Anda di halaman 1dari 10

Modul

Penyuluhan / pendidikan kesehatan


Henry Wiyono S.Kep.,Ns
1. Prinsip prinsip pendidikan kesehatan
Semua petugas kesehatan telah mengakui bahwa pendidikan kesehatan itu
penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain. Akan
tetapi pada kenyataan pengakuan ini tidak di dukung dengan kenyataan.
Artinya dalam program program pelayanan kesehatan kurang melibatkan
pendidikan kesehatan. Meskipun program itu telah melibatkan pendidikan
kesehatan, tetapi kurang memberikan bobot. Argumentasi mereka adalah
karena pendidikan kesehatan itu tidak segera dan jelas memperlihatkan
hasil. Dengan kata lain, pendidikan kesehatan itu tidak segera membawa
manfaat bagi masyarakat dan mudah dilihat dan diukur. Hal ini memang
benar karena pendidkan merupakan behavior investemen jangka panjang.
Hasil invesment pendidikan kesehatan baru dapat dilihat beberapa tahun
kemudian. Dalam waktu yang pendek (immediate impact) pendidikan
kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan saja belum akan berpengaruh langsung terhadap indikator
kesehatan.
Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil
jangka menengah (intermediate impact) dari pendidikan kesehatan.
Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada peningkatan
indicator kesehatan masyarakat sebagai keluaran (outcome) pendidikan
kesehatan. Hal ini berbeda dengan program kesehatan yang lain, terutama
program pengobatan yang dapat langsung memberikan hasil (immediate
impact) terhadap penurunan kesehatan.
2. Peranan pendidikan kesehatan
Semua ahli kesehatan masyarakat dalam membicarakan status kesehatan
mengacu kepada H.L Blum dari hasil penelitiannya di Amerika Serikat,
sebagai salah satu Negara yang sudah maju. Blum menyimpulkan bahwa
lingkungan mempunyai andil yang paling besar terhadap kesehatan.
Kemudian berturut-turut disusul oleh perilaku mempunyai andil nomor
dua, pelayanan kesehatan. Bagaimana proporsi pengaruh factor factor
tersebut terhadap status kesehatan di Negara- Negara berkembang,
terutama di Indonesia belum ada penelitian belum ada penelitian. Apabila
dilakukan penelitian mungkin perilaku mempunyai kontribusi yang lebih
besar.
Selanjutnya Lewrence Green menjelaskan bahwa perilaku itu dilator
belakangi atau dipengaruhi oleh tiga factor pokok, yakni factor
predisposisi, factor yang mendukung, dan factor yang memperkuat
atau mendorong. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sebagai factor
usaha intervensi perilaku harus diarahkan pada ketiga factor pokok
tersebut. Skema dari Blum dan Green tersebut dapat dimodifikasi sebagai
berikut :

Hubungan status kesehatan Perilaku, dan Pendidikan Kesehatan


KETURUNAN

PELAYANAN KESEHATAN

Status
kes

L INGKUNGAN

PERILAKU
PREDISPOSING FAKTOR
(Pegetahuan, Sikap, Kepercayaan,
Tradisi, nilai dsb)
Komunikasi
DK

ENABLING FAKTOR
(Ketersediaan sumber/
fasilitas)
PPM, Pem. Sosial
P.O.

REINFORCING FAKTOR
(Sikap & Perilaku petugas,
Toma)
Training
P.O.

PENDIDIKAN
KESEHATAN
3. Konsep Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam
bidang kesehatan . dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan
adalah suatu pedagogik praktis atau praktik pendidikan. Oleh sebab itu
konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan
pada bidang kesehatan. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses
belajar yang berarti dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih
baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.
Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia itu sebagai makhluk
social dalam kehidupannya untuk mencapai nilai nilai hidup dalam
masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai
kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu, dan
sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut seorang individu,
kelompok atau masyarakat tidak terlepasdari kegiatan belajar.
Kegiatan atau proses belajar dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan
oleh siapa saja. Seseorang yang dikatakan belajar apabila dalam
dirinya terjadi perubahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak bisa mengerjakan menjadi dapat mengerjakan sesuatu.
Dari uraian singkat ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar itu
mempunyai cirri-ciri : belajar adalah kegiatan yang menghasilkan
perubahan pada diri individu, kelompok atau masyarakat yang
sedang belajar baik actual maupn potensial. Ciri kedua dari hasil belajar
adalah bahwa perubahan tersebut didapatkan karena kemampuan
yang baru yang berlaku untuk waktu relative lama. Ciri ketiga adalah

bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dan didasari bukan


karena kebetulan.
Bertitik tolak dari konsep pendidikan tersebut maka konsep pendidikan
kesehatan itu juga proses belajar pada individu, kelompok dan masyarakat
dari yang tidak tahu tentang nilai nilai kesehatan menjadi tahu, dari yang
tidak mampu mengatasi masalah masalah kesehatan sendiri menjadi
mampu, dan lain sebagainya. Berangkat dari konsep pendidikan kesehatan ,
pendidikan kesehatan didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan untuk
membantu mencapai kesehatan mereka secara optimal.
4. Proses pendidikan kesehatan
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa prinsip pokok pendidikan
kesehatan adalah proses belajar. Di dalam kegiatan belajar terdapat tiga
persoalan masukan (input), proses dan persoalan keluaran (out put). Persolan
masukan dalam pendidikan kesehatan adalah menyangkut sasaran belajar
atau peserta didik yaitu individu, kelompok dan masyarakat yang sedang
belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya. Persoalan proses
adalah mekanisme da interaksi terjadinya perubahan kemampuan
(perilaku)pada diri subjek belajar tersebut. Dalam proses ini terjadi proses
timbal balik antara berbagai factor antara lain : subjek belajar, pengajar
(pendidik atau fasilitator ) metode dan teknik belajar, alat bantu belajar. Dan
materi bahan ajar yang dipelajari. Sedangkan keluaran adalah hasil belajar itu
sendiri yaitu berapa kemampuan atau perubahan perilaku dari subjek belajar.
Proses kegiatan belajar tsb dapat digambarkan sbg :

Proses belajar
Input
(subjek belajar)

Proses
belajar
belajar)

output
(hasil

Beberapa ahli
pendidikan mengelompokan factor factor yang
mempengaruhi proses belajar ini ke dalam 4 kelompok besar, yakni factor
materi (bahan belajar), lingkungan, instrumental ini terdiri dari perangkat
keras (Hardware) seperti pelengkapan belajar dan alat alat peraga dan
perangkat lunak (software) seperti
fasilitator belajar, metode belajar,
organisasi dan sebagainya. Dalam pendidikan kesehatan subjek belajar ini
dapat berupa individu kelompok atau masyarakat.
5. Ruang lingkup pendidikan kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi,
antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau
aplikasinya, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
Dari dimensi sasaran pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu :
a. Penkes individual dengan sasaran individu
b. Penkes kelompok dengan sasaran kelompok
c. Penkes kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat
Dimensi tempat pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung
diberbagai tempat, dengan sendirinya sasarannya berbeda pula, misalnya
a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran
murid

b. Pendidikan kesehatan di rumah sakit, dilakukan di rumah sakit- rumah


sakit dengan sasaran pasien atau keluarga pasien atau keluarga pasien,
di Puskesmas dan sebagainya.
c. Pendidikan kesehatan di tempat tempat kerja dengan sasaran buruh
atau karyawan yang bersangkutan
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan
berdasarakan lima tingkat pencegahan (five levels of preventions) dari
(Leavel and Clark) dan sebagai berikut :
a. Promosi kesehatan (health promotions)
b. Perlindungan khusus (specific protections)
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosic and prampt
treatment)
d. Pembatasan cacat (Disability limitations)
e. Rehabilatasi (rehabilitations)
6. Sub bidang keilmuan pendidikan kesehatan
Dalam diagram diatas telah di ilustrasikan bahwa pendidikan kesehatan
sebagai usaha intervensi perilaku diarahkan pada 3 faktor pokok, yakni
factor-faktor presdiposisi, factor pendukung, dan factor pendorong. Strategi
dan pendekatan untuk ketiga factor tersebut berbeda meskipun tidak secara
eksplisit.
Dari
perbedaan
dan
pendekatan
tersebut
berakibat
dikembangkannya mata ajar mata ajar atau sub disiplin ilmu sebagai bahan
dari pendidikan kesehatan. Mata ajaran ajaran tersebut adalah :
a. Komunikasi
b. Dinamika kelompok
c. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat (PPM)
d. Pengembangan kesehatan masyarakat desa (PKDM)
e. Pemasaran social (Social marketing)
f. Pengembangan Organisasi
g. Pendidikan dan pelatihan (diklat)
h. Pengembangan media (teknologi pendidikan kesehatan )
i. Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan
j. Antropologi kesehatan
k. Sosiologi kesehatan
l. Psikologi social
7. Metode pendidikan perilaku
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau
individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut,
masyarakat, kelompok dan individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat
berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya
pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
sasaran.
Pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses , dimana proses tersebut
mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Dalam suatu proses
pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni
perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak factor. Factor factor yang
mempengaruhi suatu proses pendidikan di samping masuknya sendiri juga
metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya
dan alat-alat bantu dan alat alat peraga pendidikan.agar dicapainya suatu
hasil yang optimal , maka factor factor tersebut harus bekerja sama secara
harmonis. Hal ini berarti bahwa masukan (sasaran pendidikan ) tertentu
harus menggunakan cara tertentu pula, materi harus juga disesuaikan
dengan sasaran, demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan juga. Untuk

