagi
pengunjung tentang sejarah dan aspek tenis, artistic dan simbolik candi. Empat menara lonceng
pada fasad Pengakuan diselesaikan pada 1976.

Sekolah Tinggi Desain Bali 33


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 3.14 Pembukaan museum atas rancangan Gaudi (1961); Empat menara bel pada fasad
Pengakuan selesai dibangun (1976)

Sumber: www.sagradafamilia.org

Abad 21: 2000-2015

Pada tahun 2000 kubah di bagian tengah dibangun, dan fasad Kemuliaan mulai dibangun. Pada
tahun yang sama, untuk menandai millennium baru, misa diadakan di dalam gereja,
memamerkan kemegahan bangunan.

Gambar 3.15 Memasuki abad 21

Sumber: www.sagradafamilia.org

Pada tahun 2001 jendela utama dari fasad Pengakuan selesai dan kaca patri oleh Joan Vila-Grau
mewakili Kebangkitan dipasang. Empat kolom dari persimpangan juga selesai. Gereja ini
dirayakan pada tahun 2002 memperingati 150 tahun kelahirannya. Pada tahun 2002, pematung
Joseph Maria Subirachs menyelesaikan teras fasad Pengakuan. Pada 1905, jendela dibagian
tengah dipasang dan symbol Ekaristi roti dan anggur diselesaikan oleh pematung asal jepang
Etsuro Sotoo.

Sekolah Tinggi Desain Bali 34


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Tahun 2006, area paduan suara dibangun. Kursi-kursi dari besi hollow dengan permukaan batu
pun dipasang pada tempatnya.

Gambar 3.16 Area bagi paduan suara

Sumber: www.sagradafamilia.org

Sekarang

Gambar 3.17 Sekarang

Sumber: www.sagradafamilia.com

Sekarang, 70% dari pekerjaan telah selesai dan ditargetkan selesai pada tahun 2026.

Proyek-proyek berikut diselesaikan pada tahun 2016:

Sekolah Tinggi Desain Bali 35


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Sakristi Barat, diberkati tahun 2015 dan hampir selesai sekarang. Pengunjung boleh
memasuki Basilika melalui jalan Liturgi. Sejak pertengahan 2016, pengunjung sudah bisa
masuk ke dalam biara dan melihat dari dekat.
Interior Basilika, area bagi paduan suara selesai. Bangku dilapisi dengan beton dan
menggunakan pagar besi tempa.
Menara Perawan Maria, meningkatnya apsis 135 meter.

Konsep desain Gaudi dari Sagrada Familia didasarkan pada tradisi Gothic dan katedral
Byzantine. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan keyakinan Kristen melalui arsitektur dan
keindahan bangunan serta menyampaikan pesan dari para penginjil. Hal ini tercermin dari
struktur artistik baru tapi logis, dengan bentuk dan geometri yang terinspirasi dari alam, cahaya
dan warna yang turut memberi peran sentral. Arti dari Sagrada Familia juga tersampaikan
melalui bentuk dan ekspresi arsitekturnya. Berbagai elemen arsitektur dijiwai simbolisme hirarki
Katolik.

Gambar 3.18 Layout La Sagrada Familia

Sumber: www.sagradafamilia.org

Terdapat 18 menara yang memiliki makna khusus, 2 diantaranya didedikasikan bagi Yesus
Kristus. Sekitarnya terdapat empat menara yang mewakili injil. 12 menara tersisa mewaikili 12
rasul.

Sekolah Tinggi Desain Bali 36


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Karakteristik bangunan yang dipilih oleh Gaudi adalah vertikalitas untuk melambangkan elevasi
terhadap Allah. Hal ini terlihat dari langit-langit desain yang menggambarkan langit.

Kehidupan dan ajaran Yesus diwakili oleh jalan masuk dari 3 fasad. Masing-msing mewakili satu
dari tiga peristiwa penting dari keberadaan Kristus: KelahiranNya, KematianNya, dan
KemuliaanNya.

