Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kabupaten Ogan Ilir adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera


Selatan. Ogan Ilir berada di jalur lintas timur Sumatera dan pusat
pemerintahannya terletak sekitar 35 km dari Kota Palembang. Kabupaten Ogan
Ilir seluas 2.666,09 km2 dengan jumlah penduduk 459.016 jiwa. Kabupaten Ogan
Ilir ini terbagi 16 kecamatan, 14 kelurahan dan 224 desa.

Gambar 1 : Peta Kabupaten Ogan Ilir


Sumber :
Pondok pesantren At Tauhid merupakan pondok pesantren yang berada
di Kabupaten Ogan Ilir tepatnya di Jl. Raya Palembang Indralaya Km. 24 Talang
Pangeran ulu Kab. Ogan Ilir. Pondok pesantren At Tauhid ini merupakan
lemabaga pendidikan islam yang berdirikan pada tahun 2010 yang diasuh oleh
Ustad Sodikin. Ustad Sodikin inimerupakan alumni dari Pondok Pesantren Darut
Tauhid.

Pondok pesantren At Tauhid ini mengelola beberapa lembaga pendidikan


keagamaan, antara lain : Taman Pendidikan Alquran ( Tpa ), Madrasah Diniyyah
Awwaliyyah, Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyyah Putra ( Mts-1 ),
Madrasah Tsanawiyyah Putri ( Mts 2 ). Dengan memiliki 1 Pondok putra dan 1
pondok putri. Pondok pesantren At tauhid memiliki satu tempat ternak kambing
dan satu kolam ikan.
Jumlah santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren At Tauhid ratarata sebanyak lima puluh orang pertahunnya. Berdasarkan data statistik Pondo
Pesantren tahun 2015, ada 80 santri dengan rincian 30 santri non pondok dan 50
santri yang tinggal di pondokan. Santri yang tidak tinggal di pondokan berasal
dari kabupaten ogan ilir, sedangkan yang tinggal di pondokan berasal dari luar
daerah ogan ilir.
Peningkatan jumlah calon murid dan respon yang positif dari masyarakat
menyebabkan pondok pesantren ini merencanakan pengembangan untuk kedepan.
Diantara rencana pengembangan yang direncanakan oleh pondok pesantren ini
yaitu :
Bidang pembangunan

Penambahan Ruang kelas Madrasah Aliyah


Penambahan ruang perpustakaan.
Penambahan ruang guru.
Dilihat dari perencanaan pengembangan pondok pesantren At-tauhid yang

sangat kompleks ini maka saya mengambil judul mengenai Perencanaan


Pengembangan Pondok Pesantren At-tauhid di Ogan Ilir Sumsel.
1.2.

Pernyataan Masalah

Adapun permasalahan yang dapat diambil adalah untuk mengetahui


bagaimana organisasi dan perencanaan ruang yang diaplikasikan pada Pondok
Pesantren ini dan apa saja yang nantinya diperlukan. Masalah yang timbul juga
bagaimana merencanakan fasilitas-fasilitas yang berbeda-beda dalam satu

perancangan yang saling berintegrasi, yang didukung oleh aspek lain seperti
sirkulasi, utilitas, dan lain-lain. Permasalahan untuk kasus ini adalah :
a). Arsitektur
Masalah mentransformasikan konsep-konsep dasar arsitektur Islamic

kepada kasus perancangan sesuai dengan fungsinya.


Bangunan pesantren harus tanggap terhadap iklim dan meminimasi
kerusakan lingkungan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan. (QS Al - Qashshash, 77).


Masalah mengatur hubungan tiap kelompok kegiatan sehingga tercipta

aktivitas yang terorganisasi dan terintegrasi.


Masalah menerapkan penampilan bangunan yang bertema Arsitektur
Islam pada daerah pemukiman penduduk dan menyatu dengan alam

sekitar.
b). Sirkulasi
Masalah lalu lintas kendaraan yang nantinya masuk dan keluar ke
pesantren. Khususnya sirkulasi yang berlandaskan atas konsep agama
islam.

1.3.

Tujuan dan Sasaran


Tujuan

Mengaplikasikan konsep-kosep arsitektur islam sebagai pemecahan


masalah dalam mendesain pondok pesantren islam yang dapat
menciptakan ruang yang dinamis dan tetap menyatu antar masa

bangunan dan ruang terbuka.


Sirkulasi menearapkan sistem sirkulasi terpusat yaitu sirkulasi yang
mengelilingi suatu pusat yang dominan. Pusat dominan pada pondok
pesantren ini yaitu masjid karena masjid merupakan central dari
kegiatan pondok pesantren.

Sasaran

Mendesain Pondok Pesantren yang memberikan fasilitas-fasilitas yang


memadai dengan pendekatan konsep Arsitektur islam sehingga
terwujud suatu lingkungan binaan yang dapat mewadahi kegiatan
pendidikan, sosial, dan keislaman.

