Daftar Isi
1. Pengertian umum
2. Sejarah Senam Irama
3. Unsur dan Jenis Senam Irama
4. Senam Irama dengan menggunakan alat
5. Grakan Dasar Senam Irama(tanpa alat)
6. Gerakan Langkah Kaki
7. Gerakan Ayunan Lengan
8. Gerakan Kombinasi/Variasi kaki dan lengan
9. Prinsip Gerakan dalam Senam Irama
10. Komponen Kebugaran Jasmani
11. Manfaat Senam Irama
12. Senam Aerobik
SENAM RITMIK/SENAM IRAMA
Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang
dibarengi dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang
mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam senam
irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan
irama. Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara
berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran
lengan.
Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun
tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah gada, simpai, tali,
bola, pita.
Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam
artistik dimana seorang atlet atau sekelompok atlet senam
mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan nuansa
akrobatik, balet dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu
senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada
(club), dan simpai (hoop).
Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam
olimpiade dan pertandingan senam irama internasional, sementara
itu senam aerobik misalnya, merupakan senam yang dilakukan
untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dimana
dalam senam ini sekelompok peserta melakukan gerakan senam
dengan dipandu oleh seorang pemandu senam.
Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum
hawa. Namun akhirnya Jepang mulai mempelopori untuk
menciptakan nomor putra dalam senam irama meski hal ini masih
berlaku di kalangan Jepang saja. Senam ini di dominasikan oleh
kaum hawa Pertama-tama karena senam ini dilahirkan di Eropa
oleh beberapa pakar yang justru merupakan pakar di bidang seni.
Dalam perkembangannya, senam irama sangat banyak mengadopsi
gerakan balet dan waktu itu tari balet ini juga identik dimiliki oleh
kaum hawa.
Hal ini berlangsung turun-temurun sehingga senam irama yang
awalnya memang dilakukan oleh kaum hawa, menjadi identik
sebagai kegiatan olah raga kaum hawa dan sampai sekarang telah
menjadi tradisi yang demikian.
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
Ketepatan musik/irama
Kelentukan (fleksibilitas)
Kontinuitas gerakan
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh
Jacques Dalcroze, seorang guru music yang ingin menyatakan
lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah
tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid
Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa gerakan itu harus
digerakkan dari dalam. Maka senamnya terkenal dengan
nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan
dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat
senang memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan
simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh
RudolfbLaban tahun 1879 – 1958. Ia berpendapat bahwa
senam irama mengandung: Dressur dan Prestasi olahraga
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah
kaki kiri, kedua lengan lepas di samping badan. Pada hitungan “satu”
langkahkan kaki kanan ke depan dengan meletakkan tumit di depan
telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang terakhir. hitungan “dua” ganti
langkah kaki kiri. Ingat, di dalam melangkah lutut harus mengeper, tumit
harus dijatuhkan.
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada hitungan “satu” langkahkan kaki kiri ke
depan. hitungan “dua” kaki kanan melangkah dan letakkan telapak-telapak
kaki kanan sejajar dengan telapak kaki kiri, lutut mengeper.Berikutnya ganti
kaki kanan melangkah, kiri rapat, ngeper.Lebih tepat gunakan irama 3/4
(ddd) dan 4/4 (dddd).
3. Langkah kesetimbangan (balanspas)
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada hitungan “satu” langkahkan kaki kiri ke
depan. Pada hitungan “dua” kaki kanan menyusul dan sebelum kaki kanan
menapak (masih angkat tumit) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan menapak
(masih angkat tumit) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat
tetapi tidak ada saat berhenti. Irama 3/4 (ddd) dan 4/4 (dddd).
Harus menggunakan irama 3/4 (ddd). Sikap tegak langkah kaki kanan.
Pada hitungan “satu” langkahkan kaki kanan lebar ke depan (selebar
langkah normal). hitungan “dua” langkahkan kaki setengah langkah dan
angkat tumit. hitungan “tiga” langkahkan kaki kanan setengah langkah dan
angkat, selanjutnya ganti mulai kiri. Koreksi: lutut jangan ditekuk,
pandangan ke depan.
Sikap tegak anjur kiri. Pada hitungan “satu” silangkan kaki kiri di muka kaki
depan. hitungan “dua” kaki kanan langkah ke samping kanan. Kruipas:
dapat mengambil sikap tegak langkah. Irama 2/4 (dd).
Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada hitungan “satu” langkahkan kaki
kanan ke samping kanan. hitungan “dua” langkahkan kaki kiri rapatkan kaki
kanan (langkah rapat-samping rapat). Irama 2/4 (dd).
Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada hitungan “satu” langkahkan kaki
kanan ke depan. hitungan “dua” tepat saat mengucapkan “du” putar kaki
kiri dan bersama-sama dengan “a” letakkan kaki kiri dan langkahkan kaki
kanan ke depan dengan cepat. Langkah berikutnya mulai dengan kaki kiri.
Irama 4/4 (dddd) atau 2/4 (dd).
9. Langkah lingkar (huppelpas)
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada hitungan “satu” langkahkan kaki kiri ke
depan. hitungan “dua” angkat kaki kanan hingga sikap paha kurang lebih
90º (kiri-kanan-kanan-kiri). Irama 4/4 (dddd) atau 2/4 (dd).
Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada hitungan “satu” langkahkan kaki kiri ke
depan, kaki kanan angkat. hitungan “dua” (langkah) letakkan kaki kanan ke
tempat semula, angkat kaki kiri. Latihan mulai dari kaki kanan pula.
Langkah pantul ini bisa dikerjakan, ke samping dan samping ke samping
silang. Sikap: tegak langkah kaki kiri. Pada hitungan “tiga” langkahkan kaki
kanan ke samping kanan kaki kiri angkat. hitungan “empat” (langkah)
letakkan kaki kiri ke tempat semula Irama 4/4. Variasi I: muka-belakang-
kiri-kanan. Variasi II: muka-belakang-samping-silang.
Sikap tegak langkahkan kaki kiri. Pada hitungan “satu” angkat kaki kiri,
tekuk pada paha silangkan paha kiri di depan kaki kanan. hitungan “dua”
letakkan kaki kiri. hitungan “tiga” dan “empat” ganti kaki kanan. Irama
2/4,4/4.
Sikap langkah kaki kiri. Pada hitungan “satu”angkat dan langkahkan kaki
kiri ke samping kiri. Hitungan “dua”putar badan 180° ke kiri dan lanhkahkan
kaki kanan, hingga menghadap ke arah sebaliknya. Hitungan “tiga”putaran
dilanjutkan, angkat kaki kiri dengan putaran melalui belakang kaki kiri
diletakan di samping kaki kanan kembali ke hadap semula. Jika mulai
dengan tegak anjur, maka pada hitungan “satu” kaki kiri tinggal memegang
mengangkat pada “sa” dan diletakan lagi pada “tu” (angkat – putar –
samping –belakang ).
Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular
Streengght” merupakan komponen dasar yang penting dalam
menyelesaikan tugas-tugas fisik yang memerlukan pengerahan
tenaga. Kekuatan ialah kemampuan mengerahkan tenaga dalam
melawan beban atau tahanan. Otot-otot yang kurang diberi
pekerjaan atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor,
kurang tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang teratur dan
berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat.
Dengan senam irama yang direncanakan kekuatan dapat
dikembangkan serta tegangan otot diperbaiki. Kekuatan penting
dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara bentuk
tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap
pekerjaan memerlukan kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak
sepatutnya kita berharap agar setiap orang memiliki kekuatan yang
sesuai dengan jenis pekerjaannya. Pola-pola kegiatan yang
menggunakan kekuatan otot contohnya ialah menarik beban seperti
pada tarik tambang atau menarik pedati, mendorong benda berat,
menjinjing dan menjunjung.
Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan
dengan kecepatan, contohnya menendang bola dengan keras.
Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang
peranan penting dalam keterampilan olahraga. Otot-otot terdiri
atas sejumlah fibril (serabut otot) yang secara genetis jumlahnya
tidak sama bagi setiap individu. Jumlah fibril yang lebih banyak
mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang kurang.
Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih. Otot yang terlatih
menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih
kuat. Besarnya otot ada hubungannya dengan kekuatan dan daya
tahannya.
Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai
persendian atau beberapa persendiaan. Seperti gerakan melipat
siku hanya bekerja satu persendiaan yaitu persendian engsel. Tetapi
pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah
persendiaan, yaitu tulang-tulang leher, punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan
kekuatan dengan derajat kemungkinan gerak penuh secara efisien.
Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil bola (cock) rendah
dekat net pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus
melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan ke
depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan
bekerja, tetapi peranan kelentukan sangat menentukan.
Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara
jasmaniah seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu
dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami
kelelahan yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang
wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda kelelahan yang
akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama
pengertiannya dengan yang terdahulu.
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik
selama lima jam dalam sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu
setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya tahan itu
secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio
vascular respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan) yang
disebut juga ergosistem sekunder.
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot
yang bekerja untuk sesuatu kegiatan. Daya tahan otot
bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan
(suplai) darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut.
Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya
tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat
kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh
misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat akan dapat
melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya
dibandingkan dengan berotot kurang kuat.
Kelincahan
Kelincahan merupakan kemampuan bergerak dan mengubah arah
gerakan secara cepat. Di dalam Senam Irama banyak terdapat
gerakan-gerakan yang dilakukan secara cepat serta dengan arah
yang berubah-ubah(depan-belakang-kiri-kanan-atas-bawah-
berputar-berbalik)
Keseimbangan
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang dalam
menciptakan posisi yang statis/stabil serta mempertahankan posisi
tersebut. Seseorang yang memiliki keseimbangan yang baik, orang
tersebut tidak akan mudah jatuh. Penari balet sangat
membutuhkan keseimbangan ini, demikian juga dengan penari
serta pesenam.
2. Manfaat Mental
3. Manfaat Sosial