Meskipun warna dari kaca mosaic pada Sagrada beragam, yaitu merah, hijau, kuning dan biru,
Gaudi menginginkan ketika tertimpa cahaya, warna itu saling membaur dan memberikan
keharmonisan, membuat siapapun yang berada didalamnya mensyukuri kehidupan yang indah
dan mulai menginstropeksi diri.

Gambar 3.17 Kaca mosaic

Sumber: www.sagradafamilia.org

Untuk membawa cahaya ke dalam bangunan, Gaudi merancang skylight menggunakan potongan
kaca emas dan hijau untuk mencerminkan suasana siang hari.

Gambar 3.18 Pantulan cahaya

Sumber: www.sagradafamilia.org

Sekolah Tinggi Desain Bali 37


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gaudi banyak menggunakan keramik, batu bata dan batu untuk memberikan aksen dalam
suasana interiornya.

Gambar 3.18 Mosaik keramik pada atap Sagrada Familia

Sumber: www.sagradafamilia.org

Irama yang terdapat dalam bangunan bersifat dinamis, karena terdapat pengulangan pilar dengan
ratio dimensi yang berbeda-beda, yaitu muali dari 1 , 1 2/3, 1 ,dll.

Kolomnya mengambil gagasan revolusioner yaitu seperti pohon dalam hutan. Setiap pohon
terbagi menjadi cabang dan mendukung bagian dari kubah tersebut; ketika satu pohon tumbang,
seluruh hutan itu tidak ikut runtuh.

Gambar 3.18 Batang pohon

Sekolah Tinggi Desain Bali 38


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Sumber: www.sagradafamilia.org

Selain pohon terdapat juga karya yang mengikuti bentuk kerang. Bentuk kerang ini memiliki arti
akan Golden Ratio . Golden ration dipercaya sebagai angka yang menggambarkan dimensi dari
setiap ciptaan Tuhan memiliki perbandingan yang sama, yang jika dibagikan, selalu
menghasilkan angka 1,618.

Gambar 3.18 Kerang

Sumber: www.sagradafamilia.org

Pada area pintu masuk banyak terdapat karya seni berupa patung dari batu yang digambarkan
dengan gaya khas dari seorang Gaudi, yang tidak terikat oleh gaya klasik. Gaya ini
mengutamakan kebebasan dalam bentuknya, dan cenderung tidak mendetail seperti gaya dari
Michael Angelo atau Leonardo da Vinci. Gaya ini agak mirip karya Pablo Picasso.

Gambar 3.18 Patung karya Gaudi

Sekolah Tinggi Desain Bali 39


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Sumber: www.sagradafamilia.org

Di dalamnya terdapat area khusus bagi paduan suara, yang lebih tinggi dari area ibadah. Hal ini
agar suara yang dihasilkan menjangkau ke seluruh ruangan. Interior gereja didesain sedemikian
rupa agar memantulkan suara dengan baik. Menurut Gaudi, bentukan bangunan seperti salib
sangat cocok. Selain itu juga mencegah kebisingan dari luar gereja tidak sampai terdengar dan
mengganggu jalannya ibadah.

Meskipun terlihat memiliki pola yang rumit, namun sebenarnya setiap detail ukiran dan kolom
memiliki kesatuan karena di desain dengan gaya yang sama dan penempatannya membuatnya
terlihat seimbang. Bentukan-bentukan yang diambil dari alam seperti bentukan pohon, kerang,
matahari dan bintang diterapkan dengan gaya Gaudi.

Gambar 3.18 Penchayaan

Sumber: www.sagradafamilia.org

Bentukan itu bukan sekedar ukiran, tapi betul-betul diterjemahkan mendekati arti harafiahnya.
Bentukan ini tidak sekedar menonjolkan estetika, tetapi juga struktur yang logis. Misalnya saja
pohon yang bercabang, diterapkan pada pilar yang menopang dengan lebih baik beban diatasnya.

