Kelas:E-7
Dengan angggota:
4)Fathiyah Febriani
5)Fazri Trisowinata
TAHUN AJARAN
A.PENGERTIAN DAN PENJELASAN MENGENAI SENAM RITMIK
Sebelum membahas apa itu senam ritmik, kamu harus tahu dulu apa itu senam. Senam adalah istilah atau
nama dari suatu cabang olahraga. Maka dari itu, senam jelas berbeda dengan cabang olahraga pencak silat,
bahkan senam juga bukan termasuk dalam cabang olahraga loncat indah.
Menurut Imam Hidayat (1995), definisi senam adalah suatu latihan tubuh yang dipilih dan
dikonstruksikan dengan sengajar, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis,
dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-
nilai mental serta spiritual.
Senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam iringan irama musik, atau latihan bebas yang
dilakukan secara berirama. Dalam senam jenis ini, biasanya menggunakan alat-alat tertentu untuk
dipegang, misalnya bola, pita, tali, hingga simpai dan gada.
Aktivitas senam ritmik ini sangat mengutamakan adanya keserasian antara gerakan tubuh dengan irama
musik, sehingga hasil geraknya akan menjadi indah. Gerakan dalam senam ritmik dapat dilakukan secara
perorangan, berpasangan, hingga secara massal.
Ketika mempraktikkan senam ritmik ini, suasana harus riang dan gembira, sebab senam ini digunakan
sebagai penyeimbang beban yang muncul akibat rutinitas pembelajaran sehari-hari.
Senam ritmik pada awalnya adalah gerakan-gerakan latihan bebas yang bersifat lamban dan diiringi oleh
berbagai nyanyian atau musik. Irama yang digunakan juga biasanya adalah lagu-lagu dengan ketukan
irama ¾ atau 6/8. Untuk senam ritmik yang dilakukan oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) umumnya
menggunakan irama lagu berjudul Desaku atau Kelinciku. Seiring dengan perkembangan zaman, maka
senam ritmik juga turut berkembang, yakni menjadi lebih bersifat kompetitif. Tidak hanya itu, namanya
juga berubah menjadi senam ritmik modern (modern rhytmic gymnastatics).
Senam ritmik yang menggunakan bola sebagai alat penunjangnya, harus selalu diam pada telapak tangan
walaupun tidak dicengkeram dengan jari. Untuk ukuran bolanya yakni berukuran sedang, seukuran dengan
bola tangan atau bola voli. Selain itu, bola juga harus dapat dipantulkan.
Lalu, gerakan bola apa saja yang harus ada dalam senam ritmik ini? Ada empat gerakan dasar, yakni:
a. Melambungkan Bola
Bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan ke udara dan berbagai arah. Usahakan untuk menangkap
bola tepat waktu.
b. Memantulkan Bola
Bola dipantulkan ke lantai (atau permukaan apapun) dengan berbagai cara. Sama dengan sebelumnya,
usahakan untuk menangkap bola tepat waktu.
c. Menggelundungkan Bola
Bola digelundungkan di lantai atau di badan. Ketika menggelundung di badan, bola diusahakan untuk tidak
jatuh.
d. Mengayunkan Bola
Bola tetap berada di tangan dengan dipegang menggunakan telapak tangan dalam berbagai sikap.
Usahakan supaya bola tidak jatuh dan tidak terlihat terlalu mencengkeram bola.
Tali yang digunakan dapat berbahan sutra, serat manila, hingga nylon. Ukurannya sekitar 10 sampai 12
kaki. Panjang tali ini penting sebab ketika teknik mengayun dapat menghasilkan gerakan yang benar.
Simpai adalah alat yang berbentuk cincin besar dan terbuat dari fiber glass atau rotan. Simpai ini hampir
sama dengan hulahoop. Dalam perlombaan, supaya simpai terlihat indah, biasanya akan diwarnai dengan
warna khusus dan ditempeli selotif berwarna.
Ukuran simpai itu bermacam-macam, tetapi biasanya berdiameter lingkaran sekitar 27 inchi, dengan lebar
¼ inchi. Gerakan dasarnya adalah mengayun, melompat, melingkar, hingga melambung.
Tidak memerlukan waktu lama untuk melakukannya, sekitar 10 hingga 15 menit saja.
Murah dan sederhana. Lagipula, alat-alat yang digunakan juga mudah ditemui.
Gerakannya tidak terlalu sulit.
Melibatkan gerak seluruh tubuh.
Apabila tidak menuju dalam perlombaan serius, tidak memerlukan instruktur khusus sebab
guru dan orang tua dapat mengajarkannya.
Menyenangkan bagi anak.
Seiring dengan latihan yang konsisten, senam ritmik dapat menjaga kekuatan tulang sejak dini dan
menghindarkan dari risiko kerusakan tulang. Apalagi jika rutin mempraktikkan senam ritmik sejak dini,
maka dapat membantu mencegah penyakit osteoporosis di usia lanjut kelak.
Bahkan terdapat penelitian yang menyatakan bahwa para pesenam usia pra pubertas justru mendapatkan
efek mineralisasi tulang dengan pola aktivitas fisik tertentu. Namun sayangnya, dalam penelitian tersebut
ternyata menunjukkan hasil bahwa adanya peningkatan kadar hormon yang menghambat pembentukan
tulang, yakni sclerostin dan preadipopcyte factor-1.
Selain itu, senam jenis ini juga mengharuskanmu untuk meregangkan otot sehingga kamu dapat
meningkatkan kelenturan serta kemampuan sendiri untuk memperluas jangkauan gerak. Gerakan-gerakan
senam ritmik yang luwes juga memungkinkan kamu untuk melatih kelenturan tubuh, sehingga
meminimalisir risiko cedera dan kekakuan otot tubuh.
Bahkan apabila kamu rutin melakukan senam ritmik ini, maka dapat membantu mengelola penyakit kronis.
Namun, meskipun begitu, kamu juga harus mengimbanginya dengan menjalani gaya hidup sehat disertai
menjaga asupan makanan dengan nutrisi yang seimbang.
Dalam hal ini, senam ritmik membantu tubuh untuk menurunkan hormon kortisol dan epineprin. Dua
hormon tersebut jenis hormon pemicu stress. Sebagai gantinya, olahraga senam ritmik akan meningkatkan
kadasar hormon norepinefrin yang berfungsi sebagai antidepresan.
Bahkan menurut Barclay (1963), olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang ternyata mampu
meningkatkan kekuatan konsentrasi, pencernaan, dan membuat tidur menjadi lebih baik.
Hal tersebut karena dalam senam ritmik, harus melibatkan gerak tubuh seperti gerakan kaki, tangan,
kepala, hingga badan secara teratur. Tidak hanya itu, iringan musik juga membuat anak lebih gembira dan
akan berusaha menyesuaikan tempo dengan irama tubuhnya.