Anda di halaman 1dari 17

Senam Irama

Nama : Retno Anjani


Kelas : X IPA 4
Sumber : (https://www.gurupendidikan.co.id/senam-irama/)

PENGERTIAN SENAM IRAMA


Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi
dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun
unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan,
kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Rangkaian senam irama dapat
dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan
putaran tangan. Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan
senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan
secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat
ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai, tongkat,
bola, pita dan topi. Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang
senam artistik dimana seorang atlet atau sekelompok atlet senam
mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan nuansa akrobatik, balet
dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola (ball),
pita (ribbon), tali (rope), gada (club), dan simpai (hoop).

Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan
pertandingan senam irama internasional, sementara itu senam aerobik
misalnya, merupakan senam yang dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan
dan kebugaran tubuh dimana dalam senam ini sekelompok peserta melakukan
gerakan senam dengan dipandu oleh seorang pemandu senam.

Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum hawa.


Namun akhirnya Jepang mulai mempelopori untuk menciptakan nomor putra
dalam senam irama meski hal ini masih berlaku di kalangan Jepang saja.Senam
ini di dominasikan oleh kaum hawa Pertama-tama karena senam ini dilahirkan
di Eropa oleh beberapa pakar yang justru merupakan pakar di bidang seni.
Dalam perkembangannya, senam irama sangat banyak mengadopsi gerakan
balet dan waktu itu tari balet ini juga identik dimiliki oleh kaum hawa.

Hal ini berlangsung turun-temurun sehingga senam irama yang awalnya


memang dilakukan oleh kaum hawa, menjadi identik sebagai kegiatan olah
raga kaum hawa dan sampai sekarang telah menjadi tradisi yang demikian.

SEJARAH SENAM IRAMA


Sejarah senam irama bermula dari gagasan Jean-Georges Noverre (1727-1810),
Francois Delsarte (1811-1871), dan Rudolf Bode (1881-1970). Ketiganya
percaya atas pentingnya ekspresi gerak dimana seseorang menggunakan
tubuhnya untuk mencipta keindahan melalui rangkaian gerak tertentu.

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke
19 dalam suatu sistem latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem
Swedia) dari gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik
estetis” yang mana seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan
perasaannya melalui pergerakan tubuh.

Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri


Western Female Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837. Dalam
program latihan yang diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace
without dancing”, pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik
mulai dari gerakan sederhana menuju gerakan kompleks. Semenjak itu mulai
bermunculan para pelopor gagasan mengenai tubuh, ekspresi tubuh, gerak
dan musik dengan berbagai jenis gaya. Kemudian pada tahun 1900, semua
jenis gaya tersebut dikombinasikan di sekolah Gymnastics Rhytmic Swedia dan
setelahnya banyak juga sekolah-sekolah gymnastik yang mengembangkan hal
serupa.

Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan


menciptakan gagasan gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar
dari gaya-gaya sebelumnya, yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak
senam artistik dengan menggunakan alat (bola, pita, tali, gada, dan simpai)
sehingga senam ini mulai terlihat berbeda dengan pertunjukan balet
kontemporer, tari atau akrobat.

Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri
kemudian memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada
tahun 1961. Mula-mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah
menjadi olahraga gimnastik ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama
atau gimnastik ritmis. Pertandingan internasioal pertama kali dalam cabang ini
untuk atlet individual dimulai di Budapest pada tahun 1963, sementara
pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di Copenhagen, Denmark pada
tahun 1967. Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade di tahun 1984 di
Los Angles untuk kelas individu. Lalu untuk pertandingan kelompok mulai
masuk pada tahun 1996 di Olimpiade Atlanta.

Unsur dan Jenis Senam Irama


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
 Kelentukan
 Keseimbangan
 Keluwesan
 Fleksibilitas
 Kontinuitas
 Ketepatan

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar
mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini
sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran
dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
1. Ketepatan musik/irama
2. Kelentukan (fleksibilitas)
3. Kontinuitas gerakan
Jenis Macam Aliran Senam Irama
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte
tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan
dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan
yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih
terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan system
senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques
Dalcroze, seorang guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam
bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan
music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa
gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya
terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang
dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat
senang memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban
tahun 1879 – 1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung:
Dressur dan Prestasi olahraga.

Gerakan Dasar Senam Irama


1. Gerakan Langkah Kaki
Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.

a. Langkah biasa (looppas)

Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di


samping badan.Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit,
dilanjutkan melangkah dengan kaki kiri secarabergantian.Pada
gerakan melangkah biasa harus diperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut.
 Kaki mengeper pada sendi lutut.
 Gerakan dilakukan dengan rileks.
 Gerakan disesuaikan dengan irama.
 Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak,
langkah kaki kiri, kedua lengan lepas di samping badan.
 Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan dengan
meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari
kaki yang terakhir.
 Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam melangkah
lutut harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.

b. Langkah rapat

Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri.
Kemudian, melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan
kedua kaki rapat. Langkah kaki rapat dilakukan dengan hitungan 1
kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat. Secara prinsip, sikap
langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
 Gerakan kaki mengeper pada lutut.
 Dilakukan dengan rileks dan luwes.
 Gerakan disesuaikan dengan irama.

c. Langkah keseimbangan (ballanspas)


Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke
depan. Hitungan dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan.
Sebelum kaki kanan menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri
mundur diikuti kaki kanan mundur merapat Secara prinsip, langkah
ini dilakukan sebagai berikut:
 Tidak ada saat berhenti;
 Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;
 Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.
 Langkah depan (galoppas)
Sikap tegak anjur kiri.
 Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki kanan.
 Kraissprong dapat pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini
dilakukan dengan irama 2/4.

d. Langkah depan (galoppas)


Langkah ini diawali dengan posisi badan berdiri tegak.
Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan didepan kaki kanan.
Kemudian lakukan gerakan menyilang dibagian belakang dengan
langkah irama 2/4.
Kemudian kaki kanan dalam posisi tegak dilangkahkan kedepan.
Kemudian diikuti dengan langkahan kaki kiri lalu kaki kanan lagi.
Gerakan tersebut dilakukan secara bergantian.

e. Langkah silang (kruispas)


Langkah ini diawali sikap badan berdiriPada aba aba pertama kaki kiri
diletakkan kedepan dengan posisi menyilang.
Pada aba aba kedua kaki kanan melangkah ke arah samping kanan. Pada
jenis langkah ini menggunakan ritme 2/4 atau dd.

2. Gerakan Ayunan Tangan


a. Ayunan satu lengan ke depan belakang
Sikap permulaan berdiri tegak, melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
Hitungan 1: ayun lengan kiri ke belakang diikuti kedua lutut mengeper.
Hitungan 2: ayunkan kembali tangan kiri ke depan.
Hitungan 3-4: sama dengan hitungan 1 – 2 hanya dilakukan dengan
tangan kanan.
Lakukan Pembelajaran ini 6 x 4 hitungan dengan irama 4/4
b. Ayunan satu lengan ke samping
Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan
Hitungan 1: ayunkan lengan kiri dari depan ke samping kiri diikuti kedua
lutut mengeper.
Hitungan 2: ayunkan kembali lengan kiri ke depan.
Hitungan 3-4, lengan kanan melakukan gerakan seperti tangan kiri pada
hitungan 1 dan 2.
c. Ayunan Satu Lengan Ke Samping Bersamaan Dengan Memindahkan
Berat Badan
Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan.
Hitungan 1: ayunkan lengan kiri ke kiri.
Hitungan 2: ayunkan lengan kanan ke kiri bersamaan dengan
memindahkan berat badan ke kiri dan kedua lutut mengeper.
Hitungan 3: ayunkan lengan kanan kembali ke kanan.
Hitungan 4: ayunkan lengan kiri ke kanan bersamaan memindahkan
berat badan ke kanan, kedua lutut mengeper
d. Ayunan Dua Lengan Ke Depan Belakang
Sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah, kedua lengan lurus ke
depan.
Hitungan 1: ayunkan kedua lengan ke belakang.
Hitungan 2: ayunkan kembali ke depan.
Hitungan 3-4, putar kedua lengan melalui bawah di samping badan.
Hitungan 5,6,7,8: Pembelajaran sama dengan Pembelajaran 1,2,3,4,
tetapi arahnya berlawanan.

e. Ayunan Dua Lengan Silang Di Depan Badan

Sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke samping kiri, kedua tangan


direntangkan.
Hitungan 1: ayunkan kedua lengan silang di depan badan.
Hitungan 2: ayunkan kedua lengan kembali.
Hitungan 3: ayunkan kedua lengan silang di belakang badan.
Hitungan 4: ayunkan kedua lengan kembali.
Hitungan 5,6,7,8, diulang gerakan hitungan 1,2,3, dan 4.
f. Variasi Gerakan Langkah Ke Depan dan Gerakan Tangan ke Atas
Sikap permulaan tegak, langkahkan kaki kiri, kedua lengan ke
samping.
Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua lengan lurus
ke atas.
Hitungan 2: pindahkan berat badan ke belakang sambil
membungkukkan badan ke depan, ujung tangan ke bawah.
Hitungan 3: tegak kembali.
Hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan kedua lengan kembali ke sikap
semula.
Hitungan 5,6,7, dan 8 sama hanya ganti kaki kiri.

2. Kombinasi Gerakan Langkah Kaki dan Gerakan Ayunan Lengan

a. Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Belakang dan Ke Depan


Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu
lengan ke belakang dan ke depan aktivitas gerak berirama berikut
ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan
kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayunkan kebelakang
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayunkan ke depan.
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayunkan ke belakang.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayunkan ke depan
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

b. Gerakan Ayunan Dua Lengan ke Belakang dan ke Depan.


Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua
lengan ke belakang dan ke depan aktivitas gerak berirama berikut
ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke
depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan..
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping
kanan.
4) Hitungan 4 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan.
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
c. Gerakan Ayunan Lengan Silang dan Rentang di depan
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan
lengan silang dan
rentang di depan badan aktivitas gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan
direntangkan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan disilangkan di depan dada.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan terentang setinggi bahu.
3) Hitungan 3 : Arahkan pandangan ke bahu kanan secara
bergantian.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
d. Gerakan Ayunan Lengan Melingkar Di Atas Kepala
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan
lengan melingkar di atas kepala aktivitas gerak berirama berikut
ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke
depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kanan melingkar ke
dalam satu lingkaran di atas kepala.
2) Hitungan 2 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kanan dan kedua
lengan lurus ke depan.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke kiri melingkar ke dalam
satu lingkaran di atas kepala.
4) Hitungan 4 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua
lengan lurus ke depan.
5) Pandangan mengikuti gerakan lengan.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
e. Gerakan Ayunan Satu Lengan Horizontal ke Kiri dan ke Kanan
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu
lengan horizontal ke kiri dan ke kanan aktivitas gerak berirama
berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayun ke kanan di depan badan.
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayun ke kiri (sikap semula).
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayun ke kiri di depan badan.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayun ke kanan (sikap semula)
5) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
f. Gerakan Ayunan Kedua Lengan Ditarik Ke Dada Dan Didorong Ke
Depan
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan
kedua lengan ditarik ke dada dan didorong ke depan aktivitas
gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke
depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diluruskan di depan dada.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan ditarik di depan dada.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan didorong ke depan (sikap semula)
4) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
g. Gerakan Ayunan Dua Tangan Setinggi Bahu
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan
kedua tangan setinggi bahu aktivitas gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua
lengan lurus ke samping kanan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kiri.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan ke kanan.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayun melingkar satu lingkaran ke
kiri di atas kepala.
4) Hitungan 4 : Kedua lengan lurus ke samping kiri.
5) Setiap gerakan ini diulang, ayunan lengan dari samping kiri.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula
h. Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Kaki Kanan dan Kiri Secara
Bergantian
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu
lengan ke kaki kanan dan kiri secara bergantian aktivitas gerak
berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua
tangan direntangkan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Tangan kanan diayun menyentuh ujung kaki kiri
dan badan membungkuk.
2) Hitungan 2 : Tangan kembali diayun ke sikap semula.
3) Gerakan dilakukan bergantian dengan tangan kiri.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Senam Irama Dengan Alat


Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu
pula dengan cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic
Gymnastics (senam irama) pada masa sekarang disebut modern Rhytmic
Gymnastics. Pada senam irama modern ini selain mempertandingkan
rangkaian Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang
dipertandingkan baik secara perorangan maupun secara beregu. Alat
tersebut terdiri atas: bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita
(ribbons) dan gada (clubs).

Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh


secara beregu.Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing.

Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat
dipegang oleh jari-jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah
jatuh.Bola boleh terbuat dari karet atau plastik. Kompetisi berat
bola 400gr, lingkarannya 18-20 cm.
Cara memainkannya: Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap
lagi, boleh digelundungkan baik di lantai maupun pada tubuh si pesenam
sendiri.

Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat
memegang yang khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam
itu sendiri. Cara mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu
kaki si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan
kemudian ujung tali yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya: Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun
oleh kedua tangan. Tali bebas untuk dimainkan, boleh dilewatkan ke
atas kepala atau ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke
atas, yang penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu
rangkaian yang sudah ditentukan.

Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat
sebuah simpai tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih,
kuning atau warna campuran (belang-belang). . tidak termaksud tongkat
untuk orang dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur
dari sebelah dalam.
Cara memainkannya: Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh
satu tangan ataupun dua tangan. Sebelum dapat memainkan simpai
dengan baik harus dikuasai macam-macam cara pegangnya. Misalnya:
Reguler grip, Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip.
Simpai boleh dilempar, boleh digelundungkan, menurut teknik dan
peraturan-peraturan yang berlaku.

Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter
tidak termaksud tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud
tongkat (stick) untuk pegangan 35 gram.Tongkat untuk pegangan
terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya fiber glass. Panjang
stick 50-60 cm. Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar, mempuat
angka delapan, berbelit-belit seperti ular, spiral dan macam-macam
lemparan.

Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan
botol. Panjang gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada: Mengayun, memutar, memukul, melempar dan
menangkap.
Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi
music. Lapangan yang
dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang
ditutup oleh matras yang berukuran 12 X 12 cm.
Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama
Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak
dimiliki oleh putri, maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.

Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah
Menengah Pertama maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama:
2/3, 3/4, 4/4 dan sebagainya.
Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang
tekun dan akan makan waktu yang cukup lama.

Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam
yang telah disusun dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini
membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.Maka demi
terciptanya keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang
Komponen Kesegaran Jasmani Dalam Senam

Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam


Senam
Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri
sendir, melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa
komponen.Pemisahan atau membeda-bedakan komponen-komponen
itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam perbincangan teori, karena
selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada empat
komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan
meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu
kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat
komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan senam.

Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght”
merupakan komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-
tugas fisik yang memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan ialah
kemampuan mengerahkan tenaga dalam melawan bebanatau
tahanan.Otot-otot yang kurang diberi pekerjaan atau kurang terlatih
cendrung menjadi lemah, kendor, kurang tenaga. Namun dengan latihan
dan kerja yang teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan
menjadi kuat.

Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta


tegangan otot diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia,
selain itu juga untuk memelihara bentuk tubuh dan sikap yang baik.
Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan
kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar
setiap orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya.Pola-pola kegiatan yang menggunakan kekuatan otot
contohnya ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik
pedati, mendorong benda berat, menjinjing dan menjunjung.

Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan


kecepatan, contohnya menendang bola dengan keras. Perpaduan
kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang peranan penting
dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin
(serabut otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap
individu.Jumlah fibril yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional
lebih tinggi dari yang kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama
dilatih.Otot yang terlatih menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk
dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada hubungannya dengan
kekuatan dan daya tahannya.

Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan
atau beberapa persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja
satu persendiaanyaitu persendian engsel.Tetapi pada gerakan
membungkuk yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-
tulang leher, punggung, pinggang.

Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan


dengan derajat kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh
misalnya gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat net pada
permainan bulu tangkis, di mana pemain harus melangkahkan kaki
secara penuh sambil menyodorkan tangan ke depan. Walaupun pada
gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi peranan kelentukan
sangat menentukan.

Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang
cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan,
dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah
kemampuan menunda kelelahan yang akan menyertai kerja fisik.
Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang terdahulu.

Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama


lima jam dalam sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo
meter dan lain-lain. Namun demikian daya tahan itu secara praktis
menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular respiratory
(sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga ergosistem
sekunder.

Daya tahan otot


Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang
bekerja untuk sesuatu kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua
hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan (suplai) darah terhadap
kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan yang
lebih besar mempunyai daya tahan yang lebih besar pula. Dengan kata
lain yang lebih kuat kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi.
Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat akan
dapat melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan
dengan berotot kurang kuat.
Daya tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan
daerah yang mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif,
serta menyangkut sisa-sisa metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu
semua berhubungan dengan kekuatan dan tonus (tegangan)
jantung.Kerja paru-paru, peredaran darah dan mobilisasi cadangan
energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan kerja.
Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi lebih
kuat dansebagai akibatnya dapat memompa darah lebih banyak, dengan
demikian maka denyut nadi lebih tenang.

Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani
yang meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal
denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory selain
memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga
mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh
paru-paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat istirahat
tidak dalam.

Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah
relaksasi.Komponen ini sebenarnya bersifat jasmaniah dan
rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah kemampuan
melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf otot.Ketegangan
yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan dengan
berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus
berada dalam tegangan yang optimal.

Manfaat Senam Irama


Manfaat Fisik
Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan
kemampuan daya tahan, otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi,
kelincahan dan keseimbangan.
Manfaat Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan
kemampuan berfikirnya secara aktif dan kreatif melalui pemecahan
masalah gerak.
Manfaat Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan
terwujud interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai