Oleh
ARDELIA MITHAKARINA
G0014038
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat
mengandung beberapa makna seperti: practice, exercises, dan training.
Pengertian latihan yang berasal dari kata practise adalah aktivitas untuk
meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan
berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya.
Pengertian exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian
untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga
mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan gerakannya. Exercises
merupakan materi latihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih untuk satu
sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan, misalnya susunan materi
latihan dalam satu kali tatap muka pada umumnya berisikan materi, antara lain:
(1) pembukaan/pengantar latihan, (2) pemanasan (warming-up), (3) latihan
inti, (4) latihan tambahan (suplemen), dan (5) cooling down/penutup.
Pengertian training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk
meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan
praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang akan dicapai. Latihan itu diperoleh dengan cara menggabungkan tiga
faktor yang terdiri atas intensitas, frekuensi, dan lama latihan. Walaupun ketiga
faktor ini memiliki kualitas sendiri-sendiri, tetapi semua harus
dipertimbangkan dalam menyesuaikan kondisi saat latihan. Latihan akan
berjalan sesuai dengan tujuan apabila deprogram sesuai dengan kaidah-kaidah
latihan yang benar. Program latihan tersebut mencakup segala hal mengenai
takaran latihan, frekuensi latihan, waktu latihan, dan prinsip-prinsip latihan
lainnya. Program latihan ini disusun secara sistematis, terukur, dan disesuaikan
dengan tujuan latihan yang dibutuhkan.
Kesegaran jasmani menurut ahli didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular
di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Sedang menurut
ahli-ahli pendidikan jasmani kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional
total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik
tanpa kelelahan yang berarti
Seseorang yang memilik kesegaran jasmani yang baik dapat diartikan
cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien
tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa
tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa
dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik memberikan
seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang
produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.
Kesegaran jasmani bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sistem
sirkulasi dan kerja jantung, komponen kondisi tubuh, ekonomi gerakan pada
waktu latihan, pemulihan yang cepat dari tubuh sewaktu-waktu respon
demikian diperlukan. Kesegaran jasmani juga diperlukan anak usia sekolah
untuk dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari, baik ketika berada di sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian, setiap manusia perlu
menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmaninya sendiri, agar dapat hidup
sehat, terhindar dari penyakit dan selalu ceria sepanjang hidup.
B. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian latihan beban (weight training) dan daya tahan
tubuh.
2. Mengetahui manfaat latihan beban (weight training) dan daya tahan tubuh.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi latihan beban (weight
training) dan daya tahan tubuh.
4. Mengetahui bentuk-bentuk latihan beban (weight training) dan daya tahan
tubuh.
5. Mengetahui teknik dasar latihan beban (weight training) dan daya tahan
tubuh.
C. MANFAAT
1. Dapat memahami pengertian dan manfaat dari latihan beban (weight
training) dan daya tahan tubuh.
2. Dapat mengetahui teknik-teknik dasar dari latihan beban (weight training)
dan daya tahan tubuh.
3. Dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan meningkatkan kesehetan diri.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Manfaat
a. Meningkatkan kemampuan kerja jantung.
b. Meningkatkan semua kemampuan fisik lainnya.
c. Menciptakan aktivitas gerak yang ekonomis-Meningkatkan daya
refleks.
d. Meningkatkan kemampuan kerja otot.
4. Bentuk latihan
a. Pemberian rangsang dalam satu giliran 60 detik sampai dengan 90 detik
b. Intensitas beban latihan rendah atau menengah
c. Volume beban latihan, denyut pols anak latih setelah melakukan satu unit
latihan meningkat dan mencapai 120-140 kali pe menit
d. Bentuk beban latihan lari ditempat atau lari dengan menempuh jarak
dengan metode interval
KESIMPULAN
Dalam sebuah latihan olahraga professional maupun pemula sangat
dibutuhkan daya tahan tubuh dan kekuatan. Disamping dari beberapa unsur lainnya
seperti kecepatan, kelincahan kelentukan dan lain sebagainya sebagai penunjang
kondisi fisik.
Latihan beban merupakan suatu bentuk latihan yang menggunakan media
alat beban untuk menunjang proses latihan dengan tujuan untuk meningkatkan
kebugaran, kekuatan otot, kecepatan, pengencangan otot, hipertrofi otot,
rehabilitasi, maupun penambahan dan pengurangan berat badan Latihan beban
adalah satu-satunya aktivitas olahraga yang fokus utamanya terlatak pada
peningkatan massa dan kekuatan otot.
Daya tahan (endurance) diartikan sebagai kesanggupan bekerja dengan
intensitas tertentu dalam rentang waktu yang cukup lama tanpa kelelahan yng
berlebihan. Daya tahan tebagi atas, daya tahan umum dan daya tahan khusus.
Kekuatan (strength) diartikan sebagai kemampuan dalan menggunakan gaya dalam
bentuk mengankat atau menahan suatu beban. Jadi dayatahan kekuatan adalah
kemampuan otot untuk mengatasai atau mempertahankan kelelahan yang
disebabkan pembebanan kekuatan dalam waktu yang relatif lama.
Namun, beban kerja atau olahraganya harus tetap berhubungan
dengankebugaran dan kekuatan individu. Dalam melakukan olahraga fisik, harus
dilakukan secara teratur yaitu sebuah intensitas yang sesuai, durasi dan frekuensi
yang teratur. Intensitas olahraga harus semakin meningkat seiring seiring
meningkatkan kinerja utuk mencapai hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Baechle, Thomas R (2007). Bugar dengan Latihan Beban. 1-4. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada
Djoko P.I. (2000). Panduan Latihan Kebugaran (Yang Efektif dan Aman).
Yogyakarta: Lukman Offset.
Irawadi, Hendri (2013). Kondisi Fisik dan Pengukurannya. Padang: UNP Press
Tahun 2013.
Sumosardjuno, Sadoso (1993). Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
https://www.academia.edu/8672955/WEIGHT_TRAINING?auto=download
http://fridolinneno.blogspot.co.id/2016/01/makalah-kekuatan-dan-
dayatahan_45.html
https://www.hiithighintensityintervaltraining.ga/2015/03/latihan-beban.html
http://yudipenjas.blogspot.com/2012/05/endurancedaya-tahan.html
http://tigertia.wordpress.com/2010/01/05/latihan-kebugaran-jasmani.html