Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENGANTAR

Pada bab in akan dibahas mengenai konsep-konsep dasar dari metode perancangan
arsitektur termasuk didalamnya memahami tentang pengertian pengertian, klasifikasi tahapan
dalam sebuah perencanaan, serta pengertian dan macam konsep yang dapat digunakan dalam
sebuah perancangan.

BAB II

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Karya arsitektur sebagai unsur budaya yang memiliki nilai estetika yang dapat
dinikmati secara obyektif dan subyektif bagi semua kalangan. Adapun masalah yang
dihadapi dalam arsitektur ialah perancangan yang mana tidak hanya diselesaikan oleh
teknologi bangunan dan pendekatan terhadap manusia itu sendiri. Namun ada sebuah
metode dalam menyelesaikan. Salah satu metode yang berpengaruh dalam proses
perancangan ialah konsep.
Konsep merupakan dasar untuk mengembangkan sebuah rancangan, maka dari itu
sebelum membuat rancangan maka perlu dirumuskan terlebih dahulu konsepnya.
Konsep dapat menjadi dasar bagi arahan perancangan untuk mencapai hasil akhir
yang baik dan optimal.
Konsep menjadi landasan untuk mengarahkan bagaimana bangunan dibentuk dan
diolah, dan memberikan arah dan batasan-batasan dalam perencanaan dan
perancangan arsitektur. Suatu bangunan pada tahap tertentu memiliki kompleksitas
yang tinggi dan merupakan gabungan dari berbagai pemecahan permasalahan. Untuk
itu suatu bangunan mengandung (tidak ada/tidak mungkin hanya konsep tunggal)
lebih dari satu konsep karena kompleksitas dan sintesis dari berbagai hal yang rumit
tersebut
2. Rumusan Masalah
- Apa pengertian dari 5 konsep dalam arsitektur ?
- Bagaimana contoh salah satu dari konsep dalam arsitektur ?

3. Tujuan
Mengetahui pengertian dari sebuah konsep dalam sebuah perancangan arsitektur yang
terbagi menjadi lima, dan memahaminya dalam penerapannya ke dalam sebuah
contoh bangunan yang menggunakan salah satu dari kelima konsep tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Konsep dalam Arsitektur

Konsep adalah gagasan yang memiliki karakter khusus dan merupakan pemikiran
spesifik sebagai hasil dari suatu pemahaman. Selain itu konsep juga memadukan
berbagai unsur(gagasan,pendapat,pengamatan) ke dalam suatu kesatuan. Suatu
konsep harus mengandung kelayakan, ia menunjang maksud-maksud dan cita-cita
pokok suatu proyek dan memperhatikan karakteristik-karakteristik dan keterbatasan-
keterbatasan yang khas dari setiap proyek. Gagasan arsitektur adalah konsep yang
telah disederhanakan dan suatu tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang
berulang di seluruh rancangan suatu proyek. Tujuan gagasan adalah untuk memberi
cukup struktur bagi pola sedemikian rupa sehingga masing-masing bagian dapat
dikembangkan dengan keistimewaan-keistimewaannya sendiri dan masih menunjang
keseluruhannya.
Menurut Barnes: “Sebuah bangunan harus memiliki gagasan kuat yang lebih
bersifat arsitektur daripada seni patung atau seni lukis- gagasan yang berhubungan
dengan kegiatan dalam bangunan.
Fungsi sebuah konsep ini bagi setiap karya arsitek ialah membuat bangunan lebih
menarik, abstraks , dan gagasan arsiteknya dapat tersampaikan.

1.2 Jenis Konsep

A. ANALOGI

Analogi = Analogy
- comparison: a comparison between two things that are similar in some way,
often used to help explain something or make it easier to understand
- similarity: a similarity in some respects

Analogi adalah sarana yang paling sering digunakan untuk merumuskan konsep.
Analogi mengidentifikasi hubungan harafiah yang mungkin di antara benda-
benda. Sebuah benda diidentifikasi dan mempunyai semua sifat khas yang
diinginkan, dan dengan demikian ia menjadi model untuk proyek yang ada.

Analogi dalam arsitektur dapat membantu proses perancangan dalam konteks


“tatanan hirarki”. Hal-hal apa saja yang pertama-tama harus dipikirkan dan hal-
hal apa saja yang dapat dipikirkan kemudian.
- Analogi Pemecahan Masalah
Adalah analogi yang membandingkan bahwa penyelesaian perancangan arsitektur
dapat dilakukan dengan beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan
merupakan hal yang dapat diselesaikan melalui analisis yang dilakukan secara
seksama dan prosedur-prosedur khusus dirumuskan untuk itu.

- Analogi Adhocis
Adalah analogi yang membandingkan bahwa penyelesaian perancangan arsitektur
dapat dilakukan dengan cara menanggapi kebutuhan langsung dengan
menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa mengacu kepada
suatu cita-cita.