Selain itu juga bentukan yang khusus Gaudi ciptakan sendiri, seperti hyperboloid. Bentukan
geometris ini menggambarkan bintang-bintang di langit.

Sekolah Tinggi Desain Bali 40


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 3.18 Pantulan cahaya

Sumber: www.sagradafamilia.org

Kontribusi utama yang Gaudi ciptakan dalam dunia arsitektur yang dapat dilihat di Sagrada
Familia adalah sebagai berikut:

Hyperboloid, sejenis rongga di persimpangan antara kolom dan kubah yang


memungkinkan cahaya dapat memasuki bait. Dapat ditemukan di bukaan jendela dan
kubah.

Gambar 3.18 Hyperboloid

Sumber: www.sagradafamilia.org
Paraboloid, untuk menghubungkan permukaan antara kubah dan kolom pada fasad
Pengakuan, untuk mewakili Tritunggal Kudus.

Sekolah Tinggi Desain Bali 41


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 3.18 Paraboloid

Sumber: www.sagradafamilia.org
Helicoid, terdapat pada tangga.

Gambar 3.18 Helicoid, bentukan spiral

Sumber: www.sagradafamilia.org

Ellipsoid, terdapat pada kolom.

Sekolah Tinggi Desain Bali 42


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Gambar 3.18 Ellipsoid, bentukan elips

Sumber: www.sagradafamilia.org
Kolom dobel, adalah kolom bercabang. Kolom ini selain memberi efek keharmonisan,
juga untuk mencapai stabilitas. Dasar masing-masing kolom memiliki penampang
berbentuk polygon atau bintang.

Gambar 3.18 Double twisted column

Sumber: www.sagradafamilia.org

Kontribusi ini sebenarnya adalah bentukan geometri yang Gaudi terjemahkan bentuknya
mengikuti fungsi dari elemen yang ada dalam gereja tersebut. Terdapat pengulangan dengan
bentukan dan ratio yang berbeda, namun tetap terlihat harmonis dan artistic. Selain dengan
bentukan fisik, Gaudi juga menmbuat bentukan ini dari cahaya. Cahaya yang akan terbias
kedalam ruangan berbentuk hyperboloid.

Gambar 3.18 Pantulan cahaya

Sumber: www.sagradafamilia.org

Sekolah Tinggi Desain Bali 43


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Teknik yang Gaudi gunakan ialah rekayasa bangunan dengan skala 1:10, dimana ia
menggunakan teknik katener. Teknik ini biasanya dipakai pada pembuatan jembatan gantung,
yang dianggap ideal dari segi estetika maupun kekuatannya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

La Sagrada Familia adalah pencapaian tertinggi dari keseluruhan karya-karya Antoni Gaudi.

Meskipun konsep awal dari arsitektur pendahulunya adalah Gothic, namun Gaudi dapat
memperlihatkan aliran yang menjadi karakternya sendiri dengan menonjolkan unsur alam pada
arsitekturnya. Jika melihat lebih jauh, La Sagrada Familia sangat jauh dengan ciri dari arsitektur
modern, namun sebenarnya yang dimaksud dengan arsitektur modern dari sudut pandang ilmu
sejarah bukan sekedar karyanya saja, tapi lompatan pola pikir yang mendasari suatu hal baru.

La Sagrada Familia terkesan penuh ornament, namun sebenarnya tingkat kerumitannya itu
sendiri berasal dari struktur bangunannya. Gaudi mengambil bentuk alam bukan hanya sebagai
ornament, namun bentukan itu ia terjemahkan menjadi struktur yang logis sehingga karyanya
bukan hanya soal estetika saja, tetapi juga dari segi kekuatan dan fungsi. Seperti pola cabang
pada pohon, yang dapat menopang dengan lebih baik beban tingkap.

