Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SENAM

Nama : Wahyu Surya Hidayat

NIM 23133011

Dosen Pengampu : Dr. Noviria Sukmawati, M.Pd.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Senam

UNIVERSITAS BINA DARMA

FAKULTAS SOSIAL HUMANIORA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

TAHUN 2023/2024
I. Pendahuluan

Senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang menggabungkan


unsur-unsur kebugaran fisik, keseimbangan, ketangkasan, dan ekspresi
artistik. Dalam makalah ini, kita akan membahas secara mendalam
tentang senam lantai, termasuk keuntungan, teknik dasar, dan
perkembangannya dalam dunia olahraga.

II. Sejarah Senam Lantai

Senam lantai memiliki akar yang panjang dalam sejarah manusia.


Beberapa sejarah mencatat bahwa senam lantai telah ada sejak zaman
kuno, bahkan telah dipraktikkan di Yunani kuno. Namun, senam lantai
modern lebih berkembang pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 di
Eropa, dengan peraturan resmi yang mulai dibentuk pada akhir abad ke-
19. Olahraga senam, berasal dari kata Yunani kuno yang bertujuan untuk
latihan disiplin, menggabungkan keterampilan fisik seperti kontrol
tubuh, koordinasi, ketangkasan, keanggunan, kekuatan dan
keterampilan berguling serta akrobatik, semua dilakukan secara
artistik. Senam dilakukan oleh laki-laki dan perempuan pada berbagai
tingkatan, dari klub-klub lokal, sekolah, dan perguruan tinggi atau
universitas, baik di kompetisi nasional maupun internasional. Pada
masyarakat kuno telah didokumentasikan memiliki berbagai aspek
senam dalam keseluruhan pola kesehatan dan peng kondisian. Pada 700
SM orang Athena menambahkan senam untuk kompetisi pada
Olimpiade, liputan televisi tentang senam di Olimpiade modern,
ditambah dengan meningkatnya minat terhadap kebugaran fisik pada
umumnya, telah menyebabkan kebangkitan minat pada olahraga ini
(Weiker, G. G. (1985). Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat
membantu mengoptimalkan perkembangan anak. Gerakan senam
sangat sesuai untuk mendapat penekanan di dalam program
pendidikan jasmani. Di
samping itu senam juga memberi sumbangan yang tidak kecil pada
perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas
fisik cabang olahraga lainnya. Senam sebagai salah satu cabang
olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris
gymnastics, atau Belanda gymnastiek. Gymnastics sendiri asal katanya
dari gymnos Bahasa Greka. Gymnos yang berarti telanjang.
Gymnastiek pada zaman Yunani kuno memang dilakukan dengan badan
telanjang atau setengah telanjang. Maksudnya agar gerakan dapat
dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna. Adapun tempat
yang dipakai berlatih senam di zaman Yunani kuno disebut
gymnasium (Margono, A., dkk, 2013). Olahraga senam melibatkan
performa gerak yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian
gerakan fisik yang teratur. Bentuk-bentuk senam modern.

III. Keuntungan Senam Lantai

Senam lantai menawarkan berbagai manfaat fisik dan mental bagi


individu yang melakukannya. Berikut adalah beberapa keuntungan
utama senam lantai:

 Peningkatan Keseimbangan dan Ketangkasan: Senam lantai


melibatkan gerakan-gerakan yang memerlukan keseimbangan dan
ketangkasan tubuh, yang membantu memperbaiki koordinasi
motorik dan fleksibilitas.
 Kekuatan Otot: Latihan senam lantai melibatkan hampir semua
kelompok otot dalam tubuh, termasuk otot inti (core muscles), otot
tungkai, dan otot punggung, yang membantu meningkatkan
kekuatan keseluruhan.
 Pembentukan Tubuh: Senam lantai dapat membantu membentuk
tubuh secara menyeluruh, meningkatkan definisi otot dan membantu
dalam penurunan berat badan.
 Ekspresi Artistik: Selain aspek fisik, senam lantai juga memberikan
kesempatan untuk mengekspresikan diri secara artistik melalui
gerakan-gerakan yang indah dan ekspresif.
 Keterampilan Kognitif: Senam lantai memerlukan pemikiran cepat
dan pemecahan masalah saat melaksanakan rutinitas, yang dapat
meningkatkan keterampilan kognitif.
 Peningkatan Kepercayaan Diri: Melalui latihan dan peningkatan
kemampuan, senam lantai dapat meningkatkan rasa percaya diri
individu.

IV. Teknik Dasar Senam Lantai

Senam lantai melibatkan sejumlah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seorang atlet. Berikut adalah beberapa teknik dasar senam lantai:

 Posisi Awal: Atlet mulai dengan berdiri tegak di tengah lapangan


senam, dengan kaki rapat dan tangan di samping badan.
 Gerakan Tumbling: Gerakan tumbling adalah dasar senam lantai dan
melibatkan berbagai elemen seperti lompatan, putaran, dan gerakan
berputar di udara. Ini termasuk teknik seperti handstand, cartwheel,
back handspring, dan lain-lain.
 Rutinitas: Atlet harus merencanakan dan mengeksekusi rutinitas
yang terdiri dari serangkaian gerakan yang berurutan. Rutinitas ini
mencakup elemen-elemen seni, seperti tarian, lompatan, dan
akrobatik.
 Penilaian: Para juri menilai senam lantai berdasarkan beberapa
kriteria, termasuk kesulitan gerakan, teknik, keseimbangan, ekspresi
artistik, dan keseluruhan kinerja.

V. Pengembangan Senam Lantai

Senam lantai terus mengalami perkembangan dalam beberapa aspek,


seperti:

 Kesulitan Gerakan: Atlet senam lantai selalu mencoba gerakan yang


semakin sulit dan kompleks, meningkatkan standar dalam kompetisi.
 Inovasi Kreatif: Para seniman lantai sering menciptakan gerakan dan
rutinitas yang inovatif dan kreatif untuk mengesankan para juri dan
penonton.
 Teknologi dan Pelatihan: Penggunaan teknologi canggih, seperti
perangkat lunak analisis gerakan, telah membantu pelatihan senam
lantai menjadi lebih efektif.
 Keamanan dan Perlindungan: Fokus pada aspek keamanan telah
meningkat dalam senam lantai untuk menghindari cedera.

VI. Kesimpulan

Senam lantai adalah olahraga yang memadukan kebugaran fisik, ekspresi


artistik, dan kemampuan mental. Melalui latihan yang konsisten dan
tekun, individu dapat mencapai manfaat fisik dan mental yang
signifikan. Pengembangan dalam senam lantai terus berlanjut, membuka
pintu untuk lebih banyak inovasi dan prestasi yang luar biasa dalam
dunia olahraga ini. Senam lantai adalah olahraga yang memukau dan
memesona, yang tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tetapi juga
keindahan artistik dan dedikasi yang kuat.
SENAM IRAMA

A. Pengertian Senam Irama


Senam irama merupakan gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi
dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur
yang terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan
ketepatan irama. Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari,
melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.
Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang
dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.Senam
ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering
digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.

B. Unsur – Unsur Senam Irama


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai
gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan
senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus
ditekankan pada senam irama, yaitu:
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan
C. Macam Macam Aliran Senam Irama
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 –
1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-
buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena
sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama
menciptakan system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang
guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya
sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode,
berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka
senamnya terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan
dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang memberikan latihan
dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 –
1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung:
 Dressur
 Prestasi olahraga

D. Gerakan Dasar Senam Irama


1. Gerakan Langkah Kaki
Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.
a. Langkah biasa (looppas)
Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping
badan.Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah
dengan kaki kiri secarabergantian.Pada gerakan melangkah biasa harus diperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut.
1) Kaki mengeper pada sendi lutut.
2) Gerakan dilakukan dengan rileks.
3) Gerakan disesuaikan dengan irama.
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri,
kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan
ke depan dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari
kaki yang terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat, di dalam
melangkah lutut harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.
b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian,
melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah
kaki rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Gerakan kaki mengeper pada lutut.
2) Dilakukan dengan rileks dan luwes.
3) Gerakan disesuaikan dengan irama.

c. Langkah keseimbangan (ballanspas)


Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan
menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur
merapat.
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:
1) Tidak ada saat berhenti;
2) Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;
3) Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.

d. Langkah depan (galoppas)


Sikap tegak anjur kiri.Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki
kanan.Kraissprong dapat pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini dilakukan
dengan irama 2/4.

2. Gerakan Ayunan Tangan


a. Ayunan satu lengan depan belakang.
b. Ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat
badan.
c. Variasi ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan
berat badan.
d. Ayunan dua lengan depan belakang.
e. Ayunan dua lengan silang depan di muka badan.
3. Bentuk-Bentuk Gerakan Variasi
a. Variasi langkah ke depan dan gerakan tangan ke atas.
b. Variasi langkah ke samping dengan gerakan tangan memutar.

E. Senam Irama Dengan Alat


Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan
cabang olahraga senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada masa
sekarang disebut modern Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini selain
mempertandingkan rangkaian Senam Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang
dipertandingkan baik secara perorangan maupun secara beregu. Alat tersebut terdiri atas:
bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita (ribbons) dan gada (clubs).
Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara
beregu.Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing.
 Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh jari-
jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat dari karet atau
plastik. Kompetisi berat
bola 400gr, lingkarannya 18-20 cm.

