Anda di halaman 1dari 4

B.

Gerak Refleks

Ketika berjalan, secara tidak sengaja kaki sobat tertusuk paku atau duri yang tajam.

Apa yang sobat lakukan ketika kaki anda tertusuk paku atau duri pada saat berjalan?

Pasti kaki sobat akan bergerak secara spontan menjauhi paku atau duri tersebut, gerak inilah yang
disebut dengan gerak refleks atau gerak secara tidak sadar.

Tahapan-tahapan gerak refleks

Rangsangan paku atau duri yang mengenai kaki sobat akan diterjemahkan oleh alat indera yaitu kulit
menjadi sebuah impuls.

Impuls tersebut diteruskan oleh neuron sensorik menuju ke sumsum tulang belakang.

Setelah impuls diolah di sumsum tulang belakang, impuls akan di jalankan menuju neuron asosiasi.

Dari neuron asosiasi impuls bergerak menuju neuron motorik dan menggerakan otot-otot kaki sobat.

Pada akhirnya,sobat akan menarik kaki sobat ke atas dengan cepat tanpa disadari sebelumnya.

Gerakan yang terjadi pada kaki sobat hanya dikendalikan sepenuhnya oleh sumsum tulang belakang,
sedangkan otak sobat sama sekali tidak terlibat.

Kesimpulannya adalah gerakan kaki yang terangkat secara tidak sengaja dinamakan gerak refleks.

Jalannya rangsang gerak refleks dapat di ikhtisarkan sebagai berikut:

Rangsang - Reseptor - Saraf sensorik - Sunsum tulang belakang - Saraf motorik - Efektor - Gerakan

Pada umumnya, gerak refleks merupakan upaya tubuh untuk menghindari berbagai macam bahaya.
Suatu saat tak kala impuls telah mencapai sumsum tulang belakang, neuron asosiasi mengirim impuls
lain ke otak.

Ketika impuls tersebut sampai ke otak, sobat baru menyadari bahwa sobat telah mengangkat kaki karena
merasa sakit terkena paku atau duri.

Menutut pusat terjadinya refleks, gerak refleks dibedakan menjadi dua, yaitu refleks otak dan refleks
sumsum tulang belakang.

Refleks otak, misalnya mengedipkan mata. Jalur refleks mata tidak melalui sumsum tulang belakang,
melainkan langsung menuju otak. Adapun otak memberikan tanggapan diluar kemampuan sadar
manusia.

Refleks sumsum tulang belakang, misalnya refleks lutut dan refleks siku serta refleks pada ruas-ruas jari
tangan/kaki. Gerak refleks itu berpusat pada sumsum tulang belakang.

Itulah sedikit ulasan mengenai mekanisme gerak biasa dan gerak refleks semoga artikel ini dapat
bermanfaat bagi sobat-sobat di rumah.

