Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung terhadap Efisiensi Operasional dan
Kenyamanan Visual Pengguna (Studi Kasus: Gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Provinsi Riau)
METODOLOGI RISET DAN STATISTIK
3 SKS

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Eddy Prianto, CES, DEA

Disusun Oleh:
Qhayza Dara Intan Atlasya
21020118140067

S1 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2020
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencahayaan memainkan peranan yang sangat penting dalam arsitektur, baik dalam
menunjang fungsi ruang dan berlangsungnya berbagai kegiatan di dalam ruang, membentuk citra
visual estetis, maupun menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna ruang
(Manurung, 2009). Peletakan bukaan cahaya yang tepat akan selalu turut andil dalam baik dan
buruknya kualitas pencahayaan alami pada sebuah bangunan. Bukaan cahaya alami yang tidak
sesuai dengan kapasitas bangunannya juga akan memperburuk keadaan baik dalam hal
kenyamanan maupun kesehatan para pengguna. Jika bukaan cahaya pada suatu bangunan terlalu
lebar, akan menyebabkan keburukan pada kesehatan manusia karena radiasi yang diciptakan oleh
matahari itu sendiri, sebaliknya jika bukaan cahaya pada suatu bangat sangat kecil atau bahkan
tidak ada, dapat menyebabkan pemborosan pada penggunaan gedung, dan kurangnya kenyamanan
beraktivitas pengguna karena ruangan tersebut akan terasa lebih sempit. Terutama pada bangunan
gedung kantor, jika bukaan cahaya alalmi terlalu kecil, biaya pengoperasian kantor akan lebih
mahal, serta kenyamanan pengguna akan berkurang dikarenakan pengguna tidak dapat bekerja
dengan focus jika pencahayaan pada bangunan gedung kantor tersebut kurang.

1.2 State of Art


Penyusunan proposal ini mengambil beberapa referensi penelitian sebelumnya termasuk
jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini.

Judul Jurnal Pembahasan


KENYAMANAN VISUAL MELALUI Hasil Penelitian
PENCAHAYAAN ALAMI PADA Rekomendasi untuk mendukung
KANTOR kenyamanan visual dapat dicapai dengan
(STUDI KASUS GEDUNG DEKANAT modifikasi pada
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ruang, dapat berupa modifikasi interior
BRAWIJAYA MALANG) maupun eksterior. Modifikasi interior dapat
berupa penataan
Peneliti kembali layout ruang dan pola tata perabot,
Jusuf Thojib penambahan reflektor cahaya dalam ruang,
Muhammad Satya Adhitama atau dengan
Lokasi menggunakan bantuan pencahayaan buatan.
Malang, Indonesia Modifikasi eksterior dapat dengan
menambahkan
Tahun shading device (elemen pembayangan),
2013 memperbesar luasan jendela, atau
menambahkan skylight.
Simulasi Desain Fasad Optimal Terhadap Hasil Penelitian
Pencahayaan Alami Pada Gedung Prodi Horizontal screen sangat cocok digunakan
Arsitektur Universitas Malikussaleh pada bidang perimeter yang banyak terkena
Peneliti sinar matahari. Screen tersebut mampu
Atthaillah , Suhartina Wijayanti, Soraya mereduksi cahaya berlebih hingga
Masthura Hassan menyesisakan cahahaya optimal yang lebih
Lokasi banyak untuk kenyaman visual pada ruang.
Lhokseumawe, Indonesia Sementara, fasad dengan pola ligkaran
perforated tidak berkontribusi dalam
Tahun memeberikan cahaya optimal.
2018

EVALUASI SISTEM PENCAHAYAAN Hasil Penelitian


ALAMI DAN BUATAN PADA Penggunaan kaca
RUANG KERJA KANTOR KELURAHAN bewarna gelap menyebabkan tingkat
PANINGGILAN UTARA, intensitas cahaya alami yang masuk
CILEDUG, TANGERANG kedalam
ruang menjadi rendah. Usaha optimasi
Peneliti sederhana yang dilakukan dengan
Wisnu, Muji Indarwanto meningkatkan transparansi kaca menjadi 90
Lokasi % dinilai efektif dan menambah daya lampu
Tangerang, Indonesia yang digunakan,karena didapatkan hasil
yang cukup baik.
Tahun
2017

1.3 Rumusan Masalah


Penerapan konsep hemat energi dari pada sebuah bangunan dapat memberikan efek yang
sangat berpengaruh pada keberlanjutan ketersediaan energi. Salah satu usaha penghematan energi
pada bangunan oleh pemerintah adalah dengan pengoptimalan desain untuk mewadahi
penggunaan potensi alam, termasuk dalam pencahayaan. Masalah yang timbul adalah pengaruh
pencahayaan alami terhadap kenyamanan visual pengguna salah satunya dalam hal kefektivitasan
dalam berkegiatan dan efesiensi bangunan Gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Provinsi Riau (selanjutnya akan
disebut Gedung Kantor PUPRPKPP Provinsi Riau) salah satu nya dalam hal biaya. Belum ada
yang melakukan penelitian tentang bagaimana penggunaan dan pengoperasian Bangunan Gedung
Kantor PUPRPKPP Provinsi Riau ini sejak peresmian pada agustus 2013.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian berjudul “Pengaruh Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung
terhadap Efisiensi Operasional dan Kenyamanan Visual Pengguna (Studi Kasus: Bangunan
Gedung Kantor PUPRPKPP Provinsi Riau)”, yaitu untuk mengevaluasi pengaruh pencahayaan
pada suatu bangunan baik pada pengguna maupun operasional.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman baik atau tidaknya
pencahayaan penataan bukaan pencahayaan alami pada Bangunan Gedung Kantor PUPRPKPP
Provinsi Riau secara keseluruhan, sehingga dapat dijadikan wadah untuk masyarakat
menyampaikan pendapat.

II. DASAR-DASAR TEORI


2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kantor
Menurut Ulbert Silalahi (1977), tempat penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan
berlangsung disebut kantor, yakni suatu unit kerja yang terdiri atas ruangan, personil, peralatan
dan operasi pengelolaan informasi. Kantor dapat berupa ruang, gedung, maupun rumah. Tempat
ini nanti akan dijadikan sebagai pusat pengelolaan suatu perusahaan. Terdapat unsur-unsur dalam
kantor yaitu salah satunya dalam hal personil, secara garis besar yaitu pimpinan dan karyawan.

2.1.2 Pencahayaan Alami


Rahmania dan Sugini (2013). Pencahayaan alami merupakan cahaya yang bersumber dari
matahari. Pencahayaan alami dibutuhkan karena manusia memerlukan kualitas cahaya alami.
Penerapan pencahayaan alami sangat dibutuhkan salah satunya di karenakan hal ini dapat
mengakibatkan penghematan biaya. Ander (Dalam Riandito (2012) menjelaskan mengenai
beberapa strategi desain untuk pencahayaan alami, antara lain: peningkatan keliling zona
pencahayaan alami, penetrasi pencahayaan alami diatas ruangan, penggunaan ide “bukaan efektif”
untuk perkiraan awal pada area kaca yang optimal, pemantulan pencahayaan alami dalam ruang
untuk meningkatkan kecerahan ruang, penghindaran sorotan langsung cahaya alami didaerah tugas
visual yang kritis, penggunaan cahaya langsung secara hati – hati pada area dimana pekerjaan
nonkritis terjadi, dan penyaringan pencahayaan alami.
2.1.3 Kenyamanan Visual
Kenyamanan visual adalah perasaan nyaman seseorang yang bersifat subjektif berkaitan
dengan intensitas, distribusi dan kualitas pencahayaan di suatu tempat atau ruang.
Untuk pengupayaan kebutuhan cahaya pada suatu ruang, dapat dimaksilkan pada penataan bukaan
agar setiap penggunaan mendapatkan kualitas pencahayaan yang baik dalam melakukan kegiatan.
Sesuai dengan SNI 03-6575-2001: bahwa standar iluminasi yaitu mencapai 200 lux untuk
intensitas cahaya pada suatu ruang.

III. METODE PENELITIAN


3.1 Partisipan Penelitian
Partisipan dalam mencakup populasi dan sampel, populasi yaitu kawasan gedung Kantor
Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau, dan sampel berupa pengguna kantor ini sendiri yang rata-rata
berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil.

3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian


Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kuantitatif. metode ini digunakan
dalam meneliti terhadap sampel dan populasi penelitian, teknik pengambilan sampel umumnya
dilakukan dengan acak atau random sampling. Karena penelitian ini sudah ditentukan dari awal,
dan data-data yang diperoleh tidak dapat berubah. Peneliti harus netral dan tidak memihak atas
apa yang terjadi di lapangan. Dan memperoleh focus data setelah melakukan observasi lapangan.

3.3 Prosedur Penelitian


Melakukan observasi langsung ke lapangan melakukan wawancara terhadap responden,
analisis yang dilakukan terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian. Dibutuhkan setidaknya
10 responden pada penelitian ini. Baik observasi maupun wawancara terhadap responden tetap
menggunakan protocol kesehatan pada masa pandemic Covid-19.
IV. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tanggal (pada bulan November)


2020
11 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Pembuatan proposal
2 Pengajuan proposal
3 Pengajuan izin objek penelitian
4 Menentukan Metode Pengumpulan data
5 Pelaksanaan penelitian
6 Pengolahan data penelitian
7 Pengajuan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai