SENAM
Deskripsi Mata kuliah:
Membahas beberapa aspek dasar Senam, macam-macam senam, peranan senam, tujuan
pelajaran senam, dasar, sistimatik dan metodik, senam yang dipertandingkan, teknik dasar
senam, fasilitas yang digunakan, serta mampu memperagakan/melakukan dan menilainya
melalui pengamatan dan latihan.
Tujuan/Sasaran Belajar:
Setelah mengikuti perkuliahan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, mahasiswa memiliki
pengetahuan, keterampilan , nilai dan sikap terhadap pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi,
untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka sasaran belajarnya adalah agar mahasiswa
mampu:
1. Mendefinisikan senam
2. Menjelaskan sarana dan prasarana yang digunakan dalam senam
3. Menjelaskan macam-macam bentuk gerakan senam
4. Melakukan macam-macam bentuk gerakan senam
5. Menjelaskan macam/jenis senam yang dipertandingkan
6. Melakukan rangkaian macam-macam bentuk gerakan senam secara berkesinambungan
7. Menerapkan macam-macam bentuk gerakan senam
Pendahuluan
Apakah senam itu? Kalau anak generasi sekarang kita tanyakan arti senam, maka ia
akan menjelaskan dengan merentangkan tangannya ke samping tubuhnya dan diputar ke kiri
dan ke kanan, membungkukkan badan ke depan dan ke belakang. Bagi mereka yang mengalami
zaman penjajahan Jepang akan mengatakan bahwa senam tidak lain dari pada “Taiso”. Mereka
yang mengalami senam penjajahan Belanda akan mengatakan bahwa senam adalah
“Gymnastick” dan
mereka yang pernah melihat circus oriental show akan mengatakan bahwa senam adalah
gerakan jungkir balik.
Semua penjelasan di atas, memang ada benarnya, tetapi hanya sebagian saja yang benar.
Gerakan tangan yang direntangkan dan tubuh diputar ke kiri dan ke kanan memang hampir
sama dengan Taiso seperti pernah dialami pada zaman Jepang. Itupun baru sebagian kecil dari
arti senam sebenarnya. “Taiso” adalah sinonim atau kata lain dari “Calesthenic”, sedangkan
calesthenic bukanlah salah satu cabang olahraga, akan tetapi hanyalah suatu latihan yang
menjurus kepada suatu cabang olahraga tertentu.
Secara umum calesthenic ditujukan untuk memelihara atau menjaga kesegaran jasmani
seseorang, misalnya kita ambil contoh: senam pagi. Latihan ini dimaksudkan untuk menjaga
kondisi tubuh seseorang agar tetap bugar. Ada juga calesthenic yang ditujukan untuk
menambah kelentukan dan keterampilan yang menjurus, misalnya: sepak bola, tinju, penari,
dan sebagainya.
Calesthenic dalam bahasa Inggris disebut “Free Exercise” atau kita artikan suatu
latihan dengan gerakan-gerakan bebas, tanpa menggunakan alat, dilakukan di tempat atau di
tempat yang terbatas, sifatnya ringan dan sederhana. Dengan demikian dapat disimpulkan
atau didefinisikan bahwa “Senam adalah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja,
disusun secara sistematis,dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan kepribadian secara harmonis”.
Senam asal mulanya dari Yunani, berasal dari kata Gymnos, kemudian diterjemahkan
oleh bangsa Belanda menjadi Gymnastique atau Gymnastic dalam bahasa Inggris. Gymnos itu
sendiri berarti telanjang, karena pada zaman kuno (Yunani) memang senam dilakukan dengan
badan telanjang dengan maksud agar gerakan dapat dilakukan dengan sesempurna mungkin
dan tempat latihannya disebut Gymnasium.
A. Macam-Macam Senam
1. Senam Kuno
Bangsa Sparta tahun 800 SM, berlatih senam dengan tekun sekali demi prestise dan
pengabdian kepada negara. Senam waktu itu menempati tempat yang sejajar dengan seni
musik. Tujuan utamanya adalah untuk kesempurnaan individu dan melalui segi-segi
aesthetis sangat memuliakan segi kejiwaan. Bangsa Romawi mengambil latihan senam
dari Yunani sifatnya sebagai penyembuhan (massage). Kerajaan Romawi memakai
senam dengan tujuan untuk ketahanan meliter, sebagai persiapan untuk berperang serta
tujuan-tujuan yang sempit dan bersifat keduniawian. Sejak saat itu arti dan sifat senam
terus menerus menurun dan dengan runtuhnya peradaban Yunani dan Romawi, latihan-
latihan senam lambat laun menjadi hilang.
2. Senam Sekolah
Tahun 1723 kebangkitan senam mulai kembali, dipelopori oleh Johann Basedow dari
Jerman dan pada tahun 1776 Basedow memasukkan senam sebagai pelajaran di sekolah
dan kemudian dilanjutkan oleh Johann Christian. Pelopor lainnya Friedrich Gustmuths
menciptakan senam sekolah secara sistematis dengan dasar-dasar paedogogis. Ia
menciptakan permainan senam dengan tujuan kesenangan dan kegembiraan jiwa.
3. Senam Alat
Tahun 1776, Johann Freidrich Simon menciptakan latihan-latihan senam dengan
menggunakan alat-alat, misalnya: tangga, tali, bangku jenjang dan sebagainya.
4. Senam Turnen
Tahun 1816, Friedrich Ludwig John, menjadikan senam sebagai alat memperkuat dan
memperbesar daya tahan dengan mempergunakan alat-alat yang terdiri dari palang
tunggal, palang sejajar, kuda-kuda, balok titian, ring dan sebagainya.
5. Senam Korektif
Pehr Hendrick Ling (1776-1839) dari Swedia adalah pencipta senam korektif. Senam
kembali sebagai alat pembentukan badan. Kita mengenal senam sebagai alat
penyembuhan dan sekarang kita mengenal latihan penyembuhan ini dengan istilah
Remidial Exercise.
6. Senam Irama
Tahun 1917, Dalcrose menciptakan senam dengan diiringi musik, sehingga tercipta suatu
gerak yang dijiwai atau gerak di bawah pengaruh intelektual dan intuiti (ilham).
7. Senam Artistik
Senam artistik adalah senam yang diperlombakan dalam acara-acara Olympiade yang
disebut dengan senam artistic. Pada tiap olympiade cabangcabang olahraga senam selalu
dicantumkan dalam acara dan termasuk cabang olahraga yang sangat menarik bagi
pengunjung. Sekarang setiap pekan olahraga selalu ada acara perlombaan senam.
C. Senam Dasar
Senam dasar adalah berbagai bentuk dan gerakan senam yang dilakukan orang terutama
untuk latihan pembentukan tubuh dan sering juga dilakukan sebagai latihan pendahuluan
sebelum melakukan bentuk-bentuk gerakan yang pokok (inti latihan) atau sering juga dikatakan
dengan latihan pemanasan badan pada setiap cabang olah raga.
Dalam melakukan latihan senam dasar, biasanya tanpa mempergunakan alat akan tetapi
dapat juga dilakukan dengan alat untuk menambah berat beban latihan.
a) Latihan kelentukan
Latihan kelentukan adalah bentuk-bentuk latihan badan atau tubuh yang bertujuan agar
badan atau tubuh kaku hingga mudah untuk digerakkan ke segala arah sesuai dengan
yang diinginkan. Atau dengan kata lain agar badan menjadi lentur, mudah digerakkan.
Latihan kelentukan biasanya meliputi atas latihan peregangan atau penguluran dan
pelemasan otot, pelemasan persendian, dan pelepasan (setelah melakukan gerakan otot-
otot dan persendian dilepaskan).
Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua lengan lurus ke depan sejajar bahu, pandangan
ke depan.
Gerakannya:
Hitungan 1 – 2 : Renggut-renggutkan badan ke depan hingga kedua telapak tangan
menyentuh lantai, kedua lutut lurus.
Hitungan 3–4 : Lenting-lentingkan badan ke belakang, kepala tengadah, kedua lengan ke
belakang, lutut lurus.
D. Senam Ketangkasan
Senam ketangkasan adalah bentuk-bentuk gerakan senam yang harus dilakukan dengan
kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, keberanian, dan kepercayaan diri dalam suatu
rangkaian ururtan gerak yang terpadu.
Senam ketangkasan sering diakatakan dengan senam pertandingan atau senam
artistic,karena bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan berlaku dalam
pertandingan baikmengenai sikap pada waktu akan melakukan keindahan,dan ketapatan
serta keseimbangan pada sikap akhirnya.
Senam ketangkasan dapat dilakukan tanpa alat dan degan alat. Senam ketangkasan yang
dilakukan dengan alat,dinamakan senam lantai(floor exsercise), sedangkan senam
ketangkasan dengan mempergunakan alat dinamakan senam alat.
Senam ketangkasan yang akan diuraikan dalam buku ini terutama mengenai senam tanpa
alat(senam lantai).
Gerakannya:
Angkat pinggul ke atas hingga kedua lutut lurus dan berat badan berada pada kedua tangan
sambil membengkokkan kedua sikut ke samping masukkan kepala ke antara dua tangan
sampai seluruh pundak kena pada matras dan pinggul didorong ke depan pelan-pelan.
Kemudian, teruskan badan berguling ke depan dan pada saat punggung terasa mengenai
matras, segera kedua lutut dilipat dan kedua tangan memeluk lutut. Dengan demikian
badan berguling ke depan bulat hingga jongkok kembali.
Sikap akhir:
Jongkok, kedua tumit diangkat, kedua lengan lurus ke depan serong ke atas, kemudian
berdiri tegak.
Gerakan berguling ke depan (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 83
Apabila gerakan tersebut di atas dapat dilakukan dengan baik, coba lakukan dari sikap
permulaan berdiri kaki rapat. Gerakannya sama seperti di atas.
Kesalahan Umum
Kesalahan yang umum dilakukan oleh murid-murid yang baru belajar, antara lain adalah:
1) Tidak mengangkat pinggul ke atas hingga kedua lutut tetap tertekuk.
2) Tidak membengkokkan sikut ke samping tetapi ke belakang, hingga sulit untuk
memasukkan kepala ke antara kedua tangan dan tidak membawa berat badan ke depan.
3) Sebelum seluruh pundak mengenai matras sudah melompat atau menolakkan kaki ke atas,
akibatnya punggung jatuh ke matras.
4) Pada waktu memasukkan kepala ke antara kedua tangan, pinggul tidak membantu
mendorong badan ke depan, dan tangan tidak menahan.
Kesalahan umum
Kesalahan umum yang sering dilakuakn oleh murid-murid SD pada waktu melakukan
berguling ke belakang, antara lain adalah:
1) Melemparkan badan ke belakang, hingga punggung jatuh ke matras.
2) Pada waktu berguling ke belakang badan tidak dibulatkan,hingga sulit untuk
mengangkat kaki atau lutut ke belakang.
3) Pada waktu berguling ke belakang sebelum pundak kena ke matras kedua kaki sudah
diluruskan.
4) Pada waktu berguling ke belakang tidak menarik kedua lutut ke kepala, hingga sulit
untuk meletakkan kedua ujung kaki pada matras di belakang kepala.
5) Pada waktu kedua kaki kena pada matras di belakang kepala kedua tangan tidak
diluruskan, hingga sulit untuk mengangkat badan dan kepala ke atas serta jatuh
berguling ke samping.
c. Sikap kayang
Latihan sikap kayang merupakan persiapan untuk dapat melakukan bentuk-bentuk gerakan
lentingan badan, seperti kip, kop kip, hand spring dan lentingan badan yang lainnya. Cara
melakukannya antara lain sebagai berikut:
Sikap permulaan:
Tidur terlentang, kedua kaki agak dibuka, kedua tumit rapat ke pinggul, kedua lutut dilipat.
Kedua telapak tangan pada lantai atau matras di samping telinga dengan jari-jari tangan
menahan ke pundak, kedua sikut dilipat.
Gerakannya:
Angkat badan ke atas hingga kedua lengan dan kaki lurus, badan membusur, kepala
tengadah masuk ke dalam di antara dua tangan. Tahan sikap badan membusur tersebut
selama 8-10 hitungan.
e. Lenting badan bertumpu pada pundak dan kedua tangan (roll kip atau neck kip).
Sikap permulaan: Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di samping badan.
Gerakannya:
Angkat kedua lengan lurus ke depan sejajar bahu, telapak tangan menghadap ke depan.
Kemudian sambil membungkukkan badan ke depan letakkan kedua telapak tangan pada
matras, dan sambil membengkokkan sikut ke samping masukkan kepala ke antara dua
tangan hingga seluruh pundak kena pada matras, serta pinggul dorong ke depan.
Pada saat badan berguling ke depan terasa punggung kena pada matras, secepatnya kedua
kaki lemparkan ke atas ke depan lurus bersamaan dengan pinggul dan pinggang dilecutkan
ke atas ke depan, serta kedua tangan tolakkan sekuat-kuatnya pada matras. Dengan demikian
seluruh badan akan terangkat dan melayang ke atas sperti busur, dan mendarat pada kedua
kaki, badan agak melenting ke belakang, kepala tengadah, dan kedua lengan ke atas
belakang serong ke samping.
Sikap akhir:
Berdiri pada kedua kaki rapat, badan agak melenting, kepala tengadah, kedua lengan atas
belakang agak serong ke samping, kemudian berdiri tegak.
Lenting badan bertumpu pada pundak (Neck kip) (Imam Soejoedi, 1978)
Gambar 88
f. Keseimbangan kepala (kopstand/head balance)
Sikap permulaan:
Berdiri tegak atau jongkok kedua telapak tangan letakkan pada matras di depan kaki
sejajar (±30 – 40 cm), kedua tumit diangkat.
Gerakannya:
Bersamaan dengan mengangkat pinggul ke atas, letakkan dahi di depan di antara kedua
lengan hingga membentuk segitiga sama sisi atau sama kaki. Kemudian teruskan sampai
kedua kaki lutut lurus ke atas, ujung kaki menunjuk ke atas hingga badan dan kaki
merupakan satu garis atau hampir membusur. Pertahankan sikap ini selama 5 – 8 hitungan.
Lenting badan bertumpu pada dahi dan telapak tangan (Kap kip/Headspring)
(Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 91
Apabila gerakan tersebut susah dapat dilakukan dengan lancer dan dalam keadaan
keseimbangan yang baik, coba lakukan dari sikap permulaan berdiri menghadap ke arah
gerakan.
l. Memutar badan bertumpu pada kedua tangan (round off)
Sikap permulaan:
Bagi yang baru belajar, berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di samping badan.
Gerakannya:
Ayunkan kedua lengan ke atas sejajar bahu lurus ke depan serong ke atas, kemudian sambil
mengangkat dan melangkahkan kaki kiri ke depan, badan putar ke samping kiri. Kemudian
kaki kiri ke depan, badan putar ke samping kiri. Kemudian bersamaan dengan meletakkan
kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu, lemparkan kaki kanan lurus ke atas ke
samping ke depan lurus diikuti kaki kiri ditolakkan dan dilemparkan ke atas ke samping ke
depan dirapatkan pada kaki kanan. Kemudian mendarat pada kedua kaki badan menghadap
ke tempat semula.
Apabila gerakan tersebut sudah dilakukan dengan baik dan lancer, coba lakukan dengan
mempergunakan awalan tiga langkah.
Sikap akhir:
Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas serong ke depan,pandangan menghadap ke arah
permulaan mengambil awalan.
E. Senam Irama
Senam irama ialah bentuk-bentuk gerakan senam yang merupakan perpaduan antara
berbagai bentuk gerakan dengan irama yang mengiringnya. Misalnya seperti irama tepukan,
ketukan, tambore, nyanyian, music dan sebagainya. Keindahan bentuk-bentuk gerakan,
menciptakan variasi gerakan, dan membentuk gerakan melalui koordinasi antara berbagai
bentuk gerakan dan irama merupakan tuntutan dalam senam irama. Dapat juga dikatakan
bahwa yang menjadi prinsip dasar dari gerakan-gerakan senam irama itu adalah: adanya
kelentukan tubuh di dalam melakukan gerakan dan kesinambungan antara gerakan yang satu
dengan gerakan yang lainnya sesuai dengan irama, sehingga merupakan rangkaian urutan gerak
yang terpadu antara gerakan dan irama yang dilakukan dengan luwes dan lancar.
Orang yang sangat berjasa dalam senam irama adalah J.J.Dalcroze, yaitu seorang muskus
yang menaruh perhatian besar terhadap hubungan antara musik dengan gerak. Namun karena
Dalcroze itu seorang guru music, maka yang ia tonjolkan adalah mengenai perasaan terhadap
musik daripada gerakannya. Oleh karena itu R.Bode seorang guru pendidikan jasmani dan juga
sebagai murid dari Dalcroze, terus mengembangkan senam music tersebut. Karena ia seorang
guru pendidikan jasmani, maka ia lebih mementingkan gerak tubuh daripada music.
Perkembangan senam irama itu mulai timbul bersamaan dengan adanya perubahan di
dalam bidang seni panggung, seni musik, dan seni tari yang terjadi kira-kira antara tahun 1865
– 1950.
1. Macam-macam Senam Irama
Yang dimaksud dengan macam-macam senam irama di sini, adalah mengenai macam-
macam bentuk gerakan dalam senam irama. Yaitu meliputi atas:
a. Macam-macam gerakan lengan
b. Macam-macam gerakan kaki
c. Macam-macam kombinasi antara gerakan kaki dan lengan
Macam-macam gerakan tersebut, sangat erat kaitannya dengan pelajaran senam irama yang
harus disajikan kepada murid-murid SD.Oleh karena itu, mengingat mahasiswa PGSD
sebagai calon guru di SD, maka bentuk-bentuk gerakan senam irama yang akan diuraikan
dalam penulisan buku ini disesuaikan dengan kemampuan murid-murid SD.
Ayunan lengan ke depan dan ke belakang (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 96
Untuk variasi ayunan lengan dapat dilakukan serong ke samping kiri dan ke samping kanan
ke belakang, atau ke samping kiri/kanan ke depan, ke samping kiri/kanan ke bawah ke atas,
dan sebagainya. Baik pada ayunan dengan satu lengan maupun dengan dua lengan.
b. Bentuk putaran lengan
1) Putaran lengan ke depan dan ke belakang
Sikap permulaan:
Berdiri tegak kedua kaki rapat , ibu jari sejajar, kedua lengan lurus ke depan lemas.
Gerakannya:
a) Hitungan 1 – 2 : Putarkan kedua lengan 1/2 putaran dari depan ke belakang melalui
bawah di samping badan (hit. 2 kedua lengan lurus ke belakang), diikuti dengan badan
mengeper.
Hitungan 3 – 4 : Ayunkan kembali kedua lengan dari belakang ke depan 1 1/2 putaran
(hit. 4 kedua lengan lurus ke depan). Demikian seterusnya lakukan
berulang- ulang (irama 3/4 atau 4/4).
b) Setelah itu lakukan kebalikannya putar kedua lengan dari depan melalui atas ke
belakang (irama 3/4 atau 4/4).
Bentuk putaran lengan (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 98
Memutar lengan ke depan dan ke belakang (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 99
Kombinasi gerakan tangan dan badan (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992/1993)
Gambar 106
Bentuk-bentuk gerakan a-c tersebut, hanyalah sebagai contoh dari kombinasi dan
variasi gerakan kaki dan tangan. Oleh karena itu diharapkan Anda mengembangkannya lebih
lanjut, yang disesuaikan dengan tingkatan dan kemampuan murid-murid SD. Apabila gerakan
sudah dikuasai, maka:
1) Untuk memeperindah gerakan, usahakan seluruh tubuh jangan sampai kaku, lutut selalu
mengeper, badan usahakan turun naik pada waktu bergerak sambil memindahkan berat
badan, dan pandangan mengikuti gerakan tangan.
2) Pergunakan alat seperti gada, tongkat, saputangan, topi, rumbai-rumbai yang dibuat dari tali
rapia, simpai dan sebagainya.
3) Iringi gerakannya dengan music atau piano atau organ bila ada, kaset yang iramanya sesuai
dengan gerakan (2/4, 3/4 atau 4/4), apabila murid-murid sudah benar-benar menguasai
gerakannya. Namun jika belum dikuasai gunakanlah dengan hitungan, tepukan, atau
nyanyian.
Tugas/Latihan
Mencari video di youtube tentang senam : (1) Senam ketangkasan (senam lantai) dan
(2) Video senam irama dengan alat
CATATAN
• MASING MASING 1 BUAH VIDEO
• DIKIRIM KE CLASSROOM SEBELUM PERTEMUAN PERKULIAHAN
BERIKUTNYA (JAM 23.59) WITA.