Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas karunia
dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sesuai dengan apa
yang diharapkan dan ditugaskan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam berbagai
keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun,
sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi
siapa saja yang membacanya.

Timika, Januari 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …..………………………………………….. i


KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………...........………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………...……………………….. 2
C. Tujuan ………………………….....…………………….… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam Ritmik ………….....…………………... 3
B. Asal Usul dan Sejarah Senam Ritmik ..………………… 3
C. Unsur-Unsur Senam Ritmik ………………………... 5
D. Aliran Senam Ritmik …………………………………… 6
E. Manfaat Senam Ritmik ……………………………... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………........……………….… 8
B. Saran ………………………………………………...… 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...… 9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau segala usaha yang
dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani dan rohani seseorang
sebagai anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan, dan prestasi puncak. Olahraga
merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat. Manfaat yang didapat dari berlohraga antara lain:
memperlancar metabolisme tubuh, meningkatkan kebugaran jasmani, mengurangi risiko berbagai
penyakit, menjaga berat badan, meningkatkan kapasitas otak dan mengurangi stress. Berbagai
manfaat olahraga yang telah disebutkan erat kaitannya dengan kesehatan jasmani maupun rohani
seseorang yang melakukannya. Kesehatan jasmani yang dimaksud berupa kesehatan organ tubuh,
sistem organ dan berbagai komponen biologis lainnya. Sedangkan kesehatan rohani berkaitan
dengan kesehatan kejiwaan seseorang.
Saat ini kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat jarang dilakukan. Dari fakta yang
ada, dapat diketahui bahwa minat seseorang untuk berolahraga sangat minim terlebih bagi
seseorang dengan aktivitas yang padat. Apabila dilihat pada ruang lingkup yang lebih sempit yaitu
di kalangan pelajar, kegiatan olahraga juga jarang dilakukan. Normalnya di kalangan pelajar,
olahraga dilakukan paling tidak satu minggu sekali dengan waktu rata-rata. Padahal, untuk
menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar dibutuhkan kegiatan olahraga secara rutin minimal 3
minggu sekali. Minimnya kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat khususnya pelajar
disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain: Waktu luang untuk berolahraga yang minim,
Gerakan olahraga yang seringkali monoton, Gerakan olahraga yang membuat lelah bagi orang
yang jarang melakukan.
Dari berbagai alasan minimnya kegiatan berolahraga tersebut perlu adanya alternatif
sebagai media berolahraga yang menyenangkan. Alternatif tersebut adalah melalui senam ritmik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan senam ritmik?
2. Bagaimana asal usul dan sejarah senam ritmik?
3. Apa saja unsur-unsur senam ritmik?
4. Apa saja aliran dalam senam ritmik?
5. Apa manfaat dari senam ritmik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian senam ritmik.
2. Untuk mengetahui asal usul dan sejarah senam ritmik.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur senam ritmik.
4. Untuk mengetahui aliran senam ritmik.
5. Untuk mengetahui manfaat senam ritmik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam Ritmik
Senam ritmik atau disebut juga senam irama, yaitu gerakan yang dilakukan dengan
iringan musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan
tanpa alat maupun dengan alat yang dipegang seperti bola, tali, tongkat, simpai, dan ganda.
Senam ritmik menuntut kepala, lengan, togok, dan kaki bergerak selaras dengan irama yang
mengiringi.

B. Asal Usul dan Sejarah Senam Ritmik


a. Asal-usul Senam Irama
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk ke
Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan
ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Dengan sendirinya
senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam yang diperkenalkan pertama
kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-
kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916 sistem itu
digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah sistem yang
dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda,
bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema inilah senam di Indonesia mulai tersebar, terutama
ketika ia pada 1918 membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru. Namun
demikian, cikal bakal penyebaran olahraga senam dianggap berawal dari Bandung. Alasannya,
sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun 1922 di
buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang lulus dari sekolah tersebut
selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia di sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang
baik, MGSS kemudian membuka cabang-cabangnya antara lain di Bogor, Malang, Surakarta,
Medan dan Probolinggo.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan senam yang
berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan
masyarakat, digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang
harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang
disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudahnya, murid-murid diharuskan memberi hormat
kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba yang dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,”
semua murid harus membungkuk dalam-dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno
Heika bersemayam. Jaman Taiso tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang
diwajibkan Jepang ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah
Belanda akhirnya dipakai kembali di sekolah-sekolah.

b. Sejarah Senam Ritmik


Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobic pada dunia pada tahun 1960-an. Pada
tahun 1970-an tarian aerobic menjadi berubah sejak tarian yang populer. Pada saat itu, sekelompok
orang mempelajari tarian dalam jangka waktu sekitar enam sampai delapan minggu. Tarian –
tarian ini diadakan di gereja , pusat rekreasi, klub kebugaran dan juga sekolah . Pada era ini, aerobic
telah jauh berkembang pesat dan berbeda. Sekarang aerobic bisa dilakukan secara individu dengan
menirukan gerakan senam yang terdapat dalam Video Senam Aerobic.

