Anda di halaman 1dari 47

Unit

SENAM
Pendahuluan

odul ini membahas tentang pengetahuan pembelajaran senam yang akan diajarkan di sekolah dasar (SD) dan juga sebagai pegangan dan pedoman bagi guru olahraga di SD. Topik tentang pengertian senam, perkembangan senam, alatalat senam beserta ukuran-ukurannya diharapkan dapat membantu para guru olahraga untuk lebih mengenal secara khusus tentang olahraga senam. Adapun pemahaman tentang gerak-gerak dasar senam dan senam lantai dan alat sangat berguna dalam memahami keterampilan lebih lanjut serta akan membantu di dalam memecahkan beberapa persoalan yang mungkin timbul di dalam modul ini dan beberapa hal tentang pedoman mengajar juga disajikan dalam modul ini. Dengan mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan sejarah, peralatan, dan perlengkapan maupun prinsip-prinsip didaktik dan metodik pembelajaran serta mampu memperagakan sikap dasar senam, senam lantai, dan senam alat. Secara rinci setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat mejelaskan tentang: 1. Pengertian senam; 2. Perkembangan senam; 3. Cabang-cabang senam; 4. Ukuran alat senam; 5. Peranan senam terhadap individu; 6. Dasar-dasar, sistematik dan metodik senam; 7. Sikap dan bentuk dasar senam; 8. Alat, perkakas, dan fasilitas senam; 9. Senam lantai; 10. Senam alat; 11. Pedoman mengajar senam.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5-1

Subunit 1 Senam Dan Bentuk Sikap Dasar Senam


A. Pengertian Senam

pakah senam itu? Kalau anak generasi sekarang kita tanyakan arti senam, maka ia akan menjelaskan dengan merentangkan tangannya ke samping tubuhnya dan diputar ke kiri dan ke kanan, membungkukkan badan ke depan dan ke belakang. Bagi mereka yang mengalami zaman penjajahan Jepang akan mengatakan bahwa senam tidak lain dari pada Taiso. Mereka yang mengalami senam penjajahan Belanda akan mengatakan bahwa senam adalah Gymnastick dan mereka yang pernah melihat circus oriental show akan mengatakan bahwa senam adalah gerakan jungkir balik. Semua penjelasan di atas, memang ada benarnya, tetapi hanya sebagian saja yang benar. Gerakan tangan yang direntangkan dan tubuh diputar ke kiri dan ke kanan memang hampir sama dengan Taiso seperti pernah dialami pada zaman Jepang. Itupun baru sebagian kecil dari arti senam sebenarnya. Taiso adalah sinonim atau kata lain dari Calesthenic, sedangkan calesthenic bukanlah salah satu cabang olahraga, akan tetapi hanyalah suatu latihan yang menjurus kepada suatu cabang olahraga tertentu. Secara umum calesthenic ditujukan untuk memelihara atau menjaga kesegaran jasmani seseorang, misalnya kita ambil contoh: senam pagi. Latihan ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi tubuh seseorang agar tetap bugar. Ada juga calesthenic yang ditujukan untuk menambah kelentukan dan keterampilan yang menjurus, misalnya: sepak bola, tinju, penari, dan sebagainya. Calesthenic dalam bahasa Inggris disebut Free Exercise atau kita artikan suatu latihan dengan gerakan-gerakan bebas, tanpa menggunakan alat, dilakukan di tempat atau di tempat yang terbatas, sifatnya ringan dan sederhana. Dengan demikian dapat disimpulkan atau didefinisikan bahwa Senam adalah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian secara harmonis. Senam asal mulanya dari Yunani, berasal dari kata Gymnos, kemudian diterjemahkan oleh bangsa Belanda menjadi Gymnastique atau Gymnastic dalam bahasa Inggris. Gymnos itu sendiri berarti telanjang, karena pada zaman kuno
5- 2 Unit 5

(Yunani) memang senam dilakukan dengan badan telanjang dengan maksud agar gerakan dapat dilakukan dengan sesempurna mungkin dan tempat latihannya disebut Gymnasium.

B. Perkembangan Senam
Kita tidak mengetahui dengan pasti sejak kapan senam dimulai dalam sejarah kemanusiaan. Tetapi sejak . tahun 260 SM, di daratan China ada suatu aktivitas yang menyerupai senam, terutama dalam bentuk pengobatan atau penyembuhan. 1. Macam-Macam Senam a. Senam Kuno Bangsa Sparta tahun 800 SM, berlatih senam dengan tekun sekali demi prestise dan pengabdian kepada negara. Senam waktu itu menempati tempat yang sejajar dengan seni musik. Tujuan utamanya adalah untuk kesempurnaan individu dan melalui segi-segi aesthetis sangat memuliakan segi kejiwaan. Bangsa Romawi mengambil latihan senam dari Yunani sifatnya sebagai penyembuhan (massage). Kerajaan Romawi memakai senam dengan tujuan untuk ketahanan meliter, sebagai persiapan untuk berperang serta tujuan-tujuan yang sempit dan bersifat keduniawian. Sejak saat itu arti dan sifat senam terus menerus menurun dan dengan runtuhnya peradaban Yunani dan Romawi, latihan-latihan senam lambat laun menjadi hilang. b. Senam Sekolah Tahun 1723 kebangkitan senam mulai kembali, dipelopori oleh Johann Basedow dari Jerman dan pada tahun 1776 Basedow memasukkan senam sebagai pelajaran di sekolah dan kemudian dilanjutkan oleh Johann Christian. Pelopor lainnya Friedrich Gustmuths menciptakan senam sekolah secara sistematis dengan dasar-dasar paedogogis. Ia menciptakan permainan senam dengan tujuan kesenangan dan kegembiraan jiwa. c. Senam Alat Tahun 1776, Johann Freidrich Simon menciptakan latihan-latihan senam dengan menggunakan alat-alat, misalnya: tangga, tali, bangku jenjang dan sebagainya. d. Senam Turnen Tahun 1816, Friedrich Ludwig John, menjadikan senam sebagai alat memperkuat dan memperbesar daya tahan dengan mempergunakan alat-alat yang terdiri dari palang tunggal, palang sejajar, kuda-kuda, balok titian, ring dan sebagainya.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5-3

e. Senam Korektif Pehr Hendrick Ling (1776-1839) dari Swedia adalah pencipta senam korektif. Senam kembali sebagai alat pembentukan badan. Kita mengenal senam sebagai alat penyembuhan dan sekarang kita mengenal latihan penyembuhan ini dengan istilah Remidial Exercise. f. Senam Irama Tahun 1917, Dalcrose menciptakan senam dengan diiringi musik, sehingga tercipta suatu gerak yang dijiwai atau gerak di bawah pengaruh intelektual dan intuiti (ilham). g. Senam Artistik Senam artistik adalah senam yang diperlombakan dalam acara-acara Olympiade yang disebut dengan senam artistic. Pada tiap olympiade cabangcabang olahraga senam selalu dicantumkan dalam acara dan termasuk cabanag olahraga yang sangat menarik bagi pengunjung. Sekarang setiap pekan olahraga selalu ada acara perlombaan senam. 2. Cabang-Cabang Olahraga Senam Cabang olahraga senam terdiri dari: Untuk Putra 1. Senam lantai (Floor exercise). 2. Gelang-gelang (Ring). 3. Kuda-kuda pelana (Pommeled horse). 4. Kuda-kuda lompat (Vaulting horse). 5. Palang sejajar ( Paralel bars). 6. Palang tunggal (Horizontal bars). Untuk Putri 1. Senam lantai (Floor exercise). 2. Palang bertingkat (Uneven bars). 3. Kuda-kuda lompat (Vaulting horse). 4. Balok titian (Balance beam). 3. Ukuran Alat Senam (1) Senam lantai berukuran: luas matras panjang 12 m dan lebar 12 m. (2) Gelang-gelang: tinggi gelang dari lantai 250 cm dan jarak antara kedua tiang 280 cm. (3) Kuda-kuda pelana: tinggi 110 cm. (4) Kuda-kuda lompat: untuk putra tinggi 135 cm, putri 110 cm.
5- 4 Unit 5

(5) (6) (7) (8)

Palang sejajar: tinggi 170 cm dan jarak palang 42,48 cm. Palang tunggal: tinggi 250 cm dan jarak tiang 240 cm. Palang bertingkat: tinggi palang atas 280 cm, tinggi palang bawah 150 cm. Balok titian: tinggi 120 cm dan panjang balok titian 5 cm.

4. Tujuan Pelajaran Senam di Sekolah Tujuan dari pelajaran senam di sekolah-sekolah antara lain: (1) Menambah pengetahuan dan pengertian siswa tentang pentingnya fitness (2) Menambah pengetahuan dan pengertian siswa tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan dan kondisi (3) Menambah kelentukan, kekuatan, daya tahan, keterampilan, dan efisiensi gerak (4) Menambah kesanggupan mempelajari motor skill (5) Menambah kesanggupan untuk rileks 5. Peranan Senam Terhadap Individu Senam mempunyai arti khas dalam cabang olahraga, sebab cabang ini mengembangkan semua unsur-unsur yang diperlukan oleh segala macam olah kelenturan, kekuatan, daya tahan, koordinasi, ketepatan, dan kontrol. Senam bersifat self motivation, menimbulkan kesenangan, kegairahan, dan menuntut kesempurnaan gerak. Kecuali faktor fisik, senam juga mengembangkan aspek-aspek yang berhubungan dengan mental. Mungkin tidak ada cabang olahraga yang benar-benar mengindahkan akan tipe perorangan, akan individualitas manusia seperti di dalam senam. Di samping itu, keleluasaan akan daya cipta dalam senam benar-benar dipupuk oleh individu masing-masing. Pesenam bebas menyatakan dalam bentuk gerak yang artistik, tidaklah berlebihan bila dikatakan: senam adalah mengatasi kemampuan diri dan pendekatan kepada kesempurnaan. 6. Dasar-Dasar, Sistematik dan Metodik a. Dasar-dasar dari berbagai bentuk, macam, dan banyaknya latihan kita selalu memilih yang paling berguna, paling cocok dan sesuai untuk siswa-siswa. Tetapi tidak setiap gerakan kita ambil begitu saja, kita harus menyaring latihan yang kita ambil meniru yang lebih baik, mengarang latihan-latihan yang memang kita anggap penting. Kita harus selalu menyelidiki atas dasar ilmu pengetahuan. Dasar-dasar yang kita anut atau yang menjadi pedoman kita adalah:

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5-5

Biologis Paedagogis Sosiologis Hygiene b. Sistematik Latihan-latihan yang telah kita pilih disusun atas dasar ilmu pengetahuan tersebut. Susunan latihan tersebut adalah susunan menurut sifat serta kegunaannya. Dengan demikian, susunan secara teoritis dari pemilihan latihan melalui suatu penyelidikan yang teliti dan berpedoman pada ilmu pengetahuan disebut dengan sistematik. c. Metodik: Latihan yang telah disusun secara teoritis, harus disajikan kepada siswa, artinya dilaksanakan dalam praktik. Bahan-bahan latihan harus disajikan dengan teratur berdasarkan rencana dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu. Cara menyajikan bahan latihan secara teratur dan berencana dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu, disebut metodik. 7. Sikap dan Bentuk Dasar Senam Sikap dan bentuk dasar senam meliputi: (1) Berbaring (2) Duduk telunjur (3) Jongkok (4) Berdiri (rapat dan kangkang) (5) Jalan (6) Lari (7) Lompat/loncat (8) Merangkak (9) Berguling (10) Menarik (11) Mendorong (12) Bergantung (13) Mengangkat (14) Memanjat (15) Melempar

5- 6 Unit 5

Pengertian dari masing-masing sikap dan bentuk dasar senam adalah sebagai berikut: (1) Berbaring: (a) dapat diartikan berbaring dengan posisi seluruh permukaan badan menghadap ke atas, tangan di samping badan. (b) berbaring pada salah satu sisi samping, badan sebagai alas, kedua kaki rapat, tangan merapat di samping badan,

Gambar 5.1 Berbaring

(2) Duduk telunjur: duduk dengan kedua kaki lurus rapat ke depan, badan tegak dan merupakan garis lurus. Pandangan lurus ke depan, kedua tangan boleh lurus ke depan, boleh lurus ke belakang menapak lantai

Gambar 5.2 Duduk

(3) Jongkok: berdiri pada kedua ujung kaki dengan lutut ditekuk, pantat menyentuh tumit, sedangkan badan tegak, pandangan ke depan dan kedua tangan lurus di samping badan.

Gambar 5.3 Jongkok

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5-7

(4) berdiri: (a) berdiri kaki rapat, kira-kira berjarak satu kepal tangan. Kedua tangan lurus di samping badan, kedua kaki lurus sejajar ke depan. (b) berdiri kaki rapat, tapak kaki sejajar lurus ke depan dan kedua tangan merapat di badan

Gambar 5.4 Berdiri

(5) Jalan: Posisi badan dalam keadaan tegak, pandangan ke depan lurus, kaki melangkah, salah satu kaki menapak di tanah, dan kaki lainnya melayang.

Gambar 5.5 Berjalan (6) Lompat/loncat: (a) lompat, badan tegak menolak dengan tumpuan satu kaki, (b) loncat, badan tegak menolak dengan tumpuan dua kaki.

Gambar 5.6 Loncat

5- 8 Unit 5

(7) Lari: sikap badan condong, kaki keduanya ada saat melayang bersama-sama di atas tanah, tangan agak ditekuk kurang lebih 45 derajat.

Gambar 5.7 Lari

(8) Merangkak: kedua tangan dan kedua lutut kaki untuk menumpu, badan horizontal dengan kaki bawah, telapak kaki lurus menghadap ke atas.

Gambar 5.8 Merangkak

(9) Mengguling: badan tegak langsung dibungkukkan, kedua tangan menumpu di lantai. Mengguling dengan tumpuan tengkuk sebelah bawah

Gambar 5.9 Mengguling

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5-9

(10) Menarik: badan tegak dengan posisi menghadap atau membelakangi beban, kemudian berusaha memindahkan beban ke arah depan/belakang badan.

Gambar 5.10 Menarik

(11) Mendorong: badan tegak dengan posisi kedua tangan berusaha memindahkan berat badan ke arah depan

Gambar 5.11 Mendorong

5- 10 Unit 5

(12)

Bergantung: badan tegak, tangan berpegangan pada sesuatu pegangan, kemudian mengangkat badan. Titik kekuatan pada kedua tangan yang berpegangan.

Gambar 5.12 Bergantungan

(13) Mengangkat: badan tegak, posisi mengambil beban, sehingga badan terkena berat beban

Gambar 5.12 Mengangkat

(14) Memanjat: membawa berat badan dari titik rendah ke titik tinggi dengan bantuan kedua tangan dan kedua kaki

Gambar 5.13 Memanjat

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 11

(15) Melempar/menangkap: (a) melempar, gerakan sebelah tangan dengan gerakan ayunan tangan yang berporos pada lengan bahu atau sendi bahu, (b) menangkap, gerakan satu atau kedua tangan dengan posisi tangan di depan badan, gerakan tangan mengikuti arah benda yang datang.

Gambar 5.13 Melempar

8. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat, Perkakas, dan Fasulitas Senam (1) Alat: Yang dimaksud dengan alat ialah benda yang digunakan dalam latihan, dimana semua alat yang digunakan dengan mudah dapat dipindahkan pada waktu latihan. Contoh: a. Matras: landasan senam dari busa atau karet. b. Simpai: lingkaran yang terbuat dari rotan atau sejenisnya untuk senam irama. c. Gada: gada yang terbuat dari kayu untuk senam irama. d. Tongkat: terbuat dari kayu untuk senam pembentukkan /senam irama. e. Balok: untuk latihan senam pembentukan. f. Tambang: untuk latihan kekuatan dan ketangkasan. g. Pita: untuk senam irama. h. Bola besar/kecil: untuk latihan ketangkasan. i. Sabuk pengaman: alat untuk membantu senam lantai/senam alat. j. Genderang: alat untuk membantu senam irama. k. Bendera: untuk senam irama dan sebagainya.
5- 12 Unit 5

(2) Perkakas: Yang dimaksud dengan perkakas adalah benda yang digunakan dalam latihan, dimana benda tersebut tidak dapat atau sukar dipindahkan pada waktu melakukan latihan. contoh: a. Jenjang: tangga di pinggir bangsal, untuk latihan kekuatan, ketangkasan, dan kelentukan. b. Palang tunggal (horizontal bars): untuk latihan ayunan, kekuatan, dan ketangkasan pada senam alat. c. Palang sejajar (paralel bars): untuk latihan kekuatan, ketangkasan pada senam alat. d. Gelang-gelang (ring): untuk latihan ayunan, kekuatan, dan ketangkasan pada senam alat. e. Balok titian (balance beam): untuk latihan kelentukan dan keseimbangan pada senam alat. f. Papan tolak (spring board): papan pegas yang digunakan untuk tolakan, supaya mendapat dorongan yang lebih tinggi dan jauh. (3) Fasilitas Yang dimaksud dengan fasilitas adalah bangunan atau tempat untuk melakukan kegiatan olahraga, misalnya gelanggang olahraga, bangsal senam, lapangan tennis, lapangan basket, kolam renang, dan sebagainya. Alat-alat yang digunakan dalam pelajaran senam fungsinya adalah: a. Untuk memperbanyak macam latihan, misalnya: senam simpai, senam gada, senam balok, senam pita, senam tongkat, dll. b. Untuk mempersukar latihan, misalnya: latihan keseimbangan. c. Untuk memperberat latihan, misalnya: melompat bangku swedia akan lebih berat dari pada melompat biasa. d. Sebagai alat pengontrol sikap e. Sebagai selingan untuk menambah kegembiraan dan semangat dalam melakukan latihan. Penggunaan alat-alat dalam senam harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Alat harus berfungsi, artinya tanpa alat, maka latihan tidak akan memberikan manfaat. b. Dalam pelajaran senam tidak dibenarkan mempergunakan beberapa macam alat, sehingga tidak banyak waktu terbuang untuk melakukan pergantian alat.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 13

c. Alat tidak dalam kondisi rusak dan dapat dipergunakan tanpa membahayakan pengguna. d. Alat harus cukup, sebaiknya sesuai dengan jumlah anak. e. Anak dapat melakukan latihan dengan alat secara bebas, tertib, teratur, dan tidak membahayakan. Keuntungan mempergunakan alat/perkakas a. Dapat dipergunakan untuk beberapa orang dengan waktu bersamaan. b. Dapat mempermudah pelaksanaan. c. Tidak banyak memakai tempat. d. Dengan alat/perkakas mempermudah dan memperbanyak gerakan. Fasilitas untuk senam adalah bangsal senam/aula senam yang memiliki persyaratan sebagai berikut: a. Cukup luas (tinggi, lebar, dan panjang). b. Ruangan cukup terang. c. Ada pengaturan udara (ventilasi). d. Ada kamar ganti pakaian, kamar mandi/WC, gudang alat. e. Ada tempat pengaturan perkakas, sehingga dapat diatur secara rapi. f. Sebaiknya lantai terbuat dari kayu/papan. Bangsal senam/aula senam memiliki lantai yang di dalam pelajaran dipakai untuk latihan telentang, telungkup, berguling, duduk dan sebagainya, maka harus memenuhi syarat-syarat kesehatan: a. Tidak boleh licin dan basah, karena sangat berbahaya. b. Harus selalu bersih, masuk bangsal senam dilarang mempergunakan sepatu. c. Tidak menyilaukan. d. Sambungan kayu/tegel harus rata dan rapat. e. Lantai dapat dibuat dari kayu atau ubin.

Rangkuman
Senam adalah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dilakukan scara sadar dengan tujuan untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian secara harmonis. Calesthenic bukanlah salah satu cabang olahraga , akan tetapi hanyalah suatu latihan yang menjurus kepada suatu cabang olahraga tertentu. Free Exercise adalah suatu latihan dengan gerakan-gerakan bebas, tanpa menggunakan alat, dilakukan di tempat atau tempat terbatas, sifatnya ringan dan sederhana. Senam berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang artinya telanjang. Kemudian diterjemahkan dalam bahasa Belanda yaitu Gymnastique dan dalam
5- 14 Unit 5

bahasa Inggris Gymnastic. Tempat latihannya disebut gymnasium. Macammacam senam yaitu: senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam turnen, senam korektif, senam irama, senam artistic. Nama alat senam putra: (1) floor exercise, (2) vaulting horse, (3) pomelled horse, (4) ring, (5) horizontal bars, (6) paralel bars. Alat senam putrid: (1) floor exercise, (2) vaulting horse, (3) uneven bars, (4) balance beam. Tujuan pelajaran senam di sekolah: (1) menambah pengetahuan dan pengertian tentang pentingnya fitness, (2) menambah pengetahuan dan pengertian siswa tentang factor yang berhubungan dengan perkembangan dan kondisi tubuh, (3) menambah kekuatan, kelentukan, daya tahan, keterampilan, dan efisiensi gerak, (4) menambah kesanggupan mempelajari motor skill, (5) menambah kesanggupan untuk rileks. Dasar-dasar yang dijadikan pedoman: (a) biologis, (b) paedagogis, (c) sosiologis, dan (4) hygiene serta sistematik dan metodik. Sikap dan bentuk dasar senam meliputi: berbaring, duduk, jongkok, berdiri, jalan, lari, lompat/loncat, merangkak, berguling, menarik, mendorong, bergantung, mengangkat, memanjat, dan melempar. Yang dimaksud dengan alat ialah benda yang digunakan dalam latihan, di mana semua alat yang digunakan dengan mudah dapat dipindahkan pada waktu latihan, seperti: matras, simpai, gada, tongkat. Balok, tambang, pita, bola besar dan kecil, sabuk pengaman, gendering, bendera, dan lain-lain. Perkakas adalah benda yang digunakan dalam latihan, dimana benda tersebut tidak dapat/sukar dipindahkan pada waktu melakukan latihan, misalnya: jenjang, palang tunggal, palang sejajar, gelang-gelang, balok titian, papan tolak. Fasilitas adalah bangunan atau tempat untuk melakukan kegiatan olahraga, misalnya gelanggang olahraga, bangsal senam, lapangan tenis, lapangan basket, kolam renang, dan sebagainya.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 15

Tes Formatif 1
Jawablah pertanyaan ini sesuai dengan salah satu alternatif jawaban yang Anda anggap paling tepat! 1. Suatu latihan dengan gerakan-gerakan bebas, tanpa menggunakan alat, dilakukan di tempat atau tempat yang terbatas, sifatnya ringan dan sederhana adalah .... A. Calesthenic B. Senam C. Taiso D. Gymnastic 2. Latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian secara harmonis adalah merupakan definisi . A. Calesthenic B. Senam C. Taiso D. Gymnastic 3. Tempat latihan senam disebut . A. Gymnastic B. Gymnos C. Gymnasium D. Free exercise 4. Dalcrose termasuk pelopor pencipta senam . A. Alat B. Korektif C. Irama D. Penyembuhan 5. Pelopor yang memasukkan senam sebagai pelajaran di sekolah adalah . A. Johann Basedow B. Friedrich Ludwig John C. Pehr Hendrick Ling D. Dalcrose 6. Senam alat diciptakan oleh . A. Johann Basedow B. Friedrich Ludwig John C. Pehr Hendrick Ling D. Johann Freidrich Simon

5- 16 Unit 5

7. Salah satu yang termasuk alat senam untuk putra adalah . A. Uneven bars B. Balance beam C. Ring D. Vaulting horse 8. Salah satu yang termasuk alat senam untuk putri adalah . A. Pommeled horse B. Horizontal bars C. Paralel bars D. Balance beam 9 . Benda yang digunakan dalam latihan dan mudah dipindahkan pada waktu latihan adalah . A. Fasilitas B. Perkakas C. Alat D. Jenjang 10. Benda yang digunakan dalam latihan, di mana benda tersebut tidak dapat atau sukar untuk dipindahkan pada waktu latihan adalah . A. Fasilitas B. Perkakas C. Alat D. Jenjang

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 17

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian belakang modul ini dan kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi subunit 1. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan : x 100% 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = Baik sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Sedang < 70% = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Anda dapat melanjutkan subunit 2. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, maka Anda harus mengulang subunit 1, terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.

5- 18 Unit 5

Subunit 2 Senam Lantai

elaksanakan senam lantai mutlak harus melakukan pemanasan terlebih dahulu, sehingga semua otot-otot sudah siap untuk menerima gerakangerakan senam lantai. Gerakan senam lantai meliputi: (1) Sikap lilin Sikap lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap tidur telentang, kemudian mengangkat kedua kaki (rapat) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang

Gambar 5.14 Sikap Lilin

(2) Kayang: Kayang dimulai dari bentuk sikap badan telentang yang kemudian membuat gerakan membusur, bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan sikusiku dan lutut lurus.

Gambar 5.15 Kayang

(3) Splitz: Spiltz dimulai dari bentuk sikap duduk di lantai dengan satu kaki lurus ke depan dan kaki yang lain lurus ke belakang atau kedua kaki lurus ke samping.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 19

Gambar 5.16 Splitz

(4) Roll ke depan (forward roll): adalah berguling ke depan di atas bagian tengkuk atau bagian belakang badan, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang. Caranya: sikap jongkok, kedua tangan dan kaki rapat dengan kedua tangan ditempatkan di lantai/matras, angkat panggul, badan condong ke depan, selanjutnya kedua tangan dibengkokkan, kepala masuk di antara dua tangan. Badan didorongkan ke depan dan akhirnya tengkuk dan bahu menapak di atas matras dan berguling. Kedua tangan cepat memeluk kedua lutut yang dirapatkan di badan dan sikap kepala tunduk (dagu dirapatkan di dada)

Gambar 5.17 Roll kedepan

5- 20 Unit 5

(5) Roll ke belakang (backroll): sikap jongkok, kedua tangan di sisi telinga, menjatuhkan badan ke belakang (gerakan tidak menolak), mendorong dengan kedua tangan saat kaki melewati kepala. Pada saat menjatuhkan badan ke belakang kepala tidak mendahului, tetapi dagu tetap dekat dengan dada.

Gambar 5.18 Roll kebelakang

(6) Berdiri di atas kepala (headstand/kopstand): Sikap jongkok, kepala (dahi) dan tangan menumpu di atas matras, kemudian kaki diluruskan ke atas atau dengan kata lain, membuat segitiga sama sisi antara kedua tangan dan kepala, kemudian kaki diangkat lurus ke atas.

Gambar 5.19 Headstand

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 21

(7) Lenting badan (neckkeep): Lenting badan merupakan gerakan melentingkan badan ke depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan tangan dari sikap setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus. Gerakannya: tidur telentang, kedua kaki lurus dan rapat, kedua tangan di sisi badan. Angkat kedua kaki ke belakang, kemudian lemparkan kedua kaki ke atas depan, mendarat dua kaki dengan mengangkat panggul dan membuat busur serta langsung berdiri.

Gambar 5.20 Neckkeep

(8) Berdiri di atas tangan (handstand): Handstand adalah gerakan yang dilakukan dengan sikap berdiri tegak, kemudian bertumpu pada kedua tangan, kaki lurus rapat ke atas, kepala ke bawah dan pandangan ke depan.

Gambar 5.21 Handstand

5- 22 Unit 5

(9) Handspring: adalah suatu gerakan dengan bertumpu pada kedua tangan di lantai disertai tolakan/lemparan satu kaki dari belakang ke arah depan atas dan mendarat atas dua kaki, sehingga berdiri tegak.

Gambar 5.22 Handstring

(10) Back Handspring: adalah suatu gerakan yang diawali dari sikap berdiri, kemudian melakukan tolakan kedua kaki dan melempar kedua tangan ke belakang, sehingga mendarat di lantai/matras dan bertumpu pada kedua tangan, diikuti sikap badan membusur dan menolak kedua tangan agar berdiri tegak kembali. Atau: Back handspring adalah bentuk walk over back yang dilakukan dengan ayunan kedua tangan ke belakang dengan kuat disertai kedua kaki dan selanjutnya kaki mendarat bersama-sama.

Gambar 5.23 Back handspring

(11) Meroda (Carwheel/Redslag): Meroda adalah suatu gerakan ke samping dengan bertumpu pada kedua tangan disertai kaki terbuka/kangkang. Dengan bantuan dari sikap tegak kaki kangkang, lalu melakukan handstand ke samping dengan kaki kangkang jatuh ke samping, sehingga berdiri dengan kedua kaki kangkang. Siku tangan dan lutut kaki tetap lurus.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 23

Gambar 5.24 Meroda

(12) Round-off: Round-off adalah suatu gerakan yang terdiri dari (a) melakukan handstand dengan berputar pada sumbu tegak, (b) menolak dengan kedua tangan tumpuan pada saat kedua kaki akan mendarat di lantai/matras. Gerakannya: melakukan handstand dengan meletakkan kedua tangan menghadap arah datang. Jadi pada saat kedua tangan mendekat ke lantai, kedua tangan diputar sedemikian rupa, sehingga ujung jari menghadap arah datang. Pada saat kedua kaki rapat akan turun/mendarat dengan tolakan kedua tangan meninggalkan lantai/matras.

Gambar 5.25 Round off

(13) Stut (Back Extention): Stut adalah gerakan dari sikap duduk telunjur di matras dengan kedua kaki rapat atau dari sikap telentang mengangkat sekaligus kedua kaki ke belakang. Pada saat yang sama kedua tangan yang bertumpu di matras di sisi telinga menolak badan ke atas, sikap akhir adalah berdiri di atas tangan (handstand). Gerakannya: tidur telentang, kedua kaki lurus rapat. Angkat kedua kaki ke belakang dengan gerakan dari pangkal paha dan panggul, kedua kaki lurus dilemparkan dengan sentakan ke arah belakang atas dan kedua tangan
5- 24 Unit 5

diletakkan di sisi telinga menolak badan ke atas dan kepala menengadah menjadi handstand.

Gambar 5.26 Back Extention

(14) Loncat harimau (tigersprong): Loncat harimau dapat diberikan bila anak sudah menguasai guling depan (roll ke depan). Loncat harimau adalah loncatan membusur dengan sikap lengan lurus pada saat melayang dan diteruskan dengan guling depan.

Gambar 5.27 Loncat Harimau

(15) Salto: adalah suatu gerakan/bentuk latihan yang bila dilihat kejadiannya adalah guling di udara. Salto dapat dilakukan ke depan mapun ke belakang (contra salto). Gerakan salto ke depan: dengan awalan, meloncat dengan tolakan kedua kaki, melakukan guling depan di udara dan mendarat dalam posisi berdiri dengan gerakan mengeper.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 25

Gerakan salto ke belakang: meloncat dengan tolakan kedua kaki, melakukan guling ke belakang di udara dan mendarat dalam posisi berdiri dengan gerakan mengeper.

Gambar 5.28 Salto

(16) Rangkaian senam: Senam lantai yang dirangkaikan sudah mengarah ke senam lantai yang diperlombakan. Dengan waktu yang sudah ditentukan lamanya harus dikerjakan sejumlah gerakan dengan irama gerakan yang harmonis dan indah.

5- 26 Unit 5

Gambar 5.29 Senam Lantai a

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 27

Gambar 5.30 Senam Lantai b

5- 28 Unit 5

Gambar 5.31 Senam Lantai c

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 29

Tes Formatif 2
Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan salah satu alternatif jawaban yang Anda anggap paling tepat! 1. Sikap tidur telentang, kemudian mengangkat kedua kaki rapat lurus ke atas dengan kedua tangan menopang pinggang disebut . A. Kayang B. Spilt C. Sikap lilin D. Handspring 2. Gerakan sikap duduk di lantai dengan satu kaki lurus ke depan dan kaki yang lain ke belakang (membelah) disebut . A. Kayang B. Spilt C. Sikap lilin D. Handspring 3. Gerakan guling ke belakang disebut . A. Rollkeep B. Forward roll C. Backroll D. Tiger sprong 4. Handspring adalah gerakan A. Berdiri di atas kepala B. Lenting badan C. Berdiri di atas tangan D. Lompat harimau 5. Gerakan meroda disebut dengan istilah . A. Round off B. Cartwheel C. Handstand D. Headstand 6. Loncat harimau biasa disebut dengan . A. Salto B. Stut C. Tigersprong D. Cartwheel

5- 30 Unit 5

7. Bentuk gerakan yang bentuk kegiatannya berbentuk guling di udara, disebut . A. Tigersprong B. Rollkeep C. Salto D. Handspring 8. Senam yang dilakukan di atas matras disebut . A. Uneven bars B. Pommeled horse C. Floor Exercise D. Vaulting horse 9. Gerakan berdiri di atas kepala disebut . A. Tigersprong B. Handstand C. Headstand D. Round-off 10. Bentuk sikap badan telentang yang kemudian membuat gerakan membusur, bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan siku dan lutut lurus disebut dengan gerakan . A. Spilt B. Kayang C. Push up D. Forward roll

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 31

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada dibagian belakang modul ini dan kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 2. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan : x 100% 10 Arti tingkat peguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = Baik sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Sedang < 70% = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Anda dapat melanjutkan ke subunit 3. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, maka Anda harus mengulang subunit 2, terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.

5- 32 Unit 5

Subunit 3 Senam Alat

enam alat adalah senam yang dilakukan dengan mempergunakan alat, misalnya: palang tunggal, palang sejajar, kuda-kuda lompat, balok titian dan sebagainya. Khusus senam alat untuk siswa sekolah dasar dapat mempergunakan peti lompat/box. Peti lompat termasuk alat/perkakas senam, ketinggian peti lompat dapat dibuat bertingkat-tingkat. Untuk melaksanakan senam memakai peti lompat, sebaiknya sudah memberikan senam lantai terlebih dahulu, sehingga peti lompat merupakan lanjutan dari senam lantai. Dalam senam peti lompat banyak menggunakan istilah loncat, sebab gerakannya kebanyakan dilakukan dengan tolakan dua kaki bersama-sama. Adapun macam gerakannya sebagai berikut: (1) Loncat harimau (tigersprong): menggunakan awalan menolak dua kaki bersamasama melompati peti lompat dalam posisi melintang, sikap badan membusur, kaki lurus dan mendarat dengan gerakan roll/guling depan.

Gambar 5.32 Loncat Harimau

(2) Loncat jongkok: menggunakan awalan menolak dua kaki bersama-sama, meloncati peti lompat, waktu melayang kedua kaki lurus ke belakang disertai kedua tangan menumpu di peti lompat. Kedua kaki ditarik ke depan supaya mendarat dalam posisi jongkok. Biasanya mempergunakan peti lompat dalam posisi melintang.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 33

Gambar 5.33 Loncat Jongkok

(3) Loncat berlunjur: menggunakan awalan, menolak dua kaki secara bersama-sama, meloncati peti lompat, waktu melayang kedua tangan bertumpu sejajar di peti lompat, kedua kaki ditekuk lewat kedua tangan berusaha diluruskan ke depan dahulu baru mendarat dalam keadaan jongkok. Biasanya mempergunakan peti lompat dalam posisi melintang.

Gambar 5.34 Loncat Berlunjur

(4) Loncat kangkang: menggunakan awalan, menolak dua kaki secara bersamasama, meloncati peti lompat, waktu melayang kedua kaki lurus ke belakang dan kedua tangan bertumpu sejajar di peti lompat. Waktu melayang kedua kaki lurus ke belakang dan kedua tangan menumpu, selanjutnya kedua kaki dibuka atau dikangkangkan sejajar peti lompat dan mendarat dalam keadaan kaki rapat sejajar. Mempergunakan peti lompat dalam posisi melintang atau membujur.

5- 34 Unit 5

Gambar 5.35 Loncat Kangkang

(5) Berguling (roll): menggunakan awalan, menolak dengan kedua kaki bersamasama. Melompati peti lompat dengan melakukan gerakan roll depan di atas peti lompat. Dilakukan menggunakan peti lompat dengan posisi membujur.

Gambar 5.36 Berguling

(6) Lenting badan (Keep): semua gerakan dari peti lompat yang mempergunakan lentingan badan, tolakan kaki, dan mendarat dalam posisi berdiri.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 35

Gambar 5.37 Lenting Badan

Pedoman Mengajar Senam A. Sebelum pelajaran:


1. Lihat program/rencana pelajaran. 2. Buat buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan disesuaikan dengan jenis, milieu, jurusan sekolah, tempat, saat mengajar, dan jumlah siswa. 3. Persiapan dan mengechek perlengkapan dan alat-alat Ruang senam, ruang pakaian, ruang WC, dan lain-lain. Bangku, matras, bola, tongkat, gada, simpai, jenjang, dll. Perlengkapan guru: peluit, pakaian, sepatu, dll. 4. Memperhatikan hygiene: Yang memiliki penyakit menular, jangan diikutsertakan. Pakaian yang kotor diberi peringatan. Pakaian senam harus sederhana, dianjurkan seragam. 5. Pencegahan kecelakaan: Para siswa dianjurkan untuk tidak memakai cincin, arloji, gelang, kalung, kaos kaki, dan lain-lain yang dapat menimbulkan kecelakaan. 6. Pengamanan barang-barang yang berharga.

5- 36 Unit 5

B. Selama pelajaran:
1. Mencheking siswa Dibariskan dan dihitung. Pakaian: tidak seragam, kurang sopan, dan kotor agar ditegur, serta sepatu, kaos kaki, cincin, dan arloji harus dibuka. Alat-alat berharga harus disimpan di meja guru 2. Pencegahan kecelakaan: Memeriksa perlengkapan dan alat-alat, kalau ada yang rusak, dapat menimbulkan kecelakaan (misalnya: lantai basah, bangku patah, ada paku, dan lain-lain). Setiap latihan yang sukar/berbahaya harus diadakan penjagaan dan pertolongan. 3. Posisi guru: Penglihatan harus menguasai seluruh kelas. Bila perlu berdiri di atas ketinggian. Jangan sekali-kali terpaku di suatu tempat, bila perlu berkeliling mengadakan kontak dengan siswa. Jangan sampai ada kelompok siswa di belakang guru. 4. Suara guru: Harus jelas, tidak perlu keras. Nadanya jangan monoton, tapi dinamis (naik turun). Suara harus bersifat sugestif dan antusias, agar suasana menjadi baik dan bersemangat. 5. Aba-aba: Jika memberikan aba-aba, siswa harus tahu apa yang diperintahkan. Memberikan saat berpikir kepada siswa. 6. Penjelasan: Jangan terlalu lama memberikan penjelasan. Langsung memberikan tugas yang jelas dan singkat. Dianjurkan memberikan contoh. 7. Sikap guru: Bersifat tegas. Bersifat membimbing dan mendorong. Memberikan perhatian kepada siswa sebesar-besarnya. 8. Penjagaan/pemberian pertolongan: Memberikan pertolongan jangan dijadikan kebiasaan.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 37

Berikan kesempatan untuk mencoba kepada siswa. Bila kemungkinan bahaya timbul baru ditolong. Cara menolong harus benar, agar siswa menaruh kepercayaan kepada guru. 9. Cara memberikan pertolongan: Setiap memberikan pertolongan, tergantung kepada keadaan: berdiri, duduk, jongkok. Berlutut, harus disesuaikan dengan kelanjutan gerak siswa. Cara memegang juga tergantung dari kelanjutan gerak: Dipegang, kalau tak dapat dihindari. Ditahan, kalau aktivitas siswa yang dipentingkan. Dijaga, kemungkinan bahaya tidak ada. 10. Susunan/formasi dan alat-alat: Menyusun siswa harus cepat dan tertib. Yang nakal ditaruh di depan, dan putri ditaruh di belakang. Pemasangan dan penggantian alat-alat harus memperhitungkan waktu. 11. Koreksi: Kalau memberi contoh, sifatnya demonstratif, yang salah harus jelas salahnya. Kalau memberi koreksi harus tegas. Gerak baru harus jelas tugasnya, menarik perhatian, berfungsi dan mudah dilakukan. Rencana yang sudah dipersiapkan, kalau perlu dengan cepat diubah sesuai dengan keadaan kelas (tidak perlu terikat dengan RPP). 12. Pujian: Karena guru harus mendorong, memberi sugesti dan memberikan semangat kepada siswa, maka perlu sekali-kali memberikan pujian pada siswa yang melakukan tugasnya dengan baik dan bagus, yang menang dan yang rajin, dsbnya. Kalau dalam bentuk pertandingan/perlombaan harus dinyatakan siapa yang menang dan memberikan penghargaan tertentu. 13. Bertindak adil: Kalau ada peraturan pertandingan/perlombaan, peraturan harus dijalankan dengan konsekuen, agar tidak ada pihak yang dirugikan. Tidak ada yang diistimewakan, semua diperlakukan sama.

5- 38 Unit 5

C. Sesudah pelajaran:
1. Hitung jumlah siswa (rechecking). 2. Mengatur alat-alat ke tempat semula. 3. Mengkritik diri sendiri (evaluasi diri). Apakah cara mengajar sudah memuaskan? Apakah unsur-unsur dan tujuan senam sudah tercapai? Apakah anak gembira dan bersemangat? Apakah jalan pelajaran menarik bagi anak?

D. Evaluasi/penilaian:
1. Seorang guru telah berhasil mengajar senam, bila: Semua siswa berkeringat/banyak gerak dan tonusnya meningkat. Tercapai kelentukan, kekuatan dan daya tahannya. Skill/keterampilannya bertambah. Jalan pelajaran tertib dan suasananya gembira. 2. Kalau terjadi kecelakaan, dalih apapun yang dipakai tidak dapat dibenarkan dan pelajaran dianggap gagal.

Mengajar Senam di Lapangan Terbuka


Berhubung kurangnya ruang/bangsal senam di sekolah dasar, tidak jarang seorang guru olahraga harus mengajar senam di ruang/lapangan terbuka. Mengajar senam di lapangan terbuka biasanya lebih sukar dari pada di ruang tertutup. Hal ini disebabkan: 1. Keadaan sekitar dapat menarik perhatian siswa, sehingga pemusatan pikiran siswa dapat terganggu. 2. Kalau jam pelajaran terlalu pagi, lapangan basah, sebaliknya kalau terlalu siang sinar matahari terlalu terik/panas. 3. Batas lapangan dengan rentangan tali atau membuat garis dengan kapur, kurang menguntungkan dari pada batas dinding tembok (karena bola mudah keluar). 4. Lapangan yang tidak begitu bersih, bagi siswa menimbulkan perasaan enggan untuk mengambil sikap duduk, berbaring atau tiarap. 5. Sebagian siswa akan menimbulkan perasaan malu, bila ditonton oleh orang luar, terutama siswa putri atau siswa yang mengalami retarded (keterbelakangan).

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 39

Oleh karena itu, seorang guru olahraga yang hendak mengajar senam di ruang terbuka, harus penuh kreatif, inovatif serta banyak inisiatif, sehingga pelajaraan menarik dan memikat perhatian siswa. Syarat-syarat mengajar senam di ruang/lapangan terbuka: 1. Buatlah batas lapangan yang jelas. 2. Latihan-latihan usahakan jangan ada sikap duduk atau berbaring. 3. Menyusun siswa harus sedemikian rupa, sehingga ia membelakangi matahari atau membelakangi sesuatu di luar batas lapangan yang dapat menganggu perhatian siswa.

Tes Formatif 3
Jawablah pertanyaan ini sesuai dengan salah satu alternatif jawaban yang Anda anggap paling tepat! 1. Senam alat adalah senam yang dilakukan dengan mempergunakan alat, seperti di bawah ini, kecuali . A. Jenjang B. Palang sejajar C. Kuda-kuda lompat D. Pita dan simpai 2. Loncat jongkok adalah senam yang mempergunakan alat . A. Matras B. Pita dan gada C. Peti lompat D. Balok titian 3. Gerakan senam alat yang membutuhkan loncatan biasanya menggunakan alat yang disebut . A. Dumbell B. Springboard C. Trampolin D. Vaulting horse 4. Untuk melaksanakan senam yang memakai peti lompat/box, sebaiknya anak sudah menguasai . A. senam irama B. senam korektif C. senam lantai D. senam penyembuhan

5- 40 Unit 5

5. Sebelum mengajar kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini, kecuali A. Merencanakan program B. Membuat persiapan mengajar C. Mengechek peralatan dan hygiene D. Pencegahan kecelakaan 6. Selama pelajaran hal-hal yang harus diperhatikan seperti berikut ini, kecuali .... A. Mencheking siswa B. Posisi guru C. Suara guru D. Mengembalikan alat-alat ke tempat semula 7. Cara memberi pertolongan seperti berikut ini, kecuali .... A. Dipegang kalau tak dapat dhindari B. Ditahan kalau aktivitas siswa yang dipentingkan C. Selalu membantu siswa setiap dia melakukan gerakan D. Dijaga, kemungkinan bahaya tidak ada 8. Di bawah ini termasuk kegiatan selama pelajaran, kecuali . A. Koreksi B. Pujian C. Bertindak adil D. Menghitung jumlah siswa 9. Mengkritik diri sendiri (evaluasi diri) seperti berikut, kecuali . A. Apakah cara mengajar sudah memuaskan dan menarik? B. Apakah unsur-unsur dan tujuan senam sudah tercapai? C. Apakah anak gembira dan bersemangat? D. Apakah suasana mulai panas? 10. Mengajar senam di tempat/lapangan terbuka lebih sulit, karena hal-hal berikut ini, kecuali . A. Keadaan sekitar bisa menarik perhatian dan anak sulit memusatkan perhatian B. Bila terlalu pagi lapangan basah dan bila terlalu siang panas C. Jalan pelajaran tertib dan suasana gembira D. Anak enggan melakukan gerakan duduk atau baring

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 41

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian belakang unit ini dan kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi subunit 3. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan : 10 Arti tingkat peguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = Baik sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Sedang < 70% = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, berarti penguasaan Anda baik. Bagus! Silahkan melanjutkan ke unit berikutnya. Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, maka Anda harus mengulang subunit 3, terutama pada bagian yang belum Anda kuasai. x 100%

5- 42 Unit 5

Kunci JawabanTes Formatif


Tes Formatif 1
1. A Calesthenic merupakan suatu latihan dengan gerakan-gerakan bebas, tanpa menggunakan alat, dilakukan di tempat atau tempat yang terbatas, sifatnya ringan dan sederhana Senam Gymnasium Irama Johann Basedow Johann Freidrich Simon Ring Balance beam Alat Perkakas

2 3 4 5 6 7 8 9 10

B C C A D C D C B

Tes Formatif 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 C B C B B C C C C B Sikap lilin Split Back roll Lenting badan Cartwheel Tigersprong Salto Floor exercise Headstand Kayang

Tes Formatif 3
1 2 3 4 D C B C Pita dan simpai Peti lompat Springboard Senam lantai

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 43

5 6 7 8 9 10

D D C D D C

Pencegahan kecelakaan Mengembalikan alat-alat ke tempat semula Selalu membantu siswa setiap dia melakukan gerakan Menghitung jumlah siswa Apakah suasana mulai panas? Jalan pelajaran tertib dan suasana gembira

5- 44 Unit 5

Daftar Pustaka

Depdikbud. 1984. Senam dan Metodik, Program Khusus Pendidikan Guru Olahraga. Jakarta: Depdikbud. Iain Adams dan Rahantoknam. 1988. Senam: Suatu Pendekatan Pemahaman. Jakarta: Depdikbud Joko Suprianto. 2004. Gembira Berolahraga. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Rochman, dkk. 2004. Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar. Erlangga. Sayuti. 1994. Senam. Modul I-II Jakarta: Universitas Terbuka. Sayuti. 2001. Senam Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Sayuti. 2004. Pembelajaran Senam dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Depdiknas. Syafiuddin. 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Suyati. 2004. Senam. Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka. Tisno Tamat dan Mukarto Mirman. 1998. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Toho Kholik dan Rusli Lutan. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 45

Glosarium
Taiso Calesthenic Free exercise Gymnos Gymnasium Remidial exercise Intuiti Floor exercise Uneven bars Paralel bars Horizontal bars Ring Pomelled horse Vaulting horse Balance beam Self motivation Kayang Rechecking Retarded Bangsal senam Split Handspring Roll keep Forward roll Backroll Tigersprong Cartwheel Handstand Round-off Salto Contra salto Stut/back extention
5- 46 Unit 5

: senam ala Jepang : latihan senam yang menjurus kepada salah satu cabang : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
olahraga latihan senam bebas Telanjang tempat latihan senam senam penyembuhan Ilham senam lantai palang bertingkat palang sejajar palang tunggal gelang-gelang kuda pelana kuda lompat balok titian memotivasi diri bentuk gerakan dimana sikap badan telentang kemudian membuat gerakan membusur menghitung jumlah anak Terbelakang ruang senam gerakan kaki membelah ke depan dan kebelakang lenting badan lenting leher guling depan guling belakang loncat harimau gerakan meroda berdiri atas tangan gerakan lanjutan untuk contra salto gerakan berputar ke depan di udara gerakan berputar ke belakang di udara gerakan roll ke belakang langsung berdiri di atas tangan

Springboard Matras Gymnastic Tampoline Box Flying position V Position

: : : : : : :

papan pegas/papan tolakan alat berupa karet untuk senam lantai senam (bahasa Inggris) alat senam untuk latihan pantulan peti lompat sikap terbang sikap membentuk V

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

5 - 47

Anda mungkin juga menyukai