Anda di halaman 1dari 35

BAB I

VARIASI DAN KOMBINASI GERAK SENAM RITMIK


A. Pengertian Senam Ritmik
Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik
atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat
dalam senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama.
Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat,
serta ayunan, dan putaran tangan.
Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang
dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.Senam
ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering
digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.
Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam artistik dimana seorang
atlet atau sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan
nuansa akrobatik, balet dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa
bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club), dan simpai (hoop).
Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan
pertandingan senam irama internasional, sementara itu senam aerobik misalnya,
merupakan senam yang dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh
dimana dalam senam ini sekelompok peserta melakukan gerakan senam dengan dipandu
oleh seorang pemandu senam.
B. Variasi Gerak Senam Ritmik
1. Gerakan Langkah Kaki
Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut :
a. Langkah biasa (looppas)
Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping
badan.Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah
dengan kaki kiri secara bergantian.Pada gerakan melangkah biasa harus
diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
 Kaki mengeper pada sendi lutut.
 Gerakan dilakukan dengan rileks.
 Gerakan disesuaikan dengan irama.
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki
kiri, kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki
kanan ke depan dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung
jari kaki yang terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam
melangkah lutut harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.

b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat.
Langkah kaki rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan
hitungan 3 rapat.

Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut :
 Gerakan kaki mengeper pada lutut.
 Dilakukan dengan rileks dan luwes.
 Gerakan disesuaikan dengan irama.
c. Langkah keseimbangan (ballanspas)
Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan
menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur
merapat.

Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:


 Tidak ada saat berhenti.
 Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper.
 Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.
 Langkah depan (galoppas).
Sikap tegak anjur kiri.Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki
kanan.Kraissprong dapat pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini dilakukan
dengan irama 2/4.

d. Langkah depan (galoppas)

 Langkah ini diawali dengan posisi badan berdiri tegak.


 Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan didepan kaki kanan.
 Kemudian lakukan gerakan menyilang dibagian belakang dengan langkah
irama 2/4.
 Kemudian kaki kanan dalam posisi tegak dilangkahkan kedepan.
 Kemudian diikuti dengan langkahan kaki kiri lalu kaki kanan lagi.
 Gerakan tersebut dilakukan secara bergantian.

e. Langkah silang (kruispas)

 Langkah ini diawali sikap badan berdiri.


 Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan kedepan dengan posisi menyilang.
 Pada aba aba kedua kaki kanan melangkah ke arah samping kanan. Pada jenis
langkah ini menggunakan ritme 2/4 atau dd.

2. Gerakan Ayunan Tangan


a. Ayunan satu lengan ke depan belakang
 Sikap permulaan berdiri tegak, melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
 Hitungan 1: ayun lengan kiri ke belakang diikuti kedua lutut mengeper.
 Hitungan 2: ayunkan kembali tangan kiri ke depan.
 Hitungan 3-4: sama dengan hitungan 1 – 2 hanya dilakukan dengan tangan
kanan.
 Lakukan Pembelajaran ini 6 x 4 hitungan dengan irama 4/4

b. Ayunan satu lengan ke samping


 Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan.
 Hitungan 1: ayunkan lengan kiri dari depan ke samping kiri diikuti kedua lutut
mengeper.
 Hitungan 2: ayunkan kembali lengan kiri ke depan.
 Hitungan 3-4, lengan kanan melakukan gerakan seperti tangan kiri pada
hitungan 1 dan 2.

c. Ayunan Satu Lengan Ke Samping Bersamaan Dengan Memindahkan Berat Badan

 Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan.


 Hitungan 1: ayunkan lengan kiri ke kiri.
 Hitungan 2: ayunkan lengan kanan ke kiri bersamaan dengan memindahkan
berat badan ke kiri dan kedua lutut mengeper.
 Hitungan 3: ayunkan lengan kanan kembali ke kanan.
 Hitungan 4: ayunkan lengan kiri ke kanan bersamaan memindahkan berat
badan ke kanan, kedua lutut mengeper

d. Ayunan Dua Lengan Ke Depan Belakang

 Sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
 Hitungan 1: ayunkan kedua lengan ke belakang.
 Hitungan 2: ayunkan kembali ke depan.
 Hitungan 3-4, putar kedua lengan melalui bawah di samping badan.
 Hitungan 5,6,7,8: Pembelajaran sama dengan Pembelajaran 1,2,3,4, tetapi
arahnya berlawanan.

e. Ayunan Dua Lengan Silang Di Depan Badan

 Sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke samping kiri, kedua tangan


direntangkan.
 Hitungan 1: ayunkan kedua lengan silang di depan badan.
 Hitungan 2: ayunkan kedua lengan kembali.
 Hitungan 3: ayunkan kedua lengan silang di belakang badan.
 Hitungan 4: ayunkan kedua lengan kembali.
 Hitungan 5,6,7,8, diulang gerakan hitungan 1,2,3, dan 4.

f. Variasi Gerakan Langkah Ke Depan dan Gerakan Tangan ke Atas


 Sikap permulaan tegak, langkahkan kaki kiri, kedua lengan ke samping.
 Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua lengan lurus ke atas.
 Hitungan 2: pindahkan berat badan ke belakang sambil membungkukkan
badan ke depan, ujung tangan ke bawah.
 Hitungan 3: tegak kembali.
 Hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan kedua lengan kembali ke sikap semula.
 Hitungan 5,6,7, dan 8 sama hanya ganti kaki kiri.

C. Kombinasi Gerakan Senam Ritmik dengan Alat


Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan
cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada
masa sekarang disebut modern Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini selain
mempertandingkan rangkaian Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang
dipertandingkan baik secara perorangan maupun secara beregu. Alat tersebut terdiri atas:
bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons) dan gada (clubs).
Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara beregu.Setiap
alat mempunyai karakteristik masing-masing.
1. Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh jari-
jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat dari karet
atau plastik. Kompetisi berat bola 400gr, lingkarannya 18-20 cm.
Cara memainkannya: Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh
digelundungkan baik di lantai maupun pada tubuh si pesenam sendiri.
2. Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang
khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara
mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu kaki si pesenam kedua ujung
tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali yang dipegang
diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya: Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh kedua
tangan. Tali bebas untuk dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala atau ke bawah
telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke atas, yang penting tali itu tetap dikuasai
dan dimainkan selama waktu rangkaian yang sudah ditentukan.
3. Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah simpai
tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna campuran
(belang-belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter atau garis
tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah dalam.
Cara memainkannya: Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan
ataupun dua tangan. Sebelum dapat memainkan simpai dengan baik harus dikuasai
macam-macam cara pegangnya. Misalnya: Reguler grip, Reserve grip, Inside grip,
Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar, boleh digelundungkan, menurut
teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.
4. Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud
tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk pegangan
35 gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya
fiber glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar,
mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular, spiral dan macam-macam
lemparan.
5. Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang
gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada: Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.

Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music. Lapangan
yang dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh
matras yang berukuran 12 X 12 cm.
BAB II
GAYA RENANG UNTUK TINDAKAN PENYELAMATAN KECELAKAAN DI AIR

A. Latar Belakang Penyelamatan Kecelakaan di Air


Melakukan olahraga air termasuk renang tentu sangat menyenangkan dan menyehatkan.
Untuk dapat menguasai gerakan renang dengan baik perlu teknik-teknik yang harus
dipelajari, seperti gerakan lengan, tungkai, dan pernapasan. Keterampuan renang tidak
hanya untuk olahraga atau hobi saja, tetapi dapat digunakan untuk menolong orang lain
yang mengalami kecelakaan saat berenang. Olahraga airselanjutnya yang juga menarik
untuk dilakukan adalah loncat indah. Latihan yang maksimal, keberanian, percaya diri,
dan keterampilan gerak adalah modal untuk melakukannya.
Kecelakaan di air bisa terjadi kapan saja dan itu berakibat fatal karena korban akan
mengalami kesulitan bernapas. Dalam hal ini renang penyelamatan berfungsi untuk
menyematkan korban kecelakaan air. Oleh karena itu kita harus menguasai dasar-dasar
penyelamatan di air agar dapat mengantisipasinya.
Untuk menolong korban kecelakaan di air, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Lakukan pertolongan secepat mungkin, usahakan untuk melepas perlengkapan yang
mungkin akan menghambat pergerakan di air.
 Yakinlah bahwa dapat menguasai situasi di air. Jika masih ragu dengan kondisi
kedalaman air, melompatlah ke air dengan posisi kaki lebih dahulu.
 Siap dengan kemungkinan korban akan untuk meraih dan menarik penyelamat karena
panik. Korban yang hampir tenggelam dapat menjadi sumber bahaya terbesar bagi
penyelamat.
 Jika korban telah tenggelam, penyelamat harus menyelam untuk mencari dan
mengangkatnya ke atas air.
Kita perlu menguasai usaha penyelamatan diri di air agar dapat mengantisipasi terjadinya
kecelakaan di air.
 Menguasai kemampuan renang dengan baik.
 Kalau belum pandai berenang jangan berenang sendirian.
 Berenang sesuai aturan yang ada pada kolam renang tersebut.
 Belajar cara mengatasi pertolongan pada diri sendiri bila terjadi kecelakaan.
 Mengetahui cara pemberian pernapasan buatan.
 Bisa mengukur kemampuan diri sendiri.
 Berusaha meminta pertolongan jika memang sangat memerlukan.

A. Pertolongan Kecelakaan di Air


Untuk menolong korban kecelakaan di air memerlukan kehati-hatian dan perhitungan
secara cepat, matang, dan tepat. Dengan kesigapan dan kecepatan kita maka jiwa korban
akan terselamatkan. Cara-cara memberi pertolongan kepada korban sebagai berikut :
1. Pertolongan dengan Jangkauan
Pertolongan dengan cara ini dapat kita berikan pada saat korban dapat kita jangkau
dengan anggota tubuh kita. Cara pertolongan dengan jangkauan sebagai berikut :
 Pertolongan dengan jangkauan dari dek.
 Pertolongan dengan jangkauan turun tangga.
 Pertolongan dengan jangkauan kaki.
 Pertolongan korban jauh dari jangkauan.
 Pertolongan dengan menggunakan ban.
 Pertolongan dengan menggunakan ring pelambung.

2. Teknik-Teknik Pertolongan
Teknik pertolongan masuk kb dalam air sebagai berikut :
 Melompat dengan kaki terlebih dahulu (stride jump).
 Lari kemudian masuk ke air (run and plunge drive).
 Terjun dekat jangkauan jauh (long shallow drive).
 Cara mendekati korban (approach stroking), meliputi:
- menggunakan gaya bebas.
- menggunakan gaya dada.

B. Teknik Membawa Korban


Selain menguasai gaya renang untuk penyelamatan, proses penyelamatan juga
membutuhkan teknik tangan. Teknik tangan sangat berguna untuk membawa korban.
1. Penyelamatan dengan Satu Tangan
Penyelamatan dengan satu tangan dapat dilakukan dengan cara memegang korban di
bawah bahu. Penyelamatan dilakukan dengan cara menarik korban dan memegang
dagu bagian bawah menggunakan satu tangan.
Hal ini akan membuat kepala korban menengadah ke atas, sehingga korban dapat
bernapas dari hidung. Selain memengang dibawah bahu dapat pula dengan memegang
korban di depan dada.
Pada penyelamatan ini, korban akan ditarik dengan menempatkan satu lengan di depan
dada korban.

2. Penyelamatan dengan Dua Tangan


Teknik penyelamatan ini dilakukan menggunakan dua tangan. Teknik ini
menggunakan cara yaitu dengan memegang kepala, dada, dan bahu korban dari
belakang, sehingga posisi kepala korban menghadap ke atas.