Aerobic yang dilakukan pada saat ini tidak seperti tarian. Pada saat ini, aerobic mempunyai
gerakan yang tersusun, tapi penampilannya tidak terpaku pada musik. Sebagai tambahan pula,
konsep aerobik ini telah meluas dengan adanya berbagai macam jenis latihan seperti halnya latihan
dengan kursi, low impact, high / low impact, step dan juga slide aerobic. Orang – orang telah
mengetahui bahwa aerobik menolong mereka berpenampilan lebih baik dan merasa lebih baik
dengan mendapatkan kesenangan dan kesehatan.

C. Unsur-Unsur Senam Ritmik


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam ritmik adalah :

1. Kelentukan
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh, misalnya pada saat
harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul, atau memutar pergelangan tangan.
Semua dapat dilakukan dengan mudah.

2. Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam ritmik. Hal ini untuk mendukung pada
saat melakukan gerakan dengan mengangkat satu kaki, atau pada saat beralih dari gerakan satu
kegerakan yang lainnya. Semua itu membutuhkan keseimabangan badan agar dalam melakukan
gerakan tidak sampai jatuh.

3. Keluwesan
Dalam melakukan senam ritmik, seseorang harus luwes dalam melakukan gerakan-
gerakannya. Untuk itu seorang peserta senam ritmik dituntut mempunyai keluwesan dalam
gerakannya.

4. Fleksibilitas
Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-gerakan yang dilakukan
selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri dan cocok dengan irama music yang
mengiringinya.

5. Kontinuitas
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan awal
senam ritmik hingga selesai.

6. Ketepatan dengan Irama.


Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan yang tepat dengan irama yang
mengiringinya. Sehingga bagaimanapun gerakan yang harus dilakukan tidak kelihatan atau terasa
janggal. Orang lainpun merasa enak melihatnya karena gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
peserta senam selalu tepat dengan alunan musik yang mengiringi.

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai
gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam
yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan
pada senam irama, yaitu:
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan
D. Aliran Senam Ritmik
Menurut perkembangannya senam ritmik dibagi dalam 3 aliran yaitu:
1. Senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara
Dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan
dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum
berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama
menciptakan system senam irama.

2. Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori oleh seorang guru musik.
Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin menyatakan lagu-lagu
dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan musik dari pada
gerakan.

3. Senam ritmik yang berasal dari seni Ballet


Dipelopori oleh Rudolf Van Laban (Hungarian).tahun 1879 – 1958. Ia berpendapat bahwa
senam irama mengandung:
- Dressur
- Prestasi olahraga

E. Manfaat Senam Ritmik


Setiap olahraga tentu memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, begitu
juga dengan senam ritmik.
Beberapa manfaat senam ritmik bagi tubuh yaitu:
 Dapat membakar lemak berlebihan dalam tubuh.
 Meningkatkan daya tahan jantung.
 Merupakan suatu program penurun berat badan.
 Melenturkan dan menguatkan otot-otot tubuh.
 Memperbaiki penampilan otot paha,lengan, pinggang perut dan dada.
 Mengkoordinasikan posisi otot yang tidak tepat pada posisi semestinya.
 Memberikan keseimbangan bagi organ-organ tubuh.
 Membuat tubuh menjadi lebih bugar.
 Menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
 Menyehatkan mental.
Senam ritmik terdiri dari beberapa tahapan gerakan, yaitu gerakan pemanasan, gerakan inti
dan gerakan pendinginan. Masing-masing tahapan gerakan dalam senam ritmik tentu saja
memberikan manfaat yang berbeda.

