Sebelum mencoba untuk melakukan gerakan hanstand. Akan lebih baik jika
terlebih dahulu mampu mempelajari dan menguasi teknik-teknik dasar dalam
melakukan handstand. Dengan sudah mengetahui dan menguasai teknik dasarnya,
tentu akan mempermudah bagi kita saat mencoba atau melakukan gerakan handstand.
Lantas bagaimana teknik dasar dan cara melakukan gerakan hanstand? berikut ini
ulasannya.
1. Berdiri tegak dengan kaki rapat dan kedua tangan lurus ke atas.
2. Langkahkan salah satu kaki ke depan, dan teruskan dengan membungkukan badan
ke depan dan meletakkan keuda telapak tangan di matras.
3. Ayukan kaki ke atas diikuti kaki satunya dan rapatkan sehingga membentuk garis
vertikal antara lengan, badan, dan kedua kaki lurus ke atas.
4. Pertahankan sikap tersebut beberapa saat dan jaga keseimbangan.
5. Turunkan kembali kedua kaki ke lantai dengan satu persatu dan kembali ke posisi
awal.
Perlu untuk diketahui,sering kali dalam melakukan gerakan hanstand terdapat
beberapa kesalahan yang membuat gerakannya menjadi tidak berhasil. Berikut ini
beberapa kesalahan dalam melakukan gerakan handstand.
Sumber:
https://www.zonapelatih.net/2019/03/pengertian-dan-cara-melakukan-handstand.html
Olahraga senam di Indonesia dimulai dari zaman jepang yang masuk ke dalam
wilayah Indonesia. Pada masa itu tentara PETA jepang mulai memperkenalkan
olahraga senam ayng dulu dikenal dengan nama senam Talso. Pada Tahun 1963
digelar pertama kali pertandingan kejuaraan pesta olahraga
Internasional GANEFO (Games The New Amarging Force). Untuk organisasi senam
lantai di Indonesia dinaungi oleh Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia).
A. SENAM LANTAI
Senam adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang
teratur. Ternyata ada banyak cabang olahraga senam seperti senam lantai, artistik,
aerobik, pramuka, kebugaran jasmani dan senam hamil.
Sejarah Senam Lantai
Olahraga senam lantai belum diketahui secara pasti karena dari banyak perbedaan
dari berbagai sumber. Pada abad ke 20 senam mulai populer dan menyebar ke seluruh
negara Dunia. Perkembangan olahraga ini sangatlah pesat hingga akhirnya senam
mempunyai banyak cabang salah satunya adlah senam lantai. Senam lantai adalah
olahraga yang dilakukan di atas permuakaan matras yang memiliki ukuran yaitu 12 X
12 meter
Senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang dilakukan di atas
permukaan lantai atau lapangan yang beralaskan matras. Pada olahraga ini, matras
menjadi salah satu faktor terpenting dalam melakukan senam lantai setelah kamu
melakukan teknik dengan benar, karena hal ini dapat melindungi tubuh kamu dari
benturan yang terlalu keras.
Ada beberapa teknik yang dapat kamu lakukan pada olahraga senam lantai,
seperti teknik gerakan mengguling, melompat, berputar, keseimbangan dan kekuatan
tangan maupun kaki untuk menumpu beban tubuh. Gerakan senam lantai merupakan
perpaduan antara gerakan ringan, sedang, berat, akrobatik, kelincahan dan
keseimbangan.
Gerakan olahraga senam lantai untuk putra dilakukan dalam waktu 90 detik.
Gerakan olahraga senam lantai untuk putri dilakukan dalam waktu 70 detik.
Sumber : https://dikatama.com/pengertian-dan-sejarah-senam-lantai/
Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam artistik dimana
seorang atlet atau sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya yang
kental dengan nuansa akrobatik, balet dan tari modern dengan atau tanpa alat bantu
senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club), dan simpai (hoop).
Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan
pertandingan senam irama internasional, sementara itu senam aerobik misalnya,
merupakan senam yang dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh dimana dalam senam ini sekelompok peserta melakukan gerakan senam dengan
dipandu oleh seorang pemandu senam.
Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum hawa. Namun
akhirnya Jepang mulai mempelopori untuk menciptakan nomor putra dalam senam
irama meski hal ini masih berlaku di kalangan Jepang saja.
Seusai dengan namanya, irama dalam senam irama merupakan hal penting. Irama
bukan melulu soal musik, namun soal ritme tubuh ketika melakukan gerakan, yakni
kapan atlet akan bergerak dengan tempo cepat, sedang dan lambat dengan beragam
levelitas tubuh dan jenis mobilitasnya. Musik dalam hal ini memberikan nuansa
kedalaman atau membantu penghayatan atlet atas gerakan tubuh yang dilakukannya
dan hal ini sangat dekat kaitannya dengan persoalan menuangkan emosi dalam gerak.
2. Fleksibilitas Tubuh
Selain irama, fleksibilitas tubuh juga menjadi suatu prinsip dalam senam irama.
Yang dimaksud sebagai fleksibilitas dalam hal ini adalah kemampuan tubuh untuk
menciptakan dan melakukan berbagai jenis gerakan dengan atau tanpa alat.
Fleksibilitas tubuh ini merupakan hal yang terus menerus dilatih oleh atlet sejak
pertama kali ia latihan hingga ia menjadi seorang atlet profesional. Sekalipun
kemudian ia telah menjadi atlet profesional, ia tak akan selesai untuk melatih
fleksibilitas tubuhnya.
3. Kontinuitas Gerak
Kontinuitas gerak berkenaan dengan rangkaian gerak yang tersusun dalam satu
koreografi utuh senam irama yang dipertandingkan. Gerak dalam senam irama bukan
semata-mata terbentuk atas penggabungan dari beberapa jenis gerakan. Bilamana
rangkaian gerak tersebut berangkat dari konsep yang kuat, disertai dengan gagasan
teatrikal tertentu, maka kontinuitas gerak dalam koreografi tersebut seolah tampak
mengalir seperti membawa kisah yang disampaikan melalui tubuh.
Dalam senam irama yang diperlombakan dalam ajang internasional ada dua jenis
kategori yang saat ini sedang dijalankan, yakni kategori individu dan berkelompok:
1. Individu
Senam irama pada kategori individu dilakukan hanya oleh seorang atlet yang
mempertunjukan koreografinya dengan sebuah alat saja atau tanpa alat.
2. Berkelompok
Berbeda dengan kategori senam irama individu, dalam senam irama berkelompok
para atlet bisa menggunakan satu jenis alat saja atau beberapa jenis alat untuk
merangkai koreografi.
Berikut ini merupakan beberapa unsur dasar yang harus dikuasai oleh atlet senam
irama. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Kelenturan
2. Kekuatan
3. Ketrampilan
4. Keseimbangan
5. Keluwesan
6. Ketepatan
7. Keindahan
Gerakan roll (roll depan, belakang) baik yang dimulai dari bawah atau dari posisi
berdiri, Gulingan (sejenis roll dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan
lintasan) depan, belakang, dan samping, Salto (depan dan belakang), Kayang, Meroda,
Handstand, Headstand, Sikap Lilin, Split (depan dan samping) dengan posisi duduk
dan split dengan posisi berdiri, Gerakan dasar tari balet, Senam kelenturan, Gerakan
dasar sikap Yoga. Gerakan-gerakan tersebut merupakan sebagian kecil dari yang
dipelajari oleh atlet senam irama.
Contoh berikut ini merupakan deskripsi potongan gerakan video senam irama
yang dilakukan oleh seorang pesenam rusia, Anna Bessonova dengan alat berupa pita
pada kejuaraan dunia di Benidorm 2008.
1. Posisi siap yang dijadikan awalan oleh Anna adalah dengan memposisikan
tubuhnya dengan posisi berdiri, tangan kanan memegang stik pita pada posisi
teracung keatas, kepala dililit pita dengan satu lilitan, tangan kiri memegang pita dan
menyisakan sisanya dilantai. Posisi tangan kanan, lilitan pita di kepala dan pita yang
terpegang di tangan kiri merupakan posisi sejajar-miring. Kedua kaki tegak, lurus,
jinjit seperti gestur balerina. Anna Bessonova mulai bergerak setelah musik menyala.
2. Gerakan pertama setelah musik menyala adalah ia memutar tangan kanannya untuk
melepaskan lilitan pita dikepalanya dan langsung disusul dengan putaran tubuh yang
diawali juga oleh gerakan memutar dari tangan kanan dan dibantu dengan tolakan
kaki kanan ke arah kanan dan kaki kiri masih berjinjit menjadi tumpuan. Selama
melakukan gerakan tersebut, Anna Bessonova tak henti-hentinya membuat
putaran-putaran kecil pada pitanya seiring tubuhnya yang sedang berputar dengan satu
kaki dan pita tersebut bergerak-gerak dengan membentuk suatu pola tertentu.
3. Gerakan lain yang dilakukan Anna Bessonova adalah membuat lingkaran besar
dengan pita yang diikuti dengan gerakan meroda beberapa kali untuk memindahkan
tubuhnya ke tengah arena, setelah itu ia membuat beberapa gerakan melangkah
sembari membuat putaran pita tampak berkeliling mengitari kakinya, cara melangkah
yang dilakukan adalah dengan mengangkat salah satu kaki hingga lurus ke atas dan
menurunkannya ke depan secara bergantian. Di sela-sela gerakan itulah pita terus
diputar di sela-sela dimensi gestur yang tercipta ketika melangkah.
4. Gerakan roll juga digunakan oleh Anna Bessonova ketika ia melemparkan stik pita
ke arah depan dan ia mengejarnya dengan gerakan roll depan beberapa kali lalu
menangkapnya dan langsung menggerakan pita tersebut hingga membentuk pola-pola
tertentu.
Tujuan utama senam irama tentu untuk mendapatkan skor sempurna dan
memenangkan pertandingan, namun selain itu umumnya koreografi senam merupakan
suatu pertunjukan tersendiri yang bisa menghibur serta membuat kagum penontonnya.
Di satu sisi, senam irama merupakan suatu disiplin yang membuat para pesenam
tergerak dan terus berusaha melewati batasan-batasan tubuhnya. Semakin tinggi
tingkat kesulitan gerak menandakan kedalaman latihan yang telah dialami oleh
pesenamnya. Biasanya, para pesenam ini mendapatkan kepuasan mutlak ketika ia
berhasil melewati batasan dirinya dan berhasil melakukan gerakan sulit atau
menciptakan gerakan baru.
Salah satu efek dari senam irama tentu bisa membuat tubuh atlet terjaga
kesehatan dan kebugarannya. Selain itu, tubuh atlet senam irama pada umumnya
terjaga proporsinya, siap, tegap, ramping, fleksibel, lentur, luwes, serta penuh energi.
Meski demikian, manfaat senam irama tak hanya dirasakan oleh para pesenamnya,
bagi penonton, senam irama memberikan kesenangan tersendiri dan bahkan mampu
menstimulus penonton untuk rajin berolah raga. Tiap-tiap bentuk koreografi dalam
senam irama juga berfungsi sebagai medan refrensi dan pengetahuan tentang
kemungkinan gerak tubuh. Hal ini penting sebagai pondasi penciptaan gerak baik
dalam disiplin senam irama, senam lantai, atau disiplin lain seperti tari dan sirkus
akrobatik.
Sumber : https://gudangpelajaran.com/senam-irama/
Salah satu cabang olahraga senam yang dipertandingkan adalah senam artistik.
Lomba senam artistik ini dipertandingkan bagi pria dan wanita. Pada nomor pria
dalam senam artistik terdapat enam jenis lomba, yaitu senam lantai, kuda-kuda pelana,
gelang-gelang, melompat, palang sejajar dan palang tunggal, sedangkan wanita
berlomba dalam empat jenis lomba yaitu melompat, palang bertingkat, balok titian,
dan senam lantai. Kenapa dibedakan? karena kekuatan dari pria dan wanita berbeda
sehingga dibedakan menjadi nomor-nomor tersebut.
Penilaian lomba senam artistik dilakukan oleh empat wasit yang sudah ahli dalam
bidangnya. Standar penilaian dari senam artistik sendiri ditentukan oleh badan
internasional yang mengurus senam, yaitu Federation Internationale de
Gymnastique (International Federation of Gymnastics). Nah, pada artikel yang akan
dijelaskan berikut ini akan membahas mengenai 8 jenis-jenis nomor senam yang
dipertandingkan dalam cabang olahraga senam dan penjelasannya secara singkat.
Lantai dalam pertandingan senam lantai ini berukuran 12 m2 dalam ruang yang
berukuran 14 m2. Lantai dalam senam lantai ini dilapisi karpet kenyal setebal 0,045
meter. Untuk nomor Pria, senam lantai ini ditampilkan dalam waktu 70 detik. Berbeda
dengan putra yang tampil 70 detik, pada nomor putri senam lantai akan ditampilkan
dengan diiringi musik selama 90 detik.
Nomor senam yang kedua setelah senam lantai adalah senam kuda-kuda pelana
atau dalam bahasa inggrisnya disebut Pommel Horse. Pada senam kuda-kuda pelana
atau pommel horse ini hanya dilakukan pada nomor putra saja, karena pada nomor ini
memerlukan tenaga yang kuat dari otot-otot lengan dan bahu. Jenis senam ini
dilakukan di atas alat yang disebut kuda-kuda pelana di mana di tengahnya terdapat
dua pelana atau pegangan tangan dengan jarak 40 hinga 45 cm. Ukuran yang
digunakan untuk tinggi punggung kuda-kuda adalah 1.10 meter diukur dari lantai dan
memiliki panjang 1.60 meter dengan lebar 35 cm .Pelana yang berbentuk 2 (dua)
buah batang melengkung masing-masing mempunyai ukuran tinggi 12 cm dengan
lebar 28 cm.
Nomor setelah senam lantai dan senam kuda-kuda pelana adalah nomor senam
kuda-kuda lompat. Nomor ini dianggap paling sederhana diantara semua nomor
senam artistik yang dipertandingkan. Kuda-kuda lompat sendiri dilapisi kulit seperti
alat kuda berpelana, namun tanpa pelana. Cara melakukan senam ini adalah diawali
dengan atlet yang berlalri mendekati kuda-kuda, kemudian melakukan tolakan dari
papan lompat. Setelah itu atlet meletakkan kedua tangannya pada permukaan
kuda-kuda dan kemudian melakukan gerakan melayang dengan cara akrobatik di
udara dan diakhiri dengan pendaratan.
Untuk nomor pria pada nomor senam kuda-kuda lompat ini memiliki ukuran
tinggi punggung kuda-kuda 1,35 m diukur dari lantai, lompatan pria dilakuan
memanjang dari belakang ke depan kuda-kuda. Baik pada nomor pria maupun pada
nomor wanita mengambil ancang-ancang tidak lebih boleh lebih dari 25 meter. Lepas
landas kedua kaki dari papan pegas yang berukuran 1.20 x 0.60 meter. Ukuran alat
untuk kuda lompat ini adalah panjang sebesar 1.60 meter dan tinggi sebesar 1.35
meter. Seperti pada nomor pria, kuda-kuda disini dilapisi kulit seperti alat kuda
berpelana, namun tanpa pelana. Ukuran alat untuk putri adalah dengan panjang 1.60
m dan tinggi 1.20 m.
Gerakan yang dilakukan pada palang tunggal merupakan gerakan ayunan yang
mengelilingi palang dan diikuti dengan perubahan arah dan pegangan tangan. Setelah
itu ketika selesai beraksi dan turun, maka atlet akan melepaskan pegangan di palang
kemudian melayang di udara dan melakukan pendaratan. Jika pesenam melakukan
gerakan atau menahan keseimbangan dan setiap gerak yang dikerjakan dengan
tergesa-gesa akan memperoleh pengurangan nilai yang ia dapat.
Alat yang digunakan pada senam palang tunggal terutama sekali cocok untuk
bentuk-bentuk latihan dengan badan lurus dan pegangan yang kokoh. Ukuran untuk
nomor senam ini adalah panjang 2.40 meter dan tinggi 2.55 meter.
Nomor senam selanjutnya adalah palang sejajar. Nomor senam ini hanya
dipertandingkan untuk nomor pria saja dan dimaksudkan untuk melatih otot-otot
lengan yaitu menarik dan menekan. Gerakan yang dilakukan pada senama palang
sejajar adalah rangkaina gerakan ayunan, keseimbangan dan melayang di udara. Pada
perkembangannya kemudian dikerjakan juga latihan-latihan ayunan. Selain tenaga,
dibutuhkan juga keterampilan dan keuletan yang lebih dari seorang atlet. Selain itu,
pada umumnya pesenam yang memiliki bahu yang lentuk merupakan pesenam yang
baik pada alat ini. Bentuk latihan yang penting adalah bentuk latihan seperti ayunan
dari posisi gantung melalui salto ke posisi tekan. Ukuran untuk palang sejajar ialah
panjang 3.50 meter, jarak 0.48 s/d 0.52 meter dan tinggi 1.75 meter.
Palang bertingkat atau dalam bahasa Inggrisnya adalah uneven bars merupakan
salah satu nomor senam yang hanya dipertandingkan pada nomor putri. Palang
bertingkat ini khusus untuk pesenam wanita karena ditujukan untuk membedakannya
dengan palang sejajar, walaupun sebenarnya masih sejajar pula hanya saja memiliki
ketinggian yang berbeda. Memang pada awalnya wanita menggunakan alat yang sama
seperti pria sampai pada saat menjelang perang dunia ke II.
Gerakan yang dilakukan pada palang bertingkat ini meliputi ayunan dan gerakan
pergantian di bagian atas, bawah dan di antara dua palang dengan gerakan naik dan
turun. Untuk ukuran dari palang bertingkat sendiri yang ada di atas 2.30 meter dan
yang lainnya 1.50 meter dari lantai. Ukuran alatnya adalah dengan panjang 2.40 meter,
tinggi palang bawah 1.50 meter dan tinggi palang atas 2.30 meter.
Balok keseimbangan disebut juga balance beam dan hanya dipertandingkan pada
nomor putri saja. Awalnya peralatan berupa balok keseimbangan ini hanya digunakan
untuk keseimbangan, namun saat ini sebagian besar keterampilan pada senam lantai
menggunakan alat senam tersebut. Gerakan dari senam nomor ballance beam ini
terdiri atas memutar, meliuk, keseimbangan, latihan-latihan sambil duduk dan
telungkup, langkah lompat, pembalikan, kesemuanya dalam pola berirama. Balok dari
balance beam berukuran panjang 5 meter, lebar 10 cm tebal balok 16 cm dan dipasang
pada kaki dengan ketinggian 1.20 meter.
Sumber : https://gurupenjaskes.com