3. Cara Memegang Tubuh Korban Agar Tetap Dipermukaan


Dengan ke dua teknik tangan tersebut maka penolong akan dapat menyelamatkan
korban. Proses penyelamatan korban dengan menggunakan 2 teknik tangan diatas
yaitu sebagai berikut:
a. Memegang Lengan Korban
Setelah mencapai korban hal yang harus diperhatikan adalah membawa korban
menepi misalnya memegang lengan dari depan. Penolong berada di samping
korban dan memegangnya dengan satu tangan.

b. Memegang Korban dari Belakang

Teknik ini dilakukan dengan membawa korban dari belakang korban dengan
menggunakan satu atau dua tangan. Posisi korban adalah terlentang sehingga
korban dapat dengan mudah mengambil napas.
Sementara itu, posisi penolong berada di samping korban dari arah belakang.
Bagian tubuh korban tang dipegang adalah dapat dada, dagu, atau lengan.
c. Memegang Dagu Korban

Teknik memegang dada korban dilakukan dengan dua tangan apabila posisi
penolong sudah berada di belakang korban. Posisi tubuh sama dengan teknik
memegang korban dari belakang yaitu korban terlentang.

d. Memegang Dada Korban


Teknik memegang dada korban dilakukan dengam merangkul dada korban.
Dilakukan dengan menggunakan satu tangan dan posisi penolong berada di
samping korban.
Sebagai contohnya, merangkul dada korban dengan tangan kiri, maka posisi
korban berada di sebelah kiri. Pada posisi tang demikian, korban dibawa dengam
renang gaya dada menyamping. Teknik renang demikian kurang efisien karena
membutuhkan tenaga yang besar.

B. Gaya Renang yang Digunakan dalam Teknik Pertolongan


Teknik berenang memiliki banyak variasi yang sudah dimodifikasi guna penyelamatan.
Pada dasarnya, setiap gaya berenang asalkan menjaga kepala berada diatas permukaan air,
maka dapat digunakan sebagai penyelamatan.
Selain itu hal ini tergantung pada penggunaan lengan. Saat itulah lekan digunakan untuk
menyelamatkan, salah satu atau kedua lengan dapat digunakan secara berbeda. Terdapat 4
teknik atau gaya renang untuk penyelamatan yaitu :
1. Gaya Samping
Gaya samping merupakan salah satu dari teknik atau gaya renang untuk penyelamatan
yang cukup sulit dilakukan. Teknik berenang menyamping seringkali digunakan untuk
membantu menyelamatkan perenang yang terluka.
Teknik berenang ini sangat mendukung karena efektif menggunakan satu lengan untuk
mengayuh, dan satu lengan lagi untuk memeluk korban. Berenang dengan hanya
menggunakan tiga anggota badan, akan mengubah seluruh dinamika teknik.
Teknik hanya dapat dilakukan jika benar- benar menguasai dan tahu cara melakukan
teknik berenang menyamping dengan benar. Teknik ini bukan gaya berenang samping
yang sederhana, hal tersebutlah yang berbeda dari berenang biasa.
2. Gaya Punggung
Teknik Penyelamatan yang ke dua adalah dengan gaya punggung. Gaya punggung
untuk penyelamatan melibatkan penggunaan kedua tangan untuk membantu perenang
yang terluka juga.
Gaya punggung disini bukan seperti gaya punggung sewaktu anda berenang santai.
Gaya punggung untuk penyelamatan merupakan koordinasi antara bagaimana
mempertahankan keseimbangan tubuh serta, menjaga agar kepala korban selalu berada
di atas permukaan.
3. Gaya Dada
Gaya dada merupakan salah satu gaya renang untuk penyelamatan yang sering
dilakukan. Gaya dada disini memiliki perbedaan pada teknik, cara berenang sama
namun tekniknya berbeda.
Lengan bergerak dengan teknik yang lebih pendek dan lebih cepat. Hal tersebut
bertujuan untuk membantu perenang yang diselamatkan dan membuatnya aman
sesegera mungkin.
Seperti survival back stroke, survival breast stroke adalah tentang konservasi energi
yang lambat dan stabil, dalam proses penyelamatan tidak mengambil keuntungan
dalam konservasi energi.
4. Gaya Bebas
Gaya bebas merupakan salah satu teknik atau gaya renang untuk penyelamatan.
Keunggulan dalam gaya bebas adalah kecepatan. Gaya bebas disini berbeda dengan
teknk berenang pada umumnya.
Bila pada teknik umum pengambilan nafas dilakukan ketika kepala berada di sisi kiri
atau kanan dan dalam ritme 2-1-2 atau ritme yang lain. Pada teknik berenang gaya
bebas untuk penyelamatan, kepala selalu berada di atas permukaan air, hal tersebut
berguna untuk menjaga korban agar tetap bisa bernafas.
BAB III
MAKANAN DAN MINUMAN YANG BERMANFAAT UNTUK KESEHATAN

A. Makanan dan Minuman Sehat


Makanan dan Minuman sehat adalah makanan dan minuman yang mengandung triguna
makan dan minum. triguna makan dan minum adalah makanan dan minuman yang
mengandung tiga kegunaan yaitu :
- sebagai zat pembangun
- sebagai zat pengatur
- sebagai zat tenaga
Makanan dan minuman sehat biasanya di sebut sebagai makanan empat sehat lima
sempurna. Empat Sehat Lima Sempurna adalah terdiri dari berbagai unsur makanan dan
minuman yang biasa dimakan orang setiap hari, yaitu :
1. Makanan Pokok
Makanan utama berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk dapat mampu
malakukan aktifitas sehari-hari. Contohnya seperti nasi, jagung, oat, kentang, gandum/
tepung terigu, serta umbi-umbian lainnya.
2. Lauk-Pauk
Lauk pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pembangun pada
tubuh. Misalnya yaitu tempe, tahu, telur, daging, ikan, dan lain-lain.
3. Sayur-Mayur
Sayur-sayuran pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat
pengatur pada tubuh. Contoh : Kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang
panjang, kol gepeng, labu siam, dan lain sebagainya.
4. Buah
Mirip dengan sayur mayur, buah-buahan pada makanan memiliki fungsi untuk
memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contohnya yakni apel, manggis,
markisa, kesemek, salak pondoh, duren, dan lain sebagainya.
5. Susu
Susu sebagai pelengkap di mana tidak ada kewajiban atau keharusan kita untuk
mengkonsumsi atau meminumnya. Namun tidak ada salahnya jika kita minum susu
setelah makan, karena mengandung berbagai macam kandungan zat yang berguna dan
baik bagi tubuh kita.
B. Manfaat Makanan dan Minuman bagi Perkembangan dan Pertumbuhan Tubuh
Makanan dan minuman yang sehat sangat diperlukan untuk menjaga tubuh agar tetap
bugar dan sehat. Tidak semua makanan dan minumam yang ada di pasaran sehat dan aman
dikonsumsi. Oleh karena itu, harus berhati-hati memilih makanan dan minuman yang akan
dikonsumsi.

1. Fungsi Makanan bagi Tubuh


Sesuai dengan kegunaannya, maka makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
a. Makanan sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat arang seperti:
beras, jagung, terigu, kentang, umbi-umbian, dan lain-lain; serta yang mengandung
lemak seperti: ikan, daging, telur, dan jenis kacang-kacangan.
b. Makanan sebagai sumber zat pembangun. Protein oleh tubuh digunakan sebagai
bahan pembentukan sel-sel jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel darah
merah, sel darah putih, serta zat kekebala atau antibodi.
c. Makanan sebagai sumber zat pengatur. Vitamin dan garam mineral diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah yang kecil, namun mutlak diperlukan tubuh. Makanan yang
mengandung vitamin dan garam.

Ketiga kelompok zat makanan tersebut, semuanya diperlukan dan penting bagi tubuh,
sehingga kelompok yang satu tidak bisa menggantikan kelompok yang lain. Ketiga
kelompok zat makanan harus terdapat dalam susunan makanan kita sehari-hari, yang
biasa disebut dengan menu seimbang.

2. Fungsi Air bagi Tubuh


Air adalah bagian yang penting dari semua sel tubuh. Tubuh mengandung 70% air dan
tulang mengandung sepertiga air. Air dapat digolongkan sebagai bahan pembangun,
zat pengatur, dan merupakan bahan pelarut dari berbagai bahan dalam tubuh. Karena
air sebagai larutan, maka bahan-bahan ini dapat dibawa atau beredar ke bagian-bagian
tubuh yang membutuhkannya. Selain itu, air juga diperlukan untuk menjaga suhu
tubuh agar tetap dalam keadaan normal antara 36oC – 37oC.
Tubuh memperoleh air dari air minum dan sebagian kecil dari air yang terkandung
dalam bahan makanan, serta hasil reaksi kimia dalam tubuh itu sendiri. Air yang
keluar dari dalam tubuh dalam waktu 24 jam, kurang lebih dua liter. Agar jumlah air
dalam tubuh tetap, maka air yang masuk ke dalam tubuh sekurang-kurangnya dua liter
juga. Apabila tubuh kekurangan air (cairan), misalnya menderita muntaber, maka
tubuh kekurangan cairan dan kekurangan itu harus cepat diganti.
Air untuk diminum hendaknya memenuhi syarat kesehatan. Air minum yang
memenuhi syarat sebagai berikut.
 Jernih
 Tidak berasa
 Tidak berbau
 Tidak berwarna
 Tidak mengandung mineral yang berbahaya
 Tidak mengandung bibit penyakit

C. Cara Memilih Makanan dan Minuman Sehat


1. Memilih Makanan Sehat
Makanan merupakan salah satu sumber energi bagi manusia yang hidup di bumi. Ada
banyak fungsi makanan bagi tubuh kita diantaranya sebagai sumber vitamin, energi
dan untuk pertumbuhan. Meski demikian tidak semua makanan mengandung zat
makanan yang diperlukan oleh tubuh. Bahkan ada makanan yang tidak sesuai dengan
tubuh kita dan malah zat yang terkandung makanan tersebut dapat mengakibatkan
rusaknya sel-sel dalam tubuh kita. Maka dari itu kita dituntut untuk lebih cermat dan
teliti lagi dalam memilih makanan yang sesuai dengan kita. Biasanya orang yang
beranggapan bahwa makanan yang sehat pasti tidak enak rasanya. Memang, hal
tersebut bisa terjadi namun jika kita dapat memilih makanan dengan benar,maka kita
akan menemui makanan yang tentunya sehat sekaligus terasa enak kita rasakan.
Berikut tips mengenai memilih makanan yang sehat sekaligus terasa lezat saat kita
konsumsi.
No Tips Makanan Sehat
1 Konsumsi makanan yang kaya nutrisi
2 Konsumsi padi-padian penuh buah dan sayuran
3 Atur berat badan seimbang
4 Makan dalam ukuran yang layak
5 Makan secara teratur
6 Kurangi, bukan membatasi porsi makan
7 Seimbangkan pilihan makanan anda setiap saat
8 Mengetahui kesulitan program diet anda
9 Buat perubahan secara bertahap
Selain itu, dalam memilih makanan yang sehat bagi tubuh kita ada beberapa hal yang
harus kita ketahui diantaranya makanan tersebut tidak mengandung bahan pengawet,
makanan yang tidak mengandung bahan pengawet juga harus bebas dari kandungan
zat yang memicu kanker. Selain iitu awasi juga tanggal kadaluwarsa yang biasanya
tertera dalam kemasan makanan tersebut. Jika sudah lewat dari tanggal kadaluwarsa,
biasanya makanan tersebut sudah kotor dan sudah tidak mengandung gizi yang
diperlukan bagi tubuh.
Zat gizi yang terkandung dalam makanan memang tidak sempurna, maksudnya ada
jenis makanan yang tidak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Maka dari
itu kita juga harus melengkapi zat gizi tersebut dari jenis makanan yang lain.
Keterangan tadi juga berarti ada saling ketergantungan antara zat gizi. Misal,zat
mangan (Mn) didalam tubuh kurang, maka vitamin A juga tidak dapat dimanfaatkan
secara optimal. Vitamin dalam makanan juga harus diengkapi dengan pemenuhan
kebutuhan energi. Pemenuhan kebutuhan energi tersebut dapat dilengkapi dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein,karbohidrat dan lemak.
Lemak yang terkandung dalam makanan juga harus kita perhatikan, lemak yang aman
dikonsumsi oleh manusia berasal dari makanan seperti kacang dsb. Lemak yang sehat
akan sangat berguna bagi penyerapan vitamin-vitamin A,D,E,dan K. Vitamian A
misalnya, vitamin yang berasal dari zat besi Semua Kebutuhan akan konsumsi
makanan yang sesuai berkisar antara 15-25 % dari kebutuhan energi. Dalam
mengkonsumsi jenis makanan juga harus disesuaikan dengan waktu kita
mengkonsumsi. Hal-hal seperti jangan terlambat untuk sarapan pagi juga harus selalu
diperhatikan. Makan pagi memang sangat bermanfaat bagi setiap orang. Baik dewasa
maupun anak kecil,karena dengan makan pagi kita dapat mempertahankan daya tahan
saat bekerja dan meningkatkan produktifitas kerja.
Makanan yang kita konsumsi juga harus diimbangi dengan konsumsi air. Karena air di
dalam tubuh kita sangat berguna untuk melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh
kita, air juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam
tubuh, pengaturan suhu tubuh juga memerlukan air, sehingga semakin banyak air yang
kita konsumsi maka kestabilan suhu tubuh kita akan terjaga dengan baik.
2. Memilih Minuman Sehat
Air adalah pilihan ideal untuk menghilangkan rasa haus, karena tidak jadi
menggemukkan, selain itu, air juga mengandung fluoride yang dapat mencegah
terjadinya kerusakan gigi serta tulang rapuh. Air mineral Di pasaran kita mudah
mendapatkan air mineral, memang terasa sangat praktis membeli air mineral bila
sedang melakukan perjalanan, daripada harus membawa botol air minum dari rumah.
Karena air ini tidak menggemukkan, maka air ini sehat untuk diminum. Tapi kita juga
mesti hati-hati terhadap air mineral yang beredar sekarang karena banyak yang belum
memiliki izin sehingga kehegienistasnya meragukan. Adapun perbedaan rasa pada air
ini dikarenakan adanya perbedaan kandungan mineral pada air tersebut. Teh dan kopi
kedua minuman ini tidak mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh sehingga tidak
menggemukkan. Tapi keduanya mengandung kafein, yang dapat merangsangkan
sistem syaraf dan bisa mengakibatkan sulit tidur pada sebagian orang. Batas kadar
kafein yang aman setiap harinya adalah 250 mg jika kadar kafein yang masuk ke
dalam tubuh melebihi 550 mg setiap harinya, maka dapat mempertinggi resiko
keguguran, atau bayi lahir prematur. Susu yang beredar biasanya adalah susu sapi
dimana bayi yang berusia kurang dari enam bulan, susu ini dianggap kurang
memenuhi syarat. Akan tetapi bagi anak-anak yang sudah lebih besar, susu sapi
memberikan gizi yang memadai, mulai dari riboflavin, salah satu rangkaian B
complex hingga kalsium dan profetin. Unsur dalam susu yang kurang mencukupi
adalah zat besi, vitamin C dan vitamin B1. Susu skim atau buttermilk baik
dikomsumsi bagi mereka yang ingin mengurangi kadar lemak dalam susu. Dan
penelitian juga telah menunjukkan bahwa baik susu full cream ataupun skim dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan tetap mempertahankan kesehatan dan
vitalitas tubuh. Soft drink dibuat dengan menambahkan banyak gula, karbon dioksida,
zat pewarna dan esens pada air. Setiap kaleng soft drink memberi sekitar 11 sampai 12
gula kotak. Sedangkan minuman cola yang juga tergolong soft drink, terdapat
tambahan kafein dan fosfor. Pemanis buatan yang terkandung di dalamnya memang
masih dalam jumlah batas aman, akan tetapi sama sekali tak bermanfaat bagi tubuh.
Minuman jenis ini bukanlah pilihan yang terbaik karena tidak ada keuntungan yang
dapat diperoleh dari minuman ini. Sari buah Cara yang lebih baik untuk mendapatkan
tambahan vitamin C ataupun vitamin lainnya, adalah dengan meminum sari buah asli,
disamping itu sebagian besar buah-buahan juga mengandung karotin yang kemudian
diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, vitamin B serta mineral. Kelemahan jika kita
mengkonsumsi semua buah dalam bentuk minuman, maka kita akan kehilangan serat
yang bisa diperoleh jika kita memakannya langsung atau masih dalam wujud buah
aslinya. Minuman beralkohol orang yang gemar minuman beralkohol seperti anggur
maupun bir, hendaknya berhati-hati. Terutama bagi wanita, minuman beralkohol dapat
mengakibatkan keguguran, gangguan dalam kesuburan dan kelahiran prematur. Selain
membuat kecanduan mengkonsumsi minunam beralkohol secara terus menerus dalam
jangka panjang akan merusak sistem tubuh kita. Fungsi otak dan sistem saraf akan
rusak secara permanen. Hati yang merupakan organ yang berfungsi memecahkan dan
mengeluarkan alkohol dari darah akan mengalami peradangan (hepatitis), sirosis dan
kanker hati. Konsumsi alkohol secara terus menerus dapat menyebabkan penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, gagal jantung dan stroke. Jumlah alkohol yang
berlebihan akan mengiritasi lambung sehingga timbul gastritis. Alkohol mengandung
efek diuretik (meningkatkan jumlah urin), sehingga jika berlebihan akan menimbulkan
kerusakan ginjal. Alkohol dapat meningkatkan gairah seksual, namun, bila berlebihan
malah dapat menimbulkan impotensi. Alkohol menimbulkan warna kemerahan pada
wajah (flushing), yang akan menetap pada pecandu berat.

