Anda di halaman 1dari 13

Feri Darmawan

XII MIPA 1

PJOK – Senam Irama

SENAM IRAMA / RITMIK

A. Pengertian Senam Irama/Ritmik


Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan
dalam irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat
dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tidak menggunakan alat. Alat yang sering
digunakan adalah gada, simpai, tongkat, bola, pita, topi, dan lain-lain. Adapun unsur-unsur
yang terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan
ketepatan irama. Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari,
melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan. Senam irama atau senam ritmik adalah
salah satu cabang senam artistik dimana seorang atlet atau sekelompok atlet senam
mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan nuansa akrobatik, balet dan tari modern
dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada
(club), dan simpai (hoop).

Senam irama merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau rasa
keindahan atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak. Secara prinsip antara senam
biasa dan senam irama tidak ada perbedaan, hanya saja pada senam irama ditambahkan irama
(ritme). Tekanan yang harus deberikan pada senam irama adalah: irama, kelentukan tubuh,
dan kontiunitas gerakan.
Menurut perkembangannya senam irama terdapat tiga aliran, yaitu:
1.Senam irama yang berasal dari seni sandiwara
2 Senam irama yang berasal dari seni musik
3.Senam irama yang berasal dari seni tari

B. Sejarah Senam Irama/Ritmik

Sejarah senam irama bermula dari gagasan Jean-Georges Noverre (1727-1810),


Francois Delsarte (1811-1871), dan Rudolf Bode (1881-1970). Ketiganya percaya
atas pentingnya ekspresi gerak dimana seseorang menggunakan tubuhnya untuk
mencipta keindahan melalui rangkaian gerak tertentu.

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke 19
dalam suatu sistem latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari
gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik estetis” yang mana
seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan perasaannya melalui pergerakan
tubuh.
Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western
Female Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837. Dalam program latihan
yang diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace without dancing”,
pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai dari gerakan
sederhana menuju gerakan kompleks. Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor
gagasan mengenai tubuh, ekspresi tubuh, gerak dan musik dengan berbagai jenis
gaya. Kemudian pada tahun 1900, semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di
sekolah Gymnastics Rhytmic Swedia dan setelahnya banyak juga sekolah-sekolah
gymnastik yang mengembangkan hal serupa.

Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan
gagasan gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya
sebelumnya, yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak senam artistik dengan
menggunakan alat (bola, pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam ini mulai terlihat
berbeda dengan pertunjukan balet kontemporer, tari atau akrobat.

Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri kemudian
memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada tahun 1961. Mula-
mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah menjadi olahraga gimnastik
ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama atau gimnastik ritmis. Pertandingan
internasioal pertama kali dalam cabang ini untuk atlet individual dimulai di Budapest
pada tahun 1963, sementara pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di
Copenhagen, Denmark pada tahun 1967. Senam ritmik mulai diadakan dalam
olimpiade di tahun 1984 di Los Angles untuk kelas individu. Lalu untuk pertandingan
kelompok mulai masuk pada tahun 1996 di Olimpiade Atlanta.

C. Unsur dan Jenis Senam Irama/Ritmik

Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :

1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai
gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan
senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus
ditekankan pada senam irama, yaitu:

• Ketepatan musik/irama

• Kelentukan (fleksibilitas)

• Kontinuitas gerakan

Jenis-jenis senam irama/ritmik:


1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 –
1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-
buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena
sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama
menciptakan system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze,
seorang guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam
sistemnya sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze,
Bode, berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka
senamnya terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang
dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang
memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 –
1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung: Dressur dan Prestasi
olahraga.

Salah satu jenis dari senam ritmik/irama adalah senam aerobik. Untuk lebih jelsnya akan
dipaparkan dibawah ini:
1. Pengertian Senam Aerobik
Dalam kamus, aerobik berarti hidup dalam udara atau memanfaatkan oksigen.
Aerobik dalam arti sebenarnya adalah kegiatan atau gerak badan yang menuntut lebih
banyak oksigen untuk memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk memperbaiki
sistemnya, sehingga bertanggung jawab untuk transportasi lebih banyak oksigen.
Dengan kata lain latihan ini dilakukan dalam keadaan tenang.
2. Macam-Macam Senam Aerobik
Menurut cara melakukan dan musik sebagai pengiringnya,senam aerobik dapat
dibagi
menjadi lima macam, antara lain sebagai berikut:
1. High impatc Aerobic (Senam aerobik aliran gerakan keras)
2. Low impatc Aerobic (Senam aerobik aliran gerakan ringan)
3. Discorobic (kombinasi antara gerakan aerobik aliran keras, ringan dan disko)
4. Rockrobic (Kombinasi gerakan aerobik keras dan ringan serta gerakan rock and
roll)
5. Aerobicsport (Kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik keras,ringan dan
gerakan-gerakan kalestonik/kelentukan)
3. Manfaat Senam Aerobik
Manfaat melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
1. Dapat membakar lemak yang berlebihan di dalam tubuh, meningkatkan daya
tahan jantung dan paru, serta memperbaiki penampilan (setiap gerakan ditunjukan
untuk menguatkan,mengencangkan dan membentuk otot pada bagian tubuh tertentu.
2. Jika berlatih dengan intensitas tinggi dapat untuk program penurunan berat
badan.
3. Jika berlatih dengan ringan, terutama bagi yang bertubuh langsing/kurus maka
akan meningkatkan nafsu makan. Adapun jika berlatih dengan berat, akan menekan
rasa nafsu makan, karena darah banyak beredar di daerah otot yang aktif dan bukan di
daerah perut.
4. mencegah penyakit-penyakit yang dapat menyerang tubuh, karena sistem tubuh
dalam keadaan baik, serta bisamenghilangkan kebiasaan buruk misalnya merokok
dan menggunakan narkoba.
5. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, daya tahan
dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olahraga lainnya.

D. Gerakan Dasar Senam Irama/Ritmik


1. Gerakan Langkah Kaki
Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.
a. Langkah biasa (looppas)
Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping
badan.Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah
dengan kaki kiri secarabergantian.Pada gerakan melangkah biasa harus diperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut.

• Kaki mengeper pada sendi lutut.


• Gerakan dilakukan dengan rileks.
• Gerakan disesuaikan dengan irama.

Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri,
kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke
depan dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki
yang terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam melangkah lutut
harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.

b. Langkah rapat

Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah
kaki rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.

• Gerakan kaki mengeper pada lutut.


• Dilakukan dengan rileks dan luwes.
• Gerakan disesuaikan dengan irama.

c. Langkah keseimbangan (ballanspas)

Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan
menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur
merapat.

Secara prinsip langkah ini Dilakukan sebagai berikut:

• Tidak ada saat berhenti

• Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper


3 4
• Lebih tepat gunakan irama atau
4 4

• Langkah depan galoppas

D. Langkah depan Galoppas


• Langkah ini diawali dengan posisi badan berdiri tegak.
• Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan didepan kaki kanan.
• Kemudian lakukan gerakan menyilang dibagian belakang dengan langkah irama
2/4.
• Kemudian kaki kanan dalam posisi tegak dilangkahkan kedepan.
• Kemudian diikuti dengan langkahan kaki kiri lalu kaki kanan lagi.
• Gerakan tersebut dilakukan secara bergantian.

e. Langkah Silang (Kruispas)

• Langkah diawali posisi berdiri

• Pada aba aba pertama kaki kiri diletakan didepan dengan posisi menyilang

• Pada aba aba kedua kaki kanan melangkah kearah samping kanan.

2. Gerakan Tangan Ayunan

a. Ayunan satu lengan ke depan ke belakang

1. Sikap permulaan berdiri tegak, melangkah, kedua lengan lurus ke depan.


2. Hitungan 1: ayun lengan kiri ke belakang diikuti kedua lutut mengeper.
3. Hitungan 2: ayunkan kembali tangan kiri ke depan.
4. Hitungan 3-4: sama dengan hitungan 1 – 2 hanya dilakukan dengan tangan
kanan.
5. Lakukan Pembelajaran ini 6 x 4 hitungan dengan irama 4/4

b. Ayunan satu lengan ke samping

1. Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan


2. Hitungan 1: ayunkan lengan kiri dari depan ke samping kiri diikuti kedua
lutut mengeper.
3. Hitungan 2: ayunkan kembali lengan kiri ke depan.
4. Hitungan 3-4, lengan kanan melakukan gerakan seperti tangan kiri pada
hitungan 1 dan 2.

c. Ayunan Satu Lengan Ke Samping Bersamaan Dengan Memindahkan Berat Badan

1. Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan.


2. Hitungan 1: ayunkan lengan kiri ke kiri.
3. Hitungan 2: ayunkan lengan kanan ke kiri bersamaan dengan memindahkan
berat badan ke kiri dan kedua lutut mengeper.
4. Hitungan 3: ayunkan lengan kanan kembali ke kanan.
5. Hitungan 4: ayunkan lengan kiri ke kanan bersamaan memindahkan berat
badan ke kanan, kedua lutut mengeper

d. Ayunan Dua Lengan Ke Depan Belakang


1. Sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
2. Hitungan 1: ayunkan kedua lengan ke belakang.
3. Hitungan 2: ayunkan kembali ke depan.
4. Hitungan 3-4, putar kedua lengan melalui bawah di samping badan.
5. Hitungan 5,6,7,8: Pembelajaran sama dengan Pembelajaran 1,2,3,4, tetapi
arahnya berlawanan.

e. Ayunan Dua Lengan Ke Depan Belakang

1. Sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke samping kiri, kedua tangan


direntangkan.
2. Hitungan 1: ayunkan kedua lengan silang di depan badan.
3. Hitungan 2: ayunkan kedua lengan kembali.
4. Hitungan 3: ayunkan kedua lengan silang di belakang badan.
5. Hitungan 4: ayunkan kedua lengan kembali.
6. Hitungan 5,6,7,8, diulang gerakan hitungan 1,2,3, dan 4.

3. Kombinasi Gerakan Langkah Kaki an Gerakan Ayunan Lengan


a. Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Belakang dan Ke Depan

Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke belakang
dan ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.

• Sikap awal

Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan l
urus ke depan.

• Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayunkan kebelakang

2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayunkan ke depan.

3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayunkan ke belakang.

4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayunkan ke depan

5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.

• Sikap akhir

Kembali ke sikap semula.

b. Gerakan Ayunan Dua Lengan ke Belakang dan ke Depan.

Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua lengan ke


belakang dan ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.

• Sikap awal

Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.

• Gerakannya

1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri.

2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan..

3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kanan.

4) Hitungan 4 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan.

5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.

• Sikap akhir

Kembali ke sikap semula.


E. Senam Irama dengan Alat
Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan
cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada
masa sekarang disebut modern Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini
selain mempertandingkan rangkaian Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima
alat yang dipertandingkan baik secara perorangan maupun secara beregu. Alat
tersebut terdiri atas: bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons) dan gada
(clubs).
Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara
beregu.Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing.

• Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang
oleh jari-jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh
terbuat dari karet atau plastik. Kompetisi berat bola 400gr, lingkarannya 18-20
cm. Cara memainkannya: Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap
lagi, boleh digelundungkan baik di lantai maupun pada tubuh si pesenam
sendiri.

• Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang
yang khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara
mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu kaki si pesenam
kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali
yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya: Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh
kedua tangan. Tali bebas untuk dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala
atau ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke atas, yang
penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang
sudah ditentukan.

• Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah
simpai tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau
warna campuran (belang-belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang
dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah dalam.
Cara memainkannya: Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu
tangan ataupun dua tangan. Sebelum dapat memainkan simpai dengan baik
harus dikuasai macam-macam cara pegangnya. Misalnya: Reguler grip,
Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar,
boleh digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.

• Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak
termaksud tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick)
untuk pegangan 35 gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo
atau bahan lain, misalnya fiber glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1
cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular,
spiral dan macam-macam lemparan.
• Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol.
Panjang gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada: Mengayun, memutar, memukul, melempar dan
menangkap.
Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music.
Lapangan yang dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai
yang ditutup oleh matras yang berukuran 12 X 12 cm.

F. Prinsip Gerakan-Gerakan dalam Senam


Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki oleh
putri, maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.

▪Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah
Menengah Pertama maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3,
3/4, 4/4 dan sebagainya.
▪ Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun
dan akan makan waktu yang cukup lama.
▪ Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang
telah disusun dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini
membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.Maka demi terciptanya
keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang.
G. Komponen Kesegaran Jasmani Dalam Senam
Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam

Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau
membeda-bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam
perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan.
Ada empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan
meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot,
kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat
dilakukan melalui kegiatan senam.

❖ Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght”
merupakan komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas
fisik yang memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan ialah kemampuan
mengerahkan tenaga dalam melawan bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang
diberi pekerjaan atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor, kurang
tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang teratur dan berkesinambungan
maka otot-otot akan menjadi kuat. Dengan senam yang direncanakan kekuatan
dapat dikembangkan serta tegangan otot diperbaiki.Kekuatan penting dalam
kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara bentuk tubuh dan sikap
yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan
kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar setiap
orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola
kegiatan yang menggunakan kekuatan otot contohnya ialah menari beban
seperti pada tarik tambang atau menarik pedati, mendorong benda berat,
menjinjing dan menjunjung. Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan
yang dipadukan dengan kecepatan, contohnya menendang bola dengan keras.
Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang peranan penting
dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin (serabut
otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.Jumlah
fibril yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang
kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih
menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya
otot ada hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.

❖ Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau
beberapa persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu
persendiaanyaitu persendian engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang
bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-tulang leher, punggung,
pinggang.

❖ Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan


derajat kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya
gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat net pada permainan bulu tangkis,
di mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan
tangan ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja,
tetapi peranan kelentukan sangat menentukan.

❖ Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup
panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti
pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda
kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama
pengertiannya dengan yang terdahulu. Daya tahan ada bermacam-macam
seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam sehari, seharian mendaki
bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya
tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular
respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga
ergosistem sekunder.
Daya tahan otot
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja
untuk sesuatu kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu
kekuatan otot dan pengerahan (suplai) darah terhadap kelompok-kelompok
otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya
tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih
efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang
tangannya berotot kuat akan dapat melakukan gerakan push up lebih banyak
jumlahnya dibandingkan dengan berotot kurang kuat.
Daya tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah
yang mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta
menyangkut sisa-sisa metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua
berhubungan dengan kekuatan dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-paru,
peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan
yaitu latihan jasmani dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain
bila terlatih menjadi lebih kuat dansebagai akibatnya dapat memompa darah
lebih banyak, dengan demikian maka denyut nadi lebih tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang
meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal
denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory selain
memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga
mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-
paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.

❖ Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen
ini sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka
relaksasi adalah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada
saraf otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan
dengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus
berada dalam tegangan yang optimal.

H. Manfaat Senam Irama


• Manfaat Fisik
Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan
kemampuan daya tahan, otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi,
kelincahan dan keseimbangan.
• Manfaat Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan kemampuan
berfikirnya secara aktif dan kreatif melalui pemecahan masalah gerak.
• Manfaat Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan
terwujud interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai