Anda di halaman 1dari 28

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

MAKALAH SENAM

KELOMPOK 6

• ANNISA SAFITRI
• BILLAH SALSABILLAH
• LULA NABILA
• MUHAMMAD DAFFAZKA ABHESA
• SALSA BILA ZAHRA KAMILA

KELAS XI MIPA 5
SMA NEGERI 2 KOTA CIREBON
Pengertian Senam

Secara etimologi, senam berasal dari bahasa Inggris “Gymnastic”, yang berasal dari kata
gymnos melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut gymnasium atau gymnasion.

Senam (Gymnastics) adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Senam adalah
salah satu cabang olahraga yang merupakan suatu latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk
secara sengaja, sadar dan terencana tersusun sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai mental spiritual.

Senam merupakan setiap bentuk pembelajaran fisik yang disusun secara sistematis dengan
melibatkan gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu. Senam irama
disebut sebagai plahraga dasar. Ada beberapa jenis senam, diantaranya senam aerobik, senam
irama dan lain sebagainya.

Pengertian Senam Menurut Para Ahli

1. Mahendra (2000:14)
Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam mengembangkan
komponen fisik dan kemampuan gerak (motorability).

2. Peter H. Werner dalam Muhajir (2006:70)


Senam adalah latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk mingkatkan
daya tahan kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi serta kontrol diri.

3. Muhajir (2006:71)
Senam adalah kegiatan utama paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen
fisik dan komponen gerak.

4. Margono (2009:19)
Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun
secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara
harmonis.

5. Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009:9)


Senam adalah suatu bentuk latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk dengan sengaja,
dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan
meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan
nilai mental spiritual.

6. Sutrisno dan Khafadi (2010:60)


Senam adalah setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan
melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan
tertentu.

7. Madijono (2010:1)
Senam adalah suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis, teratur dan terencana
dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk memperoleh manfaat dalam
tubuh.

Sejarah Senam (Gymnastic)

Senam berasal dari kata Gymnastics (Inggris) dan Gymnastiek (Belanda). Gymnastics sendiri
berasal dari kata serapan Bahasa Yunani yaitu Gymnos yang berarti telanjang. Dalam bahasa
Yunani, gymnastics diturunkan dari kata gymnazein yang berarti berlatih atau melatih diri.
Latihan tersebut dibutuhkan bagi pemuda Yunani Kuno (sekitar tahun 1000 SM hingga sekitar
tahun 476) untuk menjadi warga negara yang baik sesuai cita-cita negara serta menjadikan
penduduknya sebagai manusia harmonis.

Pada waktu itu kata gymnos atau gymnastics, mengandung arti yang sangat luas, tidak terbatas
pada pengertian seperti yang dikenal saat ini. Kata ini menunjukkan pada kegiatan olahraga
seperti gulat, atletik dan bertinju. Dengan berkembangnya zaman, arti yang dikandung pada
kata gymnastics semakin menyempit dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Senam diperkenalkan pertama kali pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata
Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, karena saat itu manusia berlatih tanpa memakai
pakaian. Suatu tempat yang digunakan untuk mengadakan latihan senam disebut Gymnasium.
Pada zaman itu, tujuan melakukan senam/gymnastikadalah untuk menyembah dewa Zeus pada
saat upacara kepercayaan.

Pada awal abad ke-20, senam menjadi rencana pendidikan di sekolah Amerika. Hal tersebut
merupakan usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Frederik Jahn
adalah bapak Gymnastik, beliau menggabungkan latihan gymnastik dengan pertunjukan
patriotik. Selain itu, beliau juga menemukan beberapa peralatan senam seperti palang
horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat.

Sejarah Senam di Indonesia


Senam di Indonesia dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Saat itu, senam dikenal dengan
nama “Gymnastiek” dan pada zaman jepang dikenal dengan nama “Taiso”. Kemungkinan
penggunaan istilah “senam” dikenal bersamaan dengan kata olahraga sebagai pengganti kata
sport. Ketika menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, dimana setiap
artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk
suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya, tercetuslah senam artistik di
Indonesia.

Pada 14 Juli 1963, para tokoh olahrga Indonesia membentuk organisasi senam di Indonesia
dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia). Organisasi ini berhasil melatih dan
menghasilkan atlet senam yang bisa ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya
juga para pesenam Indonesia bertanding tingkat Internasional. Kemudian, tim senam
disertakan dalam Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, Indonesia memanggil
pelatih dari RRC untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia dengan harapan Indonesia
mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Namun sangat disayangkan, hal tersebut
harus berhenti sementara akibat situasi politik di Indonesia yaitu munculnya Gerakan 30
September (G30S/PKI), sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.

Tujuan dan Manfaat Senam


Tujuan senam adalah menjaga kesehatan fisik dan kesehatan pada umumnya, juga
meningkatkan skill olahraga tertentu. Manfaat senam dan aktivitas olahraga ringan lainnya,
diantaranya yaitu:

• Untuk menghambat proses degeneratif atau penuaan


• Memperoleh kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot,
kelenturan persendian, kelincahan gerak, keluwesan, cardiovascular fitness dan
neuromuscular fitness apabila senam dilakukan secara teratur.
• Menyeimbangkan jumlah osteoblast dan osteoclast
• Memperlancar peredaran darah
• Meningkatkan jumlah volume darah.
• Meningkatkan konsep diri.

Menurut Sutrisno dan Khafadi (2010:145), Dengan melakukan senam seseorang bisa memiliki
bentuk tubuh yang ideal, indah, bugar dan kuat. Sedangkan, Agus Mahendra berpendapat
bahwa manfaat senam mencakup manfaat fisik, mental dan sosial.
Prinsip Latihan Senam
Pemantapan kondisi latihan olahraga menurut Sadoso (1997:20) harus berprinsip S.P.O.R.T,
yakni:

• Specify, yakni kekhususan menghilangkan cara latihan yang berdasarkan perkiraan


saja, dimana dalam aktivitas latihan tubuh butuh dikondisikan dengan latihan yang
sesuai.
• Progression, yaitu menguji/menantang kemampuan badan secara bertahap, dan
kemudian tingkatan karena akan membantu dalam pembentukan otot.
• Overload, yakni peningkatan beban latihan dengan meningkatkan intensitas, lamanya
atau frekuensi tingkatan latihan yang dilakukan.
• Reversibility, yakni kontinuitas latihan, jika berhenti berlatih akan terlihat penurunan
keterampilan, daya tahan, kekuatan dan lainnya.
• Training effect, yaitu latihan suatu aktivitas tertentu dilakukan secara bertahap dan
progresif meningkatkan kemampuan keterampilan dan kemampuan jantung serta paru-
paru.

Macam-Macam Senam

Menurut Federation Internationale de Gymnastique (FIG), senam terbagi menjadi enam


kelompok, yakni senam artistik, senam ritmik sportif, senam akrobatik, senam aerobik sport,
senam trampolin, senam umum.

1. Senam Artistik
Senam artistik adalah jenis senam yang sering diperlombakan, senam ini gerakannya
disusun dari masing-masing alat dan sudah ditetapkan sesuai pertandingan berlaku.
Contoh senam artistik diantaranya senam lantai atau disebut juga senam bebas karena
saat melakukan gerakan senam tidak menggunakan alat; kuda pelana; palang sejajar;
palang tunggal; palang bertingkat dan lain sebagainya.

2. Senam Ritmik Sportif


Senam ritmik sportif adaah jenis senam yang dikembangkan dari senam irama yang
diantarkan oleh irama musik yang menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat-alat yang
indah. Senam ritmik disebut juga disebut irama.

3. Senam Akrobatik
Senam akrobatik adalah jenis senam yang mengendalikan gerakan akrobatik sehingga
latihannya banyak mengandung salto sementara pesenamnya harus mendarat di atas
tangan dan di atas bahu pasangannya.

4. Senam Aerobik Sport


Senam aerobik sport adalah jenis senam yang merupakan pengembangan dari senam
aerobik berupa tarian atau kalestenik tertentu, lalu digabungkan dengan akrobatik yang
sulit.

5. Senam Trampolin
Senam Trampolin adalah jenis senam yang merupakan pengembangan senam yang
dilakukan di atas trampolin.

6. Senam Umum
Senam umum adalah semua jenis senam selain kelima senam di atas. Seperti senam
aerobik, senam pagi, dan senam SKJ.