sasaran kelompok metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan


sasaran individual. Untuk sasaran massapun harus berbeda dengan sasaran
individual dan sebagainya.
Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual,
kelompok dan massa (public).
a. Metode pendidikan individual (perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual
ini digunakan untuk membina perilaku baru atauseseorang yang telah
mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya,
seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang
tertarik terhadap imunisasi TT karena beru saja memperoleh /
mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar
Ibu tersebut menjadi akseptor lestari atau ibu hamil tersebut segera minta
imunisasi, maka harus didekati secara perorangan. Perorangan disini
berate tidak hanya kepada ibu-ibunya yang bersangkutan, tetapi juga
kepada suami atau keluarga dari ibu tersebut. Dasar digunakan metode
pendekatan individual ini disebabkan karena setiap orang mempenyai
masalah atau alasan yang berbeda beda sehubungan dengan
penerimaan atau perilakubaru tersebut. Agar petugas kesehatan
mengetahui dengan tepat, serta membantunya maka perlu menggunakan
metode ini.
Bentuk dari pendekatan ini antara lain:
a) Bimbingan dan penyuluhan (guindance and counseling)
b) Wawancara (interview)
b. Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih metode pendekatan kelompok, harus mengingat besarnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal sasaran. Untuk
kelompok yang besar metodenya akan lain dengan yang kecil. Efektifitas
suatu metode akan bergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
a) Kelompok besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta
penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok
besar itu, antara lain :
Ceramah
Seminar
b) Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode metode yang cocok untuk kelompok kecil
antara lain :
Diskusi kelompok
Curah pendapat (brain storming)
Bola salju (snow balling)
Kelompok kecil kecil (Bruzz Group)
Role play (permainan peranan)
Permainan simulasi (simulation game)
c. Metode pendidikan massa (Public)
Metode pendidikan massa untuk mengonsumsikan pesan-pesan kesehatan
yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public, maka
cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena sasaran
pendekatan ini bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi, tingkat pendidikan
dan sebagainya maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa

tersebut.
Pendekatan
ini
biasanya
digunakan
untuk
menggugahawareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu
inovasi, belum begitu diharapkan sampai dengan perubahan perilaku
adalah wajar.
Pada umumnya bentuknya pendekatan massa ini tidak langsung.
Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Beberapa contoh
metode ini, antara lain
a) Ceramah umum (public speaking)
b) Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan mll media elektrolit maupun
massa
c) Simulasi (dialog antara pasien dengan dokte)
d) Sinetron (dokter Sartika)
e) Tulisan tulisan di majalah atau Koran
f) Billboard yang dipasang di pinggir jalan
8. Alat bantu dan media pendidikan kesehatan
a. Alat bantu (peraga)
a) Pengertian
Adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan
bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu
dalam proses pendidikan pengajaran
Alat ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap mll panda indra.
Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka
semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian /pengetahuan yang
diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk
mengerahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek, sehingga
mempermudah persepsi.
Seseorang atau masyarakat di dalam proses pendidikan dapat
memperoleh pengalaman / pengetahuan melalui berbagai macam alat
bantu pendidikan. Tetapi masing-maing alat mempunyai intensitas
yang berbeda-beda dalam membantu persepsi seseorang. Elgar Dale
membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan sekaligus dalam
suatu kerucut.

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1

Kerucut Elgar Dale

1. Ka
takat
a
2. Tul
isa
n
3. Re
ka

ma
n,
rad
io
Fil
m
Tel
evi
si
Pa
me
ran
Fie
ld
trip
De
mo
nst
ras
i
Sa
ndi
wa
ra

Dari gambar kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling
dasar adalah benda asli dan paling atas adalah kata-kata. Hal ini
berarti bahwa dalam proses pendidikan benda asli mempunyai
intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan bahan
pendidikan / pengajaran. Sedangkan penyampaian bahan yang hanya
dengan kata-kata hanya sangat kurang efektif atau intensitasnya
paling rendah. Jelas bahwa mengunakan alat peraga adalah salah satu
prinsip proses pendidikan
Dalam rangka penddikan kesehatan masyarkat sebagai consumer
juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat bantu peraga (alat bantu
pendidikan ). Untuk itu petugas kesehatan berperan untuk
membimbing dan membina, bukan hanya dalam bidang kesehatan
mereka sendiri, tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan
informasi kesehatan kepada anggota masyarakat lain.
Alat peraga yang membantu dalam melakukan penyuluhan, agar
pesan-pesan kesehtan dapat diterima / disampaikan lebih jelas, dan
masyarakat sasaran dapat menerima pesan orang tersebut dengan
jelas dan tepat. Dengan alat peraga orang dapat lebih mengerti fakta
kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka dapat menghargai
kesehatan itu bagi kehidupan.
b) Faedah alat bantu pendidikan
Secara terperinci, faedah alat peraga antara lain :
Menimbulkan minat
Mencapai sasaran lebih banyak
Bantu mengatasi hambatan bhs
Merangsang laksanakan pesan
Bantu belajar > banyak & tepat
Merangsang meneruskan pesan
Mempermudah penyampain bahan
Mempermudah penerimaan info
Mendorong mengetahui,dalami
Bantu mengakkan pengertian

4.
5.
6.
7.
8.

c) Macam macam alat bantu pendidikan


Pada garis besarnya, hanya ada dua macam alat bantu pendidikan
(alat peraga)
Alat bantu lihat (Visual aids)
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indra mata
(penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada
2 bentuk :
- Alat bantu yang diproyeksikan , misalnya slide, film, film strip
- Alat alat yang tidak diproyeksikan (dua dimensi, tiga dimensi)
Alat bantu dengar (audio aids)
Merupakan alat bantu yang dapat menstimulasi indra pendengaran,
pada waktu proses penyampain pengajaran. Ex : piringan hitam,
radio, dll
Alat bantu lihat dengar (AVA)
Seperti tv, video dan lain-lain
Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan
menjadi dua macam menurut pembuatan nya dan penggunaannya
a) Alat peraga yang complicated (rumit) , seperti film. Film stripe dsb
yang memerlukan listrik dan proyektor

9.

10.

Be
nd
a
tiru
an

b) Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan


bahan bahan setempat yang mudah diperoleh seperti : bamboo,
karton, kaleng, dsb
- Di rumah: leaflet, gambar, sayur, buah
- Di kantor & sekolah: papan tulis, flipchart, poster, leaflet, boneka,
buku cerita
- Di masyarakat umum: poster, spanduk, leafet, flanel graph, boneka
wayang

11.

Be
nd
a
asl
i

Ciri-ciri alat peraga kesehatan sederhana antara lain :


