Anda di halaman 1dari 6

Efek yang tidak biasa dari senjata api

Luka yang disebabkan oleh peluru senjata api umumnya khas tetapi beberapa kali dapat
menyebabkan lesi yang berbeda seperti:

 Peluru dapat menyebabkan luka terbuka atipikal yang luas


 Goresan peluru : pada kondisi ini, peluru mengenai kulit dengan sebuah sudut, ini
hanya menempel pada kulit dan pergi dari tempat tersebut, tidak memasuki badan.
Hanya menyebabkan abrasi luncuran atau laserasi
 Peluru dapat menyebabkan satu luka masuk dengan beberapa luka luar
 Peluru richochet : peluru yang memantul, membelok atau menyimpang dari jalurnya
karena peluru mengenai sebuah benda pada saat sebelum menuju ke badan.
 Dapat menyebabkan beberapa luka masuk dan keluar dengan satu peluru
 Peluru jungkir balik : berputar saat pergerakkannya
 Peluru menguap: peluru yang perjalannya tidak biasa
 Fenomena kenedy: artefak yang dihasilkan oleh intervensi bedah. Diambil dari nama
presiden amerika John F Kennedy.

TABEL 10.6

Luka laras tak beralur (Luka tembak)

Ketika senapan ditembakkan, hal ini menyebabkan pengeluaran beberapa komponen pada
bagian akhir dari ujung moncong senapan
1. Pelet
2. Gumpalan
3. Karton
4. Bubuk mesiu
5. Asap
6. Api
7. Gas

Karakteristik senapan:
1. Beberapa peluru pellet digunakan (berbeda dengan senjata api beralur hanya
menggunakan satu peluru)
2. Disepersi peluru contohnya peluru terdispersi apabila jarak tempuhnya meningkat

Setelah menembakkan senjata laras tak beralur, peluru berjalan dalam massa kompak untuk
suatu jarak tertentu, dan apabila jaraknya meningkat, pelurunya mulai menyebar dari satu
sama lain. Karena jaraknya semakin meningkat, kecepatan peluru mulai berkurang dan
beberapa peluru akan jatuh ke tanah dan sebagian akan berjalan lebih jauh. Ketika peluru-
peluru ini mengenai target contohnya korban, korban tersebut akan memiliki beberapa luka
yang disebabkan oleh satu peluru. Sementara, karton akan jatuh begitu juga dengan
gumpalan. Api akan berjalan pada jarak yang dekat begitu juga dengan gas sementara asap
dan bubuk mesiu akan menempuh jarak lebih jauh.

Tabel 10.7
Luka tembak masuk

Pada senjata laras tak beralur, jarak dianggap sebagai


- Jarak kontak
- Jarak dekat
- Jarak pendek
- Jarak sedang
- Jarak jauh

Luka tembak tempel (kontak)


Dalam jangkauan kontak, ujung moncong senjata laras tak beralur dipegang erat dengan
kulit
• Lukanya tunggal
• Terbakar atau menghitam minimal atau tidak ada
• Ada ujung moncong senjata
• Warna merah ceri
• Bentuk luka - biasanya melingkar.
Namun, kontak luka di atas tulang adalah luka di kulit dengan dasarnya adalah tulang,
misalnya kulit kepala, sternum, dll. dapat menghasilkan bentuk bentuk yang bervariasi.
Volume besar gas yang dilepaskan dari ujung moncong diakumulasikan di bawah kulit tetapi
dipantulkan kembali oleh dasar tulang dan dengan segera mengangkat kulit dan jaringan
subkutan seperti kubah dan menyebabkan laserasi kulit dan perusakan jaringan subkutan
yang mendasari pembentukan luka terpisah dengan luka cruciate atau stellata atau ragged
dengan flap kulit
 Saat ujung moncong senjata dipegang dan kontak dengan kulit, peluru memasuki
tubuh sebagai suatu massa bersama dengan gas-gas sehingga menyebabkan efek
eksplosif. Sementara itu, luka masuknya besar dan irregular. Peluru ditemukan
secara massal sebagai gumpalan dan karton.

Luka Jarak dekat


 Jaraknya 15 cm (6 inch)
 Luka masuknya berbentuk sirkuler jika mengenai secara perpendicular atau tegak
lurus dengan kulit dan luka menjadi elips jika ujung moncong senjata diarahkan
dengan sudut.
 Ujungnya menghitam dan masuk
 Menghitam akibat asap di daerah sekitar luka. Daerah yang menghitam menyebar
semakin luas dibandingkan dengan bekas bubuk mesiu
 Tato diakibatkan bubuk mesiu
 Rambut hangus
 Bukti kulit terbakar dalam bentuk flare atau zona hiperemia atau bahkan
melepuh dari api yang keluar dari ujung moncong.
 Jaringan di dalam dan di sekitar luka berwarna merah ceri
 Gumpalan akan berada di kedalaman luka
 Peluru akan ditemukan secara massal.

Luka Jarak Pendek


 Jarak antara 15cm – 1 meter
 Lubang tunggal menunjukkan jarak 1 meter (3 kaki) dan ujung luka menjadi crenated
dan scalloped
Hal ini disebut rat hole atau rat nibbling appearance berdasarkan kemiripannya
dengan gigi hewan pengerat
 Ada tattoing
 Singeing rambut hingga 30 cm
 Menghitam hingga 20 inchi atau 50 cm

Luka jarak sedang


- Jarak 1 -4 meter
- Jarak lebih dari 2 meter tidak ditemukan kulit terbakar, menghitam akibat asap dan
tattoing
- Penyebaran peluru meningkat progresif
- Lubang satelit peluru mulai muncul pada sekitar luka masuk utama. Dikarenakan
penyebaran peluru meningkat secara progresif, luka sentral menurun
- Mungkin terdapat gumpalan, yang dapat menyebabkan cedera independent

Luka jarak jauh


- Jarak lebih dari 4 meter
- Luka sentral (lubang sentral) mengecil secara ukuran hingga tidak didapatkan lubang
dan kecepatan tidak meningkat, beberapa luka peluru pellet ditemukan. Peluru
pellet menyebar secara luas dan memasuki tuh sebagai misil individual
menyebabkan luka terpisah dan akan menghasilkan jalurnya sendiri. Semakin jarak
penembakannya meningkat progresif, peluru pelletnya tidak akan letal dan bahkan
jika memasuki kulit, pellet tersebut akan berada pada jaringan subkutan.
- Tidak didapatkan asap, api atau tattoo.

Luka tembak keluar


Luka keluar sangat jarang ditemukan pada luka senapan (laras tidak beralur) karena pellet
berukuran kecil dan kecepatan yang rendah dari senjata tersebut. Meskipun begitu, pada
beberapa keadaan, luka keluar dapat ditemukan pada
1. Luka tembak kontak
2. Luka tangensial
3. Bagian tubuh yang tipis seperti leher atau ekstremitas

Pada luka keluar, tidak didapatkan


1. Tato
2. Bekas terbakar
3. Hangus
4. Menghitam
Bagian tepi dari luka keluar terambil dan hancur disertai dengan jaringan tubuh yang
hancur.
Jalur internal menyebar dibandingan dengan senjata beralur.
Efek Balistik Tidak Biasa
- Efek balling atau pengelasan: Kadang-kadang, karena amunisi yang rusak
atau tua, ketika senapan ditembakkan, pelet keluar dari moncong ujung
dalam massa kompak dan bergerak beberapa meter tanpa dispersi. Ini
karena pengelasan pelet di antara mereka sendiri dan disebut sebagai efek
balling.
- Efek bola pemantul biliar: Dalam tembakan jarak dekat, ketika senapan
ditembakkan, peletnya disatukan dan sementara mengenai kulit korban, pellet
saling menyerang seperti bola biliar yang menabrak bola lain dan
menyebarkan pellet dalam pola yang luas di tubuh. Karena dispersi yang
luas, itu menyebabkan kebingungan bahwa penembakan dapat dilakukan dari
jarak yang lebih jauh.

Tabel 10.8

PEMERIKSAAN AUTOPSI

Pemeriksaan autopsy terdiri dari


1. Pemeriksaan pakaian
2. Pemeriksaan radiologi: pemeriksaan X-ray/ct-scan
3. Pemeriksaan luar dan dalam
4. Pengoleksian, pelestarian dan penyampaian barang bukti

Pemeriksaan pakaian
- Keterdapatan cedera tembakan peluru, adanya kotor, noda darah, tattoo, penghitaman
membutuhkan perhatian secara detail
- Bukti pembakaran atau penghangusan dapat dicatat
- Pemeriksaan pakaian memberi gagasan ide mengenai kisaran penembakan, luka
masuk dan keluar.

Pemeriksaan radiologi
- Penting dalam autopsy, tubuh diidentifikasi dengan pemeriksaan x-ray
- X-ray dapat membantu mengidentifikasi jumlah peluru
- Membantu menentukan lokasi dalam tubuh
- Membantu untuk mengetahui jalur
- Membantu untuk mengetahui cacat/patah tulang/cedera tulang
- Bantu untuk mengetahui embolisasi peluru di pembuluh darah besar
- Bertindak sebagai bukti

Pemeriksaan tubuh
a. Pemeriksaan luar – mencatat jumlah cedera, lokasi, tempat, ukuran, bentuk,
keterdapatan tato, penghitaman, warna seperti minyak, abrasi kerah
b. Pemeriksaan dalam – mencatat jalur dari cedera, lokasi keberadaan peluru

Koleksi barang bukti


- Pakaian
- Peluru/fragmen-fragmen/ pellet harus disimpan
- Kulit disekitar luka masuk untuk identifikasi secara kimia dari bubuk yang tidak
terbakar
-

Deteksi residu senjata api

Test dilakukan untuk mendeteksi residu senjataapi pada table 10.9

Pertimbangan medicolegal
Pertimbangan medicolegal berhubungan dengan luka tembak adalah:
1. Tipe senjata api yang digunakan
2. Berapa jarak penembakan?
3. Bagaimana arah penembakan?
4. Apa yang menjadi penyebab kematian?
5. Diantaranya apakah merupakan karena kecelakaan, bunuh diri atau pembunuhan

kecelakaan, bunuh diri atau pembunuhan


Bunuh diri dengan senjata – kepala merupakan lokasi yang umum ditemukan, selanjutnya
diikuti dengan dada dan perut. Lokasi yang paling umum ditemukan yaitu di kepala melalui
intra oral diikuti pada bawah dagu, sisi samping kepala dan dahi. Luka tembak tempel
adalah jarak penembakan yang paling umum. Ketika senjata ditembakkan, tangan dari orang
yang sekarat, memegang senjata tersebut, dan didapatkan partikel-partikel timah, antimoni
dan barium dari pembuangan senjata api.
Perbedaan antara kecelakaan, bunuh diri atau pembunuhan pada table 10.10

Luka ledakan dan ledakan bom

Seseorang dapat terluka karena cedera ledakan bom dalam banyak cara. Cedera ledakan secara
tradisional dibagi menjadi empat kategori sebagai
1. Cedera ledakan utama - disebabkan semata-mata oleh efek langsung overpressure pada jaringan. Udara
mudah dimampatkan, tidak seperti air. Akibatnya, cedera ledakan utama hampir selalu mempengaruhi
struktur yang berisi udara seperti paru-paru, telinga, dan saluran pencernaan. Cedera membran timpani
dengan hemoragi di telinga tengah adalah temuan umum pada korban yang selamat.
2. Cedera ledakan sekunder - disebabkan oleh benda terbang atau rudal yang dihasilkan atau didorong
oleh ledakan yang menyerang orang.
3. Cedera ledakan tersier - adalah fitur ledakan berenergi tinggi.
Jenis cedera ini terjadi ketika orang terbang di udara dan menyerang benda-benda lain.
4. Macam-macam luka terkait ledakan - meliputi semua luka yang disebabkan oleh ledakan misalnya
tabrakan, luka karena tertimpa jatuh, bangunan, balok, dll.
Selain itu, terbakar oleh api atau gas panas dapat dicatat sebagai seseorang dapat mempertahankan luka
bakar dengan api ledakan atau gas panas.

Penemuan2 autopsi

Tujuan
Tujuan melakukan otopsi korban ledakan bom adalah
1. Identifikasi
2. Dokumentasi cedera
3. Mengetahui penyebab kematian
4. Rekonstruksi tempat kejadian perkara dan hubungan posisi bom dan korban
Pengumpulan barang bukti - memulihkan setiap fragmen
bom, peledak atau alat pengatur waktu, bubuk, dll.
Step
1. X-ray tubuh
• Untuk mengidentifikasi objek radio-opak (rudal) atau benda logam perangkat bom seperti pegas atau
rudal seperti paku, sekrup, kaca, dll.
• Untuk identifikasi individu
2. Identifikasi individu
3. Dokumentasi cedera
• Karakteristik ledakan bom adalah "body stippling" dengan triad cedera memar, lecet dan laserasi.
• Luka bakar bisa berupa luka bakar flash atau luka bakar api.
• Karena efek yang mengganggu dari sebuah bom, seluruh tubuh atau bagian tubuh mungkin akan hancur
berkeping-keping
5.

Anda mungkin juga menyukai