MAKALAH SENAM
KELOMPOK 6
• ANNISA SAFITRI
• BILLAH SALSABILLAH
• LULA NABILA
• MUHAMMAD DAFFAZKA ABHESA
• SALSA BILA ZAHRA KAMILA
KELAS XI MIPA 5
SMA NEGERI 2 KOTA CIREBON
Pengertian Senam
Secara etimologi, senam berasal dari bahasa Inggris “Gymnastic”, yang berasal dari kata
gymnos melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut gymnasium atau gymnasion.
Senam (Gymnastics) adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Senam adalah
salah satu cabang olahraga yang merupakan suatu latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk
secara sengaja, sadar dan terencana tersusun sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai mental spiritual.
Senam merupakan setiap bentuk pembelajaran fisik yang disusun secara sistematis dengan
melibatkan gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu. Senam irama
disebut sebagai plahraga dasar. Ada beberapa jenis senam, diantaranya senam aerobik, senam
irama dan lain sebagainya.
1. Mahendra (2000:14)
Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam mengembangkan
komponen fisik dan kemampuan gerak (motorability).
3. Muhajir (2006:71)
Senam adalah kegiatan utama paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen
fisik dan komponen gerak.
4. Margono (2009:19)
Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun
secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara
harmonis.
7. Madijono (2010:1)
Senam adalah suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis, teratur dan terencana
dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk memperoleh manfaat dalam
tubuh.
Senam berasal dari kata Gymnastics (Inggris) dan Gymnastiek (Belanda). Gymnastics sendiri
berasal dari kata serapan Bahasa Yunani yaitu Gymnos yang berarti telanjang. Dalam bahasa
Yunani, gymnastics diturunkan dari kata gymnazein yang berarti berlatih atau melatih diri.
Latihan tersebut dibutuhkan bagi pemuda Yunani Kuno (sekitar tahun 1000 SM hingga sekitar
tahun 476) untuk menjadi warga negara yang baik sesuai cita-cita negara serta menjadikan
penduduknya sebagai manusia harmonis.
Pada waktu itu kata gymnos atau gymnastics, mengandung arti yang sangat luas, tidak terbatas
pada pengertian seperti yang dikenal saat ini. Kata ini menunjukkan pada kegiatan olahraga
seperti gulat, atletik dan bertinju. Dengan berkembangnya zaman, arti yang dikandung pada
kata gymnastics semakin menyempit dan disesuaikan dengan kebutuhannya.
Senam diperkenalkan pertama kali pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata
Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, karena saat itu manusia berlatih tanpa memakai
pakaian. Suatu tempat yang digunakan untuk mengadakan latihan senam disebut Gymnasium.
Pada zaman itu, tujuan melakukan senam/gymnastikadalah untuk menyembah dewa Zeus pada
saat upacara kepercayaan.
Pada awal abad ke-20, senam menjadi rencana pendidikan di sekolah Amerika. Hal tersebut
merupakan usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Frederik Jahn
adalah bapak Gymnastik, beliau menggabungkan latihan gymnastik dengan pertunjukan
patriotik. Selain itu, beliau juga menemukan beberapa peralatan senam seperti palang
horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat.
Pada 14 Juli 1963, para tokoh olahrga Indonesia membentuk organisasi senam di Indonesia
dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia). Organisasi ini berhasil melatih dan
menghasilkan atlet senam yang bisa ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya
juga para pesenam Indonesia bertanding tingkat Internasional. Kemudian, tim senam
disertakan dalam Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, Indonesia memanggil
pelatih dari RRC untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia dengan harapan Indonesia
mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Namun sangat disayangkan, hal tersebut
harus berhenti sementara akibat situasi politik di Indonesia yaitu munculnya Gerakan 30
September (G30S/PKI), sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Menurut Sutrisno dan Khafadi (2010:145), Dengan melakukan senam seseorang bisa memiliki
bentuk tubuh yang ideal, indah, bugar dan kuat. Sedangkan, Agus Mahendra berpendapat
bahwa manfaat senam mencakup manfaat fisik, mental dan sosial.
Prinsip Latihan Senam
Pemantapan kondisi latihan olahraga menurut Sadoso (1997:20) harus berprinsip S.P.O.R.T,
yakni:
Macam-Macam Senam
1. Senam Artistik
Senam artistik adalah jenis senam yang sering diperlombakan, senam ini gerakannya
disusun dari masing-masing alat dan sudah ditetapkan sesuai pertandingan berlaku.
Contoh senam artistik diantaranya senam lantai atau disebut juga senam bebas karena
saat melakukan gerakan senam tidak menggunakan alat; kuda pelana; palang sejajar;
palang tunggal; palang bertingkat dan lain sebagainya.
3. Senam Akrobatik
Senam akrobatik adalah jenis senam yang mengendalikan gerakan akrobatik sehingga
latihannya banyak mengandung salto sementara pesenamnya harus mendarat di atas
tangan dan di atas bahu pasangannya.
5. Senam Trampolin
Senam Trampolin adalah jenis senam yang merupakan pengembangan senam yang
dilakukan di atas trampolin.
6. Senam Umum
Senam umum adalah semua jenis senam selain kelima senam di atas. Seperti senam
aerobik, senam pagi, dan senam SKJ.
Mengutip buku Bentuk-Bentuk Dasar Gerakan Senam (2018) karya Dr. Sapto Adi, M. Kes.,
senam artistik mengutamakan kelentukan dan keseimbangan. Gerakan dalam senam harus
dipraktikkan secara dinamis dan terkontrol agar terlihat indah. Seseorang yang akan melakukan
senam artistik idealnya mampu mengombinasikan kemampuan fisik seperti kekuatan,
koordinasi, fleksibilitas, dan keseimbangan dengan elemen kreativitas, estetika, serta ekspresi.
Kemunculan senam artistik tak lepas dari perkembangan olahraga senam secara umum.
Dilansir dari situs Olympics.com, istilah senam artistik (artistic gymnastics) pertama kali
muncul pada awal tahun 1800-an. Dasar senam artistik digagas oleh Friedrich Ludwig Jahn
asal Jerman. Ia membuat seperangkat aturan dalam bentuk latihan berbasis kelompok, yang
selanjutnya menginspirasi perkembangan olahraga senam di berbagai negara.
Sementara itu di lingkup nasional, Sapto Adi (2018) dalam bukunya mencatat bahwa senam
artistik lahir jelang diadakannya pesta olahraga GANEFO I di Jakarta pada 1963. Kala itu,
senam artistik menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan. Kompetisi tersebut
menjadi salah satu pemicu dibentuknya PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) pada 14 Juli
1963. Organisasi ini bertujuan untuk menyiapkan para pesenam sebelum mengikuti
perlombaan.
Senam artistik diperkenalkan sejak zaman Yunani Kuno. Senam sendiri berasal dari kata
Gymnastics yang berasal dari bahasa Yunani Kuno pula. Gymnas artinya telanjang, hal ini
karena dahulu atlet-atlet berlatih tanpa memakai pakaian. Pada abad 19, senam ini dilakukan
para atlet untuk menjaga kesehatan, membentuk tubuh yang ideal dan siap mengikuti ajang
perlombaan. Oleh karena itulah, serangkaian peraturan dan ketentuan dibuat untuk
memberikan pedoman dalam pertandingan. Hal tersebut didukung dengan adanya metode
latihan gymnastic yang semakin berkembang karena pengaruh buku yang ditulis oleh Archange
Tuccaro yang berjudul “Arial Jumps”.
Sejak masa itu, senam artistik mulai dilombakan. Hingga dibentuklah wadah senam
Internasional dengan nama Federation Internatonal de Gymnastique (FIG). Nah, pada masa
awal modern olympic games, senam dianggap sebagai bentuk demonstrasi seni daripada
sebagai salah satu cabang olahraga. Baru pada abad 20, senam lantai mulai populer dan
menyebar di berbagai negara di dunia termasuk Eropa. Selain itu, senam telah menjadi bagian
rencana pendidikan di berbagai sekolah Amerika.
Mungkin anda sering melihat kejuaraan senam artistik di TV, jika anda perhatikan lebih dalam
lagi, pasti anda akan sedikit bertanya-tanya tentang usia para pesenam. Bisa dikatakan hampir
semua pesenam senam artistik berada pada usia remaja. Dari awal senam artistik diperkenalkan
sebagai olahraga resmi, usia selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik hingga saat ini.
Senam yang kebanyakan dilakukan oleh wanita ini terbilang sangat fleksibel terkait persyaratan
usia.
Pada mulanya usia minimal untuk dapat mengikuti kompetisi senam artistik adalah 14 tahun,
dalam aturan tersebut tidak ada yang mempermasalahkannya, karena kebanyakan yang siap
berkompetisi waktu itu pada usia rata-rata 20 tahunan. Pada pertengahan tahun 50 an, banyak
atlet yang lebih muda bermunculan yaitu pada rentang usia 15-16 tahun, hal tersebut tentu
membuat persaingan yang semakin ketat karena perbedaan usia yang sangat mencolok.
Tidak hanya sampai di situ saja, karena banyaknya remaja yang semakin berbakat sejak usia
dini, banyak sekali permintaan untuk melakukan pengecualian pada remaja usia 13 sampai 12
tahun, yang hingga akhirnya oleh Federasi Internasional mengubah usia minimum adalah 16
tahun.
Persiapan Fisik
Seorang olahragawan dari senam artistik harus mampu berhati-hati menjaga kondisi fisik
tubuhnya, karena dalam melakukan senam artistik diperlukan persiapan fisik yang prima,
selaing karena persaingan yang cukup ketat juga agar terhindar dari kecelakaan ketika
melakukan kompetisi.
Teknis
Persiapan untuk menjadi pesenam yang profesional perlu diawali dengan hadirnya pelatih yang
juga selalu mendampingi pesenam dalam melakukan latihan, pelatih bertugas menguraikan
rencana latihan, memberikan masukan beberapa keputusan dan masih banyak lagi tugas
pelatih.
Olahragawan
Seorang olahragawan benar-benar harus mempunyai niat dan keinginan yang kuat untuk
menjadi seoran atlet senam artistik, anda harus merelakan waktu yang cukup panjang untuk
dapat melakukan latihan. Hal tersebut bertujuan agar tubuh bisa menjadi lebih lentur dan
elastis, sehingga memudahkan pesenam untuk melakukan berbagai gerakan senam artistik.
Makanan
Makanan juga berperan sangat penting bagi atlet untuk menunjang melakukan latihan. Pilihlah
makanan yang mengandung banyak serat dan karbohidrat, hal tersebut bertujuan agar ketika
melakukan latihan, anda bisa kuat dan optimal.
Kompetisi senam artistik umumnya memisahkan atlet putra dan putri. Terdapat total enam
nomor pertandingan untuk kategori putra, serta empat nomor pertandingan di kategori putri.
Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Berkelompok / beregu
2. Setiap regu harus beranggotakan 6 orang baik putra atuapun putri
3. Terdiri dari rangkaian wajib dan juga rangkaian pilihan. Untuk putra ada enam alat
sedangkan untuk putri ada empat alat.
4. Juara beregu merupakan regu dengan jumlah nilai yang terbanyak.
5. Nilai maksimum untuk putra adalah 12 nomor pertandingan X 50 = 400 ( wajib dan
juga pilihan) 4 nomor pertandingan X 50 = 200 ( untuk pilihan ).
6. Nilai maksimum untuk puteri adalah 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan juga
pilihan) 4 nomor
7. pertandingan x 50 = 200 (untuk pilihan)
1. Peserta atau finalis diambil 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi satu 1
2. Pesenam di batasi hanya dapat 3 pesenam dari 3 negara / daerah
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan ( untuk putera 6 alat, sedangkan puteri 4 alat )
4. Juara pada kompetisi 1 wajib dan pilihan , di tambah dengan nilai kompetisi 2 pada
semua alat
5. Nilai maksimum putra = 120 sedangkan untuk putri = 80
1. Finalis di ambil 8 pesenam dari hasil terbaik pada kompetisi 1 pada alat yang di
gunakan.
2. Pesenam dibatasi, hanya 2 pesenam yang dapt ikut dari tiap Negara / daerah dan hanya
3 alat yang boleh di ikuti.
3. Putera 6 alat sedangkan putri 4 alat
4. Juara perorangan per alat merupakan pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari
kompetisi 1 di tambah dengan kompetisi 3
• Horse vault ( kuda – kuda lompat ) dengan ukuran panjang 1,60m tinggi 1,20m
• Uneven bars ( palang bertingkat ) dengan ukuran panjang 2,40m, tinggi palang bawah
1,50 dan tinggi palang bagian atas 2,30m
• Balance beam ( balok keseimbangan ) dengan ukuran panjang 5,00m dan tinggi 1,20m
• Floor exercise ( lantai ) dengan ukuran 12 x 12m
Beberapa nomor pertandingan dan alat yang digunakan dalam senam yang satu ini, tentu
memiliki fungsi yang berbeda.
1. Lantai
Lantai memang sangat diperlukan dalam senam karena setiap gerakan senam hampir selalu
dilakukan di lantai. Lantai yang dipilih untuk kegiatan senam, tentu bukan lantai biasa. Akan
tetapi, lantai yang sudah memiliki standar berlaku dalam senam ini. Ukuran lantai yang
diperlukan ialah 12 meter x 12 meter dengan kondisi tidak licin untuk menghindari cedera pada
pesenam. Dalam hal gerakan, mereka diharuskan menampilkan keterampilan gerakan baik
memutar, mengatur keseimbangan dan handstand. Senam lantai ini biasanya memiliki durasi
waktu 60-70 menit tanpa diiringi musik.
2. Kuda Pelana
Nomor senam ini hanya dilakukan laki-laki karena dalam melakukannya membutuhkan tenaga
dan stamina yang besar. Itulah alasan kenapa kuda pelana sering dikatakan sebagai nomor
pertandingan senam tersulit putra. Rangkaian gerakannya dirancang dari gerakan bagian bawah
tubuh dengan membuat gerakan melingkar secara terus menerus di sekitar badan kuda. Baik
pada pelananya maupun pada kulitnya (leather).
Secara umum, gerakan dari kuda pelana ini terbagi menjadi dua yakni flank dan Thomas Flair.
Sedangkan ciri dari pergerakan kuda ini adalah dibutuhkannya keseimbangan dan kekuatan
pada tangan. Alasannya karena tangan akan digunakan sebagai tumpuan tubuh, sehingga
membutuhkan energi yang besar agar seimbang.
3. Gelang-gelang
Merupakan alat yang digunakan pesenam untuk menggantungkan diri ketika melakukan
gerakan atraktif. Alat ini berupa dua buah lingkaran seperti gelang besar. Biasanya atlet akan
dihubungkan dengan seutas tali sehingga memungkinkan penggunaan alat dengan
menggantung dan mengayun. Untuk gerakan pada gelang ini, sebagian besar dibentuk oleh
gerakan mengayun dan bertumpu. Jadi, unsur fisik yang paling dibutuhkan dalam
menggunakan alat ini ialah kekuatan dan keseimbangan. Nah, diameter alat ini 18 cm dengan
jarak antara gelang-gelang tersebut 50 cm. Sedangkan, tinggi gelang sekitar 2.8 sampai 3 meter.
4. Kuda Lompat
Alat ini mempunyai bentuk yang cukup berbeda dengan kuda pelana. Panjang dari kuda lompat
ini 1.2 meter dan 1.35 meter. Nah, biasanya alat ini digunakan untuk gerakan lompat jongkok,
lompat berdiri dan lainnya.
5. Palang Sejajar
Palang sejajar adalah alat yang fleksibel karena dapat di stel dalam berbagai cara. Dalam suatu
kejuaraan, alat ini mempunyai panjang 30 cm, tinggi 175 cm, dan mempunyai kelebaran antara
kedua palangnya sekitar 40-50 cm. Nah, untuk keperluan latihan, palang dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Gerakan-gerakan dalam palang sejajar, biasanya didominasi oleh gerakan-
gerakan mengayun. Selama pergerakan, terdapat catatan penting bagi kalian yakni bagian
tangan, lengan bagian atas sertaa bahu yang hanya diperbolehkan menyentuh palang. Oleh
karena itulah, pesenam tidak boleh menggunakan bagian badan lainnya untuk melakukan
gerakan-gerakan.
6. Palang Tunggal
Nomor senam ini paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat ketika pertandingan lho. Hal ini
karena atlet melakukan gerakan yang begitu atraktif, menarik dan membuat penonton kagum.
Tentunya dibantu dengan adanya palang tunggal sesuai standart FIG (Federation Internationale
de Gymnastique) sebagai pegangan. Senyatanya, bukanlah hal yang mudah untuk dapat
menguasai sebilah palang di ketinggian hanya dengan kedua tangan. Oleh karena itu, atlet
membutuhkan keberanian dan latihan yang luar biasa untuk dapat melakukan gerakan di
ketinggian. Biasanya untuk kegiatan pertandingan tingkat kejuaraan dunia, gerakan yang
ditampilkan adalah gerakan yang kompleks.
Nah, beberapa gerakannya antara lain : berputar indah (twist) dengan melepaskan pegangan
pada palang, melentingkan tubuh ke udara dengan begitu cepat, berdiri dengan posisi terbalik
dengan tumpuan tangan pada palang dan posisi kepala tetap dibawah. Semua momentum dari
rangkaian gerakan tersebut dan tinggi yang cukup menghasilkan pendaratan yang sangat
spektakuler.
1. Kuda lompat
Gerakan kuda lompat sama dengan perlombaan untuk pria. Mengenai bahan pembuatan alat
kuda-kuda ini sama dengan putra yakni dilapisi dengan kulit. Bedanya, dalam nomor
pertandingan putri tidak menggunakan pelana. Anjuran penting bagi pria maupun wanita dalam
nomor pertandingan kuda-kuda lompat, mereka tidak diperbolehkan mengambil ancang-
ancang lebih dari 25M. Nah, alat yang digunakan untuk lepas landas kedua kaki terbuat dari
papan pegas berukuran 1.20 x 0.60 meter. Sedangkan alat untuk putri, ketinggiannya
diturunkan dengan ukuran 1.60 x 1.20 meter.
2. Palang Bertingkat
Sebenarnya nomor pertandingan jenis ini hampir sama dengan palang sejajar pada nomor putra,
perbedaannya terletak pada ketinggiannya. Gerakan palang bertingkat sendiri, dapat dilakukan
dengan sepasang palang lentur yang terpisah maksimal lebarnya 1,435 meter dengan
ketinggian berbeda. Untuk tinggi palang atas antara 2.35 meter dan 2.4 meter dari lantai.
Sedangkan palang bawah tetap sejajar dengan palang atas dengan ketinggian 1.4 meter dan 1.6
meter dari lantai.
3. Balok Keseimbangan
Nomor pertandingan ini hanya diperuntukkan untuk putri saja ya gais. Biasanya gerakan
dilakukan pada suatu palang tunggal dengan ukuran panjang 5 m, lebar 10 m dan tinggi 1.2 m
dari tanah. Gerakannya terdiri atas gerakan jungkit balik, berputar dan melompat.
4. Senam Lantai
Gerakan senam lantai dilakukan tanpa alat, akan tetapi dengan landasan matras berukuran 12
m persegi. Gerakannya sama dengan yang dilakukan pria dengan pengecualian disertai iringan
musik. Senam ini sangat terkenal terutama dalam event penyelenggaraan senam sacara massal.
Selain dipertandingkan dalam kegiatan besar, senam lantai ini juga masuk dalam kurikulum
belajar di sekolah-sekolah. Gerakan dari senam lantai ini seperti meroda, roll depan, roll
belakang,lompat harimau dan sebagainya. Durasi dalam pertandingan khusus putri selama 90
detik diiringi dengan musik. Sedangkan, untuk putra selama 60 detik tanpa iringan musik.
• Durasi waktu untuk senam lantai kategori putri tidak boleh lebih dari 90 detik.
• Tidak menggunakan musik atau menyanyikan lagu akan membuat poin penilaian
dikurangi satu poin.
• Jika melangkah keluar dengan salah satu kaki dari garis batas akan dikurangi 0,1 poin.
Hal ini juga termasuk jika posisi salah satu tangan keluar dari garis batas.
• Jika kedua tangan atau kedua kaki keluar dari garis batas area, poinnya akan dikurangi
0,3 poin.
• Area kompetisi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 12 meter x 12 meter.
• Dua juri harus mengawasi garis batas. Sedangkan tiga juri atau lebih, bertugas untuk
menilai pesenam.
• Jika pesenam kehilangan keseimbangan, poinnya akan dikurangi 0,3.
• Pengurangan poin akan diberlakukan jika posisi tubuh pesenam kurang sesuai.
Contohnya saat melakukan split, posisi kedua kaki tidak sejajar di tanah, akan
mengakibatkan poin dikurangi 0,1
4. Melatih fokus
Gerakan senam artistik perlu dilakukan secara dinamis dan terkontrol. Tak heran jika olahraga
ini secara tak langsung dapat membantu melatih fokus seseorang. Fokus yang baik akan
membuat pesenam terhindar dari cedera, sekaligus meningkatkan fungsi kognitif.
Senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam iringan irama musik, atau latihan
bebas yang dilakukan secara berirama. Dalam senam jenis ini, biasanya menggunakan alat-alat
tertentu untuk dipegang, misalnya bola, pita, tali, hingga simpai dan gada.
Aktivitas senam ritmik ini sangat mengutamakan adanya keserasian antara gerakan tubuh
dengan irama musik, sehingga hasil geraknya akan menjadi indah. Gerakan dalam senam
ritmik dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan, hingga secara massal. Ketika
mempraktikkan senam ritmik ini, suasana harus riang dan gembira, sebab senam ini digunakan
sebagai penyeimbang beban yang muncul akibat rutinitas pembelajaran sehari-hari.
Senam ritmik pada awalnya adalah gerakan-gerakan latihan bebas yang bersifat lamban dan
diiringi oleh berbagai nyanyian atau musik. Irama yang digunakan juga biasanya adalah lagu-
lagu dengan ketukan irama ¾ atau 6/8. Untuk senam ritmik yang dilakukan oleh anak-anak
Sekolah Dasar (SD) umumnya menggunakan irama lagu berjudul Desaku atau Kelinciku.
Apakah Grameds masih ingat dengan lagu-lagu tersebut?
Seiring dengan perkembangan zaman, maka senam ritmik juga turut berkembang, yakni
menjadi lebih bersifat kompetitif. Tidak hanya itu, namanya juga berubah menjadi senam
ritmik modern (modern rhytmic gymnastatics).
Sesuai dengan namanya, senam ini selalu dilakukan dengan iringan musik tertentu, maka dari
itu senam ritmik atau irama ini masuk ke cabang senam artistik. Pesenam yang melakukan bisa
perseorangan atau kelompok, yang pasti gerakannya selalu memiliki koreografi yang memiliki
nuansa akrobatik, tari modern, dan balet.
Dalam olimpiade, senam ritmik juga kerap dijadikan kompetisi, bahkan sampai ke taraf
internasional. Perannya dalam Olimpiade ini juga menjadi salah satu pembeda dengan senam
aerobik, yang hanya dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Terlebih lagi ketika melakukan senam aerobik, biasanya akan dipandu oleh seorang pemandu
senam.
Sampai saat ini senam jenis ini hanya diperuntukkan bagi kaum hawa saja. Namun pada
akhirnya, Jepang menjadi negara yang mempelopori senam irama putra. Adapun pelopor
senam ini awalnya berasal dari Eropa, dan diprakarsai oleh beberapa pakar di bidang seni. Lalu
pada perkembangannya, senam ini banyak mengadopsi teknik pada tari balet, sehingga senam
ritmik ini lebih banyak digandrungi oleh para perempuan. Maka dari itu, sampai sekarang pun,
gerakan senam masih identik dengan kaum perempuan, sehingga para kaum hawa lah yang
banyak menggeluti senam irama.
Gagasan ketiganya inilah yang kemudian memunculkan senam irama. Namun gagasan tersebut
kemudian diteruskan oleh seorang Peter Henry Ling, yang pada abad ke 19 membuat Swedish
System (Sistem Swedia), yaitu sebuah gerakan bebas yang pada akhirnya berkembang menjadi
gymnastic estetis. Gymnastic ini menuntut seorang atlet untuk mengekspresikan diri dengan
emosi dan perasaannya melalui gerakan tubuh.
Pada perkembangannya, ide tersebut dilanjutkan oleh Catharine Beecher, seorang pendiri
Western Female Institute tahun 1837 di Ohio, Amerika Serikat. Ia membuat sebuah program
dengan nama grace without dancing, yang meminta para pesenam perempuan untuk melakukan
senam dari gerakan sederhana ke gerakan kompleks dengan iringan musik. Sejak inilah mulai
banyak bermunculan gagasan tentang tubuh, ekspresi tubuh, serta musik dan berbagai jenis
gerakan.
Kemudian, pada tahun 1900, sebuah sekolah bernama Gymnastic Rhythmic Swedia serta
sekolah gymnastic lainnya mengembangkan gaya tersebut dengan berbagai kombinasi. Setelah
itu pada tahun 1929, Hinrich Medau, mendirikan sebuah sekolah di Berlin sekaligus
menciptakan sebuah gagasan gymnastic modern.
Ia menciptakan gymnastic modern dengan gaya berbeda dari sebelumnya, namun tetap
mempertahankan dasar-dasar dari gaya sebelumnya. Medau ini juga yang kemudian
mempelopori adanya sebuah sistem gerak senam menggunakan berbagai jenis alat, seperti tali,
bola, pita, simpai, dan gada. Pertunjukan yang dilakukan oleh Medau ini selanjutnya
menampilkan sesuatu yang beda, seperti pertunjukan balet kontemporer, akrobat, dan tari.
Lambat laun gerakan-gerakan gymnastic tersebut menjadi senam irama, yang dilombakan
dalam sebuah kompetisi. Tahun 1940 kompetisi senam irama mulai digelar di Rusia. FIG
sendiri di tahun 196 mulai memasukkan senam irama ini menjadi salah satu dari cabang senam.
Awalnya senam ini diberi nama gymnastic, kemudian berubah menjadi gymnastic Rhythmic,
dan perubahan terakhir menjadi gymnastic ritmik atau senam irama.
Dari sini kemudian muncul pertandingan bertaraf internasional. Pertandingan individu pertama
kali dilaksanakan di Budapest tahun 1963. Setelah itu pertandingan kelompok atau grup mulai
dilaksanakan di Denmark pada tahun 1967. Baru kemudian di tahun 1984 cabang lomba
dengan kategori individu ini masuk Olimpiade di Los Angeles. Sementara kompetisi untuk
kategori kelompok atau grup baru dimulai tahun 1996 saat Olimpiade Atlanta.
Unsur-unsur dalam Senam Irama
Seperti yang sudah disebutkan di atas, senam irama mempunyai beberapa unsur. Berikut adalah
unsur-unsurnya:
1. Keindahan
Sebagai senam yang memakai ritme, maka gerakan senam ini mempunyai unsur keindahan. Di
mana senam ini berasal dari wilayah pertunjukan, sehingga unsur keindahan gerakan menjadi
poin penting dalam senam irama.
2. Ketrampilan
Unsur kedua dari senam ini adalah keterampilan. Dalam senam ritmik, yang menjadi nilai salah
satunya adalah kreativitas atau keterampilan dalam menggerakkan badan serta membuat
sebuah koreografi. Jika senam ini sedang dilombakan, maka nilai yang paling banyak
perhitungannya biasa berasal dari keterampilan gerakan. Semakin luwes dan variatif gerakan
yang dibuat, nilainya pun semakin tinggi.
3. Keluwesan
Selanjutnya ada keluwesan, di mana unsur ini juga menjadi penanda seberapa dalam seseorang
melakukan senam. Sebab keluwesan dapat tercipta dari cara menyusun koreografi dan latihan
secara teratur. Selain terpancar dari gerakan tubuh, keluwesan juga didapat dari gerakan
lainnya.
4. Kelenturan
Unsur keempat adalah kelenturan, yang juga menjadi hal penting. Sebab senam irama juga erat
kaitannya dengan nuansa balet dan akrobatik, yang gerakannya harus lentur. Selain itu
keduanya juga harus diikuti dengan gestur tubuh yang biasa memakai persendian ekstrim serta
lekukan-lekukan tubuh.
5. Kekuatan
Setiap senam tentu membutuhkan energi. Ketika melaksanakan senam ini, Anda juga harus
memiliki kekuatan. Kekuatan juga dibutuhkan dalam melakukan berbagai gerakan senam
irama. Tanpa kekuatan, tentu gerakan senam tidak akan ada artinya.
6. Keseimbangan
Lalu ada unsur keseimbangan dalam melakukan gerakan senam irama. Unsur ini terutama
dipakai ketika melangsungkan koreografi yang cukup rumit. Gerakan senam yang sulit juga
membutuhkan keseimbangan, seperti memutar badan dengan satu kaki, atau menangkap bola.
7. Ketepatan irama
Unsur terakhir dalam gerakan senam irama adalah ketepatan setiap gerakan dengan irama.
Sebab senam ini tak hanya bergantung pada hitungan ketukan saja. Seorang atlet senam ritmik
pun harus melakukan penghitungan waktu saat alat harus dilempar dan ditangkap. Selain itu,
setiap gerakan juga harus sesuai dengan ketukan musik yang diputar.
a. Melambungkan Bola
Bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan ke udara dan berbagai arah. Usahakan untuk
menangkap bola tepat waktu.
b. Memantulkan Bola
Bola dipantulkan ke lantai (atau permukaan apapun) dengan berbagai cara. Sama dengan
sebelumnya, usahakan untuk menangkap bola tepat waktu.
c. Menggelundungkan Bola
Bola digelundungkan di lantai atau di badan. Ketika menggelundung di badan, bola diusahakan
untuk tidak jatuh.
d. Mengayunkan Bola
Bola tetap berada di tangan dengan dipegang menggunakan telapak tangan dalam berbagai
sikap. Usahakan supaya bola tidak jatuh dan tidak terlihat terlalu mencengkeram bola.
1. Irama
Irama yang sudah banyak dikenal oleh siswa antara lain irama 2/3, 3/2, dan 4/4. Contoh
lagu irama 2/3 adalah potong bebek angsa, irama 3/4 adalah burung kakaktua, dan irama
4/4 contohnya potong padi. The top 5 reef-safe sunscreens for 2022
3. Kontinuitas
Gerakan Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus. Rangkaian gerak
terdiri dari gerakan senak yang disusun dan siap ditampilkan. Senam irama merupakan
senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau keindahan serta bertujuan
untuk membina dan meningkatkan seni gerak dengan irama.
Berdasarkan Modul Tema 14: Bugar dengan Gerak Berirama yang diterbitkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat empat gerakan inti senam irama yang menggunakan
teknik dasar senam aerobik. Gerakan inti senam irama meliputi pelurusan persendian tubuh
(body alignment), langkah dasar (basic steps), gerak dan ayunan lengan (arm movements), dan
musikalitas (musicality).
4. Musikalitas (Musicality)
Musikalitas adalah kemampuan seseorang untuk bergerak ritmis sesuai dengan irama
yang digunakan sebagai pengiring. Pergerakan sesuai dengan aksen musik, tepat
dengan ketukan pada musik, sesuai dengan tema musik yang digunakan, serta
kemampuan menjiwai ide pada musik tersebut. Musikalitas pelaku pada senam aerobik
dilakukan dengan terlebih dahulu melalui tahap pengenalan terhadap ketukan (beat),
sehingga pergerakan yang dilakukan tetap dalam irama yang diinginkan. Langkah
terakhir yang perlu dilakukan adalah dengan menghayati lagu sebagai ekspresi yang
diejawantahkan melalui gerakan yang dinamis, semangat, dan gembira. Musik
pengiring adalah termasuk inti proses pelatihan senam. Oleh sebab itu, diperlukan
kejelian dalam memilih musik atau lagu sebagai pengiring.
Skor Pelaksanaan (E): Mulai dari 10,0 dan pengurangan diambil untuk kesalahan teknis (seperti
menangkap peralatan secara tidak benar atau kehilangan peralatan)
Skor Komposisi Akhir (A + D dibagi 2): Skor Seni (A) memiliki maksimum 10,0 dan
didasarkan pada musik dan koreografi. Skor Kesulitan (D) dimulai pada 0 dan membangun
hingga maksimum 10,0 tergantung pada keterampilan yang dilakukan.