Pengertian Senam Artistik


Senam artistik merupakan disiplin senam yang kerap dilombakan dalam turnamen-turnamen
bergengsi. Senam artistik terdiri atas gerakan yang disusun dari masing-masing alat, dan telah
ditetapkan sesuai standar pertandingan yang berlaku. Peralatan dalam senam artistik dibagi
dalam dua kategori, yakni peralatan untuk putra dan peralatan untuk putri. Peralatan tersebut
digunakan sebagai dasar pemberian nama dalam nomor perlombaan senam artistik. Senam
artistik secara umum menggabungkan teknik tumbling dan keterampilan senam akrobatik.
Maka tak heran jika jenis olahraga senam ini memiliki karakteristik gerakan yang cepat dan
cenderung eksplosif.

Mengutip buku Bentuk-Bentuk Dasar Gerakan Senam (2018) karya Dr. Sapto Adi, M. Kes.,
senam artistik mengutamakan kelentukan dan keseimbangan. Gerakan dalam senam harus
dipraktikkan secara dinamis dan terkontrol agar terlihat indah. Seseorang yang akan melakukan
senam artistik idealnya mampu mengombinasikan kemampuan fisik seperti kekuatan,
koordinasi, fleksibilitas, dan keseimbangan dengan elemen kreativitas, estetika, serta ekspresi.

Kemunculan senam artistik tak lepas dari perkembangan olahraga senam secara umum.
Dilansir dari situs Olympics.com, istilah senam artistik (artistic gymnastics) pertama kali
muncul pada awal tahun 1800-an. Dasar senam artistik digagas oleh Friedrich Ludwig Jahn
asal Jerman. Ia membuat seperangkat aturan dalam bentuk latihan berbasis kelompok, yang
selanjutnya menginspirasi perkembangan olahraga senam di berbagai negara.
Sementara itu di lingkup nasional, Sapto Adi (2018) dalam bukunya mencatat bahwa senam
artistik lahir jelang diadakannya pesta olahraga GANEFO I di Jakarta pada 1963. Kala itu,
senam artistik menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan. Kompetisi tersebut
menjadi salah satu pemicu dibentuknya PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) pada 14 Juli
1963. Organisasi ini bertujuan untuk menyiapkan para pesenam sebelum mengikuti
perlombaan.

Senam artistik diperkenalkan sejak zaman Yunani Kuno. Senam sendiri berasal dari kata
Gymnastics yang berasal dari bahasa Yunani Kuno pula. Gymnas artinya telanjang, hal ini
karena dahulu atlet-atlet berlatih tanpa memakai pakaian. Pada abad 19, senam ini dilakukan
para atlet untuk menjaga kesehatan, membentuk tubuh yang ideal dan siap mengikuti ajang
perlombaan. Oleh karena itulah, serangkaian peraturan dan ketentuan dibuat untuk
memberikan pedoman dalam pertandingan. Hal tersebut didukung dengan adanya metode
latihan gymnastic yang semakin berkembang karena pengaruh buku yang ditulis oleh Archange
Tuccaro yang berjudul “Arial Jumps”.

Sejak masa itu, senam artistik mulai dilombakan. Hingga dibentuklah wadah senam
Internasional dengan nama Federation Internatonal de Gymnastique (FIG). Nah, pada masa
awal modern olympic games, senam dianggap sebagai bentuk demonstrasi seni daripada
sebagai salah satu cabang olahraga. Baru pada abad 20, senam lantai mulai populer dan
menyebar di berbagai negara di dunia termasuk Eropa. Selain itu, senam telah menjadi bagian
rencana pendidikan di berbagai sekolah Amerika.

Persaingan Usia Atlet

Mungkin anda sering melihat kejuaraan senam artistik di TV, jika anda perhatikan lebih dalam
lagi, pasti anda akan sedikit bertanya-tanya tentang usia para pesenam. Bisa dikatakan hampir
semua pesenam senam artistik berada pada usia remaja. Dari awal senam artistik diperkenalkan
sebagai olahraga resmi, usia selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik hingga saat ini.
Senam yang kebanyakan dilakukan oleh wanita ini terbilang sangat fleksibel terkait persyaratan
usia.

Pada mulanya usia minimal untuk dapat mengikuti kompetisi senam artistik adalah 14 tahun,
dalam aturan tersebut tidak ada yang mempermasalahkannya, karena kebanyakan yang siap
berkompetisi waktu itu pada usia rata-rata 20 tahunan. Pada pertengahan tahun 50 an, banyak
atlet yang lebih muda bermunculan yaitu pada rentang usia 15-16 tahun, hal tersebut tentu
membuat persaingan yang semakin ketat karena perbedaan usia yang sangat mencolok.

Tidak hanya sampai di situ saja, karena banyaknya remaja yang semakin berbakat sejak usia
dini, banyak sekali permintaan untuk melakukan pengecualian pada remaja usia 13 sampai 12
tahun, yang hingga akhirnya oleh Federasi Internasional mengubah usia minimum adalah 16
tahun.

Persiapan Fisik
Seorang olahragawan dari senam artistik harus mampu berhati-hati menjaga kondisi fisik
tubuhnya, karena dalam melakukan senam artistik diperlukan persiapan fisik yang prima,
selaing karena persaingan yang cukup ketat juga agar terhindar dari kecelakaan ketika
melakukan kompetisi.

Teknis
Persiapan untuk menjadi pesenam yang profesional perlu diawali dengan hadirnya pelatih yang
juga selalu mendampingi pesenam dalam melakukan latihan, pelatih bertugas menguraikan
rencana latihan, memberikan masukan beberapa keputusan dan masih banyak lagi tugas
pelatih.

Olahragawan
Seorang olahragawan benar-benar harus mempunyai niat dan keinginan yang kuat untuk
menjadi seoran atlet senam artistik, anda harus merelakan waktu yang cukup panjang untuk
dapat melakukan latihan. Hal tersebut bertujuan agar tubuh bisa menjadi lebih lentur dan
elastis, sehingga memudahkan pesenam untuk melakukan berbagai gerakan senam artistik.

Latihan dan Terapis


Meskipun gerkan senam artistik bisa dikatakan cukup ekstrim, namun secara mendasar senam
artistik merupakan jenis senam yang cukup aman, karena setiap gerakannya berusaha untuk
melawan gravitasi. Ketika melakukan latihan, pesenam harapannya terlebih dahulu melakukan
pemenasan, tujuannya agar ketika melakukan latihan, otot-otot akan lebih lentur dan nyaman,
pelenturan juga sebaiknya dilakukan setelah pesenam melakukan latihan. Seringlah melakukan
terapis agar membuat otot tidak tegang dan lebih lentur, terapis bisa dilakukan secara medis
maupun tradisional, seperti pijat dan lain sebagainya.

Makanan
Makanan juga berperan sangat penting bagi atlet untuk menunjang melakukan latihan. Pilihlah
makanan yang mengandung banyak serat dan karbohidrat, hal tersebut bertujuan agar ketika
melakukan latihan, anda bisa kuat dan optimal.
Kompetisi senam artistik umumnya memisahkan atlet putra dan putri. Terdapat total enam
nomor pertandingan untuk kategori putra, serta empat nomor pertandingan di kategori putri.
Simak selengkapnya di bawah ini.

Nomor pertandingan senam artistik putra

1. Lantai (floor exercises)


2. Kuda pelana (pommel horse)
3. Gelang-gelang (rings)
4. Kuda lompat (vaulting horse)
5. Palang sejajar (parallel bars)
6. Palang tunggal (horizontal bar)

Nomor pertandingan senam artistik putri

1. Kuda lompat (vaulting horse)


2. Palang bertingkat (uneven bars)
3. Balok keseimbangan (balance beam)
4. Lantai (floor exercises)

Peraturan Senam Artistik


Macam – macam peraturan pada senam lantai menurut tingkat kompetisinya :

Peraturan senam lantai pada ( kompetisi I ) :

1. Berkelompok / beregu
2. Setiap regu harus beranggotakan 6 orang baik putra atuapun putri
3. Terdiri dari rangkaian wajib dan juga rangkaian pilihan. Untuk putra ada enam alat
sedangkan untuk putri ada empat alat.
4. Juara beregu merupakan regu dengan jumlah nilai yang terbanyak.
5. Nilai maksimum untuk putra adalah 12 nomor pertandingan X 50 = 400 ( wajib dan
juga pilihan) 4 nomor pertandingan X 50 = 200 ( untuk pilihan ).
6. Nilai maksimum untuk puteri adalah 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan juga
pilihan) 4 nomor
7. pertandingan x 50 = 200 (untuk pilihan)

Peraturan senam lantai pada kejuaraan serba bisa ( kompetisi II ) :

1. Peserta atau finalis diambil 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi satu 1
2. Pesenam di batasi hanya dapat 3 pesenam dari 3 negara / daerah
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan ( untuk putera 6 alat, sedangkan puteri 4 alat )
4. Juara pada kompetisi 1 wajib dan pilihan , di tambah dengan nilai kompetisi 2 pada
semua alat
5. Nilai maksimum putra = 120 sedangkan untuk putri = 80

Peraturan senam lantai, kejuaraan perorangan per alat ( Kompetisi III ) :

1. Finalis di ambil 8 pesenam dari hasil terbaik pada kompetisi 1 pada alat yang di
gunakan.
2. Pesenam dibatasi, hanya 2 pesenam yang dapt ikut dari tiap Negara / daerah dan hanya
3 alat yang boleh di ikuti.
3. Putera 6 alat sedangkan putri 4 alat
4. Juara perorangan per alat merupakan pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari
kompetisi 1 di tambah dengan kompetisi 3

Peralatan Senam Artistik

Ukuran alat senam lantai untuk putera :

• Floor exercise ( lantai ) dengan ukuran 12 x 12m


• Pommel horse ( kuda – kuda pelana ) dengan ukuran panjang 1,60m tinggi 1,10m
• Rings ( gelang – gelang ) dengan ukurang tinggi 2,55m dan jarak 0,50m
• Horse vault ( kuda – kuda lompat ) dengan ukuran panjang 1,60m dan tinggi 1,35m
• Parllelber ( palang sejajar ) dengan ukuran panjang 3,50m jarak 0,48 – 0,52m dan tinggi
1,75m
• Horizontal bar ( palang tunggal ) dengan ukuran panjang 2,40 dan tinggi 2,55m

Ukuran alat senam lantai untuk puteri :

• Horse vault ( kuda – kuda lompat ) dengan ukuran panjang 1,60m tinggi 1,20m
• Uneven bars ( palang bertingkat ) dengan ukuran panjang 2,40m, tinggi palang bawah
1,50 dan tinggi palang bagian atas 2,30m
• Balance beam ( balok keseimbangan ) dengan ukuran panjang 5,00m dan tinggi 1,20m
• Floor exercise ( lantai ) dengan ukuran 12 x 12m

Beberapa nomor pertandingan dan alat yang digunakan dalam senam yang satu ini, tentu
memiliki fungsi yang berbeda.

1. Lantai
Lantai memang sangat diperlukan dalam senam karena setiap gerakan senam hampir selalu
dilakukan di lantai. Lantai yang dipilih untuk kegiatan senam, tentu bukan lantai biasa. Akan
tetapi, lantai yang sudah memiliki standar berlaku dalam senam ini. Ukuran lantai yang
diperlukan ialah 12 meter x 12 meter dengan kondisi tidak licin untuk menghindari cedera pada
pesenam. Dalam hal gerakan, mereka diharuskan menampilkan keterampilan gerakan baik
memutar, mengatur keseimbangan dan handstand. Senam lantai ini biasanya memiliki durasi
waktu 60-70 menit tanpa diiringi musik.

2. Kuda Pelana
Nomor senam ini hanya dilakukan laki-laki karena dalam melakukannya membutuhkan tenaga
dan stamina yang besar. Itulah alasan kenapa kuda pelana sering dikatakan sebagai nomor
pertandingan senam tersulit putra. Rangkaian gerakannya dirancang dari gerakan bagian bawah
tubuh dengan membuat gerakan melingkar secara terus menerus di sekitar badan kuda. Baik
pada pelananya maupun pada kulitnya (leather).

Secara umum, gerakan dari kuda pelana ini terbagi menjadi dua yakni flank dan Thomas Flair.
Sedangkan ciri dari pergerakan kuda ini adalah dibutuhkannya keseimbangan dan kekuatan
pada tangan. Alasannya karena tangan akan digunakan sebagai tumpuan tubuh, sehingga
membutuhkan energi yang besar agar seimbang.

3. Gelang-gelang
Merupakan alat yang digunakan pesenam untuk menggantungkan diri ketika melakukan
gerakan atraktif. Alat ini berupa dua buah lingkaran seperti gelang besar. Biasanya atlet akan
dihubungkan dengan seutas tali sehingga memungkinkan penggunaan alat dengan
menggantung dan mengayun. Untuk gerakan pada gelang ini, sebagian besar dibentuk oleh
gerakan mengayun dan bertumpu. Jadi, unsur fisik yang paling dibutuhkan dalam
menggunakan alat ini ialah kekuatan dan keseimbangan. Nah, diameter alat ini 18 cm dengan
jarak antara gelang-gelang tersebut 50 cm. Sedangkan, tinggi gelang sekitar 2.8 sampai 3 meter.
4. Kuda Lompat
Alat ini mempunyai bentuk yang cukup berbeda dengan kuda pelana. Panjang dari kuda lompat
ini 1.2 meter dan 1.35 meter. Nah, biasanya alat ini digunakan untuk gerakan lompat jongkok,
lompat berdiri dan lainnya.

5. Palang Sejajar
Palang sejajar adalah alat yang fleksibel karena dapat di stel dalam berbagai cara. Dalam suatu
kejuaraan, alat ini mempunyai panjang 30 cm, tinggi 175 cm, dan mempunyai kelebaran antara
kedua palangnya sekitar 40-50 cm. Nah, untuk keperluan latihan, palang dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Gerakan-gerakan dalam palang sejajar, biasanya didominasi oleh gerakan-
gerakan mengayun. Selama pergerakan, terdapat catatan penting bagi kalian yakni bagian
tangan, lengan bagian atas sertaa bahu yang hanya diperbolehkan menyentuh palang. Oleh
karena itulah, pesenam tidak boleh menggunakan bagian badan lainnya untuk melakukan
gerakan-gerakan.

6. Palang Tunggal
Nomor senam ini paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat ketika pertandingan lho. Hal ini
karena atlet melakukan gerakan yang begitu atraktif, menarik dan membuat penonton kagum.
Tentunya dibantu dengan adanya palang tunggal sesuai standart FIG (Federation Internationale
de Gymnastique) sebagai pegangan. Senyatanya, bukanlah hal yang mudah untuk dapat
menguasai sebilah palang di ketinggian hanya dengan kedua tangan. Oleh karena itu, atlet
membutuhkan keberanian dan latihan yang luar biasa untuk dapat melakukan gerakan di
ketinggian. Biasanya untuk kegiatan pertandingan tingkat kejuaraan dunia, gerakan yang
ditampilkan adalah gerakan yang kompleks.

Nah, beberapa gerakannya antara lain : berputar indah (twist) dengan melepaskan pegangan
pada palang, melentingkan tubuh ke udara dengan begitu cepat, berdiri dengan posisi terbalik
dengan tumpuan tangan pada palang dan posisi kepala tetap dibawah. Semua momentum dari
rangkaian gerakan tersebut dan tinggi yang cukup menghasilkan pendaratan yang sangat
spektakuler.

Nomor pertandingan senam artistik putri

1. Kuda lompat
Gerakan kuda lompat sama dengan perlombaan untuk pria. Mengenai bahan pembuatan alat
kuda-kuda ini sama dengan putra yakni dilapisi dengan kulit. Bedanya, dalam nomor
pertandingan putri tidak menggunakan pelana. Anjuran penting bagi pria maupun wanita dalam
nomor pertandingan kuda-kuda lompat, mereka tidak diperbolehkan mengambil ancang-
ancang lebih dari 25M. Nah, alat yang digunakan untuk lepas landas kedua kaki terbuat dari
papan pegas berukuran 1.20 x 0.60 meter. Sedangkan alat untuk putri, ketinggiannya
diturunkan dengan ukuran 1.60 x 1.20 meter.

2. Palang Bertingkat
Sebenarnya nomor pertandingan jenis ini hampir sama dengan palang sejajar pada nomor putra,
perbedaannya terletak pada ketinggiannya. Gerakan palang bertingkat sendiri, dapat dilakukan
dengan sepasang palang lentur yang terpisah maksimal lebarnya 1,435 meter dengan
ketinggian berbeda. Untuk tinggi palang atas antara 2.35 meter dan 2.4 meter dari lantai.
Sedangkan palang bawah tetap sejajar dengan palang atas dengan ketinggian 1.4 meter dan 1.6
meter dari lantai.

3. Balok Keseimbangan
Nomor pertandingan ini hanya diperuntukkan untuk putri saja ya gais. Biasanya gerakan
dilakukan pada suatu palang tunggal dengan ukuran panjang 5 m, lebar 10 m dan tinggi 1.2 m
dari tanah. Gerakannya terdiri atas gerakan jungkit balik, berputar dan melompat.

4. Senam Lantai
Gerakan senam lantai dilakukan tanpa alat, akan tetapi dengan landasan matras berukuran 12
m persegi. Gerakannya sama dengan yang dilakukan pria dengan pengecualian disertai iringan
musik. Senam ini sangat terkenal terutama dalam event penyelenggaraan senam sacara massal.
Selain dipertandingkan dalam kegiatan besar, senam lantai ini juga masuk dalam kurikulum
belajar di sekolah-sekolah. Gerakan dari senam lantai ini seperti meroda, roll depan, roll
belakang,lompat harimau dan sebagainya. Durasi dalam pertandingan khusus putri selama 90
detik diiringi dengan musik. Sedangkan, untuk putra selama 60 detik tanpa iringan musik.

Peraturan Senam Artistik


Adapun dalam perlombaan senam lantai, terdapat beberapa peraturan yang harus dipahami oleh
pesenam. adalah beberapa peraturan dasar perlombaan dalam senam lantai,

• Durasi waktu untuk senam lantai kategori putri tidak boleh lebih dari 90 detik.
• Tidak menggunakan musik atau menyanyikan lagu akan membuat poin penilaian
dikurangi satu poin.
• Jika melangkah keluar dengan salah satu kaki dari garis batas akan dikurangi 0,1 poin.
Hal ini juga termasuk jika posisi salah satu tangan keluar dari garis batas.
• Jika kedua tangan atau kedua kaki keluar dari garis batas area, poinnya akan dikurangi
0,3 poin.
• Area kompetisi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 12 meter x 12 meter.
• Dua juri harus mengawasi garis batas. Sedangkan tiga juri atau lebih, bertugas untuk
menilai pesenam.
• Jika pesenam kehilangan keseimbangan, poinnya akan dikurangi 0,3.
• Pengurangan poin akan diberlakukan jika posisi tubuh pesenam kurang sesuai.
Contohnya saat melakukan split, posisi kedua kaki tidak sejajar di tanah, akan
mengakibatkan poin dikurangi 0,1

Manfaat Senam Artistik


Senam artistik memiliki beragam manfaat bagi tubuh, mulai dari meningkatkan kinerja jantung
hingga mengembangkan kemampuan motorik. Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Meningkatkan kinerja jantung


Gerakan senam artistik dilakukan secara berulang dan terus-menerus. Hal ini pada gilirannya
akan memacu kinerja jantung sekaligus membuat jantung menjadi lebih sehat.

2. Meningkatkan fleksibilitas tubuh


Senam artistik memiliki berbagai variasi gerak, mulai dari melompat hingga berputar. Untuk
menguasai gerakan tersebut, pesenam perlu melakukan latihan secara intensif. Hal ini akan
meningkatkan fleksibilitas tubuh, sehingga mengurangi risiko cedera.

3. Menjaga berat badan ideal


Senam artistik menuntut seseorang untuk menggerakkan bagian-bagian tubuhnya. Jika
dilakukan secara rutin dan diimbangi dengan asupan makanan yang seimbang, olahraga ini
akan membantu pesenam menjaga berat badan ideal.

4. Melatih fokus
Gerakan senam artistik perlu dilakukan secara dinamis dan terkontrol. Tak heran jika olahraga
ini secara tak langsung dapat membantu melatih fokus seseorang. Fokus yang baik akan
membuat pesenam terhindar dari cedera, sekaligus meningkatkan fungsi kognitif.

5. Mengembangkan kemampuan motorik


Senam artistik menuntut seseorang untuk mengombinasikan kemampuan fisiknya, mulai dari
kekuatan, koordinasi, hingga fleksibilitas. Pesenam juga harus menjaga dan menyiasati
gerakan agar terlihat sempurna. Jika dilakukan secara rutin, senam artistik dipercaya akan
membantu seseorang mengembangkan kemampuan motoriknya.
6. Meningkatkan fungsi kognitif
Ternyata membiasakan diri senam artistik itu dapat meningkatkan fungsi kognitif loh sobat.
Usut punya usut, gerakan artistik ini dapat melancarkan peredaran oksigen ke seluruh tubuh.
Otomatis jika transfer oksigen lancar, kemampuan berfikir kita menjadi meningkat dan tidak
gampang ngantuk.

7. Meningkatkan kinerja jantung


Kalian tidak perlu ragu mengenai manfaat yang satu ini. Hal ini karena gerakan artistik yang
dilakukan secara berulang dan terus menerus menyebabkan kinerja jantung menjadi lebih
cepat. Dengan kata lain, semakin rajin melakukan senam ini, tanpa sadar kesehatan jantung
menjadi lebih sehat.

8. Mood membaik dan menghilangkan stress


Banyaknya aktivitas yang benar-benar menguras tenaga sehingga merasa cepat lelah. Belum
lagi, deadline pekerjaan kantor atau tugas kuliah yang belum beres. Itu artinya kalian
memerlukan aktivitas peregangan anggota badan seperti senam lantai ini. hal ini karena dengan
olahraga kalian dapat meningkatkan hormon endorfin yang bermanfaat untuk meningkatkan
mood serta mengurangi stress.

9. Menurunkan BB (Berat Badan)


Hal ini karena memiliki badan ideal adalah impian setiap orang, baik laki-laki maupun
perempuan. Nah, cara mudah dan murah untuk mewujudkan impian tersebut. Kalian cukup
lakukan senam lantai secara rutin di rumah agar lemak pada tubuh kalian terbakar.

Pengertian Senam Ritmik


Senam ritmik disebut demikian karena pada awalnya, senam jenis ini harus diiringi dengan
musik. Meskipun sebenarnya, ada jenis senam yang tidak harus diiringi dengan musik, yakni
senam artistik. Nah, pada zaman sekarang, senam sudah berkembang dan hampir semua
jenisnya memerlukan kehadiran iringan musik, misalnya senam SKJ, senam pagi, hingga
senam aerobik.

Senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam iringan irama musik, atau latihan
bebas yang dilakukan secara berirama. Dalam senam jenis ini, biasanya menggunakan alat-alat
tertentu untuk dipegang, misalnya bola, pita, tali, hingga simpai dan gada.
Aktivitas senam ritmik ini sangat mengutamakan adanya keserasian antara gerakan tubuh
dengan irama musik, sehingga hasil geraknya akan menjadi indah. Gerakan dalam senam
ritmik dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan, hingga secara massal. Ketika
mempraktikkan senam ritmik ini, suasana harus riang dan gembira, sebab senam ini digunakan
sebagai penyeimbang beban yang muncul akibat rutinitas pembelajaran sehari-hari.

Senam ritmik pada awalnya adalah gerakan-gerakan latihan bebas yang bersifat lamban dan
diiringi oleh berbagai nyanyian atau musik. Irama yang digunakan juga biasanya adalah lagu-
lagu dengan ketukan irama ¾ atau 6/8. Untuk senam ritmik yang dilakukan oleh anak-anak
Sekolah Dasar (SD) umumnya menggunakan irama lagu berjudul Desaku atau Kelinciku.
Apakah Grameds masih ingat dengan lagu-lagu tersebut?

Seiring dengan perkembangan zaman, maka senam ritmik juga turut berkembang, yakni
menjadi lebih bersifat kompetitif. Tidak hanya itu, namanya juga berubah menjadi senam
ritmik modern (modern rhytmic gymnastatics).

Sesuai dengan namanya, senam ini selalu dilakukan dengan iringan musik tertentu, maka dari
itu senam ritmik atau irama ini masuk ke cabang senam artistik. Pesenam yang melakukan bisa
perseorangan atau kelompok, yang pasti gerakannya selalu memiliki koreografi yang memiliki
nuansa akrobatik, tari modern, dan balet.

Dalam olimpiade, senam ritmik juga kerap dijadikan kompetisi, bahkan sampai ke taraf
internasional. Perannya dalam Olimpiade ini juga menjadi salah satu pembeda dengan senam
aerobik, yang hanya dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Terlebih lagi ketika melakukan senam aerobik, biasanya akan dipandu oleh seorang pemandu
senam.

Sampai saat ini senam jenis ini hanya diperuntukkan bagi kaum hawa saja. Namun pada
akhirnya, Jepang menjadi negara yang mempelopori senam irama putra. Adapun pelopor
senam ini awalnya berasal dari Eropa, dan diprakarsai oleh beberapa pakar di bidang seni. Lalu
pada perkembangannya, senam ini banyak mengadopsi teknik pada tari balet, sehingga senam
ritmik ini lebih banyak digandrungi oleh para perempuan. Maka dari itu, sampai sekarang pun,
gerakan senam masih identik dengan kaum perempuan, sehingga para kaum hawa lah yang
banyak menggeluti senam irama.

Sejarah Senam Irama


Ada beberapa nama tokoh yang berpengaruh terhadap sejarah senam irama. Mereka ini adalah
Jean George Noverre (1727-1810), Rudolf Bode (1881-1970), dan Francia Delsartre (1811-
1871). Mereka percaya bahwa ekspresi gerak yang diciptakan oleh seseorang menggunakan
tubuhnya dengan rangkaian gerak tertentu amatlah penting.

Gagasan ketiganya inilah yang kemudian memunculkan senam irama. Namun gagasan tersebut
kemudian diteruskan oleh seorang Peter Henry Ling, yang pada abad ke 19 membuat Swedish
System (Sistem Swedia), yaitu sebuah gerakan bebas yang pada akhirnya berkembang menjadi
gymnastic estetis. Gymnastic ini menuntut seorang atlet untuk mengekspresikan diri dengan
emosi dan perasaannya melalui gerakan tubuh.

Pada perkembangannya, ide tersebut dilanjutkan oleh Catharine Beecher, seorang pendiri
Western Female Institute tahun 1837 di Ohio, Amerika Serikat. Ia membuat sebuah program
dengan nama grace without dancing, yang meminta para pesenam perempuan untuk melakukan
senam dari gerakan sederhana ke gerakan kompleks dengan iringan musik. Sejak inilah mulai
banyak bermunculan gagasan tentang tubuh, ekspresi tubuh, serta musik dan berbagai jenis
gerakan.

Kemudian, pada tahun 1900, sebuah sekolah bernama Gymnastic Rhythmic Swedia serta
sekolah gymnastic lainnya mengembangkan gaya tersebut dengan berbagai kombinasi. Setelah
itu pada tahun 1929, Hinrich Medau, mendirikan sebuah sekolah di Berlin sekaligus
menciptakan sebuah gagasan gymnastic modern.

Ia menciptakan gymnastic modern dengan gaya berbeda dari sebelumnya, namun tetap
mempertahankan dasar-dasar dari gaya sebelumnya. Medau ini juga yang kemudian
mempelopori adanya sebuah sistem gerak senam menggunakan berbagai jenis alat, seperti tali,
bola, pita, simpai, dan gada. Pertunjukan yang dilakukan oleh Medau ini selanjutnya
menampilkan sesuatu yang beda, seperti pertunjukan balet kontemporer, akrobat, dan tari.

Lambat laun gerakan-gerakan gymnastic tersebut menjadi senam irama, yang dilombakan
dalam sebuah kompetisi. Tahun 1940 kompetisi senam irama mulai digelar di Rusia. FIG
sendiri di tahun 196 mulai memasukkan senam irama ini menjadi salah satu dari cabang senam.
Awalnya senam ini diberi nama gymnastic, kemudian berubah menjadi gymnastic Rhythmic,
dan perubahan terakhir menjadi gymnastic ritmik atau senam irama.

Dari sini kemudian muncul pertandingan bertaraf internasional. Pertandingan individu pertama
kali dilaksanakan di Budapest tahun 1963. Setelah itu pertandingan kelompok atau grup mulai
dilaksanakan di Denmark pada tahun 1967. Baru kemudian di tahun 1984 cabang lomba
dengan kategori individu ini masuk Olimpiade di Los Angeles. Sementara kompetisi untuk
kategori kelompok atau grup baru dimulai tahun 1996 saat Olimpiade Atlanta.
Unsur-unsur dalam Senam Irama
Seperti yang sudah disebutkan di atas, senam irama mempunyai beberapa unsur. Berikut adalah
unsur-unsurnya:

1. Keindahan
Sebagai senam yang memakai ritme, maka gerakan senam ini mempunyai unsur keindahan. Di
mana senam ini berasal dari wilayah pertunjukan, sehingga unsur keindahan gerakan menjadi
poin penting dalam senam irama.

2. Ketrampilan
Unsur kedua dari senam ini adalah keterampilan. Dalam senam ritmik, yang menjadi nilai salah
satunya adalah kreativitas atau keterampilan dalam menggerakkan badan serta membuat
sebuah koreografi. Jika senam ini sedang dilombakan, maka nilai yang paling banyak
perhitungannya biasa berasal dari keterampilan gerakan. Semakin luwes dan variatif gerakan
yang dibuat, nilainya pun semakin tinggi.

3. Keluwesan
Selanjutnya ada keluwesan, di mana unsur ini juga menjadi penanda seberapa dalam seseorang
melakukan senam. Sebab keluwesan dapat tercipta dari cara menyusun koreografi dan latihan
secara teratur. Selain terpancar dari gerakan tubuh, keluwesan juga didapat dari gerakan
lainnya.

4. Kelenturan
Unsur keempat adalah kelenturan, yang juga menjadi hal penting. Sebab senam irama juga erat
kaitannya dengan nuansa balet dan akrobatik, yang gerakannya harus lentur. Selain itu
keduanya juga harus diikuti dengan gestur tubuh yang biasa memakai persendian ekstrim serta
lekukan-lekukan tubuh.

5. Kekuatan
Setiap senam tentu membutuhkan energi. Ketika melaksanakan senam ini, Anda juga harus
memiliki kekuatan. Kekuatan juga dibutuhkan dalam melakukan berbagai gerakan senam
irama. Tanpa kekuatan, tentu gerakan senam tidak akan ada artinya.

6. Keseimbangan
Lalu ada unsur keseimbangan dalam melakukan gerakan senam irama. Unsur ini terutama
dipakai ketika melangsungkan koreografi yang cukup rumit. Gerakan senam yang sulit juga
membutuhkan keseimbangan, seperti memutar badan dengan satu kaki, atau menangkap bola.

7. Ketepatan irama
Unsur terakhir dalam gerakan senam irama adalah ketepatan setiap gerakan dengan irama.
Sebab senam ini tak hanya bergantung pada hitungan ketukan saja. Seorang atlet senam ritmik
pun harus melakukan penghitungan waktu saat alat harus dilempar dan ditangkap. Selain itu,
setiap gerakan juga harus sesuai dengan ketukan musik yang diputar.

Kombinasi Senam Ritmik Memakai Alat


Sebelumnya, telah dituliskan bahwa senam ritmik adalah jenis senam yang menggunakan alat
sebagai pegangan tangan. Nah, berikut adalah penjelasan mengenai senam ritmik yang harus
disertai dengan alat-alat tersebut.

1. Senam Ritmik dengan Alat Bola


Senam ritmik yang menggunakan bola sebagai alat penunjangnya, harus selalu diam pada
telapak tangan walaupun tidak dicengkeram dengan jari. Untuk ukuran bolanya yakni
berukuran sedang, seukuran dengan bola tangan atau bola voli. Selain itu, bola juga harus dapat
dipantulkan.

Ada empat gerakan dasar, yakni:

a. Melambungkan Bola
Bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan ke udara dan berbagai arah. Usahakan untuk
menangkap bola tepat waktu.

b. Memantulkan Bola
Bola dipantulkan ke lantai (atau permukaan apapun) dengan berbagai cara. Sama dengan
sebelumnya, usahakan untuk menangkap bola tepat waktu.

c. Menggelundungkan Bola
Bola digelundungkan di lantai atau di badan. Ketika menggelundung di badan, bola diusahakan
untuk tidak jatuh.
d. Mengayunkan Bola
Bola tetap berada di tangan dengan dipegang menggunakan telapak tangan dalam berbagai
sikap. Usahakan supaya bola tidak jatuh dan tidak terlihat terlalu mencengkeram bola.

2. Senam Ritmik Dengan Tali


Latihan senam ritmik yang menggunakan alat tali termasuk ke dalam kategori latihan
peregangan dan pengemabangan daya tahan tubuh, termasuk untuk penguatan kaki dan
tungkai. Apabila Grameds bingung akan prosesnya, hampir sama dengan permainan lompat
tali, bedanya dalam senam ritmik ini tali digunakan sebagai pita. Tali yang digunakan dapat
berbahan sutra, serat manila, hingga nylon. Ukurannya sekitar 10 sampai 12 kaki. Panjang tali
ini penting sebab ketika teknik mengayun dapat menghasilkan gerakan yang benar.

3. Gerakan Ritmik dengan Simpai


Simpai adalah alat yang berbentuk cincin besar dan terbuat dari fiber glass atau rotan. Simpai
ini hampir sama dengan hulahoop. Dalam perlombaan, supaya simpai terlihat indah, biasanya
akan diwarnai dengan warna khusus dan ditempeli selotif berwarna. Ukuran simpai itu
bermacam-macam, tetapi biasanya berdiameter lingkaran sekitar 27 inchi, dengan lebar ¼
inchi. Gerakan dasarnya adalah mengayun, melompat, melingkar, hingga melambung.

Jenis-jenis Senam Irama


Seiring berkembangnya zaman, senam irama yang dulu disebut dengan rhythmic gymnastic,
kini tak hanya dilakukan dengan tangan kosong. Beberapa perlombaan untuk senam irama telah
memakai alat bantu sebagai properti senam, seperti pita, bola, simpai, gada, dan tali. Kelima
alat senam ini bisa dimainkan baik secara beregu maupun perorangan. Untuk mengetahui jenis-
jenis senam irama dengan alat, simak penjelasan di bawah ini:

1. Senam irama dengan alat bola


Alat pertama yang umum dipakai dalam senam ritmik yaitu bola. Adapun bola yang dipakai
adalah berukuran sedang, tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Asalkan bola tersebut mudah
dipegang, maka Anda bisa menjadikannya sebagai alat bantu saat berolahraga. Bola ini
biasanya terbuat dari karet atau plastik. Dalam beberapa kompetisi, bola yang dipakai memiliki
diameter 18-20 cm dengan berat 400 gram. Gerakan memakai bola diantaranya adalah dengan
melempar bola ke atas dan menangkapnya kembali, atau bisa dengan menggelindingkan bola
ke arah pesenam.

2. Senam irama dengan alat pita


Pita atau ribbons juga bisa dijadikan alat saat dalam senam ini. Pita yang dipakai berasal dari
bahan yang halus seperti kain satin. Panjang pita biasanya 6 meter, belum termasuk tongkat
pegangannya. Untuk berat pitanya sendiri sekitar 35 gram. Lalu tongkat yang dipakai berasal
dari kayu atau bambu dengan panjang 50-60 cm dan diameter 1 cm. Gerakan senam dengan
tongkat pita ini seperti mengayun, berbelit-belit seperti ular, membentuk angka 8, spiral, serta
berbagai macam lemparan.

3. Senam irama dengan alat simpai


Selanjutnya ada jenis senam irama yang memakai simpai atau hoops. Simpai ini boleh dibuat
dari bambu, kayu ataupun plastik. Untuk beratnya disarankan kurang dari 300 gram dengan
warna bebas. Biasanya ada yg memakai warna kuning, putih, atau campuran. Lalu diameter
atau garis tengah yang diukur dari dalam panjangnya sekitar 80-90 cm. Adapun gerakan yang
biasa dilakukan dengan simpai yaitu dengan bergerak sambil memegang simpai memakai satu
atau dua tangan. Simpai kemudian bisa dilemparkan, digelindingkan, atau digerakkan sesuai
teknik lainnya. Ada beberapa cara untuk memegang simpai yang harus dikuasai pesenam, yaitu
reserve grip, outside grip, mixed grip, dan reguler grip.

4. Senam irama dengan alat tali


Jenis senam berikutnya yaitu menggunakan tali. Kali ini, tak ada pegangan khusus. Tali yang
dipakai merupakan tali dengan bahan halus. Panjangnya bisa disesuaikan dengan tinggi badan
pesenam. Cara mengukurnya bisa dengan menginjak bagian tengah tali, kemudian tangan
kanan dan kiri memegang ujung tali dan meletakkannya di depan bahu. Tali yang digunakan
dimainkan dengan cara apapun, asalkan dikuasai penuh oleh pesenam. Contohnya yaitu dengan
melempar tali ke atas, atau loncat sambil melewatkan tali ke atas bawah.

5. Senam irama dengan alat gada


Alat terakhir yang dipakai dalam gerakan senam irama adalah gada. Gada ini umumnya terbuat
dari kayu ataupun plastik. Bentuk gada hampir mirip botol dengan panjang 40-50 cm dan berat
kurang lebih 150 gram. Gerakan dengan alat gada pada jenis senam ini antara lain yaitu
mengayun, melempar dan menangkap, memutar, memukul, dan gerakan lainnya. Adapun
senam gada dan keempat jenis senam lainnya dilakukan di atas matras berukuran 12×12 dengan
iringan musik.

Prinsip Senam Ritmik


Bersumber dari buku Pembelajaran Gerak Senam Berirama Berbasis Multimedia, ada tiga
prinsip yang harus ditekankan dalam senam irama, yaitu irama, kelentukan tubuh
(fleksibilitas), dan kontinuitas gerakan sebagaimana penjelasannya berikut ini.

1. Irama
Irama yang sudah banyak dikenal oleh siswa antara lain irama 2/3, 3/2, dan 4/4. Contoh
lagu irama 2/3 adalah potong bebek angsa, irama 3/4 adalah burung kakaktua, dan irama
4/4 contohnya potong padi. The top 5 reef-safe sunscreens for 2022

2. Kelentukan Tubuh (Fleksibilitas)


Kelentukan tubuh adalah kemampuan seseorang dalam menggerakkan sendi dan otot
pada sudut tertentu secara dinamis. Fleksibilitas mengacu pada kemudahan melipat
tubuh dan anggota badan dalam gerakan meliuk, merentang, menekuk, dan
membungkuk.

3. Kontinuitas
Gerakan Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus. Rangkaian gerak
terdiri dari gerakan senak yang disusun dan siap ditampilkan. Senam irama merupakan
senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau keindahan serta bertujuan
untuk membina dan meningkatkan seni gerak dengan irama.

Gerakan Inti Senam Irama

Berdasarkan Modul Tema 14: Bugar dengan Gerak Berirama yang diterbitkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat empat gerakan inti senam irama yang menggunakan
teknik dasar senam aerobik. Gerakan inti senam irama meliputi pelurusan persendian tubuh
(body alignment), langkah dasar (basic steps), gerak dan ayunan lengan (arm movements), dan
musikalitas (musicality).

1. Pelurusan Persendian Tubuh (Body Alignment)


Pelurusan persendian tubuh adalah kemampuan menjaga bentuk dan posisi tubuh dan
anggotanya secara benar, yaitu pada satu garis lurus (tulang belakang tubuh) pada saat
bergerak di permukaan lantai, meloncat ke udara atau lepas dari lantai dan kembali
mendarat, maupun ketika bergerak di lantai. Gerakan tersebut bisa saja berupa gerak
langkah dasar dengan ayunan lengan, maupun gerakan lainnya.

2. Langkah Dasar (Basic Steps)


Terdapat tujuh langkah dasar dalam senam aerobik, sehingga langkah ini sering disebut
sebagai seven basic steps. Pengembangan dari tujuh langkah dasar ini bisa saja
dilakukan, sehingga dapat memperbanyak variasi gerak menjadi lebih luas seluas gerak
dalam hidup sehari-hari. Seven basic steps dalam senam aerobik terdiri dari: march,
jogging, skip, knee lift, kick, jumping jack, dan lunge. Adapun pengembangannya
terdiri dari: single step, double steps, grapevine, heel touch, toe touch, tap side, box
step, squat, leg curl, plie, twist, on the spot, slide, mambo chacha.

3. Gerak dan Ayunan Lengan (Arm Movements)


Gerak dan ayunan lengan terdiri dari: arm curl, butterfly, chest press, arm extension,
arm pumping, pull up/down, rowing, punching, dan lain-lain. Melakukan gerak dan
ayunan lengan pada senam irama sebenarnya identik dengan melakukan berbagai
gerakan yang dapat dilakukan oleh lengan dan tangan dalam aktivitas sehari-hari.
Perbedaannya, gerak senam aerobik dilakukan dengan memaksimalkan fungsi gerak
lengan dan tangan untuk mencapai tujuan-tujuan peningkatan dan pengembangan
kebugaran. Gerak tersebut berupa gerak abduksi, adduksi, pronasi, rotasi, fleksi,
ekstensi, dan lain-lain. Jenis dan tipe pergerakan senam aerobik dipelajari secara lebih
teknis dan terperinci dalam kinesiologi dan biomekanika. Contohnya, teknik-teknik
berupa arm curl, butterfly, chest press, arm extension, arm pumping, pull up/down,
rowing, punching, dan lainnya.

4. Musikalitas (Musicality)
Musikalitas adalah kemampuan seseorang untuk bergerak ritmis sesuai dengan irama
yang digunakan sebagai pengiring. Pergerakan sesuai dengan aksen musik, tepat
dengan ketukan pada musik, sesuai dengan tema musik yang digunakan, serta
kemampuan menjiwai ide pada musik tersebut. Musikalitas pelaku pada senam aerobik
dilakukan dengan terlebih dahulu melalui tahap pengenalan terhadap ketukan (beat),
sehingga pergerakan yang dilakukan tetap dalam irama yang diinginkan. Langkah
terakhir yang perlu dilakukan adalah dengan menghayati lagu sebagai ekspresi yang
diejawantahkan melalui gerakan yang dinamis, semangat, dan gembira. Musik
pengiring adalah termasuk inti proses pelatihan senam. Oleh sebab itu, diperlukan
kejelian dalam memilih musik atau lagu sebagai pengiring.

Penilaian dalam Senam Ritmik


Kode Poin cukup rumit - tetapi untungnya, Anda dapat menikmati menjadi penonton tanpa
mengetahui setiap aturan. Berikut ini dasar-dasarnya.

Senam ritmik memiliki skor tertinggi 20,0 untuk masing-masing aparatus :

Skor Pelaksanaan (E): Mulai dari 10,0 dan pengurangan diambil untuk kesalahan teknis (seperti
menangkap peralatan secara tidak benar atau kehilangan peralatan)
Skor Komposisi Akhir (A + D dibagi 2): Skor Seni (A) memiliki maksimum 10,0 dan
didasarkan pada musik dan koreografi. Skor Kesulitan (D) dimulai pada 0 dan membangun
hingga maksimum 10,0 tergantung pada keterampilan yang dilakukan.

Sangat mudah untuk mengidentifikasi rutinitas besar tanpa mengetahui setiap nuansa Kode.
Saat menonton rutin, pastikan untuk mencari:
• Bentuk dan Eksekusi yang Baik: Dalam elemen seperti lompatan dan lompatan, jari-
jari kaki pesenam harus diacungkan, kakinya harus lurus dan dia harus menjaga
keketatan dalam tubuhnya. Setiap keterampilan harus terlihat terencana.
• Pengendalian Aparatur: Pesenam harus menjaga peralatannya bergerak, dan harus
terlihat seolah-olah dia memiliki kontrol penuh terhadapnya. Menjatuhkan peralatan
adalah sebuah deduksi. Jika peralatan berguling atau jatuh dari lantai, akan ada lebih
banyak penalti.
• Fleksibilitas: pesenam ritmik harus mencapai minimal 180 derajat split lompatan dan
melompat, dan seringkali mereka pergi lebih jauh. Pesenam berirama yang hebat akan
menunjukkan fleksibilitas di punggung, kaki, dan bahu.
• Koreografi: Intrikitas gerakan sangat penting dalam senam ritmik. Setiap rutinitas harus
menjadi pertunjukan - dan musik pesenam harus menjadi bagian penting dari rutinitas,
tidak hanya digunakan sebagai musik latar belakang.
• Keunikan Rutinitas: Seorang pesenam hebat akan melakukan rutinitas yang terlihat
berbeda dari yang lain. Ini akan memiliki sesuatu yang istimewa tentang hal itu -
lemparan dan tangkapan yang berisiko, koreografi yang rumit, fleksibilitas ekstrim atau
keterampilan yang hanya unik dari yang lain yang dilakukan dalam kompetisi.

Kelebihan Senam Ritmik


Senam ritmik tentu saja memiliki kelebihan yang bahkan tidak dimiliki oleh jenis senam
lainnya, yakni:
• Tidak memerlukan waktu lama untuk melakukannya, sekitar 10 hingga 15 menit saja.
• Murah dan sederhana. Lagipula, alat-alat yang digunakan juga mudah ditemui.
• Gerakannya tidak terlalu sulit.
• Melibatkan gerak seluruh tubuh.
• Apabila tidak menuju dalam perlombaan serius, tidak memerlukan instruktur khusus
sebab guru dan orang tua dapat mengajarkannya.
• Menyenangkan bagi anak.

Instruktur senam dengan mengikuti irama musik.


• Karakteristik gerak dasar
• Keterampilan lokomotor adalah gerak berpindah tempat yang dilakukan secara
dinamis, seperti jalan, lari, lompat, berderap, jingkat, leaping, skipping dan sliding.
• Keterampilan non-lokomotor adalah gerak yang tidak berpindah tempat dan
mengandalkan ruas-ruas persendian tubuh yang membentuk berbagai posisi berbeda
namun tetap tinggal di satu titik. Contoh gerakan non-lokomotor adalah mengayunkan
kedua tangan ke samping badan, menekuk lutut dengan cara berdiri tegak, jongkok,
berdiri dan dilakukan berulang dan menyilangkan dan merentangkan tangan.
• Keterampilan manipulatif adalah keterampilan untuk memanipulasi objek tertentu
dengan anggota tubuh seperti lengan, kaki atau kepala. Keterampilan yang termasuk
manipulatif adalah menangkap, melempar, memukul, menendang dan mendribling.
Tujuan Senam Ritmik
Tujuan gerak dasar lokomotor dalam senam irama yaitu untuk menunjang tercapainya tujuan
penyempurnaan gerak yang digunakan sebagai landasan untuk menyalurkan minat dan bakat
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dari tujuan tersebut dapat tercipta
gerak anak dimasa mendatang yang kemudian dapat diarahkan kepada kegiatan yang
bermanfaat lainnya khususnya pada pembinaan cabang olahraga.

Tujuan aktivitas ritmik dalam senam irama yang pertama adalah merangsang kreatifitas melalui
kebebasan berfantasi dan penekanan pada gerak yang spontan. Kedua, membentuk kepribadian
terutama kemampuan individua, kematangan pribadi dan sosial. Ketiga, memupuk kerjasama
gerak yang ditujukan kepada diri sendiri tak mungkin terjadi tanpa memperhatikan gerak orang
lain.

Manfaat Senam Ritmik


Senam termasuk dalam cabang olahraga, sementara olahraga mempunyai manfaat untuk
kesehatan tubuh. Maka dari itu, senam ritmik juga bermanfaat baik bagi tubuh. Nah, berikut
adalah berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari senam ritmik.

Manfaat Senam Irama bagi Kesehatan Tubuh


Senam irama termasuk salah satu jenis olahraga yang banyak diminati oleh para kaum hawa.
Karena masuk ke dalam daftar olahraga, tak heran jika senam ini memiliki banyak manfaat
kesehatan bagi tubuh. Salah satunya adalah dapat membakar lemak berlebih pada tubuh. Setiap
unsur pada gerakan senam seperti keluwesan dan keseimbangan harus dilakukan sesuai dengan
iringan musik yang digunakan.

Jadi, sebenarnya olahraga ini bisa dibilang bertolak belakang dengan olahraga berat seperti
bersepeda, berenang, atau jogging. Olahraga tersebut membutuhkan kekuatan paru-paru dan
jantung. Namun meski dalam senam irama tidak membutuhkan keduanya, banyak manfaat
kesehatan bagi tubuh yang melakukan senam. Berikut adalah beberapa manfaat senam ritmik
ini:

1. Melatih keseimbangan
Keseimbangan menjadi salah satu unsur senam yang perlu dipenuhi. Dengan unsur inilah,
Anda juga bisa melatih keseimbangan pada tubuh. Sehingga dapat membantu menjaga postur
tubuh dan meminimalkan risiko pembengkokan pada tulang belakang.
2. Menambah kekuatan otot
Jika Anda sudah sering melakukan senam irama, maka jaringan otot pada tubuh akan semakin
kuat dan lentur. Sebab ada banyak gerakan ringan yang bisa dilakukan saat senam. Hal tersebut
tentu membuat tubuh jadi lebih banyak menjangkau gerakan-gerakan. Apalagi semakin lama
berlatih, otot-otot juga akan lebih nyaman digerakkan. Jadi dengan senam irama, Anda
memiliki kesempatan untuk mencegah tubuh mengalami cedera ketika harus melakukan
banyak aktivitas atau gerakan fisik dalam kegiatan sehari-hari.

3. Mengoptimalkan fungsi otak


Manfaat ketiga dari senam ini yaitu dapat mengoptimalkan fungsi otak. Sebab ketika senam
berlangsung akan ada irama yang harus diperhatikan. Iringan alunan musik yang menjadi irama
ini dipercaya mampu menurunkan hormon yang bisa membuat stres, seperti hormon kortisol
dan epinefrin. Kedua hormon tersebut nantinya akan menjadi antidepresan dalam bentuk
norepinefrin.

4. Membantu menyehatkan mental


Keempat manfaat yang bisa didapat adalah kesehatan secara mental. Berdasarkan sebuah
penelitian disebutkan, anak-anak yang melakukan senam irama dapat memiliki kemampuan
memecahkan masalah dan fokus yang jauh lebih baik. Sehingga nilai akademik anak-anak pun
akan meningkat. Kemudian bagi orang dewasa, senam ritmik ini dipercaya bisa menghilangkan
stres dan menjaga kesehatan mental mereka.

5. Meningkatkan fleksibilitas pada anak


Kelima, bagi anak-anak yang sering melakukan senam irama, tentu sudah tahu bahwa gerakan
senam ini sebenarnya cukup rumit. Kesulitan tersebut karena biasanya akan menuntut
elastisitas tubuh yang bagi beberapa anak perlu latihan khusus. Jadi ketika gerakan ini
dilakukan secara rutin, dapat membantu anak mendapatkan fleksibilitas dan stabilitas, sehingga
membuat otot mereka lebih kuat. Selain itu, dengan senam ini anak-anak juga dapat
meningkatkan nafsu makan dan metabolisme tubuh.

6. Melatih konsentrasi anak


Dalam melakukan setiap gerakan pada, tak hanya fisiknya saja yang harus aktif. Namun juga
harus mengaktifkan fokus di setiap gerakan yang sudah direncanakan. Apalagi saat senam,
selain memperhatikan gerakan, Anda juga harus mendengarkan irama, sehingga gerakan dapat
lebih harmonis dengan irama yang ada. Dengan begitu, ingatan dan juga perhatian pun ikut
dilatih di sini. Maka dari itu, selain melatih tubuh secara fisik, senam ritmik juga melatih fokus
dan konsentrasi.
7. Membantu meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri pada anak
Ada banyak unsur yang harus dipenuhi saat melakukan senam ini, seperti keluwesan,
keseimbangan, kelenturan, kelincahan, dan juga keanggunan. Dengan begitu banyak unsur,
tentu akan ada banyak hal yang dipelajari oleh anak saat senam. Hal tersebut ternyata juga
mampu membantu anak lebih aktif dan percaya diri. Sebab dalam melakukan gerakan mereka
harus maksimal dan akan dinilai oleh instruktur atau pelatih. Anak pun pada akhirnya juga akan
belajar lebih percaya diri dalam bergerak dan menghargai kemampuan dirinya. Sebab gerakan
senam juga tidak semuanya mudah dilakukan. Ada berbagai gerakan yang butuh latihan
berkali-kali supaya nampak luwes dan anggun.

8. Menjaga Kesehatan Tulang


Manfaat yang pertama dari senam ritmik adalah dapat menjaga kesehatan tulang. Hal tersebut
karena pada gerakan-gerakan senam ritmik ini, kamu secara tidak langsung akan dituntut untuk
bertumpu pada tubuh sendiri dalam usaha menahan beban badan. Seiring dengan latihan yang
konsisten, senam ritmik dapat menjaga kekuatan tulang sejak dini dan menghindarkan dari
risiko kerusakan tulang. Apalagi jika rutin mempraktikkan senam ritmik sejak dini, maka dapat
membantu mencegah penyakit osteoporosis di usia lanjut kelak.

Bahkan terdapat penelitian yang menyatakan bahwa para pesenam usia pra pubertas justru
mendapatkan efek mineralisasi tulang dengan pola aktivitas fisik tertentu. Namun sayangnya,
dalam penelitian tersebut ternyata menunjukkan hasil bahwa adanya peningkatan kadar
hormon yang menghambat pembentukan tulang, yakni sclerostin dan preadipopcyte factor-1.

9. Membangun Kekuatan dan Kelenturan


Senam termasuk dalam cabang olahraga yang baik untuk membangun, membesarkan, hingga
menguatkan otot tubuh. Apabila kamu terus melatih senam ritmik ini, maka otot bagian atas,
bagian bawah, hinggan otot inti dapat kuat menopang beban tubuhmu sendiri selama senam
berlangsung. Selain itu, senam jenis ini juga mengharuskanmu untuk meregangkan otot
sehingga kamu dapat meningkatkan kelenturan serta kemampuan sendiri untuk memperluas
jangkauan gerak. Gerakan-gerakan senam ritmik yang luwes juga memungkinkan kamu untuk
melatih kelenturan tubuh, sehingga meminimalisir risiko cedera dan kekakuan otot tubuh.

10. Mencegah Serangan Berbagai Penyakit


Senam ritmik ternyata termasuk dalam olahraga kardio yang baik untuk menjaga kesehatan
jantung dan paru-paru. Maka dari itu, senam ini dikatakan dapat mencegah munculnya berbagai
penyakit, seperti asma, obesitas, penyakit jantung, kanker, hingga diabetes. Bahkan apabila
kamu rutin melakukan senam ritmik ini, maka dapat membantu mengelola penyakit kronis.
Namun, meskipun begitu, kamu juga harus mengimbanginya dengan menjalani gaya hidup
sehat disertai menjaga asupan makanan dengan nutrisi yang seimbang.
11. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Manfaat lain dari senam ritmik adalah untuk meningkatkan fungsi kognitif otak, terutama
dalam upaya mempertajam konsentrasi, fokus, dan daya ingat. Dalam hal ini, senam ritmik
membantu tubuh untuk menurunkan hormon kortisol dan epineprin. Dua hormon tersebut jenis
hormon pemicu stress. Sebagai gantinya, olahraga senam ritmik akan meningkatkan kadasar
hormon norepinefrin yang berfungsi sebagai antidepresan.

12. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak


Berdasarkan sebuah penelitian yang berjudul “Senam Ritmik Untuk Meningkatkan
Konsentrasi Belajar pada Anak”, senam ritmik ternyata dapat meningkatkan konsentrasi
belajar. Bahkan menurut Barclay (1963), olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang
ternyata mampu meningkatkan kekuatan konsentrasi, pencernaan, dan membuat tidur menjadi
lebih baik.

Hal tersebut karena dalam senam ritmik, harus melibatkan gerak tubuh seperti gerakan kaki,
tangan, kepala, hingga badan secara teratur. Tidak hanya itu, iringan musik juga membuat anak
lebih gembira dan akan berusaha menyesuaikan tempo dengan irama tubuhnya. Tanpa disadari,
senam ritmik ini akan mengoptimalkan fungsi otak kanan supaya dapat seimbang dengan otak
kiri, sehingga membantu meningkatkan konsentrasi secara penuh.

Anda mungkin juga menyukai