Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah Renang ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah Kebugaran Jasmani ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
Kebugaran Jasmani ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Kebugaran Jasmani ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Telang Jaya, Mei 2022


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau segala usaha yang dapat
mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani dan rohani seseorang
sebagai anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan, dan prestasi puncak.

Saat ini kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat jarang dilakukan. Dari fakta yang ada,
dapat diketahui bahwa  minat seseorang untuk berolahraga sangat minim terlebih bagi
seseorang dengan aktivitas yang padat.  Apabila dilihat pada ruang lingkup yang lebih sempit
yaitu di kalangan pelajar, kegiatan olahraga juga jarang dilakukan. Normalnya di kalangan
pelajar, olahraga dilakukan paling tidak satu minggu sekali dengan waktu rata-rata. Padahal, 
untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar dibutuhkan kegiatan olahraga secara rutin
minimal 3 minggu sekali. Minimnya kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat
khususnya pelajar disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain: Waktu luang untuk
berolahraga yang minim, Gerakan olahraga yang seringkali monoton, Gerakan olahraga yang
membuat lelah bagi orang yang jarang melakukan.

Dari berbagai alasan minimnya kegiatan berolahraga tersebut perlu adanya alternatif sebagai
media berolahraga yang menyenangkan. Alternatif tersebut adalah melalui senam ritmik.

B.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian senam irama?
2.      Bagaimana asal usul dan sejarah senam irama?
3.      Apa saja unsur-unsur senam irama?
4.      Ada berapa macam aliran dalam senam irama?
5.      Bagaimana gerakan dalam senam irama?
6.      Bagaimana pelaksanaan senam irama dengan alat?
7.      Apa saja prinsip senam irama?
8.      Apa saja komponen dalam senam irama?
9.      Apa manfaat dari senam irama?

A.      Tujuan Makalah
1.      Untuk mengetahui pengertian senam irama.
2.      Untuk mengetahui asal usul dan sejarah senam irama.
3.      Untuk mengetahui unsur-unsur senam irama.
4.      Untuk mengetahui macam-macam aliran dalam senam irama.
5.      Untuk mengetahui gerakan-gerakan dalam senam irama.
6.      Untuk mengetahui cara pelaksanaan senam irama dengan alat.
7.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip senam irama.
8.      Untuk mengetahui komponen yang terdapat dalam senam irama.’
9.      Untuk mengetahui manfaat senam irama.
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Senam Irama


       Senam ritmik atau disebut juga senam irama, yaitu gerakan yang dilakukan dengan
iringan musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat
dilakukan tanpa alat maupun dengan alat yang dipegang seperti bola, tali, tongkat, simpai,
dan ganda. Senam ritmik menuntut kepala, lengan, togok, dan kaki bergerak selaras dengan
irama yang mengiringi. Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan,
berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.

B. Asal-usul dan Sejarah Senam Irama


1.      Asal-usul Senam Irama
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk
ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan
dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah.
Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam
yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini
menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu
pada tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat
gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari
angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema inilah senam
di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918 membuka kursus senam swedia di
kota Malang untuk tentara dan guru. Namun demikian, cikal bakal penyebaran olahraga
senam dianggap berawal dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan
dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun 1922 di buka MGSS (Militaire
Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi
instruktur senam Swedia di sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang baik, MGSS
kemudian membuka cabang-cabangnya antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan
Probolinggo.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan
senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan
di lingkungan masyarakat, digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam
pagi (berbentu kalestenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran
dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudahnya,
murid-murid diharuskan memberi hormat kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba
yang dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus membungkuk dalam-
dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam. Jaman Taiso
tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang diwajibkan Jepang ditentang
di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda akhirnya dipakai
kembali di sekolah-sekolah.