1.4.

Batasan Perencanaan dan Perancangan


Pembahasan mengenai Pondok Pesantren ini harusnya tidak lepas dari
aspek ekonomi dan budaya. Akan tetapi karena keterbatasan waktu dan luasan
ruang lingkup proyek, maka pembahasan lebih diarahkan pada faktor-faktor
penentu berdasarkan ilmu-ilmu arsitektur. Aspek-aspek lainnya diluar ilmu
arsitektur yang mempengaruhi dan melatar belakangi perencanaan dan
perancangan akan dibatasi menurut keperluan. Pembatasan yang dilakukan
meliputi ;

Hanya membahas masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang


sebuah pondok pesantren modern dengan masa banyak dan kajian
terhadap tapak dengan keberadaan eksisting.

Pembahasan ditekankan pada bentuk perancangan fisik dan penataan


massa yang akan diwujudkan ke dalam layout gubahan massa sesuai
konsep Arsitektur islam.

1.5.

Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam pembahasan perancangan ini adalah :
a). Tahap Pengenalan/Perumusan Masalah
Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yaitu melalui
study literature dan observasi .
b). Tahap Pengumpulan Data
literatur untuk mendapatkan data-data dan standar yang sesuai
dengan judul dan tema yang diambil melalui berbagai sumber
buku, internet, dan lain-lain. Studi banding dilakukan tehadap
bangunan yang memiliki fungsi yang sama dan mirip dengan

proyek, guna memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah


perencanaan yang berhubungan dengan proyek yang akan dibuat,
dengan cara melakukan pengamatan langsung.
c). Pendataan

Studi Banding

Study literatur ke internet

Foto-foto

Study literature dari buku yang berkaitan dengan Pondok


Pesantren dan Wirausaha dan Arsitektur islam.

d). Analisa Data

Identifikasi objek perencanaan

Identifikasi permasalahan yang dihadapi

Analisa

terhadap

objek

perencanaan

berkaitan

dengan

permasalahan yang ada.

Analisa

untuk

mengetahui

keadaan

yang

diinginkan/direncanakan, analisa tersebut bentuk kegiatan,


ungkapan, dan organisasi ruang, penampilan bangunan dan
penataan sekitarnya.
1.6.

Sistematika Penulis
Secara garis besar sistematika laporan/penulisan ini yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, permasalahan perancangan, tujuan dan
sasaran perancangan, batasan perencanaan dan perancangan, metode
pembahasan, sistematika laporan/ penulisan, dan kerangka berpikir.

BAB II TINJAUAN PROYEK

Menyajikan data-data yang dapat mendukung dalam proses penyusunan


konsep perencanaan antara lain tinjauan judul, studi lokasi, tinjauan tema
dan landasan teori (proyek).
BAB III PROGRAM RUANG DAN TAPAK (PROYEK)
Program ruang menganalisis tentang kebutuhan dan besaran ruang,
persyaratan ruang, organisasi ruang, hubungan ruang, pola sirkulasi ruang.
Sedangkan program tapak menganalisa tentang faktor klimatologi,
topografi, penghijauan, sudut pandang, lingkungan dan budaya.
BAB IV KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR
Membahas mengenai konsep ruang, konsep tapak, konsep penampilan
bangunan, konsep struktur dan konstruksi serta konsep utilitas bangunan
dan tapak.

1.7.

Kerangka Berfikir

Permasalahan
Bagaimana menciptakan bentuk bangunan yang sesuai
dengan tema arsitektur islam.
Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai
Peningkatan jumlah calon murid dan respon yang
Tujuan
dengan aktifitas-aktifitas
yang ada dan dapat
positif dari masyarakat.
memberikan kenyamanan pada pengguna.
Lingkungan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pesantren. Ruang
Site &Menghasilkan
Block Plan desain pondok pesantren
6 Tauhid Sriwijaya
Study :
yang
bercirikan
arsitektur
islam
sehingga
terwujud suatu

Tapak
Denah
Literatur
KLB : 1-3 Lantai
lingkungan
binaan
yang
dapat
mewadahi
kegiatan
Peraturan

Penampilan
Banguanan
Ide/Gagasan

Tampak
Komparatif
GSB
: 2,5-5sosial
m dan keislaman yang pada akhirnya dapat
pendidikan,
Struktur dan Konstruksi Potongan
Pemerintah
Pengembangan Pondok Pesantren Tauhid
Wawancara
meningkatkan kualitas dari pondok pesantren ini.
Analisa
Konsep
Data
Desian

Latar Belakang

Output
Proses
Input

Sriwijaya

Utilitas

Perspekif

Anda mungkin juga menyukai