- Analogi Bahasa Pola


Adalah analogi yang membandingkan bahwa penyelesaian perancangan arsitektur
dapat dilakukan berdasar pada pola-pola baku dari suatu kebutuhan dan jenis-jenis
baku dari tempat untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pendekatan
tipologis atau pola menganggap bahwa hubungan-hubungan lingkungan–perilaku
dapat dipandang dalam pengertian satuan-satuan yang digabungkan oleh
perancang untuk membuat sebuah bangunan atau suatu rona kota.

- Analogi Dramaturgi
Adalah analogi yang memperbandingkan atau mempersamakan bahwa
penyelesaian perancangan arsitektur dapat dilakukan dengan cara mencantumkan
beberapa istilah dramaturgi yang digunakan oleh para arsitek.

B. METAFORA

Secara etimologis, metafora berasal dari bahasa Yunani—“meta” (diatas)


dan “pherein” (mengalihkan/memindahkan). Dalam bahasa Yunani Modern, kata
metafora juga bermakna “transfer” atau “transpor”. Dengan demikian, metafora
adalah pengalihan citra, makna, atau kualitas sebuah ungkapan kepada suatu
ungkapan lain (Classe: 2000: 941). Pengalihan tersebut dilakukan dengan cara
merujuk suatu konsep kepada suatu konsep lain untuk mengisyaratkan kesamaan,
analogi atau hubungan kedua konsep tersebut
Metafora adalah konsep yang mengidentifikasi hubungan di antara benda-
benda. Tetapi hubungan-hubungan ini lebih bersifat abstark dibanding nyata.
Perumpamaan adalah metafora yang menggunakan kata-kata “seperti” atau
“bagaikan” untuk mengungkapan suatu hubungan. Metafora dan perumpamaan
mengidentifikasi pola hubungan sejajar sedangkan analogi mengidentifikasi
hubungan harafiah yang mungkin.

C. HAKEKAT
Hakikat adalah konsep yang memperhatikan di luar kebutuhan-kebutuhan
program menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang lebih rumit
menjadi keterangan-keterangan gamblang yang ringkas. Hakikat mengandung
pengertian-pengertian ke dalam aspek yang paling penting dan intrinsik dari
benda yang dianalisis. Suatu pernyataan tentang hakikat sesuatu juga dapat
merupakan hasil penemuan dan identifikasi akar-akar suatu pokok persoalan.

D. PROGRAMATIK
Programatik adalah konsep yang memperhatikan syarat-syarat yang dinyatakan.
Karena tidak semua konsep menangkap hakikat dalam suatu perencanaan, dan
tidak pula semua konsep melambangkan fungsi semua kegiatan dalam suatu
bangunan. Konsep dapat dikembangkan sekitar persoalanpersoalan yang lebih
pragmatis yang sering dengan gamblang diidentifikasi dalam program bangunan.
Maka dari itu konsep ini menyaring sesuatu yang sulit agar menjadi lebih mudah.

E. CITA-CITA
Cita-cita adalah konsep yang memperhatikan nilai-nilai umum. Bila arsitek tidak
memiliki cita-cita untuk acuan dan menggunakannya dalam konseptualisasi dan
mengembangkan rancangan-rancangan mereka, tugas mereka akan lebih sulit.
Wawasan, gagasan, konsep, dan skenario merupakan suatu rangkaian kesatuan
kontinum yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Pencaharian akan
konsep yang tepat dan penerapannya dapat membantu menciptakan arsitektur
yang baik.
1.3 Contoh Bangunan

Chaoyang Park Plaza / MAD Architects

Lokasi Beijing, Cina Arsitek MAD


Bangunan ini dibangun di tepi selatan Chaoyang Park Beijing yaitu di taman
terbesar yang tersisa di kawasan pusat bisnis Beijing dengan kompleks 220.000
meter persegi termasuk 10 bangunan yang terungkap sebagai lukisan klasik Shanshui
pada skala perkotaan. Memiliki posisi dan fungsi yang sama dengan Central Park di
Manhattan, tetapi tidak seperti bangunan kotak seperti modern yang hanya
menciptakan pemisahan antara taman dan kota.
Chaoyang Park Plaza merupakan perluasan alam yag mana perpanjangan dari taman
ke kota, menaturalisasi cakrawala buatan CBD yang kuat, meminjam pemandangan
dari lanskap yang jauh pendekatan klasik untuk arsitektur taman Cina, di mana alam
dan arsitektur berbaur satu sama lain.

Konsep Chaoyang Park Plaza yaitu metafora

Konsep - Lukisan oleh Wang Mingxian


Terinspirasi oleh lukisan lanskap tradisional Tiongkok, ini memperkenalkan
bentuk alam dan ruang "gunung, sungai, anak sungai, batu, lembah dan hutan" ke
dalam kota. Gedung kantor menara kembar asimetris di sisi utara situs, duduk di
dasar danau taman dan seperti dua puncak gunung yang tumbuh keluar dari air.
Atrium transparan dan cerah bertindak seperti "tali" yang menarik kedua menara
bersama-sama oleh struktur atap kaca yang menghubungkan. Desainnya yang
memperbaiki hubungan arsitektur berskala besar di dalam pusat kota.
Bangunan komersial skala kecil,
rendah muncul sebagai batu gunung yang telah mengalami erosi jangka panjang.
Mereka tampaknya ditempatkan secara acak, tetapi hubungan strategis mereka satu
sama lain membentuk taman kota yang terpencil, tetapi terbuka, menawarkan tempat
di mana orang dapat bertemu di alam di tengah kota.

Dua apartemen Armani bertingkat banyak ke barat daya


melanjutkan konsep "hidup terbuka" dengan balkonnya
yang terhuyung-huyung, menawarkan setiap unit
perumahan lebih banyak kesempatan untuk terpapar dengan
sinar matahari alami, dan akhirnya merasakan kedekatan
tertentu dengan alam.

Tampak dari sekitar bangunan Tampak jika dilihat dari dalam perspektif
manusia

Lingkungan keseluruhan dibentuk oleh permukaan yang halus dan melengkung hitam
dan putih, menciptakan suasana yang tenang dan misterius. Ini adalah salah satu yang
membangkitkan emosi dan resonansi estetik dari lukisan tinta Cina tradisional,
menciptakan pelarian yang tenang dari lingkungan perkotaan yang ramai dan
sekitarnya. Lanskap yang menjalin sendiri di antara bangunan menggabungkan
pohon pinus, bambu, batu dan kolam dan semua elemen lansekap Timur tradisional
yang menyiratkan hubungan yang lebih dalam antara arsitektur dan ruang klasik.
Seniman grafis Jepang Kenya Hara memimpin desain sistem signage "sederhana"
dan "halus" untuk proyek tersebut.

Sirip vertikal terlihat pada façade kaca eksterior menekankan kelancaran dan
vertikalitas menara. Mereka juga berfungsi sebagai sistem ventilasi dan filtrasi yang
efisien energi, menggambar udara segar di dalam ruangan. Di dasar menara, ada
kolam, yang sementara membuat mereka tampak seolah-olah mereka pergi ke
infinity, bekerja sebagai sistem pendingin udara di musim panas, menurunkan suhu
keseluruhan interior.

contoh interior dalam bangunan

1.4 Kesimpulan
Dalam sebuah perancangan kelima konsep ini sangat berpengaruh, dimulai dari
sebuah konsep ide dengan mengaplikasikannya mejadi sebuah bangunan yang
memiliki sebuh makna yang ingin disampaikan dari seorang arsiteknya, sehingga
dengan penggunaan konsep ini pesan itu dapat tersampaikan meski terkadang
beberapa bersifat abstrak.
DAFTAR PUSTAKA

Architectural Design School.https://ind.architecturaldesignschool.com/chaoyang-park-plaza-


38476

The Skycraper Center. The Global Tall Building Database of the CTBUH. Pdf.

Kartawijaya, Farida. Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27.pdf

https://slideplayer.info/slide/4981500/

https://www.designboom.com/architecture/mad-architects-chaoyang-park-plaza-beijing-ma-
yansong-china-12-04-2017/

https://parlindunganpardede.wordpress.com/2013/03/28/pengertian-teori-dan-klasifikasi-
metafora/

https://rismansuprihardi.files.wordpress.com/2014/11/konsep-arsitektur.pdf
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR

“KONSEP DALAM ARSITEKTUR”

Dosen Pengampu :
Alderina Rosalia, S.T., M.T
NIP. 197009152002122002

Disusun Oleh :

Sonia Jesica Yunirawati DBB 117 040

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa kasih dan karuniaNya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen metode
perancangan II selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini yaitu Ibu Alderina
Rosalia S.T.,M.T yang telah membimbing dalam proses pembelajaran yang telah dilalui.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata kuliah
Metode Perancangan II. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian konsep dalam
arsitektur serta salah satu contoh dari konsep tersebut untuk penerapannya dalam bangunan.
Dengan judul makalah “Konsep Dalam Arsitektur”.

Selain itu saya juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke
depannya dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian yang dapat saya sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Terima kasiih.

Palangka Raya, 3 Juli 2019

Sonia Jesica Yunirawati


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1

1. Latar Belakang…………………………………………………………………………...1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..1
3. Tujuan …………………………………………………………………………………...1

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………..2

1.1 Pengetian Konsep Dalam Arsitekktur…………………………………………………....2


1.2 Jenis Konsep……………………………………………………………………………...3
1.3 Contoh Bangunan…………………………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………8

Anda mungkin juga menyukai