-

Mudah dibuat
Bahan mudah didapat (lokal)
Cerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaansetempat
Ditulis/digambar sederhana
Bahasa setempat & mudah dimengerti
Memenuhi kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat
d) Sasaran yang dicapai alat bantu pendidikan
Menggunakan alat peraga harus didasari pengetahuan tentang sasaran
pendidikan yang akan dicapai alat peraga tersebut :
Individu atau kelompok
Kategori: umur, pendidikan, pekerjaan
Bahasa yang mereka gunakan
Adat istiadat serta kebiasaan
Minat dan perhatian
Pengetahuan & pengalaman thd pesan
Tempat memasang (menggunakan ) alat-alat peraga :
Di keluarga: saat kunjungan rumah, merawat bayi, menolong orang
sakit
Di masyarakat: perayaan hari besar, arisan, pengajaran, tempat
umum yg strategis
Di instansi: Puskesmas, RS, kantor-kantor, sekolah
e) Merencanaankan dan menggunakan alat peraga
Tujuan yang hendak dicapai ;
(a) Tujuan pendidikan, tujuan ini dapat untuk :
- Mengubah pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsepkonsep
- Mengubah sikap / persepsi
- Menanamkan tingkah laku / kebiasaan baru
(b) Tujuan penggunaan alat peraga
- Sebagai alat bantu dalam latihan / penataran / pendidikan
- Untuk menimbulkan suatu perhatian terhada suatu masalah
- Untuk mengingatkan suatu pesan / informasi
- Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur dan tindakan
(c) Cara melakukan peragaan alat bantu peraga tersebut antara lain
- Merencanakan terlebih dahulu tes pendahuluan untuk sesuatu
media yang akan diproduksi
- Menentukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media
tersebut

Menentukan gambar-gambar pokok atau symbol-simbol yang


disesuaikan dengan ciri-ciri sasaran
- Menanyakan kepada sasaran tercoba : apakah mereka
mengalami kesukaran dalam memahami pesan, kata-kata dan
gambar dalam media tersebut.
- Mendiskusikan alat yang dibuat tsb dengan orang lain (teman2)
atau dengan para ahli
(d) Cara mempergunakan alat peraga (AVA)
- Senyum adalah lebih baik , untuk mencari simpati
- Tunjukkan perhatian , bahwa hal yang akan dibicarakan /
diragakan itu penting
- Pandangan mata hendaknya keseluruh pendengar, agar mereka
tidak kehilangan
control dari pihak pendidik.
- Nada suara hendaknya ditukar-tukar agar pendengar tidak bosan
dan mengantuk
- Ikut sertakan peserta /pendengar , berikan kesempat untuk
memgang dan mencoba alat-alat mengantuk
- Jika perlu berilah selingan humor, guna menghidupan suasana
b. Media pendidikan kesehatan
Yang dimaksud media pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah alat
bantu pendidikan (AVA). Disebut media pendidikan pendidikan karena alatalat tersebut merupakan alat saluran (chanel) untuk menyampaikan
kesehatan karena alat alat tersebut digunakan untuk mempermudah
penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien.
Berdasarkan fungsinya sebagai saluran penyaluran pesan-pesan
kesehatan (media), media dibagi menjadi 3,yaitu :
a) Media cetak
b) Media elektronik
c) Media papan (bill board)
(a) Media cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan sangat bervariasi antara lain :
- Booklet : suatu mendia untuk menyampaikan pesan2 kesehatan
dan bentuk buku, baik tulisan maupun gambar
- Leaflet : bentuk penyampaian informasi atau pesan kesehatan
mll lemabaran yang dilipat . isi informasi dapat dalam bentuk
kalimat maupun gambar atau kombinasi
- Flyer (selebaran): seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk
lipatan
- Flip chart (lembarab balik): media penyampaian pesan atau
informasi informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap tiap lembar
(halaman) berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi kalimat
sebagai pesan atau informasi berkaitan dengan gambar
tersebut.

Rubric atau tulisan tulisan pada surat kabar atau majalah


mengenai bahasan suatu masalah kesehatan atau hal hal
yang berkaitan dengan kesehatan
- Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan informasi
kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di
tembok tembok, di tempat tempat umum, dll
- Foto yang mengungkapkan informasi informasi kesehatan
(b) Media elektronik
Media elektonik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan
atau informasi informasi kesehatan dan jenisnya, antara lain :
- Televisi
- Radio
- Video
- Slide
- Film strip
(c ) Media papan (Bill board)
Papan (bill board) yang dipasangkan ditempat tempat umum
dapat dipakai dan disi dengan pesan2 atau informasi2 kesehatan.
REFERENSI

Kusnanto. (2003).Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta.


EGC
La Ode Jumadi.(1999). Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta . EGC
Nursalam. (2009). Proses dan Dokumemtasi Keperawatan Konsep dan Praktik Edisi
2.Jakarta. Salemba Medika
Soekidjo Notoatmodjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.. Jakarta.
Rineka Cipta
Zaidin, Ali. (2001).Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta. Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai