Anda di halaman 1dari 21

Senam Artistik, Pengertian, Sejarah, Perkembangan,

Peralatan, Nomor Pertandingan, Artistic Gymnastics.


Posted by berbagaireviews.com on 11 Juli 2018

Pengertian Senam Artistik.

Istilah senam pada awalnya diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Istilah senam sendiri berasal
dari kata Gymnastics, di mana Gymnas memiliki arti telanjang. Istilah ini digunakan karena pada
waktu itu orang-orang berlatih senam tanpa menggunakan pakaian. Pada zaman yunani kuno
Gymnastics dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa
Zeus.

Untuk pengertian Senam dan sejarah senam, silahkan


click http://www.berbagaireviews.com/2018/07/senam-lengkap-pengertian-sejarah-jenis.html

Senam artistik adalah salah satu disiplin olahraga senam, dan merupakan cabang sangat populer
pada Olimpiade.

Senam artistik sendiri dibagi atau dibedakan menjadi dua yaitu senam artistik putra dan senam artistik
putri. Nomor alat yang dipertandingkan tidak sepenuhnya sama antara putra dan putri. Untuk artistik
putri alat yang dipertandingkan ada 4 yaitu lantai (floor exercise), meja lompat (vaulting), palang
bertingkat (uneven bars) dan balok keseimbangan (balance beam). Sedangkan untuk artistik putra
ada 6 alat yaitu lantai (floor), meja lompat (vaulting), gelang-gelang (stil rings), kuda pelana (pomel
horse) , palang sejajar (parallel bars) dan palang tunggal (horizontal bar).

Pada hari pertandingan seorang pesenam melakukan sebuah rangkaian gerakan singkat (bervariasi
mulai dari 30 sampai dengan 90 detik) untuk setiap alat yang berebda, sementara untuk meja lompat
membutuhkan waktu yang lebih singkat. Senam artistik berada di bawah naungan Fédération
Internationale de Gymnastique (disingkat FIG) yang menyusun manual penilaian dan regulasi untuk
semua aspek dari kompetisi elite internasional. Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh
masing-masing federasi nasional, British Amateur Gymnastics Association (disingkat BAGA) di
Britania Raya, USA Gymnastics (disingkat USAG) di Amerika Serikat, dan Persani di Indonesia.

Sejarah Senam Artistik.

Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad
Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang
harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad ke-19, peraturan-peraturan dalam senam
mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal Olimpiade modern, senam dianggap
sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.

Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport (Bannes and Company, New York, 1960),
senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat
membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti pergelangan tangan, punggung, lengan, dan
sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga unsur-unsur jungkir balik, lompatan,
memanjat dan keseimbangan.

Definisi senam menurut Drs. Imam Hidayat dalam buku Penuntun Pelajaran Praktik Senam (STO
Bandung, Maret 1970), "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara
sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis."

Olahraga senam terdiri dari bermacam-macam nomor: senam kuno, senam sekolah, senam alat,
senam korektif, senam irama, turnen, dan senam artistik. Senam dari tahun ke tahun mengalami
penyempurnaan dan semakin berkembang. Nomor senam yang dulunya tidak untuk dipertandingkan,
sejak akhir abad ke-19 mulai dipertandingkan, dan dibentuklah wadah senam internasional, dengan
nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :

 Senam artistik (artistic gymnastics)


 Senam ritmik (modern rhytmic)

Perkembangan Senam Artistik di Indonesia.

Senam artistik mulai dikenal di Indonesia pada saat menjelang Pesta Olahraga Negara-Negara
Berkembang I (GANEFO) di Jakarta pada tahun 1963. Di GANEFO I, senam artistik merupakan salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga perlu dibentuk suatu organisasi untuk
menyiapkan para pesenam. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama
PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) atas prakarsa tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang
menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya berasal dari tokoh-
tokoh dari daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Persani kemudian
membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan pertama
kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan internasional. Kegiatan
selanjutnya Persani adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan
dalam Ganefo Asia. Pelatih-pelatih senam dari RRC didatangkan untuk mempersiapkan atlet-atlet
Indonesia, sehingga Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Perkembangan
latihan dengan pelatih dari RRC harus berhenti sementara karena kepulangan pelatih-pelatih dari
RRC setelah meletusnya Gerakan 30 September.

Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk mengikuti sekolah khusus pelatih senam
artistik selama 26 bulan sebagai upaya mengejar ketinggalan Indonesia dalam cabang olahraga
senam. Titik tolak kedua perkembangan olahraga senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang
olahraga senam artistik untuk pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di
Surabaya, dan seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

Peralatan Senam Artistik.


Meja lompat adalah alat yang digunakan untuk pertandingan senam artistik. Tidak seperti cabang
perlombaan lainnya, meja lompat dipertandingkan baik untuk kompetisi putra maupun putri, dengan
sedikit perbedaan di antara keduanya. Pesenam akan melakukan lari cepat di jalur yang disediakan,
dengan panjang maksimal 25 meter, sebelum melompat ke spring board. Dengan memanfaatkan
tolakan dari spring board, pesenam mengarahkan tangannya ke meja lompat. Posisi tubuh dijaga
sementara melakukan tolakan (blok dari meja lompat hanya memanfaatkan pergerakan bahu) dengan
alat meja lompat. Pesenam kemudian melakukan rotasi tubuhnya sendiri kemudian melakukan
pendaratan dengan posisi tubuh tegap di sisi lain dari meja lompat. Dalam ajang pertandingan senam
tingkat dunia, beberapa elemen putar (twist) dan gerakan akrobatik lainnya boleh dilakukan sebelum
pendaratan. Kesuksesan dari pertandingan di alat ini bergantung pada kecepatan sewaktu berlari,
jauhnya lompatan yang dihasilkan, dan besarnya tenaga tolakan yang berhasil dihasilkan dari
kekuatan kaki dan tangan, kesadaran kinastetik di udara, kecepatan dari rotasi dalam hal untuk
membuat sebuah gerakan yang lebih sulit dan rumit

Pada tahun 2001 kuda-kuda lompat digantikan oleh meja lompat, kadang-kadang dikenal sebagai
meja atau lidah, dikarenakan bentuknya yang seperti lidah. Peralatan baru ini lebih stabil, lebat, dan
panjang daripada kuda-kuda lompat - diperkirakan 1 m lebih panjang dan 1 m lebih lebar, memberikan
pesenam tempat untuk melakukan tolakan yang lebih besar, dan demikian pula lebih aman daripada
kuda-kuda lompat. Pesenam yang lebih muda tidak menggunakan meja lompat. Pesenam muda
melakukan lompatan menggunakan semacam tikar yang terdiri dari sebuah kota berisi spon dengan
pelicin di luarnya.
Nomor Pertandingan Senam Artistik Putra.

Senam artistik lantai putra.

Pesenam putra melakukan rangkaian gerakan pada sebuah permukaan dengan ukuran 12 m x 12 m.
Sejumlah rangkaian tumbling passes dipertunjukkan untuk mendemonstrasikan fleksibilitas,
kekuatan, dan keseimbangan. Pesenam juga harus mempertontonkan keterampilan dalam hal
kekuatan, termasuk gerakan memutar, keseimbangan, dan gerakan handstand. Senam lantai
umumnya mempunyai 4 rangkain passes dengan total waktu berkisar antara 60-70 detik dan tanpa
musik, tidak seperti pada senam lantai putri. Peraturan yang berlaku meminta untuk setiap pesenam
menyentuh setiap sudut paling tidak satu kali selama rangkaian gerakannya.

Senam artistik kuda - kuda pelana putra.


Rangkaian rutin dari pertandingan kuda-kuda pelana pada umumnya terdiri dari gerakan
menggunakan satu kaki maupun dua kaki. Keterampilan dengan menggunakan satu kaki umumnya
ditemukan pada gerakan gunting, sebuah elemen gerakan yang umum dilakukan di kuda-kuda
pelana. Gerakan dengan dua kaki, merupakan gerakan pokok dari nomor ini. Pesenam berayun
dengan kedua kaki dalam gerakan memutar (baik searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam
tergantung keinginan) dan mempertontonkan sejumlah keterampilan di semua bagian alat. Untuk
membuat rangkaian gerakan lebih menantang, pesenam biasanya akan memasukkan variasi dari
keterampilan memutar yang biasa dengan memutar (moores dan spindles) atau dengan membuka
kaki mereka (flares). Rangkaian rutin berakhir ketika pesenam melakukan dismount, baik dengan
mengayunkan badannya melewati kuda-kuda pelana atau mendarat setelah gerakan handstand.

Senam artistik gelang - gelang putra.

Gelang-gelang diperdebatkan sebagai nomor yang paling menuntut kekuatan fisik. Gelang biasanya
tergantung pada kawat kabel setinggi 5,8 meter dari permukaan lantai dan disesuaikan dengan
ketinggian sehingga pesenam mempunyai ruang untuk bergantung dengan bebas dan berayun.
Pesenam harus mempertontonkan sebuah rutin yang mempertunjukkan keseimbangan, kekuatan,
tenaga, dan gerakan dinamis dengan menghindari gerakan berayun. Pesenam diwajibkan untuk
melakukan paling tidak sebuah gerakan statis yang membutuhkan kekuatan, tetapi beberapa
pesenam melakukan dua atau tiga. Sebuah rutin harus diawali dengan mount yang impresif, dan dan
ditutup dengan dismount yang impresif.

Senam artistik palang sejajar.

Pesenam putra tampil di dua buah paling yang sedikit lebih lebar dari lebar bahu dan biasanya
mempunyai tinggi 1.75 m sementara melakukan sejumlah seri ayunan, keseimbangan, gerakan
pelepasan dari alat (release) yang membutuhkan kekuatan dan keseimbangan yang baik.

Senam palang tunggal putra.


Sebuah palang baja tebal dengan diameter 2,4 cm dengan tinggi 2,5 m dari permukaan merupakan
alat yang harus digunakan oleh pesenam melalukan gerakan, keahlian release, gerakan berputar
(twist), dan perubahan arah. Dengan menggunakan semua momentum dari dari rangkaian gerakan,
dan tinggi yang cukup untuk menghasilkan pendaratan (dismount) yang spektakuler. Grip dari kulit
biasanya digunakan untuk membantu pegangan di palang. Seperti juga pada pesenam putri, pesenam
putra juga dinilai untuk seluruh nomor mereka, pelaksanaan, tingkat kesulitan, dan keseluruhan
penampilan keterampilan.

Nomor Pertandingan Senam Artistik Putri.

Senam Lantai Artistik (Floor Exercise).


Pada senam artistik putri juga terdapat senam lantai seperti dalam nomor senam artistik pria. Senam
lantai ini adalah nomor pertama dalam pertandingan senam berdasarkan pertimbangan
penyelenggara. Selain itu, senam lantai ada di nomor pertama agar memberi kesempatan bagi para
pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan sebelum melakukan gerakan-gerakan senam yang
lainnya, karena gerakan dari senam lantai sendiri tidak terlalu memerlukan tenaga otot yang besar
dan luar biasa. Sedangkan nomor senam yang lainnya memerlukan tenaga otot yang lebih kuat dan
besar. Senam lantai memang sangat terkenal terutama bagi penyelenggaraan senam secara massal
yang dapat diikuti oleh ribuan peserta agar dapat melakukan senam secara bersama-sama.

Selain dipertandingkan pada beberapa ajang besar, senam lantai juga diajarkan di banyak sekolah
dari berbagai tingkat. Gerakan dasar dari senam lantai sendiri terdiri dari meroda, roll depan, roll
belakang, lompat harimau dan sebagainya. Jika senam lantai ini dilakukan secara bersama-sama
dengan banyak orang maka gerakan dari senam lantai itu sendiri akan terlihat seragam dan
membentuk formasi yang menarik, indah dan mengesankan. Untuk senam lantai nomor putri maka
ukuran dari lantai pertandingan adalah 12 m2 di dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet
kenyal setebal 0,045 meter. Berbeda dengan putra yang tampil dalam durasi 70 detik, pada nomor
putri senam lantai akan ditampilkan dengan diiringi music selama 90 detik.

Palang Bertingkat (Uneven Bars).

Salah satu nomor senam yang hanya dipertandingkan pada nomor putri adalah palang bertingkat atau
dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan uneven bars. Palang bertingkat ini sebenarnya hampir sama
dengan palang sejajar yang ada di nomor pria, walaupun sebenarnya masih sejajar pula hanya saja
memiliki ketinggian yang berbeda. Memang pada awalnya wanita hanya menggunakan alat yang
sama seperti pria hingga sampai pada saat menjelang perang dunia ke II.