mekanisme pada seseorang ketika tertusuk duri. a. Jelaskan penghantaran impuls ke SSP pada saat
tertusuk duri (lengkung reflex) ? b. Bagaimana cara kerja otot menerima impuls hingga menghasilkan
gerak ? c. Mengapa seseorang masih dapat merasakan sakit meskipun peristiwa tersebut sudah berlalu?
d. d. Apakah reaksi yang terjadi jika seseorang melihat duri setelah pernah mengalami tertusuk duri?
Bahasan Kasus : Ketika seseorang tertusuk duri dalam system saraf ini berhubungan dengan impuls ke
SSP(Sistem Saraf Pusat) lengkung reflex. Dan berikut mekanisme penghantaran impuls saat tertusuk duri.
Mekanisme penghantaran impuls ke sistem saraf pusat ( lengkung reflek) : Stimulus pada organ reseptor
– sel saraf sensorik pusat – sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang – sel saraf motorik –
respon pada organ efektor(otot/kelenjar) Organ sensorik yang menerima impuls yaitu kulit. Serabut saraf
sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya
serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju substansi pada kornus posterior medula spinalis.
Sumsum tulang belakang menghubungkan antara impuls menuju kornu medula spinalis. Sel saraf
motorik menerima impuls dan mengantar impuls-impuls ini melalui serabut motorik. Organ motorik
melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik. Ketika tertusuk duri secara reflek
tubuh kita memberikan reaksi,terhadap impuls yang diterima dari luar. Reaksi tersebut berupa gerakan
reflex otot kita yang dikendalikan oleh sistem saraf motorik. Mekanisme cara kerja otot menerima impuls
hingga menghasilkan gerak : Orang tertusuk duri → sensasi diteruskan ke korteks sensorik; dianalisa →
korteks sensorik asosiasi; diterjemahan → korteks premotorik; program dan pola → korteks motorik
primer; eksekusi gerakan → otot; kontraksi. Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala
gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak., diantaranya yaitu area
motorik di korteks, ganglia basalis, dan cerebellum. Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus
piramidal dan ekstrapiramidal. Traktus piramidal merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus
presentralis (area 4 Broadmann), yang disebut juga korteks motorik primer. Impuls motorik dari pusat
motorik disalurkan melalui traktus piramidal ke saraf perifer menuju ke otot. Area motorik lain yang
terletak di depan korteks motorik primer adalah korteks premotorik (area 6 Broadmann). Area ini
merupakan area asosiasi korteks motorik yang membangkitkan pola gerakan untuk disampaikan ke
korteks motorik primer. Selain reaksi gerak setelah kita tertusuk duri, kita juga merasakan rasa
sakit/nyeri. Reseptor nyeri mempunyai tiga kategori, yaitu nosiseptor mekanis yang berespon terhadap
kerusakan mekanis, seperti tusukan, benturan, dan cubitan, nosiseptor termal yang berespon terhadap
suhu yang berlebihan terutama panas, nosiseptor polimodal yang berespon setara terhadap semua jenis
rangsangan yang merusak, termasuk iritasi zat kimia yang dikeluarkan dari jaringan yang cidera.
Reseptor-reseptor nyeri tersebut dapat memicu terlepasnya zat kimia yang dapat merangsang
nosiseptor. Nosiseptor terletak di semua bagian tubuh terutama pada periosteum, dinding arteri,
tentorium cerebri dan permukaan pada persendian kecuali otak dan alveoli paru Tahapan Fisiologi Nyeri:
 Trasduksi  Transmisi  Persepsi  Modulasi Tahap Trasduksi Stimulus akan memicu sel yang terkena
nyeri utk melepaskan mediator kimia (prostaglandin, bradikinin, histamin, dan substansi P) yg
mensensitisasi nosiseptor Mediator kimia akan berkonversi mjd impuls2 nyeri elektrik Tahap Transmisi
Terdiri atas 3 bagian : Nyeri merambat dari serabut saraf perifer (serabut A-delta dan serabut C) ke
medula spinalis Transmisi nyeri dari medula spinalis ke batang otak dan thalamus melalui jaras
spinotalamikus (STT) -> mengenal sifat dan lokasi nyeri Impuls nyeri diteruskan ke korteks sensorik
motorik, tempat nyeri di persepsikan Tahap Persepsi Tahap kesadaran individu akan adanya nyeri
memunculkan berbagai strategi perilaku kognitif utk mengurangi kompenen sensorik dan afektif nyeri
Tahap Modulasi Disebut juga tahap desenden Fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal2 kembali ke
medula spinalis Serabut desenden itu melepaskan substansi (opioid, serotonin, dan norepinefrin) yg
akan menghambat impuls asenden yg membahayakan di bag dorsal medula spinalis Jadi ketika tangan
kita tertusuk duri maka stimulus nyeri akan melalui proses dari fisiologi nyeri sehingga pada akhirnya
ketika stimulus sampai ke otak dan dipersepsikan secara cepat dengan hitungan detik kita akan sadar dan
kita akan memberikan respon karena kita merasa sakit. Ketika kita telah mengalami tertusuk duri secara
otomatis maka kita akan bereaksi yaitu menghindari duri tersebut karena kita sudah pernah merasakan
tertusuk duri tersebut. Sebagian kecil informasi sensorik yang penting yang dapat segera menimbulkan
impuls motorik. Sebagian besar sisanya akan disimpan untuk dimasa yang akan datang dipakai untuk
mengatur aktivitas motorik dan dipaki untuk pengolahan ingatan. Penyimpanan informasi ini merupakan
suatu proses yang kita sebut sebagai memori dan proses ini juga merupakan fungsi dari sinaps. Karena di
dalam sel saraf terdapat sel memori sehingga peristiwa yang telah terjadi tersimpan dalam sel memori
tersebut sehingga saat melihat duri kembali, ia akan menghindar dari duri tersebut karena ingatan rasa
sakit itu tersimpan dalam sel memorinya.

Anda mungkin juga menyukai