Cara memainkannya:
Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh digelundungkan baik di
lantai maupun pada tubuh si pesenam sendiri.

 Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang
khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara mengukurnya,
tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu kaki si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh
tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali yang dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya:
Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh kedua tangan. Tali bebas untuk
dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala atau ke bawah telapak kaki sambil loncat,
boleh di lempar ke atas, yang
penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang sudah
ditentukan.
 Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah simpai
tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna campuran
(belang-belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter atau garis
tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah dalam.
Cara memainkannya:
Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan ataupun dua tangan.
Sebelum dapat memainkan simpai dengan baik harus dikuasai macam-macam cara
pegangnya. Misalnya: Reguler grip,
Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar, boleh
digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.
 Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud
tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk pegangan 35
gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya fiber
glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar, mempuat
angka delapan, berbelit-belit seperti ular, spiral dan macam-macam lemparan.
 Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang
gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.
Latihan dengan gada:
- Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.
Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music.
Lapangan yang
dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh matras
yang berukuran 12 X 12 cm.

F. Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama


Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki oleh
putri, maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.
1. Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah Menengah
Pertama maupun di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan
sebagainya.
2. Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan
akan makan waktu yang cukup lama.
3. Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah
disusun dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan
yang tekun dan cukup lama.Maka demi terciptanya keserasian dalam gerak irama
harus dikuasai secara matang.

G. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam


Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau membeda-
bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam perbincangan
teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada empat komponen
dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani serta
sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat
komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan senam.
1. Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght”
merupakan komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik yang
memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan ialah kemampuan mengerahkan tenaga dalam
melawan bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang diberi pekerjaan atau kurang terlatih
cendrung menjadi lemah, kendor, kurang tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang
teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat.
Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta tegangan
otot diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk
memelihara bentuk tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap
pekerjaan memerlukan kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita
berharap agar setiap orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya.Pola-pola kegiatan yang menggunakan kekuatan otot contohnya ialah
menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik pedati, mendorong benda berat,
menjinjing dan menjunjung.
Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan
kecepatan, contohnya menendang bola dengan keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan
disebut “power” memang peranan penting dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri
atas sejumlah fibrin (serabut otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap
individu.Jumlah fibril yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari
yang kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih menjadi
lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada
hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.

2. Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau
beberapa persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaanyaitu
persendian engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah
persendiaan, yaitu tulang-tulang leher, punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat
kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil
bola (cock) rendah dekat net pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus
melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan ke depan. Walaupun pada
gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi peranan kelentukan sangat
menentukan.
3. Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang
untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa
sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang
wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda kelelahan yang akan menyertai kerja
fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang terdahulu.
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam
dalam sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain.
Namun demikian daya tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem
cardio vascular respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga
ergosistem sekunder.
a. Daya tahan otot
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja untuk
sesuatu kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot dan
pengerahan (suplai) darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot
dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya tahan yang lebih besar pula.
Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi.
Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat akan dapat
melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan berotot
kurang kuat.
b. Daya tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah yang
mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-sisa
metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua berhubungan dengan kekuatan
dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-paru, peredaran darah dan mobilisasi
cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan kerja. Jantung
adalah otot seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi lebih kuat dansebagai
akibatnya dapat memompa darah lebih banyak, dengan demikian maka denyut nadi
lebih tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang
meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya.Latihan
daya tahan cardio vascular respiratory selain memperkuat jantung yang berarti
melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2
yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada
saat istirahat tidak dalam.
4. Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen ini
sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah
kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf otot.Ketegangan yang
berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan dengan berolahraga yang mengandung
unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada dalam tegangan yang optimal.
H. Manfaat Senam Irama
1. Manfaat Fisik
Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan kemampuan
daya tahan, otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi, kelincahan dan keseimbangan.
2. Manfaat Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan kemampuan
berfikirnya secara aktif dan kreatif melalui pemecahan masalah gerak.
3. Manfaat Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan terwujud
interaksi sosial.

A. Kesimpulan
Senam adalah latihan jasmani/olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan
disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau
tujuan si penyusun.Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada
alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan,
koordinasi, serta kontrol tubuh.
Senam irama adalah senam yang berjalan harus menyesuaikan dengan suatu irama
yang biasanya irama musik, tetapi dapat juga dengan iramah itungan yang teratur.Irama
adalah iringan baik berupa musik ataupun hitungan yang beraturan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=SENAM+IRAMa
http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_irama
https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=senam

Anda mungkin juga menyukai