Untuk ukuran dari palang bertingkat sendiri adalah yang berada di atas 2.30 meter dan yang lainnya
1.50 meter dari lantai. Ukuran alatnya adalah memiliki panjang 2.40 meter, tinggi palang bawah 1.50
meter dan tinggi palang atas 2.30 meter.
Balok Keseimbangan (Balance Beam).

Nomor senam yang lain adalah balance beam atau balok keseimbangan, olahraga ini hanya
dipertandingkan pada nomor putri saja. Pada awalnya senam balok keseimbangan ini hanya untuk
keseimbangan para pesenamnya saja, namun sekarang sejumlah besar keterampilan senam lantai
dikerjakan pada alat tersebut. Senam nomor balok keseimbangan ini terdiri atas beberapa gerakan
yaitu memutar, meliuk, keseimbangan, latihan sambil duduk dan telungkup, langkah lompat,
pembalikan, kesemuanya dalam pola yang berirama. Balok dari balance beam berukuran panjang 5
meter, lebar 10 cm tebal balok 16 cm dan dipasang pada kaki dengan ketinggian 1.20 meter.

Baca : Olahraga Air Sejarah Teknik dan Peraturannya – Macam-macam Latihan Keseimbangan
Tubuh – Macam-macam Latihan Kecepatan – Teknik Dasar Gerakan untuk Pemanasan Sebelum
Olahraga – Macam-macam Pemanasan Sebelum Olahraga – Fungsi Melakukan Pemanasan dalam
Latihan Senam Aerobik

Kuda - Kuda Lompat (Horse Vault).


Kuda-kuda disini dilapisi kulit seperti alat kuda berpelana seperti pada nomor pria, namun tanpa
menggunakan pelana. Baik pria maupun wanita dalam nomor kuda-kuda lompat ini tidak boleh
mengambil ancang-ancang yang jauhnya lebih dari 25 meter. Lepas landas kedua kaki dari papan
pegas berukuran 1.20 x 0.60 meter. Ukuran alat untuk putri adalah dengan panjang 1.60 meter dan
tinggi 1.20 meter.

Manfaat Senam Artistik.

Manfaat dari senam tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Meningkatkan fungsi jantung – Gerakan senam yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang akan
membuat jantung Anda bekerja dengan lebih cepat. Bila Anda melakukan senam selama 20 menit,
berarti Anda telah memulai langkah sehat untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Menurunkan berat badan.

Berolahraga memang dikenal sebagai cara ampuh untuk menurunkan berat badan selain mengatur
pola makan. Jadi berolahraga dapat menjadi alternatif lain selain menjalankan program diet sehat
seperti membatasi jumlah kalori yang masuk kedalam tubuh. Supaya tubuh dapat lebih cepat dalam
membakar lemak, sebaiknya pilihlah jenis olahraga yang banyak menggerakan anggota badan seperti
halnya jogging dan juga senam.

Meningkatkan fungsi kognitif

Pada kenyataannya, senam adalah salah satu dari sekian banyak jenis olahraga yang dapat
membantu pemerataan oksigen di dalam tubuh. Apabila oksigen yang masuk ke otak merata dengan
baik, maka fungsi otak kita akan meningkat dan secara tidak langsung fungsi kognitif pun akan ikut
mengalami peningkatkan. Olahraga pun juga dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat otak
kita.

Mengurangi stres dan meningkatkan mood

Banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan terkadang mampu membuat seseorang menjadi
stress, terlebih lagi jika dikejar deadline. Bila tekanan sedikit demi sedikit datang dan sudah melanda,
maka tentu saja akan mempengaruhi mood dan tingkat kreativitas seseorang akan mengalami
penurunan. Hal ini dikarenakan hormon endorfin dalam tubuh yang bekerja untuk membuat seseorang
merasa lebih senang mulai berkurang sedikit demi sedikit. Untuk itu, diperlukanlah suatu aktivitas
yang mampu meningkatkan hormon tersebut. Salah satu aktivitas yang mampu meningkatkan jumlah
hormon endorfin adalah senam. Bila dilakukan secara teratur, maka kondisi stres yang dialami
seseorang akan berkurang yang pada akhirnya mood Anda pun akan kembali meningkat dan
kreativitas dalam bekerja pun juga akan ikut meningkat.
SENAM ARTISTIK
Sejarah Singkat Senam
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani
kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan
tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan
dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu
demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960,
senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat
membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain
sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat
dan keseimbangan.
Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung,
Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara
sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara
harmonis".
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam
korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun
ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk
dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam
internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics).
2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta
pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan,
untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini
dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa
dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga
senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-
atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-
atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh
harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-
pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia
yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan.
Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang
pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk
seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
1. Pengertian Senam Artistik
Senam Artistik adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri
maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya.Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya
yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan
dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen
kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan.
Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik
yang menarik. Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO
Bandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun
secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis".

2. Jenis-jenis Senam Artistik


Senam Artistik ada 4 alat yang dipertandingkan :
a. Senam lantai / floor exercise
Senam Lantai (en:floor exercise) adalah salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya,
maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam
lantai sering juga di sebut dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat
atau menggunakan alat. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat
ditambahkan matras sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru
melakukan latihan atau rangkaian gerakan.
b. Senam Palang Bertingkat / Unniven Bars
Untuk menghindarkan penggunaan tenaga yang berlebihan bagi wanita kemudian diciptakan
latihan-latihan yang lebih estetik dan dibuat alat yang cocok dengan mengubah palang sejajar menjadi
bertingkat, yang ada di atas 2.30 m dan yang lainnya 1.50 m dari lantai..
c. Balok Titian Keseimbangan / Balance Beam
Alat tersebut khusus bagi wanita, semula hanya untuk keseimbangan namun sekarang sejumlah
besar keterampilan senam lantai dikerjakan pada alat tersebut. Rangkai terdiri atas memutar, meliuk,
keseimbangan, latihan-latihan sambil duduk dan telungkup, langkah lompat, pembalikan, kesemuanya
dalam pola berirama. Balok berukuran panjang 5 meter, lebar 10 cm tebal balok 16 cm dan dipasang pada
kaki dengan ketinggian 1.20 meter.
d. Senam Kuda Lompat-Lompat
Dilakukan baik oleh pria maupun wanita, nomor ini dianggap paling sederhana diantara semua
nomor yang dipertandingkan. Kuda-kuda dilapisi kulit seperti alat kutda berpelana, namun tanpa pelana.
Untuk pria tinggi punggu kuda-kuda 1,35 m diukur dari lantai, lompatan pria dikerjakan memanjang dari
belakang ke depan kuda-kuda sedang wanita melompat dari samping ke samping lainnya pada ketinggian
1.20 m. Baik pria maupun wanita mengambil ancang-ancang tidak lebih dari 25 meter. Lepas landas kedua
kaki dari papan pegas berukuran 1.20 x 0.60 m.

3. Metodik Senam Artistik


Peralatan Senam Artistik
Ukuran alat
a. Bentuk putera ada 6 (enam) alat :
- Floor exercise (lantai)
Ukuran 12×12 m
- Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
- Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
- Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
- Parallelbar (palang sejajar)
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
- Horizontal bar (palang tunggal)
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
b. Untuk puteri ada 4 (empat) alat :
- Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
- Uneven bars (palang bertingkat)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
- Balance beam (balok keseimbangan)
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
- Floor exercise (lantai)
Ukuran 12 x 12
4. Uraian Gerakan-gerakan Senam Artistik
a. Guling Depan (Forward Roll)
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah langkah untuk melakukan guling ke
depan adalah sebagai berikut.
a. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
c. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
d. Sentuhkan bahu ke matras.
e. Bergulinglah ke depan.
f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
b. Guling Belakang (Backward Roll)
Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut :
a. Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik ke dada.
b. Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat dada, telapak
tangan di dekat telinga.
c. Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk dejatuhkan ke
belakang kepala.
d. Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
e. Dorong lengan ke atas.
f. Jongkok dengan lengan lurus ke depan.
c. Gerakan Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk adalah sebagai berikut :
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan
badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di
antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas
kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong
badan dengan menekan matras. Lecutan ini meyebabkan badan melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap
terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
d. Sikap Kayang
Caranya adalah sikap berdiri membelakangi matras dengan kedua kaki agak dibuka dan kedua tangan
diayunkan ke belakang, ke atas secara perlahan hingga kedua telapak tangan menempel pada matras.
Kemudian secara perlahan berdiri tegak.
e. Sikap Lilin
Sikap lilin adalah tidur terlentang, dengan dilanjutkan mengangkat kedua kaki lurus ke atas (rapat)
bersama-sama. Pinggang ditopang oleh kedua tangan, sedangkan pundak teta menempel pada lantai.
5. Kompetisi/Penilaian Pertandingan Senam Artistik
1. Kejuaraan beregu (Kompetisi I)
- Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri.
- Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam) alat, puteri 4 (empat) alat.
- Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari jumlah 5 (lima) pesenam
terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan) 6
nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
Nilai maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan) 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
2. Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)
- Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta.
- Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
 untuk putera 6 (enam) alat
 untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
Nilai maksimum untuk putera = 120
Nilai maksimum untuk puteri = 80
3. Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)
- Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut.
- Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat yang boleh diikuti
oleh seorang pesenam
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
 untuk putera 6 (enam) alat
 untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-
rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat.
Nilai maksimum untuk putera maupun puteri = 20.

Pengertian dan Macam-Macam


Senam Artistik
By ABDI WIDODOOn Friday, June 01, 2018
Materi Penjasorkes Bagian Senam - Artikel kali ini membahas tentang Senam.
Meliputi: pengertian dan macam-macam.

Senam sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, karena senam berasal dari bahasa
Yunani yang memiliki arti luas “untuk menampilkan berbagai macam gerakan”. Pada
zaman dahulu, senam hanya digunakan untuk menjaga kesehatan saja. Namun, seiring
berkembangnya zaman, semakin lama senam mulai dibuat sebagai ajang kompetisi.
Pengertian Senam Artistik
Senam merupakan sebuah gerakan yang dilakukan secara teratur, ada yang
menggunakan musik dan ada juga yang tidak, serta ada yangg memakai alat dan ada
juga yang tidak. Di bawah ini merupakan pengertian senam artistik.

Senam Artistik adalah salah satu cabang olahraga dari senam yang menggunakan
gerakan – gerakan dengan dibantu oleh sebuah alat untuk memperindah suatu gerakan
dan disertai oleh sebuah musik.
Tujuan dari senam artistik adalah untuk membuat anda menjadi lebih sehat dan
sebagai ajang kompetisi olimpiade. Dalam ajang olimpiade, olahraga ini tidak hanya
dilakukan oleh wanita saja. Kaum pria banyak juga yang minat dengan senam ini.

Macam –Macam Senam Artistik

1. Senam Lantai atau Floor Exercise


Pada artikel sebelumnya, kami sudah pernah membahas dengan lengkap materi senam
lantai. Baca selengkapnya di Senam Lantai [LENGKAP]: Pengertian, Jenis, Teknik,
Manfaat, Peraturan.
2. Kuda – Kuda Pelana atau Pommel Horse

Nomor senam yang satu ini hanya khusus diakukan oleh seorang laki – laki, karena
dalam melakukannya dibutuhkan tenaga dan stamina yang besar. Kuda – kuda sendiri
memiliki tinggi punggung 1, 10 meter serta panjang 1, 60 meter dan lebar 35
centimeter.

3. Kuda – Kuda Lompat atau Horse Vault


Kuda – kuda lompat atau yang biasa disebut dengan horse vault adalah nomor senam
yang terlihat lebih mudah dilakukan dari pada nomor lainnya. Alat ini memiliki tinggi 1,
35 meter. Bisa dilakukan oleh pria maupun wanita.

4. Palang Tunggal atau Horizontal Bar

Dalam pertandingan senam artistik, hal yang paling ditunggu – tunggu oleh masyarakat
adalah atlet yang menggunakan palang tunggal. Nomor senam ini sangat menarik
perhatikan masyarakat karena dimainkan dengan indah. Alat ini memiliki panjang 2, 40
meter dan tinggi 2, 55 meter.

5. Palang Sejajar atau Parallel Bar


Nomor senam ini hanya dilakukan oleh kaum pria saja, dikarenakan senam ini
diperlukan otot lengan yang kuat. Nomor senam ini sangat bagus untuk memperbesar
lengan, karena menggunakan gerakan seperti tarikan dan menekan.

6. Gelang – Gelang atau Rings

Gelang – gelang atau yang biasa disebut dengan rings adalah salah satu alat yang
digunakan pada senam artistik dengan ukuran tinggi 2, 55 meter serta jarak 0, 50 meter

Anda mungkin juga menyukai