Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik atau
nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam senam
irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Rangkaian senam irama
dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.
Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan
irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.Senam ritmik dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah gada, simpai,tongkat, bola,
pita.
Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam artistik dimana seorang atlet atau
sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan nuansa akrobatik, balet
dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope),
gada (club), dan simpai (hoop).
Senam ini di dominasikan oleh kaum hawa Pertama-tama karena senam ini dilahirkan di Eropa oleh
beberapa pakar yang justru merupakan pakar di bidang seni. Dalam perkembangannya, senam irama
sangat banyak mengadopsi gerakan balet dan waktu itu tari balet ini juga identik dimiliki oleh kaum
hawa.
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang
serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk
keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
Ketepatan musik/irama
Kelentukan (fleksibilitas)
Kontinuitas gerakan
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang
sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan
dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat
dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang guru music
yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih
mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa gerakan itu
harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama “Ausdruk
Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang
sangat senang memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 – 1958. Ia
berpendapat bahwa senam irama mengandung: Dressur dan Prestasi olahraga
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri, kedua lengan lepas
di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan dengan meletakkan tumit di
depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang terakhir.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan. Hitungan dua, kaki kanan
menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri mundur
diikuti kaki kanan mundur merapat. (MAJU MUNDURRR)
1. Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah Menengah Pertama
maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan sebagainya.
2. Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan akan makan
waktu yang cukup lama.
3. Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah disusun dalam
bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.
Maka demi terciptanya keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang.
Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir, melainkan lebih
merupakan perpaduan dari beberapa komponen. Pemisahan atau membeda-bedakan komponen-
komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-
bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam
memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot,
kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan senam.
Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght” merupakan komponen dasar
yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik yang memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan
ialah kemampuan mengerahkan tenaga dalam melawan bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang
diberi pekerjaan atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor, kurang tenaga. Namun dengan
latihan dan kerja yang teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat.
Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau beberapa
persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaanyaitu persendian engsel.Tetapi
pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-tulang leher,
punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat kemungkinan gerak
penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat net pada
permainan bulu tangkis, di mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan
tangan ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi peranan
kelentukan sangat menentukan.
Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan
yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda
kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang
terdahulu.
Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen ini sebenarnya bersifat
jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah kemampuan melepaskan ketegangan
yang berlebihan pada saraf otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan
dengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada dalam tegangan
yang optimal.