Anda di halaman 1dari 9

OLEH:

NAMA : WIJAYA PRATAMA


KELAS : VIII A
PELAJARAN : PENJASKES

SMP NEGERI 23 TERBUKA


Pengertian Senam Lantai

Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan denga
istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasan matras atau
permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab pada waktu melakukan
gerakan atau latihannya.
Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan
bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak
memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling
mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling
baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan
bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat
diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam
dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang
sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi
karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi
musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan
rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur
lonjakan dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara
lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan
setinggi bahu.

Bentuk-Bentuk Gerakan Senam Lantai


1. Berguling ke depan (Roll Depan)
Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
2. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
3. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki
dilipat rapat pada dada.
4. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
5. Kembali berusaha bangun.

Gambar Roll Depan

Kesalahan dalam guling depan (roll depan)


a. Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh
atau terlalu dekat).
b. Tumpuan. salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan
kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping. Bahu tidak diletakkan di atas matras
saat tangan dibengkokkan.
c. Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

2. Guling ke Belakang (Back roll)


Posisi awal guling ke belakang :
1. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
2. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
3. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.

Gerakan selanjutnya adalah:


a. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
b. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala.
c. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak
d. tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
e. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.

Gambar roll belakang

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :


a. Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak.
b. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena
sikap tubuh kurang bulat.
c. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan
untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke
samping.
e. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak).

3. Berdiri Dengan tangan (HANDS STAND).


Cara melakukanya sebagai berikut:
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan,
pandangan di antara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
5. Perhatikan keseimbangan.
Gambar Handstand

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan handstand yaitu


a. Pinggang terlalu melenting,Kepala kurang menengada.
b. Siku-siku bengkok,
c. Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
d. Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat.
e. Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan dan lutut diobengkokkan).
f. Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan kepala kurang
menengadah.
g. Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
h. Kurang usaha mempertahankan sikaph an ds t an d untuk beberapa saat, sehingga cepat
roboh.
i. Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk
mengguling ke depan).

4. Berdiri dengan Kepala (Headstand)


Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh
kedua tangan.
1. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan
membentuk segitiga sama sisi.
2. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak
mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
3. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Gambar Headstand

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan headstand yaitu:


a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
f. Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.

5. Kayang
Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang membusur bertumpu pada kedua
tangan dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang akan mudah dilakukan apabila :
a. Memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
b. Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian panggul.
c. Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.
Sikap kayang dapat dilakukan dengan:
1) Sikap awal
a. berdiri tegak.
b. kedua tangan disamping kaki.
2) Gerakan
a. Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan kebelakang, kepala tengadah dan badan
melenting kebelakang.
b. Tahan dan usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak pada matras/lantai.
Gambar kayang

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang yaitu :


a. Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh.
b. Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu.
c. Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang lemas/lentuknya bagian
punggung dan kekakuan pada otot perut.
d. Sikap kepala yang terlalu menengadah.
e. Kurang keseimbangan.

6. Loncat Harimau (Tiger Sprong)


Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke
depan. Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan
pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir
jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
2. Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat ke depan atas dengan
tolakan dua kaki, saat melayang kedua lengan lurus ke depan.
3. Pada saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk ke dada antara kedua tangan,
sehingga bahu dan tengkuk menyentuh matras, lipat kedua kaki, selanjutnya mengguling
ke depan dengan tangan lurus.
Gambar gerakan loncat harimau

7.Meroda (Ratslag)
Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk empat hitungan, tangan dan kaki
berputar seperti baling-baling. Meroda merupakan salah satu unsure gerakan senam lantai (floor
exercise), dimana terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu
dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang.
Cara melakukan latihan
1. Lakukan latihan hand stand dengan baik dan sempurna.
2. Setelah Latihan hand stand, pindahkan berat badan ke kaki kanan bila meroda ke kanan
atau kaki kiri bila meroda ke kiri.
3. Berurutan kaki kiri atau kanan menumpu kembali gerakan hand stand dan seterusnya.

Gerakan meroda atau ratslag


Dimulai dengan berdiri, kedua tangan direntangkan ke atas, telapak tangan menghadap ke atas
depan, kepala tegak, kedua kaki dirapatkan. Tendangkan kaki lurus ke samping dan gerakanlah
ke arah matras atau lantai, lengkungkan pinggul dan lutut kiri sambil letakkan tangan kiri pada
matras yang diikuti tangan kanan.Angkatlah kaki kanan ke atas dengan hentakkan kaki kiri pada
matras untuk bisa membuat sikap kangkang di atas kepala. Kembalikan dengan mendaratkan
kaki kanan, kemudian kaki kiri dan sebaliknya hentakkan tangan anda agar bisa kembali tegak.
Gambar Meroda

Hal yang harus diperhatikan


a. Saat melakukan meroda, kedua tangan dibuka lebar sama dengan lebar kaki.
b. Jalannya kaki dan tangan berurutan secara teratur ke arah samping kanan.

Anda mungkin juga menyukai