Aliran Art Nouveau yang diterapkan pada La Sagrada Familia sangat cocok pada gereja yang
sarat akan simbolisme ataupun bangunan lainnya yang dapat dijadikan ikon. La Sagrada Familia
menghadirkan suasana dimana kita dapat menginstropeksi diri di hadapan Tuhan. Permainan
warna, bentuk dan irama yang tidak biasa tercermin dari elemen ruang dari gereja ini. Setiap
ikon yang ada seperti patung, kolom, dan detail ukiran memiliki ceritanya. Meskipun indah
namun gaya arsitektur ini tidak dapat diterapkan pada perumahan biasa, karena:

Sekolah Tinggi Desain Bali 44


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Memerlukain maintenance ekstra, mengingat banyaknya detail membuat kotoran susah


dibersihkan.
Bangunan tidak berfungsi maksimal. Kebanyakan detail yang diberikan hanya sebagai
sentuhan estetika dan tidak memiliki fungsi yang berarti.
Karena segala sesuatunya adalah buatan tangan, maka harga produksi akan lebih mahal,
dan bukan tidak mungkin akan mengalami kerusakan, sehingga susah untuk mencari
penggantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Amanda. (2015). Sagrada Familia: Youve never seen a church like this before. Situs web
http://www.dangerous-business.com/2015/08/sagrada-familia-church-barcelona/

Sekolah Tinggi Desain Bali 45


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Bobby, K..(2014). Arsitektur Modern. Situs web http://itscomma9.com/arsitektur-


modern/
Furuhitho. (2014). Art Nouveau. Situs web
http://furuhitho.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40777/Art+Nouveau14.pdf
Hadi Mulyanto, D..(2013). Arsitektur Modern. Situs web
http://www.academia.edu/6525229/Arsitektur_modern
Junta, C.. (2016). Architecture and Form. Situs web
http://www.sagradafamilia.org/en/architecture-and-form/
Junta, C.. (2016). Geometry. Situs web http://www.sagradafamilia.org/en/geometry/
Junta, C.. (2016). History of the Temple. Situs web
http://www.sagradafamilia.org/en/histroy-of-the-temple
Junta, C.. (2016). Light and Colour. Situs web http://www.sagradafamilia.org/en/light-
and-colour/
Junta, C.. (2016). Structure and Form. Situs web
http://www.sagradafamilia.org/en/structure-and-form/
Junta, C.. (2016). Techniques and Materials. Situs web
http://www.sagradafamilia.org/en/techniques-and-materials/
Meirianta, D..(2015). Arsitektur Modern Pada Masa 1900-1940. Situs web
http://www.academia.edu/24267981/Arsitektur_Modern_Pada_Masa_100-1940
Nita, B..(2013). Art Nouveau. Situs web
https://www.slideshare.net/mobile/beatrixnita/art-nouveau-14927916
Prianoor, I..(2014). Art Nouveau, Gambaran Keindahan Floral. Situs web
https://www.google.co.id/amp/S/ilhamaprianoor.wordpress.com/2013/10/19/art-
nouveau-gamabran-keindahan-floral/amp/?client=ms-opera-mini-iphone
Saktisoe.(2017). Sagrada Familia. Situs web http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sagrada_Fam
%C3%ADlia
Sofiana, Y..(2014). Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perkembangan Desain Modern.
Situs web http://research-
dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/proceeding/humaniora/vol
%205%20no%202%20Oktober%202014/28_din_Yunid.pdf
William, S..(2015). Basilica De La Sagrada Familia di Barcelona. Situs web
http://lactobacillust.blogspot.com/2015/09/basilica-de-la-sagrada-familia-di.html?
m=1
Wirat Soko, W..(2012). Asal usul kata sejarah. Situs web http://materi-ips-
sma.blogspot.com/2012/06/asal-usul-kata-sejarah.html?m=1

Sekolah Tinggi Desain Bali 46


PENGANTAR KARYA SEJARAH

Yasir Umar, F..(2015). Perkembangan Arsitektur (Arsitektur Klasik & Arsitektur


Modern). Situs web http://fathulyasirftarsitektur.blogspot.com/2015/05/makalah-
arsitektur-klasik-dan-asr.html?m=1

Sekolah Tinggi Desain Bali 47

Anda mungkin juga menyukai