v = λ . f
dari rumus di atas sobat bisa menurunkan beberapa rums
λ = v / f
karena frekuensi berbanding terbalik langsung dengan periode f = 1 / t
maka
v=λ/t
λ=v.t
Keterangan :
Gelombang Transversal juga memiliki sebutan lain yaitu: Simpangan (jarak dari
suatu titik pd gelombang terhadap posisi setimbangnya), Puncak Gelombang (ialah
suatu titik tertinggi yang terdapat pada gelombang), Dasar Gelombang (yaitu titik
terendah yang ada pada gelombang), Bukit Gelombang (yaitu lengkungan yg berada
pada bagian atas posisi setimbang), Lembah Gelombang (yaitu lengkungan yg
berada di bagian bawah posisi setimbang) dan Amplitudo (yaitu jarak puncak
ataupun dasar gelombang dengan posisi setimbang).
gambar gelombang
transversal
Adapun contoh Contoh dari Gelombang Transversal yang dapat kita temukan di
dalam kehidupan sehari – hari yaitu diantaranya ialah:
Gelombang yang ada pada sebuah Air yang dapat terjadi apabila diberi gangguan
(guncangan)
Gelombang pada Ombak Laut maupun Gelombang yang terjadi didalam Danau
Gelombang yang terjadi pada sebuah tali yang sudah dimainkan
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kita tidak akan sulit untuk dapat melihat
Contoh dari Gelombang Transversal tersebut karena hal ini sering ditemui di dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh:
Berikut ini merupakan beberapa komponen penting yang ada pada sebuah
gelombang transversal yaitu sebagai berikut :
Simpangan : yaitu jarak suatu titik yang ada pada gelombang terhadap posisi
setimbang.
Puncak gelombang : yaitu suatu titik tertinggi yang ada pada gelombang
Dasar gelombang : yaitu suatu titik terendah yang ada pada gelombang
Bukit gelombang : yaitu sebuah lengkungan atas gelombang yang ada pada posisi
setimbang
Lembah gelombang :yaitu sebuah lengkungan bawah gelombang yang ada pada
posisi setimbang
Amplitudo : yaitu suatu jarak puncak atau dasar gelombang terhadap posisi
setimbangnya
Panjang gelombang (λ) : yaitu panjang satu kali gelombang (1 bukit + 1 lembah)
Periode gelombang (T) : yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali
gelombang
Frekuensi gelombang (f) : yaitu banyaknya gelombang yang dihasilkan dalam tiap
satu satuan waktu
Cepat rambat gelombang (v) : yaitu jarak yang dapat ditempuh gelombang tersebut
dalam tiap satu satuan waktu
Karena jaraknya yang ditempuh satu periode (t = T) adalah sama dengan satu
Keterangan :
Contoh Soal
Contoh Soal 1
Penyelesaian :
Diket. λ = 2 m, T = 0,5 s
Dit.
1. a) v = … m/s
2. b) f = … Hz
Jawab :
v = λ / T
v = 2 m/0,5 s
v = 4 m/s
f = 1/T
f = 1/0,5 s
f = 2 Hz
Contoh Soal 2
Pada seutas tali merambat sebuah gelombang dengan frekuensi 10 Hz. Dan Apabila
jarak yang ditempuh dalam satu periodenya adalah 20 cm,maka tentukanlah cepat
rambat dari gelombang tali tersebut!
Penyelesaian :
Dit. v = … m/s
Jawab :
v = λ x f
v = (10 Hz) (0,2 m)
v = 2 m/s
a. Gelombang Transversal
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang getarannya punya arah
yang sama dengan arah perambatannya. Pada gelombang ini gerakan
dari medium gelombang searah dengan propagasi gelombang. Bunyi
adalah salah satu contoh dari gelombang ini. Pada gelombang bunyi yang
menjadi medium perantara adalah udara. Medium tersebut secara
bergantian merapat dan merengang karena adanya pergeseran getaran
(berpindah tempat). Istilah istilah dalam gelombang longitudinal.
v = λ . f
dari rumus di atas sobat bisa menurunkan beberapa rums
λ = v / f
karena frekuensi berbanding terbalik langsung dengan periode f = 1 / t
maka
v=λ/t
λ=v.t
Contoh Soal
1. Jika ada sumber getaran bergetar dengan frekuensi 200 Hz, panjang
gelombang yang terpancar adalah 4 m, coba tentukan cepat rambat
gelombang tersebut! Pilihan jawabannya
b. 600 m/s
c. 200 m/s
2. Jawab :
v = λ . f = 4 . 200 = 800 m/s, jawaban d
a. 10 m d. 18 m
b. 11 m e. 20 m
c. 14 m
4. Jawab :
jarak antara dua rapatan yang saling berdekatan sama dengan jarak 1
gelombang (λ).
λ = v/f = 360/20 = 18 m, jawaban d
Like this:
1. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika
panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar
frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat
melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika
yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena
pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan
mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.
2. Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi
yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul
efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka
makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang
dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging)
RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan
gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena
cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang
waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
3. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang
gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh
sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum
ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat
dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda
diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar
inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
4. Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat
didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari
panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk
cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik
pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
5. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam
daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul
dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet
dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi
menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan
kehidupan makluk hidup di bumi.
6. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat
pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus
kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium
setebal 1 cm.
7. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang
antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius
jika diserap oleh jaringan tubuh.
C. Berdasarkan Amplitudonya
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan stasioner.
1. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, setiap titik yang dilalui
gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh gelombang berjalan adalah gelombang air.
2. Gelombang stasioner
Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul yang amplitudo
dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang bergetar dengan amplitudo
maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar dengan amplitudo minimum disebut simpul.
Besaran-besaran dalam Gelombang
Jika Quipperian membahas tentang gelombang, pasti ada besaran-besaran utama yang harus dipahami.
Adapun besaran-besaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).
2. Panjang gelombang (λ)
Jika ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak yang
berdekatan atau jarak antara dua lembah yang berdekatan.
Jika ditinjau dari gelombang longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua rapatan atau
dua regangan yang saling berdekatan.
3. Frekuensi gelombang (f)
Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik. Secara matematis, frekuensi
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).
4. Periode gelombang (T)
Periode adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menempuh satu panjang gelombangnya. Periode
juga bisa didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan gelombang untuk melakukan satu kali putaran.
Secara matematis, periode dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).
5. Cepat rambat gelombang
Cepat rambat adalah panjangnya jarak yang ditempuh oleh gelombang tiap satuan waktu. Secara
matematis, cepat rambat gelombang dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
v = cepat rambat gelombang (m/s); m
λ = panjang gelombang (m).
Sifat-sifat Gelombang
Sifat-sifat gelombang adalah karakteristik atau ciri yang melekat pada gelombang. Quipperian tidak akan
menemukan sifat tersebut pada objek selain gelombang. Memangnya, apa saja sih sifat-sifat gelombang
itu?
1. Pembiasan (refraksi)
Pembiasan merupakan peristiwa pembelokan arah lintasan gelombang karena melalui dua medium yang
berbeda. Jika medium yang dilalui berbeda, maka indeks bias medium juga berbeda. Perbedaan indeks
biasa inilah yang menyebabkan cepat rambat cahaya berbeda, sehingga seolah-olah ada pembelokan arah
lintasan cahaya. Secara matematis, pembiasan dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
n = indeks biasa;
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (m/s); dan
v = cepat rambat cahaya di dalam medium tertentu (m/s).
Gejala pembiasan ini pertama kali diteliti oleh Snellius. Dengan demikian, hukum yang berlaku pada
peristiwa pembiasan selalu mengikuti hukum Snellius. Untuk lebih jelasnya, simak gambar berikut.
Secara matematis, Snellius bisa dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
i = sudut datang;
r = sudut bias;
n1 = indeks bias medium pertama;
n2 = indeks bias medium kedua;
v1 = cepat rambat cahaya di medium pertama (m/s); dan
v2= cepat rambat cahaya di medium kedua (m/s).
2. Difraksi (pelenturan)
Difraksi adalah pelenturan atau penyebaran gelombang saat melalui celah sempit. Contoh difraksi pada
gelombang cahaya adalah terbentuknya rumbai (garis) gelap dan terang pada layar. Contoh difraksi pada
gelombang bunyi adalah saat kamu berada di gang sempit, kamu masih bisa mendengar suara mobil atau
kendaraan lain.
3. Refleksi (pemantulan)
Refleksi adalah perubahan arah rambat gelombang saat bertemu dengan bidang batas dua medium.
Pemantulan ini ternyata mengacu pada suatu hukum yang disebut hukum pemantulan. Adapun pernyataan
hukum pemantulan adalah sebagai berikut.
1. Besarnya sudut datang dan sudut pantul adalah sama.
2. Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang datar.
Berikut ini ilustrasinya!
4. Dispersi
Pernahkah kamu melihat pelangi? Peristiwa yang terjadi pada pembentukan pelangi adalah dispersi.
Dispersi adalah penguraian warna polikromatik (putih) menjadi monokromatik saat seberkas cahaya
dilewatkan melalui prisma. Cahaya polikromatik yang awalnya berwarna putih akan terurai menjadi
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Berikut ini contoh ilustrasinya.
Sinar yang datang dan keluar dari prisma akan membentuk suatu sudut yang disebut sudut deviasi.
Besarnya sudut deviasi antara warna merah dan ungu dirumuskan sebagai berikut.
5. Interferensi
Interferensi adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Interferensi bisa diamati dengan jelas jika
berkas kedua gelombang bersifat koheren (amplitudo dan frekuensinya sama dengan fase tetap).
Interferensi dibagi menjadi dua, yaitu interferensi konstruktif (menguatkan) dan destruktif (melemahkan).
Ilustrasi keduanya bisa Quipperian lihat di gambar berikut.
6. Efek Doppler
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi bunyi akibat adanya kecepatan relatif antara sumber dan
pengamat. Secara matematis, efek Doppler dirumuskan sebagai berikut.
7. Polarisasi
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang. Hal itu menyebabkan gelombang keluaran
hanya memiliki satu arah saja. Gejala polarisasi ini hanya bisa terjadi pada gelombang transversal.
Perhatikan contoh polarisasi berikut ini.
Nah, sudah paham kan tentang karakteristik gelombang? Agar kamu lebih paham, perhatikan contoh soal
berikut.
Contoh soal 1
Gelombang air laut mendekati perahu dengan cepat rambat 10 m/s. Jika jarak antara dua puncak
gelombang yang berdekatan adalah 2 m, tentukan periode dan frekuensi gelombangnya!
Pembahasan:
Diketahui:
v = 10 m/s
λ=2m
Ditanya: T dan f =…?
Pembahasan:
Berdasarkan rumus cepat rambat gelombang, diperoleh:
Frekuensinya dirumuskan sebagai berikut.
Jadi, periode dan periode gelombangnya berturut-turut adalah 0,2 s dan 5 Hz.
Contoh soal 2
Pembahasan:
Diketahui:
Ditanya: r =…?
Pembahasan:
Berdasarkan hukum Snellius, diperoleh:
1.Gelombang Air
2.Gelombang Bunyi
3.Gelombang Tali
4.Gelombang Pada Slinki(Pegas)
T = t/n
f = n/t
dan
T = 1/f
f = 1/T
Keterangan :
T adalah periode (s)
t adalah waktu (s)
n adalah banyaknya gelombang (kali)
f adalah frekuensi (Hz)
Untuk menentukan cepat rambat gelombang digunakan
persamaan ;
v = λ.f atau v = λ/T
Keterangan :
λ adalah panjang gelombang (m)
v adalah cepat rambat gelombang (m/s)
tentukan:
a. frekuensi getaran,
b. panjang gelombang
c. cepat rambat gelombang.
Jawab:
a. Dari gambar didapatkan bahwa
T = t/n
= 8/2
= 4 s, maka
f = 1/T
=¼
= 0.25 Hz
b. λ = s/n
= 16 cm/2
= 8 cm
c. v= f×λ = 0.25×8
= 2 m/s
Gelombang transversal pada suatu medium memiliki persamaan y = 0,2 sin (50 πt – πx). x dan y
dalam satuan meter, dan t dalam satuan sekon maka nilai frekuensi dan panjang gelombang pada
medium tersebut berturut-turut adalah . . . .
a. 50 Hz dan 1 meter
b. 50 Hz dan 0,5 meter
c. 25 Hz dan 2 meter
d. 25 Hz dan 1 meter
e. 25 Hz dan 0,5 meter
kunci jawaban:
pembahasan/penyelesaian:
dari soal diketahui:
A = 0,2 m
ω = 50π rad/s
k = π
ω = 2 πf
50 π = 2 π f
f = 25 Hz
k = 2 π/ λ
π = 2 π / λ
λ=2m
12. Suatu gelombang berjalan merambat pada tali yang sangat panjang dengan frekuensi 10 Hz
dan cepat rambat gelombang 5 m/s. Jika besar amplitudo 10 cm maka persamaan simpangan
gelombang tersebut pada suatu titik yang berjarak x dari sumber gelombang yang
benar adalah . . . .
a. y = 0,1 sin 20π (t – 5x)
b. y = 0,1 sin 20 π (t – 0,5x)
c. y = 0,1 sin 20 π (t – 0,2x)
d. y = 0,1 sin 10 π (t – 5x)
e. y = 0,1 sin 10 π (t – 0,2x)
kunci jawaban:
pembahasan/penyelesaian:
f = 10
v=5
A = 10 cm = 0,1 m
tetapan gelombang
k = 2π/ λ atau k = 2πf/v
k =20π/5
13. Suatu gelombang stasioner memiliki persamaan y = 40 cos 2 πx sin 100 πt.
x , y , t dalam satuan cm dan sekon. Pernyataan berikut berkaitan dengan gelombang
stasioner tersebut.
1) Amplitudo gelombang sumber adalah 40 cm.
2) Frekuensi gelombang sumber 50 Hz.
3) Panjang gelombang sumber adalah 100 cm.
4) Cepat rambat gelombang sumber adalah 250 cm/s.
Pernyataan di atas yang benar adalah . . . .
a. 1), 2), dan 3) d. 4) saja
b. 1) dan 3) e. 1), 2), 3), dan 4)
c. 2) dan 4)
kunci jawaban:
pembahasan/penyelesaian:
A = 40 cm
ω = 100π
k = 2π
pernyataan 1. Benar
A = 40 cm
Pernyataan 2 Benar
ω = 100π
2 πf = 100π
f = 50 Hz
pernyataan 3 benar
k = 2π
2 π/ λ = 2 π
λ=1m
pernyataan 4 salah
v = λ . f = 1.50 = 50 m/s