b. Tali yang digetarkan pada salah satu ujungnya dan ujung yang lain diikat maka akan terjadi
gelombang, tali hanya bergetar dan tidak berpindah tempat
L = panjang
Bila tali digerakkan naik turun, getaran yang terbentuk berupa bukit dan lembah
gelombang. Maka jarak antara satu bukit dan satu lembah adalah satu panjang gelombang,
amplitudo (A) yaitu: ketika getaran menyimpang ke atas dan ke bawah maksimum.
Gelombang Longitudial
Yaitu gelombang yang arah rambat dan arah getarannya sejajar/ berimpit.
Contoh : Gelombang bunyi atau gelombang tekanan pada udara, gelombang pada slinki
dan gelombang seismik (gempa)
3. Besaran-besaran gelombang
Panjang gelombang () satuan meter atau sentimeter
Panjang gelombang (l) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu periode . Pada
gelombang longitudinal, satu panjang gelombang adalah jarak yang sama antara satu
rapatan dan satu regangan. Sedangkan pada gelombang tranversal satu panjang gelombang
adalah jarak yang sama antara satu bukit gelombang dan satu lembah gelombang.
Amplitudo (A) satuan meter atau sentimeter
Amplitudo adalah simpangan gelombang yang paling jauh. Amplitudo hanya terjadi pada
gelombang transversal
Frekuensi (f) satuan (1/sekon atau Hertz)
Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam setiap waktu.
Periode (T) satuan sekon
Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu panjang gelombang.
1
Hubungan antara periode dan frekuensi dirumuskan : f=
T
Waktu untuk mencapai keseluruhan gelombang yang terjadi (t) satuan sekon
Banyaknya gelombang yang terjadi (n)
Hubungan antara periode dan frekuensi dengan jumlah gelombang dirumuskan :
t n
T atau f
n t
Cepat rambat gelombang (v)
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu sekon.
Cepat rambat gelombang dinyatakan dengan v = l . f atau v= λ
T
λ
Gambar 1.4. : Perambatan gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal berbeda dengan gelombang transversal karena pada gelombang
longitudinal tidak terdapat amplitudo gelombang. Untuk menentukan satu panjang gelombang ()
adalah jarak antara dua renggangan yang berdekatan atau jarak antara dua rapatan yang terdekat
seperti tampak pada gambar diatas.
Contoh soal :
1. Seorang nelayan mengamati dalam waktu 15 sekon terdapat 5 gelombang yang melintas. Jika jarak
antara puncak dan dasar gelombang yang berdekatan adalah 3 m, tentukan cepat rambat gelombang
tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui : t = 15 s
n = 5 gelombang
Jarak antara puncak dan dasar gelombang = setengah panjang gelombang
½λ=3m
Jadi : λ = 6 m
Ditanyakan : cepat rambat gelombang (v)..?
Jawab : t 15
T = = =3 s
n 5
λ 6
v = = =2 m/s
T 3
2. Gelombang mendekati pemecah gelombang dengan cepat rambat 9 m/s. Jarak antara dua dasar
gelombang yang berdekatan 6 m. tentukan frekuensi dan periode gelombang.
Penyelesaian :
Diketahui : v = 9 m/s λ = 6m
Ditanyakan : f dan T .....?
Jawab :
Frekuensi Periode
v =λf 1 1 2
T= = = s
v 9 f 1,5 3
f = = =1,5 Hz
λ 6
LATIHAN 1.1 :
1. Apakah yang dimaksud dengan gelombang ?
2. Perhatikan gelombang transversal berikut ini !
9. Jelaskan dan gambarkan gelombang seismik atau gelombang tsunami yang kalian ketahui?
10. Berilah contoh gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari (minimal 3 contoh) dan
jelaskan cara kerjanya?
b. Pembiasan (Refraksi)
Yaitu : Terjadinya perubahan arah rambatan gelombang, karena gelombang melewati
dua bidang batas medium yang berbeda indeks biasnya. Contohnya : Cahaya dapat membias pada
medium yang berbeda. Sesuai hukum Snellius tentang pembiasan adalah :
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Jika sinar dari medium dengan indeks bias kecil ke medium yang indeks bias yang lebih besar
maka sinar dibiaskan mendekati garis normal.
3. Jika sinar dari medium dengan indeks bias besar ke medium yang indeks bias yang kebih kecil
maka sinar dibiaskan menjauhi garis normal.
n1 Sin 1 = n2 sin 2
Medium kurang rapat maka dapat dinyatakan dengan :
n2 sin θ1 λ1 v 1
n2−1 = = = =
n1 sin θ2 λ2 v 2
Medium lebih rapat n1 =indeks bias medium 1; n2 = indeks bias medium 2 ;
n2-1 = indeks bias relatif 1 = sudut datang ; 2 = sudut
bias . 1 dan 2 adalah panjang gelombang
Gambar 1.7 : Peristiwa pembiasan gelombang
d. Difraksi (Lenturan)
Gelombang dapat mengalami lenturan atau perubahan bentuk getaran gelombang jika
gelombang tersebut merambat melewati sebuah penghalang (celah sempit). Gelombang akan
merambat pada medium yang serba sama maka akan merambat lurus, tetapi jika gelombang
tersebut melewati penghalang atau celah sempit maka bentuk dan arah perambatannya akan
berubah. Contoh gelombang air jika melewati penghalang maka akan merambat berbentuk
lingkaran dan celah sempit tersebut seb agai pusatnya.
Difraksi pada air Difraksi terjadi pada air laut dalam galangan kapal
medium dispersi, artinya jika gelombang merambat pada medium tersebut yaitu pada tali maka
gelombang akan mengalami dispersi.
Ruang hampa merupakan medium nondispersi bagi gelombang elektromagnetik, sebagai
contoh cahaya matahari yang merambat diatas atmosfer bumi. Cahaya yang melewati prisma akan
terdispersi membentuk spektrum cahaya sehingga prisma merupakan medium pendispersi bagi
cahaya. Cahaya masuk ke prisma merupakan cahaya polikromatik (cahaya putih) akan terurai
menjadi cahaya monokromatik (cahaya tunggal) disebut warna-warna pelangi.
f. Polarisasi gelombang
Jika seutas tali salah satunya diikat di dinding sedangkan ujung yang lain di lewatkan ke
dalam celah berbentuk persegi panjang, jika celah dalam posisi vertikal maka tetap berbentuk
gelombang. Tetapi jika celah dalam posisi mendatar jika tali digetarkan akan berbentuk lurus maka
tali disebut mengalami gelombang terpolarisasi linier artinya getaran gelombang menjadi satu arah
getar gelombang saja. Sehingga polarisasi diartikan sebagai penyearah gerak getaran gelombang.
LATIHAN 1.2 :
1. Sebutkan sifat-sifat atau gejala gelombang secara umum ?
2. Gejala atau sifat apakah yang dapat dialami oleh gelombang transversal tetapi tidak pernah dialami
oleh gelombang longitudinal? Jelaskan
x
t=
Waktu yang dibutuhkan gelombang untuk mencapai titik P dari titik O adalah v jadi jika
titik O telah bergetar t’ detik maka P telah bergetar selama tp dengan :
x
p = t’ – t = t -
v
t
2π 2π
y O= A sin t ; di titik P adalah y P= Asin tp
Persamaan di titik O adalah T T
2π x
yP = A sin (t - )
T v
t x
= A sin 2π ( - )
T vT vT=
t x
y = A sin 2 π ( - )
Maka persamaan gelombang berjalan adalah : T λ
Persamaan tersebut jika merambat ke arah kanan maka (x negatif) sedangkan jika gelombang
merambat ke arah kiri maka (x positif) atau jika x bertanda berbeda dengan koefisien t maka
gelombang merambat ke arah kanan dan jika x bertanda sama dengan koefisien t maka
gelombang merambat ke arah kiri. A (positif) jika simpangan pertama ke arah atas dan A
(negatif) jika simpangan pertama ke arah bawah.
t
y = ± A sin ( ω t ± k x) = ± A sin 2 π ( ± kx ) = ±A sin 2π ( f t ± kx)
T
2π
k=
= 2/T = 2 f dan k = bilangan gelombang λ
a. Sudut fase gelombang
Maka besar sudut pada fungsi sinus, disebut sebagai sudut fase :
ϑ=2 π ( Tt - kx )=ωt - kx
b. Beda fase gelombang berjalan
A
O
B
X1
X2
3 : fase gelombang
Gambar 1.1
Dari gambar terlihat gelombang berjalan, titik O adalah titik asal jika titik O telah bergetar
t x1 t x
ϕ1 = - ϕ2 = - 2
selama t sekon maka fase titik A, T λ dan fase titik B, T λ sehingga
beda fase adalah :
t x t x Δx
Δϕ=( - 2 ) - ( - 1 )=
T λ T T λ
MODUL KARAKTERISTIK GELOMBANG MEKANIK/ aldismakonsultan@gmail.com_2020
16
Contoh soal :
Persamaan gelombang pada seutas tali dinyatakan dengan y = 0,04 sin 0,2 (40t – 5x) dengan x
dan y dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan : (a) arah perambatan gelombang (b) amplitudo
gelombang (c) frekuensi gelombang (d) bilangan gelombang (e) panjang gelombang (f)
kecepatan rambat gelombang (g) Kecepatan getar di titik x = 5 cm pada saat t = 2 sekon (h)
sudut fase gelombang dan beda fase gelombang antara x 1 = 2 cm dan x2 = 5 cm pada saat t = 2
sekon.
Penyelesaian :
y = 0,04 sin 0,2 (40t – 5x) = 0,04 sin (8 t – x)
rumus umum : y = A sin ( t - k x)
(a) Karena tanda koefisien t berbeda dengan tanda koefisien x maka gelombang merambat ke
arah kanan (ke arah x positif)
(b) Amplitudo gelombang = A = 0,04 cm
(c) = 8 rad/s sehingga kecepatan sudut : = 2 f maka 2f = 8 maka f = 4 Hz
(d) Bilangan gelombang = k =cm-1
(e) Karena rumus bilangan gelombang : k = 2/ maka diperoleh :
2/ = sehingga = 2 cm
(f) Kecepatan rambat gelombang bisa diperoleh dengan 2 cara :
v = f = 2 x 4 = 8 cms-1
v = koefisien t / koefisien x = 8 / = 8 cms-1
(g) Kecepatan getar di titik x = 5 cm pada saat t = 2 sekon
vP = A cos ( t – kx)
= 8 . 0,04 . cos (8 . 2 - 5) = 0,32 . cos (16 - 5 ) = 0,32 . cos 11
= 0,32 x 3,14 x cos = - 1,0048 cm.s-1
LATIHAN 1.3 :
1. Apakah yang dimaksud dengan gelombang berjalan?
2. Sebuah gelombang memiliki persamaan gelombang memiliki persamaan gelombanng :
y = 0,01 sin (32 t + 2 x) serta x dan y dalam meter serta t dalam sekon, tentukan :
a) arah perambatan gelombang. b) frekuensi gelombang. c) panjang gelombang d) cepat
rambat gelombang. e) beda fase dan sudut fase gelombang pada jarak antara 2 meter dan 4
meter
3. Gelombang transversal merambat dari titik A ke titik B dengan cepat rambat 12 ms -1 pada
frekuensi 4 Hz dan amplitudo 5 cm. Jika jarak AB 18 meter : Tentukan persamaan
gelombang dan banyaknya gelombang yang terjadi sepanjang AB?
4. Sebuah gelombang merambat pada permukaan tali 12 kali dalam setiap sekonnya ternyata
memiliki kecepatan 0,6 ms-1 dan amplitudonya 0,2 cm. Tentukan persamaan gelombang
dan simpangan gelombang pada posisi 35/12 cm pada saat waktunya 1/24 sekon?
5. Tentukan sudut fase gelombang di titik P jika titik O telah bergetar selama 2 sekon. Jarak
antara titik P ke titik O adalah 4 meter , cepat rambat gelombang 8 ms -1 dan periodenya 3
sekon?
x ¼
l S = simpulgelombang
MODUL KARAKTERISTIK GELOMBANG MEKANIK/ aldismakonsultan@gmail.com_2020
P = perut gelombang
16
y 2 = A sin
2π
T 2
tp y 2 = - A sin 2 π ([ Tt − λl )−( xλ )]
Maka superposisi gelombang menjadi :
y = y 1 + y2
t l x t l x
Y A sin 2 A sin 2 T
T
Penjumlahan sinus :
Sin B – Sin B = 2 sin ½ (A – B) cos ½ (A + B)
y= 2 A sin 2 π
1
2 [(( t l
− +
T λ
x
λ ) ( )) - (( Tt − λl )−( xλ ))]
cos 2 π
1
2 [( ( t l
− +
T λ
x
λ
+
t l x
) ( )) ((
− −
T λ λ ) ( ))]
y = 2A sin 2
( xλ ) cos 2
( Tt - lλ )
Jika ; k =
( 2λπ )
Maka persamaan dapat dituliskan :
(1) Jika panjang tali ditentukan :
t l
y = 2A sin k x cos 2
( ) -
T λ
(2) Jika panjang tali tidak ditentukan
y = 2 A sin k x cos t
Amplitudo gelombang stasioner pada ujung terikat tergantung pada jarak dari titik pantul x,
yaitu : As = 2A sin k.x
x
As= 2 A sin 2 π
λ
Dengan harga k = bilangan gelombang = 2/
Persamaan simpangan gelombang menjadi :
(1) y = As cos 2
( Tt - lλ )
(2) y = As cos t
Letak perut dan letak simpul gelombang ditentukan berdasarkan persamaan amplitudo :
x
As= 2 A sin 2 π
λ
a. Letak simpul dari ujung pemantul
x x
sin 2 π = 0 ⇔ sin 2 π = sin n π
impul dengan (amplitudo nol) maka : λ λ
Letak s
gelombang pantul :
l +x t p2 t l +x
tp 2 = t - ⇒ = -
v T T λ
t l x
y 2 =A sin 2 π
[( ) ( )]
− −
MODUL KARAKTERISTIK GELOMBANG MEKANIK/ aldismakonsultan@gmail.com_2020
T λ λ
16
2π
y 2 = A sin tp
T 2
Nilai amplitudo gelombang pantul positif (sefase)
Maka superposisi gelombang menjadi :
y = y 1 + y2
t l x t l x
y p A sin 2 A sin 2
T T
Penjumlahan sinus :
Sin A + Sin B = 2 sin ½ (A + B) cos ½ (A - B)
y= 2 A sin 2 π
1
2 [ ((t l
− +
T λ
x
λ
+
t l
− −
T λ
x
) ( )) ((
λ ) ( ))]
cos 2 π
1
2 [(( t
T λ
l x t
) ( )) ((
− +
λ
−
l
− −
T λ
x
λ ) ( ))]
t l x
y P 2 A sin 2 cos 2 ( )
T
x t l
y P 2 A cos 2 ( ) sin 2
T
2π
Jika ; k = λ ( )
Maka persamaan dapat dituliskan :
y = 2A cos k x sin 2
( Tt - lλ )
(2) Jika panjang tali tidak ditentukan
y = 2A cos k x sin t
Amplitudo gelombang stasioner pada ujung bebas tergantung pada jarak dari titik pantul x,
Letak perut dan letak simpul gelombang ditentukan berdasarkan persamaan amplitudo :
Persamaan simpangan gelombang menjadi :
(1) y = As sin 2
( Tt - lλ )
(2) y = As sin t
Letak perut dan letak simpul gelombang ditentukan berdasarkan persamaan amplitudo :
x
As= 2 A c os 2π
λ
a. Letak simpul dari ujung pemantul
x x π
c os 2 π =0 ⇔ cos 2 π = cos (2n + 1 )
λ λ 2
Letak simpul (amplitudo nol) maka :
x x
cos 2 π =±1 ⇔ cos 2π = cos n π
λ λ
Letak perut (amplitudo terjauh) maka :
Contoh soal :
Seutas tali yang panjangnya 250 cm direntangkan horizontal. Salah satu ujungnya digetarkan
dengan frekuensi 2 Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung yang lainnya terikat. Getaran tersebut
merambat pada tali dengan kecepatan 40 cm.s-1. Tentukan (a) amplitudo gelombang stasioner di
titik yang berjarak 132,5 cm dari titik asal getaran, (b) simpangan gelombang pada titik tersebut
setelah tali digetarkan selama 5 sekon dan 12 sekon (c) letak simpul keenam dan perut kelima dari
titik asal getaran.
Penyelesaian :
Diketahui : l = 250 meter ; f = 2 Hz ; A = 10 cm ; v = 40 cm.s-1
Termasuk gelombang stasioner pemantulan dengan ujung terikat
Jawab :
a. Amplitudo gelombang stasioner
As = 2A sin 2 (x/)
T = 1 / f = 1 / 2 = 0,5 sekon x = 250 – 132,5 = 117,5 cm
= v . T = 40 x 0,5 = 20 cm
Ap = 2A sin 2 (x/) = 2 x 10 sin 360o (117,5 / 20) = 20 sin 315o
= - 20 √2 cm (diambil yang positif yaitu : Ap = 20 √2 cm)
b. Agar tali terjadi gelombang stasioner, maka gelombang pantul y 2 harus sudah tiba di titik P
yaitu setelah gelombang tersebut menempuh sepanjang tali (250 cm) dan memantul ke titik
semula. Jadi gelombang stasioner terjadi pada 250 cm + 117,5 cm = 367,5 cm.
Maka waktu terjadinya gelombang stasioner = t = (l + x) / v = 367,5/40 = 9,2 sekon.
Sehingga jika gelombang sebelum waktu 9,2 sekon berarti termasuk gelombang berjalan
sedangkan setelah 9,2 sekon maka termasuk gelombang stasioner.
Tali yang digetarkan selama 5 sekon termasuk gelombang berjalan:
y1 = A sin 2 (t/T – x/) = 10 sin 2 (5/10 – 117,5/20) = 10 sin 2(4,125) = 5√2 cm
Pada saat 12 sekon maka terjadi gelombang stasioner :
yP = 2A sin 2 (x/) cos 2 (t/ T – l/) = Ap cos 2 (12/0,5 - 250/20) = (-10√2) cos 2 (11,5)
= (-10√2) cos = 10√2 cm
c. Simpul keenam (n = 5)
x = n (1/2 ) = 5 x (1/2 x 20) = 50 cm dari ujung pantul
Dari titik asal getar = 250 – 50 = 200 cm
Perut kelima (n = 4)
x = (2n + 1) 1/4 = (2 x 4 + 1) ¼ x 20 = 45 cm dari ujung pantul
Dari titik asal getar = 250 – 45 = 205 cm
LATIHAN (1.4) :
1. Apakah yang dimaksud dengan gelombang stasioner ? Jelaskan gelombang stasioner dalam
kehidupan sehari-hari?
2. Seutas kawat panjangnya 100 cm direntangkan horizontal. Salah satu ujungnya digetarkan
harmonik naik-turun dengan frekuensi 1/8 Hz dan amplitudo 16 cm, sedangkan ujung yang lain
terikat. Getaran harmonik tersebut merambat ke sepanjang kawat dengan cepat rambat 4,5
cm.s-1. Tentukan letak simpul ke-4 dan perut ke-4 dari titik asal getaran?
3. Seutas tali yang panjangnya 4 m direntang horizontal. Salah satu ujungnya digetarkan
harmonik sedang yang lainnya dibiarkan bebas bergerak. Pada tali merambat gelombang sinus
dengan amplitudo 5 cm, periode 0,2 sekon dan panjang gelombang 25 cm. Jika x adalah jarak
sebuah titik dari ujung pemantulan tentukan :
(a) Persamaan simpangan gelombang datang pada x = 1/3 meter
(b) Amplitudo superposisi gelombang pada x = 1/3 meter
(c) Letak perut gelombang dari ujung pemantulan (minimal 6 perut gelombang)
4. Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 115 cm digetarkan harmonik naik-turun,
sedangkan ujung lainnya bebas bergerak.
(a) Berapakah panjang gelombang yang merambat pada tali jika perut ke-3 berjarak 15 cm
dari titik asal getaran?
(b) Dimanakah letak simpul ke-2 jika diukur dari titik asal getaran?
5. Seutas kawat bergetar menurut persamaan y = 0,4 sin (/6) cos (50). Tentukan :
(a) Amplitudo dan cepat dan cepat rambat kedua gelombang yang superposisinya
memberikan getaran diatas?
(b) Berapakah jarak antara simpul yang berdekatan