Berikut beberapa manfaat tahapan gerakan dalam senam ritmik:


a. Gerakan Pemanasan
Gerakan pemanasan terdiri dari beberapa gerakan seperti menggelengkan kepala ke arah kiri
dan arah kanan dan juga gerakan jalan ditempat. Gerakan pemanasan dalam senam ritmik
bermanfaat untuk mempersiapkan kondsi tubuh baik secara fisiologis maupun secara psikologis
agar dapat melaksanakan gerakan selanjutnya dengan baik, manghilangkan kaku pada persendian
dan otot-otot tubuh, dan meningkatkan suhu tubuh.

b. Gerakan Inti
Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti melompat, memutar
badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk melatih kekuatan otot dan kekuatan
tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan mengkoordinasika
gerakan otot-otot tubuh dan persendian.

c. Gerakan Pendinginan

Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti mengangkat
dan menurunkan kedua tangan secara perlahan-lahan. Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik
bermanfaat untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur pernafasan, dan menenangkan atau
mendinginkan kondisi tubuh.

https://annisatussaskiyyah.blogspot.com/2016/03/contoh-makalah-senam-ritmik.html
enam Irama (Ritmik) : Mempelajari
Pengertian, Gerakan, Manfaat, Contoh,
Unsur-unsur dan Sejarahnya.
Pendidikan Jasmani

December 16, 2017

Senam Irama (Ritmik) - Apakah senam irama adalah senam yang menggunakan musik?

Apakah semua senam yang menggunakan musik disebut senam irama atau senam ritmik?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kamu bisa membaca materi mengenai senam irama yang
akan kami uraikan dibawah ini, mulai dari pengertian senam irama, gerakan, manfaat, contoh,
unsur-unsur sampai dengan sejarahnya.

Daftar Isi

1. Pengertian Senam Irama


2. Sejarah Senam Irama
3. Aliran Senam Irama
4. Prinsip Senam Irama
5. Jenis Senam Irama
6. Macam-macam Senam Ritmik / Irama
7. Unsur-unsur Senam Irama
8. Gerakan Inti Senam Irama
9. Gerakan Senam Irama
10. Contoh Senam Irama
11. Alat Senam Irama
12. Tujuan Senam Irama
13. Manfaat Senam Irama
Pengertian Senam Irama
Ada yang mengatakan kalau senam aerobik, senam manula, senam ibu hamil, senam SKJ atau
sejenisnya yang menggunakan musik sebagai panduan gerak sebagai senam irama.

Apakah kamu salah satunya? :D

Barangkali ada benarnya karena senam-senam semacam itu memang mengandalkan irama musik
sebagai panduan gerak. Akan tetapi senam irama atau senam ritmik yang akan dibahas disini
sangat berlainan dari senam-senam tersebut.

Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam artistik dimana seorang atlet
atau sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan nuansa
akrobatik, balet dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola (ball), pita
(ribbon), tali (rope), gada (club), dan simpai (hoop).

Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan pertandingan
senam irama internasional, sementara itu senam aerobik misalnya, merupakan senam yang
dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dimana dalam senam ini
sekelompok peserta melakukan gerakan senam dengan dipandu oleh seorang pemandu senam.

Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum hawa. Namun akhirnya
Jepang mulai mempelopori untuk menciptakan nomor putra dalam senam irama meski hal ini
masih berlaku di kalangan Jepang saja.

Kenapa senam ini didominasi oleh kaum hawa?

Pertama-tama karena senam ini dilahirkan di Eropa oleh beberapa pakar yang justru merupakan
pakar di bidang seni.

Dalam perkembangannya, senam irama sangat banyak mengadopsi gerakan balet dan waktu itu
tari balet ini juga identik dimiliki oleh kaum hawa.

Hal ini berlangsung turun-temurun sehingga senam irama yang awalnya memang dilakukan oleh
kaum hawa, menjadi identik sebagai kegiatan olah raga kaum hawa dan sampai sekarang telah
menjadi tradisi yang demikian.

Sejarah Senam Irama


via pinterest.com

Sejarah senam irama bermula dari gagasan Jean-Georges Noverre (1727-1810), Francois
Delsarte (1811-1871), dan Rudolf Bode (1881-1970).
Ketiganya percaya atas pentingnya ekspresi gerak dimana seseorang menggunakan tubuhnya
untuk mencipta keindahan melalui rangkaian gerak tertentu.

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke 19 dalam suatu
sistem latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari gerakan bebas yang
kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik estetis” yang mana seorang atlet mengekspresikan
dirinya, emosi dan perasaannya melalui pergerakan tubuh.

Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western Female
Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837.

Dalam program latihan yang diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace without
dancing”, pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai dari gerakan
sederhana menuju gerakan kompleks.

Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor gagasan mengenai tubuh, ekspresi tubuh, gerak
dan musik dengan berbagai jenis gaya.

Kemudian pada tahun 1900, semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di sekolah Gymnastics
Rhytmic Swedia dan setelahnya banyak juga sekolah-sekolah gymnastik yang mengembangkan
hal serupa.

Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan gagasan
gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya sebelumnya, yakni Medau
menciptakan suatu sistem gerak senam artistik dengan menggunakan alat (bola, pita, tali, gada,
dan simpai) sehingga senam ini mulai terlihat berbeda dengan pertunjukan balet kontemporer,
tari atau akrobat.

Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia.

FIG sendiri kemudian memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada tahun
1961.

Mula-mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah menjadi olahraga gimnastik
ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama atau gimnastik ritmis.

Pertandingan internasioal pertama kali dalam cabang ini untuk atlet individual dimulai di
Budapest pada tahun 1963, sementara pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di
Copenhagen, Denmark pada tahun 1967.

Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade di tahun 1984 di Los Angles untuk kelas
individu. Lalu untuk pertandingan kelompok mulai masuk pada tahun 1996 di Olimpiade
Atlanta.

Aliran Senam Irama


via pinterest.com

Dari pembahasan pada poin sejarah senam irama, disebutkan ada beberapa tokoh kunci yang
gagasannya menjadi dasar dalam senam irama.

Jika dipetakan, maka aliran senam irama ini berasal dari tiga disiplin yang berbeda, yakni teater,
musik, dan tari.

Gagasan teater yang mendasari senam irama ini dicetuskan oleh Francois Delsarte (1811-1871).

Sementara itu, hadirnya elemen musik dalam senam irama diprakarsai ileh Rudolf Bode (1881-
1970).
Dan terakhir, elemen tari sangat kental mewarnai senam irama karena diprakarsai oleh beberapa
tokoh seperti Peter Henry Ling dan Catharine Beecher. A

Tiga elemen tersebut senantiasa menjadi warna dalam senam irama.

Pada era gymnastic modern, banyak tokoh senam irama yang terus menerus melakukan
eksplorasi untuk memperbaharui senam irama.

Salah satu tokoh penting yang pemikirannya dipraktikkan dalam senam irama saat ini adalah
Hinrich Medau yang telah melakukan berbagai evolusi dalam senam irama dan melahirkan
gagasan senam irama dengan menggunakan alat sebagaimana yang bisa kita temui dalam
kompetisi senam irama saat ini.

Prinsip Senam Irama


via pinterest.com

Setidaknya ada tiga prinsip dalam senam irama, yaitu

1. Irama

Seusai dengan namanya, irama dalam senam irama merupakan hal penting.

Irama bukan melulu soal musik, namun soal ritme tubuh ketika melakukan gerakan, yakni kapan
atlet akan bergerak dengan tempo cepat, sedang dan lambat dengan beragam levelitas tubuh dan
jenis mobilitasnya.

Musik dalam hal ini memberikan nuansa kedalaman atau membantu penghayatan atlet atas
gerakan tubuh yang dilakukannya dan hal ini sangat dekat kaitannya dengan persoalan
menuangkan emosi dalam gerak.

2. Fleksibilitas Tubuh

Selain irama, fleksibilitas tubuh juga menjadi suatu prinsip dalam senam irama. Yang dimaksud
sebagai fleksibilitas dalam hal ini adalah kemampuan tubuh untuk menciptakan dan melakukan
berbagai jenis gerakan dengan atau tanpa alat.

Fleksibilitas tubuh ini merupakan hal yang terus menerus dilatih oleh atlet sejak pertama kali ia
latihan hingga ia menjadi seorang atlet profesional.

Sekalipun kemudian ia telah menjadi atlet profesional, ia tak akan selesai untuk melatih
fleksibilitas tubuhnya.

3. Kontinuitas Gerak

Kontinuitas gerak berkenaan dengan rangkaian gerak yang tersusun dalam satu koreografi utuh
senam irama yang dipertandingkan.

Gerak dalam senam irama bukan semata-mata terbentuk atas penggabungan dari beberapa jenis
gerakan.

Bilamana rangkaian gerak tersebut berangkat dari konsep yang kuat, disertai dengan gagasan
teatrikal tertentu, maka kontinuitas gerak dalam koreografi tersebut seolah tampak mengalir
seperti membawa kisah yang disampaikan melalui tubuh.

Jenis Senam Irama


via pinterest.com

Dalam senam irama yang diperlombakan dalam ajang internasional ada dua jenis kategori yang
saat ini sedang dijalankan, yakni kategori individu dan berkelompok:

1. Individu

Senam irama pada kategori individu dilakukan hanya oleh seorang atlet yang mempertunjukan
koreografinya dengan sebuah alat saja atau tanpa alat.

2. Berkelompok

Berbeda dengan kategori senam irama individu, dalam senam irama berkelompok para atlet bisa
menggunakan satu jenis alat saja atau beberapa jenis alat untuk merangkai koreografi.

Macam-macam Senam Ritmik / Irama


via pinterest.com
Berdasarkan alat yang dipergunakan, macam-macam senam ritmik atau senam irama bisa dibagi
menjadi 6, yakni:

1. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Bola

Jika alat ini dipergunakan oleh atlet yang perform pada kelas individu, maka jumlah bola yang
dibutuhkan hanyalah satu.

Demikianpun dalam grup, masing-masing atlet hanya mendapat satu bola meski pada nantinya
bola tersebut digunakan, 1 atlet bisa bermain lebih dari satu bola, yakni dengan menggunakan
bola milik rekannya.

Bola bisa dimainkan dengan cara dilempar, digelindingkan, dibawa dengan berbagai macam
jenis gerakan atau gestur, dan lain sebagainya.

Semakin sulit permainan yang dilakukan oleh atlet ketika berinteraksi dengan bola, maka poin
yang didapatkan semakin tinggi.

2. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Pita

Seperti halnya pada senam ritmik dengan alat berupa bola, pada alat ini masing-masing atlet
hanya diperbolehkan menggunakan sebuah pita yang dimainkan dengan berbagai jenis cara dan
gaya seperti diputar dengan putaran besar diputar dengan putaran kecil berpola, dilempar, dililit
ke tubuh lalu dilepaskan kembali, dan sebagainya.

3. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Tali

Penggunaan alat berupa tali ini bisa disetarakan dengan pita sebagaimana telah dijelaskan di atas
dan akan lebih lanjut di jelaskan pada poin pembahasan berikutnya.

4. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Gada

Tiap atlet akan menggunakan dua buah gada yang bisa dipegang dengan satu atau dua tangan,
gada ini bisa dilempar dan dimain-mainkan dan diikuti dengan berbagai jenis gerakan tubuh
yang sulit namun indah.

5. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Simpai

Simpai mayoritas dipergunakan dengan cara dilempar untuk ditangkap dengan berbagai cara,
atau diputar dengan menggunakan bagian tubuh tertentu dan gestur tubuh tertentu, misalnya
diputar dengan pergelangan tangan sembari sang atlet juga memutar tubuhnya dengan bertumpu
pada satu kaki.

Unsur-unsur Senam Irama


via pinterest.com

Berikut ini merupakan beberapa unsur dasar yang harus dikuasai oleh atlet senam irama.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Kelenturan

Kelenturan jelas menjadi menu utama dalam senam irama karena bagaimanapun juga senam
irama sangat kental dengan nuansa akrobatik dan balet yang menonjolkan gestur-gestur dan
gerakan lentur yang diikuti dengan lekukan-lekukan tubuh dan persendian ekstrim.

2. Kekuatan

Kekuatan jelas merupakan pondasi bagi seorang atlet senam irama. Tanpa kekuatan yang bagus
tentunya mustahil bagi atlet senam untuk melakukan gerakan-gerakan sulit.

Jangankan gerakan sulit, gerakan cepatpun barangkali tak akan bisa dilakukan dengan durasi
panjang.

3. Ketrampilan

Salah satu yang dinilai dalam senam irama adalah ketrampilan atau daya kreativitas atlet senam
irama untuk menciptakan koreografi gerak.

Umumnya, senam dengan variasi gerak yang beragam mendapatkan poin bagus, terlebih jika
atlet bisa menciptakan gerakan baru yang secara teknis sulit dilakukan serta memiliki nilai
keindahan.

4. Keseimbangan

Keseimbangan juga merupakan hal penting untuk melangsungkan koreografi gerak. Untuk
gerakan-gerakan sulit, misalnya berputar dengan satu kaki sambil menangkap bola tentunya
membutuhkan keseimbangan yang bagus.

5. Keluwesan

Keluwesan gerak menandakan adanya kedalaman latihan yang pernah ditempuh oleh atlet karena
keluwesan ini hanya bisa diperoleh melalui latihan secara berkala atas koreografi yang sedang
disusun.

Keluwesan ini juga berfungsi bila sewaktu-waktu atlet membutuhkan improvisasi pada saat
sedang melangsungkan performanya.

Luwes dalam konteks ini bukan semata-mata soal tubuh, namun juga soal respon spontan atas
berbagai hal yang sedang berlangsung.
6. Ketepatan

Senam irama membutuhkan ketepan hitungan yang baik karena sang atlet tak hanya menghitung
pola langkah pada ruang, tak hanya menghitung detik-detik jatuhnya alat saat dilempar untuk
ditangkap kembali, namun juga harus seirama dengan musik yang mengiringi performnya.

7. Keindahan

Poin ini merupakan poin yang penting karena senam irama lahir dari wilayah seni pertunjukan
dan masih menjadi elemen utama dalam senam irama.

Gerakan Inti Senam Irama


via pinterest.com

Gerakan inti dalam senam irama justru merupakan gerakan-gerakan dasar yang wajib dimiliki
oleh pesenam dan berangkat dari gerakan dasar inilah kemudian atlet senam irama bisa
menciptakan koreografinya sendiri.

Jika dikategorikan, ada 3 disiplin yang mendasari gerakan inti dalam senam irama, yakni gerakan
akrobatik, gerakan senam lantai, dan gerakan tari khususnya balet.

Berikut ini berbagai jenis gerakan yang wajib dikuasai oleh atlet senam irama:

1. Gerakan roll (roll depan, belakang) baik yang dimulai dari bawah atau dari posisi
berdiri
2. Gulingan (sejenis roll dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan
lintasan) depan, belakang, dan samping.
3. Salto (depan dan belakang)
4. Kayang
5. Meroda
6. Handstand
7. Headstand
8. Sikap Lilin
9. Split (depan dan samping) dengan posisi duduk dan split dengan posisi berdiri
10. Gerakan dasar tari balet
11. Senam kelenturan
12. Gerakan dasar sikap Yoga

Gerakan-gerakan tersebut merupakan sebagian kecil dari yang dipelajari oleh atlet senam irama.

Namun demikian, gerakan-gerakan tersebut sangat penting untuk menjadi dasaran penciptaan
gerak yang rumit disertai dengan penggunaan alat senam dalam senam irama.

Gerakan Senam Irama


via pinterest.com

Gerakan senam irama pada bagian ini fokus pada gerakan-gerakan dasar dengan menggunakan
alat senam irama seperti bola, simpai, gada, pita, dan tali.

Berikut ini merupakan contoh gerakan senam irama pada teknik-teknik tertentu yang pernah
dilakukan oleh para atlet senam irama:

1. Pesenam memasuki arena, menyiapkan alat dan bersiap dengan posisi pose
sekaligus dengan alat untuk memulai gerakan pertama. Atlet berpose atau diam
tak bergerak di satu pose sampai musik pengiring diputar. Hal ini merupakan
gerakan awal yang paling umum dilakukan oleh semua atlet senam irama.
2. Jika atlet senam irama menggunakan alat berupa bola, misalnya, gerakan
senam bisa diawali dengan cara sang atlet melemparkan bola dengan ketinggian
tertentu, lalu ia memutar tubuhnya beberapa kali dengan sikap tangan kanan di
atas, kepala lurus menghadap kedepan, kaki kanan lurus dan jinjit sebagai poros
putaran, kaki kiri ditekuk 180 derajad dengan posisi lutut sejajar dengan pinggul,
tumit membentuk posisi poin. Setelah berputar beberapa kali tanpa berpindah,
bola akan jatuh dan dengan perhitungan tertentu bola itu jatuh tepat pada tangan
kanan yang berada pada posisi terangkat dengan telapak kanan terbuka, siap
menangkap bola.
3. Masih dengan alat berupa bola, atlet juga bisa melemparkan bola ke arah atas-
depan, lalu ia berguling/roll depan beberapa kali sejauh arah bola jatuh, lalu ia
menangkapnya dengan menggunakan, misalnya, satu tangan, dua tangan, atau
dengan dua telapak kaki dengan posisi tubuh mengarah ke sikap lilin.
4. Jika atlet senam irama menggunakan alat berupa pita, maka salah satu
gerakannya bisa demikian, yakni atlet berputar dengan sikap tubuh seperti yang
telah dijelaskan pada poin nomor 2 di atas, sembari salah satu tangannya yang
memegang stik pita memutarkan pita hingga membentuk pola-pola tertentu.
5. Senam dengan menggunakan pita bisa juga menggunakan gerakan
menggerakkan pita dengan posisi tubuh split bawah, atau berdiri dengan satu
kaki, sementara kaki satunya diangkat lurus ke atas dengan sudut 180 derajad.
6. Sama halnya dengan pita, atlet yang menggunakan tali juga bisa melakukan
gerakan yang serupa degan gerakan yang dilakukan dengan alat pita.
7. Dengan alat senam irama berupa simpai, misalnya, pesenam bisa memutar
simpai dengan menggunakan salah satu kaki dengan posisi tubuh kayang
sehingga yang tampak dalam posisi tersebut, kedua tangan dan salah satu kaki
menjadi penyangga tubuh, sementara kaki satunya diangkat ke atas dan
memutarkan simpai.
8. Jika atlet senam irama menggunakan gada sebagai alat, misalnya, gerakan
senam bisa dilakukan dengan cara melemparkan gada ke atas, lalu ia
melakukan salto di tempat dan setelah ia selesai salto, maka ia berpose dengan
pose rumit untuk menagkap gada dengan menggunakan tangannya.

Gerakan-gerakan tersebut tentunya hanya sebagian kecil dari ribuan jenis gerakan yang pernah
dilakukan oleh para atlet senam irama.

Contoh Senam Irama


via pinterest.com

Contoh berikut ini merupakan deskripsi potongan gerakan video senam irama yang dilakukan
oleh seorang pesenam rusia, Anna Bessonova dengan alat berupa pita pada kejuaraan dunia di
Benidorm 2008.

1. Posisi siap yang dijadikan awalan oleh Anna adalah dengan memposisikan tubuhnya
dengan posisi berdiri, tangan kanan memegang stik pita pada posisi teracung keatas,
kepala dililit pita dengan satu lilitan, tangan kiri memegang pita dan menyisakan sisanya
dilantai.

Posisi tangan kanan, lilitan pita di kepala dan pita yang terpegang di tangan kiri merupakan
posisi sejajar-miring. Kedua kaki tegak, lurus, jinjit seperti gestur balerina. Anna Bessonova
mulai bergerak setelah musik menyala.

2. Gerakan pertama setelah musik menyala adalah ia memutar tangan kanannya untuk
melepaskan lilitan pita dikepalanya dan langsung disusul dengan putaran tubuh yang diawali
juga oleh gerakan memutar dari tangan kanan dan dibantu dengan tolakan kaki kanan ke arah
kanan dan kaki kiri masih berjinjit menjadi tumpuan.

Selama melakukan gerakan tersebut, Anna Bessonova tak henti-hentinya membuat putaran-
putaran kecil pada pitanya seiring tubuhnya yang sedang berputar dengan satu kaki dan pita
tersebut bergerak-gerak dengan membentuk suatu pola tertentu.

3. Gerakan lain yang dilakukan Anna Bessonova adalah membuat lingkaran besar dengan pita
yang diikuti dengan gerakan meroda beberapa kali untuk memindahkan tubuhnya ke tengah
arena, setelah itu ia membuat beberapa gerakan melangkah sembari membuat putaran pita
tampak berkeliling mengitari kakinya, cara melangkah yang dilakukan adalah dengan
mengangkat salah satu kaki hingga lurus ke atas dan menurunkannya ke depan secara bergantian.

Di sela-sela gerakan itulah pita terus diputar di sela-sela dimensi gestur yang tercipta ketika
melangkah.

4. Gerakan roll juga digunakan oleh Anna Bessonova ketika ia melemparkan stik pita ke arah
depan dan ia mengejarnya dengan gerakan roll depan beberapa kali lalu menangkapnya dan
langsung menggerakan pita tersebut hingga membentuk pola-pola tertentu.

Empat hal tersebut merupakan salah satu contoh potongan gerakan senam irama dengan
menggunakan alat pita.

Alat Senam Irama


via pinterest.com

Sesuai dengan peraturan Federation Internationale De Gymnastique (FIG), ada beberapa alat
yang dipergunakan dalam senam irama, yakni bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club),
dan simpai (hoop).

Lalu bagaimana dengan detail ukuran, berat, dan bentuknya dari alat-alat tersebut? Berikut
uraian selengkapnya:

1. Bola (Ball)

Bola dalam senam irama memiliki diameter antara 18-20 cm. Material yang dipergunakan untuk
membuat bola ini bisa dengan bahan karet atau plastik dengan berat 400 gram.

Dalam senam irama, bola boleh dimainkan dengan cara dipegang, dilempar, digelindingkan pada
permukaan tubuh atau dengan variasi lain dengan catatan bahwa bola tersebut tidak boleh jatuh
kelantai selama pesenam melangsungkan koreografinya.

2. Pita (Ribbon)
Pita yang dipergunakan dalam kompetisi senam irama terbuat dari bahan halus seperti misalnya
kain satin yang diberi pegangan berupa tongkat pendek dengan ukuran panjang 35 cm dan
dengan diameter 1 cm.

Tongkat ini bisa berbahan kayu atau plastik dengan warna menyesuaikan warna pita.

Sementara, pita itu sendiri memiliki ukuran panjang 6 meter (untuk pesenam senior) dan 5 meter
untuk pesenam junior), lebar 4-6 cm dan berat minimal 35 gram.

Pita ini dimainkan dengan cara diayunkan, dibuat putaran, spiral, dan sebagainya mengiringi
gerak tubuh pesenam.

Ketika pita ini dimainkan, pesenam tidak diperbolehkan menjatuhkan stik (karena kesalahan
teknis) atau membuat pita tersebut terlilit dan kusut.

3. Tali (Rope)

Tali yang dipergunakan untuk senam irama terbuat dari bahan yang halus dan nyaman untuk
dipegang pesenam, terbuat dari serat sintetis yang diberi warna yang menarik sesuai dengan
kostum pesenam.

Panjang tali bervariasi dan disesuaikan dengan postur tubuh pesenam, yakni dengan cara
menginjak bagian tengah tali, lalu kedua ujungnya sampai hingga bahu pesenam.

Tali ini dimainkan dengan berbagai cara seperti skiping, diayun sampai membentuk lingkaran,
dilempar, dan lain sebagainya asal tali ini tidak terlepas dari tangan dan jatuh kelantai secara
tidak sengaja/di luar konsep sewaktu pesenam membuat gerakan akrobatik.

4. Gada (Club)

Gada dalam pertandingan senam irama berjumlah 2 buah untuk masing-masing pesenam.

Gada ini berbentuk seperti botol dengan leher yang panjang sebagai pegangan, terbuat dari bahan
plastik polyolefin dengan berat 150 gram dan berukuran panjang 40-50 cm.

Gada ini dimainkan dengan cara digerakkan seirama dengan ayunan tubuh, dilempar ke atas
untuk ditangkap kembali dan sebagainya sejauh gada tersebut tidak terjatuh ke lantai akibat dari
kesalahan teknis.

5. Simpai (Hoop)

Ukuran simpai yang boleh dipergunakan dalam kompetisi senam irama adalah simpai dengan
diameter 51-90 cm dengan berat minimal 300 gram.

Simpai ini terbuat dari bahan plastik atau kayu, bisa berwarna natural atau diberi pewarna lain
yang menyesuaikan dengan kostum pesenam.
Dalam kompetisi, simpai ini dimainkan dengan cara dipegang, dilempar untuk kemudian di
tangkap kembali, diputar dengan lengan, leher, dada atau pinggul atau dengan banyak cara yang
membuat pesenam melakukan gerakan tertentu yang terstimulasi oleh simpai.

Tujuan Senam Irama


via pinterest.com

Senam irama membutuhkan ketahanan fisik yang bagus serta kreativitas para pesenamnya untuk
dipertandingkan dalam kompetisi tingkat daerah, nasional atau internasional.
Tujuan utama senam irama tentu untuk mendapatkan skor sempurna dan memenangkan
pertandingan, namun selain itu umumnya koreografi senam merupakan suatu pertunjukan
tersendiri yang bisa menghibur serta membuat kagum penontonnya.

Di satu sisi, senam irama merupakan suatu disiplin yang membuat para pesenam tergerak dan
terus berusaha melewati batasan-batasan tubuhnya.

Semakin tinggi tingkat kesulitan gerak menandakan kedalaman latihan yang telah dialami oleh
pesenamnya.

Biasanya, para pesenam ini mendapatkan kepuasan mutlak ketika ia berhasil melewati batasan
dirinya dan berhasil melakukan gerakan sulit atau menciptakan gerakan baru.

Manfaat Senam Irama


Salah satu efek dari senam irama tentu bisa membuat tubuh atlet terjaga kesehatan dan
kebugarannya.

Selain itu, tubuh atlet senam irama pada umumnya terjaga proporsinya, siap, tegap, ramping,
fleksibel, lentur, luwes, serta penuh energi.

Meski demikian, manfaat senam irama tak hanya dirasakan oleh para pesenamnya, bagi
penonton, senam irama memberikan kesenangan tersendiri dan bahkan mampu menstimulus
penonton untuk rajin berolah raga.

Tiap-tiap bentuk koreografi dalam senam irama juga berfungsi sebagai medan refrensi dan
pengetahuan tentang kemungkinan gerak tubuh.

Hal ini penting sebagai pondasi penciptaan gerak baik dalam disiplin senam irama, senam lantai,
atau disiplin lain seperti tari dan sirkus akrobatik.

Demikianlah beberapa informasi tentang senam irama yang bisa kami sajikan dalam artikel ini.
Semoga bermanfaat.

https://gudangpelajaran.com/senam-irama/

Anda mungkin juga menyukai