Sangat mudah untuk mengidentifikasi rutinitas besar tanpa mengetahui setiap nuansa Kode.
Saat menonton rutin, pastikan untuk mencari:
• Bentuk dan Eksekusi yang Baik: Dalam elemen seperti lompatan dan lompatan, jari-
jari kaki pesenam harus diacungkan, kakinya harus lurus dan dia harus menjaga
keketatan dalam tubuhnya. Setiap keterampilan harus terlihat terencana.
• Pengendalian Aparatur: Pesenam harus menjaga peralatannya bergerak, dan harus
terlihat seolah-olah dia memiliki kontrol penuh terhadapnya. Menjatuhkan peralatan
adalah sebuah deduksi. Jika peralatan berguling atau jatuh dari lantai, akan ada lebih
banyak penalti.
• Fleksibilitas: pesenam ritmik harus mencapai minimal 180 derajat split lompatan dan
melompat, dan seringkali mereka pergi lebih jauh. Pesenam berirama yang hebat akan
menunjukkan fleksibilitas di punggung, kaki, dan bahu.
• Koreografi: Intrikitas gerakan sangat penting dalam senam ritmik. Setiap rutinitas harus
menjadi pertunjukan - dan musik pesenam harus menjadi bagian penting dari rutinitas,
tidak hanya digunakan sebagai musik latar belakang.
• Keunikan Rutinitas: Seorang pesenam hebat akan melakukan rutinitas yang terlihat
berbeda dari yang lain. Ini akan memiliki sesuatu yang istimewa tentang hal itu -
lemparan dan tangkapan yang berisiko, koreografi yang rumit, fleksibilitas ekstrim atau
keterampilan yang hanya unik dari yang lain yang dilakukan dalam kompetisi.
Tujuan aktivitas ritmik dalam senam irama yang pertama adalah merangsang kreatifitas melalui
kebebasan berfantasi dan penekanan pada gerak yang spontan. Kedua, membentuk kepribadian
terutama kemampuan individua, kematangan pribadi dan sosial. Ketiga, memupuk kerjasama
gerak yang ditujukan kepada diri sendiri tak mungkin terjadi tanpa memperhatikan gerak orang
lain.
Jadi, sebenarnya olahraga ini bisa dibilang bertolak belakang dengan olahraga berat seperti
bersepeda, berenang, atau jogging. Olahraga tersebut membutuhkan kekuatan paru-paru dan
jantung. Namun meski dalam senam irama tidak membutuhkan keduanya, banyak manfaat
kesehatan bagi tubuh yang melakukan senam. Berikut adalah beberapa manfaat senam ritmik
ini:
1. Melatih keseimbangan
Keseimbangan menjadi salah satu unsur senam yang perlu dipenuhi. Dengan unsur inilah,
Anda juga bisa melatih keseimbangan pada tubuh. Sehingga dapat membantu menjaga postur
tubuh dan meminimalkan risiko pembengkokan pada tulang belakang.
2. Menambah kekuatan otot
Jika Anda sudah sering melakukan senam irama, maka jaringan otot pada tubuh akan semakin
kuat dan lentur. Sebab ada banyak gerakan ringan yang bisa dilakukan saat senam. Hal tersebut
tentu membuat tubuh jadi lebih banyak menjangkau gerakan-gerakan. Apalagi semakin lama
berlatih, otot-otot juga akan lebih nyaman digerakkan. Jadi dengan senam irama, Anda
memiliki kesempatan untuk mencegah tubuh mengalami cedera ketika harus melakukan
banyak aktivitas atau gerakan fisik dalam kegiatan sehari-hari.
Bahkan terdapat penelitian yang menyatakan bahwa para pesenam usia pra pubertas justru
mendapatkan efek mineralisasi tulang dengan pola aktivitas fisik tertentu. Namun sayangnya,
dalam penelitian tersebut ternyata menunjukkan hasil bahwa adanya peningkatan kadar
hormon yang menghambat pembentukan tulang, yakni sclerostin dan preadipopcyte factor-1.
Hal tersebut karena dalam senam ritmik, harus melibatkan gerak tubuh seperti gerakan kaki,
tangan, kepala, hingga badan secara teratur. Tidak hanya itu, iringan musik juga membuat anak
lebih gembira dan akan berusaha menyesuaikan tempo dengan irama tubuhnya. Tanpa disadari,
senam ritmik ini akan mengoptimalkan fungsi otak kanan supaya dapat seimbang dengan otak
kiri, sehingga membantu meningkatkan konsentrasi secara penuh.