Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

SENAM IRAMA

Disusun Oleh :

Nama : ARSYI ADLANI


Kelas : X MIPA - C
NIS : 15492

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA

Komplek Pajak Kebon Jeruk, Jl. Bhakti IV No. 1


Kel. Kemanggisan, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat
Telp. (021) 5482914, Kode Pos 11480, E-Mail: humas78@gmail.com
2018
A. Pengertian Senam Irama

Senam irama atau senam ritmik adalah


salah satu cabang senam artistik dimana
seorang atlet atau sekelompok atlet
senam mempertunjukkan koreografinya
yang kental dengan nuansa akrobatik,
balet dan tari modern dengan atau tanpa
alat bantu senam yang berupa bola
(ball), pita (ribbon), tali (rope), gada
(club), dan simpai (hoop). Senam irama
berupa gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik atau nyanyian
sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam senam
irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Rangkaian senam
irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan
putaran tangan.

Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan
pertandingan senam irama internasional, sementara itu senam aerobik misalnya, merupakan
senam yang dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dimana dalam
senam ini sekelompok peserta melakukan gerakan senam dengan dipandu oleh seorang
pemandu senam. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat.
Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.

Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum hawa. Namun
akhirnya Jepang mulai mempelopori untuk menciptakan nomor putra dalam senam irama
meski hal ini masih berlaku di kalangan Jepang saja.

Kenapa senam ini didominasi oleh kaum hawa?

Pertama-tama karena senam ini dilahirkan di Eropa oleh beberapa pakar yang justru
merupakan pakar di bidang seni.

Dalam perkembangannya, senam irama sangat banyak mengadopsi gerakan balet dan
waktu itu tari balet ini juga identik dimiliki oleh kaum hawa.

1
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Hal ini berlangsung turun-temurun sehingga senam irama yang awalnya memang
dilakukan oleh kaum hawa, menjadi identik sebagai kegiatan olah raga kaum hawa dan sampai
sekarang telah menjadi tradisi yang demikian.

B. Unsur-Unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :

Unsur-unsur Senam Irama

Berikut ini merupakan beberapa unsur dasar yang harus dikuasai oleh atlet senam
irama. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Kelenturan

Kelenturan jelas menjadi menu utama dalam senam irama karena bagaimanapun juga
senam irama sangat kental dengan nuansa akrobatik dan balet yang menonjolkan gestur-gestur
dan gerakan lentur yang diikuti dengan lekukan-lekukan tubuh dan persendian ekstrim.
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh, misalnya pada saat
harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul, atau memutar pergelangan tangan.
Semua dapat dilakukan dengan mudah.

2. Kekuatan

Kekuatan jelas merupakan pondasi bagi seorang atlet senam irama. Tanpa kekuatan
yang bagus tentunya mustahil bagi atlet senam untuk melakukan gerakan-gerakan sulit.

Jangankan gerakan sulit, gerakan cepatpun barangkali tak akan bisa dilakukan dengan
durasi panjang.

2
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
3. Keterampilan

Salah satu yang dinilai dalam senam irama adalah ketrampilan atau daya kreativitas
atlet senam irama untuk menciptakan koreografi gerak.

Umumnya, senam dengan variasi gerak yang beragam mendapatkan poin bagus,
terlebih jika atlet bisa menciptakan gerakan baru yang secara teknis sulit dilakukan serta
memiliki nilai keindahan.

4. Keseimbangan

Keseimbangan juga merupakan hal penting untuk melangsungkan koreografi gerak.


Untuk gerakan-gerakan sulit, misalnya berputar dengan satu kaki sambil menangkap bola
tentunya membutuhkan keseimbangan yang bagus. Keseimbangan tubuh sangat diperlukan
dalam senam ritmik. Hal ini untuk mendukung pada saat melakukan gerakan dengan
mengangkat satu kaki, atau pada saat beralih dari gerakan satu kegerakan yang lainnya. Semua
itu membutuhkan keseimabangan badan agar dalam melakukan gerakan tidak sampai jatuh.

5. Keluwesan

Keluwesan gerak menandakan adanya kedalaman latihan yang pernah ditempuh oleh
atlet karena keluwesan ini hanya bisa diperoleh melalui latihan secara berkala atas koreografi
yang sedang disusun.

Keluwesan ini juga berfungsi bila sewaktu-waktu atlet membutuhkan improvisasi pada
saat sedang melangsungkan performanya.

Luwes dalam konteks ini bukan semata-mata soal tubuh, namun juga soal respon
spontan atas berbagai hal yang sedang berlangsung. Dalam melakukan senam ritmik, seseorang
harus luwes dalam melakukan gerakan-gerakannya. Untuk itu seorang peserta senam ritmik
dituntut mempunyai keluwesan dalam gerakannya.

6. Ketepatan

Senam irama membutuhkan ketepan hitungan yang baik karena sang atlet tak hanya
menghitung pola langkah pada ruang, tak hanya menghitung detik-detik jatuhnya alat saat
dilempar untuk ditangkap kembali, namun juga harus seirama dengan musik yang mengiringi
performnya.

3
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan yang tepat dengan irama yang
mengiringinya. Sehingga bagaimanapun gerakan yang harus dilakukan tidak kelihatan atau
terasa janggal. Orang lainpun merasa enak melihatnya karena gerakan-gerakan yang dilakukan
oleh peserta senam selalu tepat dengan alunan musik yang mengiringi.

7. Keindahan

Poin ini merupakan poin yang penting karena senam irama lahir dari wilayah seni
pertunjukan dan masih menjadi elemen utama dalam senam irama.

8. Fleksibilitas

Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-gerakan yang


dilakukan selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri dan cocok dengan irama
music yang mengiringinya.

9. Kontinuitas

Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan
awal senam ritmik hingga selesai.

Kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang
serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu
membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan
pada senam irama, yaitu:

a. Ketepatan musik/irama

b. Kelentukan (fleksibilitas)

c. Kontinuitas gerakan

4
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
C. Sejarah Senam Irama

Sejarah senam irama bermula dari gagasan Jean-Georges


Noverre (1727-1810), Francois Delsarte (1811-1871), dan
Rudolf Bode (1881-1970).

Ketiganya percaya atas pentingnya ekspresi gerak dimana


seseorang menggunakan tubuhnya untuk mencipta
keindahan melalui rangkaian gerak tertentu.

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry


Ling pada abad ke 19 dalam suatu sistem latihan yang
disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari
gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik estetis” yang mana seorang
atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan perasaannya melalui pergerakan tubuh.

Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western
Female Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837.

Dalam program latihan yang diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace
without dancing”, pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai dari
gerakan sederhana menuju gerakan kompleks.

Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor gagasan mengenai tubuh, ekspresi tubuh,
gerak dan musik dengan berbagai jenis gaya.

Kemudian pada tahun 1900, semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di sekolah
Gymnastics Rhytmic Swedia dan setelahnya banyak juga sekolah-sekolah gymnastik yang
mengembangkan hal serupa.

Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan
gagasan gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya sebelumnya,
yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak senam artistik dengan menggunakan alat (bola,
pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam ini mulai terlihat berbeda dengan pertunjukan balet
kontemporer, tari atau akrobat.

Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia.

FIG sendiri kemudian memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada
tahun 1961.

5
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Mula-mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah menjadi olahraga
gimnastik ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama atau gimnastik ritmis.

Pertandingan internasioal pertama kali dalam cabang ini untuk atlet individual dimulai
di Budapest pada tahun 1963, sementara pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di
Copenhagen, Denmark pada tahun 1967.

Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade di tahun 1984 di Los Angles untuk kelas
individu. Lalu untuk pertandingan kelompok mulai masuk pada tahun 1996 di Olimpiade
Atlanta.

Sejarah Senam Irama di Indonesia

Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk
ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan
ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Dengan
sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam yang
diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini
menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan.

Lalu pada tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada
manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan
dari angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema inilah
senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918 membuka kursus senam
swedia di kota Malang untuk tentara dan guru. Namun demikian, cikal bakal penyebaran
olahraga senam dianggap berawal dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang
berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun 1922 di buka MGSS
(Militaire Gymnastiek en Sporschool).

6
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Mereka yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia
di sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang baik, MGSS kemudian membuka cabang-
cabangnya antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.

Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan senam
yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan di
lingkungan masyarakat, digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk
kalestenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan
iringan radio yang disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudahnya, murid-murid
diharuskan memberi hormat kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba yang
dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus membungkuk dalam-dalam
menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam. Jaman Taiso tidak
berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang diwajibkan Jepang ditentang di mana-
mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda akhirnya dipakai kembali di
sekolah-sekolah.

D. Aliran Senam Irama

Menurut perkembangannya senam ritmik dibagi dalam 3 aliran yaitu:

1. Senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara

Dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar
gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar.
Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah
yang pertama-tama menciptakan system senam irama.

7
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
2. Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori oleh seorang guru musik.

Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin menyatakan lagu-
lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan musik dari pada
gerakan.

3. Senam ritmik yang berasal dari seni Ballet

Dipelopori oleh Rudolf Van Laban (Hungarian).tahun 1879 – 1958. Ia berpendapat


bahwa senam irama mengandung:

- Dressur

- Prestasi olahraga

Dari pembahasan pada poin sejarah senam irama, disebutkan ada beberapa tokoh kunci
yang gagasannya menjadi dasar dalam senam irama.Jika dipetakan, maka aliran senam irama
ini berasal dari tiga disiplin yang berbeda, yakni teater, musik, dan tari. Tiga elemen tersebut
senantiasa menjadi warna dalam senam irama.

Pada era gymnastic modern, banyak tokoh senam irama yang terus menerus melakukan
eksplorasi untuk memperbaharui senam irama. Salah satu tokoh penting yang pemikirannya
dipraktikkan dalam senam irama saat ini adalah Hinrich Medau yang telah melakukan berbagai
evolusi dalam senam irama dan melahirkan gagasan senam irama dengan menggunakan alat
sebagaimana yang bisa kita temui dalam kompetisi senam irama saat ini.

E. Prinsip Senam Irama

Setidaknya ada tiga prinsip dalam senam irama, yaitu:

8
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
1. Irama

Seusai dengan namanya, irama dalam senam irama merupakan hal penting.

Irama bukan melulu soal musik, namun soal ritme tubuh ketika melakukan gerakan,
yakni kapan atlet akan bergerak dengan tempo cepat, sedang dan lambat dengan beragam
levelitas tubuh dan jenis mobilitasnya.

Musik dalam hal ini memberikan nuansa kedalaman atau membantu penghayatan atlet
atas gerakan tubuh yang dilakukannya dan hal ini sangat dekat kaitannya dengan persoalan
menuangkan emosi dalam gerak.

2. Fleksibilitas Tubuh

Selain irama, fleksibilitas tubuh juga menjadi suatu prinsip dalam senam irama. Yang
dimaksud sebagai fleksibilitas dalam hal ini adalah kemampuan tubuh untuk menciptakan dan
melakukan berbagai jenis gerakan dengan atau tanpa alat.

Fleksibilitas tubuh ini merupakan hal yang terus menerus dilatih oleh atlet sejak
pertama kali ia latihan hingga ia menjadi seorang atlet profesional.

Sekalipun kemudian ia telah menjadi atlet profesional, ia tak akan selesai untuk melatih
fleksibilitas tubuhnya.

3. Kontinuitas Gerak

Kontinuitas gerak berkenaan dengan rangkaian gerak yang tersusun dalam satu
koreografi utuh senam irama yang dipertandingkan.

Gerak dalam senam irama bukan semata-mata terbentuk atas penggabungan dari
beberapa jenis gerakan.

Bilamana rangkaian gerak tersebut berangkat dari konsep yang kuat, disertai dengan
gagasan teatrikal tertentu, maka kontinuitas gerak dalam koreografi tersebut seolah tampak
mengalir seperti membawa kisah yang disampaikan melalui tubuh. Kontinuitas gerakan akan
diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah disusun dalam bentuk rangkaian yang
siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.Maka demi terciptanya
keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang.

