Pengertian
Senam irama merupakan jenis senam yang memiliki bermacam gerakan dan dilakukan seirama
dengan musik yang mengiringinya. Senam ini bukan senam biasa, namun memiliki unsur-unsur
yang harus dikuasai para pesenamnya, seperti keluwesan, keseimbangan, ketepatan dengan
irama, dan lain-lain.
Adapun rangkaian senamnya biasa dimulai dengan berjalan, berlari, melompat, mengayun,
atau berputar. Senam ini juga kerap disebut dengan senam ritmik, yang bisa dimainkan dengan
alat bantu seperti gada, simpai, tali, pita, dan bola
Gagasan ketiganya inilah yang kemudian memunculkan senam irama. Namun gagasan
tersebut kemudian diteruskan oleh seorang Peter Henry Ling, yang pada abad ke 19 membuat
Swedish System (Sistem Swedia), yaitu sebuah gerakan bebas yang pada akhirnya
berkembang menjadi gymnastic estetis. Gymnastic ini menuntut seorang atlet untuk
mengekspresikan diri dengan emosi dan perasaannya melalui gerakan tubuh.
1
Unsur-unsur dalam Senam Irama
Seperti yang sudah disebutkan di atas, senam irama mempunyai beberapa unsur. Berikut
adalah unsur-unsurnya:
1. Keindahan
Sebagai senam yang memakai ritme, maka gerakan senam ini mempunyai unsur keindahan. Di
mana senam ini berasal dari wilayah pertunjukan, sehingga unsur keindahan gerakan menjadi
poin penting dalam senam irama.
2. Ketrampilan
Unsur kedua dari senam ini adalah keterampilan. Dalam senam ritmik, yang menjadi nilai salah
satunya adalah kreativitas atau keterampilan dalam menggerakkan badan serta membuat
sebuah koreografi. Jika senam ini sedang dilombakan, maka nilai yang paling banyak
perhitungannya biasa berasal dari keterampilan gerakan. Semakin luwes dan variatif gerakan
yang dibuat, nilainya pun semakin tinggi.
3. Keluwesan
Selanjutnya ada keluwesan, di mana unsur ini juga menjadi penanda seberapa dalam
seseorang melakukan senam. Sebab keluwesan dapat tercipta dari cara menyusun koreografi
dan latihan secara teratur. Selain terpancar dari gerakan tubuh, keluwesan juga didapat dari
gerakan lainnya.
4. Kelenturan
Unsur keempat adalah kelenturan, yang juga menjadi hal penting. Sebab senam irama juga erat
kaitannya dengan nuansa balet dan akrobatik, yang gerakannya harus lentur. Selain itu
keduanya juga harus diikuti dengan gestur tubuh yang biasa memakai persendian ekstrim serta
lekukan-lekukan tubuh.
5. Kekuatan
Setiap senam tentu membutuhkan energi. Ketika melaksanakan senam ini, Anda juga harus
memiliki kekuatan. Kekuatan juga dibutuhkan dalam melakukan berbagai gerakan senam
irama. Tanpa kekuatan, tentu gerakan senam tidak akan ada artinya.
6. Keseimbangan
Lalu ada unsur keseimbangan dalam melakukan gerakan senam irama. Unsur ini terutama
dipakai ketika melangsungkan koreografi yang cukup rumit. Gerakan senam yang sulit juga
membutuhkan keseimbangan, seperti memutar badan dengan satu kaki, atau menangkap bola.
7. Ketepatan irama
Unsur terakhir dalam gerakan senam irama adalah ketepatan setiap gerakan dengan irama.
Sebab senam ini tak hanya bergantung pada hitungan ketukan saja. Seorang atlet senam ritmik
pun harus melakukan penghitungan waktu saat alat harus dilempar dan ditangkap. Selain itu,
setiap gerakan juga harus sesuai dengan ketukan musik yang diputar.
2
Manfaat Senam Irama bagi Kesehatan Tubuh
1. Melatih keseimbangan
Keseimbangan menjadi salah satu unsur senam yang perlu dipenuhi. Dengan unsur inilah,
Anda juga bisa melatih keseimbangan pada tubuh. Sehingga dapat membantu menjaga postur
tubuh dan meminimalkan risiko pembengkokan pada tulang belakang.
Apalagi semakin lama berlatih, otot-otot juga akan lebih nyaman digerakkan. Jadi dengan
senam irama, Anda memiliki kesempatan untuk mencegah tubuh mengalami cedera ketika
harus melakukan banyak aktivitas atau gerakan fisik dalam kegiatan sehari-hari.
3
juga perhatian pun ikut dilatih di sini. Maka dari itu, selain melatih tubuh secara fisik, senam
ritmik juga melatih fokus dan konsentrasi.
Bola ini biasanya terbuat dari karet atau plastik. Dalam beberapa kompetisi, bola yang dipakai
memiliki diameter 18-20 cm dengan berat 400 gram. Gerakan memakai bola diantaranya
adalah dengan melempar bola ke atas dan menangkapnya kembali, atau bisa dengan
menggelindingkan bola ke arah pesenam.
Lalu tongkat yang dipakai berasal dari kayu atau bambu dengan panjang 50-60 cm dan
diameter 1 cm. Gerakan senam dengan tongkat pita ini seperti mengayun, berbelit-belit seperti
ular, membentuk angka 8, spiral, serta berbagai macam lemparan.
Adapun gerakan yang biasa dilakukan dengan simpai yaitu dengan bergerak sambil memegang
simpai memakai satu atau dua tangan. Simpai kemudian bisa dilemparkan, digelindingkan, atau
digerakkan sesuai teknik lainnya. Ada beberapa cara untuk memegang simpai yang harus
dikuasai pesenam, yaitu reserve grip, outside grip, mixed grip, dan reguler grip.
4
4. Senam irama dengan alat tali
Jenis senam berikutnya yaitu menggunakan tali. Kali ini, tak ada pegangan khusus. Tali yang
dipakai merupakan tali dengan bahan halus. Panjangnya bisa disesuaikan dengan tinggi badan
pesenam. Cara mengukurnya bisa dengan menginjak bagian tengah tali, kemudian tangan
kanan dan kiri memegang ujung tali dan meletakkannya di depan bahu.
Tali yang digunakan dimainkan dengan cara apapun, asalkan dikuasai penuh oleh pesenam.
Contohnya yaitu dengan melempar tali ke atas, atau loncat sambil melewatkan tali ke atas
bawah.
Gerakan dengan alat gada pada jenis senam ini antara lain yaitu mengayun, melempar dan
menangkap, memutar, memukul, dan gerakan lainnya. Adapun senam gada dan keempat jenis
senam lainnya dilakukan di atas matras berukuran 12×12 dengan iringan musik.