SENAM RITMIK
Disusun oleh
SENAM RITMIK
A. Pengertian
Senam ritmik atau disebut juga senam irama, yaitu gerakan yang dilakukan dengan iringan musik
atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan tanpa alat
maupun dengan alat yang dipegang seperti bola, tali, tongkat, simpai, dan ganda. Senam ritmik
menuntut kepala, lengan, togok, dan kaki bergerak selaras dengan irama yang mengiringi.
B. Sejarah
1) Di dunia
Olahraga senam irama berawal dari gagasan Jean-Georges-Noverre pada 1727-1810, Francois
Delsarte pada 1811-1871, dan Rudolf Bode pada 1881-1970 di negara yang saat itu bernama Uni
Soviet. Mereka memiliki kepercayaan pentingnya ekspresi pada suatu gerakan tubuh yang dapat
menciptakan keindahan gerak tersebut. Kemudian gerakan tersebut semakin berkembang,
sehingga pada abad ke 19 Henry Ling memperkenalkan sistem latihan Swedia System yang
mempopulerkan gymnastic estetis. Gymnastic Estetis adalah suatu gerakan tubuh yang
dilakukan oleh seorang atlet yang juga diimbangi dengan ekspresi diri, emosi, dan perasaan.
Kemudian pada tahun 1929 Hinrich Medau menciptakan suatu gerakan gymnastic yang modern
dimana gerakam tersebut menggunakan alat tambahan seperti bola, topi, tali, pita, dan
sebagainya. Kemudian diadakan kompetisi pertama senam irama dilakukan di Rusia pada 1940.
Pada tahun 1963, senam ritmik memperoleh pengakuan sebagai disiplin resmi dari Federasi
Senam Internasional (FIG). Tak lama setelah itu, senam ritmik pertama kali diangkat sebagai
kompetisi resmi dalam olimpiade 1984 secara individu. Namun, pada Olimpiade 1996,
perlombaan senam ritmik diadakan secara berkelompok.
2) Di Indonesia
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk ke
Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan
ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah- sekolah. Dengan
sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam yang
diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan
pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916
sistem itu digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah
sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut
kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema inilah senam di Indonesia mulai
tersebar, terutama ketika ia pada 1918 membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk
tentara dan guru. Namun demikian, cikal bakal penyebaran olahraga senam dianggap berawal
dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di
Bandung, ketika pada thun 1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool). Mereka
yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia di sekolah-
sekolah. Melihat perkembangannya yang baik, MGSS kemudian membuka cabang-cabangnya
antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo. Masuknya Jepang ke Indonesia
pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang
melarang semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat, digantikan oleh
“Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang harus dilaksanakan di
sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak.
Sebelum dan sesudahnya, murid-murid diharuskan memberi hormat kepada kaisar Jepang,
Caranya, dengan aba-aba yang dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus
membungkuk dalam-dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam.
Jaman Taiso tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang diwajibkan Jepang
ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda akhirnya
dipakai kembali di sekolah-sekolah.
1) Alat : alat-alat yang digunakan dalam senam ritmik, seperti bola, tali, gelang, dan gada, adalah
unsur penting dalam tampilan senam ini.
2) Gerakan tubuh: Gerakan tubuh yang terkoordinasi dan elegan, termasuk gerakan tubuh seperti
lompatan, putaran, balik, dan lainnya.
3) Musik: Musik dipilih untuk mendukung gerakan dan membantu dalam ekspresi artistik. Senam
ritmik seringkali dilakukan dengan koreografi yang sesuai dengan irama musik.
4) Kostum: Kostum yang dikenakan oleh peserta harus mencerminkan tema atau konsep dari
penampilan senam ritmik dan menambahkan elemen estetika.
5) Ekspresi artistik: Peserta harus dapat mengekspresikan diri mereka melalui gerakan dan ekspresi
wajah, menunjukkan kualitas artistik dalam penampilan mereka.
6) Keterampilan teknis: Kemampuan teknis dalam mengendalikan alat-alat dan melakukan gerakan
yang rumit merupakan unsur kunci dalam senam ritmik.
7) Kelenturan : Dilansir dari Makalah Kebugaran Jasmani yang diunggah oleh Faisal melalui laman
Scribd, kelenturan adalah kemampuan seseorang melakukan gerak secara maksimum tanpa
hambatan yang berarti.
8) Senam ritmik membutuhkan kelenturan untuk bisa menghasilkan gerakan yang nampak artistik.
9) Keseimbangan : Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan syarat ototnya
sehingga dapat mengendalikan gerakan dengan baik dan benar. Senam ritmik sangat
membutuhkan keseimbangan di dalamnya.
10) Kontinuitas : Kontinuitas merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan tertentu secara
terus menerus tanpa terputus. Satu gerakan harus langsung diikuti dengan gerakan lainnya.
Untuk itu, setiap pesenam harus benar-benar hafal akan gerakannya.
11) Keluwesan : Tubuh yang luwes artinya tidak kaku selama melakukan senam ritmik. Gerakan-
gerakan dalam senam ritmik akan terlihat tidak berseni apabila tubuh kaku selama
melakukannya.
12) Ketepatan dengan Irama : Irama atau tempo juga merupakan salah satu unsur penting dalam
senam ritmik. Pesenam harus bisa menyesuaikan gerakannya dengan irama dari musik yang
digunakan.
D. Jenis Jenis Senam Ritmik
Senam ritmik, pada dasarnya, dilakukan dengan cara yang sama, yaitu dengan iringan musik untuk
menjaga tempo atau kecepatan. Namun, berbagai jenis senam ritmik yang menciptakan keragaman
adalah disebabkan oleh senam yang dapat dilakukan dengan alat yang berbeda beda. Berikut adalah
jenis jenis senam ritmik :
Gerakan inti senam ritmik meliputi pelurusan persendian tubuh (body alignment), langkah dasar (basic
steps), gerak dan ayunan lengan (arm movements), dan musikalitas (musicality).
Senam ritmik merupakan jenis senam yang pertama kali diakui pada tahun 1800-an yang awalnya
merupakan Latihan gerakan bebas yang dilakukan dengan mengikuti irama. Namun pada
perkembangannya, senam ritmik ini menjadi bersifat kompetitif, bahkan dimasukkan sebagai salah satu
cabang olahraga pada olimpiade atau perlombaan olahraga lainnya.
Sebagai olahraga yang pada awalnya adalah sebagai latihan gerakan bebas, ada beberapa tujuan dari
senam ritmik, yaitu:
1) Melatih kelenturan tubuh, yaitu supaya terjadi kelembutan otot dan kemampuannya untuk
meregang cukup jauh.
2) Meningkatkan koordinasi tubuh, yaitu supaya terjadi koordinasi yang baik kerja antar organ-
organ pada tubuh.
3) Meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh
Senam ritmik sebagai salah satu cabang olahraga memiliki berbagai manfaat, baik itu untuk anak-anak
maupun orang dewasa. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari melakukan senam ritmik:
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/43156873/RITMIKdocx
https://www.detik.com/bali/berita/d-6513837/apa-itu-senam-ritmik-sejarah-unsur-jenis-gerakan-dan-
contoh/amp
https://kumparan.com/ragam-info/5-jenis-senam-irama-dan-gerak-dasarnya-yang-perlu-diketahui-
20svnimogWd
https://www.kompas.com/sports/read/2022/02/12/12000048/teknik-gerak-dasar-senam-irama
https://deepublishstore.com/blog/materi/senam-ritmik/