Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SENAM

SENAM RITMIK

Oleh

Orhellyna putri ume


22320048

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI UNIVERSITAS ARTHA WACANA KUPANG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas
karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sesuai
dengan apa yang diharapkan dan ditugaskan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam
berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya
bagi siapa saja yang membacanya.

Kupang, oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …..………………………………………….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………...........………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………...1
B. Rumusan Masalah ………………...……………………….. 2
C. Tujuan ………………………….....…………………….…. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam Ritmik ………….....………………….… 3
B. Asal Usul dan Sejarah Senam Ritmik ..……………………. 3
C. Unsur-Unsur Senam Ritmik ……………………….………. 5
D. Aliran Senam Ritmik ………………………………………. 6
E. Manfaat Senam Ritmik …………………………….………..6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………........……………….… 8
B. Saran ………………………………………………...… 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...… 9


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau segala
usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani
dan rohani seseorang sebagai anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan, dan
prestasi puncak. Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat. Manfaat
yang didapat dari berlohraga antara lain: memperlancar metabolisme tubuh,
meningkatkan kebugaran jasmani, mengurangi risiko berbagai penyakit, menjaga berat
badan, meningkatkan kapasitas otak dan mengurangi stress. Berbagai manfaat olahraga
yang telah disebutkan erat kaitannya dengan kesehatan jasmani maupun rohani
seseorang yang melakukannya. Kesehatan jasmani yang dimaksud berupa kesehatan
organ tubuh, sistem organ dan berbagai komponen biologis lainnya. Sedangkan
kesehatan rohani berkaitan dengan kesehatan kejiwaan seseorang.

Saat ini kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat jarang dilakukan. Dari


fakta yang ada, dapat diketahui bahwa minat seseorang untuk berolahraga sangat
minim terlebih bagi seseorang dengan aktivitas yang padat. Apabila dilihat pada ruang
lingkup yang lebih sempit yaitu di kalangan pelajar, kegiatan olahraga juga jarang
dilakukan. Normalnya di kalangan pelajar, olahraga dilakukan paling tidak satu minggu
sekali dengan waktu rata-rata. Padahal, untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar
dibutuhkan kegiatan olahraga secara rutin minimal 3 minggu sekali. Minimnya
kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat khususnya pelajar disebabkan oleh
beberapa alasan, antara lain: Waktu luang untuk berolahraga yang minim, Gerakan
olahraga yang seringkali monoton, Gerakan olahraga yang membuat lelah bagi orang
yang jarang melakukan.

Dari berbagai alasan minimnya kegiatan berolahraga tersebut perlu adanya


alternatif sebagai media berolahraga yang menyenangkan. Alternatif tersebut adalah
melalui senam ritmik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan senam ritmik?
2. Bagaimana asal usul dan sejarah senam ritmik?
3. Apa saja unsur-unsur senam ritmik?
4. Apa saja aliran dalam senam ritmik?
5. Apa manfaat dari senam ritmik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian senam ritmik.
2. Untuk mengetahui asal usul dan sejarah senam ritmik.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur senam ritmik.
4. Untuk mengetahui aliran senam ritmik.
5. Untuk mengetahui manfaat senam ritmik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam Ritmik
Senam ritmik atau disebut juga senam irama, yaitu gerakan yang dilakukan dengan
iringan musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat
dilakukan tanpa alat maupun dengan alat yang dipegang seperti bola, tali, tongkat, simpai,
dan ganda. Senam ritmik menuntut kepala, lengan, togok, dan kaki bergerak selaras dengan
irama yang mengiringi.

B. Asal Usul dan Sejarah Senam Ritmik


a. Asal-usul Senam Irama
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali
masuk ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini
bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di
sekolah-sekolah. Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga
diajarkan di sekolah. Senam yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah
senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-kemungkinan
gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916 sistem itu
digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah
sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari
angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema
inilah senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918 membuka
kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru. Namun demikian,
cikal bakal penyebaran olahraga senam dianggap berawal dari Bandung.
Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di
Bandung, ketika pada thun 1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en
Sporschool). Mereka yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi
instruktur senam Swedia di sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang baik,
MGSS kemudian membuka cabang-cabangnya antara lain di Bogor, Malang,
Surakarta, Medan dan Probolinggo.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan
senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di
sekolah dan di lingkungan masyarakat, digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah
sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-
sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara
serentak. Sebelum dan sesudahnya, murid-murid diharuskan memberi hormat
kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba yang dikumandangkan yang
berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus membungkuk dalam-dalam menghadap
utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam. Jaman Taiso tidak
berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang diwajibkan Jepang
ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda
akhirnya dipakai kembali di sekolah-sekolah.
b. Sejarah Senam Ritmik
Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobic pada dunia pada tahun
1960-an. Pada tahun 1970-an tarian aerobic menjadi berubah sejak tarian yang
populer. Pada saat itu, sekelompok orang mempelajari tarian dalam jangka waktu
sekitar enam sampai delapan minggu. Tarian – tarian ini diadakan di gereja , pusat
rekreasi, klub kebugaran dan juga sekolah . Pada era ini, aerobic telah jauh
berkembang pesat dan berbeda. Sekarang aerobic bisa dilakukan secara individu
dengan menirukan gerakan senam yang terdapat dalam Video Senam Aerobic.

Aerobic yang dilakukan pada saat ini tidak seperti tarian. Pada saat ini, aerobic
mempunyai gerakan yang tersusun, tapi penampilannya tidak terpaku pada musik.
Sebagai tambahan pula, konsep aerobik ini telah meluas dengan adanya berbagai
macam jenis latihan seperti halnya latihan dengan kursi, low impact, high / low
impact, step dan juga slide aerobic. Orang – orang telah mengetahui bahwa aerobik
menolong mereka berpenampilan lebih baik dan merasa lebih baik dengan
mendapatkan kesenangan dan kesehatan.

C. Unsur-Unsur Senam Ritmik


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam ritmik adalah :

1. Kelentukan
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh,
misalnya pada saat harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul, atau
memutar pergelangan tangan. Semua dapat dilakukan dengan mudah.

2. Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam ritmik. Hal ini untuk
mendukung pada saat melakukan gerakan dengan mengangkat satu kaki, atau pada
saat beralih dari gerakan satu kegerakan yang lainnya. Semua itu membutuhkan
keseimabangan badan agar dalam melakukan gerakan tidak sampai jatuh.

3. Keluwesan
Dalam melakukan senam ritmik, seseorang harus luwes dalam melakukan
gerakan-gerakannya. Untuk itu seorang peserta senam ritmik dituntut mempunyai
keluwesan dalam gerakannya.

4. Fleksibilitas
Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-gerakan
yang dilakukan selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri dan
cocok dengan irama music yang mengiringinya.

5. Kontinuitas
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari
gerakan awal senam ritmik hingga selesai.

6. Ketepatan dengan Irama.


Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan yang tepat dengan
irama yang mengiringinya. Sehingga bagaimanapun gerakan yang harus dilakukan
tidak kelihatan atau terasa janggal. Orang lainpun merasa enak melihatnya karena
gerakan-gerakan yang dilakukan oleh peserta senam selalu tepat dengan alunan
musik yang mengiringi.

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar
mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai
dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada
tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan

D. Aliran Senam Ritmik


Menurut perkembangannya senam ritmik dibagi dalam 3 aliran yaitu:
1. Senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara
Dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia
menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan
dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan
masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan system
senam irama.

2. Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori oleh seorang guru musik.
Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin menyatakan
lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan
musik dari pada gerakan.

3. Senam ritmik yang berasal dari seni Ballet


Dipelopori oleh Rudolf Van Laban(Hungarian).tahun 1879 – 1958. Ia
berpendapat bahwa senam irama mengandung:
- Dressur
- Prestasi olahraga

E. Manfaat Senam Ritmik


Setiap olahraga tentu memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, begitu
juga dengan senam ritmik.
Beberapa manfaat senam ritmik bagi tubuh yaitu:
➢ Dapat membakar lemak berlebihan dalam tubuh.
➢ Meningkatkan daya tahan jantung.
➢ Merupakan suatu program penurun berat badan.
➢ Melenturkan dan menguatkan otot-otot tubuh.
➢ Memperbaiki penampilan otot paha,lengan, pinggang perut dan dada.
➢ Mengkoordinasikan posisi otot yang tidak tepat pada posisi semestinya.
➢ Memberikan keseimbangan bagi organ-organ tubuh.
➢ Membuat tubuh menjadi lebih bugar.
➢ Menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
➢ Menyehatkan mental.
Senam ritmik terdiri dari beberapa tahapan gerakan, yaitu gerakan pemanasan,
gerakan inti dan gerakan pendinginan. Masing-masing tahapan gerakan dalam senam
ritmik tentu saja memberikan manfaat yang berbeda.

Berikut beberapa manfaat tahapan gerakan dalam senam ritmik:


a. Gerakan Pemanasan
Gerakan pemanasan terdiri dari beberapa gerakan seperti menggelengkan
kepala ke arah kiri dan arah kanan dan juga gerakan jalan ditempat. Gerakan
pemanasan dalam senam ritmik bermanfaat untuk mempersiapkan kondsi tubuh
baik secara fisiologis maupun secara psikologis agar dapat melaksanakan gerakan
selanjutnya dengan baik, manghilangkan kaku pada persendian dan otot-otot tubuh,
dan meningkatkan suhu tubuh.

b. Gerakan Inti
Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti
melompat, memutar badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk
melatih kekuatan otot dan kekuatan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan
tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan mengkoordinasika gerakan otot-otot tubuh
dan persendian.

c. Gerakan Pendinginan

Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa


gerakan seperti mengangkat dan menurunkan kedua tangan secara
perlahan-lahan. Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik bermanfaat
untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur pernafasan, dan
menenangkan atau mendinginkan kondisi tubuh
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari berbagai paparan mengenai olahraga dan senam irama, dapat disimpulkan bahwa
senam irama merupakan kegiatan yang bermanfaat serta memiliki pengaruh yang besar
terhadap kegiatan berolahraga seseorang. Dengan melakukan senam irama kegiatan
berolahraga menjadi lebih bersemangat dan menyenangkan.

2.Saran
Masyarakat atau mahasiswa hendaknya memiliki kesadaran untuk berolahraga melalui
media yang menyenangkan seperti senam irama.

Anda mungkin juga menyukai