2.      Sejarah Senam Irama


Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobic pada dunia pada tahun
1960-an. Pada tahun 1970-an tarian aerobic menjadi berubah sejak tarian yang populer. Pada
saat itu, sekelompok orang mempelajari tarian dalam jangka waktu sekitar enam sampai
delapan minggu. Tarian – tarian ini diadakan di gereja , pusat rekreasi, klub kebugaran dan
juga sekolah . Pada era ini, aerobic telah jauh berkembang pesat dan berbeda. Sekarang
aerobic bisa dilakukan secara individu dengan menirukan gerakan senam yang terdapat dalam
Video Senam Aerobic.
Aerobic yang dilakukan pada saat ini tidak seperti tarian. Pada saat ini, aerobic
mempunyai gerakan yang tersusun, tapi penampilannya tidak terpaku pada musik. Sebagai
tambahan pula, konsep aerobik ini telah meluas dengan adanya berbagai macam jenis latihan
seperti halnya latihan dengan kursi, low impact, high / low impact, step dan juga slide
aerobic. Orang – orang telah mengetahui bahwa aerobik menolong mereka berpenampilan
lebih baik dan merasa lebih baik dengan mendapatkan kesenangan dan kesehatan. 

C. Unsur-unsur Senam Irama


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam ritmik adalah :

1.      Kelentukan
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh, misalnya pada saat
harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul, atau memutar pergelangan
tangan. Semua dapat dilakukan dengan mudah.

2.      Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam ritmik. Hal ini untuk mendukung pada
saat melakukan gerakan dengan mengangkat satu kaki, atau pada saat beralih dari gerakan
satu kegerakan yang lainnya. Semua itu membutuhkan keseimabangan badan agar dalam
melakukan gerakan tidak sampai jatuh.

3.      Keluwesan
Dalam melakukan senam ritmik, seseorang harus luwes dalam melakukan gerakan-
gerakannya. Untuk itu seorang peserta senam ritmik dituntut mempunyai keluwesan dalam
gerakannya.

4.      Fleksibilitas
Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-gerakan yang
dilakukan selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri dan cocok dengan
irama music yang mengiringinya.

5.      Kontinuitas
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan awal
senam ritmik hingga selesai.

6.      Ketepatan dengan Irama


Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan yang tepat dengan irama yang
mengiringinya. Sehingga bagaimanapun gerakan yang harus dilakukan tidak kelihatan atau
terasa janggal. Orang lainpun merasa enak melihatnya karena gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh peserta senam selalu tepat dengan alunan musik yang mengiringi.

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan
yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu
membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan
pada senam irama, yaitu:
a.       Ketepatan musik/irama.
b.      Kelentukan (fleksibilitas).
c.       Kontinuitas gerakan.

D. Aliran Senam Irama


     Menurut perkembangannya senam ritmik dibagi dalam 3 aliran yaitu:
1.  Senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara
Dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan
dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia
belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang
pertama-tama menciptakan system senam irama.

2.  Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori       oleh seorang guru musik.
Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin menyatakan lagu-lagu
dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan musik dari pada
gerakan.

3.  Senam ritmik yang berasal dari seni Ballet


Dipelopori oleh Rudolf Van Laban (Hungarian).tahun 1879 – 1958. Ia berpendapat bahwa
senam irama mengandung:
  Dressur.
  Prestasi olahraga.

E. Gerakan Dasar Senam Irama


1.         Gerakan Langkah Kaki
Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.

a.       Langkah biasa (looppas)


Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping badan.
Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah dengan kaki kiri
secara bergantian. Pada gerakan melangkah biasa harus diperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut.
1)      Kaki mengeper pada sendi lutut.
2)      Gerakan dilakukan dengan rileks.
3)      Gerakan disesuaikan dengan irama.
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri,
kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan
dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang terakhir.
Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri. Ingat, di dalam melangkah lutut harus mengeper,
tumit harus dijatuhkan.
b.      Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri.  Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki
rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
1)      Gerakan kaki mengeper pada lutut.
2)      Dilakukan dengan rileks dan luwes.
3)      Gerakan disesuaikan dengan irama.

c.       Langkah keseimbangan (ballanspas)


Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan. Hitungan
dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit masih
terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:
1)      Tidak ada saat berhenti;
2)      Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;
3)      Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.

d.      Langkah depan (galoppas)


Sikap tegak anjur kiri. Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki kanan.
Kraissprong dapat pula dilakukan kebelakang. Langkah silang ini dilakukan dengan irama
2/4.

2.         Gerakan Ayunan Tangan


a.  Ayunan satu lengan depan belakang.
b.  Ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan   memindahkan berat badan.
c.  Variasi ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan     memindahkan berat badan.
d.  Ayunan dua lengan depan belakang.
e.  Ayunan dua lengan silang depan di muka badan.

3.         Bentuk-Bentuk Gerakan Variasi


a.  Variasi langkah ke depan dan gerakan tangan ke atas.
b.  Variasi langkah ke samping dengan gerakan tangan     memutar.
F. Senam Irama Dengan Alat
Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan
cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada masa
sekarang disebut modern Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini selain
mempertandingkan rangkaian Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang
dipertandingkan baik secara perorangan maupun secara beregu. Alat tersebut terdiri atas: bola
(balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons) dan gada (clubs).
Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara beregu.
Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing.

  Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh jari-jari
tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh. Bola boleh terbuat dari karet atau plastik.
Kompetisi berat bola 400gr, lingkarannya 18-20 cm.
Cara memainkannya:
Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh digelundungkan baik di lantai
maupun pada tubuh si pesenam sendiri.

  Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang khusus.
Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara mengukurnya, tengah-
tengah tali diinjak oleh salah satu kaki si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri
dan kanan kemudian ujung tali yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya:
Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh kedua tangan. Tali bebas untuk
dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala atau ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh
di lempar ke atas, yang penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian
yang sudah ditentukan.

  Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya. Berat sebuah simpai tidak
lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna campuran (belang-
belang). tidak termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90
cm diukur dari sebelah dalam.
Cara memainkannya:
Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan ataupun dua tangan. Sebelum
dapat memainkan simpai dengan baik harus dikuasai macam-macam cara pegangnya.
Misalnya: Reguler grip, Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh
dilempar, boleh digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.

  Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud
tongkat (stick) untuk pegangan. Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk pegangan 35
gram. Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya fiber
glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar, mempuat angka
delapan, berbelit-belit seperti ular, spiral dan macam-macam lemparan.

  Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang gada
40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada:
- Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.
Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music. Lapangan
yang dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh matras
yang berukuran 12 X 12 cm.

G. Prinsip-prinsip Gerakan Senam Irama


Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki oleh
putri, maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.

1.      Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah Menengah Pertama
maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan sebagainya.

2.      Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).


Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan akan
makan waktu yang cukup lama.
3.      Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah disusun
dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang tekun dan
cukup lama. Maka demi terciptanya keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara
matang.

H. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam


Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen. Pemisahan atau membeda-
bedakan komponen-komponen itu satu sama lain hanya mungkin dalam perbincangan teori,
karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada empat komponen dasar
yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap
tubuh yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi. Keempat
komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan senam.

1.      Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Strenght” merupakan
komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik yang memerlukan
pengerahan tenaga. Kekuatan ialah kemampuan mengerahkan tenaga dalam melawan beban
atau tahanan. Otot-otot yang kurang diberi pekerjaan atau kurang terlatih cendrung menjadi
lemah, kendor, kurang tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang teratur dan
berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat.
Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta tegangan otot
diperbaiki. Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara
bentuk tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan
memerlukan kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar setiap
orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya. Pola-pola kegiatan yang
menggunakan kekuatan otot contohnya ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau
menarik pedati, mendorong benda berat, menjinjing dan menjunjung.
Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan kecepatan,
contohnya menendang bola dengan keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut
“power” memang peranan penting dalam keterampilan olahraga. Otot-otot terdiri atas
sejumlah fibrin (serabut otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.
Jumlah fibril yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang kurang.
Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih. Otot yang terlatih menjadi lebih besar,
fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat. Besarnya otot ada hubungannya dengan
kekuatan dan daya tahannya.

2.      Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau beberapa
persendiaan. Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaan yaitu persendian
engsel. Tetapi pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu
tulang-tulang leher, punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat
kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil bola
(cock) rendah dekat net pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus melangkahkan
kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan ke depan. Walaupun pada gerakan ini
kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi peranan kelentukan sangat menentukan.

