Anda di halaman 1dari 19

Senam irama

Pengertian Senam Irama


Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan
musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang
terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan
ketepatan irama. Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari,
melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.

Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang
dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara
berirama.Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat.
Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.

Senam Irama Atau  Senam Ritmik adalah salah satu cabang senam artistik dimana
seorang atlet atau sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya yang kental
dengan nuansa akrobatik, balet dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu senam
yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club), dan simpai (hoop).

Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan
pertandingan senam irama internasional, sementara itu senam aerobik misalnya,
merupakan senam yang dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh dimana dalam senam ini sekelompok peserta melakukan gerakan senam dengan
dipandu oleh seorang pemandu senam.

Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum hawa. Namun
akhirnya Jepang mulai mempelopori untuk menciptakan nomor putra dalam senam
irama meski hal ini masih berlaku di kalangan Jepang saja.Senam ini di dominasikan oleh
kaum hawa Pertama-tama karena senam ini dilahirkan di Eropa oleh beberapa pakar
yang justru merupakan pakar di bidang seni. Dalam perkembangannya, senam irama
sangat banyak mengadopsi gerakan balet dan waktu itu tari balet ini juga identik dimiliki
oleh kaum hawa.

Hal ini berlangsung turun-temurun sehingga senam irama yang awalnya memang
dilakukan oleh kaum hawa, menjadi identik sebagai kegiatan olah raga kaum hawa dan
sampai sekarang telah menjadi tradisi yang demikian.
Sejarah Senam Irama
Sejarah senam irama bermula dari gagasan Jean-Georges Noverre (1727-1810), Francois
Delsarte (1811-1871), dan Rudolf Bode (1881-1970). Ketiganya percaya atas pentingnya
ekspresi gerak dimana seseorang menggunakan tubuhnya untuk mencipta keindahan
melalui rangkaian gerak tertentu.

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke 19
dalam suatu sistem latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari
gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik estetis” yang mana
seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan perasaannya melalui pergerakan
tubuh.

Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western
Female Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837. Dalam program latihan yang
diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace without dancing”, pesenam
perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai dari gerakan sederhana menuju
gerakan kompleks. Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor gagasan mengenai
tubuh, ekspresi tubuh, gerak dan musik dengan berbagai jenis gaya. Kemudian pada
tahun 1900, semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di sekolah Gymnastics Rhytmic
Swedia dan setelahnya banyak juga sekolah-sekolah gymnastik yang mengembangkan
hal serupa.

Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan gagasan
gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya sebelumnya,
yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak senam artistik dengan menggunakan alat
(bola, pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam ini mulai terlihat berbeda dengan
pertunjukan balet kontemporer, tari atau akrobat.

Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri kemudian
memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada tahun 1961. Mula-
mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah menjadi olahraga gimnastik
ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama atau gimnastik ritmis. Pertandingan
internasioal pertama kali dalam cabang ini untuk atlet individual dimulai di Budapest
pada tahun 1963, sementara pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di
Copenhagen, Denmark pada tahun 1967. Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade
di tahun 1984 di Los Angles untuk kelas individu. Lalu untuk pertandingan kelompok
mulai masuk pada tahun 1996 di Olimpiade Atlanta.

Unsur dan Jenis Senam Irama


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
1.     Kelentukan

2.    Keseimbangan

3.    Keluwesan

4.    Fleksibilitas

5.    Kontinuitas

6.    Ketepatan

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai
gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan
tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal
yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:

 Ketepatan musik/irama
 Kelentukan (fleksibilitas)

Kontinuitas gerakan

Gerakan Dasar Senam Irama


1. Gerakan Langkah Kaki

Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.

a. Langkah biasa (looppas)


Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping
badan.Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah
dengan kaki kiri secarabergantian.Pada gerakan melangkah biasa harus diperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut.
 Kaki mengeper pada sendi lutut.
 Gerakan dilakukan dengan rileks.
 Gerakan disesuaikan dengan irama.

Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri,
kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke
depan dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang
terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam melangkah lutut harus
mengeper, tumit harus dijatuhkan.

b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki
rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.

  Gerakan kaki mengeper pada lutut.


 Dilakukan dengan rileks dan luwes.
 Gerakan disesuaikan dengan irama.

c. Langkah keseimbangan (ballanspas)


Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan. Hitungan
dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit
masih terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:

 Tidak ada saat berhenti;


 Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;
 Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.
 Langkah depan (galoppas)

Sikap tegak anjur kiri.Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki kanan.Kraissprong
dapat pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini dilakukan dengan irama 2/4.

d. Langkah depan (galoppas)

 Langkah ini diawali dengan posisi badan berdiri tegak.


 Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan didepan kaki kanan.
 Kemudian lakukan gerakan menyilang dibagian belakang dengan langkah irama
2/4.
 Kemudian kaki kanan dalam posisi tegak dilangkahkan kedepan.
 Kemudian diikuti dengan langkahan kaki kiri lalu kaki kanan lagi.
 Gerakan tersebut dilakukan secara bergantian.

e. Langkah silang (kruispas)

1.     Langkah ini diawali sikap badan berdiri.

2.    Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan kedepan dengan posisi menyilang.

Pada aba aba kedua kaki kanan melangkah ke arah samping kanan. Pada jenis langkah
ini menggunakan ritme 2/4 atau dd.

2. Gerakan Ayunan Tangan

a. Ayunan satu lengan ke depan belakang

1.     Sikap permulaan berdiri tegak, melangkah, kedua lengan lurus ke depan.


2.    Hitungan 1: ayun lengan kiri ke belakang diikuti kedua lutut mengeper.

3.    Hitungan 2: ayunkan kembali tangan kiri ke depan.

4.    Hitungan 3-4: sama dengan hitungan 1 – 2 hanya dilakukan dengan tangan kanan.

5.    Lakukan Pembelajaran ini 6 x 4 hitungan dengan irama 4/4

b. Ayunan satu lengan ke samping

1.     Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan

2.    Hitungan 1: ayunkan lengan kiri dari depan ke samping kiri diikuti kedua lutut
mengeper.

3.    Hitungan 2: ayunkan kembali lengan kiri ke depan.

4.    Hitungan 3-4, lengan kanan melakukan gerakan seperti tangan kiri pada hitungan 1
dan 2.

c. Ayunan Satu Lengan Ke Samping Bersamaan Dengan Memindahkan Berat Badan


1.     Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan.

2.    Hitungan 1: ayunkan lengan kiri ke kiri.

3.    Hitungan 2: ayunkan lengan kanan ke kiri bersamaan dengan memindahkan berat


badan ke kiri dan kedua lutut mengeper.

4.    Hitungan 3: ayunkan lengan kanan kembali ke kanan.

5.    Hitungan 4: ayunkan lengan kiri ke kanan bersamaan memindahkan berat badan ke


kanan, kedua lutut mengeper

d. Ayunan Dua Lengan Ke Depan Belakang

1.     Sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah, kedua lengan lurus ke depan.

2.    Hitungan 1: ayunkan kedua lengan ke belakang.

3.    Hitungan 2: ayunkan kembali ke depan.

4.    Hitungan 3-4, putar kedua lengan melalui bawah di samping badan.

5.    Hitungan 5,6,7,8: Pembelajaran sama dengan Pembelajaran 1,2,3,4, tetapi arahnya


berlawanan.

e. Ayunan Dua Lengan Silang Di Depan Badan


1.     Sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke samping kiri, kedua tangan direntangkan.

2.    Hitungan 1: ayunkan kedua lengan silang di depan badan.

3.    Hitungan 2: ayunkan kedua lengan kembali.

4.    Hitungan 3: ayunkan kedua lengan silang di belakang badan.

5.    Hitungan 4: ayunkan kedua lengan kembali.

6.    Hitungan 5,6,7,8, diulang gerakan hitungan 1,2,3, dan 4.

f. Variasi Gerakan Langkah Ke Depan dan Gerakan Tangan ke Atas

1.     Sikap permulaan tegak, langkahkan kaki kiri, kedua lengan ke samping.

2.    Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua lengan lurus ke atas.

3.    Hitungan 2: pindahkan berat badan ke belakang sambil membungkukkan badan ke


depan, ujung tangan ke bawah.

4.    Hitungan 3: tegak kembali.

5.    Hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan kedua lengan kembali ke sikap semula.

Hitungan 5,6,7, dan 8 sama hanya ganti kaki kiri.

3. Kombinasi Gerakan Langkah Kaki dan Gerakan Ayunan Lengan

a. Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Belakang dan Ke Depan


Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke belakang
dan ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.

 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan lurus
ke depan.
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayunkan kebelakang
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayunkan ke depan.
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayunkan ke belakang.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayunkan ke depan
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

b. Gerakan Ayunan Dua Lengan ke Belakang dan ke Depan.

Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua lengan ke belakang
dan ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.
 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan..
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kanan.
4) Hitungan 4 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan.
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

c. Gerakan Ayunan Lengan Silang dan Rentang di Depan Badan

Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan lengan silang dan
rentang di depan badan aktivitas gerak berirama berikut ini.

 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan.
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan disilangkan di depan dada.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan terentang setinggi bahu.
3) Hitungan 3 : Arahkan pandangan ke bahu kanan secara bergantian.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

d. Gerakan Ayunan Lengan Melingkar Di Atas Kepala


Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan lengan melingkar di atas
kepala aktivitas gerak berirama berikut ini.

 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kanan melingkar ke dalam satu
lingkaran di atas kepala.
2) Hitungan 2 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kanan dan kedua lengan lurus ke
depan.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke kiri melingkar ke dalam satu lingkaran
di atas kepala.
4) Hitungan 4 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua lengan lurus ke
depan.
5) Pandangan mengikuti gerakan lengan.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

e. Gerakan Ayunan Satu Lengan Horizontal ke Kiri dan ke Kanan


Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan horizontal ke
kiri dan ke kanan aktivitas gerak berirama berikut ini.

 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayun ke kanan di depan badan.
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayun ke kiri (sikap semula).
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayun ke kiri di depan badan.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayun ke kanan (sikap semula)
5) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

 f. Gerakan Ayunan Kedua Lengan Ditarik Ke Dada Dan Didorong Ke Depan

Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan kedua lengan ditarik ke
dada dan didorong ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.

 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diluruskan di depan dada.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan ditarik di depan dada.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan didorong ke depan (sikap semula)
4) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

g. Gerakan Ayunan Dua Tangan Setinggi Bahu


Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan kedua tangan setinggi
bahu aktivitas gerak berirama berikut ini.

 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua lengan lurus ke
samping kanan.
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kiri.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan ke kanan.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayun melingkar satu lingkaran ke kiri di atas
kepala.
4) Hitungan 4 : Kedua lengan lurus ke samping kiri.
5) Setiap gerakan ini diulang, ayunan lengan dari samping kiri.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula

h. Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Kaki Kanan dan Kiri Secara Bergantian
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke kaki kanan
dan kiri secara bergantian aktivitas gerak berirama berikut ini.

 Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua tangan
direntangkan.
 Gerakannya
1) Hitungan 1 : Tangan kanan diayun menyentuh ujung kaki kiri dan badan
membungkuk.
2) Hitungan 2 : Tangan kembali diayun ke sikap semula.
3) Gerakan dilakukan bergantian dengan tangan kiri.
 Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.

Senam Irama Dengan Alat


Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan
cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada
masa sekarang disebut modern Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini
selain mempertandingkan rangkaian Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima
alat yang dipertandingkan baik secara perorangan maupun secara beregu. Alat tersebut
terdiri atas: bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons) dan gada (clubs).

Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara
beregu.Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing.

Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama

Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki oleh putri,
maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.

1.     Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah Menengah
Pertama maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan
sebagainya.

2.    Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).


Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan akan
makan waktu yang cukup lama.

3.    Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah
disusun dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang
tekun dan cukup lama.Maka demi terciptanya keserasian dalam gerak irama harus
dikuasai secara matang.
Komponen Kesegaran Jasmani Dalam Senam

Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam

Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau
membeda-bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam
perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada
empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan
kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya
tahan dan relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
senam.

·         Kekuatan otot

Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght” merupakan
komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik yang memerlukan
pengerahan tenaga.Kekuatan ialah kemampuan mengerahkan tenaga dalam melawan
bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang diberi pekerjaan atau kurang terlatih
cendrung menjadi lemah, kendor, kurang tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang
teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat.

Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta tegangan otot
diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara
bentuk tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan
memerlukan kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar
setiap orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola
kegiatan yang menggunakan kekuatan otot contohnya ialah menari beban seperti pada
tarik tambang atau menarik pedati, mendorong benda berat, menjinjing dan
menjunjung.

Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan kecepatan,
contohnya menendang bola dengan keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut
“power” memang peranan penting dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas
sejumlah fibrin (serabut otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap
individu.Jumlah fibril yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari
yang kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih menjadi
lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada
hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.

·         Kelentukan

Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau beberapa
persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaanyaitu
persendian engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah
persendiaan, yaitu tulang-tulang leher, punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat
kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil
bola (cock) rendah dekat net pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus
melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan ke depan. Walaupun
pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi peranan kelentukan sangat
menentukan.

·         Daya tahan

Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya
mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya
tahan adalah kemampuan menunda kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan
ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang terdahulu.

Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam
sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun
demikian daya tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio
vascular respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga
ergosistem sekunder.

1.     Daya tahan otot


Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja untuk sesuatu
kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan
(suplai) darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan
yang lebih besar mempunyai daya tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang
lebih kuat kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya
seseorang yang tangannya berotot kuat akan dapat melakukan gerakan push up lebih
banyak jumlahnya dibandingkan dengan berotot kurang kuat.

2.    Daya tahan cardio vascular respiratory


Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah yang
mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-sisa
metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua berhubungan dengan kekuatan dan
tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-paru, peredaran darah dan mobilisasi cadangan
energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan kerja. Jantung adalah otot
seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi lebih kuat dansebagai akibatnya dapat
memompa darah lebih banyak, dengan demikian maka denyut nadi lebih tenang.

Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang meningkat,
tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya.Latihan daya tahan cardio
vascular respiratory selain memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran
darah juga mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-
paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.

·         Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen ini
sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah
kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf otot.Ketegangan yang
berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan dengan berolahraga yang
mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada dalam tegangan yang optimal.

Manfaat Senam Irama

1.     Manfaat Fisik
Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan kemampuan
daya tahan, otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi, kelincahan dan
keseimbangan.

2.    Manfaat Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan kemampuan
berfikirnya secara aktif dan kreatif melalui pemecahan masalah gerak.

3.    Manfaat Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan terwujud
interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai