XII MIPA 1
Senam irama merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau rasa
keindahan atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak. Secara prinsip antara senam
biasa dan senam irama tidak ada perbedaan, hanya saja pada senam irama ditambahkan irama
(ritme). Tekanan yang harus deberikan pada senam irama adalah: irama, kelentukan tubuh,
dan kontiunitas gerakan.
Menurut perkembangannya senam irama terdapat tiga aliran, yaitu:
1.Senam irama yang berasal dari seni sandiwara
2 Senam irama yang berasal dari seni musik
3.Senam irama yang berasal dari seni tari
Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke 19
dalam suatu sistem latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari
gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik estetis” yang mana
seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan perasaannya melalui pergerakan
tubuh.
Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western
Female Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837. Dalam program latihan
yang diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace without dancing”,
pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai dari gerakan
sederhana menuju gerakan kompleks. Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor
gagasan mengenai tubuh, ekspresi tubuh, gerak dan musik dengan berbagai jenis
gaya. Kemudian pada tahun 1900, semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di
sekolah Gymnastics Rhytmic Swedia dan setelahnya banyak juga sekolah-sekolah
gymnastik yang mengembangkan hal serupa.
Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan
gagasan gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya
sebelumnya, yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak senam artistik dengan
menggunakan alat (bola, pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam ini mulai terlihat
berbeda dengan pertunjukan balet kontemporer, tari atau akrobat.
Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri kemudian
memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada tahun 1961. Mula-
mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah menjadi olahraga gimnastik
ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama atau gimnastik ritmis. Pertandingan
internasioal pertama kali dalam cabang ini untuk atlet individual dimulai di Budapest
pada tahun 1963, sementara pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di
Copenhagen, Denmark pada tahun 1967. Senam ritmik mulai diadakan dalam
olimpiade di tahun 1984 di Los Angles untuk kelas individu. Lalu untuk pertandingan
kelompok mulai masuk pada tahun 1996 di Olimpiade Atlanta.
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai
gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan
senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus
ditekankan pada senam irama, yaitu:
• Ketepatan musik/irama
• Kelentukan (fleksibilitas)
• Kontinuitas gerakan
Salah satu jenis dari senam ritmik/irama adalah senam aerobik. Untuk lebih jelsnya akan
dipaparkan dibawah ini:
1. Pengertian Senam Aerobik
Dalam kamus, aerobik berarti hidup dalam udara atau memanfaatkan oksigen.
Aerobik dalam arti sebenarnya adalah kegiatan atau gerak badan yang menuntut lebih
banyak oksigen untuk memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk memperbaiki
sistemnya, sehingga bertanggung jawab untuk transportasi lebih banyak oksigen.
Dengan kata lain latihan ini dilakukan dalam keadaan tenang.
2. Macam-Macam Senam Aerobik
Menurut cara melakukan dan musik sebagai pengiringnya,senam aerobik dapat
dibagi
menjadi lima macam, antara lain sebagai berikut:
1. High impatc Aerobic (Senam aerobik aliran gerakan keras)
2. Low impatc Aerobic (Senam aerobik aliran gerakan ringan)
3. Discorobic (kombinasi antara gerakan aerobik aliran keras, ringan dan disko)
4. Rockrobic (Kombinasi gerakan aerobik keras dan ringan serta gerakan rock and
roll)
5. Aerobicsport (Kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik keras,ringan dan
gerakan-gerakan kalestonik/kelentukan)
3. Manfaat Senam Aerobik
Manfaat melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
1. Dapat membakar lemak yang berlebihan di dalam tubuh, meningkatkan daya
tahan jantung dan paru, serta memperbaiki penampilan (setiap gerakan ditunjukan
untuk menguatkan,mengencangkan dan membentuk otot pada bagian tubuh tertentu.
2. Jika berlatih dengan intensitas tinggi dapat untuk program penurunan berat
badan.
3. Jika berlatih dengan ringan, terutama bagi yang bertubuh langsing/kurus maka
akan meningkatkan nafsu makan. Adapun jika berlatih dengan berat, akan menekan
rasa nafsu makan, karena darah banyak beredar di daerah otot yang aktif dan bukan di
daerah perut.
4. mencegah penyakit-penyakit yang dapat menyerang tubuh, karena sistem tubuh
dalam keadaan baik, serta bisamenghilangkan kebiasaan buruk misalnya merokok
dan menggunakan narkoba.
5. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, daya tahan
dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olahraga lainnya.
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri,
kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke
depan dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki
yang terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam melangkah lutut
harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.
b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah
kaki rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan
menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur
merapat.
• Pada aba aba pertama kaki kiri diletakan didepan dengan posisi menyilang
• Pada aba aba kedua kaki kanan melangkah kearah samping kanan.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke belakang
dan ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.
• Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan l
urus ke depan.
• Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayunkan kebelakang
• Sikap akhir
• Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
• Gerakannya
• Sikap akhir
• Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang
oleh jari-jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh
terbuat dari karet atau plastik. Kompetisi berat bola 400gr, lingkarannya 18-20
cm. Cara memainkannya: Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap
lagi, boleh digelundungkan baik di lantai maupun pada tubuh si pesenam
sendiri.
• Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang
yang khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara
mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu kaki si pesenam
kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali
yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya: Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh
kedua tangan. Tali bebas untuk dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala
atau ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke atas, yang
penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang
sudah ditentukan.
• Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah
simpai tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau
warna campuran (belang-belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang
dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah dalam.
Cara memainkannya: Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu
tangan ataupun dua tangan. Sebelum dapat memainkan simpai dengan baik
harus dikuasai macam-macam cara pegangnya. Misalnya: Reguler grip,
Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar,
boleh digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.
• Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak
termaksud tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick)
untuk pegangan 35 gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo
atau bahan lain, misalnya fiber glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1
cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular,
spiral dan macam-macam lemparan.
• Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol.
Panjang gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada: Mengayun, memutar, memukul, melempar dan
menangkap.
Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music.
Lapangan yang dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai
yang ditutup oleh matras yang berukuran 12 X 12 cm.
▪Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah
Menengah Pertama maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3,
3/4, 4/4 dan sebagainya.
▪ Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun
dan akan makan waktu yang cukup lama.
▪ Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang
telah disusun dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini
membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.Maka demi terciptanya
keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang.
G. Komponen Kesegaran Jasmani Dalam Senam
Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam
Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau
membeda-bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam
perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan.
Ada empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan
meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot,
kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat
dilakukan melalui kegiatan senam.
❖ Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght”
merupakan komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas
fisik yang memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan ialah kemampuan
mengerahkan tenaga dalam melawan bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang
diberi pekerjaan atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor, kurang
tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang teratur dan berkesinambungan
maka otot-otot akan menjadi kuat. Dengan senam yang direncanakan kekuatan
dapat dikembangkan serta tegangan otot diperbaiki.Kekuatan penting dalam
kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara bentuk tubuh dan sikap
yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan
kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar setiap
orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola
kegiatan yang menggunakan kekuatan otot contohnya ialah menari beban
seperti pada tarik tambang atau menarik pedati, mendorong benda berat,
menjinjing dan menjunjung. Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan
yang dipadukan dengan kecepatan, contohnya menendang bola dengan keras.
Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang peranan penting
dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin (serabut
otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.Jumlah
fibril yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang
kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih
menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya
otot ada hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.
❖ Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau
beberapa persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu
persendiaanyaitu persendian engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang
bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-tulang leher, punggung,
pinggang.
❖ Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup
panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti
pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda
kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama
pengertiannya dengan yang terdahulu. Daya tahan ada bermacam-macam
seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam sehari, seharian mendaki
bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya
tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular
respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga
ergosistem sekunder.
Daya tahan otot
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja
untuk sesuatu kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu
kekuatan otot dan pengerahan (suplai) darah terhadap kelompok-kelompok
otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya
tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih
efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang
tangannya berotot kuat akan dapat melakukan gerakan push up lebih banyak
jumlahnya dibandingkan dengan berotot kurang kuat.
Daya tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah
yang mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta
menyangkut sisa-sisa metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua
berhubungan dengan kekuatan dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-paru,
peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan
yaitu latihan jasmani dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain
bila terlatih menjadi lebih kuat dansebagai akibatnya dapat memompa darah
lebih banyak, dengan demikian maka denyut nadi lebih tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang
meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal
denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory selain
memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga
mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-
paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.
❖ Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen
ini sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka
relaksasi adalah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada
saraf otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan
dengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus
berada dalam tegangan yang optimal.