3.      Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya
mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan
adalah kemampuan menunda kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini
sebenarnya sama pengertiannya dengan yang terdahulu.
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam
sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun
demikian daya tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular
respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga ergosistem sekunder.

a.       Daya tahan otot


Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja untuk sesuatu
kegiatan. Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan
(suplai) darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut. Otot-otot dengan kekuatan yang
lebih besar mempunyai daya tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat
kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang
tangannya berotot kuat akan dapat melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya
dibandingkan dengan berotot kurang kuat.
b.      Daya tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah yang
mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-sisa
metabolism kea lat-alat pengeluarannya. Itu semua berhubungan dengan kekuatan dan tonus
(tegangan) jantung. Kerja paru-paru, peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam
menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot
yang lain bila terlatih menjadi lebih kuat dan sebagai akibatnya dapat memompa darah lebih
banyak, dengan demikian maka denyut nadi lebih tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang
meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya. Latihan daya tahan
cardio vascular respiratory selain memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran
darah juga mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru
pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.

4.      Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi. Komponen ini
sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah. Secara jasmaniah maka relaksasi adalah
kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf otot. Ketegangan yang
berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan dengan berolahraga yang mengandung
unsur rekreatif. Saraf dan otot harus berada dalam tegangan yang optimal. 

I. Manfaat Senam Irama

Beberapa manfaat senam ritmik bagi tubuh yaitu:


Ø  Dapat membakar lemak berlebihan dalam tubuh.
Ø  Meningkatkan daya tahan jantung.
Ø  Merupakan suatu program penurun berat badan.
Ø  Melenturkan dan menguatkan otot-otot tubuh.
Ø  Memperbaiki penampilan otot paha,lengan, pinggang perut dan dada.
Ø  Mengkoordinasikan posisi otot yang tidak tepat pada posisi semestinya.
Ø  Memberikan keseimbangan bagi organ-organ tubuh.
Ø  Membuat tubuh menjadi lebih bugar.
Ø  Menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
Ø  Menyehatkan mental.

Senam ritmik terdiri dari beberapa tahapan gerakan, yaitu gerakan pemanasan,
gerakan inti dan gerakan pendinginan. Masing-masing tahapan gerakan dalam senam ritmik
tentu saja memberikan manfaat yang berbeda.

Berikut beberapa manfaat tahapan gerakan dalam senam ritmik:

a.       Gerakan Pemanasan


Gerakan pemanasan terdiri dari beberapa gerakan seperti menggelengkan kepala ke arah kiri
dan arah kanan dan juga gerakan jalan ditempat. Gerakan pemanasan dalam senam ritmik
bermanfaat untuk mempersiapkan kondsi tubuh baik secara fisiologis maupun secara
psikologis agar dapat melaksanakan gerakan selanjutnya dengan baik, manghilangkan kaku
pada persendian dan otot-otot tubuh, dan meningkatkan suhu tubuh.

b.      Gerakan Inti


Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti melompat, memutar
badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk melatih kekuatan otot dan
kekuatan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan
mengkoordinasika gerakan otot-otot tubuh dan persendian.

c.       Gerakan Pendinginan


Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti
mengangkat dan menurunkan kedua tangan secara perlahan-lahan. Gerakan pendinginan di
dalam senam ritmik bermanfaat untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur pernafasan, dan
menenangkan atau mendinginkan kondisi tubuh.
BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Senam adalah latihan jasmani/olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun
secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si
penyusun. Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang
dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi,
serta kontrol tubuh.
Senam irama adalah senam yang berjalan harus menyesuaikan dengan suatu irama yang
biasanya irama musik, tetapi dapat juga dengan iramah itungan yang teratur. Irama adalah
iringan baik berupa musik ataupun hitungan yang beraturan.
Daftar Pustaka

http://annisatussaskiyyah.blogspot.co.id/2016/03/contoh-makalah-senam-ritmik.html
http://yogi-blogs-sharing.blogspot.co.id/2015/03/download-makalah-senam-irama-
lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai