Anda di halaman 1dari 6

Senam Lantai

1. Pengertian Senam Lantai


Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah satu bagian dari rumpun senam.
Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan
matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut dengan senam bebas, sebab pada
waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan alat.

2. Sejarah Senam Lantai


Entah sejak kapan manusia mengenal bentuk-bentuk latihan senam lantai atau latihan gymnastik
tanpa alat. Namun menurut beberapa catatan sejarah, khususnya di Eropa, sejak zaman Yunani
Klasik, olahraga gymnastik (termasuk senam lantai) telah ada dan digunakan untuk latihan
semua kalangan atlet dari berbagai disiplin dan bahkan dijadikan juga sebagai metode latihan
militer.

Buku tentang metodologi gymnastic pertamakalinya ditulis oleh Archange Tuccaro (1536-1616)
yang berjudul “Arial Jumps”. Buku tersebut memuat beragam metode latihan gymnastik yang
diadaptasi dari berbagai jenis gerakan akrobatik.
Buku tersebut sangat berpengaruh dalam dunia gymnastik terutama di eropa pada waktu itu
sehingga gymnastik saat ini banyak mendapatkan warisan gagasan sehingga bisa dilihat bahwa
lebih dari 50% dari gerakan senam lantai (artistic gymnastics) merupakan gerakan akrobatik.

Sebelum olimpiade pertama, olahraga senam lantai ini telah berkembang baik di Eropa dan
Amerika khususnya di negara Jerman sejak dipelopori oleh Adolf Spiess (1810-1858) dan
Justus Carl Lion (1829-1901). Bahkan, sebelum diadakannya olimpiade modern pertamakali
pada tahun 1896, FIG (Federation Internationale De Gymnastique) telah dibentuk pada tahun
1881.

Mula-mula kompetisi ini tidak diberlakukan untuk perempuan, namun sejak tahun 1928
akhirnya perempuan bisa mengikuti kompetisi ini. Enam tahun kemudian, yakni pada tahun
1934, cabang olah raga ini mulai dikembangkan dengan baik dengan peraturan yang berbeda
dan terbentuklah WAG (women’s artistic gymnastics) dan MAG (men’s artistic gymnastics).
Dan justru setelah itu kemudian olah raga senam lantai didomiasi oleh perempuan.

FIG (Federation Internationale De Gymnastique) merupakan induk organisasi senam artistik


internasional termasuk didalamnya cabang senam lantai. FIG bertugas menyusun segala
petunjuk peraturan, penilaian dan regulasi untuk semua aspek kompetisi senam internasional.

Sementara itu dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional.
Di Indonesia, PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) merupakan induk organisasi senam lantai
nasional. PERSANI bertugas untuk membina atlet senam Indonesia untuk diikutkan dalam
kompetisi nasional, Sea games, Asian Games, Olimpiade dan kompetisi senam internasional.
3. Gerakan Dasar Senam Lantai
Senam lantai memiliki gerakan dasar yang harus dilakukan sebagai menu latihan setiap hari.
Gerakan dasar senam lantai bertujuan untuk melatih keseimbangan, kelenturan dan kekuatan
karena ketiga hal ini merupakan modal atlet untuk mengembangkan ketrampilan tubuhnya.
Berikut ini merupakan gerakan dasar pada latihan senam lantai:

1. Peregangan
Peregangan merupakan aktivitas meregangkan seluruh bagian tubuh mulai dari kepala hingga
ujung kaki.
Contoh gerakan peregangan ini adalah memutar kepala ke arah kiri dan kanan, memutar bahu
kiri-kanan ke arah depan dan belakang, memutar tulang dada ke arah kiri dan kanan, memutar
tulang pinggul ke arah kiri dan kanan, memutar sendi tulang selangkangan kiri dan kanan ke
arah depan dan belakang, memutar pergelangan kaki kiri dan kanan ke arah kiri dan kanan, dan
masih banyak berbagai jenis gerakan tubuh yang bertujuan untuk meregangkan otot dan
persendian.
Gerakan ini dilakukan sebagai pegantar untuk melakukan latihan pelenturan.

2. Pelenturan
Pelenturan dilakukan dengan tujuan untuk membuat gestur tubuh bisa menampilkan performa
estetis dengan menonjolkan lengkung tubuh pada gerakan-gerakan tertentu misalnya dalam
mengakhiri gerakan salto dalam kompetisi.
Tak hanya itu, tubuh yang lentur memungkinkan untuk melakukan berbagai gerakan ekstrim
tanpa khawatir akan cidera.
Tubuh yang lentur juga menandakan keluasan dimensi gerak. Oleh karena itu ada beberapa titik
tubuh yang wajib dilakukan dengan beberapa jenis latihan seperti split samping, split depan,
cium lutut, cium lantai pada posisi cium lutut, dan kayang arah belakang, samping kiri dan
samping kanan.

3. Keseimbangan
Keseimbangan juga merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh atlet senam
lantai karena tanpa keseimbangan yang baik maka mustahil baginya untuk melakukan gerakan-
gerakan sulit.
Beberapa cara untuk melatih keseimbangan adalah, misalnya dengan berdiri dengan satu kaki
(kiri/kanan).
Pada posisi ini, salah satu kaki menjadi tumpuan dan kaki satunya diangkat hingga posisi lurus
mengarah kedepan, belakang, samping kiri dan kanan.
Setelah latihan ini berhasil dilakukan, tingkat kesulitannya ditambah, yakni pada posisi tersebut-
misalnya kaki kiri menjadi tumpuan dan kaki kanan diangkat lurus ke depan-kaki kiri kemudian
ditekuk dan diturunkan perlahan hingga posisi jongkok tanpa merubah posisi tubuh (yang tegap
lurus) dan kaki (yang terlentang lurus ke depan) lalu kemudian diangkat perlahan hingga posisi
semula.

4. Kekuatan
Tiga latihan yang telah disebutkan diatas sebetulnya merupakan salah satu cara untuk melatih
kekuatan tubuh terutama pada latihan pelenturan dan keseimbangan karena untuk melakukan
hal tersebut tubuh mengeluarkan energi yang sangat besar.

Selain itu, latihan kekuatan bisa dilakukan dengan cara mudah seperti misalnya dengan berlari,
berenang, bersepeda, push-up, back-up, sit-up dan lain sebagainya.

Latihan kekuatan ini juga bisa dilakukan dengan cara melakukan gerakan-gerakan senam lantai
secara berulang dan terus menerus, misalnya dengan mengambil bentuk salto yang dilakukan
berulang kali.

4. Gerakan Senam Lantai


1. Handstand
Handstand cukup mudah dilakukan jika tubuh telah memiliki tiga syarat ini, yakni kekuatan otot
lengan, kekuatan otot perut, dan keseimbangan.
Handstand dapat dilakukan dengan berbagai macam awalan, yakni awalan berdiri, awalan
berjalan, awalan berlari, atau awalan ekstrim yang dilakukan langsung setelah melakukan
gerakan roll baik depan atau belakang.
Namun pada bagian ini akan dijelaskan gerakan handstand yang dilakukan dengan cara
sederhana, yakni awalan berdiri:
 Posisikan badan dalam posisi berdiri-siap.
 Bungkukkan tubuh hingga kedua telapak tangan menyentuh lantai, jarak telapak tangan
dengan telapak kaki tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Jika dilihat, maka posisi
yang tepat adalah getur tubuh membentuk segitiga dengan posisi pantat di atas.
 Lontarkan kaki ke depan, lalu tarik kedua kaki ke arah atas dan hentikan gerakan setelah
kedua kaki tepat berada di atas. Tahan hingga beberapa hitungan, misalnya 10 detik, 15
detik, 20 detik dan seterusnya.
Bagi pemula, awalan tersebut tentu sulit karena belum terbiasa, oleh karena itu perlu
membutuhkan bantuan, misalnya menggunakan partner untuk menahan kaki agar tidak
kebablasan saat dilontarkan, atau menggunakan tembok untuk menahan kaki yang berada di atas
agar tidak jatuh.

2. Headstand
Berbeda dengan handstand, gerakan headstand ini ada dua jenis, yakni headstand total (berdiri
dengan tumpuan kepala saja), dan headstand sederhana (berdiri dengan menggunakan tumpuan
kepala dan kedua telapak tangan).
Pada bagian ini akan dijelaskan gerakan dari headstand sederhana, yakni yang menggunakan
tumpuan kepala yang dibantu dengan kedua tangan sebagai penyeimbang, berikut
penjelasannya:
 Buat posisi tubuh seperti push-up, yakni kedua tangan diletakkan di samping dada.
 Tarik maju kedua telapak kaki sehingga pantat akan terangkat ke atas, kedua tangan
tetap berada di posisinya.
 Dalam posisi tersebut, otomatis posisi badan hingga kepala akan terangkat namun
merunduk ke bawah, seperti orang sujud.
 Tempelkan kepala bagian depan (bukan dahi, melainkan ubun-ubun) ke lantai. Jika
diperhatikan maka posisi kedua telapak tangan dan kepala yang menyentuh lantai akan
membentuk sudut segitiga sama kaki.
 Setelah itu, angkat kedua kaki hingga ke atas dan sebisa mungkin tegak lurus untuk
memperoleh keseimbangan sempurna dan tak terlalu menghabiskan energi.

3. Lompat Harimau
Lompat harimau bisa dilakukan dengan syarat atlet sudah bisa melakukan roll depan.
Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, lompat harimau adalah gerakan berlari
dan melompat kedepan, seperti harimau menerkam, namun diakhiri dengan pendaratan dengan
cara roll depan.
Berikut penjelasannya:
 Posisi tubuh siap adalah berdiri dan ambil ancang-ancang untuk berlari.
 Setelah mulai berlari, tentukan saat yang tepat untuk melompat sesuai pada tempat yang
direncanakan. Buatlah lompatan setinggi dan sejauh mungkin.
 Pendaratan dilakukan dengan kedua telapak tangan sebagai tumpuan pertama dan
langsung disusul dengan menjatuhkan leher belakang, punggung dalam gerakan roll
depan.
 Setelah melakukan roll depan, akhiri gerakan ini dengan sikap berdiri (langsung berdiri
setelah roll depan).

4. Salto
Gerakan salto ada dua macam, yakni salto depan dan belakang dengan atau tanpa bantuan
tangan.
Dasar gerakan salto ini ada dua, pada salto belakang atlet sudah harus menguasai teknik kayang,
sementara pada salto depan atlet sudah bisa menguasai lompat harimau.
Jika atlet sudah mengusasai dua teknik tersebut, langkah selanjutnya dalam melakukan salto
hanyalah soal keberanian.
 salto depan bisa dimulai dengan awalan lari, lalu melompat seperti gaya lompat harimau,
namun ketika telapak tangan mulai menapak lantai segera otot perut dan kaki
melentingkan tubuh ke arah depan. Bila hal ini dilakukan terus tanpa terpotong, ada
momen ketika atlet tak lagi membutuhkan tangan untuk tumbuan jatuh, melainkan
langsung menggunakan kaki.
 salto belakang dilakukan dengan menolakkan tubuh ke arah belakang dengan
menggunakan teknik dasar kayang. Namun adakalanya atlet malah kesulitan dan lebih
mudah untuk melakukan salto belakang tanpa menggunakan tumpuan tangan sehingga ia
hanya perlu melenting kebelakang, memutarkan tubuh sekali ketika melayang diudara,
dan mendarat.

5. Unsur-Unsur Gerakan Senam Lantai


Terdapat 6 unsur gerakan senam lantai yang akan kami jelaskan dibawah ini, yaitu:
1. Unsur Keindahan
Keindahan dimunculkan dengan membuat variasi-variasi gerak yang dipinjam dari disiplin tari
dan akrobat seperti misalnya gestur-gestur dalam tari balet dan gerakan-gerakan kecil yang
mengandung unsur tari.

2. Unsur Kekuatan
Kekuatan tentu saja menjadi unsur penting dalam senam lantai karena gerakan-gerakan ekstrim
hanya bisa dilakukan jika atlet mau melebarkan jangkauan energi tubuhnya melalui latihan-
latihan dasar senam lantai.

3. Unsur Keberanian
Senam lantai dan senam artistik lainnya membutuhkan keberanian tersendiri karena dalam olah
raga ini sang atlet dituntut untuk mengalahkan rasa takutnya sendiri sehingga ia berani
melakukan gerakan ekstrim dan tetap menjaga keseimbangan, keluwesan dan keindahan gerak.

4. Unsur Kelenturan
Tubuh yang lentur memiliki flesibilitas tinggi untuk melakukan berbagai jenis gerakan sulit
seperti kayang, salto, meroda, roll dan sebagainya. Kelenturan juga sangat penting untuk
menciptakan gerakan-gerakan estetis.

5. Unsur Keluwesan
Keluwesan gerak saat melakukan performativitas tubuh menandakan ketekunan dan kedalaman
latihan yang telah ditempuh oleh atlet.

Dalam sekali penampilan, barangkali sang atlet telah melakukan gerakan itu berulangkali agar
ketika melakukannya ia tak lagi canggung dan bingung.

6. Unsur Keseimbangan
Tanpa keseimbangan yang baik, rasanya mustahil bagi atlet untuk bisa melakukan performa
terbaiknya. Bisa-bisa ia telah jatuh duluan sebelum melompat.

6. Peraturan Senam Lantai


Dalam senam lantai, peraturannya sangat sederhana, yakni atlet tidak boleh keluar arena
sebelum penampilannya selesai.
Dengan kata lain, seluruh performanya hanya dilakukan dalam arena sesuai dengan batasnya.
Jika ada bagian tubuh atlet, misalnya kaki, sedikit saja keluar arena maka juri akan mengangkat
bendera dan nilai dari atlet tersebut akan berkurang.
Selain itu, nilai juga akan dikurangi jika atlet gagal melakukan gerakan tertentu dalam
koreografi geraknya.
Tak hanya itu, bahkan jika atlet sedikit saja mengalami ketidakseimbangan, misalnya sedikit
oleng setelah melakukan rangkaian flip, maka nilainya juga akan dikurangi.
Dari semua aspek gerak yang dihadirkan atlet senam lantai dalam kompetisi, nantinya juri akan
memberi nilai. Atlet yang memperoleh nilai tertinggi berhak mendapatkan gelar juara.
7. Alat Senam Lantai
Senam lantai merupakan salah satu nomor dalam senam artistik yang tak membutuhkan alat.
Satu-satunya yang bisa dibilang sebagai alat senam lantai adalah matras yang dipasang di
sekeliling arena yang fungsinya hanya untuk berjaga-jaga jikalau atlet kebablasan dan jatuh
diluar arena.
Akan tetapi, dalam latihan sehari-hari, matras diperlukan bagi atlet yang belum menguasai
teknik tertentu. Fungsinya hanya sebatas sebagai pengaman, bukan atribut yang dipergunakan
saat berkompetisi.
Pada tahap tertentu, atlet sudah harus meninggalkan matras untuk memperagakan gerakan yang
telah ia latih di atas matras.

Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, matras dalam senam lantai hanya
berfungsi sebagai pengaman di saat latihan, atau pengaman yang dipasang disekitar arena
bagian luar untuk berjaga-jaga jikalau atlet mengalami kecelakaan misalnya terlempar hingga
keluar arena saat melakukan gerakan akrobatik salto dengan beberapa kali flip (putaran)
diudara.

Lapangan untuk senam lantai itu sendiri merupakan arena dengan permukaan datar yang terbuat
dari kayu dengan permukaan halus namun tidak licin berukuran 12x12 meter.
Matras ditempatkan di sekeliling lapangan dengan lebar 1 meter.
Matras dan lapangan ini telah didesain sedemikian rupa sehingga permukaannya rata dan
seolah-olah menjadi satu bagian dengan satu bahan.
Meski demikian, matras yang dipasang sebagai pengaman lapangan senam lantai tidak setebal
dan seempuk matras untuk latihan senam lantai.

Lalu bagaimana dengan matras yang dipergunakan untuk latihan senam lantai?
Matras yang dipergunakan ada beberapa jenis, namun kebanyakan latihan senam lantai hanya
menggunakan matras tipis dengan ketebalan sekitar 3-5 cm.
Matras yang terlalu tebal justru akan mengganggu latihan karena atlet akan sulit untuk mengatur
keseimbangan tubuhnya saat latihan diatas matras yang tebal.
Matras alami yang direkomendasikan untuk latihan senam lantai justru adalah permukaan
berpasir seperti pantai, atau taman berumput yang gembur.

Nama : Kintaro Bimasakti


Kelas : X IPS 1

Anda mungkin juga menyukai