PELAYANAN KESEHATAN
Status
kes
L INGKUNGAN
PERILAKU
PREDISPOSING FAKTOR
(Pegetahuan, Sikap, Kepercayaan,
Tradisi, nilai dsb)
Komunikasi
DK
ENABLING FAKTOR
(Ketersediaan sumber/
fasilitas)
PPM, Pem. Sosial
P.O.
REINFORCING FAKTOR
(Sikap & Perilaku petugas,
Toma)
Training
P.O.
PENDIDIKAN
KESEHATAN
3. Konsep Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam
bidang kesehatan . dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan
adalah suatu pedagogik praktis atau praktik pendidikan. Oleh sebab itu
konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan
pada bidang kesehatan. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses
belajar yang berarti dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih
baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.
Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia itu sebagai makhluk
social dalam kehidupannya untuk mencapai nilai nilai hidup dalam
masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai
kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu, dan
sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut seorang individu,
kelompok atau masyarakat tidak terlepasdari kegiatan belajar.
Kegiatan atau proses belajar dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan
oleh siapa saja. Seseorang yang dikatakan belajar apabila dalam
dirinya terjadi perubahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak bisa mengerjakan menjadi dapat mengerjakan sesuatu.
Dari uraian singkat ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar itu
mempunyai cirri-ciri : belajar adalah kegiatan yang menghasilkan
perubahan pada diri individu, kelompok atau masyarakat yang
sedang belajar baik actual maupn potensial. Ciri kedua dari hasil belajar
adalah bahwa perubahan tersebut didapatkan karena kemampuan
yang baru yang berlaku untuk waktu relative lama. Ciri ketiga adalah
Proses belajar
Input
(subjek belajar)
Proses
belajar
belajar)
output
(hasil
Beberapa ahli
pendidikan mengelompokan factor factor yang
mempengaruhi proses belajar ini ke dalam 4 kelompok besar, yakni factor
materi (bahan belajar), lingkungan, instrumental ini terdiri dari perangkat
keras (Hardware) seperti pelengkapan belajar dan alat alat peraga dan
perangkat lunak (software) seperti
fasilitator belajar, metode belajar,
organisasi dan sebagainya. Dalam pendidikan kesehatan subjek belajar ini
dapat berupa individu kelompok atau masyarakat.
5. Ruang lingkup pendidikan kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi,
antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau
aplikasinya, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
Dari dimensi sasaran pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu :
a. Penkes individual dengan sasaran individu
b. Penkes kelompok dengan sasaran kelompok
c. Penkes kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat
Dimensi tempat pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung
diberbagai tempat, dengan sendirinya sasarannya berbeda pula, misalnya
a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran
murid
tersebut.
Pendekatan
ini
biasanya
digunakan
untuk
menggugahawareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu
inovasi, belum begitu diharapkan sampai dengan perubahan perilaku
adalah wajar.
Pada umumnya bentuknya pendekatan massa ini tidak langsung.
Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Beberapa contoh
metode ini, antara lain
a) Ceramah umum (public speaking)
b) Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan mll media elektrolit maupun
massa
c) Simulasi (dialog antara pasien dengan dokte)
d) Sinetron (dokter Sartika)
e) Tulisan tulisan di majalah atau Koran
f) Billboard yang dipasang di pinggir jalan
8. Alat bantu dan media pendidikan kesehatan
a. Alat bantu (peraga)
a) Pengertian
Adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan
bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu
dalam proses pendidikan pengajaran
Alat ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap mll panda indra.
Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka
semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian /pengetahuan yang
diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk
mengerahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek, sehingga
mempermudah persepsi.
Seseorang atau masyarakat di dalam proses pendidikan dapat
memperoleh pengalaman / pengetahuan melalui berbagai macam alat
bantu pendidikan. Tetapi masing-maing alat mempunyai intensitas
yang berbeda-beda dalam membantu persepsi seseorang. Elgar Dale
membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan sekaligus dalam
suatu kerucut.
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
1. Ka
takat
a
2. Tul
isa
n
3. Re
ka
ma
n,
rad
io
Fil
m
Tel
evi
si
Pa
me
ran
Fie
ld
trip
De
mo
nst
ras
i
Sa
ndi
wa
ra
Dari gambar kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling
dasar adalah benda asli dan paling atas adalah kata-kata. Hal ini
berarti bahwa dalam proses pendidikan benda asli mempunyai
intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan bahan
pendidikan / pengajaran. Sedangkan penyampaian bahan yang hanya
dengan kata-kata hanya sangat kurang efektif atau intensitasnya
paling rendah. Jelas bahwa mengunakan alat peraga adalah salah satu
prinsip proses pendidikan
Dalam rangka penddikan kesehatan masyarkat sebagai consumer
juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat bantu peraga (alat bantu
pendidikan ). Untuk itu petugas kesehatan berperan untuk
membimbing dan membina, bukan hanya dalam bidang kesehatan
mereka sendiri, tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan
informasi kesehatan kepada anggota masyarakat lain.
Alat peraga yang membantu dalam melakukan penyuluhan, agar
pesan-pesan kesehtan dapat diterima / disampaikan lebih jelas, dan
masyarakat sasaran dapat menerima pesan orang tersebut dengan
jelas dan tepat. Dengan alat peraga orang dapat lebih mengerti fakta
kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka dapat menghargai
kesehatan itu bagi kehidupan.
b) Faedah alat bantu pendidikan
Secara terperinci, faedah alat peraga antara lain :
Menimbulkan minat
Mencapai sasaran lebih banyak
Bantu mengatasi hambatan bhs
Merangsang laksanakan pesan
Bantu belajar > banyak & tepat
Merangsang meneruskan pesan
Mempermudah penyampain bahan
Mempermudah penerimaan info
Mendorong mengetahui,dalami
Bantu mengakkan pengertian
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Be
nd
a
tiru
an
11.
Be
nd
a
asl
i
Mudah dibuat
Bahan mudah didapat (lokal)
Cerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaansetempat
Ditulis/digambar sederhana
Bahasa setempat & mudah dimengerti
Memenuhi kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat
d) Sasaran yang dicapai alat bantu pendidikan
Menggunakan alat peraga harus didasari pengetahuan tentang sasaran
pendidikan yang akan dicapai alat peraga tersebut :
Individu atau kelompok
Kategori: umur, pendidikan, pekerjaan
Bahasa yang mereka gunakan
Adat istiadat serta kebiasaan
Minat dan perhatian
Pengetahuan & pengalaman thd pesan
Tempat memasang (menggunakan ) alat-alat peraga :
Di keluarga: saat kunjungan rumah, merawat bayi, menolong orang
sakit
Di masyarakat: perayaan hari besar, arisan, pengajaran, tempat
umum yg strategis
Di instansi: Puskesmas, RS, kantor-kantor, sekolah
e) Merencanaankan dan menggunakan alat peraga
Tujuan yang hendak dicapai ;
(a) Tujuan pendidikan, tujuan ini dapat untuk :
- Mengubah pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsepkonsep
- Mengubah sikap / persepsi
- Menanamkan tingkah laku / kebiasaan baru
(b) Tujuan penggunaan alat peraga
- Sebagai alat bantu dalam latihan / penataran / pendidikan
- Untuk menimbulkan suatu perhatian terhada suatu masalah
- Untuk mengingatkan suatu pesan / informasi
- Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur dan tindakan
(c) Cara melakukan peragaan alat bantu peraga tersebut antara lain
- Merencanakan terlebih dahulu tes pendahuluan untuk sesuatu
media yang akan diproduksi
- Menentukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media
tersebut