9
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
F. Jenis Senam Irama

Dalam senam irama yang diperlombakan dalam ajang internasional ada dua jenis
kategori yang saat ini sedang dijalankan, yakni kategori individu dan berkelompok:

1. Individu

Senam irama pada kategori individu dilakukan hanya oleh seorang atlet yang
mempertunjukan koreografinya dengan sebuah alat saja atau tanpa alat.

2. Berkelompok

Berbeda dengan kategori senam irama individu, dalam senam irama berkelompok para
atlet bisa menggunakan satu jenis alat saja atau beberapa jenis alat untuk merangkai koreografi.

G. Macam Senam Ritmik / Irama

Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan
cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada masa
sekarang disebut modern Rhytmic Gymnastics.

10
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Pada senam irama modern ini selain mempertandingkan rangkaian Senam Irama
Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang dipertandingkan baik secara perorangan maupun
secara beregu. Alat tersebut terdiri atas: bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons)
dan gada (clubs).

Berdasarkan alat yang dipergunakan, macam-macam senam ritmik atau senam irama
bisa dibagi menjadi 6, yakni:

1. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Bola

Jika alat ini dipergunakan oleh atlet yang perform pada kelas individu, maka jumlah
bola yang dibutuhkan hanyalah satu.

Demikianpun dalam grup, masing-masing atlet hanya mendapat satu bola meski pada
nantinya bola tersebut digunakan, 1 atlet bisa bermain lebih dari satu bola, yakni dengan
menggunakan bola milik rekannya.

Bola bisa dimainkan dengan cara dilempar, digelindingkan, dibawa dengan berbagai
macam jenis gerakan atau gestur, dan lain sebagainya. Semakin sulit permainan yang dilakukan
oleh atlet ketika berinteraksi dengan bola, maka poin yang didapatkan semakin tinggi.

Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh jari-
jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat dari karet atau plastik.
Kompetisi berat

bola 400gr, lingkarannya 18-20 cm.

Cara memainkannya:

Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh digelundungkan baik di
lantai maupun pada tubuh si pesenam sendiri.

2. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Pita

Seperti halnya pada senam ritmik dengan alat berupa bola, pada alat ini masing-masing
atlet hanya diperbolehkan menggunakan sebuah pita yang dimainkan dengan berbagai jenis
cara dan gaya seperti diputar dengan putaran besar diputar dengan putaran kecil berpola,
dilempar, dililit ke tubuh lalu dilepaskan kembali, dan sebagainya.

11
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud
tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk pegangan 35
gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya fiber glass.
Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan,
berbelit-belit seperti ular, spiral dan macam-macam lemparan.

3. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Tali

Penggunaan alat berupa tali ini bisa disetarakan dengan pita sebagaimana telah
dijelaskan di atas dan akan lebih lanjut di jelaskan pada poin pembahasan berikutnya. Tali
seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang khusus.Panjang
tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara mengukurnya, tengah-tengah tali
diinjak oleh salah satu kaki si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan
kemudian ujung tali yang dipegang diletakkan di depan bahu.

Cara memainkannya:

Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh kedua tangan. Tali bebas untuk
dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala atau ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di
lempar ke atas, yang penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang
sudah ditentukan.

4. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Gada

Tiap atlet akan menggunakan dua buah gada yang bisa dipegang dengan satu atau dua
tangan, gada ini bisa dilempar dan dimain-mainkan dan diikuti dengan berbagai jenis gerakan
tubuh yang sulit namun indah.

Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang
gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.

Latihan dengan gada:

- Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.

Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music.


Lapangan yang dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh
matras yang berukuran 12 X 12 cm.

12
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
5. Senam Ritmik dengan Alat Berupa Simpai

Simpai mayoritas dipergunakan dengan cara dilempar untuk ditangkap dengan berbagai
cara, atau diputar dengan menggunakan bagian tubuh tertentu dan gestur tubuh tertentu,
misalnya diputar dengan pergelangan tangan sembari sang atlet juga memutar tubuhnya dengan
bertumpu pada satu kaki.

Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah simpai
tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna campuran (belang-
belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90
cm diukur dari sebelah dalam.

Cara memainkannya:

Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan ataupun dua tangan.
Sebelum dapat memainkan simpai dengan baik harus dikuasai macam-macam cara pegangnya.
Misalnya: Reguler grip,

Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar, boleh
digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.

Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara
beregu.Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing

H. Gerakan Inti Senam Irama

Gerakan inti dalam senam irama justru merupakan gerakan-gerakan dasar yang wajib
dimiliki oleh pesenam dan berangkat dari gerakan dasar inilah kemudian atlet senam irama bisa
menciptakan koreografinya sendiri.

13
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Jika dikategorikan, ada 3 disiplin yang mendasari gerakan inti dalam senam irama,
yakni gerakan akrobatik, gerakan senam lantai, dan gerakan tari khususnya balet.

Berikut ini berbagai jenis gerakan yang wajib dikuasai oleh atlet senam irama:

1. Gerakan roll (roll depan, belakang) baik yang dimulai dari bawah atau dari posisi
berdiri

2. Gulingan (sejenis roll dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan lintasan)


depan, belakang, dan samping.

3. Salto (depan dan belakang)

4. Kayang

5. Meroda

6. Handstand

7. Headstand

8. Sikap Lilin

9. Split (depan dan samping) dengan posisi duduk dan split dengan posisi berdiri

10. Gerakan dasar tari balet

11. Senam kelenturan

12. Gerakan dasar sikap Yoga

Gerakan-gerakan tersebut merupakan sebagian kecil dari yang dipelajari oleh atlet
senam irama.

Namun demikian, gerakan-gerakan tersebut sangat penting untuk menjadi dasaran


penciptaan gerak yang rumit disertai dengan penggunaan alat senam dalam senam irama.

14
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Gerakan Senam Irama

Gerakan senam irama pada bagian ini fokus pada gerakan-gerakan dasar dengan
menggunakan alat senam irama seperti bola, simpai, gada, pita, dan tali.

Berikut ini merupakan contoh gerakan senam irama pada teknik-teknik tertentu yang
pernah dilakukan oleh para atlet senam irama:

1. Pesenam memasuki arena, menyiapkan alat dan bersiap dengan posisi pose sekaligus
dengan alat untuk memulai gerakan pertama. Atlet berpose atau diam tak bergerak di
satu pose sampai musik pengiring diputar. Hal ini merupakan gerakan awal yang paling
umum dilakukan oleh semua atlet senam irama.

2. Jika atlet senam irama menggunakan alat berupa bola, misalnya, gerakan senam bisa
diawali dengan cara sang atlet melemparkan bola dengan ketinggian tertentu, lalu ia
memutar tubuhnya beberapa kali dengan sikap tangan kanan di atas, kepala lurus
menghadap kedepan, kaki kanan lurus dan jinjit sebagai poros putaran, kaki kiri ditekuk
180 derajad dengan posisi lutut sejajar dengan pinggul, tumit membentuk posisi poin.
Setelah berputar beberapa kali tanpa berpindah, bola akan jatuh dan dengan perhitungan
tertentu bola itu jatuh tepat pada tangan kanan yang berada pada posisi terangkat dengan
telapak kanan terbuka, siap menangkap bola.

3. Masih dengan alat berupa bola, atlet juga bisa melemparkan bola ke arah atas-depan,
lalu ia berguling/roll depan beberapa kali sejauh arah bola jatuh, lalu ia menangkapnya
dengan menggunakan, misalnya, satu tangan, dua tangan, atau dengan dua telapak kaki
dengan posisi tubuh mengarah ke sikap lilin.

4. Jika atlet senam irama menggunakan alat berupa pita, maka salah satu gerakannya bisa
demikian, yakni atlet berputar dengan sikap tubuh seperti yang telah dijelaskan pada
poin nomor 2 di atas, sembari salah satu tangannya yang memegang stik pita
memutarkan pita hingga membentuk pola-pola tertentu.

15
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
5. Senam dengan menggunakan pita bisa juga menggunakan gerakan menggerakkan pita
dengan posisi tubuh split bawah, atau berdiri dengan satu kaki, sementara kaki satunya
diangkat lurus ke atas dengan sudut 180 derajad.

6. Sama halnya dengan pita, atlet yang menggunakan tali juga bisa melakukan gerakan
yang serupa degan gerakan yang dilakukan dengan alat pita.

7. Dengan alat senam irama berupa simpai, misalnya, pesenam bisa memutar simpai
dengan menggunakan salah satu kaki dengan posisi tubuh kayang sehingga yang
tampak dalam posisi tersebut, kedua tangan dan salah satu kaki menjadi penyangga
tubuh, sementara kaki satunya diangkat ke atas dan memutarkan simpai.

8. Jika atlet senam irama menggunakan gada sebagai alat, misalnya, gerakan senam bisa
dilakukan dengan cara melemparkan gada ke atas, lalu ia melakukan salto di tempat
dan setelah ia selesai salto, maka ia berpose dengan pose rumit untuk menagkap gada
dengan menggunakan tangannya.

Gerakan-gerakan tersebut tentunya hanya sebagian kecil dari ribuan jenis gerakan yang pernah
dilakukan oleh para atlet senam irama.

Contoh Senam Irama

Contoh berikut ini merupakan deskripsi potongan gerakan video senam irama yang dilakukan
oleh seorang pesenam rusia, Anna Bessonova dengan alat berupa pita pada kejuaraan dunia di
Benidorm 2008.

16
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
1. Posisi siap yang dijadikan awalan oleh Anna adalah dengan memposisikan tubuhnya
dengan posisi berdiri, tangan kanan memegang stik pita pada posisi teracung keatas, kepala
dililit pita dengan satu lilitan, tangan kiri memegang pita dan menyisakan sisanya dilantai.

Posisi tangan kanan, lilitan pita di kepala dan pita yang terpegang di tangan kiri
merupakan posisi sejajar-miring. Kedua kaki tegak, lurus, jinjit seperti gestur balerina. Anna
Bessonova mulai bergerak setelah musik menyala.

2. Gerakan pertama setelah musik menyala adalah ia memutar tangan kanannya untuk
melepaskan lilitan pita dikepalanya dan langsung disusul dengan putaran tubuh yang diawali
juga oleh gerakan memutar dari tangan kanan dan dibantu dengan tolakan kaki kanan ke arah
kanan dan kaki kiri masih berjinjit menjadi tumpuan.

Selama melakukan gerakan tersebut, Anna Bessonova tak henti-hentinya membuat


putaran-putaran kecil pada pitanya seiring tubuhnya yang sedang berputar dengan satu kaki
dan pita tersebut bergerak-gerak dengan membentuk suatu pola tertentu.

3. Gerakan lain yang dilakukan Anna Bessonova adalah membuat lingkaran besar
dengan pita yang diikuti dengan gerakan meroda beberapa kali untuk memindahkan tubuhnya
ke tengah arena, setelah itu ia membuat beberapa gerakan melangkah sembari membuat putaran
pita tampak berkeliling mengitari kakinya, cara melangkah yang dilakukan adalah dengan
mengangkat salah satu kaki hingga lurus ke atas dan menurunkannya ke depan secara
bergantian.

Di sela-sela gerakan itulah pita terus diputar di sela-sela dimensi gestur yang tercipta
ketika melangkah.

4. Gerakan roll juga digunakan oleh Anna Bessonova ketika ia melemparkan stik pita
ke arah depan dan ia mengejarnya dengan gerakan roll depan beberapa kali lalu menangkapnya
dan langsung menggerakan pita tersebut hingga membentuk pola-pola tertentu.

Empat hal tersebut merupakan salah satu contoh potongan gerakan senam irama dengan
menggunakan alat pita.

17
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
B.Gerakan Dasar Senam Irama

1. Gerakan Langkah Kaki

Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.

a. Langkah biasa (looppas)

Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping
badan. Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah dengan kaki
kiri secara bergantian. Pada gerakan melangkah biasa harus diperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut.

1) Kaki mengeper pada sendi lutut.

2) Gerakan dilakukan dengan rileks.

3) Gerakan disesuaikan dengan irama.

b. Langkah rapat

Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki rapat
dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.

Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.

1) Gerakan kaki mengeper pada lutut.

2) Dilakukan dengan rileks dan luwes.

3) Gerakan disesuaikan dengan irama.

c. Langkah keseimbangan (ballanspas)

Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit
masih terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.

18
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:

1) Tidak ada saat berhenti;

2) Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;

3) Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.

d. Langkah depan (galoppas)

Sikap tegak anjur kiri. Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri di muka kaki kanan.
Kraissprong dapat pula dilakukan ke belakang. Langkah silang ini dilakukan dengan irama 2/4.

2. Gerakan Ayunan Tangan

a. Ayunan satu lengan depan belakang.

b. Ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.

c. Variasi ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.

d. Ayunan dua lengan depan belakang.

e. Ayunan dua lengan silang depan di muka badan.

1. Mengayun Satu Lengan

a. Mengayun tangan ke atas

Pelaksanaannya:

- Berdiri tegak kedua tangan di samping badan.

- Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kanan ke atas 2× hitungan, kembali ke sikap semula.

- Hitungan 3–4 = Ayunkan tangan kiri ke atas 2× hitungan, kembali ke setiap semula.

- Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.

b. Mengayun tangan ke samping

Pelaksanaannya:

- Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu.

- Kedua tangan ditekuk di depan dada.

- Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kiri ke kiri 2× hitungan.

19
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
- Hitungan 3–4 = Kembali tangan kiri ditekuk.

- Hitungan 5–6 = Ayunkan tangan kanan ke kanan 2× hitungan.

- Hitungan 7–8 = Kembali tangan kanan ditekuk di depan dada.

- Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.

2. Mengayun Dua Lengan

a. Mengayun kedua lengan ke atas

Pelaksanaannya:

- Berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu.

- Kedua tangan di samping badan.

- Hitungan 1–3 = Ayun kedua lengan ke atas 3× hitungan.

- Hitungan 4 = Kembali ke sikap awal.

- Hitungan 5–7 = Ayun lagi kedua lengan ke atas.

- Hitungan 8 = Kembali ke sikap awal.

- Lakukan berulang-ulang 2×8 hitungan.b. Ayunan kedua lengan ke samping

Pelaksanaannya:

a. Berdiri.

b. Kedua tangan diluruskan ke depan.

c. Hitungan 1–3 = Ayun kedua tangan ke samping kiri 3× hitungan.

d. Hitungan 4 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.

e. Hitungan 5–7 = Ayun kedua tangan ke samping kanan 3× hitungan.

f. Hitungan 8 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.

g. Lakukan gerakan mengayun kedua lengan ke kiri dan ke kanan 2×8


hitungan.C.Melangkah dan Mengayun

Gereakan ini merupakan gabungan antara gerakan melangkahkan kaki dan


mengayun lengan yang diiringi irama.

20
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Tujuannya:

- Merangkaikan gerakan secara harmonis.

- Menampilkan gerakan yang indah.

Gerakan melangkah dan mengayun terdiri atas:

1. Melangkah dan Mengayun Kedua Lengan ke Atas

a. Sikap aural berdiri tegak, kedua tangan di samping badan.

b. Hitungan 1–3 = Kaki kiri melangkahkan serong ke depan diikuti gerakan engayun
kedua tangan ke belakang 3× hitungan.

c. Hitungan 4 = Kembali ke sikap berdiri tegak, kedua kaki rapat kedua tangan di
samping badan.

d. Hitungan 5–7 = Kaki kanan melangkah serong kanan lutut ditekuk, diikuti ayunan
kedua lengan ke atas belakang 3× hitungan.

e. Hitungan 8 = Kembali ke sikap semula.

f. Lakukan bergantian 2×8 hitungan.

2. Melangkah dan Mengayun Kedua Lengan ke Samping

Pelaksanaannya:

a. Berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua lengan ke samping badan.

b. Hitungan 1–2 = Kaki kiri melangkah ke depan dua langkah.c. Hitungan 3–4 = Ayun
kedua tangan ke samping kanan 2× hitungan.

d. Hitungan 5–6 = Kaki kanan mundur dua langkah.

e. Hitungan 7–8 = Ayun kedua tangan ke samping kiri 2× hitungan.

f. Lakukan bergantian 2×8 hitungan.

21
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Macam-Macam Langkah

1. Langkah biasa (looppas)

Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri,
kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan
dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang terakhir.
Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri. Ingat, di dalam melangkah lutut harus mengeper, tumit
harus dijatuhkan.

2. Langkah rapat (bijtrekpas)

Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan.
Bilangan “dua” kaki kanan melangkah dan letakkan telapak-telapak kaki kanan sejajar dengan
telapak kaki kiri, lutut mengeper.Berikutnya ganti kaki kanan melangkah, kiri rapat,
ngeper.Lebih tepat gunakan irama 3/4 (ddd) dan 4/4 (dddd).

3. Langkah kesetimbangan (balanspas)

Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan. Pada
bilangan “dua” kaki kanan menyusul dan sebelum kaki kanan menapak (masih angkat tumit)
kaki kiri mundur diikuti kaki kanan menapak (masih angkat tumit) kaki kiri mundur diikuti
kaki kanan mundur merapat tetapi tidak ada saat berhenti. Irama 3/4 (ddd) dan 4/4 (dddd).

4. Langkah depan (galoppas)

Untuk memudahkan belajar galoppas ini langkah bijtrekpas sampai lancer baru ke
galoppas yang sebenarnya. Sikap tegak kaki kanan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki
kanan. Bilangan “dua” kaki kiri menyusul dan bersama-sama kaki kanan melangkah lagi (satu-
hep-dua). Selanjutnya langkahkan kaki kiri disusul langkah kaki kanan, kemudian langkah kaki
kiri lagi. Irama 3/4 (ddd) atau 4/4 (dddd).

5. Langkah tiga (wallpas)

Harus menggunakan irama 3/4 (ddd). Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada bilangan
“satu” langkahkan kaki kanan lebar ke depan (selebar langkah normal). Bilangan “dua”
langkahkan kaki setengah langkah dan angkat tumit. Bilangan “tiga” langkahkan kaki kanan
setengah langkah dan angkat, selanjutnya ganti mulai kiri.Koreksi: lutut jangan ditekuk,
pandangan ke depan.

22
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
6. Langkah silang (kruispas)

Sikap tegak anjur kiri. Pada bilangan “satu” silangkan kaki kiri di muka kaki depan.
Bilangan “dua” kaki kanan langkah ke samping kanan. Kruipas: dapat mengambil sikap tegak
langkah. Irama 2/4 (dd).

7. Langkah samping (zijpas)

Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke
samping kanan. Bilangan “dua” langkahkan kaki kiri rapatkan kaki kanan (langkah rapat-
samping rapat). Irama 2/4 (dd).

8. Langkah ganti (wisselpas)

Sikap tegak langkah kaki kanan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan.
Bilangan “dua” tepat saat mengucapkan “du” putar kaki kiri dan bersama-sama dengan “a”
letakkan kaki kiri dan langkahkan kaki kanan ke depan dengan cepat. Langkah berikutnya
mulai dengan kaki kiri. Irama 4/4 (dddd) atau 2/4 (dd).

9. Langkah lingkar (huppelpas)

Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan.
Bilangan “dua” angkat kaki kanan hingga sikap paha kurang lebih 90º (kiri-kanan-kanan-kiri).
Irama 4/4 (dddd) atau 2/4 (dd)

10. Langkah pantul (kaatspas)

Sikap tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kiri ke depan, kaki
kanan angkat. Bilangan “dua” (langkah) letakkan kaki kanan ke tempat semula, angkat kaki
kiri. Latihan mulai dari kaki kanan pula. Langkah pantul ini bisa dikerjakan, ke samping dan
samping ke samping silang. Sikap: tegak langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu” langkahkan
kaki kanan ke samping kanan kaki kiri. Angkat. Irama 4/4. Variasi I: muka-belakang-kiri-
kanan. Variasi II: muka-belakang-samping-silang.

11. Langkah silang lingkar (schaatsenrijderpas)

Sikap tegak langkahkan kaki kiri. Pada bilangan “satu” angkat kaki kiri, tekuk pada
paha silangkan paha kiri di depan kaki kanan. Bilangan “dua” letakkan kaki kiri. Bilangan
“tiga” dan “empat” ganti kaki kanan. Irama 2/4,4/4.

23
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
12. Langkah putar silang (draipas)

Sikap langkah kaki kiri. Pada bilangan “satu”angkat dan langkahkan kaki kiri ke
samping kiri. Bilangan “dua”putar badan 180° ke kiri dan lanhkahkan kaki kanan, hingga
menghadap ke arah sebaliknya. Bilangan “tiga”putaran dilanjutkan, angkat kaki kiri dengan
putaran melalui belakang kaki kiri diletakan di samping kaki kanan kembali ke hadap semula.
Jika mulai dengan tegak anjur, maka pada bilangan “satu” kaki kiri tinggal memegang
mengangkat pada “sa” dan diletakan lagi pada “tu” (angkat – putar – samping –belakang ).

Latihan Tubuh Dengan Sikap Berdiri

1. Sikap permulaan tegak langkah kaki kiri kedua lengan disamping badan

Bilagan “1” langkahkan kaki kiri ke samping kiri kedua lengan lurus ke atas. Bilangan
“2” liukkan badan ke samping kanan dengan memindahkan berat badan ke sampingan kanan
dengan memindahkan berat badan ke kiri. Kaki kanan lurus, kaki kiri ditekuk. Bilangan
“3”tegak kembali. Bilangan “4” kaki kiri rapat, kedua lengan kembali ke samping badan Irama
4/ 4 atau 2/ 4.

2. Sikap permulaan tegak langkah kaki kiri kedua lengan

lurus ke depan Bilangan “1” putar lengan kanan ke samping kanan badan, langkahkan
kaki kanan ke belakang. Bilangan “23” liukkan badan ke samping kiri, lengan kanan disamping
atas kepala. Bilangan “3” badan tegakkan, lengan kanan ayunkan kembali ke depan pada
bilangan “4”. Irama 4/ 4.

3. Sikap permulaan tegak anjur kaki kiri kedua lengan ke

samping kanan Bilangan “1” dan “2” putar kedua lengan ke muka badan satu setengah
lingkaran berakhir pada bilangan “2” di sebelah kiri dan kaki kanan di angkat lurus ke samping.

Bilangan “3” dan “4” putar kembali kea rah kebalikan. Irama 4/ 4.

4. Sikap permulaan tegak langkah kaki kiri kedua lengan dengan meluruskan ke depan

Bilangan “1” ayun lengan ke belakang. Bilangan “2” ayun kembali ke depan. Bilangan
“3” dan “4” putar kedua lengan melalui bawah di samping badan. Bilangan “5”,”6”,”7”,”8”,
latihan yang sama dengan arah kebalikan .ingat, lutut selalu mengeper.

24
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
5. Sikap permulaan anjur kaki kiri, ke samping kiri kedua lengan rentangkan.

Bilangan “1” ayun kedua lengan silang dimuka badan. Bilangan “2” ayun lengan
kembali. Bilangan “3” ayun kedua lengan silang ke belakang badan. Bilangan “4” ayun lengan
kembali. Ingat pindahkan berat badan. Bilangan “5”,”6” ulang “1”,”2” bilangan “1”,”2”
bilangan “7”,”8” ulang”3”,”4”.

6. Sikap permulaan anjur kiri ke samping kiri kedua lengan rentangkan kesamping

Bilangan “1” ayun kedua lengan silang dimuka badan. Bilangan “2” ayun kembali.
Bilangan “3” dan “4”, putar kedua lengan silang dimuka badan. Bilangan “5” ayun kedua
lengan kesamping. Bilangan “6”ayun kembali bilangan “7” dan “8” putar kedua lengan keluar
(kesamping). Ingat pindahkan berat badan. Irama 4/4 dan ¾.

7. Sikap permulaan tegak langkah kaki kiri, kedua lengandimuka dada

Bilangan “1” langkahkan kaki kiri silang ke kanan kedua lengan terlentang pandangan
ke tangan kiri.

Bilangan “2” kembali kesikap semula. Bilangan “3” langkahkan kaki kanan. Bilangan
“4” kembali kesikap semula. Ingat: langkahkan kaki dengan dengan ujung kaki dulu dan
mengeper. Irama 4/4. Dapat juga 2/4.

8. Sikap permulaan tegak langkah kaki kiri, kedua lengan disamping badan

Bilangan “1” langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua lengan lurus ke atas. Bilangan
“2” pindahkan berat badan ke belakang, sambil membungkukkan badan ke muka, ujung tangan
ke ujung kaki, pandangan keperut. Bilangan “3” tegak kembali. Bilangan “4” kaki kiri rapatkan
dan kedua lengan bersikap kembali kesikap semula. Bilangan “5”,”6”,”7”,”8”, latihan yang
sama ganti kaki. Ingat: waktu melangkah loncatan ke depan. Irama 4/4 atau 2/4 – 3/4.

Disini ditampilkan sebuah rangkaian yang pendek dan sederhana Mulai dengan sebuah
sikap awal, lalu ke posisi berlutut, dilanjutkan dengan berguling pada perut kemudian duduk
sambil berputar. Bangun, berdiri lakukan putaran badan setengah lingkaran dan lakukan lari
dua langkah ke depan lakukan dengan split laeps. Langkah ke depan dan tiga kali putaran badan
ayunan satu tungkai ke belakang dilanjutkan membuat sikap setimbang. Langkah ke depan
lanjutkan badan merunduk (body wave) lalu lentingkan ke belakang.

25
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Lakukan dua langkah lari dengan waltz steps dan cat leap ke depan. Langkah ke depan
dan lakukan arabesque hop lalu kaki ayunkan ke depan. Melangkah ke depan, langkahkan kaki
bersama-sama (kedua kaki rapat) dan lakukan sebuah loncatan “rasa” dari tolakkan kedua
kakidengan mendarat satu kaki. Badan berputar kemudian badan dilentingkan ke belakang.
Melangkah ke depan, dan melangkah lagi lakukan doublepirouette.

I. Alat Senam Irama

Sesuai dengan peraturan Federation Internationale De Gymnastique (FIG), ada


beberapa alat yang dipergunakan dalam senam irama, yakni bola (ball), pita (ribbon), tali
(rope), gada (club), dan simpai (hoop).

Lalu bagaimana dengan detail ukuran, berat, dan bentuknya dari alat-alat tersebut?
Berikut uraian selengkapnya:

1. Bola (Ball)

26
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Bola dalam senam irama memiliki diameter antara 18-20 cm. Material yang
dipergunakan untuk membuat bola ini bisa dengan bahan karet atau plastik dengan berat 400
gram.

Dalam senam irama, bola boleh dimainkan dengan cara dipegang, dilempar,
digelindingkan pada permukaan tubuh atau dengan variasi lain dengan catatan bahwa bola
tersebut tidak boleh jatuh kelantai selama pesenam melangsungkan koreografinya.

2. Pita (Ribbon)

Pita yang dipergunakan dalam kompetisi senam irama terbuat dari bahan halus seperti
misalnya kain satin yang diberi pegangan berupa tongkat pendek dengan ukuran panjang 35
cm dan dengan diameter 1 cm.

Tongkat ini bisa berbahan kayu atau plastik dengan warna menyesuaikan warna pita.

Sementara, pita itu sendiri memiliki ukuran panjang 6 meter (untuk pesenam senior)
dan 5 meter untuk pesenam junior), lebar 4-6 cm dan berat minimal 35 gram.

Pita ini dimainkan dengan cara diayunkan, dibuat putaran, spiral, dan sebagainya
mengiringi gerak tubuh pesenam.

Ketika pita ini dimainkan, pesenam tidak diperbolehkan menjatuhkan stik (karena
kesalahan teknis) atau membuat pita tersebut terlilit dan kusut.

27
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
3. Tali (Rope)

Tali yang dipergunakan untuk senam irama terbuat dari bahan yang halus dan nyaman
untuk dipegang pesenam, terbuat dari serat sintetis yang diberi warna yang menarik sesuai
dengan kostum pesenam.

Panjang tali bervariasi dan disesuaikan dengan postur tubuh pesenam, yakni dengan
cara menginjak bagian tengah tali, lalu kedua ujungnya sampai hingga bahu pesenam.

Tali ini dimainkan dengan berbagai cara seperti skiping, diayun sampai membentuk
lingkaran, dilempar, dan lain sebagainya asal tali ini tidak terlepas dari tangan dan jatuh
kelantai secara tidak sengaja/di luar konsep sewaktu pesenam membuat gerakan akrobatik.

4. Gada (Club)

Gada dalam pertandingan senam irama berjumlah 2 buah untuk masing-masing


pesenam.

Gada ini berbentuk seperti botol dengan leher yang panjang sebagai pegangan, terbuat
dari bahan plastik polyolefin dengan berat 150 gram dan berukuran panjang 40-50 cm.

Gada ini dimainkan dengan cara digerakkan seirama dengan ayunan tubuh, dilempar
ke atas untuk ditangkap kembali dan sebagainya sejauh gada tersebut tidak terjatuh ke lantai
akibat dari kesalahan teknis.

28
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
5. Simpai (Hoop)

Ukuran simpai yang boleh dipergunakan dalam kompetisi senam irama adalah simpai
dengan diameter 51-90 cm dengan berat minimal 300 gram.

Simpai ini terbuat dari bahan plastik atau kayu, bisa berwarna natural atau diberi
pewarna lain yang menyesuaikan dengan kostum pesenam.

Dalam kompetisi, simpai ini dimainkan dengan cara dipegang, dilempar untuk
kemudian di tangkap kembali, diputar dengan lengan, leher, dada atau pinggul atau dengan
banyak cara yang membuat pesenam melakukan gerakan tertentu yang terstimulasi oleh
simpai.

J. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam

Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau membeda-
bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam perbincangan teori,
karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada empat komponen dasar
yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap
tubuh yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen
dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan senam.

29
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
1. Kekuatan otot

Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght” merupakan
komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik yang memerlukan
pengerahan tenaga.Kekuatan ialah kemampuan mengerahkan tenaga dalam melawan
bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang diberi pekerjaan atau kurang terlatih cendrung
menjadi lemah, kendor, kurang tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang teratur dan
berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat.

Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta tegangan otot
diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara bentuk
tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan
kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar setiap orang memiliki
kekkuatan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola kegiatan yang menggunakan
kekuatan otot contohnya ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik pedati,
mendorong benda berat, menjinjing dan menjunjung.

Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan kecepatan,
contohnya menendang bola dengan keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power”
memang peranan penting dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin
(serabut otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.Jumlah fibril
yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang kurang.Artinya dapat
lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih
gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada hubungannya dengan kekuatan dan daya
tahannya.

30
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
2. Kelentukan

Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau beberapa
persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaanyaitu persendian
engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu
tulang-tulang leher, punggung, pinggang.

Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat


kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil bola
(cock) rendah dekat net pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus melangkahkan
kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan
dan kecepatan bekerja, tetapi peranan kelentukan sangat menentukan.

3. Daya tahan

Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya
mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan
adalah kemampuan menunda kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini
sebenarnya sama pengertiannya dengan yang terdahulu.

31
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam
sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian
daya tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular respiratory
(sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga ergosistem sekunder.

a. Daya tahan otot

Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja untuk sesuatu
kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan (suplai)
darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar
mempunyai daya tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih
efisien dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot
kuat akan dapat melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan
berotot kurang kuat.

b. Daya tahan cardio vascular respiratory

Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah yang
mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-sisa
metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua berhubungan dengan kekuatan dan tonus
(tegangan) jantung.Kerja paru-paru, peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam
menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang
lain bila terlatih menjadi lebih kuat dansebagai akibatnya dapat memompa darah lebih banyak,
dengan demikian maka denyut nadi lebih tenang.

Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang
meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya.Latihan daya tahan
cardio vascular respiratory selain memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran
darah juga mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru
pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.

32
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
4. Relaksasi

Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi. Komponen ini
sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah
kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf otot.Ketegangan yang
berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan dengan berolahraga yang mengandung unsur
rekreatif. Saraf dan otot harus berada dalam tegangan yang optimal.

K. Tujuan Senam Irama

Senam irama membutuhkan ketahanan fisik yang bagus serta kreativitas para
pesenamnya untuk dipertandingkan dalam kompetisi tingkat daerah, nasional atau
internasional.

33
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Tujuan utama senam irama tentu untuk mendapatkan skor sempurna dan memenangkan
pertandingan, namun selain itu umumnya koreografi senam merupakan suatu pertunjukan
tersendiri yang bisa menghibur serta membuat kagum penontonnya.Di satu sisi, senam irama
merupakan suatu disiplin yang membuat para pesenam tergerak dan terus berusaha melewati
batasan-batasan tubuhnya.

Semakin tinggi tingkat kesulitan gerak menandakan kedalaman latihan yang telah
dialami oleh pesenamnya.

Biasanya, para pesenam ini mendapatkan kepuasan mutlak ketika ia berhasil melewati
batasan dirinya dan berhasil melakukan gerakan sulit atau menciptakan gerakan baru.

L. Manfaat Senam Irama

1. Manfaat Fisik

Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan kemampuan
daya tahan, otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi, kelincahan dan keseimbangan.
Setiap olahraga tentu memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, begitu juga
dengan senam ritmik.

Beberapa manfaat senam ritmik bagi tubuh yaitu:

Ø Dapat membakar lemak berlebihan dalam tubuh.

Ø Meningkatkan daya tahan jantung.

Ø Merupakan suatu program penurun berat badan.

Ø Melenturkan dan menguatkan otot-otot tubuh.

Ø Memperbaiki penampilan otot paha,lengan, pinggang perut dan dada.

34
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Ø Mengkoordinasikan posisi otot yang tidak tepat pada posisi semestinya.

Ø Memberikan keseimbangan bagi organ-organ tubuh.

Ø Membuat tubuh menjadi lebih bugar.

Ø Menjaga kesehatan dan stamina tubuh.

2. Manfaat Mental

Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan kemampuan


berfikirnya secara aktif dan kreatif melalui pemecahan masalah gerak.

3. Manfaat Sosial

Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan terwujud
interaksi sosial. Sehingga senam irama mampu membantu terwujudnya interaksi positif antar
masyarakat yang peserta senam.

35
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Senam ritmik terdiri dari beberapa tahapan gerakan, yaitu gerakan pemanasan, gerakan
inti dan gerakan pendinginan. Masing-masing tahapan gerakan dalam senam ritmik tentu saja
memberikan manfaat yang berbeda.

Berikut beberapa manfaat tahapan gerakan dalam senam ritmik:

a. Gerakan Pemanasan

Gerakan pemanasan terdiri dari beberapa gerakan seperti menggelengkan kepala ke


arah kiri dan arah kanan dan juga gerakan jalan ditempat. Gerakan pemanasan dalam senam
ritmik bermanfaat untuk mempersiapkan kondsi tubuh baik secara fisiologis maupun secara
psikologis agar dapat melaksanakan gerakan selanjutnya dengan baik, manghilangkan kaku
pada persendian dan otot-otot tubuh, dan meningkatkan suhu tubuh, mencegah resiko cedera,
membantu tubuh lebih rileks.

b. Gerakan Inti

Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti melompat,
memutar badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk melatih kekuatan otot
dan kekuatan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan
mengkoordinasika gerakan otot-otot tubuh dan persendian.

c. Gerakan Pendinginan

Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti
mengangkat dan menurunkan kedua tangan secara perlahan-lahan. Gerakan pendinginan di
dalam senam ritmik bermanfaat untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur pernafasan, dan
menenangkan atau mendinginkan kondisi tubuh, menormalkan kerja jantung, mengurangi
kadar asam laktat, membantu tubuh rileks kembali

36
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)
Daftar Pustaka

https://gudangpelajaran.com/senam-irama/

http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2013/09/senam-irama-makalah-olahraga.html

http://aozorra.blogspot.co.id/2015/03/babi-pendahuluan-a.html

https://makalahpenjaskes.wordpress.com/2015/02/18/makalah-senam-irama/

https://www.facebook.com/Maeell07/posts/199213680279187

images.google.com

37
Makalah Senam Irama | Arsyi Adlani (06)

Anda mungkin juga menyukai