D. Pola Makanan dan Konsumsi Makanan Sehat


Sudah menjadi kodratnya apabila semua makhluk hidup memerlukan makanan. Apalagi
manusia sebagai mahkluk yang paling sempurna tentunya membutuhkan makanan untuk
mendapatkan sumber tenaga, mempertahankan ketahanan tubuh dalam menghadapi
serangan penyakit dan untuk tumbuh kembang. Tentunya untuk bisa mewujudkan
kegunaan makanan tersebut dengan baik tidak bisa sembarang makanan yang dimakan.
Apalagi di zaman sekarang ini banyak penyakit yang diakibatkan oleh pola makan yang
salah. Oleh karena itu tentunya kita harus mengetahui bagaimana pola makan sehat itu.
Untuk memperoleh pola makan yang sehat itu paling tidak ada 3 kriteria yang harus kita
penuhi antara lain:
1. Jumlah makanan yang kita konsumsi
Kita harus menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk dengan jumlah energi yang
kita keluarkan. Apabila jumlah kalori yang masuk lebih besar dari energi yang kita
keluarkan maka kita akan mengalami kelebihan berat badan.
Selain jumlahnya, komposisipun harus seimbang seperti karbohidratsebanyak 60-70%,
protein sebanyak 10-15%, Lemak sebanyak 20-25%, vitamin dan mineral (A, D, E, K,
B, C, dan Ca).
2. Jenis makanan yang kita konsumsi
Jenis makanan yang kita konsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak dan
nutrien spesifik.
Karbohidrat komplek bisa kita penuhi dari gandum, beras, terigu, buah dan sayuran.
Pilih karbohidrat yang berserat tinggi dan kurangi karbohidrat yang berasal dari gula,
sirup dan makanan yang manis-manis. Konsumsi makanan yang manis paling banyak
3-5 sendok makan per hari.
Kebutuhan tubuh akan serat sebanyak lebih dari 25 gram per hari. Untuk
memenuhinya diajurkan untuk mengkonsumsi buah dan sayur.
Konsumsi protein harus lengkap antara protein nabati dan hewani. Sumber protein
nabati didapat dari kedelai, tempe dan tahu, sedangkan protein hewani berasal dari
ikan, daging (sapi, ayam, kerbau, kambing).
Tubuh manusia juga membutuhkan lemak, akan tetapi konsumsi lemak yang
berlebihan akan menimbulkan dampak yang negatif, untuk itu dianjurkan untuk tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi lemak.
Sumber vitamin dan mineral terdapat pada vitamin A (hati, susu, wortel, dan sayuran),
vitamin D (ikan, susu, dan kuning telur), vitamin E (minyak, kacang-kacangan, dan
kedelai), vitamin K (brokoli, bayam dan wortel), vitamin B (gandum, ikan, susu, dan
telur), serta kalsium (susu, ikan, dan kedelai).

3. Jadwal makan
Jadwal makan harus teratur, lebih baik makan dalam jumlah yang sedikit tapi sering
dan teratur daripada makan dalam porsi banyak tapi tidak teratur.
Sedangkan Direktorat Gizi Masyarakat Republik Indonesia mengeluarkan Pedoman
Umum Gizi Seimbang sebagai berikut:
 Makanlah aneka ragam makanan
 Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
 Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
 Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
 Gunakan garam beryodium
 Makanlah makanan sumber zat besi
 Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan
 Biasakan makan pagi
 Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
 Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
 Hindari minum minuman beralkohol
 Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
 Bacalah label pada makanan yang dikemas.
BAB IV
AKTIVITAS PENCEGAHAN PENYAKIT

C. Pengertian Penyakit
Setiap orang pasti pernah terserang penyakit baik penyakit ringan maupun penyakit
kronis. Tubuh manusia tersusun atas berbagai macam organ dan juga jaringan sel yang
sangat rentan terserang berbagai macam bibit-bibit penyakit. Pola hidup yang tidak sehat
disertai dengan tingkat kebersihan yang tergolong cukup rendah sering kali membuat
berbagai macam organ yang ada di dalam tubuh manusia menjadi terserang penyakit.
Penyakit merupakan sebuah kondisi tidak normalnya sebuah perangkat organ yang ada di
dalam tubuh manusia yang menyebabkan rasa sakit yang dapat mengancam
keberlangsungan kehidupan orang yang menderitanya.
Selain definisi tersebut, ada banyak sekali definisi dari kata penyakit yang telah diutarakan
oleh para ahli yang berasal dari dunia pendidikan dan juga praktisi dunia kesehatan.
Beberapa diantara defenisi tersebut yaitu :
1. DR. Beate Jacob
Menurut Dr. Beate Jacob, penyakit merupakan sebuah penyimpangan dari kondisi
tubuh normal menuju ke ketidakharmonisan jiwa.
2. Thomas Timmreck
Menurut Thoma Timmreck, penyakit dapat diartikan sebagai sebuah keadaan dimana
terdapat gangguan terhadap bentuk ataupun fungsi salah satu bagian tubuh yang
menyebabkan tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan normal.
3. Elizabeth J. Crown
Menurut Elizabeth J. Crown, penyakit merupakan perihal hadirnya sekumpulan
respons tubuh yang tidak normal terhadap agen, yang mana manusia memiliki
toleransi yang sangat terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali.
4. Kathleen Meehan Arias
Menurut Kthleen Meehan Arias, pengertian penyakit adalah suatu kesakitan yang
biasanya mempunyai setidaknya dua sifat dari beberapa kriteria berikut ini : perubahan
anatomi yang konsisten, telah diketahuinya agen atiologik, atau telah
teridentifikasinya beberapa tanda ataupun gejala tertentu.
5. George Pickett & John J. Hanlon
Menurut George Pickett & John J. Hanlon, penyakit merupakan sebuah fungsi dari
kekuatan agen penyebabnya dan sistem kekebalan tubuh manusia.
6. Munadjad Iskandar
Menurut Munajid Iskandar, penyakit merupakan sebuah proses alami yang normal
terjadi dalam tubuh manusia yang harus dihadapi dan tidak perlu dimusuhi.
7. Azizan Haji Baharuddin
Menurut Azizan Haji Baharuddin, penyakit dapat diartikan sebagai suatu keadaan
yang disebabkan oleh rusaknya keseimbangan fungsi tubuh dan beberapa bagian
badan manusia.
8. DR. Eko Dudiarto
Menurut Dr. Eko Dudiarto, penyakit merupakan jegalan mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk beraksi secara tepat terhadap setiap tekanan ataupun rangsangan
yang menimbulkan gangguan pada fungsi ataupun struktur organ dan sistem di dalam
tubuh.
9. Wahyudin Rajab, M. Epid
Menurut Wahyudin Rajab, M. Epid, penyakit merupakan sebuah keadaan yang bersifat
objektif dan rasa sakit merupakan dampaknya yang bersifat subjektif.
Jadi dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu keadaan
tidak normal pada suatu organisme atau minda yang menyebabkan ketidakseimbangan,
ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stress kepada orang yang terkait atau
berhubungan dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara umum untuk
menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan tingkah laku, dan
variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam konteks lain boleh dianggap
sebagai kategori yang boleh dibedakan.

A. Menghindari Penyakit Menular dan Tidak Menular


1. Menghindari Penyakit Menular
Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat
ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun
perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau penyebab
penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang host/ inang (penderita).
Karakteristik utama penyakit menular adalah sebagai berikut :
a. Penyakit-penyakit tersebut sangat umum terjadi di masyarakat.
b. Beberapa penyakit dapat menyebabkan kematian atau kecacatan.
c. Beberapa penyakit dapat menyebabkan epidemik.
d. Penyakit-penyakit tersebut sebagian besar dapat dicegah dengan intervensi
sederhan.
e. Penyakit-penyakit tersebut banyak menyerang bayi dan anak-anak

Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular


a. Mempertinggi nilai kesehatan
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi).
b. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam, yaitu :
 Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang
telah dilemahkan), sehingga tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya
pemberian vaksin BCG, DPT, campak, dan hepatitis.
 Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang mengandung antibodi.
Contohnya pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit, sehingga
munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini juga, masyarakat
bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu
penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapat vaksinasi.

Selain cara di atas, gaya hidup sehat merupakan cara yang terpenting untuk mencegah
penyakit.
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik agar terhindar dari penyakit ada
beberapa cara, antara lain :
a. Udara bersih, paru-paru pun sehat
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat.
Caranya Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat
baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap
rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara
teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
b. Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air
putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi
ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan
air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon
atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus
membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
c. Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak
konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi
yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan
olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan
pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.
d. Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat
Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda. Biasakan
istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur
terlalu malam. Cobalah menggunakan waktu senggang untuk berolahraga
ringan atau sekedar melemaskan otot-otot persendian. Dengan berolahraga 2 – 3
kali per minggu, selama 30 – 45 menit, cukup membuat tubuh bugar dan stamina
prima.
e. Kontrol kerja otak
Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi
beban terlalu banyak, karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan
kegiatan di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih santai, misalkan
melakukan hobi yang menyenangkan, seperti melukis, membaca novel terbaru
atau hanya sekedar mendengarkan musik.
f. Jalani hidup secara harmonis
Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai
makrokosmos jika ia ingin tetap sehat. Gunakan akal sehat, itu kuncinya, jangan
mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup
yang buruk dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau
menggunakan obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara
harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau
psikis.
g. Gunakan suplemen gizi
Hanya jika perlu, tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin
C, vitamin E, dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk
meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia harapan hidup. Untuk
memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan.
Selain mengkonsumsi makanan segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi
suplemen kesehatan yang banyak dijual di pasaran. Sebaiknya, penggunaan
suplemen makanan lebih dianjurkan sebagai terapi alternatif saja dengan
mengutamakan jenis suplemen makanan yang sudah diteliti dan bermanfaat.

2. Menghindari Tidak Menular


Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit yang
tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau
metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola
hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat fisik, penuaan/usia,
dan gangguan kejiwaan. Contohnya : sariawan, batuk, sakit perut, demam, hipertensi,
DM, obesitas, osteoporosis, depresi, RA, keracunan, dsb.
Penyakit tidak Menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent)
dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan
lingkungan sekitar (source and vehicle of agent).
Berbeda dengan penyakit menular, PTM mempunyai beberapa karakteristik tersendiri
seperti :
 Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu
 Masa inkubasi yyang panjang
 Bersifat Krinik (berlarut – larut)
 Banyak menghadapi kesulitan diagnosis
 Mempunyai variasi yang luas
 Memerlukan biaya yang tinggi dalam pencegahan dan penanggulangannya
 Faktor penyebab bermacam – macam (Multicausal), atau bahkan tidak jelas.

Pencegahan Penyakit Tidak Menular


a. Pencegahan primordial → dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari
kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya ini sangat komplek, tidak
hanya merupakan upaya dari kesehatan tapi multimitra.
b. Pencegahan tingkat pertama, meliputi :
- Promosi kesmas, misal : kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan,
pendidikan kesmas.
- Pencegahan khusus, misal : pencegahan ketrpaparan, pemberian kemoprevntif
c. Pencegahan tingkat kedua, meliputi :
- Diagnosis dini, misal dengan melakukan screening
- Pengobatan, kemoterapi atau tindakan bedah
d. Pencegahan tingkat ketiga, meliputi:
Rehabilitasi, misal perawatan rumah jompo, perawatan rumah sakit

Screening Penyakit Tidak Menular


Screening atau penyaringan adalah usaha untuk mendeteksi/mencari penderita
penyakit tertentu tanpa gejala dalam masyarakat atau kelompok tertentu melalui
suatu test/pemeriksaan, yang secara singkat dan sederhana dapat memisahakan
mereka yang kemungkinan besar menderita, yang selanjutnya didiagnosa dan
dilanjutkan dengan pengobatan. Screening ini sangat erat kaitannya dengan faktor
resiko dari PTM.
Sebagian besar penyakit tidak menular dapat dicegah bila kita menghindari 4 faktor
risiko (perilaku) yang utama yaitu:
 Pemakaian tembakau (merokok).
 Kurangnya aktivitas fisik.
 Konsumsi alkohol.
 Diet yang tidak sehat.

B. Penyakit Menular dan Cara Penularannya


1. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan
mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi
adalah melalui kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai
oleh penderita, contohnya handuk, baju, dll.
Contoh : cacar air, kudis, panu, dll.
2. Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang sangat
cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada umumnya
penyakit ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza saja gejalanya hanya
ringan atau subklinis. Terdapat empat virus yang terdapat dalam keluarga
parainfluenza, yang ditandai dengan tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA
helai-tunggal, tidak bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid yang
berasal dari pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik utama adalah
tonjolan – tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat – sifat
hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).
Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi yang teraerosol
atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th anak – anak biasanya
mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik dan dapat menyebabkan
penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan dapat mengganggu sistem imun.
Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman dan terjadi pada musim panas dan
musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh. Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel
pernapasan tanpa bukti adanya penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan
penyakit pada jalan napas lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran
sel pada jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan
trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat menyebabkan invasi bakteri sekunder
ruang telinga tengah dan otitis media akut.
3. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti yang
menghisap darah organ.
4. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering berganti
pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja tetapi
dapat menjalar ke organ lain.
5. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus ini
tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain seperti
menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh
telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan
rentan terhadap penyakit.
6. TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
“mycobacterium tuberculosis”. Yang menyerang pada organ paru – paru, dan juga
dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri
mycobacterium tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan memunculkan
gejala yang mirip.
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau batuk
dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita TBC akan
diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.
BAB V
PENYAKIT NARKOBA

A. Pengertian Narkoba
Pengertian Narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke
dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan
lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar
batas dosis.

B. Penggolongan Jenis-jenis Narkoba


Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat
yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan
memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya
rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.
Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan
dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya
sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.
Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
b. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika
digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
a. Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan
metakualon.
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK,
mogadon, dumolid ) dan diazepam.

3. Zat adiktif lainnya


Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
a. Rokok
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin
yang bila dihirup akan dapat memabukkan.

C. Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan
narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang
mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan
individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja
dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna
narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.

Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi
penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin
besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari
Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama
besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor
pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup
kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.

Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba


Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari
seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas
sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata
dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air
sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak
peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap
bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum
suntik)

2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah


Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan
keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri,
sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan
dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu,
bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya,
pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang,
sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong
keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau
mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di
rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya
defensiveatau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.

3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah


Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan
tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu
jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah
jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong,
meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan
olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah
tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang
“tidak beres” di sekolah.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba


Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan
mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada
susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan
tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan,
namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap
narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman
beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah.
Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa
dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.

D. Sanksi terhadap Tindak Pidana Narkoba


Sebagai wujud dari keseriusan negara untuk menangani permasalahan narkotika yang
semakin merebak sampai ke pelosok negeri, maka aturan yang telah ada sebelumnya
yakni UU No. 7 tahun 1997 diperbaharui dengan dibuat dan disahkannya UU No. 35
tahun 2009 tentang Narkotika.
Pengesahan UU ini, dilandasi karena tindak pidana narkotika dianggap sekarang telah
bersifat trans-nasional, yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi, teknologi
canggih, didukung jaringan yang kuat dengan jumlah nilai uang yang fantastis, dan
banyak menjerat kalangan muda, generasi millenial.
Untuk memberi pemahaman yang jelas dalam UU ini, perlu mengikuti perkembangan
mulai dari jenis narkotikanya, proses kejahatannya, hingga penyebutan istilah-istilahnya.
Klasifikasi pembagian golongan narkotika pada UU ini, dibagi menjadi 3 jenis golongan
yang termasuk kategori narkotika. Kategori pembagian jenis Golongan Narkotika adalah
sebagai berikut:
1. Golongan I , Jenis Narkotika yang secara umum dikenal masyarakat antara lain Ganja,
Sabu-sabu, Kokain,Opium, Heroin, dll;
2. Golongan II, Jenis Narkotika yang secara umum dikenal masyarakat antara lain
Morfin, Pertidin dll;
3. Golongan III, Jenis Narkotika yang secara umum dikenal masyarakat antara lain
Kodein, dll.
Seyogianya narkotika dapat digunakan dengan cara-cara yang diatur dalam UU. Narkotika
juga dapat digunakan untuk penelitian, pendidikan, medis (kesehatan), dan lain lain.
Namun dalam UU ini, juga diatur mengenai narkotika yang dimiliki, diproduksi, dibawa,
digunakan tidak sesuai aturan atau secara melawan hukum.
Salah satu hal yang cukup mendetail dijelaskan juga dalam UU ini adalah terdapat
klasifikasi pembagian “cap” bagi orang yang terlibat dalam narkotika. Pembagian
klasifikasi pada UU ini berbeda pada pembagian secara umum yang sering disebut
masyarakat yaitu pengedar narkotika dan pengguna narkotika. Namun dalam UU ini
secara implisit dijelaskan lagi mengenai siapa saja yang dapat disebut pengedar
berdasarkan perannya dan siapa saja yang dapat disebut Pengguna. Penjelasannya sebagai
berikut:
1. Pengedar Narkotika, terdapat beberapa penyebutan sesuai dengan perannya masing-
masing, yakni:
a. Pihak yang memproduksi Narkotika secara melawan hukum (Pasal 1 angka 3 jo
Pasal 113);
b. Pihak yang Meng Impor Narkotika secara Melawan Hukum (Pasal 1 angka 4 jo
Pasal 113);
c. Pihak yang meng Ekspor Narkotika scara melawan hukum (Pasal 1 angka 5 jo
Pasal 113);
d. Pihak yang melakukan Pengangkutan atau Transito Narkotika secara melawan
hukum (Pasal 1 angka 9, 12 jo Pasal 115);
e. Pihak yang melakukan Peredaran Gelap Narkotika dan Preskusor Narkotika (Pasal
1 angka 6 jo 111,112, 129).

2. Pengguna Narkotika, juga terdapat beberapa penyebutan, yakni:


a. Pecandu Narkotika (Pasal 1 angka 13 jo Pasal 54 jo Pasal 127);
b. Penyalahguna Narkotika (Pasal 1 angka 15 jo Pasal 54 jo Pasal 127).
Sebenarnya sudah cukup jelas bagi masyarakat mengenai jenis-jenis narkotika yang
dilarang diproduksi, dijual atau digunakan tanpa izin dari pihak yang berwenang yang
diatur dalam UU ini. Jika masyarakat melanggar aturan dengan memproduksi, mengedar,
memakai narkotika secara melawan hukum/tanpa izin (hak), maka sanksi pidanalah yang
akan dijalani bagi masyarakat tersebut sesuai dengan peran perbuatan yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai